Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM SANITASI TOTAL

BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KLATEN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PERATURAN PEMERINTAH RI No. 66 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN


REGULASI KABUPATEN KLATEN

1. Peraturan Bupati Klaten Nomor 48 Tahun 2012 tentang RAD Penyediaan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Kabupaten Klaten Tahun 2011-2015
2. Surat Edaran Bupati Klaten Nomor 440/0122/12 tanggal Februari 2016 tentang Capaian Desa
ODF Stop BABS
3. Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kab. Klaten Nomor 440/479/05/12 tentang Capaian
Minimal 3 Desa ODF di Wilayah Puskesmas Tahun 2016
Surat Edaran Sekda Nomor 440/375/14 tanggal 15 Agustus 2017 tentang Percepatan
Stop Buang Air Besar Sembarangan
Isi :
1. Target ODF Kabupaten Klaten Tahun 2018
2. Apresiasi & Terima Kasih Kec Cawas ODF 2017
3. Menganggarkan APBDes Perubahan 2017 dan APBDes 2018 untuk kegiatan
ODF
4. Data status dan 62 Target Desa ODF bln Agst – Des 2017

2017
Tanggal 1 November 2017
Keputusan Bupati Klaten Nomor 433.5 / 370 Tahun 2017
Tentang Pembentukan Tim STBM
RUANG LINGKUP PROGRAM STBM:
Pilar 1: SBS;
Pilar 2: CTPS;
Pilar 3: PAMMRT;
Pilar 4: Pengamanan Sampah Rumah Tangga;
Pilar 5: Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga

PENGORGANISASIAN
Untuk melaksanakan program STBM dibentuk Tim yang terdiri dari:
Tim STBM Kabupaten;
Tim STBM Kecamatan; dan
Tim STBM Desa/Kelurahan.

PENGHARGAAN
Dalam rangka pembinaan, Bupati dapat memberikan penghargaan
kepada Desa dan Kecamatan yang telah mencapai target SBS atau ODF
dan target STBM.

SANKSI
Dalam rangka pengawasan, Bupati dapat memberikan sanksi kepada
Tanggal 30 Oktober 2017 Masyarakat, Desa dan Kecamatan yang tidak melaksanakan 5 pilar STBM
Peraturan Bupati no 44 tahun 2017 tentang Program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Klaten
KERANGKA PIKIR STBM
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang
berkaitan dengan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi melalui peningkatan demand & supply

Pilar 1: Pilar 3: Pilar 4: Pilar 5:


Pilar 2:
Stop Buang Air Pengelolaan Air Pengelolaan Pengelolaan
Cuci Tangan
Besar Minum & Pangan Sampah RT Limbah Cair RT
Pakai Sabun
Sembarangan RT dengan aman. dengan aman.

Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
Kenapa tinja harus dibuang
di Jamban???
10.000.000 1.000.000 DIARE
Virus Bakteri
STUNTING/TUMBUH
PENDEK
HEPATITIS A
LEPTOSPIROSIS
KECACINGAN
100 Telur ISPA
Parasit 1000 KULIT
Kista Parasit DBD
MALARIA
KERACUNAN MAKANAN
TB PARU
9
SECARA UMUM, STBM TERBUKTI MEMBERIKAN
PERUBAHAN
JUMLAH DESA DIPICU
400 391

380
369

360
347

340
326
320

300

280
2015 2016 2017 2018

• Ada peningkatan desa yang dipicu setiap • Ada peningkatan akses sanitasi setelah
tahun intervensi STBM
ANGGARAN UNTUK STBM OLEH PEMERINTAH PUSAT
DAN DAERAH

TAHUN 2017 :

300 DESA @ Rp 3.500.000,- ( fokus pada perubahan


perilaku )
TAHUN 2018 :
Bankeu Jamban 2500 unit @ Rp 2.500.000,-

11
DEMAND ENABLING (MEMBENTUK DUKUNGAN) SUPPLY (PENYEDIAAN SARANA)
(MENCIPTAKAN KEBUTUHAN)
Pelatihan Pemicuan, Monitoring, STBM Komitmen Pemda  Regulasi percepatan ODF: Wirausaha sanitasi
1. Perbup STBM

PENINGKATAN SANITASI (STBM)


2. RAD Stop BABS
Pemicuan perubahan perilaku 3. Surat Edaran Pelaksanaan STBM
4. Intruksi Bupati Percepatan ODF

UPAYA TEKNIS PERCEPATAN


5. Perbup anggaran untuk support tim STBM Bantuan BAZNAS
Promosi/Kampanye Stop BABS – BCC 6. Surat Gubernur
STBM

Lomba Desa ODF/desa STBM Dibentuk Tim Koordinasi STBM dan Tim Pelaku,
Monitoring kab, kecamatan, desa
Pemanfaatan Peta Sosial, stiker kategori TMMD, Bankeu, Bansos, Hibah
akses untuk monitoring berkelanjutan Optimalisasi alokasi Dana APBD, APBDes untuk
STBM, dana BOK (DAK Non Fisik), dana DESA

Bekerjasama dengan Tokoh Reward dan apresiasi bagi V


desa,kecamatan,
Agama/ulama untuk memicu perubahan kabupaten berprestasi dalam pelaksanaan STBM
perilaku dengan khotbah, pengajian,
nasehat pernikahan dengan tema jamban Membudayakan Share Learning STBM tingkat
sehat, hadist-hadist yang berhubungan Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa dengan
dengan kebersihan lingkungan Workshop STBM/Mini lokakarya percepatan ODF

Membangun Mekanisme Monitoring berkelanjutan


– Tim Monitoring, pemanfaatan STBM Smart, web
STBM masuk dalam kurikulum muatan
STBM
lokal sekolah

Verifikasi ODF Kerjasama Lintas sektor, Lintas program, Sektor


swasta, Perguruan tinggi, CSR, masyarakat
Deklarasi ODF untuk memicu wilayah lain
untuk ODF Pemanfaatan Media untuk Advokasi STBM dan
memicu stakeholder untuk berkomitmen
STBM smart publik memicu semua mendukung percepatan ODF
orang saling memantau
Garis Besar 3 Komponen
STBM
yang telah dilakukan:
Komponen Enabling (Dukungan Kebijakan):

1.Mengawal terwujudnya Perdes STBM di Kecamatan


2.Memfasilitasi adanya “Tanda Tangan Komitmen Capaian Desa
STBM yang di tandatangani oleh Tim STBM Kecamatan
3.Mendorong desa mendukung ADD untuk sanitasi
4.Tim STBM Kecamatan secara rutin melaksanakan pemantauan
perkembangan 5 Pilar STBM di masing – masing desa
Komponen Demand
(Kegiatan untuk meningkatkan
Kebutuhan masyarakat terhadap Sanitasi):
1. Adanya data STBM by name by address yang akurat sebagai dasar
untuk Advokasi di tingkat
2. Terlaksananya Pemicuan CLTS yang berkualitas oleh Tim Pemicu
Tingkat Kecamatan
3. Adanya Tim STBM Kecamatan/Desa
4. Pelatihan pemicuan bagi kader kesehatan
5. Melaksanakan Verifikasi Desa STBM
6. Melaksanakan Deklarasi Desa STBM
7. Pelatihan penguatan kapasitas bagi stake holder Tk.Kec
8. Membuat media promosi ttg Sanitasi (Baliho,spanduk,stiker 5 Pilar
STBM)
Komponen Supply
(Penyediaan sarana pemenuhan Akses Sanitasi):
1. Adanya tukang yang terlatih utk dpt membangun jamban sehat
standart kesehatan
2. Adanya pemasaran sanitasi terhadap “Jamban Sehat
berstandar kesehatan) di tingkat Kec/Desa
3. Adanya tukang yang dilatih utk dpt membuat SPAL yg sehat
4. Adanya kader kes yg dilatih utk membuat kompos padat/cair
TOTAL KK
KABUPATEN KLATEN 331 desa ODF 96,5 % STBM
dari 401 desa
383.894 KK 16 Kecamatan ODF dari 26
Kecamatan
Terpenuhi 5 pilar:
Akses
1. Stop BABS
Sanitasi
2. Berperilaku CTPS
3. PAM RT
4. Pengamanan Sampah
12.751 KK Masyarakat Rumah Tangga
SBS/ berakses ke 5. Pengamanan Limbah
ODF Jamban Sehat Cair rumah tangga

Masyarakat 100% berakses


BABS ke Jamban Sehat :
JSP (Jamban Sehat
permanen) UNIVERSAL
JSSP (Jamban Sehat Semi AKSES
Masyarakat masih berperilaku Permanen)
BABS, atau memiliki jamban Sharing/numpang 2019
tidak berseptic tank
STATUS PER 15 April 2019
S OLO RAYA

• Wonogiri 100 %
• Karanganyar 100 %
• Boyolali 100 % Akses
• Sukoharjo 100 % Sanitasi
• KLATEN 96.5%
Mampu, ada lahan (1)

Mampu, tdk ada lahan (2)


STRATEGI PERCEPATAN:
Miskin, tdk mampu, ada lahan (3) 100% seluruh DESA dilakukan PEMICUAN (untuk merubah perilaku)

Miskin, tdk mampu, tdk ada lahan (4)

PEMBERDAYAAN
(ada lahan) KONTRUKSI JAMBAN SEHAT
(tidak ada lahan)
Mampu Tidak mampu
Mampu Tidak mampu

Mendorong Kredit sanitasi dari


MEMBANGUN Lembaga Stimulan
SWADAYA mandiri Mikrofinance Peran JAMBAN
WUSAN
Gotong
Arisan Jamban
royong
masy
TTG Dana Desa,
BANKEU,
CR,dll
PENENTUAN PRIORITAS MELALUI PEMETAAN AWAL
PENYUSUNAN STRATEGI BERBASIS TARGET
(strategi di Tingkat Desa – Kabupaten)

Target Penanganan Pelibatan

STBM
Pemicuan
Mampu,ada lahan
Mampu, tdk ada lahan
PU
TTG
Miskin, tdk mampu, ada
lahan Peningkatan PNPM
Miskin, tdk mampu, tdk Ekonomi
ada lahan
Dana Desa,
Stimulan
APBDesa,
BLM
SHARING/NUMPANG
INOVASI PUSAT MULAI TAHUN 2018
DESAIN JENIS PENGHARGAAN

• Sertifikat/Piagam diberikan kepada Provinsi dan Kab./Kota yang telah


memenuhi 100% PILAR 1 sampai dengan PILAR 5.

• Penghargaan berjenjang diberikan secara bertahap untuk katagori :

1. STBM Eka Pratama (memenuhi 1 pilar STBM)


2. STBM Dwi Pratama (memenuhi 2 pilar STBM)
3. STBM Eka Madya (memenuhi 3 pilar STBM)
4. STBM Dwi Madya (memenuhi 4 pilar STBM)
5. STBM Utama (memenuhi 5 pilar)

• Selain memenuhi pilar STBM penilaian lain meliputi : 3 Inovasi terbaik dalam Pencapaian
5 Pilar STBM

1. Kualitas sarana (kabupaten/kota dengan prosentase memenuhi kriteria UA lebih banyak,


maka akan diverifikasi)

2. Saat verifikasi yang dinilai adalah aspek peningkatan Demand (Implementasi Advokasi &
Prohisan) , Supply (Implementasi Teknis dan Pendanaan, dan Enabling Environment.
(Implementasi Regulasi dan Kelembagaan) serta Implementasi Monev.
Kerja bersama untuk mewujudkan keluarga
Indonesia menjadi keluarga yang sehat

NKRI
(Niat baik – Kerja keras – rasional –
Ikhlas)
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai