Anda di halaman 1dari 11

MENUJU DESA STBM

Sanitarian Puskesmas Mojotengah


Amin Witdarto, SKM
Wonosobo, 20 April 2016
REGULASI TERKAIT
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 852/MENKES/SK/IX/2008
Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total
berbasis Masyarakat
2. Surat Edaran Menteri Kesehatan Kepada
Gubernur Nomor 132 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
ESENSI REGULASI
Desa Melaksanakan STBM
1) Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan
disalah satu dusun dalam desa tersebut.
2) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk
melanjutkan aksi intervensi STBM, baik individu
(natural leader) ataupun bentuk kelompok
masyarakat
3) Sebagai respon dari aksi intervensi STBM, Kelompok
masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan
dalam rangka mencapai komitmen perubahan
perilaku pilar STBM, yang telah disepakati bersama.
ESENSI REGULASI
Desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)

1) Semua masyarakat telah BAB dan membuang kotoran/tinja


bayi hanya di jamban sehat, termasuk di sekolah.
2) Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
3) Ada penerapan sangsi, peraturan atau upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang
tempat.
4) Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat
untuk mencapai 100 % KK mempunyai jamban sehat.
5) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai
sanitasi total.
ESENSI REGULASI
Desa STBM (Telah Tercapai 5 Pilar STBM)
1) Stop Buang Air Besar sembarangan
2) Cuci Tangan Pakai Sabun
3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah
Tangga.
4) Pengamanan Sampah Rumah Tangga
5) Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
ESENSI REGULASI
Surat Edaran Menteri Kesehatan
1) Verifikasi desa STBM untuk mengetahui status perilaku
dan akses masyarakat terhadap sanitasi.
2) Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap sanitasi
dengan pemberdayaan melalui metode pemicuan dan
pemasaran sanitasi.
3) Pencapaian minimal satu desa terferifikasi SBS setiap
tahunnya untuk setiap wilayah kerja puskesmas.
4) Peningkatan status Desa SBS menjadi STBM dengan
pengembangan pilar STBM lainnya.
ESENSI REGULASI
Langkah-Langkah Pemicuan
1) Pengantar pertemuan
2) Pencairan suasana
3) Identifikasi istilah-istilah yang terkait dengan sanitasi
4) Pemetaan sanitasi
5) Transect Walk (penelusuran wilayah)
6) Diskusi
a. Alur kontaminasi
b. Simulasi air yang terkontaminasi
7) Menyusun rencana program sanitasi
KEGIATAN MENUJU STBM

5
PILAR
STBM

 16.183 kk
 JSP : 3.972 KK 24 %
 JSSP : 847 KK 5 %
 Shar : 837 KK 5 %
 BABS : 10.527 KK 65 %
PROGRES
 1 Unit STK Bumirejo
 1 Unit STK Bumirejo
(CSR Aqua)
 Perencanaan SLBM dan (CSR Aqua)
 1 unit STK Bumirejo
CSR  1 Unit STK Krasak
(SLBM)
(SLBM)
 2 Unit STK kalibeber
(SLBM)

2014 2015 2016


External
Internal 2014 2015 2016

 Pengolahan Data hasil  Verifikasi SBS seluruh


 Pelatihan kader pendataan : RT, desa
 Pelaksanaan pendataan RW/Dusun dan Desa  Deklarasi Dusun SBS
 Monitoring  Deklarasi desa SBS untuk  Pelaks. STBM Sekolah
 Pengumpulan Keseneng  Pelaksanaan STBM desa
 Marketing sanitasi keseneng
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai