Anda di halaman 1dari 22

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT
1
Strategi STBM
Peningkatan Peningkatan akses Menciptakan
Kebutuhan sanitasi Lingkungan yang
• Pemicuan • Pemasaran kondusif
• Regulasi
Perubahan sanitasi • NSPK
perilaku • Advokasi
• Fasilitasi

5 PILAR STBM
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
2. Cuci tangan Pakai sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT)
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT)
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLRT)

Memutus mata rantai penularan penyakit dan


keracunan
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU YANG INGIN
DICAPAI MELALUI STBM
Keuntungan Menggunakan Pendekatan STBM
• Efektif • Memperbesar
menciptakan dukungan • Meningkatkan
1 sasaran
intervensi yang
2 kebijakan
(Sumber daya dan
3 efektifitas
pendanaan
luas dan cepat dana)

Perbandingan Investasi antara Pemerintah Jawa Timur (Provinsi


Kenaikan Akses Sanitasi di Jawa Timur melalui program STBM dan 29 Kabupaten)
(status Januari 2012) dengan hasil swadaya masyarakat melalui program STBM (Status
30 November 2012)
Strategi STBM
Percepatan Demand Creation
Demand Upaya Percepatan

Pemberdayaan Fasilitator terlatih untuk melakukan


Demand Masyarakat pemicuan
Creation

• Pendekatan Budaya
• Studi “Memahami perilaku
sanitasi”
Promosi • Media lokal dan nasional: iklan
Enabling Supply Perubahan layanan masyarakat (TV dan
Environment Sanitation Perilaku Radio), poster dan leaflet
• Pendekatan dengan
Puskompublik dan Promkes
• Jurnalis STBM
Strategi STBM
Percepatan Supply Sanitation
Supply Upaya Percepatan
• Inovasi jamban sehat
Demand • Wirausah terjangkau
Creation a Sanitasi • Inovasi teknologi tepat
guna

Enabling Supply
Environment Sanitation • Fasilitasi • Kerjasama dengan bank
Mikro daerah untuk permodalan
Kredit pengusaha sanitasi
Strategi STBM
Percepatan Enabling Environment
Enabling Upaya Percepatan

• RPJMN, Akses Universal 2019 Air Minum dan Sanitasi


• Renstra Kemenkes
• Perpres 185/2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Regulasi Sanitasi
• Permenkes No. 3/2014 tentang STBM
• SE Menkes No. 132/2013 (1 puskesmas 1 desa/kelurahan ODF setiap
tahun

Demand • Integrasi STBM dalam pembangunan sanitasi (PAMSIMAS, PPSP, MCAI,


Creation Kebijakan PAM-STBM, dll)
• Integrasi STBM dalam Kab./Kota Sehat
• Integrasi STBM dalam Desa Siaga

• APBN/APBD
• Dana Desa
• CSR
Sumber Dana Lembaga keuangan formal dan non formal

Enabling Supply • Pendayagunaan harta, zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk
pembangunan sarana air bersih dan sanitasi (Fatwa MUI)
Environment Sanitation
• Akreditasi Pelatihan Fasilitator STBM, Wirausaha Sanitasi, Monev STBM
• Materi STBM masuk dalam Kurikulum Poltekes jurusan Kesehatan
Sumber Daya Lingkungan
• Materi STBM masuk dalam modul Pemberdayaan Masyarakat untuk
Desa Siaga
• Belajar jarak jauh STBM

Monitoring dan • Monev STBM berbasis SMS, web dan smartphone


Evaluasi • Website STBM  Knowledge Management (dokumentasi dan berbagi
pembelajaran antar pelaku STBM)
KEGIATAN TINGKAT DESA –
DANA DAK NON FISIK
Anggaran Dana Biaya Operasional Kesehatan
(Puskesmas)

Komponen kegiatan :
a. Pemicuan,
b. IMAS, Di 5.000 desa yang tersebar di 4.098
Puskesmas di 359 Kabupaten Pamsimas
c. Paska Pemicuan, (Sesuai SK Pamsimas Tahap II) dengan
alokasi dana
d. Kampanye CTPS, Rp7.500.000,-/desa
e. Kampanye HS Sekolah,
f. Pembuatan Peta Sanitasi,
g. Surveilans Kualitas Air
h. Verifikasi desa menuju SBS
PEMICUAN STBM 5 PILAR
STBM
Pemicuan adalah metode untuk mendorong masyarakat / Individu
agar perilaku kebersihan dan sanitasi mereka berubah, dari yang
tidak sehat menjadi lebih sehat.
Pada saat proses pemicuan :
1. Menyentuh Perasaaan
2. Menyentuh Perilaku
3. Menyentuh Hati Masyarakat agar Berubah
TAHAPAN PEMICUAN
PRA Pemicuan
1. Observasi Kebiasaan PHBS Masyarakat
2. Koordinasi Dengan aparat desa setempat
3. Pemilihan lokasi priyoritas pemicuan
4. Penyusunan jadwal pemicuan
5. Menghubungi tokoh setempat
6. Persiapan diri pemicu / Fasilitator/ Sanitarian
7. Persiapan bahan pemicuan
8. Persiapkan teknis keberangkatan tim pemicu
PROSES PEMICUAN (langkah-langkah)
1. Perkenalan
2. Penyampaian Maksud dan Tujuan
3. Identifikasi Bahasa Lokal (5 Pilar)
4. Pemetaan
5. Hitung (Tinja,Sampah,Limbah)
6. Alur kontaminasi
7. Transect walk
8. Kontaminasi Air
9. Titik Pemicuan (gunakan elemen pemicuan)
10. Kontrak Sosial
11. Bentuk Komite / natural leader
12. RTL Pleno Msyarakat
13. Komitmen pelaksanaan 5 Pilar
Untuk melihat / mengetahui
peta wilayah BAB, Buang
Sampah , Limbah masyarakat,
serta sebagai alat monitoring

Bersama – sama dengan


masyarakat melihat kondisi
yang ada dan menganalisanya,
sehingga diharapkan dengan
sendirinya masyarakat dapat
merumuskan yang sebaiknya
dilakukan dan tidak dilakukan
Mengajak masyarakat
untuk melihat bagaimana
kotoran manusia dapat
dimakan oleh manusia
lainya

Untuk Melihat tempat


yang paling sering
dijadikan tempat BAB,
Buang Sampah, Limbah
oleh masyarakat. Memicu
rasa malu bagi orang yg
biasa BAB, Buang Sampah,
Limbah
Mengajak masyarakat untuk
melihat bagimana kotoran
manusia / Sampah / Limbah
dapat dimakan oleh manusia
lainya
TITIK PEMICUAN (Gunakan Elemen Pemicuan)

1. Rasa Jijik
2. Rasa Malu
3. Takut Sakit
4. Aspek Agama (Takut Dosa)
5. Kemiskinan
KOMPOSISI
TIM FASILITASI PEMICUAN
DI KOMUNITAS
KOMPOSISI TIM FASILITASI DI KOMUNITAS

FASILITATOR UTAMA, MOTOR


LEAD FACILITATOR UTAMA PROSES FASILITASI,
BIASANYA 1 ORANG

PEMBANTU FASILITATOR UTA-


CO - FACILITATOR MA DLM PROSES FASILITASI,
JML SESUAI KESEPAKATAN

PEREKAM PROSES FASILITASI,


CONTENT JML SESUAI KESEPAKATAN
RECORDER ( BIASANYA 2 ORANG )
PENJAGA ALUR PROSES FASI-
PROCESS LITASI, MENGONTROL AGAR
FACILITATOR PROSES SESUAI ALUR & WAK-
TU (1 ORANG ).

PENATA SUASANA FASILITASI,


ENVIRONMENT MENJAGA SUASANA AGAR TE-
SETTER TAP KONDUSIF ( > 1 ORANG )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai