DALAM PENGAEWASAN
DAN PELAKSANAAN INTERVENSI
KEAMANAN PANGAN
BUDIONO SUBAMBANG
DIREKTUR SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH III
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH - KEMENDAGRI
Disampaikan pada kegiatan Advokasi Keamanan Pangan Untuk Pemerintah Daerah Regional Barat
Jakarta, 25 Mei 2022
PENDAHULUAN
12 Oktober 2021
DASAR HUKUM
12 Oktober 2021
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URUSAN
ABSOLUT PEMERINTAHAN KONKUREN
UMUM
1. PERTAHANAN WAJIB PILIHAN
2. KEAMANAN (24) (8)
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR NEGERI
6. MONETER & FISKAL
YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18)
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN RAKYAT SPM
DAN KAW PERMUKIMAN NSPK
5. TRAMTIBUM & LINMAS
6. SOSIAL
Sediaan
Upaya Farmasi,
SDM Pemberdayaan
Kesehatan Alkes, &
KESEHATAN Masyarakat
Makanan
Minuman
LAMPIRAN
Pusat Provinsi Kab/Kota
UU No. 23
Tahun SDM KESEHATAN
2014
Pusat Provinsi Kabupaten/Kota
a..;b…; c…; d…; Perencanaan dan a..;
e. Perencanaan danpengembangan SDM b. Perencanaan dan
pengembangan SDM kesehatan untuk UKM pengembangan SDM
kesehatan utk UKM dan UKP Drh provinsi. kesehatan utk UKM
& UKP Nasional . dan UKP Daerah
kabupaten/kota. 9
KEWENANGAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BID KESEHATAN
(UU No.23 TAHUN 2014 Ttg PEMERINTAHAN DAERAH)
12 Oktober 2021
RPJMN 2020 – 2024
(PERPRES No.18 Th 2020)
12 Oktober 2021
PENGATURAN PENGAWASAN PANGAN
(BERDASARKAN UU NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN
DAERAH)
Kesehatan merupakan salah satu dari Pangan adalah salah satu dari 18 urusan
6 urusan Pemerintahan wajib yang Pemerintahan wajib yang berkaitan tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar berkaitan dengan pelayanan dasar
Pengawasan
Meliputi:
Menteri Dalam Negeri a. Pembagian urusan
mengoordinasikan pemerintahan
Pembinaan dan b. Kelembagaan daerah
Pengawasan Umum c. Kepegawaian pada Perangkat
Penyelengaraan Daerah
d. Keuangan Daerah
Pemerintahan Drh e. Pembangunan Daerah
secara Nasional Aspek yg dikoordinasikan:
• Perencanaan, f. Pelayanan Publik di daerah
g. Kerjasama daerah
• Penganggaran,
h. Kebijakan daerah
• Pengorganisasian,
i. Kepala drh dan DPRD
• Pelaksanaan,
j. Pengawasan lain
• Pelaporan, dan
• Evaluasi
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
(INPRES NO 3 TH 2017 Ttg PENINGKATAN EFEKTIVITAS
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN)
RUANG LINGKUP:
Menginstruksikan kepada Menko
1. Peningkatan koord pengawasan obat dan
Bidang Pembangunan Manusia (PMK)
makanan
dan Kebudayaan sbg, koordinator
2. Peningkatan efektivitas dan Penguatan
serta Menkes, Menpan RB,
Pengawasan Obat dan Makanan
Mendagri, Mendag, Memperin,
meliputi:
Mentan, Menteri Kelautan dan
(1) Sediaan Farmasi, yang terdiri dari
Perikanan, Menkominfo, Kepala
obat, bahan obat, Obat tradisional
BPOM, Para Gubernur dan
dan kosmetik,
Bupati/Wali Kota untuk melakukan
(2) ekstrak bahan alam,
peningkatan efektivitas dan
(3) suplemen kesehatan,
Penguatan Pengawasan Obat dan
(4) Pangan Olahan dan
Makanan
(5) bahan berbahaya berpotensi
disalahgunakan, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
INPRES No.3 Tahun 2017
INSTRUKSI KEPADA :
Kepala BPOM Menteri Dalam Negeri
1.Menyusun dan menyempurnakan regulasi Untuk meningkatkan pembinaan dan
terkait pengawasan obat dan makanan pengawasan kepada Gubernur, Bupati dan
sesuai dengan tugas dan fungsinya; Walikota terkait pelaksanaan urusan
2.Melakukan sinergi dalam menyusun dan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
menyempurnakan tata kelola dan bisnis
proses pengawasan obat dan makanan;
makanan dan minuman, serta pembinaan
3.Mengembangkan sistem pengawasan obat terhadap produk hukum daerah yang
dan makanan; berkaitan dengan urusan dimaksud.
4.Menyusun pedoman untuk peningkatan
efektivitas pengawasan obat dan makanan;
5.Melakukan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengawasan obat dan
makanan; dan
6.Mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan
obat dan makanan dengan instansi terkait.
22
INPRES NO.3 TAHUN 2017
BUPATI/WALIKOTA
1. Meningkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan;
2. Melakukan sanksi administratif berupa:
a. pencabutan izin apotek;
b. pencabutan izin toko obat berizin; dan
c. pencabutan izin usaha mikro obat tradisional; dan
d. pencabutan sertifikat produk pangan industri rumah tangga,
e. berdasarkan rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
3. Melakukan pengkajian ulang terhadap fasilitas pelayanan kesehatan/fasilitas kefarmasian sesuai
standar dan persyaratan;
4. Melakukan pengkajian ulang sertifikasi produksi industri rumah tangga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. Menerapkan sistem informasi database dan pelaporan pemberian sertifikasi/perizinan fasilitas
pelayanan kesehatan/fasilitas kefarmasian, usaha mikro obat tradisional, dan industri rumah tangga
pangan dengan mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
dan/atau Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
6. Melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden ini kepada Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia san Kebudayaan dengan tembusan Menteri Dalam Negeri,
Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Gubernur.
23
PENINGKATAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(Permendagri No.41 Tahun 2018)
TUJUAN :
Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari penyalahgunaan
obat & bahan berbahaya dalam obat dan makananan
1. Keamanan Pangan merupakan tanggungjawab bersama, harus ada peran dari Pemerintah
Pusat, maupun daerah, swasta/produsen dan masyarakat/konsumen.
2. Program intervensi keamanan pangan yang sebagian dari GERMAS diharapkan dapat
terus menjangkau semua wilayah dgn jangkauan yang lebih luas.
1
3. Peran Pemerintah Pusat, maupun daerah serta pihak swasta sangat penting agar
seluruh masyarakat mendapatkan jaminan keamanan atas asupan pangan.
Agenda
4. Peran masyarakat sebagai konsumen perlu terus ditingkatkan melalui peningkatan
kesadaran keamanan pangan, sehingga dapat menjadi konsumen yang cerdas.
25
TERIMA KASIH