Anda di halaman 1dari 51

KEBIJAKAN DAN EVALUASI

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN


PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
SARASWATI
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Disampaikan pada :
Rapat Koordinasi Pelaksanaan PIS-PK,
Jambi, 25 September 2018
SISTEMATIKA

1 PENDAHULUAN

2 PENYELENGGARAAN PIS-PK

3 IMPLEMENTASI PIS-PK PROVINSI SUMATERA BARAT

4 TINDAK LANJUT

5 HARAPAN

2
1. PENDAHULUAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
“… Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia …”
- Nawacita
PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM INDONESIA PINTAR
SEHAT

Paradigma Sehat Penguatan Yankes Jaminan Kesehatan Nasional

PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA


DTPK NUSANTARA SEHAT
GERMAS SEHAT 4
POKOK MASALAH KESEHATAN
Faktor
30% Perilaku Sos-Bud Kasus permasalahan kesehatan ada
keterkaitannya dengan kehidupan SOSIO-
BUDAYA masyarakat

40%
Faktor 20%
Lingkungan Faktor
Fisik, Kimia, Derajat Pelayanan
Biologi, Ergonomi Kesehatan Kesehatan

Untuk kasus imunisasi lengkap sulit


dilakukan
Untuk kasus Gizi Buruk: pola hidup
bersih dan sehat masyarakat rendah, serta
tersedianya air bersih sangat minim
10% Faktor
Genetika
(Keturunan)
TEORI H.L. BLUM (1974)
KEWAJIBAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL
Salah satu kewajiban Kepala Daerah dan
Wakil Daerah adalah:
“Melaksanakan Program Strategi Nasional”
Program Strategi Nasional
adalah program yang ditetapkan presiden sebagai
program yang memiliki sifat strategis secara nasional
Kepala Daerah & Wakil
dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan serta menjaga
UU UU Nomor 23 Tahun 2014 pertahanan dan keamanan dalam rangka
PP meningkatkan kesejahteraan msyarakat.
PP Nomor 2 Tahun 2018
Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk
NAWA CITA pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal.

NAWA CITA . 5 “… meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia


melalui … layanan kesehatan masyarakat…”
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Dasar Hukum
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN 2018


TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan urusan pemerintahan
wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, meliputi:
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan umum;
4. Perumahan rakyat;
5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan masyarakat;
6. Sosial.

8
2. PENYELENGGARAAN PIS-PK
Permenkes 39 tahun 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Program Tujuan Pendekatan
Indonesia Sehat 3 Pendekatan keluarga
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
dilaksanakan untuk adalah salah satu cara seluruh program di
meningkatkan Puskesmas untuk Puskesmas
derajat kesehatan meningkatkan jangkauan 2. Meningkatkan akses
1 masyarakat sasaran & mendekatkan keluarga terhadap
/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan di yang komprehensif
wilayah kerjanya dengan 3. Mendukung
mendatangi keluarga 4 Integrasi pencapaian SPM
2 Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
UKP & UKM secara Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
berkesinambungan, dengan
diselenggarakan melalui target / fokus keluarga, pelaksanaan JKN
Pendekatan Keluarga berdasarkan data dan 5. Mendukung
10
informasi dari Profil Kesehatan tercapainya program
Keluarga. indonesia sehat10
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA

• Dilaksanakan secara Total Coverage


• 12 indikator PIS-PK
• Pelayanan Luar Gedung melalui kunjungan keluarga
• Integrasi program dan sumber daya

mewujudkan
Kecamatan / Wilayah Kerja
SEHAT 11
PIS-PK - SPM
Indikator
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga 12 Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Cakupan Imunisasi
Meningkatkan CDR dan SR TBC 12
*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal Intervensi Gizi Sensitif pada stunting
Dari Keluarga Sehat menuju
Indonesia Sehat

IKS NASIONAL INDONESIA SEHAT


IKS PROVINSI
IKS KABUPATEN/KOTA PENCAPAIAN SPM
IKS KECAMATAN
IKS PUSKESMAS • PENCAPAIAN SPM
IKS DESA/KELURAHAN • KAB/KOTA SEHAT
IKS RW
IKS RT KECAMATAN SEHAT
IKS KELUARGA
DESA SEHAT

KELUARGA SEHAT

Penghitungan Kategori IKS :


Keluarga Sehat :
IKS > 0,800
Keluarga Pra Sehat :
IKS 0,500 - 0,800
13
Keluarga Tidak Sehat :
IKS < 0,500
13
DITJEN YANKES – WORKSHOP PIS-PK 2018
Kunjungan Keluarga
dan Bonus Demografi

Status kesehatan masyarakat akan


meningkat,
Kunjungan Angka kesakitan akan turun
Keluarga
sehingga produktivitas masyarakat
akan tinggi

Bonus Demografi
menjadi peluang Emas karena
produktivitas masyarakat meningkat

14
CONTOH INTEGRASI
DI TINGKAT PUSKESMAS

Petugas Kesling
yang juga
Puskesmas pembina
Soasio, Kota keluarga,
Tidore Kepulauan mengambil
integrasi program sampling air RT
kusta sambil melakukan
Papua Barat Kunjungan
integrasi program Keluarga
malaria

Pelaksanaan Kunjungan
sehat bagi keluarga
DD
anggota JKN

Pemanfaatan transport
kunjungan rumah
program Kesga dari BOK 15
Ilustrasi Pelayanan Puskesmas
Terintegrasi

• TB MDR / TB XDR
CONTOH KASUS: RUMAH
• TB DENGAN PENYULIT
SAKIT
Ibu Hamil dengan TB • TB DENGAN KORMOBID
PUSKESMAS
(UKM&UKP) Rujukan UKM TERSIER
• TB SENSITIF
• TB TANPA PENYULIT DINKES • LABORATORIUM KEPEKAAN
• PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PROV • SPESIMEN
PROFILAKSIS
• VAKSIN
UKP • INVESTIGASI KONTAK
• PELACAKAN PASIEN MANGKIR

Pemeriksaan Terdeteksi Ibu Hamil UKM DINKES Rujukan UKM


kehamilan rutin Ke Dengan Gejala TB Sekunder
KAB/KOTA
UKBM/BPS/PUSTU/P atau penyakit lainnya Pendataan dan
PENDEKATAN
uskesmas KELUARGA Intervensi
12 Indikator PIS - • LABORATORIUM BIAKAN
PK dan SPM • SPESIMEN
• VAKSIN

Terdeteksi keluarga
Dengan TB atau kasus kesehatan lainnya 16
BAGAN ALUR PEMBINA KELUARGA

Sumber: Revisi Buku saku pendekatan keluarga bagi petugas kesehatan, edisi kedua tahun 2017
Bagan Alur Anggota Keluarga Tidak ada yang Merokok contoh
1 Melakukan intervensi
lanjut dari informasi
Puskesmas terkait
PUSKESMAS masalah kesehatan
KELUARGA
1 UKBM 4 yang menjadi
Mengimplementasi Pemicuan dalam kepesertaan JKN di
Pembentukan KTR di FKTP nya
kan KTR di Rumah Wilayah
dan di Wilayah

Menyepakati
Berkoordinasi dengan Tim 2 Melaporkan dan
FKTP LAINNYA

Puskesmas untuk pelaporan mengkoordinasikan


Kawasan Tanpa temuan kasus baru atau
1 Menggali informasi kesehatan setiap
anggota keluarga terutama 12
Rokok
1 perkembangan kesehatan
anggota keluarga
hasil intervensi lanjut

indikator perlu perhatikan bila ada


keluarga yang merokok kemungkinan 2 5 Lokmin bulanan meginformasikan ke FKTP
adanya anak yang stunting, TB dan
PTM seperti hipertensi, DM dll
Melakukan Pelayanan Upaya
1 lainnya untuk melakukan intervensi lanjut
Berhenti Merokok pada anggota keluarga yang tercatat
2permasalahan
Memberikan KIE terkait pada
kesehatan yg ditemukan
3 Berkoordinasi untuk
pemicuan dan
sebagai anggota kepersertaan JKN di FKTP
tersebut
2 Berkoordinasi terkait hasil implementasi KTR
terpadu dgn kegiatan 6
3 Menganjurkan untuk berhenti merokok,
4 untuk
Melakukan pemicuan
membentuk KTR intervensi lanjut yang penyediaan SAB dan
samijaga Melakukan rujukan UBM yang diluar
menjelaskan bahwa keluarga perokok anaknya telah dilakukan
kemungkinan stunting cukup tinggi. kewenangan dan kemampuan
Memperkenalkan layanan upaya berhenti Puskesmas
merokok di FKTP dan konseling berhenti
merokok QUIT-LINE bebas pulsa 0-800-177-6767 Membuat aturan yang
disepakati bersama 5 Menyampaikan ke pengelola
2 Melakukan rujuk balik
FKRTL
6untuk
Melakukan kunjungan ulang
melakukan pembinaan
masyarakat ttg KTR program di Puskesmas sesuai
permasalahan kesehatan anggota
dan update status kesehatan
keluarga TIM PEMBINA KELUARGA Lintas keluarga yang ditemukan

Sektor
7 Memberikan informasi kepada tim
data Puskesmas terkait perubahan
informasi kesehatan keluarga
setelah dilakukan intervensi 1 Melakukan pelayanan
Spesialistik sesuai
permasalahan kesehatan
(spesialistik Berhenti
Merokok) 18
Sumber: Revisi Buku saku pendekatan keluarga bagi petugas kesehatan, edisi kedua tahun 2017
Integrasi Paket Informasi Keluarga
TIM
PEMBINA 1. KIE melalui buku
KELUARGA KIA
2. Mendorong Pinkesga
Pemanfaatan
BUKU KIA
KUNJUNGAN
3. Mendorong
KELUARGA pemanfaatan
UKBM(Posyandu)
PAUD, Kelas Ibu
Hamil, Pos KB
Desa, dll

Teridentifikasi
keluarga yang
terkait 5
indikator PIS-PK
19
Integrasi Klinik dalam PIS-PK

KLINIK
144 DAPAT DIALAMI OLEH
SKDI, 2012 JENIS PENYAKIT INDIVIDU PADA SETIAP
SIKLUS HIDUP

PENANGANAN SECARA KOMPREHENSIF DAN TERPADU

MENGUTAMAKAN ASPEK PROMOTIF DAN PREVENTIF


TANPA MENGESAMPINGKAN ASPEK KURATIF DAN REHABILITATIF

KB dr drg
Integrasi
Program untuk Imuni KIA Kunjungan keluarga

Integrasi
sasi Lab pera dilakukan oleh
intervensi lanjut Klinik wat tenaga kesehatan di
terkait Home Klinik
Hipertensi Visit Farmasi Bidan
Prolanis
Kunjungan rumah
Pendanaan bagi keluarga anggota
JKN dalam program
PIS PK dari JKN
Peran Rumah Sakit dalam
PIS-PK

Intervensi lanjut hasil Ikut melaksanakan pembinaan dalam hal


kunjungan keluarga terkait teknis medis kepada Puskesmas di
rujukan UKP dan rujuk balik Kabupaten/Kota setempat dalam upaya
peningkatan kemampuan terkait intervensi
lanjut terhadap masalah kesehatan

RS bekerja sama dengan Dinkes


Berkoordinasi dengan Dinkes
Kabupaten/Kota mengembangkan telemedicine
Kab/Kota terkait upaya
untuk tindak lanjut hasil kunjungan keluarga
penilitian dan pengembangan
yang sulit dilakukan rujukan karena Puskesmas
dalam rangka peningkatan IKS
terletak di Kawasan T/ST

RUMAH
Sumber: UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 5 Tugas Rumah Sakit
SAKIT
21
Contoh Peran Lintas Sektor
Dalam PIS-PK
NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT PENDUKUNG KEBERHASILAN PIHAK YANG TERKAIT
7. Penderita Hipertensi berobat 1. Akses pelayanan terpadu PTM di FKTP Dinkes dan jajarannya
teratur
2. Tersedianya Posbindu PTM di setiap Pemda dan jajarannya
desa/kelurahan yang berfungsi dengan
baik
3. Sistem pengawasan keteraturan Pemda dan jajarannya
menelan obat dari kader kesehatan
4. Tersedianya pelayanan konseling Kemenkes dan jajarannya
berhenti merokok di Puskesmas/FKTP
dan RS
5. Peningkatan kegiatan senam dan Dinas Kepemudaan dan
aktivitas fisik di kalangan masyarakat Olahraga dan jajarannya
6. Pembatasan kandungan garam dalam Dinas Perindustrian, Dinas
makanan dan bahan tambahan makanan Perdagangan dan
jajarannya
7. Promosi oleh Nakes/di Faskes tentang Dinkes dan jajarannya
pengobatan hipertensi
22
Sumber: Lampiran I , Permenkes No.39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
MANAJEMEN
PENDEKATAN KELUARGA DI PUSKESMAS
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI SESUAI
KONSEP BINWIL

Unit Organisasi Penanggung jawab


Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat
yang ditetapkan oleh Menteri

Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat


Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes Provinsi

Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat


Provinsi yang ditetapkan oleh Kadinkes
Kabupaten/Kota

Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas


TAHAPAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI

25
LANGKAH-LANGKAH MONEV

4
1 2 3 Pelaksanaan monev oleh masing-
masing PJ binwil (pengisian
Penentuan lokasi Penjadwalan
Penyiapan instrumen dan bukti telusur
kunjungan pelaksanaan
instrumen monev dilampirkan); khusus untuk tahap
monev monev
kunjungan keluarga, dilakukan juga
verifikasi hasil Kunjungan Keluarga

8 Penanggung jawab 7Penyampaian hasil 6 Pelaksanaan 5


analisis monev ke Pengumpulan hasil
Binwil melakukan masing-masing analisis hasil
monev kepada
tindak lanjut hasil penanggung jawab monev oleh
koordinator
analisis pada Binwil koordinator
Provinsi/Kab/Kota/Pus
kesmas binaan
masing-masing
VERIFIKASI HASIL KUNJUNGAN KELUARGA

untuk menjamin kebenaran serta keakuratan pelaksanaan


TUJUAN PIS-PK sesuai dengan hasil pelatihan serta informasi
kondisi kesehatan setiap keluarga yang ada pada Prokesga
atau aplikasi dapat dipertanggungjawabkan

telusur dokumen implementasi seperti daftar


PROSES hadir, undangan, dokumen perencanaan atau pun
VERIFIKASI dokumen lain yang dapat membuktikan
terlaksananya proses kegiatan. Atau melalui
observasif

VERIFIKASI Verifikasi dapat dilakukan melalui


KUNJUNGAN kunjungan keluarga dan atau melalui
KELUARGA telepon.
TINGKATAN VERIFIKASI

Verifikasi proses dan hasil kunjungan keluarga


dilakukan pada :
Tingkat 10 KK (secara acak) di setiap desa atau
Puskesmas kelurahan

Tingkat Kab./kota 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh
seluruh Puskesmas

Tingkat Provinsi 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh seluruh
Dinas Kesehatan Kab./Kota

Tingkat Pusat 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi


oleh seluruh Dinas Kesehatan Provinsi wilayah
binaan
PELAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI

1. Masing masing binwil akan melaporkan hasil


monitoring dan evaluasi sesuai instrumen kepada
koordinator setiap tahapan sebanyak tiga kali
setahun (Maret, Juni dan Oktober)
2. Koordinator setiap tahapan akan melakukan analisa
terhadap hasil laporan binwil. Koordinator akan
menyusun laporan hasil analisa secara nasional
3. Koordinator akan memberikan atau memfeedback hasil
analisa kepada binwil
4. Binwil akan menyusun rencana tindak lanjut untuk
masing-masing wilayahnya
IMPLEMENTASI PIS-PK
3 PROVINSI JAMBI

30
SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK TAHUN 2018

Total Jumlah
Puskesmas Lokus 2018
6.205
Puskesmas
31

Tahun 2017 sejumlah 2.926 lokus Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017


Tahun 2018 penambahan 3279 lokus Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018
LOKUS PIS-PK S.D TAHUN 2018 PROVINSI JAMBI
Total Jumlah Puskesmas Lokus 2018
142 Puskesmas

KAB. KERINCI 5
LOKUS PISPK
LOKUS PISPK
NO KABUPATEN/KOTA PENAMBAHAN KAB. MERANGIN 20
TAHUN 2017
THN 2018
KAB. SAROLANGUN 9
1 KAB. KERINCI 1 4 KAB. BATANG HARI 16
2 KAB. MERANGIN 6 14
3 KAB. SAROLANGUN 7 2 KAB. MUARO JAMBI 18
4 KAB. BATANG HARI 8 8 KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR 8
5 KAB. MUARO JAMBI 9 9
6 KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR 3 5 KAB. TANJUNG JABUNG BARAT 15
7 KAB. TANJUNG JABUNG BARAT 4 11 KAB. TEBO 7
8 KAB. TEBO 5 2
9 KAB. BUNGO 5 13 KAB. BUNGO 18
10 KOTA JAMBI 15 5
11 KOTA SUNGAI PENUH 4 2
KOTA JAMBI 20
JAMBI 67 75 KOTA SUNGAI PENUH 6
Progres Implementasi PIS-PK
INDONESIA : 16.035.797 INDONESIA : 24,35 %
Jawa Tengah 2882587 Sulawesi Barat 61.17%

Jawa Timur 2786610 Riau 50.74%

Jawa Barat 2147628 Bangka Belitung 46.66%

Sumatera Utara 1009500 Sulawesi Tengah 39.59%

Sulawesi Selatan 750786 Bengkulu 39.27%

Banten 744385 Sumatera Barat 36.52%


Riau 674797 Sulawesi Selatan 36.52%

Lampung 581715 Maluku Utara 35.15%

Sumatera Barat 456027 Sumatera Utara 31.08%

Sumatera Selatan 450307 Gorontalo 30.75%


NTB 357134 Kalimantan Selatan 29.85%
Kalimantan Selatan 306804 Jawa Tengah 29.81%
Aceh 298917 Lampung 29.56%
Sulawesi Tengah 244553 Kalimantan Utara 27.88%
Bali 233114 Banten 27.02%
Kalimantan Barat 220913 NTB 25.98%
DI Yogyakarta 210068 Jambi 25.15%
Jambi 206082 Aceh 25.04%
Bengkulu 190732 Jawa Timur
Jumlah Keluarga yang
24.53%
Sulawesi Barat 177422 Sulawesi Tenggara 22.77% Persentase keluarga yang
Bangka Belitung 159641 telah dikunjungi dan diintervensi awal Sumatera Selatan 22.52% telah dikunjungi dan diintervensi awal
Kalimantan Tengah 132754
Kalimantan Tengah 22.15%
Sulawesi Tenggara 132247
Bali 21.42%
Kalimantan Timur 96492
DI Yogyakarta 20.20%
Kepulauan Riau 92120
Kalimantan Barat 18.99%
Maluku Utara 91368
Kepulauan Riau 18.56%
Gorontalo 88823
Jawa Barat 17.41%
NTT 82712
Sulawesi Utara 11.72%
Sulawesi Utara 73850
Kalimantan Timur 11.70%
DKI Jakarta 50666
Maluku 9.33%
Kalimantan Utara 33466
Papua Barat 7.46%
Maluku 31918
NTT 7.32%
Papua 26058
Papua 3.91%
Papua Barat 13601
DKI Jakarta 2.17%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 3 September 2018


0.1
0.2
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9

0.3

0
1
53.93%
Sulawesi Barat 58.87%
61.17%
44.89%
Riau 47.83%
50.74%
42.48%
Bangka Belitung 44.51%
46.66%
32.63%
Sulawesi Tengah 36.37%
39.59%
30.29%
Bengkulu 35.85%
39.27%
32.72%
Sumatera Barat 35.24%
36.52%
JULI

31.73%
Sulawesi Selatan 34.41%
36.52%
20,24 %

30.89%
Maluku Utara 33.27%
35.15%
27.08%
Sumatera Utara 29.17%
31.08%
27.58%
Gorontalo 29.29%
30.75%
23.75%
Kalimantan Selatan 27.03%
29.85%
AGUSTUS
22,35%

24.38%
Jawa Tengah 27.16%
29.81%
25.52%
Lampung 27.55%
29.56%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 6 Juli, 5 Agustus dan 3 September 2018


23.87%
Kalimantan Utara 26.69%
27.88%
21.50%
Banten 24.40%
27.02%
22.23%
SEPTEMBER
24,25 %

NTB 24.70%
25.98%
19.41%
Jambi 22.16%
25.15%
21.03%
Aceh 22.93%
25.04%
20.62%
Jawa Timur 22.50%
24.53%
15

19.53%
Sulawesi Tenggara 20.77%
22.77%
19.48%
Sumatera Selatan 20.90%
22.52%
19

17.18%
Kalimantan Tengah 19.82%
Jumlah KK sumber dari e-monev STBM

22.15%
Di atas rerata nasional

15.77%
19.37%
Di bawah rerata nasional

Bali
Keluarga Nasional

21.42%
15.76%
DI Yogyakarta 17.80%
20.20%
15.49%
Kalimantan Barat 17.09%
18.99%
9
8
7
6
5
4
3
2
1

10

16.73%
per Sept

17.86%
Peringkat

Kepulauan Riau
18.56%
13.82%
15.61%
Riau

Jawa Barat
17.41%
7.99%
Bengkulu

9.47%
Gorontalo

Sulawesi Utara
11.72%
Maluku Utara

9.72%
Provinsi

Sulawesi Barat

10.09%
Sumatera Barat

Sumatera Utara

Kalimantan Timur
Bangka Belitung
Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

11.70%
Trend Persentase Capaian Kunjungan

7.01%
Maluku 8.07%
9.33%
6.46%
Papua Barat 7.05%
7.46%
5.68%
NTT 6.81%
7.32%
30,75%
31,08%
35,15%
36,52%
36,52%
39,27%
39,59%
46,66%
50,74%
61,17%

1.95%
KELUARGA
PERSENTASE
KUNJUNGAN

Papua 3.06%
3.91%
2.17%
DKI Jakarta 2.17%
2.17%
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA
YANG DIKUNJUNGI PROVINSI JAMBI
PERINGKAT PERINGKAT
PROVINSI Agustus September KOTA / KABUPATEN PERSENTASE
NASIONAL PROVINSI
JAMBI 22,16% 25,15%
BATANG HARI 47,96% 70 1
TANJUNG JABUNG
TIMUR 37,05% 113 2
4 TEBO 34,39% 123 3
BUNGO 30,06% 146 4
100%
7 MUARO JAMBI 25,59% 178 5
90% KOTA JAMBI 15,85% 272 6
80% KOTA SUNGAI PENUH 15,16% 278 7
70% Di atas rerata provinsi TANJUNG JABUNG
49.16%

8
47.96%

BARAT 14,52% 283


44.62%

60% Di bawah rerata provinsi 9


39.51%

SAROLANGUN 13,58% 298

37.05%
34.68%
34.39%

50% MERANGIN 8,65% 372 10


30.06%
25.59%

40% KERINCI 3,15% 447 11

19.14%

19.14%

17.77%

17.07%

17.06%
15.85%

15.16%
14.52%
30%

13.58%

10.13%
8.65%
20%

3.19%
3.15%
10%
0%
TEBO

MUARO JAMBI
BATANG HARI

BUNGO

KOTA JAMBI

KOTA SUNGAI PENUH

MERANGIN
TANJUNG JABUNG TIMUR

TANJUNG JABUNG BARAT

SAROLANGUN

KERINCI
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat Minggu pertama Agustus dan September 2018 Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) NASIONAL
DKI JAKARTA 0.339
BALI 0.3
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 0.281
KALIMANTAN TIMUR 0.263
ACEH 0.244
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN UTARA
0.233
0.218
PERINGKAT
SULAWESI SELATAN 0.199 PER PROVINSI IKS
SUMATERA SELATAN
JAWA TENGAH
0.192
0.188 IKS NASIONAL : 0,161 September
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 0.181 1 DKI JAKARTA 0,339
KALIMANTAN SELATAN 0.176
BENGKULU 0.17 2 BALI 0,3
SULAWESI UTARA 0.165
DAERAH ISTIMEWA 0,281
KALIMANTAN TENGAH 0.164 3
JAWA TIMUR 0.164 YOGYAKARTA
15
GORONTALO 0.158 KALIMANTAN 0,263
PAPUA 0.154 4
NUSA TENGGARA BARAT 0.147 19 TIMUR
SULAWESI TENGGARA 0.145 5 ACEH 0,244
SULAWESI TENGAH 0.142
SULAWESI BARAT 0.142
KALIMANTAN BARAT 0.139
JAWA BARAT 0.138
PAPUA BARAT 0.134
MALUKU UTARA 0.127 Diatas IKS Nasional
BANTEN 0.126
SUMATERA BARAT 0.125 Dibawah IKS Nasional
RIAU 0.125
SUMATERA UTARA 0.122
NUSA TENGGARA TIMUR 0.122
LAMPUNG 0.12
JAMBI 0.11
MALUKU 0.08

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1


Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 3 September 2018
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) PROVINSI JAMBI
MUARO JAMBI 0.163 IKS PROVINSI : 0,11
PERINGK
BUNGO 0.145 PERINGKA
AT
KOTA / KABUPATEN IKS T
PROVINS
NASIONAL
SAROLANGUN 0.127 I
0,163
MUARO JAMBI 168 1
KERINCI 0.113 0,145
BUNGO 212 2
0,127
KOTA SUNGAI PENUH 0.11 SAROLANGUN 261 3
0,113
KERINCI 298 4
TANJUNG JABUNG BARAT 0.107 5 KOTA SUNGAI PENUH
0,11 311 5
0,107
0.103 TANJUNG JABUNG BARAT 316 6
KOTA JAMBI 6 0,103
KOTA JAMBI 332 7
BATANGHARI 0.075 0,075
BATANGHARI 402 8
0,054
TEBO 440 9
TEBO 0.054 0,05
Diatas IKS Jambi MERANGIN 447 10
0,04
MERANGIN 0.05 Dibawah IKS Jambi TANJUNG JABUNG TIMUR 458 11

TANJUNG JABUNG TIMUR 0.04

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 3 September 2018
CAPAIAN 12 INDIKATOR

NASIONAL JAMBI
Keluarga memiliki akses/menggunakan Keluarga memiliki akses/menggunakan
95.51% 88.95%
sarana air bersih sarana air bersih
Bayi mendapatkan imunisasi dasar Keluarga memiliki akses/menggunakan
91.66% 88.34%
lengkap *) jamban keluarga
Keluarga memiliki akses/menggunakan Bayi mendapatkan imunisasi dasar
90.97% 87.74%
jamban keluarga lengkap *)
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
Pertumbuhan Balita dipantau 86.93% 81.77%
kesehatan
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
86.39% Pertumbuhan Balita dipantau 75.83%
kesehatan
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 79.40% Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 74.21%
Anggota keluarga tidak ada yang
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 47.25% 44.01%
merokok *)
Keluarga mengikuti program KB *) 44.55% Keluarga mengikuti program KB *) 37.25%
Anggota keluarga tidak ada yang
44.35% Keluarga sudah menjadi anggota JKN 35.44%
merokok *)
Penderita TB Paru yang berobat sesuai Penderita TB Paru yang berobat sesuai
34.72% 28.81%
standar standar
Penderita hipertensi yang berobat Penderita hipertensi yang berobat
23.80% 22.53%
teratur teratur
Penderita gangguan jiwa berat, diobati Penderita gangguan jiwa berat, diobati
15.78% 16.41%
dan tidak ditelantarkan dan tidak ditelantarkan
0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 3 September 2018
4 TINDAK LANJUT PIS-PK

39
Tindak Lanjut Kunjungan Keluarga

Kecepatan Implementasi PIS-PK tidak sama sehingga perlu bentuk


pembinaan yang berbeda

Kab/kota dengan cakupan <30%


Pembinaan akselerasi melalui
binwil
IKS dan indikator KS relatif sudah stabil 
perlu pembinaan dalam intervensi
Kab/kota dengan cakupan >30%
program agar indikator KS meningkat 
IKS meningkat

40
Cakupan Kunjungan Keluarga
Di Provinsi Jambi

PERSENTASE
NO KABUPATEN/KOTA KELUARGA YANG BENTUK PEMBINAAN
DIKUNJUNGI
1 BATANG HARI 49,16%
2 TEBO 44,62%
>30% INTERVENSI
3 MUARO JAMBI 39,51%
4 BUNGO 34,68%
5 TANJUNG JABUNG TIMUR 19,14%
6 TANJUNG JABUNG BARAT 19,14%
7 KOTA JAMBI 17,77%
8 KOTA SUNGAI PENUH 17,07% <30% AKSELERASI
9 SAROLANGUN 17,06%
10 MERANGIN 10,13%
11 KERINCI 3,19%
PROVINSI JAMBI 25,15%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 3 September 2018 Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
IMUNISASI: PROGRAM & PIS-PK
Imunisasi Dasar
Jumlah IMUNISASI
Wilayah Lengkap
Sasaran PISPK %
Abs %
Batang Hari 5.168 5.005 96,8 79,28%
Bungo 7.167 7.046 98,3 90,38%
Kerinci 3.564 3.642 102,2 0,00%
Merangin 10.430 11.889 114,0 89,71%
Muaro Jambi 1.428 1.837 128,6 98,30%
Sarolangun 6.965 6.745 96,8 80,00%
Tanjung Jabung Barat 7.990 8.228 103,0 92,31%
Tanjung Jabung Timur 5.872 5.784 98,5 71,43%
Tebo 6.039 5.488 90,9 68,18%
Kota Jambi 3.662 3.560 97,2 71,43%
Kota Sungai Penuh 6.343 6.337 99,9 85,71%
Provinsi Jambi 64.628 65.561 101,4 86,98%
Aplikasi Keluarga Sehat,
Sumber: Data Program Dit. Kesga, 2017
3 September 2018
ANALISIS IMUNISASI: PROGRAM & PIS-PK

Selisih dapat terjadi karena:


- Kualitas data PISPK dipengaruhi pada cara pengambilan data
saat kunjungan keluarga, apakah betul-betul imunisasi dasar
lengkap dibuktikan dengan isian pada Buku KIA
- Data program merupakan data individu, sementara PISPK
merupakan data keluarga dimana mungkin terjadi pada satu
keluarga terdapat lebih dari 1 ARTyang memenuhi kriteria
untuk ditanya terkait IDL dan salah satu Artnya tidak
lengkapmendapat imunisasi
PIS-PK DALAM MENGAWAL INDIKATOR
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
• Indikator Persalinan di Fasyankes, Imunisasi, ASI Eksklusif, Pemantauan
Pertumbuhan termasuk Pelayanan Dasar dalam SPM sehingga ke depannya
target harus 100%
• Karena sasaran indikator ini akan berbeda setiap tahunnya maka intervensi
lanjut yang perlu dilakukan untuk perbaikan indikator ini ke depan adalah
memastikan para ibu yang saat kunjungan keluarga tahun sedang hamil
agar melakukan ANC secara rutin sesuai standar selama hamil, bersalin di
Fasyankes, dan memastikan bayi yang dilahirkan agar memperoleh ASI
eksklusif, dipantau pertumbuhannya dan Imunisasi Dasar Lengkap.
• Artinya Ibu hamil yang ditemukan dapat mempengaruhi capaian indikator-
indikator baik indikator PIS-PK maupun indikator Program, termasuk juga
KB.
• Kegiatan yang harus diperkuat oleh Puskesmas adalah Kelas Ibu Hamil dan
Posyandu, serta optimalisasi pemanfaatan Jampersal. Disamping itu, Dinas
Kesehatan harus memberikan dukungan dalam bentuk melakukan
pembinaan secara terintegrasi lintas program.
HIPERTENSI: PROGRAM & PIS-PK
Total Yang Jumlah Persentase Hipertensi
Kab/Kota
Diperiksa Hipertensi Hipertensi PISPK
Batang Hari 19 2 10.5% 24,40%
Bungo 289 113 39.1% 27,68%
Kerinci 0 0 0% 8,24%
Merangin 165 81 49.1% 23,56%
Muaro Jambi 579 308 53.2% 25,25%
Sarolangun 135 45 33.3% 33,14%
Tanjung Jabung Barat 600 217 36.2% 36,43%
Tanjung Jabung Timur 2623 839 32% 33,03%
Tebo 1918 573 29.9% 22,01%
Kota Jambi 710 261 36.8% 40,00%
Kota Sungai Penuh 360 166 46.1% 20,08%
Provinsi Jambi 7398 2605 35.2% 23,48%
Aplikasi Keluarga
Sumber: Data Program Dit. P2PTM, 2017 Sehat, 3 SEPT
2018
Analisis
Indikator Hipertensi
NO MASALAH PERBEDAAN CAPAIAN RTL
1 Data Program Penanggung jawab program: Menambahkan data pasien
Tidak terdapat data hipertensi yang hipertensi berobat sesuai standar dalam pencatatan &
diobati sesuai standar/secara pelaporan
teratur; sumber data adalah pasien
yang datang ke Posbindu dan/atau
ke Puskesmas
TINDAK LANJUT

• Menerapkan pada daerah masing-masing pola analisis seperti yang


telah disampaikan
• Menetapkan target provinsi dan kabupaten/kota :
a. Upaya pencapaian Total coverage, dan roadmapnya
b. Upaya peningkatan IKS yang ingin dicapai terinci dalam 5 tahun,
c. Capaian persentase per indikatoryang ingin dicapai terinci dalam
5 tahun,
• Poin b dan c terutama bagi daerah dengan capaian persentase
kunjungan keluarga >30%
TINDAK LANJUT
Puskesmas Dinas Kesehatan
• Menetapkan daerah binaan untuk • Menetapkan daerah binaan/binwil di tingkat
pelaksanaan PIS-PK sekaligus monitoring dan Kab/Kota atau Provinsi untuk pelaksanaan PIS-
evaluasinya PK sekaligus monitoring dan evaluasinya
• Menyusun road map untuk total coverage • Menyususn road map untuk total coverage
kepada seluruh keluarga di wilayah kerjanya kepada seluruh serta target perubahan IKS dan
serta target perubahan IKS dan indikator PIS- indikator PIS-PK untuk tingkat Kab/Kota atau
PK Provinsi
• Mengintegrasikan seluruh sumber daya yang • Mengintegrasikan seluruh sumber daya yang
ada untuk mendukung pelaksanaan PIS-PK ada untuk mendukung pelaksanaan PIS-PK
• Melaksanakan intervensi lanjut secara • Melaksanakan intervensi lanjut secara
terintegrasi guna meningkatkan capaian tiap terintegrasi guna meningkatkan capaian tiap
program di Puskesmas dan peningkatan IKS program di Puskesmas dan peningkatan IKS
• Berkoordinasi dengan PJ Binwil di Dinas untuk tingkat Kab/Kota atau Provinsi
Kesehatan Kabupaten/Kota terkait hasil • Berkoordinasi dengan PJ Binwil masing-masing
pelaksanaan PIS-PK, monitoring dan evaluasi, terkait hasil pelaksanaan PIS-PK, monitoring dan
serta masalah yang tidak dapat diselesaikan evaluasi, serta masalah yang tidak dapat
di tingkat Puskesmas diselesaikan di tingkat Kab/Kota atau Provinsi
4 HARAPAN

49
HARAPAN
1 PIS-PK harus dilaksanakan karena akan mendukung tercapainya SPM Bidang Kesehatan

Pelaksanaan PIS-PK harus secara terintegrasi, disemua tingkatan, Puskesmas, Dinkes Kab/kota,
2 Propinsi, Pusat.

Upaya percepatan Eliminasi TBC , penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu
3 Imunisasi terintegrasi melalui PIS-PK

Penguatan pembinaan dan pemantauan Puskesmas secara terintegrasi, berkala, berjenjang dan
4 berkesinambungan dengan pola Binwil mengacu pada buku Pedoman Monev Pelaksanaan PIS-
PK dan yang lainnya

Koordinasi lintas program pada setiap jenjang secara berkala untuk tindak lanjut hasil monev
5 Binwil PIS-PK.

Koordinasi dan kerjasama dengan penanggungjawab bina wilayah secara berjenjang dalam
6 pelaksanaan PIS-PK
TERIMA KASIH

KELUARGAKU SEHAT
INDONESIA KUAT

51

Anda mungkin juga menyukai