TA 2021
Pada acara:
“FGD sinkronisasi Pelaksanaan DAK Non Fisik
Sub Bidang POM TA 2020”
Jakarta, 20 Oktober 2020
ARAH KEBIJAKAN DAK FISIK
01 02 03 04
2 Pembudayaan
Masyarakat Hidup
Gerakan
Sehat,
4 dalam pelaksanaan pengawasan
alat kesehatan, pre dan post
percepatan penurunan stunting market industri rumah tangga
dan kematian ibu dan bayi tingkat pangan dan pengawasan perizinan
Provinsi dan Kab/Kota di sarana pelayanan kefarmasian
khususnya apotek dan toko obat
RUANG LINGKUP
DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2021
5
TARGET DAN SASARAN DAK NON FISIK
4 5 6
Bantuan
Bantuan Operasional Dukungan
Operasional
Kesehatan Kefarmasian Standarisasi
Kesehatan khusus
dan Alat Kesehatan Puskesmas
Stunting
7 8 9 Bantuan
Dukungan Standarisasi Operasional
Jaminan Persalinan
Laboratorium Kesehatan
(Jampersal)
Kesehatan Daerah Pengawasan Obat
dan Makanan
ARAH PEMANFAATAN DAK FISIK TA 2021
REGULER Pencapaian PN
• Mendukung Pelayanan Publik Mendasar dan Mendukung
• Mengandung aspek pemerataan Pelaksanaan
• Bersifat Bottom-up SPM
PENUGASAN
• Bersifat proyek untuk menangani isu-isu
tematik nasional Pencapaian PN
• Major Project terpilih
• Penugasan dapat berganti sesuai
di Lokus
penekanan RKP Tertentu
• Memiliki target waktu penyelesaian
• Bersifat Top-Down
ARAH PEMANFAATAN DAK NON FISIK TA 2021
1. DAK Nonfisik terdiri dari: 3. BOK digunakan untuk
▪ Bantuan Operasional Kesehatan meringankan beban masyarakat
(BOK) terhadap pembiayaan bidang
▪ Jampersal kesehatan
▪ Dukungan Akreditasi Puskesmas
dan Labkesda
▪ Pengawasan Obat dan Makanan
4. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM
Kesehatan
5. Penyediaan dan pengelolaan data perzinan dan
2. DAK Nonfisik merupakan tindak lanjut pengawasan izin apotek toko obat dan
UMOT
Pembiayaan Operasional 6. Pengendalian dan pengawasan serta tindak lanjut
program PN dalam rangka pengawasan sertifikat produksi PIRT dan nomor
PIRT
peningkatan akses dan mutu 7. Pemeriksaan post market dan produk makanan
minumam IRT
pelayanan kesehatan di daerah 8. Peningkatan upaya promosi Kesehatan, advokasi,
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
INFO PENTING
1. Untuk Kementerian Kesehatan, Penetapan RK memperhatikan hasil sinkronisasi dan harmonisasi,
mengadop proses perencanaan DAK Fisik.
2. Kementerian Kesehatan tidak memiliki informasi terkait proses perencanaan DAK Nonfisik di BPOM.
3. Penetapan RK harus memperhatikan konsistensi mulai tahap perencanaan sampai penganggaran.
4. BA RK wajib ditandatangani oleh kedua belah pihak, daerah (dinas Kesehatan) dan pusat (BPOM).
5. Pelaksanaan kegiatan harus mengacu kepada BA RK yang sudah disepakati, jika BPOM membuka
kesempatan untuk pelaksanaan revisi RK, harus dilakukan pembahasan kembali.
6. Untuk DAK Nonfisik di Kementerian Kesehatan, kesempatan revisi hanya diberikan 1 kali, di bulan Februari
(minggu keempat) sampai bulan Maret (minggu kedua).