Anda di halaman 1dari 10

SMA ISLAM AL AZHAR 19 JAKARTA

Peran Mining Bitcoin Terhadap Kelangkaan Komponen Komponen


Komputer
Disusun Oleh :

1. Raditya Mughni Prianto


2. Muhammad Farizky Zuhron

Jalan Raya Centex No.65, RT.9/RW.10, Ciracas, RT.8/RW.10,


Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13740

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan semakin meningkatnya globalisasi ekonomi dunia, kebutuhan


masyarakat akan kecepatan, kemudahan dan keamanan transaksi keuangan
semakin meningkat. Sehingga diperlukan sistem pembayaran yang cukup handal
dan mudah bagi nasabah perbankan. Sistem pembayaran merupakan suatu
mekanisme yang mencakup pengaturan yang digunakan untuk penyampaian
pembayaran melalui pertukaran nilai antar perorangan, lembaga keuangan baik
secara domestik maupun global. Bank Indonesia selaku pelaku otoritas sistem
pembayaran membagi 2 jenis instrumen sistem pembayaran yaitu tunai dan
non-tunai. Instrumen pembayaran tunai berupa uang kertas sebagai alat transaksi
pembayaran memiliki banyak sekali keterbatasan sehingga tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Saat ini kecenderungan transaksi
penggunaan alat pembayaran non-tunai sudah menjadi kebutuhan yang mendesak
bagi masyarakat. Peran seorang teller di bank sudah mulai tergantikan oleh mesin
seperti ATM dan EDC.

Cryptocurrency adalah sebuah teknologi membuat mata uang digital yang


menggunakan kriptografi untuk keamanan yang membuatnya tidak dapat
dipalsukan. 2 Nilai harga dari cryptocurrency sebagian besar ditentukan oleh
kekuatan buy and sell dari para pengguna teknologi ini. Cryptocurrency atau
teknologi mata uang digital saat ini sangat marak dikembangkan oleh berbagai
perusahaan dan team engineer di berbagai belahan dunia.

Sekarang ini Mining Bitcoin sedang marak maraknya terjadi di dunia ini yang
memiliki dampak negatif yang dapat membuat sebagian orang resah ketika ingin
membuat sebuah komputer, salah satunya adalah kelangkaan komponen
komponen komputer khususnya untuk GPU (VGA Card) yang membuat harga
dari GPU sendiri bisa naik dua kali lipat dari harga pasarannya, belum banyak
orang yang mengerti Bitcoin, lalu mengapa banyak orang yang ingin
mendapatkannya dengan cara menambangnya atau me-miningnya.

Pertambangan Bitcoin memang tidak hanya memiliki dampak negatif, namun


juga memiliki dampak positif didalamnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah itu Bitcoin?


2. Apa pengaruh Bitcoin terhadap komponen komponen komputer?
3. Adakah peran penting Bitcoin untuk suatu Negara?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui apakah itu Bitcoin, mengetahui dampak apa saja yang
dapat di timbulkan oleh Bitcoin, dan mengetahui apakah Bitcoin memiliki peran
penting untuk suatu negara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apakah Itu Bitcoin?

Sekelompok programmer yang mengatas namakan dirinya sebagai Satoshi


Nakamoto pada tahun 2009. Disebut-sebut Bitcoin adalah mata uang
digital pertama di dunia.

Bitcoin menjadi crypto currency yang sistem pertukarannya tidak dikelola


oleh operator manapun, melainkan dilakukan dengan sistem peer-to-peer alias
dilakukan langsung antar individual tanpa perantara.

Mata uang bitcoin tidak tercantum sistem perbankan dan tidak terkait dengan
pemerintah dan seluruh pertukarannya terekam dalam sebuah distributed
ledger yang disebut blockchain.

Bitcoin kerap digunakan untuk transaksi pribadi yang bersifat tanpa nama
(anonymous transactions) sehingga bisa digunakan untuk transaksi ilegal, seperti
jual beli obat-obatan terlarang.

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh Cambridge University tahun


2017, terdapat 2,9 hingga 5,8 juta pengguna crypto currency, dimana
mayoritasnya menggunakan bitcoin.

Pada tanggal 1 Agustus 2017 bitcoin dipecah menjadi dua jenis digital
currencies, yaitu Bitcoin Classic (BTC) dan Bitcoin Cash (BCH).

Harga dari bitcoin sendiri per tanggal 30 April 2018 mencapai US 11.200
atau sekitar Rp 151,2 juta per kepingnya.

2.2 Pengaruh Bitcoin Terhadap Komponen Komponen Komputer

Tentu Bitcoin memiliki dampak yang sangat besar terhadap komponen


komponen komputer dikarena kan dalam mining bitcoin memerlukan perangkat
perangkat hardware yang sangat banyak. Komputer yang digunakan untuk
menambang bitcoin bukan seperti komputer komputer pada awamnya yang hanya
berukuran ATX atau mini ATX, tetapi komputer yang digunakan biasanya
disusun atau dibangun seperti ber rak rak, pada awamnya komputer yang
digunakan hanya memakai 1 motherboard dan 1-4 vga card namun jika ingin
menambang bitcoin kalian harus menyediakan minimal 2-3 motherboard yang
memiliki 2-4 soket vga, dalam mining bitcoin tentu hanya vga vga tertentu yang
hanya dapat dipakai untuk menambang bitcoin untuk vga keluaran NVidia
minimal kalian harus memakai GTX 1050 Ti 4GB sedangkan untuk VGA
keluaran Radeon Graphics minimal kalian harus memakai RX 570 4GB, jika
semakin bagus VGA Card yang kalian pakai tentu proses menambang Bitcoin
akan semkain mudah dilakukan.

Dengan maraknya orang orang menambang bitcoin komponen yang


digunakan tentu akan semakin banyak, sehingga akan terjadi kelangkaan
komponen komponen komputer khususnya untuk VGA Card, karena VGA Card
saat ini sangatlah langka harga dari VGA Card saat ini dapat naik 2 kali lipat dari
harga aslinya. NVidia dan Radeon Graphics pun megklaim bahwa mereka
kewalahan dalam memproduksi VGA Card.

Bukti berita dari NVidia

“Pihak NVIDIA sendiri mengaku sudah berusaha keras dengan meningkatkan


produksi kartu grafis "gaming" terutama varian GTX 1060 yang paling laku keras.
"Kami sudah berusaha keras untuk melempar kartu grafis besutan kami kepada
para penjual dan menyuruhnya menjual untuk gamer." ujar CEO NVIDIA -
Jen-Hsun Huang. “

2.3 Peran Penting Bitcoin untuk suatu Negara

Bitcoin dan mata uang virtual lainnya menimbulkan ancaman langsung terhadap
status Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang dunia. Rupiah dan mata uang
yang digunakan negara-negara berkembang lainnya justru mendapatkan
keuntungan paling besar dari munculnya mata uang alternatif.

Walaupun kebijakan yang mempengaruhi Dollar AS memiliki efek internasional,


bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) menerapkan kebijakan moneter
yang ditujukan semata-mata hanya untuk keuntungan perekonomian Amerika
Serikat. Kebijakan dari Bank Sentral AS khusus ditujukan untuk mengendalikan
inflasi dan mendorong pertumbuhan di AS semata. Efek samping nya bagi
negara-negara lain biasanya tidak atau sedikit sekali dipertimbangkan dan keluhan
dari negara lain seringkali diabaikan.

Selama ekspansi moneter, ketika Bank Sentral AS memberikan perhatian terhadap


pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, mata uang negara-negara berkembang
dengan cepat menguat akibat arus masuknya US Dollar. Bank sentral
negara-negara berkembang ini mau tidak mau harus mengintervensi untuk
mencegah efek penguatan mata uang mereka.

Ketika Bank Sentral AS melihat ancaman inflasi di AS, mereka beralih dengan
memberikan kebijakan yang ketat yang mengakibatkan keluarnya US Dollar dari
negara-negara berkembang kembali ke AS secara tiba-tiba yang menyebabkan
pelemahan mata uang negara-negara berkembang secara cepat dan meningkatkan
ancaman inflasi di negara-negara berkembang. Akibatnya, para pembuat
kebijakan di AS secara efektif mengekspor inflasi ke negara-negara berkembang.

Sifat bitcoin yang terdesentralisasi membuatnya menjadi kebal terhadap


manipulasi yang mementingkan kepentingan negara yang satu dengan
mengorbankan negara-negara yang lain. Mekanisme internal dari mata uang
virtual adalah terbuka, transparan dan kebijakan diatur oleh prinsip-prinsip
matematika, membuatnya menjadi kandidat yang cocok untuk memainkan peran
menjadi mata uang dunia.

Manfaat mata uang virtual lebih dari sekadar melindungi Rupiah dari efek
kebijakan ekonomi negara lain. Ekspor misalnya, akan mendapat manfaat dari
penggunaan mata uang virtual. Semakin rendah penghalang yang ditawarkan oleh
Bitcoin untuk menerima pembayaran internasional bagi perusahaan-perusahaan
kecil akan berkontribusi pada ekspor. Diversifikasi ini membuat sektor ini makin
kuat dan mengurangi ketergantungan pada ekspor tertentu.

Peningkatan pemasukan pajak merupakan bagian lain yang akan menguntungkan


Indonesia cukup besar. Kebocoran penerimaan pajak dapat terjadi jika masyarakat
melakukan transaksi secara tunai dalam porsi besar. Sementara Bitcoin tetap
mempertahankan banyak karakteristik dari uang tunai dan justru lebih banyak
menawarkan kemudahan daripada uang tunai. Peningkatan pemasukan pajak akan
mempengaruhi peringkat kredit utang Indonesia yang mengakibatkan efek positif
terhadap Rupiah.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai