Anda di halaman 1dari 26

PERAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM PENGAEWASAN
DAN PELAKSANAAN INTERVENSI
KEAMANAN PANGAN

BUDIONO SUBAMBANG
DIREKTUR SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH III
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH - KEMENDAGRI
Disampaikan pada kegiatan Advokasi Keamanan Pangan Untuk Pemerintah Daerah Regional Barat
Jakarta, 25 Mei 2022
PENDAHULUAN

Keamanan pangan bebas


residu pestisida masih
menjadi pekerjaan rumah
bagi pemerintah, dan URUSAN
pemerintah daerah. Oleh PEMERINTAH/
karena itu, Ketersediaan PEMERINTAH
pangan memadai, baik dari DAERAH BAGAIMANA
segi kuantitas, kualitas, PROVINSI, MEWUJUDKANNYA
keamanan dan harga PEMERINTAH
terjangkau oleh seluruh DAERAH
rakyat Indonesia menjadi
prasyarat utk terwujudnya
KAB/KOTA
ketahanan pangan nas
sehingga perlu dialkukan
pengawasan.
LATAR BELAKANG

1. Sistem pengawasan obat


Peraturan BPOM dan makanan di Indonesia
No. 22 Tahun belum optimal.
2018 tentang
Pedoman Kondisi 2. Kurang kepedulian masy thd
Pemberian saat ini konsumsi obat & makanan/
Peraturan Sertifikat
STEP 03

pangan yg aman dan sehat


Pemerintah Nomor Produksi Pangan (obat tradisional, kuliner,
86 Tahun 2019 Industri Rumah
jajanan sekolah, dll) yg
tentang Keamanan Tangga
Pangan seringkali menimbulkan:
- Kematian
- Sakit kronis
- Stunting
DASAR HUKUM

12 Oktober 2021
DASAR HUKUM

UU No.7 Tahun 1996 Ttg. Pangan


UU No.23 Tahun 2014 Ttg. Pemerintahan Daerah
PP Nomor 12 Tahun 2017 Ttg BINWAS Penyelenggaraan Pemda
PP NO.86 Th 2019 Ttg. Keamanan Pangan
PP No.28 Thn 2004 Ttg. Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024
Peraturan BPOM No. 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga
Permendagri Nomor 41 Tahun 2018 Ttg, Peningkatan Koordinasi Pembinaan & Pengawasan Obat
& Makanan di Daerah
PEMBAGIAN KEWENANGAN
PEMERINTAHAN

12 Oktober 2021
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

URUSAN PEMERINTAHAN Dibagi berdasarkan


kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan
Efisiensi

URUSAN
ABSOLUT PEMERINTAHAN KONKUREN
UMUM
1. PERTAHANAN WAJIB PILIHAN
2. KEAMANAN (24) (8)
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR NEGERI
6. MONETER & FISKAL
YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18)
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN RAKYAT SPM
DAN KAW PERMUKIMAN NSPK
5. TRAMTIBUM & LINMAS
6. SOSIAL

Daerah sesuai dengan kewenangannya


PASAL 260 menyusun rencana pembangunan Daerah
UU 23/2014 sebagai satu kesatuan dlm sistem
perencanaan pembangunan nasional.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
(Pasal 11 UU 23 Tahun 2014)

Wajib Pelayanan Dasar Wajib Non Pelayanan Dasar Pilihan


6 URUSAN: 18 URUSAN:
1. Tenaga kerja 8 URUSAN:
1. Pendidikan 2. Pemberdayaan Perempuan & Pelindungan Anak 1. Kelautan dan perikanan
2.Kesehatan 3. Pangan 2. Pariwisata
3. Pekerjaan umum dan 4. Pertanahan 3. Pertanian
penataan ruang 5. Lingkungan hidup 4. Kehutanan
6. Admin Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5. Energi dan Sumber Daya
4. Perumahan Rakyat & 7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Mineral
Kawasan Permukiman 8. Pengendalian Penduduk & Kelg Berencana 6. Perdagangan
5. Ketenteraman, 9. Perhubungan 7. Perindustrian; dan
Ketertiban Umum, dan 10.Komunikasi & Informatika 8. Transmigrasi.
Pelindungan Masy. 11.Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
12.Penanaman modal
6. Sosial 13.Kepemudaan dan Olah Raga
14.Statistik
15.Persandian
16.Kebudayaan
17.Perpustakaan
18.Kearsipan
PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN KESEHATAN
(LAMPIRAN UUNo.23 TAHUN 2014 Ttg PEMERINTAHAN DAERAH)

Sediaan
Upaya Farmasi,
SDM Pemberdayaan
Kesehatan Alkes, &
KESEHATAN Masyarakat
Makanan
Minuman

LAMPIRAN
Pusat Provinsi Kab/Kota
UU No. 23
Tahun SDM KESEHATAN
2014
Pusat Provinsi Kabupaten/Kota
a..;b…; c…; d…; Perencanaan dan a..;
e. Perencanaan danpengembangan SDM b. Perencanaan dan
pengembangan SDM kesehatan untuk UKM pengembangan SDM
kesehatan utk UKM dan UKP Drh provinsi. kesehatan utk UKM
& UKP Nasional . dan UKP Daerah
kabupaten/kota. 9
KEWENANGAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BID KESEHATAN
(UU No.23 TAHUN 2014 Ttg PEMERINTAHAN DAERAH)

NO URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA


1. Sediaan a. Penyediaan obat, vaksin, alat a. Penerbitan pengakuan a. Penerbitan izin apotik, toko
obat, toko alat kesehatan dan
Farmasi, Alat kesehatan, dan suplemen kesehatan pedagang besar farmasi
prog nas. (PBF) cabang dan cabang optikal.
Kesehatan, dan
penyalur alat kesehatan b. Penerbitan izin usaha mikro
Makanan b. Pengawasan ketersediaan pemerataan
obat tradisional (UMOT).
(PAK) .
Minuman & keterjangkauan obat & alat kesehatan
Pembinaan dan pengawasan industri, b. Penerbitan izin usaha kecil c. Penerbitan sertifikat produksi
c. alat kesehatan kelas 1 (satu)
sarana produksi dan sarana distribusi obat tradisional (UKOT). tertentu dan PKRT kelas 1
sediaan farmasi, obat tradisional, alat (satu) tertentu perusahaan
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
rumah tangga (PKRT), bahan obat, d. Penerbitan izin produksi
bahan baku alam yang terkait dengan makanan & minuman pd industri
kesehatan. rumah tangga.
e. Pengawasan post-market
d. Pengawasan pre-market obat, obat
produk makanan minuman
tradisional, kosmetika, alat kesehatan, industri rumah tangga.
PKRT, dan makanan minuman.
e. Pengawasan post-market obat, obat
tradisional, kosmetika, alat kesehatan,
PKR & makanan minuman.
KEAMANAN PANGAN
(Lampiran UU NO.23 Tahun 2014 Ttg Pemerintahan Daerah)

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN


NO SUB PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH
URUSAN KABUPATEN/KOTA
4. Keamanan Pelaksn pengawasan Pelaksn pengawasan Pelaksn pengawasan
Pangan keamanan pangan keamanan pangan keamanan pangan
segar distribusi segar distribusi segar.
lintas negara dan lintas Drh kab/kota.
distribusi lintas Drh
provinsi.
KEAMANAN PANGAN

12 Oktober 2021
RPJMN 2020 – 2024
(PERPRES No.18 Th 2020)

Indikator Program/Kegiatan/Proyek Prioritas Nas


terkait Pengawasan Keamanan Pangan di Daerah:
1. Jumlah Desa Pangan Aman, Pasar Aman dari
Bahan Berbahaya, Sekolah dengan PJAS Aman
(BPOM)
2. Jumlah Kab/Kota yg melaksanakan pengawasan
pangan olahan sesuai standar (BPOM)
3. Persentase sampel pangan fortifikasi yang
memenuhi syarat (BPOM)
4. Jumlah Sarana dan Prasarana Sistem Rantai
Dingin dan Pengolahan Perikanan (Kemen KP)
5. Terjaminnya Keamanan dan Mutu Pangan Segar
(Kementan)
Keamanan Pangan
Inpres No. 3 Tahun 2017
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
DALAM RANGKA KEAMANAN PANGAN

12 Oktober 2021
PENGATURAN PENGAWASAN PANGAN
(BERDASARKAN UU NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN
DAERAH)

Kesehatan merupakan salah satu dari Pangan adalah salah satu dari 18 urusan
6 urusan Pemerintahan wajib yang Pemerintahan wajib yang berkaitan tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar berkaitan dengan pelayanan dasar

Pembagian Urusan Pemerintah Pembagian Urusan Pemerintah Bidang


Bidang Kesehatan Urusan Sediaan Pangan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Urusan Keamanan Pangan
Makanan Minuman
Daerah Provinsi Daerah Kab/ Kota
Daerah Kabupaten/Kota
Pengawasan keamanan Pengawasan keamanan
Penerbitan izin produksi makanan dan pangan segar distribusi pangan segar
minuman pada industri rumah tangga
lintas Daerah
Pengawasan post-market produk kabupaten/kota
makanan minuman industri rumah tangga
6
PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN
Pasal 47 Ayat (4) & Pasal 53 PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan

Pengawasan

Pengawasan thd pemenuhan


persyaratan Keamanan
Pangan, Mutu Pangan, dan Pengawas Pangan
Gizi Pangan untuk Pangan
Segar dilaksanakan oleh
Menteri Pertanian, Menteri
kelautan & Perikanan, 1. Pelaksanaan pengawasan
gubernur, dan/atau bupati/ wali untuk Pangan dilakukan oleh
kota sesuai dgn pengawas Pangan.
kewenangannya. 2. Pengawas Pangan harus
memiliki kompetensi di bid.
Keamanan Pangan.
PENGAWASAN PEMERINTAHAN PUSAT
Undang-Undang No.23 Tahun
2014 (Pasal 377)

(1) Menteri melakukan pengawasan umum Pengawasan Umum:


terhadap penyelenggaraan Pemerintahan 1. Pembagian urusan
Daerah Provinsi pemerintahan;
(2) Menteri teknis dan kepala lembaga 2. Kelembagaan daerah;
pemerintah nonkementerian melaksa-nakan 3. Kepegawaian pada perangkat
pengawasan teknis terhadap daerah;
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 4. Keuangan daerah;
provinsi sesuai dengan bidang tugas 5. Pembangunan daerah;
masing-masing dan berkoordinasi dengan 6. Pelayanan publik di daerah;
Menteri. 7. Kerja sama daerah;
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada 8. Kebijakan daerah;
ayat (1) & ayat (2) dilaksanakan oleh 9. Kepala daerah dan DPRD; dan
Aparat Pengawas Internal Pemerintah 10.Bentuk pengawasan lain
sesuai dengan fungsi dan kewenangannya.
PENGAWASAN MENTERI DALAM NEGERI
(PP NO.12 TAHUN 2017)

Meliputi:
Menteri Dalam Negeri a. Pembagian urusan
mengoordinasikan pemerintahan
Pembinaan dan b. Kelembagaan daerah
Pengawasan Umum c. Kepegawaian pada Perangkat
Penyelengaraan Daerah
d. Keuangan Daerah
Pemerintahan Drh e. Pembangunan Daerah
secara Nasional Aspek yg dikoordinasikan:
• Perencanaan, f. Pelayanan Publik di daerah
g. Kerjasama daerah
• Penganggaran,
h. Kebijakan daerah
• Pengorganisasian,
i. Kepala drh dan DPRD
• Pelaksanaan,
j. Pengawasan lain
• Pelaporan, dan
• Evaluasi
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
(INPRES NO 3 TH 2017 Ttg PENINGKATAN EFEKTIVITAS
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN)

RUANG LINGKUP:
Menginstruksikan kepada Menko
1. Peningkatan koord pengawasan obat dan
Bidang Pembangunan Manusia (PMK)
makanan
dan Kebudayaan sbg, koordinator
2. Peningkatan efektivitas dan Penguatan
serta Menkes, Menpan RB,
Pengawasan Obat dan Makanan
Mendagri, Mendag, Memperin,
meliputi:
Mentan, Menteri Kelautan dan
(1) Sediaan Farmasi, yang terdiri dari
Perikanan, Menkominfo, Kepala
obat, bahan obat, Obat tradisional
BPOM, Para Gubernur dan
dan kosmetik,
Bupati/Wali Kota untuk melakukan
(2) ekstrak bahan alam,
peningkatan efektivitas dan
(3) suplemen kesehatan,
Penguatan Pengawasan Obat dan
(4) Pangan Olahan dan
Makanan
(5) bahan berbahaya berpotensi
disalahgunakan, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
INPRES No.3 Tahun 2017

INSTRUKSI KEPADA :
Kepala BPOM Menteri Dalam Negeri
1.Menyusun dan menyempurnakan regulasi Untuk meningkatkan pembinaan dan
terkait pengawasan obat dan makanan pengawasan kepada Gubernur, Bupati dan
sesuai dengan tugas dan fungsinya; Walikota terkait pelaksanaan urusan
2.Melakukan sinergi dalam menyusun dan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
menyempurnakan tata kelola dan bisnis
proses pengawasan obat dan makanan;
makanan dan minuman, serta pembinaan
3.Mengembangkan sistem pengawasan obat terhadap produk hukum daerah yang
dan makanan; berkaitan dengan urusan dimaksud.
4.Menyusun pedoman untuk peningkatan
efektivitas pengawasan obat dan makanan;
5.Melakukan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengawasan obat dan
makanan; dan
6.Mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan
obat dan makanan dengan instansi terkait.

22
INPRES NO.3 TAHUN 2017
BUPATI/WALIKOTA
1. Meningkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan;
2. Melakukan sanksi administratif berupa:
a. pencabutan izin apotek;
b. pencabutan izin toko obat berizin; dan
c. pencabutan izin usaha mikro obat tradisional; dan
d. pencabutan sertifikat produk pangan industri rumah tangga,
e. berdasarkan rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
3. Melakukan pengkajian ulang terhadap fasilitas pelayanan kesehatan/fasilitas kefarmasian sesuai
standar dan persyaratan;
4. Melakukan pengkajian ulang sertifikasi produksi industri rumah tangga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. Menerapkan sistem informasi database dan pelaporan pemberian sertifikasi/perizinan fasilitas
pelayanan kesehatan/fasilitas kefarmasian, usaha mikro obat tradisional, dan industri rumah tangga
pangan dengan mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
dan/atau Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
6. Melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden ini kepada Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia san Kebudayaan dengan tembusan Menteri Dalam Negeri,
Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Gubernur.

23
PENINGKATAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(Permendagri No.41 Tahun 2018)

TUJUAN :
Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari penyalahgunaan
obat & bahan berbahaya dalam obat dan makananan

Perlu dilakukan peningkatan koordinasi pembinaan dan pengawasan obat


dan makanan di daerah secara bersama-sama yg dilakukan oleh Tim
Koordinasi Pengawasan Obat dan Makanan

Tim Koordinasi Pengawasan Obat dan Makanan Ditetapkan dengan


Keputusan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota), dipimpin oleh
Sekretaris Daerah Prov/Kab/Kota)
PENUTUP

1. Keamanan Pangan merupakan tanggungjawab bersama, harus ada peran dari Pemerintah
Pusat, maupun daerah, swasta/produsen dan masyarakat/konsumen.

2. Program intervensi keamanan pangan yang sebagian dari GERMAS diharapkan dapat
terus menjangkau semua wilayah dgn jangkauan yang lebih luas.
1
3. Peran Pemerintah Pusat, maupun daerah serta pihak swasta sangat penting agar
seluruh masyarakat mendapatkan jaminan keamanan atas asupan pangan.
Agenda
4. Peran masyarakat sebagai konsumen perlu terus ditingkatkan melalui peningkatan
kesadaran keamanan pangan, sehingga dapat menjadi konsumen yang cerdas.

25
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai