Anda di halaman 1dari 15

POSYANDU AKTIF &

PANDEMI COVID-19

DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


PERSENTASE POSYANDU AKTIF
37,70% 34
55,32%

55,99% 59,92% 38,59% 45,55% 94,78%


31,90% 46,95% 49,52%
79,92% 42,79% 57,51%
52,42% 73,67%
75,66% 46,02% 67,53%
72,99% 43,67%
79,84%
35,37% 63,95% 26,81%
80,89%
95,56%
45,91% 73,34%
67,05% 50,26%
82,97% 79,15%71,74%61,05%
2019
TOTAL POSYANDU 297.820
70% 66,02% POSYANDU AKTIF 196.616
Laporan Dinkes Prov 15 Februarii 2020
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
TAHUN 2020-2024
(LAMPIRAN L3 PERPRES NO.18 TAHUN 2020

N PROYEK INDIKATOR TARGET


O PRIORITAS 2020 2021 2022 2023 2024
(Prop)

1 1. Persentase kabupaten/kota yang 30%  35% 40% 45% 50%


Penguatan menerapkan kebijakan Germas
Promosi 25% 35% 50% 60% 70%
2. Persentase kabupaten/kota dengan
Germas minimal 80% posyandu aktif
(129) (178) (257) (308) (360)
PROYEK
PRIORITAS K/L
2 Pembinaan 51% 70% 90% 100% 100%
3. Prosentasi Kab/Kota melaksanakan
Posyandu
pembinaan Posyandu Aktif
(262) (360) (463) (514) (514)
 
INDIKATOR
PROSENTASE KABUPATEN/KOTA DENGAN
MINIMAL 80% POSYANDU AKTIF
KRITERIA POSYANDU AKTIF:
Melakukan kegiatan rutin
Posyandu minimal 10x/tahun
Memiliki minimal 5 orang kader
Cakupan pelayanan kegiatan KIA, Gizi,
imunisasi, KB dengan minimal 50%
Memiliki alat pemantauan pertumbuhan
Ada kegiatan pengembangkan kesehatan
minimal 1 kegiatan (remaja, usia kerja,
lansia, TOGA, Penanggulangan penyakit)
Definisi Operasional Posyandu aktif:
1. Melakukan kegiatan rutin posyandu minimal 10 kali/tahun
Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 10 kali/tahun adalah Posyandu melakukan kegiatan hari
buka Posyandu minimal 10 kali/tahun dalam bulan berbeda
2. Memiliki minimal 5 orang kader
Memiliki minimal 5 orang kader adalah memiliki kader sekurang-kurangnya 5 orang yang disahkan
dengan surat keputusan Kepala Desa/Kelurahan
3. Cakupan minimal 50% sasaran posyandu mendapatkan layanan KIA, Gizi, Imunisasi dan KB
Cakupan minimal 50% sasaran posyandu mendapatkan layanan KIA, Gizi, Imunisasi dan KB adalah
Sekurang-kurangnya 50% sasaran posyandu mendapatkan layanan KIA, Gizi, Imunisasi dan KB di
Posyandu atau fasilitas kesehatan
4. Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan Perkembangan adalah setiap posyandu memiliki alat
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berupa alat timbang berat badan dan tinggi badan serta
alat ukur perkembangan
5. Mengembangkan kegiatan tambahan kesehatan
Mengembangkan kegiatan tambahan kesehatan adalah Posyandu melakukan sekurang-kurangnya 1
kegiatan pengembangan seperti kesehatan remaja, kesehatan usia kerja, kesehatan lanjut usia, TOGA,
Penanggulangan penyakit atau kegiatan tambahan kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan masyarakat
INDIKATOR
PROSENTASE KAB/KOTA MELAKSANAKAN PEMBINAAN
POSYANDU AKTIF
KRITERIA KAB/KOTA MELAKSANAKAN PEMBINAAN POSYANDU AKTIF:
1) Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui keputusan
Bupati/walikota
2) Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun
3) Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan
kader
4) Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu
5) Posyandu aktif minimal 50%
Definisi Operasional
Kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif dengan kriteria:
1)Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui keputusan Bupati/walikota
Memiliki Pokjanal yang keanggotaannya terdiri dari lintas sektor terkait pengembangan
Posyandu tingkat Kabupaten/Kota.
2)Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun
Mengadakan pertemuan rutin setiap tahun minimal 2 kali untuk membahas perencanaan dan
evaluasi pelaporan kegiatan.
3)Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan kader
Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas puskesmas dan kader yang
berasal desa/kelurahan di wilayah kabupaten/Kota.
4)Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu
Memiliki dan menggunakan sistim dalam melakukan pelaporan kegiatan Posyandu sehingga
tersedia laporan posyandu seperti SIP online dan atau Si Cakep.
5)Posyandu aktif minimal 50%
KONSEP PEMBINAAN POSYANDU AKTIF
Bina Kelembagaan Bina Lingkungan
1)Pokjanal yang disahkan 1)Pelaksanaan Lomba Posyandu
melalui keputusan Bupati/ bersama TP-PKK

Pukesmas, KPM, Ormas, Mitra Usaha,


2)Melakukan SMD, MM`D dan

SBH, dr Itrensip, apparat teritorial


walikota
2)Melakukan pertemuan perencanaan partisipatif

PENDAMPINGAN
BINA
Pokjanal secara berjenjang

Pokjanal Posyandu minimal bersama Pemerintah Desa,


BINA dan tokoh masyarakat sebagai
PEMBINAAN

2 kali setahun KELEMBAGAA LINGKUNG


3)Memiliki sistim pelaporan implementasi peningkatan
kegiatan Posyandu N AN kapasitas

Bina Manusia Bina Usaha


BINA BINA 1)Dukungan Pendanaan APBN
Peningkatan kapasitas bagi 2)Dukungan Pendanaan APBD
Dinas Kesehatan, Dinas MANUSIA USAHA 3)Dukungan Pendanaan APBDes
PMD Provinsi dan khususnya Dana Desa
Kabupaten/Kota serta 4)Upaya Peningkatan
petugas Puskesmas, pendapatan Keluarga di
Pemdes dan Kader Posyandu sebagai kegiatan
pengembangan

Prof. Totok Mardikanto, dosen UNS


MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
UU NO 6 TAHUN 2014 TTG DESA

DESA
MEMBANGU
MEMBANGU
N DESA
N
(objek) AZAZ
(subjek)
Pengakuan atas
hak asal usul dan
kewenangan lokal
berskala desa
KEGIATAN PELAYANAN SOSIAL DASAR DI
DESA
1. KESEHATAN
2. PENDIDIKAN
3. PERLINDUNGAN SOSIAL
PERMENDAGRI Terkait Posyandu

PERMENDAGRI 54 tahun AKAN


2007 POKJANAL POSYANDU
DIGABUNGKAN
OLEH
KEMENDAGRI
PERMENDAGRI 19 tahun PENGINTEGRASIAN LAYANAN
SELAKU PEMBINA
2011 SOSIAL DASAR DI POSYANDU
KELEMBAGAAN

PERMENDAGRI 44 tahun Pembinaan POSYANDU adalah


2016 salah satu kewenangan lokal
berskala desa

PERMENDAGRI 18 tahun
2018 POSYANDU sebagai LKD

Lampiran
PERMENDAGRI 20 tahun APBDes untuk POSYANDU
2018
PREVALENSI STUNTING DI INDONESIA
PADA BALITA

PREVALENSI
STUNTING PADA BALITA
TAHUN 2013: 37.2%
TAHUN 2018: 30.8%
RISKESDAS, 2018 PREVALENSI
STUNTING PADA TARGET
BALITA RPJMN
TAHUN 2019 TAHUN 2024
(SSGBI) 14%
27,67 %
PEMBINAAN POSYANDU
KEMENKES,
KEMENKES,
KEMENKES,
DINKES POKJANAL & KEMENDAGRI,
DINKES&& POKJA
DINKES &
PUSKESMAS DISPMD & KADES
PUSKESMAS
PUSKESMAS

LINTAS SEKTOR
TEKNIS LAIN KELEMBAGAAN
Kebijakan
dibuka/tidaknya
Posyandu
ditentukan Pemda

UKBM LKD
AN 1. Mengatur meja agar tidak berdekatan (min 1 meter)
T U 2. Mengatur jadwal masuk sasaran ke area pelayanan (max 10 org dg
EN petugas)
E T 3. Menghimbau orangtua bayi/balita membawa kain/sarung sendiri untuk
K penimbangan atau jika tersedia timbangan injak, bayi/ balita dapat
BUK ditimbang bersama orangtua
4. Menyediakan sarana CTPS di posyandu
A 5. Anak yang imunisasi suntik diminta untuk menunggu di tempat terbuka
sekitar area pelayanan selama 30 menit sebelum pulang
6. Kader yang sakit tidak bertugas ke posyandu
7. Petugas dan sasaran yang datang menggunakan masker

1. Jika memungkinkan pemantauan berat badan dilakukan secara mandiri


oleh orang tua, dan melaporkan kepada kader melalui pesan singkat/media
TUT lainnya
2. Pemberian imunisasi akan dilakukan jika situasi pandemic covid-19 sudah
UP teratasi
3. Anak yang sakit tetap dibawa berobat ke Faskes yang telah memiliki
prosedur pemilahan pelayanan pasien Covid-19
TERIMA KASIH

15

Anda mungkin juga menyukai