Anda di halaman 1dari 66

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN

PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)


SARASWATI

Direktur Pelayanan Kesehatan Primer


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Disampaikan di:
Bandung, 16 September 2018
SISTEMATIKA

PENDAHULUAN

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PIS-PK

PROGRES PIS-PK PROVINSI JAWA BARAT


TINDAK LANJUT PIS-PK
HARAPAN
PENDAHULUAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
“… Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia …”
- Nawacita
PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM INDONESIA PINTAR
SEHAT

Paradigma Sehat Penguatan Yankes Jaminan Kesehatan Nasional

PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA


DTPK NUSANTARA SEHAT
GERMAS SEHAT 4
PESAN PRESIDEN
“ Tenaga kesehatan harus
aktif mendatangi
masyarakat, jangan
menunggu di Puskesmas
menunggu orang sakit,
datangi mereka. Gercarkan,
beritahukan mana yang
benar mana yang enggak
benar dan mana yang
harus dilakukan dan mana
yang tidak boleh dilakukan
sehingga pendekatan
kepada keluarga ini sangat
diperlukan ”.
5
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

UPAYA KURATIF
REHABILITATIF
VISI
MASYARAKAT
YANG MANDIRI
UNTUK
HIDUP SEHAT
UPAYA PREVENTIF, PROMOTIF

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah preventif, promotif
sesuai kondisi dan kebutuhan 6
POKOK MASALAH KESEHATAN
Faktor
30% Perilaku Sos-Bud Kasus permasalahan kesehatan ada
keterkaitannya dengan kehidupan SOSIO-
BUDAYA masyarakat

40%
Faktor 20%
Lingkungan Faktor
Fisik, Kimia, Derajat Pelayanan
Biologi, Ergonomi Kesehatan Kesehatan

Untuk kasus imunisasi lengkap sulit


dilakukan
Untuk kasus Gizi Buruk: pola hidup
bersih dan sehat masyarakat rendah,
serta tersedianya air bersih sangat minim
10% Faktor
Genetika
(Keturunan)
TEORI H.L. BLUM (1974)
KEWAJIBAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL
Salah satu kewajiban Kepala Daerah dan
Wakil Daerah adalah:
“Melaksanakan Program Strategi Nasional”
Program Strategi Nasional
adalah program yang ditetapkan presiden sebagai
program yang memiliki sifat strategis secara nasional
Kepala Daerah & Wakil
dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan serta menjaga
UU UU Nomor 23 Tahun 2014 pertahanan dan keamanan dalam rangka
PP meningkatkan kesejahteraan msyarakat.
PP Nomor 2 Tahun 2018
Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk
NAWA CITA pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal.

NAWA CITA . 5 “… meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia


melalui … layanan kesehatan masyarakat…”
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Dasar Hukum
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN 2018


TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan urusan pemerintahan
wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, meliputi:
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan umum;
4. Perumahan rakyat;
5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan masyarakat;
6. Sosial.

9
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PIS-PK
Permasalahan Kesehatan
di Puskesmas

Mapping Wilayah
& masalah
kesehatan

Prioritas
Masalah

11
Permenkes 39 tahun 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Program Tujuan Pendekatan
Indonesia Sehat 3 Pendekatan keluarga
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
dilaksanakan untuk adalah salah satu cara seluruh program di
meningkatkan Puskesmas untuk Puskesmas
derajat kesehatan meningkatkan jangkauan 2. Meningkatkan akses
1 masyarakat sasaran & mendekatkan keluarga terhadap
/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan di yang komprehensif
wilayah kerjanya dengan 3. Mendukung
mendatangi keluarga 4 Integrasi pencapaian SPM
2 Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
UKP & UKM secara Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
berkesinambungan, dengan
diselenggarakan melalui target / fokus keluarga, pelaksanaan JKN
Pendekatan Keluarga berdasarkan data dan 5. Mendukung
12
informasi dari Profil Kesehatan tercapainya program
Keluarga. indonesia sehat12
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA

• Dilaksanakan secara Total Coverage


• 12 indikator PIS-PK
• Pelayanan Luar Gedung melalui kunjungan keluarga
• Integrasi program dan sumber daya

mewujudkan
Kecamatan / Wilayah Kerja
SEHAT 13
PIS-PK - SPM
Indikator
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga 12 Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Cakupan Imunisasi
Meningkatkan CDR dan SR TBC 14
*) Dapat ditambahakan indikator sesuai masalah lokal Intervensi Gizi Sensitif pada stunting
Dari Keluarga Sehat menuju
Indonesia Sehat

IKS NASIONAL INDONESIA SEHAT


IKS PROVINSI
IKS KABUPATEN/KOTA PENCAPAIAN SPM
IKS KECAMATAN
IKS PUSKESMAS • PENCAPAIAN SPM
IKS DESA/KELURAHAN • KAB/KOTA SEHAT
IKS RW
IKS RT KECAMATAN SEHAT
IKS KELUARGA
DESA SEHAT

KELUARGA SEHAT

Penghitungan Kategori IKS :


Keluarga Sehat :
IKS > 0,800
Keluarga Pra Sehat :
IKS 0,500 - 0,800
15
Keluarga Tidak Sehat :
IKS < 0,500
15
DITJEN YANKES – WORKSHOP PIS-PK 2018
Kunjungan Keluarga
dan Bonus Demografi

Status kesehatan masyarakat akan


meningkat,
Kunjungan Angka kesakitan akan turun
Keluarga
sehingga produktivitas masyarakat
akan tinggi

Bonus Demografi
menjadi peluang Emas karena
produktivitas masyarakat meningkat

16
Contoh Integrasi Di Tingkat Puskesmas

Puskesmas
Soasio, Kota
Kunjungan
Tidore
Keluarga
Kepulauan
dilakukan oleh
integrasi
seluruh tenaga
program kusta
kesehatan di
Papua Barat
Puskesmas
integrasi
program malaria
Pelaksanaan
Integrasi Program Kunjungan sehat
untuk intervensi bagi keluarga
lanjut masalah TBC anggota JKN
seperti program TBC-
Kesling-Gizi DD
Puskesmas Kopo
mengintegrasikan
Pemanfaatan transport
PIS-PK dengan
kunjungan rumah program
Perkesmas
Kesga dari BOK
17
Ilustrasi Pelayanan Puskesmas Terintegrasi

• TB MDR / TB XDR
CONTOH KASUS: RUMAH
• TB DENGAN PENYULIT
SAKIT
Ibu Hamil dengan TB • TB DENGAN KORMOBID
PUSKESMAS
(UKM&UKP) Rujukan UKM TERSIER
• TB SENSITIF
• TB TANPA PENYULIT DINKES • LABORATORIUM KEPEKAAN
• PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PROV • SPESIMEN
PROFILAKSIS
• VAKSIN
UKP • INVESTIGASI KONTAK
• PELACAKAN PASIEN MANGKIR

Pemeriksaan Terdeteksi Ibu Hamil UKM DINKES Rujukan UKM


kehamilan rutin Ke Dengan Gejala TB Sekunder
KAB/KOTA
UKBM/BPS/PUSTU/P atau penyakit lainnya Pendataan dan
PENDEKATAN
uskesmas KELUARGA Intervensi
12 Indikator PIS - • LABORATORIUM BIAKAN
PK dan SPM • SPESIMEN
• VAKSIN

Terdeteksi keluarga
Dengan TB atau kasus kesehatan lainnya 18
Bagan Alur Pembina Keluarga

Sumber: Revisi Buku saku pendekatan keluarga bagi petugas kesehatan, edisi kedua tahun 2017
Bagan Alur Anggota Keluarga Tidak ada yang Merokok
contoh
1 Melakukan intervensi
lanjut dari informasi
Puskesmas terkait
PUSKESMAS masalah kesehatan
KELUARGA
1 UKBM 4 yang menjadi
Mengimplementasi Pemicuan dalam kepesertaan JKN di
Pembentukan KTR di FKTP nya
kan KTR di Rumah Wilayah
dan di Wilayah

Menyepakati
Berkoordinasi dengan Tim 2 Melaporkan dan
FKTP LAINNYA

Puskesmas untuk pelaporan mengkoordinasikan


Kawasan Tanpa temuan kasus baru atau
1 Menggali informasi kesehatan setiap
anggota keluarga terutama 12
Rokok
1 perkembangan kesehatan
anggota keluarga
hasil intervensi lanjut

indikator perlu perhatikan bila ada


keluarga yang merokok kemungkinan 2 5 Lokmin bulanan meginformasikan ke FKTP
adanya anak yang stunting, TB dan
PTM seperti hipertensi, DM dll
Melakukan Pelayanan Upaya
1 lainnya untuk melakukan intervensi lanjut
Berhenti Merokok pada anggota keluarga yang tercatat
2permasalahan
Memberikan KIE terkait pada
kesehatan yg ditemukan
3 Berkoordinasi untuk
pemicuan dan
sebagai anggota kepersertaan JKN di FKTP
tersebut
2 Berkoordinasi terkait hasil implementasi KTR
terpadu dgn kegiatan 6
3 Menganjurkan untuk berhenti merokok,
4 untuk
Melakukan pemicuan
membentuk KTR intervensi lanjut yang penyediaan SAB dan
samijaga Melakukan rujukan UBM yang diluar
menjelaskan bahwa keluarga perokok anaknya telah dilakukan
kemungkinan stunting cukup tinggi. kewenangan dan kemampuan
Memperkenalkan layanan upaya berhenti Puskesmas
merokok di FKTP dan konseling berhenti
merokok QUIT-LINE bebas pulsa 0-800-177-6767 Membuat aturan yang
disepakati bersama 5 Menyampaikan ke pengelola
2 Melakukan rujuk balik
FKRTL
6untuk
Melakukan kunjungan ulang
melakukan pembinaan
masyarakat ttg KTR program di Puskesmas sesuai
permasalahan kesehatan anggota
dan update status kesehatan
keluarga TIM PEMBINA KELUARGA Lintas keluarga yang ditemukan

Sektor
7 Memberikan informasi kepada tim
data Puskesmas terkait perubahan
informasi kesehatan keluarga
setelah dilakukan intervensi 1 Melakukan pelayanan
Spesialistik sesuai
permasalahan kesehatan
(spesialistik Berhenti
Merokok) 20
Sumber: Revisi Buku saku pendekatan keluarga bagi petugas kesehatan, edisi kedua tahun 2017
Integrasi Paket Informasi Keluarga
TIM
PEMBINA 1. KIE melalui buku
KELUARGA KIA
2. Mendorong Pinkesga
Pemanfaatan
BUKU KIA
KUNJUNGAN
3. Mendorong
KELUARGA pemanfaatan
UKBM(Posyandu)
PAUD, Kelas Ibu
Hamil, Pos KB
Desa, dll

Teridentifikasi
keluarga yang
terkait 5
indikator PIS-PK
21
Peran Rumah Sakit dalam
PIS-PK

Intervensi lanjut hasil Ikut melaksanakan pembinaan dalam hal


kunjungan keluarga terkait teknis medis kepada Puskesmas di
rujukan UKP dan rujuk balik Kabupaten/Kota setempat dalam upaya
peningkatan kemampuan terkait intervensi
lanjut terhadap masalah kesehatan

RS bekerja sama dengan Dinkes


Berkoordinasi dengan Dinkes
Kabupaten/Kota mengembangkan telemedicine
Kab/Kota terkait upaya
untuk tindak lanjut hasil kunjungan keluarga
penilitian dan pengembangan
yang sulit dilakukan rujukan karena Puskesmas
dalam rangka peningkatan IKS
terletak di Kawasan T/ST

RUMAH
Sumber: UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 5 Tugas Rumah Sakit
SAKIT
22
Contoh Peran Lintas Sektor
Dalam PIS-PK
NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT PENDUKUNG KEBERHASILAN PIHAK YANG TERKAIT
7. Penderita Hipertensi berobat 1. Akses pelayanan terpadu PTM di FKTP Dinkes dan jajarannya
teratur
2. Tersedianya Posbindu PTM di setiap Pemda dan jajarannya
desa/kelurahan yang berfungsi dengan
baik
3. Sistem pengawasan keteraturan Pemda dan jajarannya
menelan obat dari kader kesehatan
4. Tersedianya pelayanan konseling Kemenkes dan jajarannya
berhenti merokok di Puskesmas/FKTP
dan RS
5. Peningkatan kegiatan senam dan Dinas Kepemudaan dan
aktivitas fisik di kalangan masyarakat Olahraga dan jajarannya
6. Pembatasan kandungan garam dalam Dinas Perindustrian, Dinas
makanan dan bahan tambahan makanan Perdagangan dan
jajarannya
7. Promosi oleh Nakes/di Faskes tentang Dinkes dan jajarannya
pengobatan hipertensi
23
Sumber: Lampiran I , Permenkes No.39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
MANAJEMEN
PENDEKATAN KELUARGA DI PUSKESMAS
Keterpaduan PIS-PK, Manajemen, Pembinaan
dan Akreditasi Puskesmas

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

SISTEM • Tercapainya Target PIS- PK 


MANAJEMEN Peningkatan IKS
• Tercapainya Target SPM
PUSKESMAS • Tercapainya Target Nasional

Optimalisasi
Penguatan Pembinaan Puskesmas
oleh AKREDITASI
Dinkes Kab/kota sec. berkesinambungan yang
perlu dimonitor oleh Dinkes Prov.
25
Sumber Pembiayaan Pelaksanaan
PIS-PK

DEKONSENTRASI KAPITASI DAK FISIK DAN NON FISIK


Penguatan sarpras dan alkes
Pelatihan Keluarga Sehat Pembayaran jasa pelayanan
Pelayanan Kefarmasian
Pelatihan Manajemen kesehatan
Pelayanan Kesehatan Dasar
Puskesmas Dukungan biaya operasional
Pelayanan Imunisasi
Workshop PIS-PK di tingkat pelayanan kesehatan (antara lain
BOK
provinsi untuk seluruh termasuk : pelayanan kesehatan luar
kab/kota gedung : kunjungan, dan Belanja Alat
Kesehatan dan penyediaan alat
pendukung sistem informasi

APBD DANA DESA CSR


Contoh Kegiatan dalam Pelaksanaan PIS-PK
dan Sumber Pembiayaan
Manajemen Sumber Dana
Kegiatan Variabel Komponen
Pendekatan Keluarga Kapitasi BOK DAK Fisik APBD Lain
A Persiapan 1 Pertemuan koordinasi antara Peserta Transport dan Uang saku √ √ √
Puskesmas dengan Pemangku
kepentingan melalui Lokmin Konsumsi Konsumsi peserta √ √ √

2 Pencetakan/Penggandaan Form. Formulir Penggandaan/Pencetakan √ √ √


Prokesga
3 Pengadaan Gadget untuk input data Gadget Pengadaan √ √ √
berbasis aplikasi
4 Penggandaan/Pengetakan Pinkesga Media Pinkesga Penggandaan/Pencetakan √ √ √
5 Pelatihan pengumpul data/surveior Materi Pelatihan Penggandaan/Pencetakan √ √
Kegiatan Pelatihan Paket Kegiatan Pelatihan √ √
Narsum/Fasilitator Honor dan Transport √ √
Petugas Uang saku dan Transport √ √
6 Pelatihan Petugas Pembina Keluarga Materi Pelatihan Penggandaan/Pencetakan √ √
Kegiatan Pelatihan Paket Kegiatan Pelatihan √ √
Narsum/Fasilitator Honor dan Transport √ √
Petugas Uang saku dan Transport √ √

Sumber: Permenkes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan PIS-PK


Contoh Kegiatan dalam Pelaksanaan PIS-PK
dan Sumber Pembiayaan
Manajemen Sumber Dana
Kegiatan Variabel Komponen
Pendekatan Keluarga Kapitasi BOK DAK Fisik APBD Lain
B Perencanaan 1 Pertemuan koordinasi antara Peserta Transport dan Uang saku √ √ √
Puskesmas dengan Pemangku
kepentingan melalui Lokmin
Konsumsi Konsumsi peserta √ √ √
2 Pengumpul Data Keluarga/ surveior Petugas Honor dan Transport √ (Peserta √ √
JKN)

3 Pengadaan komputer/laptop untuk Laptop/Komputer Pengadaan √ √ √


penyimpanan dan pengelolaan data
4 Pembelian/langganan internet Internet Langganan Paket Internet √ √ √
Bulanan
5 Pelatihan tenaga pengelola data Materi Pelatihan Penggandaan/Pencetakan √ √
Puskesmas
Kegiatan Pelatihan Paket Kegiatan Pelatihan √ √

Narsum/Fasilitator Honor dan Transport √ √

Petugas Uang saku dan Transport √ √

6 Pendampingan dari Dinkes Kab/Kota Pendamping Uang saku dan Transport √ √ √

Sumber: Permenkes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan PIS-PK


Contoh Kegiatan dalam Pelaksanaan PIS-PK
dan Sumber Pembiayaan
Manajemen Sumber Dana
Kegiatan Variabel Komponen
Pendekatan Keluarga Kapitasi BOK DAK Fisik APBD Lain
C Penguatan 1 Pelaksanaan Kunjungan Rumah oleh Petugas Uang saku dan Transport √ (Peserta √ √
Penggerakan dan Pembina Keluarga secara Berkala JKN)
Pelaksanaan
2 Penggerakan melalui Lokmin Puskesmas Peserta Transport dan Uang saku √ √ √
Konsumsi Konsumsi peserta √ √ √
3 Pelayanan Kesehatan Luar Gedung Obat Pembelian Obat √ √
dalam rangka Pelaksanaan Program
Kesehatan Bahan Medis dan Non Pembelian Bahan Medis √ √
Medis dan Non Medis
Petugas Transport petugas √ √
4 Pelayanan Kesehatan Dalam Gedung Obat Pembelian Obat √ √
dalam rangka Pelaksanaan Program
Kesehatan Bahan Medis dan Non Pembelian Bahan Medis √ √
Medis dan Non Medis
D Pengawasan, 1 Pengawasan dan Pengendalian melalui Peserta Transport dan Uang saku √ √ √
Pengendalian dan Lokmin
Penilaian Kinerja
Konsumsi Konsumsi peserta √ √ √
2 Penilaian melalui Lokmin Peserta Transport dan Uang saku √ √ √
Konsumsi Konsumsi peserta √ √ √
Sumber: Permenkes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan PIS-PK
Pemanfaatan Dana BOK

Dana BOK yang telah dialokasikan di setiap Puskesmas dapat digunakan


antara lain untuk:
• Menyelenggarakan kegiatan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga meliputi:
• pendataan – kunjungan keluarga secara total coverage,
• entry data dalam aplikasi,
• analisis data,
• intervensi berbagai masalah kesehatan yang ditemukan, serta
• memelihara dan mempertahankan kesehatan keluarga secara terintegrasi

Sumber: Permenkes Nomor 61 Tahun 2017 Tentang Juknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2018
Dukungan SDMK

Penugasan Khusus dalam Mendukung Program Nusantara Sehat


(peran Bidang SDK dalam mengusulkan kebutuhan Nakes)

NS MATERI PEMBEKALAN
individu
MELIPUTI IMPLEMENTASI
PIS-PK DI PUSKESMAS
PENEMPATAN
NS Tim

Permenkes Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara
Sehat, lokus penempatan Nusantara Sehat Individu diperluas ke Kawasan di luar terpencil/sangat terpencil.
TAHAPAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI

32
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI SESUAI
KONSEP BINWIL

Unit Organisasi Penanggung jawab


Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat
yang ditetapkan oleh Menteri

Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat


Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Provinsi

Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat


Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes
Kabupaten/Kota

Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas


VERIFIKASI HASIL KUNJUNGAN KELUARGA

untuk menjamin kebenaran serta keakuratan pelaksanaan


TUJUAN PIS-PK sesuai dengan hasil pelatihan serta informasi
kondisi kesehatan setiap keluarga yang ada pada Prokesga
atau aplikasi dapat dipertanggungjawabkan

telusur dokumen implementasi seperti daftar


PROSES hadir, undangan, dokumen perencanaan atau pun
VERIFIKASI dokumen lain yang dapat membuktikan
terlaksananya proses kegiatan. Atau melalui
observasif

VERIFIKASI Verifikasi dapat dilakukan melalui


KUNJUNGAN kunjungan keluarga dan atau melalui
KELUARGA telepon.
TINGKATAN VERIFIKASI

Verifikasi proses dan hasil kunjungan keluarga


dilakukan pada :
Tingkat 10 KK (secara acak) di setiap desa atau
Puskesmas kelurahan

Tingkat Kab./kota 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh
seluruh Puskesmas

Tingkat Provinsi 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh seluruh
Dinas Kesehatan Kab./Kota

Tingkat Pusat 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi


oleh seluruh Dinas Kesehatan Provinsi wilayah
binaan
PELAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI

1. Masing masing binwil akan melaporkan hasil


monitoring dan evaluasi sesuai instrumen kepada
koordinator setiap tahapan sebanyak tiga kali
setahun (Maret, Juni dan Oktober)
2. Koordinator setiap tahapan akan melakukan analisa
terhadap hasil laporan binwil. Koordinator akan menyusun
laporan hasil analisa secara nasional
3. Koordinator akan memberikan atau memfeedback hasil
analisa kepada binwil
4. Binwil akan menyusun rencana tindak lanjut untuk
masing-masing wilayahnya
PEMBINAAN SECARA BERJENJANG
PENCAPAIAN
Upaya Pemerintah Pusat INDIKATOR
- Kementerian Kesehatan KEBERHASILAN
PEMBINAAN DINKES PROVINSI
- Lintas Sektor
PEMBINAAN

Upaya Pemerintah Provinsi


- Dinas Kesehatan
PEMBINAAN DINKES KAB/KOTA
- Lintas Sektor

Upaya Pemerintah Kab/Kota


PENGUATAN PEMBINAAN
- Dinas Kesehatan PUSKESMAS
- Lintas Sektor
Ujung tombak
pencapaian
Renstra, SPM,
Puskesmas dan lintas sektor Kecamatan Indikator PIS PK
37
INTEGRASI ANTAR BIDANG
DI DINAS KESEHATAN

Peran Bidang Yankes Peran tiap Bidang


sebagai Koordinator: sebagai Binwil:

• Melakukan sosialisasi internal Dinkes • Memahami konsep dan implementasi


• Melakukan koordinasi dengan lintas PIS-PK
program, dalam hal: • Mendukung persiapan pelaksanaan PIS-
 Persiapan pelaksanaan PIS-PK PK sesuai Tupoksinya
 Pelaksanaan analisis hasil PIS-PK • Melakukan analisis hasil PIS-PK terkait
 Perencanaan intervensi lanjut program masing-masing & merencanakan
 Pelaksanaan intervensi lanjut intervensi lanjut
 Monitoring dan evaluasi tiap tahapan • Melakukan intervensi lanjut sesuai
PIS-PK program masing-masing
 Tindak lanjut hasil monitoring dan • Melakukan monitoring & evaluasi sesuai
evaluasi pembagian Binwil
• Melaporkan hasil pelaksanaan kepada • Mengkoordinasikan hasil Monev kepada
penanggung jawab PIS-PK (Kepala Dinas koordinator
Kesehatan)

38
EVALUASI IMPLEMENTASI PIS-PK
SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK TAHUN 2018

Total Jumlah
Puskesmas Lokus 2018
6.205
Puskesmas Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017
Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018
LOKUS PIS-PK S.D TAHUN 2018 PROVINSI JABAR

Total Jumlah Puskesmas Lokus 2018


NO KABUPATEN/KOTA
LOKUS PISPK
THN 2017
LOKUS PISPK PENAMBAHAN
THN 2018
382 Puskesmas
1 KAB. BOGOR 10 5 KAB. BOGOR 15
2 KAB. SUKABUMI 10 10 KAB. SUKABUMI 20
3 KAB. CIANJUR 10 10 KAB. CIANJUR 20
4 KAB. BANDUNG 12 8 KAB. BANDUNG 20
5 KAB. GARUT 8 8 KAB. GARUT 16
6 KAB. TASIKMALAYA 15 7 KAB. TASIKMALAYA 22
7 KAB. CIAMIS 2 12 KAB. CIAMIS 14
8 KAB. KUNINGAN 1 6 KAB. KUNINGAN 7
9 KAB. CIREBON 15 15 KAB. CIREBON 30
10 KAB. MAJALENGKA 15 7 KAB. MAJALENGKA 22
11 KAB. SUMEDANG 3 5 KAB. SUMEDANG 8
12 KAB. INDRAMAYU 12 14 KAB. INDRAMAYU 26
13 KAB. SUBANG 6 4 KAB. SUBANG 10
14 KAB. PURWAKARTA 8 6 KAB. PURWAKARTA 14
15 KAB. KARAWANG 21 2 KAB. KARAWANG 23
16 KAB. BEKASI 11 9 KAB. BEKASI 20
17 KAB. BANDUNG BARAT 1 11 KAB. BANDUNG BARAT 12
18 KAB. PANGANDARAN 1 2 KAB. PANGANDARAN 3
19 KOTA BOGOR 4 4 KOTA BOGOR 8
20 KOTA SUKABUMI 3 3 KOTA SUKABUMI 6
21 KOTA BANDUNG 16 1 KOTA BANDUNG 17
22 KOTA CIREBON 4 8 KOTA CIREBON 12
23 KOTA BEKASI 12 2 KOTA BEKASI 14
24 KOTA DEPOK 1 5 KOTA DEPOK 6
25 KOTA CIMAHI 1 2 KOTA CIMAHI 3
26 KOTA TASIKMALAYA 6 4 KOTA TASIKMALAYA 10
27 KOTA BANJAR 2 2 KOTA BANJAR 4
JAWA BARAT 210 172
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000

0
500000
2357710
Jawa Tengah 2626808
2882587
2342361
Jawa Timur 2555423
2786610
1704416
Jawa Barat 1925703
2147628
879685
Sumatera Utara 947601
1009500
652404
Sulawesi Selatan 707360
750786
JULI

592414
Banten 672166
744385
13.334.099

596997
Riau 636095
674797
502094

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus dan 3 September 2018


Lampung 542137
581715
408548
AGUSTUS

Sumatera Barat 439963


456027
14.722.809

389488
Sumatera Selatan 417938
450307
TINGKAT NASIONAL

305530
NTB 339501
357134
244134
Kalimantan Selatan 277844
SEPTEMBER

306804
16.035.797

251064
Aceh 273763
298917
201570
Sulawesi Tengah 224692
244553
171585
Bali 210800
233114
180208
Kalimantan Barat 198727
220913
163896
DIY 185098
210068
159047
Jambi 181589
206082
147123
Bengkulu 174133
190732
156448
Sulawesi Barat 170752
177422
145312
Bangka Belitung 152265
159641
102975
Kalimantan Tengah 118786
132754
113398
Sulawesi Tenggara 120597
132247
80192
Kalimantan Timur 83207
96492
83063
Kepulauan Riau 88644
92120
80302
Maluku Utara 86475
91368
79682
Gorontalo 84620
88823
64180
NTT 76941
82712
50352
CAPAIAN KELUARGA YANG TELAH DIKUNJUNGI

Sulawesi Utara 59650


73850
50563
DKI 50665
50666
28648
Kalimantan Utara 32031
33466
23966
Maluku 27586
31918
12963
Papua 20408
26058
11781
Papua Barat 12841
13601
0
100000

50000
150000
200000
250000
221424
MAJALENGKA 228,876
232,203
206997
SUKABUMI 216,842
226,668
187971
GARUT 201,466
213,099
154943
CIREBON 163,547
178,629
128978
KOTA BANDUNG 139,455
149,777

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus dan 3 September 2018


87677
KOTA CIMAHI 92,486
95,077
44295
KUNINGAN 69,871
89,208
75609
INDRAMAYU 78,767
82,896
65823
CIAMIS 76,255
82,206
Provinsi Jawa Barat

39389
BOGOR 55,968
73,095
57385
SUMEDANG 66,651
73,030
54521
KARAWANG 59,878
65,511
JULI

62142
KOTA SUKABUMI 62,875
1.704.416

63,827
13235
KOTA BOGOR 24,492
63,590
41861
KOTA TASIKMALAYA 47,460
51,515
AGUSTUS
1.925.703

39729
TASIKMALAYA 44,633
51,239
30502
SUBANG 42,713
51,202
30713
BANDUNG BARAT 40,494
SEPTEMBER
2.147.628

46,291
29007
PURWAKARTA 41,586
46,015
25229
BANDUNG 33,817
41,335
32174
KOTA CIREBON 33,753
35,188
18971
BEKASI 27,191
33,956
CAPAIAN KELUARGA YANG TELAH DIKUNJUNGI

11957
KOTA BEKASI 20,082
28,627
9612
KOTA DEPOK 15,023
25,389
13991
PANGANDARAN 16,976
20,370
14516
CIANJUR 17,614
20,344
5765
KOTA BANJAR 6,932
7,341
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.9

0.8

0
1
53.93%
Sulawesi Barat 58.87%
61.17%
44.89%
Riau 47.83%
50.74%
42.48%
Bangka Belitung 44.51%
46.66%
32.63%
Sulawesi Tengah 36.37%
39.59%
30.29%
Bengkulu 35.85%
39.27%
32.72%
Sumatera Barat 35.24%
36.52%
JULI

31.73%
Sulawesi Selatan 34.41%
20,24 %

36.52%
30.89%
Maluku Utara 33.27%
35.15%
27.08%
Sumatera Utara 29.17%
31.08%
27.58%
AGUSTUS

Gorontalo 29.29%
22,35%

30.75%
23.75%
27.03%
TINGKAT NASIONAL

Kalimantan Selatan
29.85%
24.38%
Jawa Tengah 27.16%
29.81%
25.52%
Lampung 27.55%
SEPTEMBER
24,25 %

29.56%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus dan 3 September 2018, Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
23.87%
Kalimantan Utara 26.69%
27.88%
21.50%
Banten 24.40%
27.02%
22.23%
NTB 24.70%
25.98%
19.41%
Jambi 22.16%
25.15%
21.03%
Aceh 22.93%
25.04%
20.62%
Jawa Timur 22.50%
24.53%
19.53%
Sulawesi Tenggara 20.77%
22.77%
19.48%
Sumatera Selatan 20.90%
22.52%
17.18%
Kalimantan Tengah 19.82%
22.15%
YANG DIKUNJUNGI

15.77%
Bali 19.37%
21.42%
15.76%
DI Yogyakarta 17.80%
20.20%
15.49%
Kalimantan Barat 17.09%
18.99%
16.73%
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA

Kepulauan Riau 17.86%


18.56%
13.82%
Jawa Barat 15.61%
17.41%
7.99%
Sulawesi Utara 9.47%
11.72%
9.72%
Kalimantan Timur 10.09%
11.70%
7.01%
Maluku 8.07%
9.33%
6.46%
Papua Barat 7.05%
7.46%
5.68%
NTT 6.81%
7.32%
1.95%
Papua 3.06%
3.91%
2.17%
DKI Jakarta 2.17%
2.17%
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA
YANG DIKUNJUNGI
JULI AGUSTUS SEPTEMBER PERINGKAT PERINGKAT
Provinsi Jawa Barat 13,82 % 15,61 % 17,41 %
KOTA / KABUPATEN PRESENTASE
PROVINSI NASIONAL

KOTA SUKABUMI 83,08% 1 11

Kondisi September KOTA CIMAHI 67,13% 2 29


MAJALENGKA 59,57% 3 44
Provinsi Jumlah Jumlah Kunjungan Jumlah Kunjungan
100% KOTA CIREBON 47,15% 4 84
83.08%
81.84%
80.89%

Kab/Kota Kab/Kota > 30% Kab/Kota < 30%


SUKABUMI 32,53% 5 147
90%
Jawa Barat 27 7 20 GARUT 31,16% 6 159
67.13%
65.31%

80% KOTA TASIKMALAYA 30,25% 7 163


61.91%

59.57%
58.72%
56.80%

CIREBON 28,09% 8 176


70%
KUNINGAN 27,62% 9 179
47.15%
45.23%

60%
43.12%

KOTA BOGOR 26,53% 10 191

50% KOTA BANDUNG 26,20% 11 198


32.53%
31.16%
31.12%

30.25%
29.70%

29.46%

28.09%
27.87%

27.62%
27.49%

CIAMIS 21,15% 12 237


26.53%
26.20%
25.72%
24.58%

24.39%
24.37%

40%
22.56%
21.63%

21.15%
21.10%
SUMEDANG 21,10% 13 239
19.62%
19.26%

17.92%
16.93%
16.58%

16.19%

15.83%
15.59%
15.04%
14.43%
30%
13.71%

PURWAKARTA 17,92% 14 275

12.99%

12.01%
11.34%
11.29%

11.11%
10.70%

10.57%
10.52%
10.22%

9.74%
9.66%
9.43%

9.27%
INDRAMAYU 15,83% 15 297

9.20%
8.80%

8.48%
7.55%
6.98%
20%

6.62%

5.88%
5.66%
5.52%

4.75%
4.74%
4.56%
4.50%

3.79%
3.73%
3.35%
3.34%
3.17%

3.09%
2.78%

2.67%
2.65%
PANGANDARAN 15,59% 16 299

2.20%
2.14%
1.99%
10% KOTA BANJAR 12,01% 17 341
SUBANG 11,11% 18 353
0%
KARAWANG 10,57% 19 365
KOTA SUKABUMI

GARUT

KOTA BANDUNG

BANDUNG
SUKABUMI

BANDUNG BARAT
KUNINGAN

TASIKMALAYA

KOTA DEPOK
KOTA CIMAHI

SUBANG

BOGOR

BEKASI

CIANJUR
KOTA TASIKMALAYA
MAJALENGKA

CIREBON

CIAMIS

PURWAKARTA

KOTA BEKASI
SUMEDANG

INDRAMAYU
KOTA BOGOR

PANGANDARAN
KOTA CIREBON

KOTA BANJAR

KARAWANG
BANDUNG BARAT 10,52% 20 367
TASIKMALAYA 9,74% 21 381
BOGOR 5,88% 22 420
KOTA DEPOK 5,66% 23 424
KOTA BEKASI 4,75% 24 437
BEKASI 4,74% 25 438
BANDUNG 4,56% 26 442
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus dan 3 September 2018, Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
CIANJUR 3,09% 27 460
0
1

0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.339
DKI JAKARTA 0.339
0.339

0.292
BALI 0.292
0.3

0.281
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 0.281
0.281

0.264
KALIMANTAN TIMUR 0.264
JULI

0.263
0,162

0.242
ACEH 0.242
0.244

0.233
KEPULAUAN RIAU 0.233
0.233

0.219
KALIMANTAN UTARA 0.219
0.218

0.197
SULAWESI SELATAN 0.197
0,162
AGUSTUS

0.199

0.192

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 JulI, 5 Agustus 2018 dan 3 September 2018
SUMATERA SELATAN 0.192
0.192
0.188
JAWA TENGAH 0.188
0.188

0.176
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 0.176
0.181

0.179
0,162

KALIMANTAN SELATAN 0.179


SEPTEMBER

0.176

0.161
BENGKULU 0.161
0.17

0.173
SULAWESI UTARA 0.173
0.165
0.164
JAWA TIMUR 0.164
0.164

0.161
KALIMANTAN TENGAH 0.161
0.164

0.159
GORONTALO 0.159
0.158

0.148
PAPUA 0.148
0.154

0.149
NUSA TENGGARA BARAT 0.149
0.147
0.147
SULAWESI TENGGARA 0.147
0.145

0.142
SULAWESI TENGAH 0.142
0.142

0.142
SULAWESI BARAT 0.142
0.142

0.142
KALIMANTAN BARAT 0.142
0.139
0.138
JAWA BARAT 0.138
0.138

0.127
PAPUA BARAT 0.127
0.134

0.128
MALUKU UTARA 0.128
0.127

0.126
BANTEN 0.126
0.126
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) NASIONAL

0.125
SUMATERA BARAT 0.125
0.125
0.125
RIAU 0.125
0.125

0.122
SUMATERA UTARA 0.122
0.122

0.126
NUSA TENGGARA TIMUR 0.126
0.122

0.12
LAMPUNG 0.12
0.12

0.111
JAMBI 0.111
0.11
0.085
MALUKU 0.085
0.08
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) PROV. JAWA BARAT
PERINGKA
PERINGKAT T
JULI AGUSTUS SEPTEMBER KOTA / KABUPATEN IKS
1
Provinsi Jawa Barat 0,138 0,138 0,138
PROVINSI NASIONA
L
KOTA CIREBON 0,345 1 7
0.9
KOTA CIMAHI 0,293 2 29
KOTA DEPOK 0,267 3 45
0.8 KOTA BOGOR 0,264 4 47
KOTA BANDUNG 0,218 5 89
0.7
KOTA BEKASI 0,189 6 116
KOTA SUKABUMI 0,177 7 142
BANDUNG 0,175 8 146
0.6
BEKASI 0,175 9 146
KARAWANG 0,159 10 179
0.5 CIREBON 0,158 11 181
KUNINGAN 0,148 12 204
BOGOR 0,146 13 212
0.345
0.345
0.345

0.4
PURWAKARTA 0,145 14 213
0.293
0.293
0.293

SUBANG 0,119 15 282


0.267
0.267
0.264
0.264
0.264
0.27

0.3
0.25

CIAMIS 0,116 16 291


0.218
0.218
0.209

0.202
0.189
0.189

SUMEDANG 0,116 17 291


0.177
0.177

0.175
0.175

0.175
0.175
0.159

0.159
0.159

0.159
0.158
0.158
0.149
0.148

0.148
0.148

0.146
0.146

0.145
0.145

0.2
0.137

BANDUNG BARAT 0,103 18 333


0.119
0.119

0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.112

0.106
0.103
0.103

0.099
0.099
0.098

0.096
0.095
0.095
0.095
MAJALENGKA 0,099 19 341

0.092
0.092

0.091
0.091
0.087

0.086
0.086

0.086
0.086
0.084

0.077
0.077
0.075
0.075
0.075

0.069
0.069
0.067

0.067
0.063
KOTA TASIKMALAYA 0,095 20 355

0.049
0.1

KOTA BANJAR 0,092 21 362


SUKABUMI 0,091 22 365
0

0
GARUT 0,086 23 378

CIANJUR
KOTA BANDUNG
KOTA DEPOK

KOTA SUKABUMI

BANDUNG

INDRAMAYU
KOTA CIREBON

KOTA BOGOR

KOTA BEKASI

BEKASI

KUNINGAN

BOGOR

SUMEDANG

MAJALENGKA

KOTA TASIKMALAYA

KOTA BANJAR

SUKABUMI
CIREBON

TASIKMALAYA
SUBANG

PANGANDARAN
KARAWANG

PURWAKARTA
KOTA CIMAHI

CIAMIS

BANDUNG BARAT

GARUT
PANGANDARAN 0,086 24 378
CIANJUR 0,077 25 399
TASIKMALAYA 0,075 26 405
INDRAMAYU 0,069 27 421
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 JulI, 5 Agustus 2018 dan 3 September 2018
CAPAIAN 12 INDIKATOR
NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana 98.13%
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air 097%
98.13% 097%
air bersih 98.13% bersih 097%

94.85%
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban 094%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 94.85% 094%
94.85% keluarga 094%

Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban 92.66% 093%


92.66% Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 093%
keluarga 92.66% 093%

92.59% 091%
Pertumbuhan Balita dipantau 92.59% Pertumbuhan Balita dipantau 091%
92.59% 091%

88.00% 088%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 88.00% Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 088%
88.00% 088%

82.00% 084%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 82.00% Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 084%
82.00% 084%

49.34% 045%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 49.34% Keluarga sudah menjadi anggota JKN 045%
49.34% 045%

46.61% 043%
Keluarga mengikuti program KB *) 46.61% Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 043%
46.61% 043%

42.00% 041%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 42.00% Keluarga mengikuti program KB *) 041%
42.00% 041%

32.85% 035%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 32.85% Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 035%
32.85% 035%

22.40% 024%
Penderita hipertensi yang berobat teratur 22.40% Penderita hipertensi yang berobat teratur 024%
22.40% 024%

Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 15.55%


Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 013%
15.55% 013%
ditelantarkan 15.55% ditelantarkan 013%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

KETERANGAN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus 2018 dan 3 September 2018
TINDAK LANJUT PIS-PK
Tindak Lanjut Kunjungan Keluarga

Kecepatan Implementasi PIS-PK tidak sama sehingga perlu bentuk


pembinaan yang berbeda

Kab/kota dengan cakupan <30%


Pembinaan akselerasi melalui
binwil
IKS dan indikator KS relatif sudah stabil 
perlu pembinaan dalam intervensi
Kab/kota dengan cakupan >30%
program agar indikator KS meningkat 
IKS meningkat

50
Cakupan Kunjungan Keluarga
Di Provinsi Jawa Barat
NO KABUPATEN/KOTA PERSENTASE KELUARGA YANG DIKUNJUNGI BENTUK PEMBINAAN
1 KOTA SUKABUMI 83,08%
2 KOTA CIMAHI 67,13%
3 MAJALENGKA 59,57%
4 KOTA CIREBON 47,15% > 30 % INTERVENSI
5 SUKABUMI 32,53%
6 GARUT 31,16%
7 KOTA TASIKMALAYA 30,25%
8 CIREBON 28,09%
9 KUNINGAN 27,62%
10 KOTA BOGOR 26,53%
11 KOTA BANDUNG 26,20%
12 CIAMIS 21,15%
13 SUMEDANG 21,10%
14 PURWAKARTA 17,92%
15 INDRAMAYU 15,83%
16 PANGANDARAN 15,59%
17 KOTA BANJAR 12,01%
<30% INTERVENSI
18 SUBANG 11,11%
19 KARAWANG 10,57%
20 BANDUNG BARAT 10,52%
21 TASIKMALAYA 9,74%
22 BOGOR 5,88%
23 KOTA DEPOK 5,66%
24 KOTA BEKASI 4,75%
25 BEKASI 4,74%
26 BANDUNG 4,56%
27 CIANJUR 3,09%
PROVINSI SULTRA 17,41%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 3 September 2018 Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
IMUNISASI: PROGRAM & PIS-PK

Jumlah Imunisasi Dasar IMUNISASI


Wilayah Lengkap
Sasaran PISPK %
Abs %
KOTA SUKABUMI 5.878 5.880 100,0 95,86%
KOTA CIMAHI 10.917 10.344 94,8 91,54%
MAJALENGKA 18.935 18.047 95,3 97,67%
KOTA CIREBON 5.514 4.679 84,9 90,03%
SUKABUMI 42.959 35.686 83,1 89,15%
GARUT 48.949 45.670 93,3 93,86%
KOTA TASIKMALAYA 11.579 11.594 100,1 87,16%

PROVINSI JAWA BARAT 871.297 816.162 93,7 92,64%

Aplikasi Keluarga Sehat, 3


Sumber: Data Program Dit. Kesga, 2017
September 2018
ANALISIS IMUNISASI: PROGRAM & PIS-PK

Selisih dapat terjadi karena:


- Kualitas data PISPK dipengaruhi pada cara pengambilan data
saat kunjungan keluarga, apakah betul-betul imunisasi dasar
lengkap dibuktikan dengan isian pada Buku KIA
- Data program merupakan data individu, sementara PISPK
merupakan data keluarga dimana mungkin terjadi pada satu
keluarga terdapat lebih dari 1 ARTyang memenuhi kriteria
untuk ditanya terkait IDL dan salah satu Artnya tidak
lengkapmendapat imunisasi
PIS-PK DALAM MENGAWAL INDIKATOR
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

• Indikator Persalinan di Fasyankes, Imunisasi, ASI Eksklusif, Pemantauan


Pertumbuhan termasuk Pelayanan Dasar dalam SPM sehingga ke depannya
target harus 100%
• Karena sasaran indikator ini akan berbeda setiap tahunnya maka intervensi
lanjut yang perlu dilakukan untuk perbaikan indikator ini ke depan adalah
memastikan para ibu yang saat kunjungan keluarga tahun sedang hamil
agar melakukan ANC secara rutin sesuai standar selama hamil, bersalin di
Fasyankes, dan memastikan bayi yang dilahirkan agar memperoleh ASI
eksklusif, dipantau pertumbuhannya dan Imunisasi Dasar Lengkap.
• Artinya Ibu hamil yang ditemukan dapat mempengaruhi capaian indikator-
indikator baik indikator PIS-PK maupun indikator Program, termasuk juga
KB.
• Kegiatan yang harus diperkuat oleh Puskesmas adalah Kelas Ibu Hamil dan
Posyandu, serta optimalisasi pemanfaatan Jampersal. Disamping itu, Dinas
Kesehatan harus memberikan dukungan dalam bentuk melakukan
pembinaan secara terintegrasi lintas program.
HIPERTENSI:
PROGRAM & PIS-PK

Total Yang Jumlah Persentase Hipertensi


Kab/Kota
Diperiksa Hipertensi Hipertensi PISPK
KOTA SUKABUMI 137 51.9% 264 27,84%
KOTA CIMAHI 257 33.1% 777 25,84%
MAJALENGKA 4 66.7% 6 19,43%
KOTA CIREBON 0 0% 0 24,90%
SUKABUMI 377 41.1% 917 24,66%
GARUT 622 32.3% 1928 22,68%
KOTA TASIKMALAYA 0 0% 0 18,82%
PROVINSI JAWA BARAT 3300 39.8% 8289 24,29%
Aplikasi Keluarga
Sumber: Data Program Dit. P2PTM, 2017 Sehat, 3 SEPT
2018
Analisis dan contoh intervensi lanjut
Indikator Hipertensi

NO MASALAH PERBEDAAN CAPAIAN RTL


1 Data Program Penanggung jawab program: Menambahkan data pasien
Tidak terdapat data hipertensi yang hipertensi berobat sesuai standar dalam pencatatan &
diobati sesuai standar/secara pelaporan
teratur; sumber data adalah pasien
yang datang ke Posbindu dan/atau
ke Puskesmas

INTERVENSI LANJUT LAINNYA:


• Dokter menegakkan diagnosis hipertensi pada pasien yang tekanan darahnya tinggi saat diukur di
kunjungan keluarga dan memberikan KIE untuk memperbaiki life style dan diet; jika tekanan darah
tetap tinggi, diberikan pengobatan sesuai standar;
• Mengaktifkan posbindu PTM untuk cek kesehatan rutin bagi pasien PTM;
• Bagi pasien peserta BPJS Kesehatan mengikut sertakan dalam Prolanis;
• Intervensi lanjut lintas program: Konseling gizi oleh petugas Gizi pada pasien hipertensi terutama
untuk diet rendah garam, pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat,
terutama pasien hipertensi
CAPAIAN INDIKATOR DAN IKS PER KECAMATAN

KOTA
INDIKATOR MAWAR MELATI DAHLIA KENANGA KAMBOJA RAFLES ANGGREKCEMPAKA ANYELIR TERATAI ASOKA
BUNGA
Keluarga mengikuti program Keluarga 23.53% 50.15% 32.63% 34.07% 49.67% 45.58% 53.34% 35.12% 57.04% 25.00% 49.65% 48.18%
Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di fasilitas 44.03% 70.00% 41.45% 35.95% 73.04% 56.99% 73.88% 45.22% 23.21% 55.68% 37.14% 96.59%
kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 34.19% 69.38% 48.48% 36.31% 48.76% 51.74% 73.06% 35.24% 28.10% 61.11% 41.46% 94.70%
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) 36.15% 64.36% 47.52% 37.02% 56.79% 46.10% 65.84% 36.05% 29.07% 50.46% 28.57% 78.01%
eksklusif
Balita mendapatkan pematauan 65.25% 83.37% 74.58% 69.98% 79.17% 73.26% 84.66% 71.43% 60.02% 83.39% 66.25% 90.11%
pertumbuhan
Penderita tuberkulosis paru 26.90% 41.26% 29.95% 32.97% 41.95% 30.14% 50.78% 32.58% 21.36% 50.00% 23.40% 60.65%
mendapatkan pengobatan sesuai
standar
Penderita hipertensi melakukan 23.35% 25.57% 24.24% 28.21% 19.05% 19.95% 14.29% 24.48% 19.95% 29.44% 24.60% 24.57%
pengobatan secara teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan 3.41% 4.13% 1.87% 2.61% 3.17% 4.76% 5.66% 4.73% 1.86% 5.08% 0.00% 18.63%
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang 45.65% 46.98% 26.67% 36.93% 37.51% 40.91% 35.20% 38.04% 33.28% 39.46% 34.29% 40.25%
merokok
Keluarga sudah menjadi anggota 54.57% 64.65% 50.69% 51.15% 32.68% 53.04% 46.29% 50.63% 49.77% 59.26% 53.71% 58.47%
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana air 93.45% 97.26% 93.96% 94.62% 94.64% 88.73% 97.40% 91.96% 89.69% 96.18% 88.86% 97.64%
bersih
Keluarga mempunyai akses atau 93.71% 97.49% 95.54% 93.51% 94.03% 95.22% 97.68% 91.96% 89.86% 95.85% 91.71% 97.91%
menggunakan jamban sehat
IKS 0.176 0.276 0.117 0.161 0.144 0.179 0.145 0.167 0.191 0.178 0.217 0.209
Contoh Intervensi Lanjut Indikator TBC Paru

INDIKATOR CAPAIAN
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 41.26%

• Melakukan tes sputum di Puskesmas kepada pasien suspek yang ditemukan saat kunjungan
keluarga dan menindak lanjuti hasil yang positif dengan pengobatan;
• Memberikan Pengobatan Pencegahan INH (PPINH) pada keluarga dengan pasien positif (anak
Balita);
• Meningkatkan peran FKTP swasta dalam pelaporan cakupan pengobatan TBC;
• Petugas klinik sanitasi/kesling melakukan kunjungan rumah untuk melihat keadaan rumah dan
lingkungannya
Contoh Intervensi Lanjut Indikator Hipertensi

INDIKATOR CAPAIAN
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 25.57%
• Dokter menegakkan diagnosis hipertensi pada pasien yang tekanan darahnya tinggi saat diukur di
kunjungan keluarga dan memberikan pengobatan sesuai standar;
• Mengaktifkan posbindu PTM untuk cek kesehatan rutin bagi pasien PTM;
• Bagi pasien peserta BPJS Kesehatan mengikut sertakan dalam Prolanis;
• Konseling gizi oleh petugas Gizi pada pasien hipertensi terutama untuk diet rendah garam,
pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat, terutama pasien hipertensi
Contoh Intervensi Lanjut Indikator Gangguan Jiwa

INDIKATOR CAPAIAN
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 4.13%
ditelantarkan
• Kegiatan proaktif ke keluarga  menemukan penderita baru yang selama ini “disembunyikan” keluarganya;
• Dalam jangka menengah perlu dikembangkan “community psychiatri” kerjasama RS Jiwa dengan
Puskesmas;
• Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh termasuk kesehatan gigi dan mulut oleh dokter gigi serta
pemberian KIE untuk memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.

Contoh Intervensi Lanjut Indikator Merokok

INDIKATOR CAPAIAN
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 46.98%
• Penerapan KTR sampai dengan level desa melalui Peraturan Desa;
• Pengembangan layanan konsultasi berhenti merokok di Puskesmas.
INTEGRASI ANTAR BIDANG
DI DINAS KESEHATAN

Peran Bidang Yankes Peran tiap Bidang


sebagai Koordinator: sebagai Binwil:

• Melakukan sosialisasi internal Dinkes • Memahami konsep dan implementasi


• Melakukan koordinasi dengan lintas PIS-PK
program, dalam hal: • Mendukung persiapan pelaksanaan PIS-
 Persiapan pelaksanaan PIS-PK PK sesuai Tupoksinya
 Pelaksanaan analisis hasil PIS-PK • Melakukan analisis hasil PIS-PK terkait
 Perencanaan intervensi lanjut program masing-masing & merencanakan
 Pelaksanaan intervensi lanjut intervensi lanjut
 Monitoring dan evaluasi tiap tahapan • Melakukan intervensi lanjut sesuai
PIS-PK program masing-masing
 Tindak lanjut hasil monitoring dan • Melakukan monitoring & evaluasi sesuai
evaluasi pembagian Binwil
• Melaporkan hasil pelaksanaan kepada • Mengkoordinasikan hasil Monev kepada
penanggung jawab PIS-PK (Kepala Dinas koordinator
Kesehatan)

61
Harapan
TINDAK LANJUT

• Menerapkan pada daerah masing-masing pola analisis seperti yang


telah disampaikan
• Menetapkan target provinsi dan kabupaten/kota :
a. Upaya pencapaian Total coverage, dan roadmapnya
b. Upaya peningkatan IKS yang ingin dicapai terinci dalam 5 tahun,
c. Capaian persentase per indikatoryang ingin dicapai terinci dalam
5 tahun,
• Poin b dan c terutama bagi daerah dengan capaian persentase
kunjungan keluarga >30%
TINDAK LANJUT
Puskesmas Dinas Kesehatan
• Menetapkan daerah binaan untuk • Menetapkan daerah binaan/binwil di tingkat
pelaksanaan PIS-PK sekaligus monitoring dan Kab/Kota atau Provinsi untuk pelaksanaan PIS-PK
evaluasinya sekaligus monitoring dan evaluasinya
• Menyusun road map untuk total coverage • Menyusun road map untuk total coverage kepada
kepada seluruh keluarga di wilayah kerjanya seluruh serta target perubahan IKS dan indikator PIS-
serta target perubahan IKS dan indikator PIS- PK untuk tingkat Kab/Kota atau Provinsi
PK
• Mengintegrasikan seluruh sumber daya yang ada
• Mengintegrasikan seluruh sumber daya yang untuk mendukung pelaksanaan PIS-PK
ada untuk mendukung pelaksanaan PIS-PK
• Melaksanakan intervensi lanjut secara terintegrasi
• Melaksanakan intervensi lanjut secara guna meningkatkan capaian tiap program di
terintegrasi guna meningkatkan capaian tiap Puskesmas dan peningkatan IKS untuk tingkat
program di Puskesmas dan peningkatan IKS Kab/Kota atau Provinsi
• Berkoordinasi dengan PJ Binwil di Dinas • Berkoordinasi dengan PJ Binwil masing-masing terkait
Kesehatan Kabupaten/Kota terkait hasil hasil pelaksanaan PIS-PK, monitoring dan evaluasi,
pelaksanaan PIS-PK, monitoring dan evaluasi, serta masalah yang tidak dapat diselesaikan di
serta masalah yang tidak dapat diselesaikan tingkat Kab/Kota atau Provinsi
di tingkat Puskesmas
• Petugas Datin melaksanakan pembinaan pada
Puskesmas terkait akses pada Aplikasi KS
HARAPAN
1 PIS-PK harus dilaksanakan karena akan mendukung tercapainya SPM Bidang Kesehatan

Pelaksanaan PIS-PK harus secara terintegrasi, disemua tingkatan, Puskesmas, Dinkes Kab/kota,
2 Propinsi, Pusat.

Upaya percepatan Eliminasi TBC , penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu
3 Imunisasi terintegrasi melalui PIS-PK

Penguatan pembinaan dan pemantauan Puskesmas secara terintegrasi, berkala, berjenjang dan
4 berkesinambungan dengan pola Binwil mengacu pada buku Pedoman Monev Pelaksanaan PIS-
PK dan yang lainnya

Koordinasi lintas program pada setiap jenjang secara berkala untuk tindak lanjut hasil monev
5 Binwil PIS-PK.

Koordinasi dan kerjasama dengan penanggungjawab bina wilayah secara berjenjang dalam
6 pelaksanaan PIS-PK
TERIMA KASIH

KELUARGAKU SEHAT
INDONESIA KUAT

66

Anda mungkin juga menyukai