1
1
2
POSISI DAN AMANAT PEMBANGUNAN SANITASI
DI DAERAH DALAM UU 23 TAHUN 2014
URUSAN
3
Arah Kebijakan Sanitasi 2020-2024
Sistem layanan sanitasi berkelanjutan diwujudkan melalui Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang
TUJUAN diterjemahkan menjadi 5 arah kebijakan:
BERKELANJUTAN
DAN TARGET 90% layak 80% penanganan
0%
Sumber: https://sdgs.bappenas.go.id/ RPJMN 2020-2024 (termasuk 15% aman) 20% pengurangan
Rumah tangga yang memiliki Buang Air Besar Rumah tangga yang memiliki
akses sanitasi layak dan Sembarangan (BABS) akses sampah terkelola dengan
TUJUAN SASARAN GLOBAL aman di Tempat Terbuka baik (perkotaan)
Sumber: Perpres 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian 54.85% Penanganan 25.15% Penanganan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sumber:
*) Susenas KOR, 2021 diolah Bappenas | **) Susenas MKP, 2019 diolah Bappenas 4
URGENSITAS PERCEPATAN LAYANAN SANITASI
BERKELANJUTAN DALAM PERATURAN
Undang-Undang No. 23 Tahun Perpres 18 Tahun 2020 tentang
2014 tentang Pemerintahan RPJMN 2020-2024
Daerah Memuat Percepatan Layanan Sanitasi
Sanitasi (Air Limbah Domestik dan Berkelanjutan melalui Program Percepatan
Persampahan) merupakan salah satu urusan Pembangunan Sanitasi Permukiman sebagai
Wajib Pelayanan Dasar yang ditetapkan upaya pencapaian target sanitasi
melalui SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Perpres 111 Tahun 2022 tentang
PP No. 2 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Standar Pelayanan Minimal Pembangunan Berkelanjutan
Mengatur jenis layanan, mutu layanan, Memuat tujuan pembangunan sanitasi sebagai
penerima layanan serta strategi umum salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan
penerapan SPM yang targetnya harus dicapai hingga tahun 2030
5
2
6
PERAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM PERCEPATAN
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN
Peran Utama Provinsi dalam Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan :
MELAKUKAN PERCEPATAN LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN MELALUI PROGRAM
PPSP DI PROVINSI
Permendagri 87/2022,
Pasal 3 - 4 Pokja yang membidangi sanitasi membantu Gubernur untuk
melaksanakan program PPSP dengan menyelenggarakan :
FUNGSI
1 2 3 4 5 6
Koordinasi perencanaan, Pemberian saran Supervisi di Sinkronisasi program
Advokasi peningkatan Fasilitasi peningkatan PD provinsi provinsi dan
penganggaran, untuk peningkatan dan kab/kota melalui bimbingan, dan kegiatan sanitasi
kesadaran, kepedulian, kab/kota :
pelaksanaan, pengendalian, kinerja layanan pelatihan, dan/atau penguatan di provinsi dan
pemantauan, dan evaluasi dan komitmen pemangku Pemutakhiran data,
sanitasi di provinsi dalam penyusunan dan kab/kota melalui
program PPSP kepentingan di provinsi. Pemantauan dan
dan kab/kota implementasi dok RSP dan SSK pelaksanaan lokakarya
evaluasi PPSP SSK
REALISASI FUNGSI
Permendagri 87/2022,
Pasal 3, Pasal 6 Pokja yang membidangi sanitasi membantu Bupati / Walikota untuk
melaksanakan program PPSP dengan menyelenggarakan :
FUNGSI
1 2 3
Koordinasi perencanaan,
Advokasi peningkatan kesadaran, Pemberian saran untuk
penganggaran, pelaksanaan,
kepedulian, dan komitmen pemangku peningkatan kinerja layanan sanitasi
pengendalian, pemantauan, dan
kepentingan di provinsi. di provinsi dan kab/kota
evaluasi program PPSP
REALISASI FUNGSI
1. Koordinasi penyusunan dan implementasi Mengupayakan peningkatan kesadaran, kepedulian, Memberikan saran terhadap kinerja :
SSK yang valid / termutakhirkan, berkualitas dan komitmen melalui pelibatan aktif para pihak 1. pencapaian target akses
serta siap diintegrasikan dlm dokrenda. (swasta, lembaga agama, tokoh masyarakat, 2. sinergitas antar perangkat daerah
