DALAM PELAKSANAAN
INTERVENSI
KEAMANAN PANGAN
SECARA TERPADU DI DAERAH
Pengasuhan Yang Kurang Baik Kurangnya akses terhadap air Kurangnya akses rumah tangga/
• Kurangnya pengetahuan ibu bersih dan sanitasi keluarga thd. makanan bergizi
mengenai kesehatan dan gizi • 1 dr 5 rumah tangga • Makanan bergizi di Indonesia
(asupan makanan minum yg di Indonesia masih masih tergolong mahal.
aman) sebelum dan pd masa BAB di ruang terbuka. → Menyebabkan banyaknya
kehamilan, serta melahirkan. → mengakibatkan Masy yg masih mengutama
pencemaran air tanah kan makanan yg murah &
• 60% anak usia 0-6 bulan tdk
mendapatkan ASI Eksklusif. mengenyangkan, tanpa
• 1 dari 3 rumah tangga peduli keamanannya
• Terbatasnya Layanan blm memiliki akses
kesehatan untuk ibu selama terhadap air bersih (air
masa kehamilan. yg aman untuk
kesehatan)
12 Oktober 2021
DASAR HUKUM
UU No.18 Tahun 2012 Ttg. Pangan
Undang-Undang No.36 tahun 2009 ttg Kesehatan
UU No.23 Tahun 2014 Ttg. Pemerintahan Daerah
PP Nomor 12 Tahun 2017 Ttg BINWAS Penyelenggaraan Pemda
PP NO.86 Th 2019 Ttg. Keamanan Pangan
PP No.28 Thn 2004 Ttg. Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Ttg RPJMN 2020-2024
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Ttg. Percepatan Penurunan Stunting.
Peraturan BPOM No. 22 Tahun 2018 Ttg. Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga
Permendagri Nomor 41 Tahun 2018 Ttg, Peningkatan Koordinasi Pembinaan & Pengawasan Obat
& Makanan di Daerah
UU 18 TAHUN 2012 TTG PANGAN
Pengawasan
keamanan, mutu dan
gizi pangan serta
iklan dan label
pangan oleh Badan
Pengawas Obat dan
20
Makanan
KEWENANGAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BID KESEHATAN
(UU No.23 TAHUN 2014 Ttg PEMERINTAHAN DAERAH)
12 Oktober 2021
RPJMN 2020 – 2024
(PERPRES No.18 Th 2020)
12 Oktober 2021
PENGATURAN PENGAWASAN PANGAN
(BERDASARKAN UU NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHANDRH)
Kesehatan merupakan salah satu dari Pangan adalah salah satu dari 18 urusan
6 urusan Pemerintahan wajib yang Pemerintahan wajib yang berkaitan tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar berkaitan dengan pelayanan dasar
6
PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN
Pasal 47 Ayat (4) & Pasal 53 PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
Pengawasan
Keamanan
Pangan
RUANG LINGKUP:
Menginstruksikan kepada Menko
1. Peningkatan koord pengawasan obat dan
Bidang Pembangunan Manusia (PMK)
makanan
dan Kebudayaan sbg, koordinator
2. Peningkatan efektivitas dan Penguatan
serta Menkes, Menpan RB,
Pengawasan Obat dan Makanan
Mendagri, Mendag, Memperin,
meliputi:
Mentan, Menteri Kelautan dan
(1) Sediaan Farmasi, yang terdiri dari
Perikanan, Menkominfo, Kepala
obat, bahan obat, Obat tradisional
BPOM, Para Gubernur dan
dan kosmetik,
Bupati/Wali Kota untuk melakukan
(2) ekstrak bahan alam,
peningkatan efektivitas dan
(3) suplemen kesehatan,
Penguatan Pengawasan Obat dan
(4) Pangan Olahan dan
Makanan
(5) bahan berbahaya berpotensi
disalahgunakan, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
INPRES No.3 Tahun 2017
INSTRUKSI KEPADA :
Kepala BPOM Menteri Dalam Negeri
1.Menyusun dan menyempurnakan regulasi Untuk meningkatkan pembinaan dan
terkait pengawasan obat dan makanan pengawasan kepada Gubernur, Bupati dan
sesuai dengan tugas dan fungsinya; Walikota terkait pelaksanaan urusan
2.Melakukan sinergi dalam menyusun dan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
menyempurnakan tata kelola dan bisnis
makanan dan minuman, serta pembinaan
proses pengawasan obat dan makanan;
3.Mengembangkan sistem pengawasan obat terhadap produk hukum daerah yang
dan makanan; berkaitan dengan urusan dimaksud.
4.Menyusun pedoman untuk peningkatan
efektivitas pengawasan obat dan makanan;
5.Melakukan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengawasan obat dan
makanan; dan
6.Mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan
obat dan makanan dengan instansi terkait.
21
INPRES NO.3 TAHUN 2017
BUPATI/WALIKOTA
1. Meningkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan;
→ Membentuk Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan di Daerah (Permendagri
No.41 Tahun 2018 Ttg Peningkatan Koord. Pembinaan & Pengawasan Obat & Makanan di Daerah
2. Melakukan sanksi administratif berupa:
a. pencabutan izin apotek;
b. pencabutan izin toko obat berizin; dan
c. pencabutan izin usaha mikro obat tradisional; dan
d. pencabutan sertifikat produk pangan industri rumah tangga,
e. berdasarkan rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
3. Melakukan pengkajian ulang terhadap fasilitas pelayanan kesehatan/fasilitas kefarmasian sesuai
standar dan persyaratan;
4. Melakukan pengkajian ulang sertifikasi produksi industri rumah tangga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. Menerapkan sistem informasi database dan pelaporan pemberian sertifikasi/perizinan fasilitas
pelayanan kesehatan/fasilitas kefarmasian, usaha mikro obat tradisional, dan industri rumah tangga
pangan dengan mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
dan/atau Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan
6. Melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden ini kepada Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia san Kebudayaan dengan tembusan Menteri Dalam Negeri,
Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Gubernur.
22
PENUTUP
23
TERIMA KASIH ……