Anda di halaman 1dari 11

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN

TA 2021

Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran


Setjen Kementerian Kesehatan

Pada acara:
“FGD sinkronisasi Pelaksanaan DAK Non Fisik
Sub Bidang POM TA 2020”
Jakarta, 20 Oktober 2020
ARAH KEBIJAKAN DAK FISIK

01 02 03 04

Peningkatan kesiapan sistem Percepatan perbaikan Peningkatan intervensi Penguatan GERMAS


kesehatan termasuk gizi masyarakat dalam kesehatan ibu dalam melalui peningkatan
ketersediaan sarana, penurunan stunting penurunan AKI dan AKB deteksi dini penyakit
prasarana dan alat dan perilaku hidup
kesehatan di fasilitas sehat
pelayanan kesehatan (RS,
Puskesmas dan
Laboratorium Kesehatan)
ARAH KEBIJAKAN NON FISIK

1 Peningkatan kesiapan pelayanan


kesehatan di Puskesmas dalam upaya
penggerakan promotif dan preventif
3 Peningkatan kapasitas pengujian
di Laboratorium Kesehatan Daerah
Peningkatan kapasitas daerah

2 Pembudayaan
Masyarakat Hidup
Gerakan
Sehat,
4 dalam pelaksanaan pengawasan
alat kesehatan, pre dan post
percepatan penurunan stunting market industri rumah tangga
dan kematian ibu dan bayi tingkat pangan dan pengawasan perizinan
Provinsi dan Kab/Kota di sarana pelayanan kefarmasian
khususnya apotek dan toko obat
RUANG LINGKUP
DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2021

DAK FISIK REGULER DAK FISIK PENUGASAN


1. Subbidang Pelayanan Dasar 1. Subbidang Penguatan Intervensi
2. Subbidang Pelayanan Rujukan Stunting
3. Subbidang Pelayanan Kefarmasian DAK FISIK REGULER 2. Subbidang Penguatan Penurunan
dan Bahan Habis Pakai 01 Angka Kematian Ibu dan Bayi
4. Subbidang Kesiapan Peningkatan
Sistem Kesehatan DAK FISIK PENUGASAN
02
DAK NON FISIK
DAK NON FISIK
03 1. Bantuan Operasional Kesehatan
2. Dukungan Standarisasi
3. Jaminan Persalinan
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TA 2021

5
TARGET DAN SASARAN DAK NON FISIK

35% kabupaten/kota yang menerapkan


kebijakan Germas
89% persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan

100% Puskesmas terstandarisasi 70% kab/kota melaksanakan surveillans gizi


berkualitas

90% Puskesmas dengan ketersediaan


obat esensial 50% desa/kelurahan stop BAB sembarangan

345 kabupaten/kota yang mencapai eliminasi 72 Laboratorium Kesehatan Daerah


malaria terstandarisasi

65% kab/kota merespon min 80% peringatan


45 % Orang Dengan HIV-AIDS yang dini KLB (alert system)
menjalani Terapi ARV (ODHA on ART)
129 Kab/Kota melakukan deteksi dini faktor
risiko penyakit tidak menular
85% Cakupan penemuan dan pengobatan TBC
(TBC treatment coverage)
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN
1 2 Bantuan 3 Bantuan
Bantuan Operasional Operasional Operasional
Kesehatan Provinsi Kesehatan Kesehatan
Kabupaten/Kota Puskesmas

4 5 6
Bantuan
Bantuan Operasional Dukungan
Operasional
Kesehatan Kefarmasian Standarisasi
Kesehatan khusus
dan Alat Kesehatan Puskesmas
Stunting

7 8 9 Bantuan
Dukungan Standarisasi Operasional
Jaminan Persalinan
Laboratorium Kesehatan
(Jampersal)
Kesehatan Daerah Pengawasan Obat
dan Makanan
ARAH PEMANFAATAN DAK FISIK TA 2021

REGULER Pencapaian PN
• Mendukung Pelayanan Publik Mendasar dan Mendukung
• Mengandung aspek pemerataan Pelaksanaan
• Bersifat Bottom-up SPM

PENUGASAN
• Bersifat proyek untuk menangani isu-isu
tematik nasional Pencapaian PN
• Major Project terpilih
• Penugasan dapat berganti sesuai
di Lokus
penekanan RKP Tertentu
• Memiliki target waktu penyelesaian
• Bersifat Top-Down
ARAH PEMANFAATAN DAK NON FISIK TA 2021
1. DAK Nonfisik terdiri dari: 3. BOK digunakan untuk
▪ Bantuan Operasional Kesehatan meringankan beban masyarakat
(BOK) terhadap pembiayaan bidang
▪ Jampersal kesehatan
▪ Dukungan Akreditasi Puskesmas
dan Labkesda
▪ Pengawasan Obat dan Makanan
4. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM
Kesehatan
5. Penyediaan dan pengelolaan data perzinan dan
2. DAK Nonfisik merupakan tindak lanjut pengawasan izin apotek toko obat dan
UMOT
Pembiayaan Operasional 6. Pengendalian dan pengawasan serta tindak lanjut
program PN dalam rangka pengawasan sertifikat produksi PIRT dan nomor
PIRT
peningkatan akses dan mutu 7. Pemeriksaan post market dan produk makanan
minumam IRT
pelayanan kesehatan di daerah 8. Peningkatan upaya promosi Kesehatan, advokasi,
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
INFO PENTING
1. Untuk Kementerian Kesehatan, Penetapan RK memperhatikan hasil sinkronisasi dan harmonisasi,
mengadop proses perencanaan DAK Fisik.
2. Kementerian Kesehatan tidak memiliki informasi terkait proses perencanaan DAK Nonfisik di BPOM.
3. Penetapan RK harus memperhatikan konsistensi mulai tahap perencanaan sampai penganggaran.
4. BA RK wajib ditandatangani oleh kedua belah pihak, daerah (dinas Kesehatan) dan pusat (BPOM).
5. Pelaksanaan kegiatan harus mengacu kepada BA RK yang sudah disepakati, jika BPOM membuka
kesempatan untuk pelaksanaan revisi RK, harus dilakukan pembahasan kembali.
6. Untuk DAK Nonfisik di Kementerian Kesehatan, kesempatan revisi hanya diberikan 1 kali, di bulan Februari
(minggu keempat) sampai bulan Maret (minggu kedua).

Anda mungkin juga menyukai