Anda di halaman 1dari 21

SANITASI TOTAL BERBASIS

MASYARAKAT
KOTA BANDUNG
Kondisi di Indonesia
Akses sanitasi perdesaan Sanitasi Dasar di Asia Tenggara (2000)
38% (JMP 2006) – sedikit
perubahan dalam 30 tahun
Target MDG sebesar 69% Cambodia
pada tahun 2015 perlu Lao PDR
peningkatan akses untuk Vietnam
3,7 juta orang per tahun. Indonesia
Ini memerlukan US$ 600 Southeast
juta per tahun sedangkan Myanmar
investasi saat ini hanya
US$ 27 juta per tahun. Malaysia
Philippine
Dengan laju saat ini, perlu
waktu lebih dari 200 Thailand
tahun Singapore
0 20 40 60 80 100
Kenapa tai harus dibuang di jamban?
10.000.000 1.000.000
Virus Bakteri

100 Telur 1000 Kista


Parasit Parasit
APAKAH KONDISI INI TERUS
DIBIARKAN BEGITU SAJA ???

MENU
DI MASYARAKAT
TAI
Mengapa sanitasi menjadi penting
bagi Kota Bandung???
Kematian anak berusia di
bawah 3 tahun 19% atau
sekitar 100.000 anak
meninggal karena diare
setiap tahunnya – salah
satu penyebab utama
kematian anak (lainnya
adalah ISPA dan
komplikasi sebelum
kelahiran) Profil
Indonesia, 2003
Kerugian ekonomi sekitar
2,4% dari GDP atau US$ 13
per bulan per rumah
tangga (Studi ADB 1998)
Dampak sanitasi dan hygiene improved –
My doc.rin.2009
pengalaman global
 Risiko diare berkurang sebesar 36%
melalui sanitasi yang aman, 47%
melalui cuci tangan pakai sabun
(Curtis, 2004) dan 39% melalui
pengolahan air skala rumah tangga
dan penyimpanan yang aman
(WHO, 2004 )
 Investasi di bidang sanitasi sebesar
US$ 5/kapita/ tahun dapat
meningkatkan produktivitas sebesar
34-79% dan mengurangi biaya
pengobatan sebesar 6-19%
(ISSDP,2006)
 Negara dengan sanitasi yang
mencukupi mendapat keuntungan
sebesar US$ 8-12 untuk setiap US$ 1
yang diinvestasikan (Studi WHO,
2005)
Kondisi MCK......(Rusak)
Fasilitas bagus tapi tidak digunakan …….
Pendekatan Tradisional Program
Sanitasi di Indonesia
 Membangun ribuan MCK
 Mendistribusikan jamban keluarga secara
cuma-Cuma atau dalam bentuk “paket materi
stimulan untuk konstruksi”

 Mendistribusikan uang pada masyarakat


dalam bentuk pinjaman bergulir.

Fokus dan tolok ukur sukses


selalu dilihat pada pembangunan
fisik.
Strategi baru untuk mencapai tujuan hygiene dan
sanitasi

Perubahan perilaku
hygiene dan sanitasi
yang luas secara cepat
dan berkesinambungan
disemua tingkatan dan
golongan masyarakat

TIDAK HANYA
MEMBANGUN
JAMBAN
STRATEGI NASIONAL

SANITASI TOTAL
BERBASIS MASYARAKAT
(STBM)
Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 3 tahun 2014
UU No. 32 Tahun 2004

Masalah Sanitasi = Kewenangan Daerah

Dukungan melalui Kebijakan dan


Penganggaran
Orientasi CLTS
2004

Pilot
(6 Prov. 6 Kab.)
2005
Penyebaran
cepat :
72 Masy. & 2 Kec CLTS Nasional
ODF 2006 dicetuskan
Depkes
Juni 2006 Replikasi
WSLIC
CWSHP
Pro Air
NGO/PCI
STBM Draft Strategi
Kep-Men diterapkan TSSM dimulai 160 Pemerintah lokal
Nasional
STBM di 200 di Jatim Masy.ODF
STBM Universitas
2008 Kab. dan 2007 Juli 2007
2007 WES- UNICEF
kota 2008
PAMSIMAS
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)

5 Pilar

TIDAK BUANG AIR BESAR (BAB) SEMBARANGAN / ODF

MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN

MENGELOLA AIR MINUM DAN MAKANAN YANG AMAN

MENGELOLA SAMPAH DENGAN BENAR

MENGELOLA LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA


DENGAN AMAN
3 Komponen Program STBM
Kesadaran masyarakat
merubah perilaku

Meningkatkan DEMAND
(Kebutuhan masy. terhadap
sanitasi yang sehat)

KELEMBAGAAN

Meningkatkan
PENYEDIAAN ( ENABLING )
& Menciptakan LINGKUNGAN
PELAYANAN yang mendukung

Advokasi dan Komitmen dan


Peningkatan Kapasitas
kelembagaan Lokal dukungan regulasi
Hal yang ingin dicapai melalui
Program STBM Sanitasi Total
Masyarakat
mengadopsi sanitasi
yang lebih baik

Semua masyarakat
telah BAB hanya di Sasaran: membangun pasar sanitasi
Kegiatan: iklan & promosi untuk menstimulasi demand
jamban sehat (ODF)
dan memperkuat supply sanitasi
Masyarakat
masih BAB di
sembarang tempat
Sasaran: perubahan perilaku untuk meningkatkan sanitasi
lingkungan
Kegiatan: CLTS dan Komunikasi Perubahan Perilaku (BCC –
Behavior Change Communication)
Sasaran: perubahan perilaku untuk berhenti BAB
sembarangan
Kegiatan: CLTS dan Komunikasi Perubahan
Perilaku (BCC – Behavior Change
Communication) Peningkatan sanitasi lingkungan

Perubahan Perilaku
ODF
(Open Defication Free)
bebas dari BAB sembarangan
Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan
membuang tinja/ kotoran bayi hanya ke jamban
Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar
Ada upaya peningkatan kualitas jamban yang ada
supaya semua menuju jamban sehat
Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di
sembarang tempat
Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat
masyarakat untuk mencapai 100% KK mempunyai
jamban sehat
KRITERIA JAMBAN SEHAT
Tidak mengkontaminasi badan air.
Menjaga jarak kontak antara manusia dan tinja.
Membuang tinja yang manusia sehingga tidak
dihinggapi lalat atau serangga vektor lainnya
termasuk binatang.
Menjaga buangan tidak menimbulkan bau
Konstruksi dudukan jamban dibuat dengan baik dan
aman bagi pengguna
Ittaqul malaa’iinats tsalaatsa, albaraaza fil mawaaridi
waqaari’atith thariiqi wazh-zhilli.
Hendaknya kamu sekali takut terhadap tiga tempat
kutukan ;
(1) Buang Air Besar (Tai) yang airnya mengalir,
(2) Di tengah-tengah jalan umum;
(3) Dan di tempat untuk berteduh. (H.R. Abu Dawud)
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah
keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada
pada diri sendiri (QS Ar – Rad 11)
BANDUNG SEHAT
BISA DISUKSESKAN

Anda mungkin juga menyukai