STUNTING/TUMBUH
PENYAKIT BERBASIS PENDEK
LINGKUNGAN HEPATITIS A
LEPTOSPIROSIS
KECACINGAN
ISPA
KULIT
DBD
MALARIA
KERACUNAN MAKANAN
SANITASI, KUALITAS AIR, PERILAKU “BURUK”
TB PARU
BABS = 1.749.917 KK
Kerangka Pikir STBM
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit
berbasis lingkungan yang berkaitan sanitasi dan perilaku
melalui penciptaan kondisi sanitasi total
Output:
① Meningkatnya pembangunan sanitasi higiene melalui peningkatan
demand dan supply
② Menekan kerugian ekonomi nasional akibat buruknya kondisi sanitasi
(total kerugian Rp. 58 triliun per tahun)
Pilar 4: Pilar 5:
Pilar 1: Pilar 3: Pengamana Pengamana
Pilar 2:
Stop PAM-RT n Sampah n Limbah
CTPS
BABS RT Cair RT
3
DASAR HUKUM PROGRAM STBM
1. Peraturan Presiden No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaaan Air Minum dan Sanitasi
2. Permenkes No. 3 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan STBM
3. RPJMD Prov. Jateng No 5 Tahun 2013-2018 (tertuang Desa Melaksanakan STBM)
4. Surat Edaran Gubernur Jateng No.050/019604 tanngal 7 Desember 2017 tentang Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan serta Pedoman Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Tahun 2019
80.00
81.54
78.25
72.59 KK AKSES
60.00 JAMBAN
54.2
40.00
20.00
0.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
6000
4996
5000
4000
3668
JUMLAH
DESA ODF
3000 2728
2000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
40
35
30
25 27.41
PROGRES BABS
21.75
20
18.46
15
14.7
10 11.4
8.35
5
4.85
3.95
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
16
15
12
KABUPATEN
10 Tanpa Advokasi ODF
ke Bupati
5
5
1
0 0 0
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target: 100%
desa sudah dipicu
2020 2021
2019
2018
1. Kota Salatiga 1. Kebumen 1. Kota Tegal
2. Kudus 2. Kab.Mgl 2. Kab. Brebes
2017 1. Kab. Semarang 3. Klaten
2. Kota Semarang 4. Temanggung 2 Kab
3. Rembang 5. Jepara 2 Kab YANG BELUM ODF
1. Wonogiri 4. Sragen 6. Tegal 12 KAB/KOTA:
2016 5. Kendal
2. Karanganyar 7. Pati 1. Pemalang
3. Sukoharjo 6. Blora
7. Kota Surakarta 2. Banyumas
4. Boyolali
esa sudah dipicu
3. Cilacap
1. Grobogan 4. Demak
5. Batang
6. Kota Magelang
1Kab 4 Kab 7 Kab 7 Kab 7. Kab. PKL
8. Purbalingga
9. Purworejo
10. Kota PKL
11. Banjarnegara
12. Wonosobo
Kabupaten Akses Sanitasi dan
Jumlah desa ODF
120
47
44
40
34 % KK AKSES SAN-
ITASI
26 27
% DESA STOP
20 BABS
12
0
EN
EN
ES
N
AN
AS
NG
NG
NG
RA
RA
O
AR
GA
LI
MA ATI
GG
GA
OB
EJ
LA
EB
UM
AG
AT
NY
NG
O
PA
RA
LA
I
LA
P
AT
OR
OS
BO
BL
IN
YO
BR
NY
JE
GA
KL
GE
GE
SR
LO
MA
AL
RW
ON
O
BO
SA
BA
AN
MA
KA
SE
GR
RB
W
PU
A
PE
R
TA
PU
TA
T
KA
KO
B
KO
KO
KA
12 Kabupaten dengan akses sanitasi dan desa ODF
120
47
44 % KK AKSES SAN-
ITASI
40 34
27 % DESA STOP BABS
26
20
12
0
N G K A S P N A
GA AN MA A NG GG MA CA GA AN
G
EJ
O
AR OB
O
E U A R S
ON E L D AL I N
NY L N
BA
T O EG
NO
AL AG M L CI AL
O W RN
K M PE BA BA K R A O
PE
R
PE PU J W
A PU AN
A OT B B
T K KA
KO
Catatan :
Kab Pemalang dan Kab Banyumas verifikasi dokumen tahun
2021
Total Desa dan Jumlah Desa ODF Tahun 2021
di 10 Kabupaten yang belum ODF
600
494
500
400
Serangkaian Kegiatan
Penilaian Yang dilakukan
oleh tim Verifikasi terhadap
pernyataan bahwa telah
terjadi Perubahan perilaku.
16
Mengapa Perlu dilakukan Verifikasi?
17
Siapa yang melakukan Verifikasi?
18
Keanggotaan Tim Inti Verifikasi
(berdasarkan tingkatan)
Desa/ Kelurahan Kecamatan Kabupaten/ Kota Provinsi
19
Catatan :
Prinsip : Silang
Keanggotaan tim Verifikasi dianjurkan untuk memperhatikan
keseimbangan jumlah antara laki-laki dan perempuan.
20
Kapan Verifikasi SBS dilakukan?
21
Kapan Verifikasi Kabupaten SBS
dilakukan?
22
Berapa Jumlah Sampling targetnya?
Untuk Pilar 1 Stop buang air besar sembarangan (SBS) harus dilakukan
ke 100 % rumah yang ada di desa tersebut (Verifikasi Tingkat Desa)
23
Verifikasi STBM
Alat yang digunakan untuk membantu verifikasi adalah PETA SOSIAL (yaitu
peta yang didalamnya memuat data akses ke jamban)
24
Target Sampling
Verifikasi Tingkat Desa 100% semua KK teramati
Verifikasi Lanjutan yaitu Tingkat Puskesmas/Kecamatan/Kabupaten hingga
Provinsi Target sampling
25
TARGET SAMPLING VERIFIKASI
SBS (Pilar 1) LANJUTAN (KEC-PROV)
28
VERIFIKASI SBS (PILAR 1)
NO KRITERIA JAWABAN KETERANGAN
Tetapi jika ada 1 indikator atau lebih masih ada yang nilainya “0” maka
perlu ada perbaikan terlebih dahulu sampai benar-benar berubah perilaku
baru dinyatakan LULUS,
Catatan :
36
TERIMA KASIH