Anda di halaman 1dari 3

Gabriella Ginting

Rekayasa Hayati
11217041
Dosen : Ir. Siti KusumawatiAzhari S.H., M.T.

Ujian Akhir Semester (UAS)


HUKUM MILIK PERINDUSTRIAN
KU 4273

1. Cari apa yang di maksud dengan Non Fungible Token (NFT)?


NFT adalah salah satu jenis blockchain dengan hak yang dapat diperdagangkan dan
dapat ditukarkan sebagai jenis aset digital apa pun. Jenis penukaran NFT yang paling
umum adalah koleksi karya seni, objek di dunia virtual, dan karakter digital dari
olahraga dan game online. NFT dimaksudkan sebagai aset murni, bukan sebagai mata
uang. Non Fungible Token (NFT) berbeda dari token yang dapat dipertukarkan (FT)
dalam dua aspek penting, NFT tidak dapat dibagi atau digabungkan (Voshmgir,
2018). Namun NFT dapat dibeli dan dijual secara online dengan Fungible Token
seperti cryptocurrency, dan mereka umumnya dikodekan dengan perangkat lunak
dasar yang sama seperti banyak crypto.

Referensi
Voshmgir, S. (2018). “Fungible Tokens vs. Non-Fungible Tokens.” Retrieved from
https://blockchainhub.net/blog/blog/nfts-fungible-tokens-vs-non-fungible-tokens/

2. Bagaimana cara kerja dari Non Fungible Token (NFT)?


Cara kerja Non Fungible Token (NFT) dimulai dengan mendaftarkan kepemilikan
aset digital di blockchain, biasanya di jaringan internet “Ethereum”. Aset digital ini
kemudian dapat dijual, dengan perubahan kepemilikan dan pembayaran dengan
cryptocurrency yang diterima terdaftar di blockchain (Dowling, 2021). Saat membeli
NFT, artinya seseorang membeli token digital yang dapat diverifikasi yang mewakili
kepemilikan pembeli atas aset di blockchain itu. Hampir semua gambar digital dapat
dibeli dan digunakan sebagai NFT. NFT seperti mengoleksi barang kolektor, tetapi
bukan dalam bentuk fisik, hanya digital. Jadi, alih-alih mendapatkan lukisan yang
sebenarnya untuk digantung di dinding, pembeli NFT mendapatkan file digital
sebagai gantinya. Pembeli NFT juga mendapatkan hak kepemilikan eksklusif karena
NFT hanya dapat memiliki satu pemilik dalam satu waktu. Data unik NFT
memudahkan untuk memverifikasi kepemilikan mereka dengan mentransfer token
Gabriella Ginting
Rekayasa Hayati
11217041
antar pemilik. Pemilik atau pencipta juga dapat menyimpan informasi spesifik di
dalamnya. Misalnya, seniman dapat menandatangani karya seni mereka dengan
memasukkan tanda tangan mereka ke dalam metadata NFT.

Referensi
Dowling, M. 2021. Is non-fungible token pricing driven by cryptocurrencies?.
Finance Research Letters, 102097, ISSN 1544-6123.
https://doi.org/10.1016/j.frl.2021.102097.

3. Sebutkan kaitan dari Non Fungible Token (NFT) terhadap hak kekayaan
intelektual?
Dalam konteks hak cipta (HAKI), kepemilikan hak yang mendasari NFT
hanya akan dialihkan jika pemilik karya asli secara tegas setuju untuk mengalihkan
hak tersebut kepada pemilik NFT yang baru. Secara umum, tanpa perjanjian semacam
itu, kepemilikan NFT tidak akan memberikan kepemilikan konten yang mendasarinya
atau hak kekayaan intelektual terkait. Oleh karena itu, pemilik NFT tidak diizinkan
untuk memperbanyak, mendistribusikan salinan, mempertunjukkan di depan umum,
menampilkan, atau membuat karya turunan dari karya asli. Sehingga, pemilik hak
cipta memegang hak eksklusif penuh.
Menurut saya, hal tersebut dinilai menguntungkan karena mampu mengurangi
atau menekan tingkat pembajakan karya seni dan teknologi yang selama ini dinilai
sangat merugikan pencipta suatu karya cipta. Seperti contoh yang dijelaskan pada
poin nomor 2, seniman dapat menandatangani karya seni mereka dengan
memasukkan tanda tangan mereka ke dalam metadata NFT. Menurut Expandana
(2021), metadata NFT tidak dapat diduplikasi karena adanya perbedaan kode unik
dalam setiap token. Dengan begitu NFT palsu menjadi sangat sulit dibuat. Sebab data
historis dari setiap barang dapat dilacak, seperti nama pemilik awal, nama pemilik
terakhir, hingga penerbit saat token dirilis.

Referensi
https://learn.expandana.id/articles/berkenalan-dengan-nft-token-kripto-yang cocok-
untuk-kolektor-tapi-masih-kerap-diperdebatkan
Gabriella Ginting
Rekayasa Hayati
11217041
4. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari pengguanaan Non Fungible Token
(NFT) dalam dunia hak kekayaan intelektual? jelaskan menurut anda!

Note
- Untuk jawaban no 1, 2 dan 3 boleh mengambil referensi dari internet dengan
menyebutkan sumber referensi
- Untuk jawaban no 4 merupakan jawaban Analisa dari anda jadi jangan mengcopy
paste Analisa dari sumber lain
- Jawaban uas di kumpulkan ke ms team masukan di files pada folder UAS dengan
format penamaan file NIM_Nama Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai