Anda di halaman 1dari 59

Konsep Dasar STBM

( SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT )

Disampaikan pada :
Pembinaan Desa Siaga
DESA KARANGSOKO

Akung AB
TUJUAN
PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami
Konsep Dasar Pendekatan STBM

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan :
Pengertian STBM ; 3 Komponen/Strategi STBM; Prinsip –
prinsip STBM; 5 Pilar STBM ; Tangga Perubahan Perilaku

Akung AB
Pokok Bahasan
Konsep Dasar STBM

1. Pengertian STBM,
2. Tiga Komponen STBM,
3. Prinsip-prinsip STBM,
4. Lima Pilar STBM
5. Tangga Perubahan Perilaku

Akung AB
Curah Pendapat

Apa yang anda pahami


tentang STBM ?

Akung AB
Curah Pendapat

Apa saja yang sudah


anda lakukan dalam
menerapkan pendekatan
STBM ?
Akung AB
Curah Pendapat

Pembelajaran apa
yang diperoleh
selama menerapkan
pendekatan STBM ?

Akung AB
Curah Pendapat

Jika ada hambatan selama


menerapkan STBM,
upaya apa yang telah anda
lakukan untuk mengatasi
hambatan tsb ?
Akung AB
Curah Pendapat

Apa saja
faktor penentu keberhasilan
penerapan STBM
yang anda lakukan ?
Akung AB
Kita Bahas

Apa yang anda pahami


tentang STBM ?

Akung AB
Mari kita lihat !!!

Sejarah Pogram
Pembangunan Sanitasi
Di Indonesia
Akung AB
Periode 1970-1997, pemerintah melakukan beragam
Program/proyek Pembangunan Air Minum & Sanitasi.

Jamban Keluarga Sumur Gali

Penampungan Air Hujan Sumur Pompa Tangan MCK


Akung AB
Membangun ribuan MCK
Mendistribusikan jamban keluarga secara cuma-
cuma atau dalam bentuk “paket materi stimulan
untuk konstruksi”
Mendistribusikan uang pada masyarakat dalam
bentuk pinjaman bergulir ( Jamban Bergulir ).
Bantuannya fisik, Fokus dan tolok ukur sukses
selalu pada pembangunan fisik.

Jamban Keluarga
MCK
MCK yang
tidak berfungsi

BAB sembarangan

selokan tersumbat

Jamban asal-asalan

mencuci dan mandi


di sungai tercemar

Gambaran Riil Kondisi Sanitasi


Di Indonesia
Kecenderungan Pelaksanaan
Program Sanitasi di Indonesia

PROGRAM TERDAHULU KECENDERUNGAN SAAT INI

Secara ringkas,
Utamakan Perkembangan Utamakan Perubahan
Jumlah Sarana Perilaku dan Kesehatan
perbedaan pembangunan
Pemberian Subsidi
sanitasi
Solidaritas Sosial
sebelum
Model Saranadan saat iniModel Sarana digagas dan
disarankan
Oleh Pihak Luar Masy. dikembangkan oleh Masy.
terlihat
Sasaran pada tabel berikut
Utama adalah Sasaran ini
Utama: Program
Kepala Keluarga adalah Masy. Desa Total
Top Down Bottom Up
Fokus pada : Fokus pada : Berhentinya
Bertambahnya Jml. Jamban BAB disembarang tempat
Pendekatannya bersifat Pendekatannya bersifat
“ Blue Print “ “ Lebih Fleksibel “
Akung AB
Catatan Penting berdasarkan
Pengalaman Program/Proyek
Sanitasi yang telah lalu

Perubahan sikap & perilaku lebih memungkinkan


untuk terjadinya perkembangan jumlah jamban /
sarana dibandingkan dengan sebaliknya.
Dukungan Subsidi Sanitasi mendorong ketergan-
tungan masy., sehingga keberlanjutan melemah
Program/Proyek yang dirancang sendiri oleh ma-
syarakat, akan meningkatkan rasa percaya diri
dan tanggung jawab dari masyarakat.
PELAJARAN dari program/proyek
SANITASI masa lalu
Pendekatan tradisional GAGAL untuk:
meningkatkan rasa butuh (demand) dalam skala
besar untuk pelayanan sanitasi dan perubahan
perilaku
mendukung ekspansi sektor swasta, yang dapat
menyediakan pilihan luas (supply capacity) bagi
konsumen miskin maupun tidak miskin.
Menghasilkan dampak kesehatan dan kesejah-
teraan masyarakat yang diinginkan
Dibutuhkan arahan strategis baru, untuk
peningkatan PERILAKU higiene dan sanitasi
masyarakat perdesaan, secara SKALA NASIONAL
melalui Gerakan Sanitasi Total Masyarakat (CLTS)
CLTS
COMMUNITY LED TOTAL SANITATION

SANITASI TOTAL (yg dipimpin)


OLEH MASYARAKAT
HASIL YANG DIINGINKAN
ODF ( OPEN DEFECATION FREE ) ,
TIDAK ADA MASYARAKAT YANG BUANG
AIR BESAR DI TEMPAT TERBUKA /
SEMBARANG TEMPAT ( DI KEBUN,
SUNGAI, SEMAK2, PANTAI ).
Definisi dan Batasan CLTS
Definisi CLTS :
Pendekatan pemberdayaan masyarakat utk meng-
analisa keadaan dan resiko pencemaran lingkung-
an yang disebabkan buang air besar disembarang
tempat dan memunculkan aksi bersama untuk be-
bas dari buang air besar disembarang tempat tan-
pa bantuan/subsidi dari luar.

Batasan CLTS :
SEMUA (100 %) MASY. BUANG AIR BESAR DI
JAMBAN/KAKUS/WC (YG MEMENUHI SYARAT)
Berdasarkan Hasil Studi WHO Tahun 2007
kejadian Diare akan menurun dengan :
Intervensi : Diare menurun :

Pengelolaan Air Minum 39%

CTPS 45%

Perbaikan Sanitasi 32%

Suplai Air Bersih 25%

Intervensi Lingkungan 94%

0% 20% 40% 60% 80% 100%


PENGEMBANGAN CLTS
Awalnya

CLTS CLTS

Pemicuan Pemicuan

Stop BABS STBM


KONSEP STBM

di adopsi dari

- Prinsip
CLTS - Elemen Pemicuan.
- Metode - Komposisi Fasilitator.
- 3 Pilar PRA. - Do & Don’t.
- Alat Utama PRA. - Fasilitasi di Komunitas
CLTS dikenalkan ke
Indonesia dng cara Wakil
Pemerintah RI berkun-
jung ke India
& Bangladesh Pilot Project
2004 CLTS di
6 Provinsi Penyebaran CLTS
Permenkes (6 kabupaten) yang cepat : 72
No.3 Th.2014 2005 Komunitas masy. CLTS Nasional
tentang Bebas dari BABS dicetuskan oleh
STBM (ODF) & 2 Kec. Depkes
ODF di Th. 2006 Juni 2006
Replikasi
WSLIC
Draft Strategi CWSHP
Sanitasi Total
Kepmenkes Nas. tentang Pro Air
Berbasis 160 Komu-
tentang TSSM dimulai Sanitasi Total NGO/PCI
Masyarakat nitas masy.
Sanitasi Total Di Jawa Berbasis
diterapkan ODF Pemerintah lokal
Berbasis Timur Masyarakat
di 200 Pada Universitas
Masyarakat 2007 2007
kabupaten Juli 2007
( STBM ) 2008 (Pengemb. WES- UNICEF
2008
CLTS).
PAMSIMAS
Peluncuran kegiatan STBM
oleh Menteri Kesehatan RI
Tanggal 20 Agustus 2008
STRATEGI NASIONAL
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
(STBM)
KEPUTUSAN
MENTERI KESEHATAN R.I.
NOMOR: 852/MENKES/SK/IX/2008

Jakarta, 9 September 2008


Permenkes
No.852 Th.2008
tentang
STBM

Permenkes
No.3 Th.2014
tentang
STBM
Apa itu STBM ?
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya


disingkat STBM adalah pendekatan untuk mengubah
perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan

Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujud-


kan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter
secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
KONDISI SANITASI TOTAL

KONDISI KETIKA SUATU KOMUNITAS

TIDAK BUANG AIR BESAR (BAB) SEMBARANGAN / SBS / ODF

MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN

MENGELOLA AIR MINUM DAN MAKANAN YANG AMAN

MENGELOLA SAMPAH DENGAN AMAN

MENGELOLA LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA


DENGAN AMAN

Akung AB
Berbasis Masyarakat

Adalah kondisi yang menempatkan masyarakat


sebagai pengambil keputusan dan penang-
gung-jawab dalam rangka menciptakan/me-
ningkatkan kapasitas masyarakat untuk meme-
cahkan berbagai persoalan terkait upaya pe-
ningkatan kualitas hidup, kemandirian, kese-
jahteraan, serta menjamin keberlanjutannya.

Akung AB
Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM

Adalah desa/kelurahan intervensi pendekatan


STBM dan dijadikan target antara; karena untuk
mencapai kondisi sanitasi total dibutuhkan pen-
capaian kelima pilar STBM.

Akung
3 indikator desa/kel. yang melaksanakan STBM

(i) minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di


salah satu dusun dalam desa/kel tsb;
(ii) ada masy. yang bertanggung jawab untuk melanjut-
kan aksi intervensi STBM seperti disebutkan pada
poin pertama, baik individu (natural leader) ataupun
bentuk komite;
(iii) sebagai respon dari aksi intervensi STBM, masy. me-
nyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka
mencapai komitmen-komitmen perubahan perilaku
pilar-pilar STBM, yang telah disepakati bersama;
misal: mencapai status SBS.
Akung
Desa/Kelurahan ODF / SBS

Adalah desa/kel. yang 100% masyarakatnya telah buang


air besar di jamban sehat, yaitu mencapai perubahan
perilaku kolektif terkait Pilar 1 dari 5 pilar STBM

Desa STBM

Selain menyandang status ODF, 100% rumah tangga memiliki dan


menggunakan sarana jamban yang ditingkatkan dan telah terjadi
perubahan perilaku untuk pilar lainnya seperti memiliki dan menggu-
nakan sarana cuci tangan pakai sabun dan 100% rumah tangga mem-
praktikkan penanganan yang aman untuk makanan dan air minum
rumah tangga.
Akung AB
Akung AB
Desa/Kelurahan Sanitasi Total

Selain menyandang status Desa STBM/ ODF++, 100% rumah


tangga melaksanakan praktik pembuangan sampah dan
limbah cair domestik yang aman, yaitu desa/kel. yang telah
mencapai perubahan perilaku kolektif terkait seluruh
Pilar 1 – 5 STBM, artinya Kondisi Sanitasi Total.

Akung AB
Curah Pendapat

Kelompokkan penerapan
pendekatan STBM dalam
3 Komponen STBM

Akung AB
Curah Pendapat

Kegiatan apa lagi


sehingga pendekatan
STBM dapat berhasil ?

Akung AB
BAHAS

Keterkaitan antar
3 Kompenen STBM.

Akung AB
Tiga Komponen STBM
Kebijakan daerah (SK Terbentuk Ada tenaga fasilitator,
bupati, Perda, lembaga pelatih dan program
RPJMP, dll). koordinasi peningkatan kapasitas
Ada sistem
Komitmen Pemda pemantauan dan
u/menyediakan proses pengelolaan
sumber daya pembelajaran

Promosi
dan Mengembangkan
kampanye opsi teknologi
Pesan melalui Pemicuan sarana sanitasi
media massa perubahan
/ komunikasi perilaku
Menciptakan
lain dan
memperkuat
Mengembangkan jejaring pasar
komitmen sanitasi
masyarakat
Mengembangkan
Memfasilitasi mekanisme
terbentuknya peningkatan
Mengembangkan
komite/TKM kapasitas pelaku
mekanisme
pasar sanitasi
penghargaan
Konfirmasi

Selama menerapkan STBM, ada


yang berhasil baik dan tidak.
Apakah yang diterapkan sudah
sesuai dengan Prinsip-prinsip
STBM ?

Akung AB
Review Pemahaman

Apa saja
Prinsip-prinsip STBM
itu ?

Akung AB
PRINSIP-PRINSIP STBM

TANPA SUBSIDI
MASY. SEBAGAI PEMIMPIN
TIDAK MENGGURUI/MEMAKSA
TOTALITAS SELURUH
KOMPONEN MASYARAKAT
Akung AB
Review Pemahaman

Ada berapa Pilar STBM ?


Sebutkan !

Akung AB
5 Pilar S.T.B.M.
( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan
Rumah Tangga (PAMM-RT)
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT)
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
( PLC-RT )

Akung AB
Definisi Stop BABS
Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah
kondisi ketika setiap individu dalam suatu
komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang
air besar sembarangan yang berpotensi me-
nyebarkan penyakit.
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Cuci Tangan Pakai Sabun
adalah perilaku cuci tangan
dengan menggunakan air
bersih yang mengalir
dan sabun.
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM
CTPS di 5 Tatanan

CTPS di
CTPS di
Tempat-tempat Umum
Sekolah

CTPS di
Rumah Tangga

CTPS di CTPS di
Tempat Kerja Institusi Kesehatan
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan mengelola air minum
dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki
dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan
digunakan untuk air minum, serta untuk menerapkan
6 prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses penge-
lolaan makanan di rumah tangga, meliputi : pemilihan
bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengo-
lahan bahan makanan, penyimpanan makanan, pengang-
kutan makanan dan penyajian makanan.
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM
Alternatif PAM RT

SODIS Merebus Air Klorinasi cair/padat


(Solar Disinfection)

Bubuk Pemurni Air (PUR) Saringan Pasir Saringan Keramik


Pengamanan Sampah Rumah Tangga
Pengamanan Sampah Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan pengolahan sampah
di rumah tangga dengan mengedepankan
prinsip mengurangi, memakai ulang,
dan mendaur ulang.
Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM
TRANSFORMASI KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH

Mencegah/Mengurangi
Mencegah/Mengurangi (Reduce)
(Reduce)

Guna Ulang Guna Ulang


(Reuse) (Reuse)

Daur Ulang Daur Ulang


(Recycle) (Recycle)
PARADIGMA BARU PENGELOLAAN SAMPAH

TIMBULAN
REDUCE DI RUMAH TANGGA

REUSE SAMPAH RECYCLE

RESIDU Angkut TPA

Diolah / di-
Layak Buang / manfaatkan
Layak Bakar Pemulung
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan pengolahan limbah cair
di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci,
kamar mandi dan dapur yang memenuhi standar baku mutu
kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan
yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit.

Permenkes No.3 Th.2014 ttg STBM

Genangan limbar cair selokan tersumbat


Review Pemahaman

Bagaimanakah pemahaman
anda tentang
Tangga Perubahan Perilaku
dikaitkan dengan
5 Pilar STBM ?
Akung AB
Pengertian Tangga Perubahan Perilaku
Adalah tahap perkembangan perubahan perilaku

BABS berubah
CTPS salah
Mempraktikkan
Kebiasaan
PMM-RT salah perilaku
Awal
PS-RT salah higienis & saniter

PLC-RT salah
PHBS
Akung AB
Pengertian Tangga Perubahan Perilaku
Bila budaya masyarakat sudah mempraktikkan
perilaku hieginies dan saniter secara permanen
maka sarana sanitasi menjadi suatu hal yang
tidak terpisahkan; sehingga akan terjadi kondisi
sanitasi total sesuai dengan tujuan dari pende-
katan STBM ini.

Akung AB
Tangga Perubahan Perilaku
Masyarakat
sudah
Tangga Perubahan Perilaku SANITASI mempraktekk
TOTAL an perilaku
Hygienes
Visi STBM sanitasi secara
permanen

• Terjadinya peningkatan
kualitas sarana sanitasi.
Improved
• Terjadinya perubahan
+ perilaku hygienes lainnya
Perilaku di masyarakat.
Hygienes • Adanya upaya pamasaran
lainnya dan promosi sanitasi.
• Adanya pemantauan dan
evaluasi

• 100 % masyarakat sudah


berubah perilakunya
dengan status ODF
(terverifikasi).
• Adanya rencana untuk
ODF merubah perilaku
Hygienes lainnya.
• Adanya aturan dari
masyarakat untuk
menjaga status ODF
• Adanya pemantauan dan
• Adanya proses pemicuan
verifikasi secara berkala
• Adanya Komite/”Natural
leaders” Diterbitkan oleh: Sekretariat STBM
• Adanya Rencana Aksi
OD • Adanya pemantauan terus
menerus
• Tersedianya supply

Akung AB
Review Sesi

Sesi Konsep Dasar STBM


telah selesai ;
Apakah yang dapat anda
pelajari dari Sesi ini ?

Akung AB
Pembahasan
Konsep Dasar STBM

1. Pengertian STBM,
2. Tiga Komponen/Strategi STBM,
3. Prinsip-prinsip STBM,
4. Lima Pilar STBM
5. Tangga Perubahan Perilaku

Akung AB

Anda mungkin juga menyukai