Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

PENCAPAIAN TARGET SANITASI LAYAK DAN AMAN


Pendampingan Studi EHRA Dalam Disampaikan oleh:
Rangka Percepatan SBS dan Dr. Dra. Hj. Erliani Budi Lestari, M.Si
Implementasi 5 Pilar STBM
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
Jakarta, Kamis – 2 Maret 2023
Kementerian Dalam Negeri

1
1

LANDASAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN


SANITASI

2
POSISI DAN AMANAT PEMBANGUNAN SANITASI
DI DAERAH DALAM UU 23 TAHUN 2014

URUSAN

ABSOLUT KONKUREN UMUM


PERTAHANAN, KEAMANAN,
AGAMA, YUSTISI , POLITIK LUAR
NEGERI, MONETER DAN FISKAL

WAJIB (24) PILIHAN (8)


1. KELAUTAN & PERIKANAN
2. PARIWISATA
3. PERTANIAN
PELAYANAN DASAR (6) NON PELAYANAN DASAR (18) 4. KEHUTANAN
5. ESDM
1. PENDIDIKAN PERTANAHAN; KOPERASI UKM; PMD; PENANAMAN 6. PERDAGANGAN
2. KESEHATAN MODAL; KEPEMUDAAN & OLGA; KEBUD; LINGK 7. PERINDUSTRIAN
3. PEKERJAAN UMUM & PENATAAN RUANG HIDUP PEMBERDAYAAN PREMPUAN & ANAK; KB; 8. TRANSMIGRASI
4. PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KETAHANAN PANGAN; KEPENDUDUKAN & CAPIL;
5. TRANTIMBUM & LINMAS NAKER; PERHUB; KOMINFO; STATISTIK;
6. SOSIAL PERSANDIAN; PERPUSTKN; KERASIPAN

SPM NSPK NSPK


Negara menjamin bahwa setiap
warga negara Indonesia
mendapatkan pelayanan sanitasi
Regulasi dan Kebijakan Operasional di Pusat dan Daerah dengan layak untuk memenuhi
(PP, Perpres, Permen, Perda, Perkada, dll) kebutuhan hidupnya.

3
Arah Kebijakan Sanitasi 2020-2024
Sistem layanan sanitasi berkelanjutan diwujudkan melalui Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang
TUJUAN diterjemahkan menjadi 5 arah kebijakan:

PEMBANGUNAN TARGET RPJMN 2020-2024 BIDANG SANITASI

BERKELANJUTAN
DAN TARGET 90% layak 80% penanganan
0%
Sumber: https://sdgs.bappenas.go.id/ RPJMN 2020-2024 (termasuk 15% aman) 20% pengurangan

Rumah tangga yang memiliki Buang Air Besar Rumah tangga yang memiliki
akses sanitasi layak dan Sembarangan (BABS) akses sampah terkelola dengan
TUJUAN SASARAN GLOBAL aman di Tempat Terbuka baik (perkotaan)

Sumber: Perpres 18 Tahun 2020 tentang RPJMN


Sasaran Global: Pada tahun 2030, mencapai akses
terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan
CAPAIAN BIDANG SANITASI GAP AKSES BIDANG SANITASI
merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang TAHUN 2021 HINGGA TAHUN 2024
air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian
khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta 7.25% Akses Aman 7.75% Akses Aman
kelompok masyarakat rentan.
80.29% Akses Layak 9.71% Akses Layak
Sasaran Global: Pada tahun 2030, mengurangi
dampak lingkungan perkotaan per kapita yang
5.69% BABS di Tempat Terbuka 5.69% BABS di Tempat Terbuka
merugikan, termasuk dengan memberi perhatian
khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan
0.88% Pengurangan 19.12% Pengurangan
sampah kota.

Sumber: Perpres 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian 54.85% Penanganan 25.15% Penanganan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sumber:
*) Susenas KOR, 2021 diolah Bappenas | **) Susenas MKP, 2019 diolah Bappenas 4
URGENSITAS PERCEPATAN LAYANAN SANITASI
BERKELANJUTAN DALAM PERATURAN
Undang-Undang No. 23 Tahun Perpres 18 Tahun 2020 tentang
2014 tentang Pemerintahan RPJMN 2020-2024
Daerah Memuat Percepatan Layanan Sanitasi
Sanitasi (Air Limbah Domestik dan Berkelanjutan melalui Program Percepatan
Persampahan) merupakan salah satu urusan Pembangunan Sanitasi Permukiman sebagai
Wajib Pelayanan Dasar yang ditetapkan upaya pencapaian target sanitasi
melalui SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Perpres 111 Tahun 2022 tentang
PP No. 2 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Standar Pelayanan Minimal Pembangunan Berkelanjutan
Mengatur jenis layanan, mutu layanan, Memuat tujuan pembangunan sanitasi sebagai
penerima layanan serta strategi umum salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan
penerapan SPM yang targetnya harus dicapai hingga tahun 2030

Permendagri 59/2021 tentang Permendagri 87/2022 tentang Percepatan


Penerapan SPM Layanan Sanitasi Berkelanjutan di Daerah
Mengatur teknis implementasi SPM mulai tahun 2022-2024
dari pengumpulan data, penghitungan Memuat tahapan daerah dalam melaksanakan
kebutuhan, pelaksanaan, percepatan layanan sanitasi berkelanjutan dalam
monev dan pelaporan mengupayakan pencapaian target sanitasi

5
2

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM


PENCAPAIAN TARGET SANITASI

6
PERAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM PERCEPATAN
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN
Peran Utama Provinsi dalam Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan :
MELAKUKAN PERCEPATAN LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN MELALUI PROGRAM
PPSP DI PROVINSI

Permendagri 87/2022,
Pasal 3 - 4 Pokja yang membidangi sanitasi membantu Gubernur untuk
melaksanakan program PPSP dengan menyelenggarakan :
FUNGSI

1 2 3 4 5 6
Koordinasi perencanaan, Pemberian saran Supervisi di Sinkronisasi program
Advokasi peningkatan Fasilitasi peningkatan PD provinsi provinsi dan
penganggaran, untuk peningkatan dan kab/kota melalui bimbingan, dan kegiatan sanitasi
kesadaran, kepedulian, kab/kota :
pelaksanaan, pengendalian, kinerja layanan pelatihan, dan/atau penguatan di provinsi dan
pemantauan, dan evaluasi dan komitmen pemangku Pemutakhiran data,
sanitasi di provinsi dalam penyusunan dan kab/kota melalui
program PPSP kepentingan di provinsi. Pemantauan dan
dan kab/kota implementasi dok RSP dan SSK pelaksanaan lokakarya
evaluasi PPSP SSK

REALISASI FUNGSI

1. Koordinasi penyusunan Mengupayakan Memberikan saran


dan implementasi RSP peningkatan Melakukan Melaksanakan
terhadap kinerja Memfasilitasi peningkatan
yang valid / kesadaran, supervisi terhadap lokakarya SSK untuk
dalam pencapaian kapasitas baik pelatihan atau
termutakhirkan dan kepedulian, dan pemutakhiran mensinkronkan
target akses, bimbingan dalam penyusunan
berkualitas. komitmen melalui data sanitasi dan program dan kegiatan
sinergitas antar SSK (Coaching Clinic,
pelibatan aktif para melaksanakan sanitasi di provinsi
2. Persiapan dan perangkat daerah pelatihan penyusunan
pihak (swasta, monev capain dan kab/kota sebagai
pelaksanaan program dalam perencanaan SSK,Studi EHRA.
lembaga agama, program PPSP di upaya mengatasi gap
PPSP : persiapan dan penganggaran pelaksanaan milestone
tokoh masyarakat, wilayahnya pendanaan sanitasi di
pendampingan, KOM, multi aspek layanan implementasi SSK, dll)
perguruan tinggi) secara reguler wilayahnya 7
dll sanitasi
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DALAM
PERCEPATAN LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN
Peran Utama Provinsi dalam Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan :
MELAKUKAN PERCEPATAN LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN MELALUI PROGRAM
PPSP DI KABUPATEN/KOTA

Permendagri 87/2022,
Pasal 3, Pasal 6 Pokja yang membidangi sanitasi membantu Bupati / Walikota untuk
melaksanakan program PPSP dengan menyelenggarakan :
FUNGSI

1 2 3
Koordinasi perencanaan,
Advokasi peningkatan kesadaran, Pemberian saran untuk
penganggaran, pelaksanaan,
kepedulian, dan komitmen pemangku peningkatan kinerja layanan sanitasi
pengendalian, pemantauan, dan
kepentingan di provinsi. di provinsi dan kab/kota
evaluasi program PPSP

REALISASI FUNGSI

1. Koordinasi penyusunan dan implementasi Mengupayakan peningkatan kesadaran, kepedulian, Memberikan saran terhadap kinerja :
SSK yang valid / termutakhirkan, berkualitas dan komitmen melalui pelibatan aktif para pihak 1. pencapaian target akses
serta siap diintegrasikan dlm dokrenda. (swasta, lembaga agama, tokoh masyarakat, 2. sinergitas antar perangkat daerah
2. Koordinasi kegiatan persiapan dan perguruan tinggi) bagi percepatan layanan sanitasi dalam perencanaan dan
pelaksanaan program PPSP : persiapan berkelanjutan di kab/kota : pemicuan, kampanye penganggaran multi aspek
pelaksanaan penyusunan/pemutakhiran publik sanitasi yang dilakukan dari desa-kota, 3. Efektifitas implementasi SSK dalam
SSK, KOM, Studi EHRA, implementasi, sosialisasi implementasi SSK baik untuk lembaga memepercepat layanan sanitasi
monev, dll dengan provinsi dan pusat. legislatif maupun pemangku kepentingan lainnya. berkelanjutan
8
3
PENERAPAN STRATEGI KEBIJAKAN
PEMERINTAH DAERAH DALAM PERCEPATAN
LAYANAN SANITASI UNTUK PENCAPAIAN
TARGET AKSES SANITASI

9
PENERAPAN DOKUMEN SSK YANG TERMUTAKHIRKAN
DAN BERKUALITAS
2 3
1 Dokumen SSK yang berisi Rekomendasi
Strategis Penanganan Sanitasi 5 tahun Penerapan Dokumen SSK untuk Percepatan
Profil Sanitasi Terkini yang Valid dan Layanan Sanitasi Berkelanjutan di Daerah
Termutakhirkan ke depan
(Disusun menggunakan panduan (dilaksanakan sesuai Permendagri 87/2022)
(diolah menggunakan instrumen SSK)
penyusunan dokumen SSK)

Data Profil Wilayah SSK diintegrasikan dalam dokumen


Profil Sanitasi perencanaan daerah (RPJMD,
RKPD, Renstra-PD, Renja-PD)
Data Teknis Sampah dan
ALD
Kerangka Pengembangan
Sanitasi Perangkat daerah memprioritaskan
Data Hasil Studi Primer EHRA anggaran program dan kegiatan SSK
(Menentukan Area Berisiko) setelah tercantum dalam dokrenda
Strategi Pengembangan
Sanitasi
Data Non Teknis / Non EHRA Tim anggaran Pemda memastikan
(Regulasi, Kelembagaan, Media, program dan kegiatan pembangunan
Peran Masyarakat, Swasta, dll) Program dan Kegiatan, serta sanitasi ada dalam APBD
Indikasi Pendanaan

Pemda melibatkan masyarakat dan


Monev Capaian SSK dapat melakukan kerja sama dengan
pihak lain

Monev dan Pelaporan

▪ Penetapan strategi multi aspek dalam dokumen SSK berpedoman pada Lampiran 1 Permendagri 87/2022 (pasal 13 ayat 1)
▪ Penyusunan program dan kegiatan SSK disesuaikan dengan Permendagri 90/2019 dan pemutakhirannya melalui Kepmendagri 10
DOKUMEN SSK MEMUAT 5 KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PERCEPATAN LAYANAN SANITASI
Kebijakan

1 2 3 4 5
Arah

Peningkatan kapasitas Peningkatan Pengembangan infrastruktur Peningkatan Pengembangan


institusi dalam layanan Komitmen & layanan sesuai dengan perubahan perilaku kerja sama dan
pengelolaan sanitasi kepala daerah karakteristik & kebutuhan masyarakatdalam pola pendanaan
daerah mencapai akses aman

a. meningkatkan a. membentuk dan a. meningkatkan pemberian a. Melaksanakan program a. menerbitkan skema dan
keberfungsian organisasi memastikan pelaksanaan bimbingan teknis secara reguler; perubahan perilaku dan mekanisme bantuan
perangkat daerah; produk hukum daerah b. meningkatkan koordinasi Stop Buang Air Besar keuangan;
b. meningkatkan tata kelola terkait ALD dan Sampah; perencanaan tata ruang dengan (BABS) di tiap desa dan b. menyusun pola subsidi
pembangunan sanitasi;
organisasi melalui b. menetapkan dan kelurahan; yang tepat;
c. menerapkan konsep pemulihan
kegiatan pelatihan menerapkan mekanisme b. memperkuat mekanisme c. membentuk sistem
sumber daya dan ekonomi
dan/atau bimbingan insentif dan/atau sirkular; dan pemantauan secara pembiayaan yang inovatif;
Rumusan

teknis; menyediakan subsidi; terjadwal d. memfasilitasi kerja sama


Strategi

d. mensosialisasikan pedoman teknis


c. meningkatkan c. menetapkan tarif retribusi pengelolaan ALD dan Sampah di c. memperkuat pendekatan dengan pihak lain;
keberfungsian lembaga layanan pengelolaan ALD tingkat operator; dan keberlanjutan STBM; e. menciptakan wirausaha
operator sesuai rantai dan Sampah e. membangun infrastruktur dengan d. melakukan kampanye sanitasi
layanan sanitasi; d. memberikan kemudahan menggunakan pendekatan pengurangan sampah.
d. meningkatkan pembinaan dalam pemenuhan bertahap dan pertimbangan
dan pengawasan layanan dan akses bagi kebutuhan total biaya;
kelembagaan masyarakat miskin; f. meningkatkan kapasitas dan
keberfungsian utilitas infrastruktur
e. menerapkan pola
terbangun;
pembelajaran horisontal
g. memanfaatan sistem berbasis
antar kepala daerah. teknologi informasi untuk data dan
monev.

11
4 KEBIJAKAN PENINGKATAN PERUBAHAN PERILAKU
MASYARAKAT DALAM MENCAPAI AKSES AMAN SANITASI
(Kebijakan dan Strategi Nomor 4 dalam Lampiran Permendagri
87/2022 sebagai rujukan penyusunan strategi RSP dan SSK)
Strategi

1 2 3 4
Pelaksanaan program
perubahan perilaku di tiap Penguatan mekanisme Penguatan Keberlanjutan Penguatan kampanye
desa dan kelurahan yang pemantauan yang terjadwal STBM di tingkat kab/kota pengurangan sampah
belum stop BABS

Pencapaian Melalui
1. Penguatan pendekatan dan
1. Pemicuan STBM 5 pilar 1. Pemantauan terhadap keberlanjutan 5 pilar STBM
2. Penetapan target dan prioritas peningkatan perubahan perilaku 1. Penguatan materi dan tata
2. Sosialisasi dan peningkatan cara kampanye yang efektif
program PHBS masyarakat kapasitas fasilitator STBM di
3. Promosi program 2. Pelaksanaan pemantauan kab/kota-desa/kelurahan. 2. Sosialisasi dan peningkatan
4. Sosialisasi program dengan secara terjadwal (6 bulan sekali) kapasitas pemangku
3. Kegiatan pemicuan 5 pilar kepentingan
dukungan lembaga pendidikan, 3. Pelaksanaan pemantauan STBM did esa/kelurahan
keagamaan dan swasta secara berjenjang dari tingkat 3. Produksi dan
4. Pemantauan rutin dan penyebarluasan materi
5. Pemicuan yang dilakukan oleh desa/kelurahan sampai pembaruan e-monev STBM
tenaga kesehatan/sanitarian, kader, kab/kota. informasi dan edukasi
5. Pemberian insentif bagi
relawan dan masyarakat.
desa/kelurahan
6. Pemantauan dan evaluasi PHBS
6. Penyusunan
peraturan/kebijakan teknis
STBM di daerah
12
TATA CARA PENGINTEGRASIAN DOKUMEN SSK
MELALUI DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH

DOKUMEN VALIDITAS DAN KUALITAS DOKUMEN RENCANA DOKUMEN ANGGARAN


SSK DOKUMEN DIINTEGRASIKAN

KUA-PPAS
RPJMD
Integrasi dengan cara : Nota Kesepakatan KDH-
Memilah muatan substansi dokumen DPRD
SSK/RSP untuk dapat diakomodasi ke RENSTRA PD SE-KDH ttg Pedoman
dalam setiap dokumen perencanaan Penyusunan RKA-PD
formal daerah
RKPD RKA-PD

APBD
Muatan substansi sesuai RENJA PD
dengan dokumen yang dituju DPA-PD

13
MEMASTIKAN MUATAN SUBSTANSI SSK
DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
Permendagri 87/2022,
Pasal 14

• Kondisi pengelolaan sanitasi dan target akses sanitasi • Pelaksanaan perangkat daerah dalam
• Gambaran besaran anggaran yang diperuntukkan RPJMD pembangunan sanitasi;
untuk pengelolaan pembangunan sanitasi • Permasalahan mendesak dan isu strategis yang
• Permasalahan mendesak sanitasi dan isu strategis dihadapi perangkat daerah dalam pembangunan
pengelolaan sanitasi sanitasi;
• Strategi dan program pemerintah daerah dalam • Tujuan dan sasaran dalam pembangunan
pengelolaan pembangunan sanitasi RENSTRA sanitasi;
• Program dan indikasi pendanaan perangkat daerah PD • Isu strategis dan rekomendasi pembangunan
yang diperuntukkan dalam pengelolaan Sanitasi sanitasi;
• Program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan
sumber pendanaan pembangunan sanitasi.

• Kondisi dan pencapaian dalam pengelolaan sanitasi;


• kemampuan pendanaan sanitasi dan besaran anggaran RKPD • Monitoring dan evaluasi capaian perencanaan
kebutuhan pembangunan sanitasi; pembangunan sanitasi;
• target capaian pemenuhan kebutuhan pembangunan • Tujuan dan sasaran perangkat daerah dalam
sanitasi dalam rencana kerja tahunan; pembangunan sanitasi;
• program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan • Program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan
sumber pendanaan yang disusun dalam pencapaian sumber pendanaan dalam pembangunan
pemenuhan kebutuhan pembangunan sanitasi.
RENJA PD sanitasi.

14
OPTIMALISASI PENDANAAN BAGI
PERCEPATAN LAYANAN SANITASI DI DAERAH

SUMBER – SUMBER PENDANAAN SANITASI HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

APBN
DAK NON DANA ANGGARAN ▪ Usulan sesuai dengan Readiness Criteria yang
DAK FISIK FISIK DESA
HIBAH (APBN)
K/L ditetapkan
▪ Ketepatan dalam momentum perencanaan dan
APBD PROVINSI penganggaran pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
▪ Usulan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki
ANGGARAN PD
BANKEU PROVINSI ▪ Peran penting pokja dalam melakukan koordinasi dan
PROVINSI
sinkronisasi program dan kegiatan sanitasi lintas dinas
dan multi aspek
APBD KABUPATEN/KOTA ▪ Optimalisasi pendanaan APBD untuk implementasi
ALOKASI DANA ANGGARAN PD SSK bagi Kab/Kota Bila terjadi gap pendanaan
DESA (ADD) KAB/KOTA percepatan layanan sanitasi di kab/kota dalam
rencana di tahun pelaksanaan, serta sesuai dengan
kewenangan para pihak yang dapat diusulkan
CSR/ZISWAF/MICRO KREDIT/KERJASAMA SWASTA
melalui forum koordinasi dan sinkronisasi yang
PROPOSAL PERJANJIAN KERJA diselenggarakan provinsi-pusat dan/atau alternatif
PERSETUJUAN
PROYEK SAMA pendanaan non pemerintah

Strategi mengatasi gap pendanaan sanitasi kab/kota salah satunya adalah melalui
mekanisme pelaksanaan lokakarya pendanaan SSK di Provinsi yang merupakan forum
sinkronisasi program dan kegiatan sanitasi provinsi dan kabupaten/kota 15
HARAPAN BERSAMA

Penguatan komitmen kepala Optimalisasi peran Pokja daerah


daerah dalam percepatan dalam hal peningkatan koordinasi dan
pembangunan sanitasi guna sinergi antar perangkat daerah dan
mencapai target akses sanitasi, para pihak dalam percepatan layanan
dengan dipenuhinya capaian akses sanitasi berkelanjutan.

Daerah menyediakan dokumen Merealisasikan pendanaan baik


perencanaan sanitasi yang valid / dari APBD maupun sumber-sumber
termutakhirkan dan berkualitas untuk pendanaan lainnya untuk percepatan
menjamin percepatan perbaikan kondisi layanan sanitasi berkelanjutan di
multiaspek layanan sanitasi berdasarkan daerah. Memperhatikan capaian
rantai layanan sanitasi - (Studi EHRA dengan siklus perencanaan dan
dimutakhirkan guna memenuhi penganggaran daerah
penentuan area berisiko sanitasi dan
kelengkapan analisis dan
rekomendasi multi aspek)

16
TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai