Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

DAN PROMOSI KESEHATAN

ARRY YUSWANDI, SKM.MKM


Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat
1 Kebijakan Pembangunan
Kesehatan
SISTEMATIK
A 2 Indikator Renstra Promkes
2020-2024

3 Peran Promosi Kesehatan

4 Penutup 2
1 Kebijakan Pembangunan Kesehatan

3
POKOK MASALAH KESEHATAN
30% Kasus permasalahan kesehatan
ada keterkaitannya dengan
Faktor
Perilaku Sos-bud kehidupan SOSIO-BUDAYA
masyarakat
Faktor
Pelayanan 20%
40%
Faktor Kesehatan
Lingkungan Derajat
Untuk kasus imunisasi lengkap
Fisik, Kesehatan sulit dilakukan
Kimia,
Untuk kasus Gizi Buruk: pola
Biologi,
hidup bersih dan sehat
Ergonomi
masyarakat rendah, serta
10% Faktor tersedianya air bersih sangat
Genetika
(Keturunan) minim
4
TEORI H.L. BLUM (1974)
Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan
Sustainable Development Goals
2016 – 2030
Tujuan 3 Kesehatan
yang Baik sebagai main
streaming dari semua
TPB
dan
Promosi kesehatan
sebagai gelombang
baru dalam
pembangunan
5
kesehatan
Kebijakan Kementrian Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan

A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan masyarakat Penyakit tidak menular atau
penyakit degeneratif (penyakit jantung, diabetes militus, kanker, dll, juga
penyakit menular, seperti: diare, demam berdarah, TB, malaria, HIV-AIDS, serta
penyakit baru, seperti: flu burung, H1N1, lupus, dll dan penyakit akibat
bencana).

Penyebab utamanya adalah perilaku masyarakat yang belum


mampu menerapkan perilaku hidup bersin dan sehat.

OKI Arah pembangunan kesehatan nasional jangka panjang adalah


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud.
Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
Tahun 2005-2025

Kebijakan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan tahun 2005-2025, diarahkan pada upaya

terwujudnya ” Indonesia Sehat Tahun 2025”


Visi Indonesia Sehat Tahun 2025
Tercapainya hak hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat
menjamin hidup dalam lingkungan yang sehat, perilaku masyarakat proaktif memelihara
kesehatannya serta mampu akses dalam pelayanan kesehatan yang bermutu.

Misi Indonesia Sehat Tahun 2025 adalah:


1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan
Tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
Tahun 2005-2025

1. RPJMN 1: 2005-2009 Fokus pada meningkatkan akses dan mutu


pelayanan kesehatan.
2. RPJMN 2: 2010-2014 Fokus pada pencapaian Millenium Development
Goals (MDGs) dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
3. RPJMN 3: 2015-2019 Fokus pada peningkatan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan berkualitas semakin mantap.
4. RPJMN 4: 2020-2025 Fokus pada akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan berkualitas merata di seluruh Indonesia.
Indikator Renstra Program Promosi dan PM
2
Tahun 2020-2024

9
INDIKATOR RENSTRA
PROGRAM PROMOSI DAN PM
TA 2020-2024

10
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseli TARGET
Data ne 2020 2021 2022 2023 2024
Data

1 Persentase Kabupaten/kota yang Jumlah Lap 10 K/K 30% 35% 40% 45% 50%
Kabupaten/kota menerapkan kebijakan Kab/Kota Dinkes
yang Germas dengan kriteria : yang Kab/Kota
menerapkan 1) Memiliki Kebijakan menerapkan
kebijakan Germas sesuai dengan kebijakan
gerakan Inpres no 1 tahun 2017 Gerakan
masyarakat (melaksanakan 5 kluster Masyarakat
hidup sehat germas) Hidup Sehat
2) Melibatkan lintas sektor, dibagi total
mitra potensial dan atau kab/kota
UKBM dikalikan
3) Melaksanakan kegiatan 100%
massal Germas minimal
4 kali setahun

11
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseline TARGET
Data Data 2020 2021 2022 2023 2024

2 Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan Jumlah Lap 47% 51 70 90 100 100


Kab/kota pembinaan Posyandu Aktif dengan Kabupaten/ Dinkes (asumsi 9
melaksanak kriteria: Kota yang Kab/Kota kab/kota
an 1)Memiliki Pokjanal yang disahkan melaksanak mencapai
pembinaan melalui keputusan Bupati/walikota an 50%
posyandu 2)Melakukan pertemuan Pokjanal pembinaan posyandu
aktif Posyandu minimal 2 kali setahun posyandu aktif)
3)Melakukan peningkatan kapasitas aktif sesuai
bagi petugas Puskesmas dan kriteria
kader dibagi
4)Memiliki sistim pelaporan kegiatan jumlah
Posyandu kab./Kota
5)Posyandu aktif minimal 50% dikali 100%

12
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseline TARGET
Data Data 2020 2021 2022 2023 2024

3 Persentase Kabupaten/kota yang memiliki Jumlah Lap 70 % 75 80 85 90 100


Kab/kota kebijakan PHBS (Baik berupa Surat Kabupaten/ Dinkes (asumsi
memiliki Edaran, Perbub/Perwako, dll) Kota yang Kab/Kota 14
kebijakan memiliki kab/kota
PHBS kebijakan memiliki
PHBS kebijakan
sesuai PHBS)
kriteria
dibagi
jumlah
kab./Kota
dikali 100%

13
3 Peran Promosi Kesehatan

14
Kebijakan dan peran promosi kesehatan dalam
Pembangunan Kesehatan
A. Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan (SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2004)
B. Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah:
Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya
C. Visi Promosi Kesehatan
Individu, keluarga dan masyarakat Indonesia melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam
rangka: a) mencegah timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lain; b) menanggulangi penyakit dan
masalah-masalah kesehatan lain dalam rangka menigkatkan derajat kesehatan; c) memanfaatkan pelayanan
kesehatan; d) mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat
D. Misi Promosi Kesehatan
a. Memberdayakan individu, keluarga, kelompok-kelompok dalam masyarakat, baik melalui pendekatan
individu dan keluarga maupun melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat.
b. Membina suasana dan lingkungan yang kondusif bagi terciptanya PHBS masyarakat.
c. Mengadvokasi para pengambil keputusan, penentu kebijakan serta pihak pihak lain yang
berkepentingan dalam rangka: mendorong diberlakukannya kebijakan publik berwawasan kesehatan,
mengintegrasikan promosi kesehatan khusunya pemberdayaan masyarakat dalam program-program
kesehatan, meningkatkan kemitraan antara pemerintah pusat dengan daerah dan masyarakat termasuk
LSM dan dunia usaha, meningkatkan investasi dalam promosi kesehatan dan bidang kesehatan.
E. Tujuan Promosi Kesehatan
Tujuan Umum :
Meningkatnya PHBS individu, keluarga dan masyarakat serta berperan aktif dalam setiap gerakan
kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas program, lintas
sektor, swasta dan masyarakat
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari para pengambil kebijakan dari
berbagai pihak .
2. Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam rangka
pembangunan berwawasan kesehatan
3. Meningkatkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau penyelenggara upaya
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan
4. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang efektif dengan
mempertimbangan kearifan lokal.
5. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan
seluruh program dan sektor terkait, di pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan mengacu kepada
rencana strategis kementerian kesehatan
F. Kebijakan Umum Promosi Kesehatan
6. Menempatkan upaya promosi kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan
7. Melaksanakan peningkatan akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggungjawab
8. Memantapkan peran serta masyarakat, kelompok-kelompok potensial, termasuk swasta dan dunia
usaha dalam pembangunan kesehatan
9. Melaksanakan upaya promosi kesehatan secara holistik dan terpadu
10. Melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya promosi kesehatan
G. Strategi Umum Promosi Kesehatan
1. Memperkuat sistem, kelembagaan dan penganggaran serta sarana promosi kesehatan ditingkat pusat,
provinsi dan kabupaten/kota
2. Mengupayakan terbitnya peraturan perundangan dibidang promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
3. Meningkatkan advokasi, sosialisasi dan komitmen politis di semua tingkatan
4. Meningkatan akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab
5. Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor terkait, swasta/dunia usaha, dan Ormas/ LSM
6. Menumbuhkan partisipasi dan peran serta individu, keluarga, dan masyarakat dalam upaya kesehatan
7. Memadukan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam setiap upaya pencegahan
penyakit, peningkatan KIA dan Gizi dan peningkatan akses ke pelayanan kesehatan
8. Melakukan riset dan pengembangan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
9. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi untuk kemajuan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
H. Peran Promosi Kesehatan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional
10. Mewujudkan visi, misi dan strategi pembangunan kesehatan nasional terutama di bidang pemberdayaan
masyarakat,
11. Membangun suasana yang kondusif untuk hidup sehat,
12. Serta pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan di berbagai jenjang administrasi
Permenkes 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan dan Pengendalian Penyakit
Promosi Kesehatan harus dilaksanakan dalam bentuk:

1 2 3 4 5
Pengembangan Penciptaan Penguatan Pengembang Penataan
kebijakan lingkungan gerakan an kembali
publik arah pelaya
berwawasan yang masyarakat kemampuan
kesehatan kondusif individu kesehatan
01 Pemberdayaan masyarakat didukung dengan Metode
dan Media Yang Tepat,
Strategi: 02 Advokasi data yang valid dan akurat
serta sumberdaya yang
03 Kemitraan optimal temasuk SDM
yang profesional
Permenkes 75 Tahun 2014
Puskesmas:
Berwenang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
1
mengutamakan upaya promotif dan preventif
Menyelenggarakan UKM esensial, yang meliputi promosi
2
kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, gizi,
pencegahan dan pengendalian penyakit
Germas dan PIS PK
sebagai Integrasi Strategi Promosi Kesehatan
dalam 3 Pilar Promosi Kesehatan (Deklarasi Shanghai)
ADVOKASI

GOOD
GOVERNANCE

PEMBERDAYAAN HEALTH HEALTHY


KEMITRAAN
MASYARAKAT LITERACY CITIES

Tuberculosis, Stunting, Imunisasi


STRATEGI PROMOSI KESEHATAN 22

CDR<70%
Tuberculosis Stunting Imunisasi
SR<90%
INTERVENSI GIZI
Risiko Tinggi
SPESIFIK DAN SENSITIF
1. Menemukan pasien 1. Promosi dan kampanye Tablet 1. Peningkatan partisipasi
secara aktif masyarakat melalui media
Tambah Darah
terintegrasi PIS PK
2. Meningkatkan 2. Kelas Ibu Hamil KIE (poster, leaflet, ILM,
kapasitas PMO dan 3. Promosi ASI Eksklusif radio spot, dll) terintegrasi
pelacakan kasus 4. Promosi MP ASI dengan Promkes
mangkir 5. Promosi makanan berfortifikasi 2. Pembentukan Forum
3. Menyusun rencana termasuk garam beryodium dan Komunikasi Masyarakt
aksi daerah besi
4. Mengendalikan faktor Peduli Imunisasi
6. Promosi dan kampanye gizi
risiko (perilaku dan 3. Pelaksnaan Advokasi
seimbang & perubahan perilaku
lingkungan) 7. Program Indonesia Sehat melalui kepada Pemerintah Daerah
Pendekatan Keluarga (PIS PK) untuk dukungan
8. Nusantara Sehat pembiayaan

ADVOKASI - GERAKAN PEMBERDAYAAN MASY - KEMITRAAN


IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

Pemberdayaan Penyediaan Metode Pemenuhan Jumlah


Advokasi Kemitraan
Masyarakat dan Media da Mutu SDM


Advokasi mendorong ●
Pembinaan/pen ●
Menggalang Kemitraan
regulasi yang ●
Penyebarluasan Info
berwawasan
dampingan dengan sektoral
ttg Prog Prioritas
Masyarakat

Menggalang Kemitraan ●
Pemenuhan
kesehatan tk provinsi, ●
Sosialisasi
dengan dunia usaha
kab/kota, kecamatan, ●
Koord dan ●
Menggalang Kemitraan GERMAS Jabfung Promkes
desa Orientasi Juknis Pelatihan
dengan Tokoh Agama ●
Pengembangan ●

Advokasi untuk
penyediaan dana tk Pemanfaatan dan Tokoh Masyarakat Stratkom Promkes bagi
Dana Desa

Menggalang Kemitraan ●
Pengembangan Petugas Pusk
prov, kab/kota, kec,
dengan Organisasi Model Intervensi
desa ●
Pembinaan Peran Profesi dan Organisasi

Orientasi/refreshi

Penguatan Pokjanal UKBM

Pelaksanaan PIS-PK ng Kader
Kemasyarakatan
Implementasi ●
Penyediaan Sarana
Kebijakan yang telah

Peningkatan ●
Fasilitasi Kelompok
Prasarana Promkes
Peran SBH Peduli Kesehatan
dikeluarkan
Tugas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi (1)

1. Membuat kebijakan Promosi Kesehatan Provinsi yang mengacu pada kebijakan


Promosi Kesehatan Nasional
2. Melaksanakan NSPK yang dikembangkan pusat
3. Mengupayakan ketersediaan anggaran dan sumberdaya Promosi Kesehatan di
Provinsi.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta membina
sumber daya manusia Promosi Kesehatan provinsi, rumah sakit dan institusi
kesehatan lainnya.
5. Mengimplementasikan Strategi Promosi Kesehatan Nasional sesuai dengan
kondisi setempat, termasuk dalam mengantisipasi
kesiapsiagaan/kegawatdaruratan/KLB/krisis kesehatan berkoordinasi dengan
LP/LS terkait
Tugas Tenaga Promosi Kesehatan di Provinsi (2)

6. Mengembangkan model Promosi Kesehatan sesuai dengan kondisi


setempat
7. Mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Provinsi
8. Menggalang kemitraan dalam Pembangunan Kesehatan di Provinsi
9. Melaksanakan kampanye kesehatan di tingkat provinsi
10.Mendayagunakan data dan informasi dalam perencanaan dan
pelaksanaan promosi kesehatan
11.Melaksanakan bimtek, supervisi, fasilitasi, pencatatan, pelaporan
dan monev program Promosi Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota
Tugas Tenaga Promosi Kesehatan di Kab/Kota (1)
1. Membuat kebijakan Promosi Kesehatan Kabupaten/Kota yang mengacu pada
kebijakan Promosi Kesehatan pusat, provinsi dan kab/kota
2. Melaksanakan NSPK yang dikembangkan pusat, provinsi dan kab/kota
3. Mengupayakan ketersediaan anggaran dan sumberdaya Promosi Kesehatan di
Kab/kota
4. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta membina
sumber daya manusia Promosi Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit,
puskesmas dan institusi kesehatan lainnya.
5. Mengimplementasikan Strategi Promosi Kesehatan Nasional sesuai dengan
kondisi setempat, termasuk dalam mengantisipasi
kesiapsiagaan/kegawatdaruratan/KLB/krisis kesehatan berkoordinasi dengan
LP/LS terkait.
Tugas Tenaga Promosi Kesehatan di Kab/Kota (2)

6. Mengembangkan model Promosi Kesehatan sesuai dengan kondisi setempat


7. Mengoordinasikan dan mengelola pelaksanaan Promosi Kesehatan di
kabupaten/kota
8. Menggalang kemitraan dalam Pembangunan Kesehatan di kabupaten/kota
9. Melaksanakan kampanye kesehatan di tingkat kabupaten/kota
10. Mendayagunakan data dan informasi dalam perencanaan dan pelaksanaan
promosi kesehatan
11. Melaksanakan bimtek, fasilitasi, pencatatan, pelaporan dan monev program
Promosi Kesehatan di Kabupaten/kota dan Puskesmas
KEGIATAN DI TINGKAT
PUSKESMAS

28
KEGIATAN Kegiatan Pelaksana

RENCANA AKSI SPESIFIK

Melakukan needs assesment tentang Kepala Puskesmas, Nakes


determinan kesehatan dan skrining faktor risiko Masyarakat
kesehatan dari semua keluarga
Perencanaan
Merencanakan intervensi promosi kesehatan Kepala Puskesmas, , Nakes
yang sesuai kebutuhan dengan melibatkan Masyarakat
peran lintas sektor dan organisasi masyarakat

Kepala Puskesmas, , Nakes


Pengembangan teknologi media sebagai alat
Masyarakat
bantu promkes di tingkat puskesmas

Melakukan monitoring dan mengevaluasi Kepala Puskesmas, , Nakes


program kesehatan dengan pendekatan Masyarakat
keluarga
KEGIATAN Kegiatan Pelaksana

RENCANA AKSI SPESIFIK

Kepala Puskesmas, Nakes


Mengadvokasi lintas terkait untuk mendukung
Masyarakat
kegiatan kesehatan
Advokasi
Kepala Puskesmas, Nakes
Melaksanakan Advokasi kepada Kepala Desa
tentang Pemanfaatan Dana Desa untuk UKBM Masyarakat

Melaksanakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Seluruh Nakes Puskesmas


(GERMAS)
KEGIATAN Kegiatan Pelaksana

RENCANA AKSI SPESIFIK

Dr, Bidan, Perawat, Nakes


Pembentukan kader kesehatan Masyarakat

Pemberdayaaan
masyarakat Dr, Bidan, Perawat, Nakes
Pembentukan jejaring dalam PHBS di
Masyarakat
masyarakat

Penggerakan masyarakat dalam pemanfaatan Nakes Masyarakat


posyandu
Nakes Masyarakat
Dampingi dan melaksanakan SMD dan MMD
KEGIATAN Kegiatan Pelaksana

RENCANA AKSI SPESIFIK

Pemfasilitasian kegiatan promosi kesehatan


Pemberdayaaan Nakes Masyarakat
dalam kelompok-kelompok masyarakat
masyarakat Pengorganisasian dan mengembangkan
sumber daya masyarakat dalam pelaksanaan Nakes Masyarakat
promosi kesehatan
Melakukan penyebarluasan data dan Nakes Masyarakat
informasi Germas, KS

Melakukan kewaspadaan dini KLB penyakit Nakes Masyarakat


bencana dan kedadarutan kesehatan
KEGIATAN Kegiatan Pelaksana

RENCANA AKSI SPESIFIK

Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat


Penyuluhan kesehatan di sekolah

Penyuluhan
Penyuluhan terkait kampanye GERMAS Nakes Masyarakat
melalui berbagai media

Penyuluhan terkait pentingnya Tablet


Tambah Darah, PMT, Vitamin A dan KIA,
Imunisasi (ORI, IDL, MR), IMD/ASI
Seluruh Nakes Puskesmas
Jolong/Colostrum, ASI eksklusif, ASI
lanjutan s.d 23 bulan dan MP-ASI, Obat
Kecacingan, diagnosis dan pengobatan
malaria serta pemantauan minum obat

Penyuluhan kesehatan individu, Seluruh Nakes Puskesmas


kelompokm dan massa
KEGIATAN Kegiatan Pelaksana

RENCANA AKSI SPESIFIK

Edukasi dan konseling mengenai


kebersihan diri, gigi dan mulut, pola
Pelaksanaan dan Puskesmas, Seluruh
makan, perilaku makan, aktifitas fisik
pemantauan masyarakat
kesehatan jiwa dan Napza,
HIV/AIDs,Germas, sanitasi dan akses
air bersih, PHBS, PTM,

Melaksanakan Kunjungan Rumah Nakes Masyarakat


sebagai intervensi PIS-PK
Penutup
Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan, sangat ditentukan oleh
kegiatan promosi kesehatan. Ruang lingkup kegiatan promosi kesehatan sangat luas
meliputi komunikasi informasi dan edukasi (KIE), advokasi, bina suasana, gerakan
pemberdayaan masyarakat, membangun jejaring kemitraan, pendukung tercapainya
cakupan semua program pelayanan kesehatan, meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Tenaga Promkes yang Kompeten


(Jabfung PKM Ahli)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai