Disampaikan di:
Bandung, 16 September 2018
SISTEMATIKA
PENDAHULUAN
UPAYA KURATIF
REHABILITATIF
VISI
MASYARAKAT
YANG MANDIRI
UNTUK
HIDUP SEHAT
UPAYA PREVENTIF, PROMOTIF
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah preventif, promotif
sesuai kondisi dan kebutuhan 6
POKOK MASALAH KESEHATAN
Faktor
30% Perilaku Sos-Bud Kasus permasalahan kesehatan ada
keterkaitannya dengan kehidupan SOSIO-
BUDAYA masyarakat
40%
Faktor 20%
Lingkungan Faktor
Fisik, Kimia, Derajat Pelayanan
Biologi, Ergonomi Kesehatan Kesehatan
Dasar Hukum
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
9
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PIS-PK
Permasalahan Kesehatan
di Puskesmas
Mapping Wilayah
& masalah
kesehatan
Prioritas
Masalah
11
Permenkes 39 tahun 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Program Tujuan Pendekatan
Indonesia Sehat 3 Pendekatan keluarga
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
dilaksanakan untuk adalah salah satu cara seluruh program di
meningkatkan Puskesmas untuk Puskesmas
derajat kesehatan meningkatkan jangkauan 2. Meningkatkan akses
1 masyarakat sasaran & mendekatkan keluarga terhadap
/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan di yang komprehensif
wilayah kerjanya dengan 3. Mendukung
mendatangi keluarga 4 Integrasi pencapaian SPM
2 Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
UKP & UKM secara Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
berkesinambungan, dengan
diselenggarakan melalui target / fokus keluarga, pelaksanaan JKN
Pendekatan Keluarga berdasarkan data dan 5. Mendukung
12
informasi dari Profil Kesehatan tercapainya program
Keluarga. indonesia sehat12
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA
mewujudkan
Kecamatan / Wilayah Kerja
SEHAT 13
PIS-PK - SPM
Indikator
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga 12 Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Cakupan Imunisasi
Meningkatkan CDR dan SR TBC 14
*) Dapat ditambahakan indikator sesuai masalah lokal Intervensi Gizi Sensitif pada stunting
Dari Keluarga Sehat menuju
Indonesia Sehat
KELUARGA SEHAT
Bonus Demografi
menjadi peluang Emas karena
produktivitas masyarakat meningkat
16
Contoh Integrasi Di Tingkat Puskesmas
Puskesmas
Soasio, Kota
Kunjungan
Tidore
Keluarga
Kepulauan
dilakukan oleh
integrasi
seluruh tenaga
program kusta
kesehatan di
Papua Barat
Puskesmas
integrasi
program malaria
Pelaksanaan
Integrasi Program Kunjungan sehat
untuk intervensi bagi keluarga
lanjut masalah TBC anggota JKN
seperti program TBC-
Kesling-Gizi DD
Puskesmas Kopo
mengintegrasikan
Pemanfaatan transport
PIS-PK dengan
kunjungan rumah program
Perkesmas
Kesga dari BOK
17
Ilustrasi Pelayanan Puskesmas Terintegrasi
• TB MDR / TB XDR
CONTOH KASUS: RUMAH
• TB DENGAN PENYULIT
SAKIT
Ibu Hamil dengan TB • TB DENGAN KORMOBID
PUSKESMAS
(UKM&UKP) Rujukan UKM TERSIER
• TB SENSITIF
• TB TANPA PENYULIT DINKES • LABORATORIUM KEPEKAAN
• PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PROV • SPESIMEN
PROFILAKSIS
• VAKSIN
UKP • INVESTIGASI KONTAK
• PELACAKAN PASIEN MANGKIR
Terdeteksi keluarga
Dengan TB atau kasus kesehatan lainnya 18
Bagan Alur Pembina Keluarga
Sumber: Revisi Buku saku pendekatan keluarga bagi petugas kesehatan, edisi kedua tahun 2017
Bagan Alur Anggota Keluarga Tidak ada yang Merokok
contoh
1 Melakukan intervensi
lanjut dari informasi
Puskesmas terkait
PUSKESMAS masalah kesehatan
KELUARGA
1 UKBM 4 yang menjadi
Mengimplementasi Pemicuan dalam kepesertaan JKN di
Pembentukan KTR di FKTP nya
kan KTR di Rumah Wilayah
dan di Wilayah
Menyepakati
Berkoordinasi dengan Tim 2 Melaporkan dan
FKTP LAINNYA
Sektor
7 Memberikan informasi kepada tim
data Puskesmas terkait perubahan
informasi kesehatan keluarga
setelah dilakukan intervensi 1 Melakukan pelayanan
Spesialistik sesuai
permasalahan kesehatan
(spesialistik Berhenti
Merokok) 20
Sumber: Revisi Buku saku pendekatan keluarga bagi petugas kesehatan, edisi kedua tahun 2017
Integrasi Paket Informasi Keluarga
TIM
PEMBINA 1. KIE melalui buku
KELUARGA KIA
2. Mendorong Pinkesga
Pemanfaatan
BUKU KIA
KUNJUNGAN
3. Mendorong
KELUARGA pemanfaatan
UKBM(Posyandu)
PAUD, Kelas Ibu
Hamil, Pos KB
Desa, dll
Teridentifikasi
keluarga yang
terkait 5
indikator PIS-PK
21
Peran Rumah Sakit dalam
PIS-PK
RUMAH
Sumber: UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 5 Tugas Rumah Sakit
SAKIT
22
Contoh Peran Lintas Sektor
Dalam PIS-PK
NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT PENDUKUNG KEBERHASILAN PIHAK YANG TERKAIT
7. Penderita Hipertensi berobat 1. Akses pelayanan terpadu PTM di FKTP Dinkes dan jajarannya
teratur
2. Tersedianya Posbindu PTM di setiap Pemda dan jajarannya
desa/kelurahan yang berfungsi dengan
baik
3. Sistem pengawasan keteraturan Pemda dan jajarannya
menelan obat dari kader kesehatan
4. Tersedianya pelayanan konseling Kemenkes dan jajarannya
berhenti merokok di Puskesmas/FKTP
dan RS
5. Peningkatan kegiatan senam dan Dinas Kepemudaan dan
aktivitas fisik di kalangan masyarakat Olahraga dan jajarannya
6. Pembatasan kandungan garam dalam Dinas Perindustrian, Dinas
makanan dan bahan tambahan makanan Perdagangan dan
jajarannya
7. Promosi oleh Nakes/di Faskes tentang Dinkes dan jajarannya
pengobatan hipertensi
23
Sumber: Lampiran I , Permenkes No.39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
MANAJEMEN
PENDEKATAN KELUARGA DI PUSKESMAS
Keterpaduan PIS-PK, Manajemen, Pembinaan
dan Akreditasi Puskesmas
Optimalisasi
Penguatan Pembinaan Puskesmas
oleh AKREDITASI
Dinkes Kab/kota sec. berkesinambungan yang
perlu dimonitor oleh Dinkes Prov.
25
Sumber Pembiayaan Pelaksanaan
PIS-PK
Sumber: Permenkes Nomor 61 Tahun 2017 Tentang Juknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2018
Dukungan SDMK
NS MATERI PEMBEKALAN
individu
MELIPUTI IMPLEMENTASI
PIS-PK DI PUSKESMAS
PENEMPATAN
NS Tim
Permenkes Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara
Sehat, lokus penempatan Nusantara Sehat Individu diperluas ke Kawasan di luar terpencil/sangat terpencil.
TAHAPAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
32
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI SESUAI
KONSEP BINWIL
Tingkat Kab./kota 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh
seluruh Puskesmas
Tingkat Provinsi 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh seluruh
Dinas Kesehatan Kab./Kota
38
EVALUASI IMPLEMENTASI PIS-PK
SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK TAHUN 2018
Total Jumlah
Puskesmas Lokus 2018
6.205
Puskesmas Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017
Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018
LOKUS PIS-PK S.D TAHUN 2018 PROVINSI JABAR
0
500000
2357710
Jawa Tengah 2626808
2882587
2342361
Jawa Timur 2555423
2786610
1704416
Jawa Barat 1925703
2147628
879685
Sumatera Utara 947601
1009500
652404
Sulawesi Selatan 707360
750786
JULI
592414
Banten 672166
744385
13.334.099
596997
Riau 636095
674797
502094
389488
Sumatera Selatan 417938
450307
TINGKAT NASIONAL
305530
NTB 339501
357134
244134
Kalimantan Selatan 277844
SEPTEMBER
306804
16.035.797
251064
Aceh 273763
298917
201570
Sulawesi Tengah 224692
244553
171585
Bali 210800
233114
180208
Kalimantan Barat 198727
220913
163896
DIY 185098
210068
159047
Jambi 181589
206082
147123
Bengkulu 174133
190732
156448
Sulawesi Barat 170752
177422
145312
Bangka Belitung 152265
159641
102975
Kalimantan Tengah 118786
132754
113398
Sulawesi Tenggara 120597
132247
80192
Kalimantan Timur 83207
96492
83063
Kepulauan Riau 88644
92120
80302
Maluku Utara 86475
91368
79682
Gorontalo 84620
88823
64180
NTT 76941
82712
50352
CAPAIAN KELUARGA YANG TELAH DIKUNJUNGI
50000
150000
200000
250000
221424
MAJALENGKA 228,876
232,203
206997
SUKABUMI 216,842
226,668
187971
GARUT 201,466
213,099
154943
CIREBON 163,547
178,629
128978
KOTA BANDUNG 139,455
149,777
39389
BOGOR 55,968
73,095
57385
SUMEDANG 66,651
73,030
54521
KARAWANG 59,878
65,511
JULI
62142
KOTA SUKABUMI 62,875
1.704.416
63,827
13235
KOTA BOGOR 24,492
63,590
41861
KOTA TASIKMALAYA 47,460
51,515
AGUSTUS
1.925.703
39729
TASIKMALAYA 44,633
51,239
30502
SUBANG 42,713
51,202
30713
BANDUNG BARAT 40,494
SEPTEMBER
2.147.628
46,291
29007
PURWAKARTA 41,586
46,015
25229
BANDUNG 33,817
41,335
32174
KOTA CIREBON 33,753
35,188
18971
BEKASI 27,191
33,956
CAPAIAN KELUARGA YANG TELAH DIKUNJUNGI
11957
KOTA BEKASI 20,082
28,627
9612
KOTA DEPOK 15,023
25,389
13991
PANGANDARAN 16,976
20,370
14516
CIANJUR 17,614
20,344
5765
KOTA BANJAR 6,932
7,341
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.9
0.8
0
1
53.93%
Sulawesi Barat 58.87%
61.17%
44.89%
Riau 47.83%
50.74%
42.48%
Bangka Belitung 44.51%
46.66%
32.63%
Sulawesi Tengah 36.37%
39.59%
30.29%
Bengkulu 35.85%
39.27%
32.72%
Sumatera Barat 35.24%
36.52%
JULI
31.73%
Sulawesi Selatan 34.41%
20,24 %
36.52%
30.89%
Maluku Utara 33.27%
35.15%
27.08%
Sumatera Utara 29.17%
31.08%
27.58%
AGUSTUS
Gorontalo 29.29%
22,35%
30.75%
23.75%
27.03%
TINGKAT NASIONAL
Kalimantan Selatan
29.85%
24.38%
Jawa Tengah 27.16%
29.81%
25.52%
Lampung 27.55%
SEPTEMBER
24,25 %
29.56%
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus dan 3 September 2018, Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
23.87%
Kalimantan Utara 26.69%
27.88%
21.50%
Banten 24.40%
27.02%
22.23%
NTB 24.70%
25.98%
19.41%
Jambi 22.16%
25.15%
21.03%
Aceh 22.93%
25.04%
20.62%
Jawa Timur 22.50%
24.53%
19.53%
Sulawesi Tenggara 20.77%
22.77%
19.48%
Sumatera Selatan 20.90%
22.52%
17.18%
Kalimantan Tengah 19.82%
22.15%
YANG DIKUNJUNGI
15.77%
Bali 19.37%
21.42%
15.76%
DI Yogyakarta 17.80%
20.20%
15.49%
Kalimantan Barat 17.09%
18.99%
16.73%
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA
59.57%
58.72%
56.80%
60%
43.12%
30.25%
29.70%
29.46%
28.09%
27.87%
27.62%
27.49%
24.39%
24.37%
40%
22.56%
21.63%
21.15%
21.10%
SUMEDANG 21,10% 13 239
19.62%
19.26%
17.92%
16.93%
16.58%
16.19%
15.83%
15.59%
15.04%
14.43%
30%
13.71%
12.99%
12.01%
11.34%
11.29%
11.11%
10.70%
10.57%
10.52%
10.22%
9.74%
9.66%
9.43%
9.27%
INDRAMAYU 15,83% 15 297
9.20%
8.80%
8.48%
7.55%
6.98%
20%
6.62%
5.88%
5.66%
5.52%
4.75%
4.74%
4.56%
4.50%
3.79%
3.73%
3.35%
3.34%
3.17%
3.09%
2.78%
2.67%
2.65%
PANGANDARAN 15,59% 16 299
2.20%
2.14%
1.99%
10% KOTA BANJAR 12,01% 17 341
SUBANG 11,11% 18 353
0%
KARAWANG 10,57% 19 365
KOTA SUKABUMI
GARUT
KOTA BANDUNG
BANDUNG
SUKABUMI
BANDUNG BARAT
KUNINGAN
TASIKMALAYA
KOTA DEPOK
KOTA CIMAHI
SUBANG
BOGOR
BEKASI
CIANJUR
KOTA TASIKMALAYA
MAJALENGKA
CIREBON
CIAMIS
PURWAKARTA
KOTA BEKASI
SUMEDANG
INDRAMAYU
KOTA BOGOR
PANGANDARAN
KOTA CIREBON
KOTA BANJAR
KARAWANG
BANDUNG BARAT 10,52% 20 367
TASIKMALAYA 9,74% 21 381
BOGOR 5,88% 22 420
KOTA DEPOK 5,66% 23 424
KOTA BEKASI 4,75% 24 437
BEKASI 4,74% 25 438
BANDUNG 4,56% 26 442
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus dan 3 September 2018, Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
CIANJUR 3,09% 27 460
0
1
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.339
DKI JAKARTA 0.339
0.339
0.292
BALI 0.292
0.3
0.281
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 0.281
0.281
0.264
KALIMANTAN TIMUR 0.264
JULI
0.263
0,162
0.242
ACEH 0.242
0.244
0.233
KEPULAUAN RIAU 0.233
0.233
0.219
KALIMANTAN UTARA 0.219
0.218
0.197
SULAWESI SELATAN 0.197
0,162
AGUSTUS
0.199
0.192
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 JulI, 5 Agustus 2018 dan 3 September 2018
SUMATERA SELATAN 0.192
0.192
0.188
JAWA TENGAH 0.188
0.188
0.176
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 0.176
0.181
0.179
0,162
0.176
0.161
BENGKULU 0.161
0.17
0.173
SULAWESI UTARA 0.173
0.165
0.164
JAWA TIMUR 0.164
0.164
0.161
KALIMANTAN TENGAH 0.161
0.164
0.159
GORONTALO 0.159
0.158
0.148
PAPUA 0.148
0.154
0.149
NUSA TENGGARA BARAT 0.149
0.147
0.147
SULAWESI TENGGARA 0.147
0.145
0.142
SULAWESI TENGAH 0.142
0.142
0.142
SULAWESI BARAT 0.142
0.142
0.142
KALIMANTAN BARAT 0.142
0.139
0.138
JAWA BARAT 0.138
0.138
0.127
PAPUA BARAT 0.127
0.134
0.128
MALUKU UTARA 0.128
0.127
0.126
BANTEN 0.126
0.126
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) NASIONAL
0.125
SUMATERA BARAT 0.125
0.125
0.125
RIAU 0.125
0.125
0.122
SUMATERA UTARA 0.122
0.122
0.126
NUSA TENGGARA TIMUR 0.126
0.122
0.12
LAMPUNG 0.12
0.12
0.111
JAMBI 0.111
0.11
0.085
MALUKU 0.085
0.08
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) PROV. JAWA BARAT
PERINGKA
PERINGKAT T
JULI AGUSTUS SEPTEMBER KOTA / KABUPATEN IKS
1
Provinsi Jawa Barat 0,138 0,138 0,138
PROVINSI NASIONA
L
KOTA CIREBON 0,345 1 7
0.9
KOTA CIMAHI 0,293 2 29
KOTA DEPOK 0,267 3 45
0.8 KOTA BOGOR 0,264 4 47
KOTA BANDUNG 0,218 5 89
0.7
KOTA BEKASI 0,189 6 116
KOTA SUKABUMI 0,177 7 142
BANDUNG 0,175 8 146
0.6
BEKASI 0,175 9 146
KARAWANG 0,159 10 179
0.5 CIREBON 0,158 11 181
KUNINGAN 0,148 12 204
BOGOR 0,146 13 212
0.345
0.345
0.345
0.4
PURWAKARTA 0,145 14 213
0.293
0.293
0.293
0.3
0.25
0.202
0.189
0.189
0.175
0.175
0.175
0.175
0.159
0.159
0.159
0.159
0.158
0.158
0.149
0.148
0.148
0.148
0.146
0.146
0.145
0.145
0.2
0.137
0.116
0.116
0.116
0.116
0.116
0.112
0.106
0.103
0.103
0.099
0.099
0.098
0.096
0.095
0.095
0.095
MAJALENGKA 0,099 19 341
0.092
0.092
0.091
0.091
0.087
0.086
0.086
0.086
0.086
0.084
0.077
0.077
0.075
0.075
0.075
0.069
0.069
0.067
0.067
0.063
KOTA TASIKMALAYA 0,095 20 355
0.049
0.1
0
GARUT 0,086 23 378
CIANJUR
KOTA BANDUNG
KOTA DEPOK
KOTA SUKABUMI
BANDUNG
INDRAMAYU
KOTA CIREBON
KOTA BOGOR
KOTA BEKASI
BEKASI
KUNINGAN
BOGOR
SUMEDANG
MAJALENGKA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA BANJAR
SUKABUMI
CIREBON
TASIKMALAYA
SUBANG
PANGANDARAN
KARAWANG
PURWAKARTA
KOTA CIMAHI
CIAMIS
BANDUNG BARAT
GARUT
PANGANDARAN 0,086 24 378
CIANJUR 0,077 25 399
TASIKMALAYA 0,075 26 405
INDRAMAYU 0,069 27 421
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 JulI, 5 Agustus 2018 dan 3 September 2018
CAPAIAN 12 INDIKATOR
NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana 98.13%
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air 097%
98.13% 097%
air bersih 98.13% bersih 097%
94.85%
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban 094%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 94.85% 094%
94.85% keluarga 094%
92.59% 091%
Pertumbuhan Balita dipantau 92.59% Pertumbuhan Balita dipantau 091%
92.59% 091%
88.00% 088%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 88.00% Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 088%
88.00% 088%
82.00% 084%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 82.00% Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 084%
82.00% 084%
49.34% 045%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 49.34% Keluarga sudah menjadi anggota JKN 045%
49.34% 045%
46.61% 043%
Keluarga mengikuti program KB *) 46.61% Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 043%
46.61% 043%
42.00% 041%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 42.00% Keluarga mengikuti program KB *) 041%
42.00% 041%
32.85% 035%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 32.85% Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 035%
32.85% 035%
22.40% 024%
Penderita hipertensi yang berobat teratur 22.40% Penderita hipertensi yang berobat teratur 024%
22.40% 024%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%
KETERANGAN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus 2018 dan 3 September 2018
TINDAK LANJUT PIS-PK
Tindak Lanjut Kunjungan Keluarga
50
Cakupan Kunjungan Keluarga
Di Provinsi Jawa Barat
NO KABUPATEN/KOTA PERSENTASE KELUARGA YANG DIKUNJUNGI BENTUK PEMBINAAN
1 KOTA SUKABUMI 83,08%
2 KOTA CIMAHI 67,13%
3 MAJALENGKA 59,57%
4 KOTA CIREBON 47,15% > 30 % INTERVENSI
5 SUKABUMI 32,53%
6 GARUT 31,16%
7 KOTA TASIKMALAYA 30,25%
8 CIREBON 28,09%
9 KUNINGAN 27,62%
10 KOTA BOGOR 26,53%
11 KOTA BANDUNG 26,20%
12 CIAMIS 21,15%
13 SUMEDANG 21,10%
14 PURWAKARTA 17,92%
15 INDRAMAYU 15,83%
16 PANGANDARAN 15,59%
17 KOTA BANJAR 12,01%
<30% INTERVENSI
18 SUBANG 11,11%
19 KARAWANG 10,57%
20 BANDUNG BARAT 10,52%
21 TASIKMALAYA 9,74%
22 BOGOR 5,88%
23 KOTA DEPOK 5,66%
24 KOTA BEKASI 4,75%
25 BEKASI 4,74%
26 BANDUNG 4,56%
27 CIANJUR 3,09%
PROVINSI SULTRA 17,41%
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 3 September 2018 Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
IMUNISASI: PROGRAM & PIS-PK
KOTA
INDIKATOR MAWAR MELATI DAHLIA KENANGA KAMBOJA RAFLES ANGGREKCEMPAKA ANYELIR TERATAI ASOKA
BUNGA
Keluarga mengikuti program Keluarga 23.53% 50.15% 32.63% 34.07% 49.67% 45.58% 53.34% 35.12% 57.04% 25.00% 49.65% 48.18%
Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di fasilitas 44.03% 70.00% 41.45% 35.95% 73.04% 56.99% 73.88% 45.22% 23.21% 55.68% 37.14% 96.59%
kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 34.19% 69.38% 48.48% 36.31% 48.76% 51.74% 73.06% 35.24% 28.10% 61.11% 41.46% 94.70%
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) 36.15% 64.36% 47.52% 37.02% 56.79% 46.10% 65.84% 36.05% 29.07% 50.46% 28.57% 78.01%
eksklusif
Balita mendapatkan pematauan 65.25% 83.37% 74.58% 69.98% 79.17% 73.26% 84.66% 71.43% 60.02% 83.39% 66.25% 90.11%
pertumbuhan
Penderita tuberkulosis paru 26.90% 41.26% 29.95% 32.97% 41.95% 30.14% 50.78% 32.58% 21.36% 50.00% 23.40% 60.65%
mendapatkan pengobatan sesuai
standar
Penderita hipertensi melakukan 23.35% 25.57% 24.24% 28.21% 19.05% 19.95% 14.29% 24.48% 19.95% 29.44% 24.60% 24.57%
pengobatan secara teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan 3.41% 4.13% 1.87% 2.61% 3.17% 4.76% 5.66% 4.73% 1.86% 5.08% 0.00% 18.63%
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang 45.65% 46.98% 26.67% 36.93% 37.51% 40.91% 35.20% 38.04% 33.28% 39.46% 34.29% 40.25%
merokok
Keluarga sudah menjadi anggota 54.57% 64.65% 50.69% 51.15% 32.68% 53.04% 46.29% 50.63% 49.77% 59.26% 53.71% 58.47%
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana air 93.45% 97.26% 93.96% 94.62% 94.64% 88.73% 97.40% 91.96% 89.69% 96.18% 88.86% 97.64%
bersih
Keluarga mempunyai akses atau 93.71% 97.49% 95.54% 93.51% 94.03% 95.22% 97.68% 91.96% 89.86% 95.85% 91.71% 97.91%
menggunakan jamban sehat
IKS 0.176 0.276 0.117 0.161 0.144 0.179 0.145 0.167 0.191 0.178 0.217 0.209
Contoh Intervensi Lanjut Indikator TBC Paru
INDIKATOR CAPAIAN
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 41.26%
• Melakukan tes sputum di Puskesmas kepada pasien suspek yang ditemukan saat kunjungan
keluarga dan menindak lanjuti hasil yang positif dengan pengobatan;
• Memberikan Pengobatan Pencegahan INH (PPINH) pada keluarga dengan pasien positif (anak
Balita);
• Meningkatkan peran FKTP swasta dalam pelaporan cakupan pengobatan TBC;
• Petugas klinik sanitasi/kesling melakukan kunjungan rumah untuk melihat keadaan rumah dan
lingkungannya
Contoh Intervensi Lanjut Indikator Hipertensi
INDIKATOR CAPAIAN
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 25.57%
• Dokter menegakkan diagnosis hipertensi pada pasien yang tekanan darahnya tinggi saat diukur di
kunjungan keluarga dan memberikan pengobatan sesuai standar;
• Mengaktifkan posbindu PTM untuk cek kesehatan rutin bagi pasien PTM;
• Bagi pasien peserta BPJS Kesehatan mengikut sertakan dalam Prolanis;
• Konseling gizi oleh petugas Gizi pada pasien hipertensi terutama untuk diet rendah garam,
pelaksanaan kegiatan kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat, terutama pasien hipertensi
Contoh Intervensi Lanjut Indikator Gangguan Jiwa
INDIKATOR CAPAIAN
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 4.13%
ditelantarkan
• Kegiatan proaktif ke keluarga menemukan penderita baru yang selama ini “disembunyikan” keluarganya;
• Dalam jangka menengah perlu dikembangkan “community psychiatri” kerjasama RS Jiwa dengan
Puskesmas;
• Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh termasuk kesehatan gigi dan mulut oleh dokter gigi serta
pemberian KIE untuk memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
INDIKATOR CAPAIAN
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 46.98%
• Penerapan KTR sampai dengan level desa melalui Peraturan Desa;
• Pengembangan layanan konsultasi berhenti merokok di Puskesmas.
INTEGRASI ANTAR BIDANG
DI DINAS KESEHATAN
61
Harapan
TINDAK LANJUT
Pelaksanaan PIS-PK harus secara terintegrasi, disemua tingkatan, Puskesmas, Dinkes Kab/kota,
2 Propinsi, Pusat.
Upaya percepatan Eliminasi TBC , penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu
3 Imunisasi terintegrasi melalui PIS-PK
Penguatan pembinaan dan pemantauan Puskesmas secara terintegrasi, berkala, berjenjang dan
4 berkesinambungan dengan pola Binwil mengacu pada buku Pedoman Monev Pelaksanaan PIS-
PK dan yang lainnya
Koordinasi lintas program pada setiap jenjang secara berkala untuk tindak lanjut hasil monev
5 Binwil PIS-PK.
Koordinasi dan kerjasama dengan penanggungjawab bina wilayah secara berjenjang dalam
6 pelaksanaan PIS-PK
TERIMA KASIH
KELUARGAKU SEHAT
INDONESIA KUAT
66