2. Koordinasi kegiatan persiapan dan perguruan tinggi) bagi percepatan layanan sanitasi dalam perencanaan dan
pelaksanaan program PPSP : persiapan berkelanjutan di kab/kota : pemicuan, kampanye penganggaran multi aspek
pelaksanaan penyusunan/pemutakhiran publik sanitasi yang dilakukan dari desa-kota, 3. Efektifitas implementasi SSK dalam
SSK, KOM, Studi EHRA, implementasi, sosialisasi implementasi SSK baik untuk lembaga memepercepat layanan sanitasi
monev, dll dengan provinsi dan pusat. legislatif maupun pemangku kepentingan lainnya. berkelanjutan
8
3
PENERAPAN STRATEGI KEBIJAKAN
PEMERINTAH DAERAH DALAM PERCEPATAN
LAYANAN SANITASI UNTUK PENCAPAIAN
TARGET AKSES SANITASI
9
PENERAPAN DOKUMEN SSK YANG TERMUTAKHIRKAN
DAN BERKUALITAS
2 3
1 Dokumen SSK yang berisi Rekomendasi
Strategis Penanganan Sanitasi 5 tahun Penerapan Dokumen SSK untuk Percepatan
Profil Sanitasi Terkini yang Valid dan Layanan Sanitasi Berkelanjutan di Daerah
Termutakhirkan ke depan
(Disusun menggunakan panduan (dilaksanakan sesuai Permendagri 87/2022)
(diolah menggunakan instrumen SSK)
penyusunan dokumen SSK)
▪ Penetapan strategi multi aspek dalam dokumen SSK berpedoman pada Lampiran 1 Permendagri 87/2022 (pasal 13 ayat 1)
▪ Penyusunan program dan kegiatan SSK disesuaikan dengan Permendagri 90/2019 dan pemutakhirannya melalui Kepmendagri 10
DOKUMEN SSK MEMUAT 5 KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PERCEPATAN LAYANAN SANITASI
Kebijakan
1 2 3 4 5
Arah
a. meningkatkan a. membentuk dan a. meningkatkan pemberian a. Melaksanakan program a. menerbitkan skema dan
keberfungsian organisasi memastikan pelaksanaan bimbingan teknis secara reguler; perubahan perilaku dan mekanisme bantuan
perangkat daerah; produk hukum daerah b. meningkatkan koordinasi Stop Buang Air Besar keuangan;
b. meningkatkan tata kelola terkait ALD dan Sampah; perencanaan tata ruang dengan (BABS) di tiap desa dan b. menyusun pola subsidi
pembangunan sanitasi;
organisasi melalui b. menetapkan dan kelurahan; yang tepat;
c. menerapkan konsep pemulihan
kegiatan pelatihan menerapkan mekanisme b. memperkuat mekanisme c. membentuk sistem
sumber daya dan ekonomi
dan/atau bimbingan insentif dan/atau sirkular; dan pemantauan secara pembiayaan yang inovatif;
Rumusan
11
4 KEBIJAKAN PENINGKATAN PERUBAHAN PERILAKU
MASYARAKAT DALAM MENCAPAI AKSES AMAN SANITASI
(Kebijakan dan Strategi Nomor 4 dalam Lampiran Permendagri
87/2022 sebagai rujukan penyusunan strategi RSP dan SSK)
Strategi
1 2 3 4
Pelaksanaan program
perubahan perilaku di tiap Penguatan mekanisme Penguatan Keberlanjutan Penguatan kampanye
desa dan kelurahan yang pemantauan yang terjadwal STBM di tingkat kab/kota pengurangan sampah
belum stop BABS
Pencapaian Melalui
1. Penguatan pendekatan dan
1. Pemicuan STBM 5 pilar 1. Pemantauan terhadap keberlanjutan 5 pilar STBM
2. Penetapan target dan prioritas peningkatan perubahan perilaku 1. Penguatan materi dan tata
2. Sosialisasi dan peningkatan cara kampanye yang efektif
program PHBS masyarakat kapasitas fasilitator STBM di
3. Promosi program 2. Pelaksanaan pemantauan kab/kota-desa/kelurahan. 2. Sosialisasi dan peningkatan
4. Sosialisasi program dengan secara terjadwal (6 bulan sekali) kapasitas pemangku
3. Kegiatan pemicuan 5 pilar kepentingan
dukungan lembaga pendidikan, 3. Pelaksanaan pemantauan STBM did esa/kelurahan
keagamaan dan swasta secara berjenjang dari tingkat 3. Produksi dan
4. Pemantauan rutin dan penyebarluasan materi
5. Pemicuan yang dilakukan oleh desa/kelurahan sampai pembaruan e-monev STBM
tenaga kesehatan/sanitarian, kader, kab/kota. informasi dan edukasi
5. Pemberian insentif bagi
relawan dan masyarakat.
desa/kelurahan
6. Pemantauan dan evaluasi PHBS
6. Penyusunan
peraturan/kebijakan teknis
STBM di daerah
12
TATA CARA PENGINTEGRASIAN DOKUMEN SSK
MELALUI DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
KUA-PPAS
RPJMD
Integrasi dengan cara : Nota Kesepakatan KDH-
Memilah muatan substansi dokumen DPRD
SSK/RSP untuk dapat diakomodasi ke RENSTRA PD SE-KDH ttg Pedoman
dalam setiap dokumen perencanaan Penyusunan RKA-PD
formal daerah
RKPD RKA-PD
APBD
Muatan substansi sesuai RENJA PD
dengan dokumen yang dituju DPA-PD
13
MEMASTIKAN MUATAN SUBSTANSI SSK
DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
Permendagri 87/2022,
Pasal 14
• Kondisi pengelolaan sanitasi dan target akses sanitasi • Pelaksanaan perangkat daerah dalam
• Gambaran besaran anggaran yang diperuntukkan RPJMD pembangunan sanitasi;
untuk pengelolaan pembangunan sanitasi • Permasalahan mendesak dan isu strategis yang
• Permasalahan mendesak sanitasi dan isu strategis dihadapi perangkat daerah dalam pembangunan
pengelolaan sanitasi sanitasi;
• Strategi dan program pemerintah daerah dalam • Tujuan dan sasaran dalam pembangunan
pengelolaan pembangunan sanitasi RENSTRA sanitasi;
• Program dan indikasi pendanaan perangkat daerah PD • Isu strategis dan rekomendasi pembangunan
yang diperuntukkan dalam pengelolaan Sanitasi sanitasi;
• Program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan
sumber pendanaan pembangunan sanitasi.
14
OPTIMALISASI PENDANAAN BAGI
PERCEPATAN LAYANAN SANITASI DI DAERAH
APBN
DAK NON DANA ANGGARAN ▪ Usulan sesuai dengan Readiness Criteria yang
DAK FISIK FISIK DESA
HIBAH (APBN)
K/L ditetapkan
▪ Ketepatan dalam momentum perencanaan dan
APBD PROVINSI penganggaran pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
▪ Usulan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki
ANGGARAN PD
BANKEU PROVINSI ▪ Peran penting pokja dalam melakukan koordinasi dan
PROVINSI
sinkronisasi program dan kegiatan sanitasi lintas dinas
dan multi aspek
APBD KABUPATEN/KOTA ▪ Optimalisasi pendanaan APBD untuk implementasi
ALOKASI DANA ANGGARAN PD SSK bagi Kab/Kota Bila terjadi gap pendanaan
DESA (ADD) KAB/KOTA percepatan layanan sanitasi di kab/kota dalam
rencana di tahun pelaksanaan, serta sesuai dengan
kewenangan para pihak yang dapat diusulkan
CSR/ZISWAF/MICRO KREDIT/KERJASAMA SWASTA
melalui forum koordinasi dan sinkronisasi yang
PROPOSAL PERJANJIAN KERJA diselenggarakan provinsi-pusat dan/atau alternatif
PERSETUJUAN
PROYEK SAMA pendanaan non pemerintah
Strategi mengatasi gap pendanaan sanitasi kab/kota salah satunya adalah melalui
mekanisme pelaksanaan lokakarya pendanaan SSK di Provinsi yang merupakan forum
sinkronisasi program dan kegiatan sanitasi provinsi dan kabupaten/kota 15
HARAPAN BERSAMA
16
TERIMA KASIH
17