Strategi Percepatan Mencapai

Desa/Kelurahan SBS
DESA/KELURAHAN ODF (SBS)
1. PEMBENTUKAN TIM FASILITATOR
STBM TINGKAT KECAMATAN

MINIMAL 5
ORANG

UNSUR BEBAS (PEDULI

TERHADAP PERUBAHAN
PRILAKU DI MASYARAKAT
TERKAIT 5 PILAR STBM)-
SUDAH
SANITARIAN, PMD
DILATIH DAN
KECAMATAN, DIKPORA,
MENGUASAI
PKK DLL.
TEKNIK
PEMICUAN
2. ADVOKASI STAKEHOLDER
KECAMATAN (Pra Pemicuan)
• MEMBANGUN
TUJUAN........... PENYAMAAN
PERSEPSI
TERKAIT
PENDEKATAN
STBM
• LIST DESA-DESA
/ KELURAHAN
YANG BERMINAT
THDP PROGRAM
3. ADVOKASI STAKEHOLDER DESA
/ KELURAHAN (Pra Pemicuan)
• MEMBANGUN
PENYAMAAN
PERSEPSI TERKAIT
PENDEKATAN STBM

• LIST DUSUN /
LINGKUNGAN
YANG BERMINAT
 TERBANGUN
KOMITMEN
PERUBAHAN TERBENTUK
PERILAKU TOTAL TIM/KOMITE YANG
DI KOMUNITAS AKAN MENGAWAL
DAN SEKOLAH PROSES MENUJU
(BABS&CTPS) KOMUNITAS ODF

STRATEGI
MENUJU
KOMUNITAS PETA SOSIAL SEBAGAI
ODF ALAT MONITORING
•• MELIHAT
MELIHAT PENINGKATAN
PERKEMBANGAN JAMBAN YANG TERBANGUN
DAN KOMITMEN NATURAL(JSP, JSSP)
LEADER YANG SDH
• PERBAIKAN PETA SOSIAL
TERPICU PERTAMA KALI DI KOMUNITAS (AKSES – JSP, JSSP, SHARING
DAN OD) SERTA PEMANFAATAN PETA

• DISKUSI
PERMASALAHAN-
PERMASALAHAN
• STRATEGI MEMANFAATKAN
PERCEPATAN MARKETING
ODF DI MASING- SANITASI
MASING
KOMUNITAS
6. MONITORING BERKALA
VERIFIKASI
AKSES BAB MEMASTIKAN
Monitoring Verifikasi 5 rumah
MENGGUNAKAN APAKAH
awal (ke-1) JAMBAN
yang ada perubahan

FORM SELALU
VERIFIKASI DIMANFAATKAN
UNTUK BAB
TERMASUK
DISKUSI
PERILAKU IBU
PERMASALAHAN Verifikasi 7 rumah
TERHADAP TINJA
Monitoring
DAN SOLUSI awal (ke-2) yang ada perubahan
BAYI
MEMASTIKAN
PERILAKU CTPS
UTAMANYA
SETELAH BAB
7. SHARING PEMBELAJARAN ANTAR KOMUNITAS
(ANTAR DESA, DAN DUSUN/LINGKUNGAN)
BERTUKAR
PENGALAMAN ANTAR
KOMUNITAS
(BELAJAR DARI
KOMUNITAS YANG
BERGERAK LEBIH
CEPAT)

MENEMUKAN DAN
MENETAPKAN
BERSAMA STRATEGI
PERCEPATAN ODF MEMBANGUN
DESA KOMITMEN KAPAN
ODF DESA BISA
TERWUJUD
8. VERIFIKASI ODF

• MELIBATKAN KOMITE DESA LAIN

UNTUK MEMVERIFIKASI

 MENDISKUSIKAN TEMUAN-TEMUAN
DENGAN KOMUNITAS DAN
MEMBANGUN KOMITMEN
PERBAIKAN PERILAKUNYA
8. VERIFIKASI ODF
MEMASTIKAN PERSYARATAN ODF DESA TERPENUHI:
1. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang sehat
dan membuang tinja/kotoran bayi hanya ke jamban yang
sehat (termasuk di sekolah).
2. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
3. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang
tempat.
4. Ada mekanisme monitoring yang dibuat masyarakat untuk
mencapai 100 persen KK mempunyai jamban sehat.
5. Ada upaya atau strategi yang jelas dan tertulis untuk dapat
mencapai Total Sanitasi.
9. DEKLARASI ODF

• MENGUNDANG STAKEHOLDER
KECAMATAN DAN DESA LAIN UNTUK
MEMBERIKAN APRESIASI
• MEMICU DESA-DESA LAIN UNTUK
MENGIKUTI JEJAK DESA YANG
BERHASIL
• MEMBANGUN KOMITMEN
MENINGKATKAN PILAR-PILAR LAIN
10. MONITORING PASKA ODF

• MENDORONG TANGGA
SANITASI (SHARING-PUNYA
SENDIRI, JSSP-JSP)

• MERUBAH PERILAKU
PILAR 3 - 5
TERIMA KASIH
 STRATEGI YANG DILAKUKAN
UNTUK MENDUKUNG TERCAPAINYA DESA
SBS
• ROAD SHOW secara berjenjang
• Audiensi kepada stakeholder
• Advokasi  penerapan “bhs pemicuan”
• Memanfaatkan event bergengsi yg dianggap
bisa meningkatkan citra Kepala Daerah
• Upaya membuat regulasi  untuk
memantapkan advokasi
•  Diharapkan Ada Komitmen Yg Kuat (kunci
keberhasilan)
 IMPLEMENTASI STBM DISTRICT WIDE
• Semua desa di kabupaten secara bertahap
• Kader kesehatan dipimpin sanitarian
• Demand, Supply, Enabling Environment
• Pemantauan dan Evaluasi dilakukan oleh Sanitarian,
Dinas Kesehatan, secara online melalui website STBM
• Peran proyek/konsultan sebagai mitra dan “enabler”
• Pendanaan dari berbagai sumber. Anggaran proyek
sebagai tambahan.
• Dikoordinasi oleh Dinas kesehatan, melibatkan pihak lain
termasuk wirausaha dan Micro Finance Institution (MFIs)
 UPAYA PERCEPATAN
YANG DILAKUKAN
• Sinergi STBM dengan Program Kabupaten/Kota Sehat
• Sinergi kegiatan STBM dalam Desa Siaga
• Sinergi STBM & PPSP (memasukkan strategi STBM dalam strategi sanitasi
Kabupaten/Kota)
• Sinergi STBM dengan PAMSIMAS di 220 kabupaten , 32 propinsi
• Sinergi STBM dengan USRI-SPBM (Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat)
• Memasukkan materi STBM dalam bahan ajar di Poltekkes jurusan Kesling
• Membuat link data STBM dengan PUSDATIN Kemenkes, NAWASIS (PPSP),
PAMSIMAS
• Akreditasi kurikulum dan modul pelatihan STBM (Fasilitator, Wirausaha Sanitasi
dan Pelatihan Bagi Dosen)
• Menjajagi peluang akses pendanaan dengan pihak swasta (CSR) untuk
meningkatkan akses sanitasi masyarakat melalui pendekatan STBM (seperti:
pemberian mikrokredit bagi wirausaha sanitasi, septictank komunal dll.)