Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN KEAMANAN

PANGAN SIAP SAJI


DI INDONESIA

DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN


DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN

Pada

Orientasi Pembinaan Dan Pengawasan Pangan Siap Saji Dan


Sistem Pelaporan Higiene Sanitasi Pangan

Senin, 22 Mei 2023


DASAR HUKUM
1. UU Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Menular
2. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dirubah menjadi Perppu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja
5. UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
6. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
7. PP Nomor 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
8. PP Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
9. PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
10. Permenkes Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan
11. Permenkes No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
12. Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2022
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
14. Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksana PP 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN DILAKSANAKAN UNTUK MEMENUHI AMANAT UNDANG-UNDANG

Output yang diharapkan adalah terwujudnya kondisi lingkungan yang sehat

UU No. 36 Tahun 2009


Media
Tentang Kesehatan
Lingkungan Lokus
Kualitas lingkungan sehat: • Air • Permukiman
UU No.36/2009 1. Baku Mutu Kesehatan • Udara • Tempat kerja
Tentang Kesehatan PP No. 66 Tahun 2014 Lingkungan (SBMKL) • Tanah • Tempat rekreasi
(Pasal 162): • Pangan • Tempat dan Fasilitas
Tentang Kesehatan 2. Persyaratan kesehatan • Umum
Sarana dan bangunan
Lingkungan • Vektor dan binatang
Upaya kesehatan pembawa penyakit
lingkungan ditujukan
untuk mewujudkan
kualitas lingkungan Peraturan Menteri Kesehatan
(PMK)
yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi,
maupun sosial yang Sertifikat Laik Higiene
memungkinkan setiap Fasyankes Sehat Bandara Sehat Rumah Sehat Sanitasi (SLHS):
Rumah Makan/ Restoran
orang mencapai derajat Jasa Boga, Depot Air
kesehatan yang Terminal Sehat Sekolah Sehat Minum
setinggi-tingginya. Adaptasi
Perubahan Iklim Wisata Sehat Pasar Sehat Sertifikat Laik Sehat
(SLS) : Hotel Dan
akomodasi lainnya
Lapas Sehat Perkantoran Sehat
Matra dan Bencana

Sanitasi Total Berbasis Kab/Kota Sehat


Masyarakat 3
“ Lebih dari 200 penyakit ditularkan melalui makanan “

Penyakit Bawaan Pangan (Food Borne Diseases) :


Penyakit yang menular atau keracunan yang
disebabkan oleh mikroba atau agen yang masuk ke
dalam badan melalui makanan yang dikonsumsi
Kerugian Ekonomi ?
Penyakit akibat pangan
menyebabkan kerugian
ekonomi sekitar U$ 95,2
milyar/tahun dengan
hilangnya produktivitas dan
biaya kesehatan di negara
miskin dan berkembang

Sumber: World Bank, 2019


KLB Keracunan Pangan Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat
KLB Keracunan Pangan Tahun 2022 KLB Keracunan Pangan Tahun 2022
Berdasarkan Provinsi Berdasarkan Jumlah Kasus

7
Bagaimana dengan KLB
Keracunan Pangan 2023?

8
DISTRIBUSI KLB KERACUNAN PANGAN BERDASARKAN PROVINSI
TAHUN 2023 (per 30 April 2023)

Distribusi KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Provinsi Tahun 2023


(per 30 April 2023)
8 8
8
7
Total: 41 KLB
6
5
4
3 3 3
3
2 2 2
2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
0
A LI EN TA LO BI AT AH UR UR AH UR NG AT AU AN AT AN RA
B N
A
T
K A NT JA BAR NG TIM IM NG TIM PU BAR RI LAT BAR LAT UTA
R A M
B YA RO A TE A A
T TE N
AM RA SE RA SE RA
G W A W N A L I E A
YO G
O JA AW JA JAW TA ANT GA ES AT ER ATE
I J N
A IM N G A UM A T UM
W
D E L
L I M AL T S U S UM S
K A S
Sumber : Kemenkes RI, 2023 KA U S
N
9
DISTRIBUSI KASUS KLB KERACUNAN PANGAN TAHUN 2023
(per 30 April 2023)

Distribusi Kasus KLB Keracunan Pangan Tahun 2023


(per 30 April 2023)

JAWA BARAT 812


JAWA TIMUR 510
JAWA TENGAH 406
SUMATERA BARAT 184
KALIMANTAN TENGAH 84
BANTEN 80
NUSA TENGGARA BARAT 62 Total 2304 kasus
JAWA TIMUR 43
KALIMANTAN TIMUR 22
SUMATERA SELATAN 20
SUMATERA UTARA 20
BALI 18
GORONTALO 10
SULAWESI SELATAN 10
JAMBI 8
LAMPUNG 7
RIAU 6
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Sumber : Kemenkes RI, 2023

10
DISTRIBUSI KLB KERACUNAN PANGAN WAKTU TAHUN 2023
(per 30 April 2023)

Distribusi KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Waktu Tahun 2023


(per 30 April 2023)
12 12
11
12
Total 41 KLB.
Delapan
10 diantaranya
terjadi pada
saat bulan
8 puasa
6

0
Januari Februari Maret April

Sumber : Kemenkes RI, 2023


11
PERSENTASE KLB KERACUNAN PANGAN BERDASARKAN TEMPAT
PENGELOLAAN PANGAN (TPP) TAHUN 2023
(per 30 April 2023)

Persentase KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Tempat Pengelolaan


Pangan (TPP) Tahun 2023 (per 30 April 2023)

Gerai Pangan Jajajanan Keliling


Rumah Makan Rumah Makan 5%
2% 2% Gerai Pangan Jajanan
pangan kemasan 10%
5% Gerai Pangan Jajanan
Keliling
Masakan Rumah 12%
Tangga
12%
Masakan Rumah
Tangga Jasa boga
39% 12%

Sumber : Kemenkes RI, 2023


12
Program penyehatan pangan untuk mencegah agar
tidak terjadi KLB Keracunan Pangan antara lain:

01 Mewujudkan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang memenuhi


syarat
Percepatan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk jasa boga,
02 restoran, Depot Air Minum (DAM) dan TPP Tertentu (industry
tempe dan tahu)

Percepatan pemberian label pengawasan higiene sanitasi pangan


03 untuk rumah makan, gerai pangan jajanan, gerai pangan jajanan
keliling, sentra pangan jajanan

04 Memperkuat implementasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


pilar ketiga (pengelolaan pangan yang aman dan sehat di rumah
tangga)
05 Peningkatan kapasitas petugas kesehatan lingkungan di daerah

Peningkatan kapasitas bagi penjamah pangan dan pengelola TPP


06
13
Berdasarkan PP 5/2021 dan Permenkes
14/2021, terkait keamanan pangan siap
saji diatur standar Sertifikat Laik Higiene
Sanitasi (SLHS) dan label pengawasan/
pembinaan higiene sanitasi pangan

Masa berlaku SLHS


3 Tahun

Label pengawasan atau


pembinaan 2 Tahun
Wajib SLHS Wajib Label Pengawasan/
Pembinaan HSP

Jasa Boga • Rumah makan golongan A1 (mis, warung


• Jasa boga gol A makan, warteg)
• Jasa boga gol B • Rumah makan golongan A2 (mis. warung
tenda)
• Jasa boga gol C
Restoran
• Gerai Pangan Jajanan (penjual kue donat)
• Restoran • Gerai Pangan Jajanan Keliling Golongan A1
(pedagang mie ayam)
• Restoran hotel
• Gerai Pangan Jajanan Keliling Golongan A2
TPP Tertentu
(pedagang donat keliling)
• Industri tahu kedelai
• Gerai Pangan Jajanan Keliling Golongan B
• Industri tempe kedelai (food truck)
• Dapur Gerai Pangan Jajanan (mis. Dapur
pemasok somay keliling)
• Sentra Pangan jajanan/kantin atau Usaha
Sejenis (sentra kuliner, food court, pujasera dll)
Perbedaan persyaratan SLHS dan Label Pengawasan HSP

Label Pengawasan
HSP

Hasil IKL memenuhi syarat


Hasil IKL memenuhi syarat Penanggung jawab/pengelola/pemilik dan
Penjamah pangan bersertifikat pelatihan penjamah pangan sudah mendapatkan
keamanan pangan siap saji (sesuai penyuluhan keamanan pangan siap saji
persentase jenis TPP) Tambahan: jika dilakukan pemeriksaan
Penanggung jawab/pengelola/pemilik laboratorium sampel pangan merupakan nilai
bersertifikat pelatihan keamanan pangan lebih
siap saji
Hasil laboratorium memenuhi syarat (Ecoli)
Borax, formalin, rhodamine B dan methanil
yellow negatif
01 KBLI 56101 Restoran

02 KBLI 56290 Penyediaan Jasa Boga Periode Tertentu


STANDAR
SERTIFIKAT
KBLI 56210 Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu
LAIK 03 (Event Catering)
HIGIENE
SANITASI 04 KBLI 10391 Industri Tempe Kedelai

05 KBLI 10392 Industri Tahu Kedelai

06 KBLI 11052 Industri Air Minum Isi Ulang


(Depot Air Minum)
Hal
ISTILAH DAN DEFINISI 1683

Pangan Olahan Siap Saji Keamanan Pangan

adalah makanan dan/atau minuman yang Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
sudah diolah dan siap untuk langsung mencegah pangan olahan siap saji dari
disajikan di tempat usaha atau di luar kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
tempat usaha seperti pangan yang benda lain yang dapat mengganggu,
disajikan di jasa boga, hotel, restoran, merugikan, dan membahayakan kesehatan
rumah makan, toko roti, kafetaria, kantin, manusia serta tidak bertentangan dengan
kaki lima, gerai makanan keliling (food agama, keyakinan, dan budaya masyarakat
truck), usaha pangan olahan siap saji sehingga aman untuk dikonsumsi
yang tidak dikemas, dan penjaja
makanan keliling atau usaha sejenis
Hal
ISTILAH DAN DEFINISI 1684

Tempat Pengelolaan Pangan


Olahan Siap Saji

Tempat Pengelolaan Pangan olahan siap saji yang selanjutnya disebut TPP adalah sarana
produksi untuk menyiapkan, mengolah, mengemas, menyimpan, menyajikan dan/atau
mengangkut pangan olahan siap saji baik yang bersifat komersial maupun nonkomersial. TPP
yang dimaksud dalam peraturan ini adalah TPP komersial.

Jasa Boga/Katering Restoran

Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang Restoran adalah TPP yang produknya siap
produknya siap dikonsumsi bagi umum di dikonsumsi bagi umum di dalam tempat
luar tempat usaha atas dasar pesanan usaha/melayani makan di tempat (dine in)
dan tidak melayani makan di tempat serta melayani pesanan di luar tempat
usaha (dine in) usaha
PENGGOLONGAN JASA BOGA

Jasa Boga Golongan A


Jasa boga yang melayani kebutuhan
A
masyarakat umum dengan pelayanan tidak
lebih dari 750 porsi/hari pesanan

Jasa Boga Golongan C


Jasa Boga Golongan B
C Jasa boga yang melayani kebutuhan alat
Jasa boga yang melayani kebutuhan
angkutan umum internasional dan
masyarakat umum dengan pelayanan di
pesawat udara)
atas 750 porsi/hari pesanan atau
memenuhi kegiatan/kebutuhan khusus,
B antara lain embarkasi/debarkasi haji,
asrama, pengeboran lepas pantai,
perusahaan, angkutan umum darat dan laut
dalam negeri, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, atau sejenisnya, rumah
sakit, dan balai/tempat pelatihan)
ISTILAH DAN DEFINISI

TPP Tertentu Depot Air Minum (DAM)

adalah TPP yang produknya memiliki umur adalah usaha industri yang melakukan proses
simpan satu sampai kurang dari tujuh pengolahan air baku menjadi air minum dalam
hari pada suhu ruang bentuk curah dan menjual langsung kepada
konsumen

SBMKL Pangan Olahan Siap Saji Keamanan Pangan

adalah spesifikasi teknis atau nilai yang adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan
dibakukan pada pangan olahan siap saji pada media pangan olahan siap saji yang
yang berhubungan dan berdampak mengatur tentang persyaratan sanitasi yaitu
langsung terhadap kesehatan masyarakat standar kebersihan dan kesehatan yang harus
dipenuhi untuk menjamin sanitasi pangan dan
telah mencakup persyaratan higiene
ISTILAH DAN DEFINISI
Sertifikat Laik Higiene Pengelola/Pemilik/
Sanitasi (SLHS) Penanggung Jawab TPP

adalah bukti tertulis keamanan pangan untuk adalah seseorang yang bertanggung jawab
pemenuhan standar baku mutu dan terhadap operasional TPP
persyaratan kesehatan pangan olahan siap
saji

Sertifikat Pelatihan Keamanan Penjamah Pangan


Pangan Siap Saji

adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh Penjamah pangan adalah setiap orang yang
lembaga yang berwenang kepada menangani atau kontak secara langsung dengan
pengelola/pemilik/penanggung jawab TPP dan pangan, peralatan memasak, peralatan makan,
penjamah pangan yang telah mengikuti
dan/atau permukaan yang kontak dengan pangan
pelatihan keamanan pangan siap saji.
ISTILAH DAN DEFINISI

Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL)
adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan
secara langsung terhadap media lingkungan
dalam rangka pengawasan berdasarkan
standar, norma, dan baku mutu yang berlaku
untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang
sehat
PERSYARATAN UMUM USAHA

Bukti permohonan perizinan

1 2
Pemenuhan persyaratan SLHS 1
berusaha ke Pemerintah (satu) tahun sejak NIB
Daerah terkait diterbitkan OSS

Khusus untuk Depot Air Minum

3
(DAM) pemenuhan persyaratan
SLHS sebelum persyaratan NIB
diterbitkan OSS

Persyaratan perpanjangan SLHS:


▪ SLHS yang masih berlaku
▪ Melengkapi dokumen persyaratan teknis/persyaratan khusus
PERSYARATAN KHUSUS ATAU
PERSYARATAN TEKNIS

Hasil Uji Lab Persyaratan Kesehatan Tenaga Pengelola Tenaga Penjamah


Memenuhi syarat Memenuhi syarat Bersertifikat Pangan Bersertifikat

Bukti pernyataan pemenuhan persyaratan kesehatan, pelaku usaha melakukan self Assessment dengan
menggunakan formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) namun tidak menggunakan uji laboratorium.
PERSYARATAN 55
KHUSUS LAB 4
Hasil lab kualitas air produksi
Hasil lab paling lama berlaku 1 DAM sesuai dengan ketentuan
bulan sejak diterbitkan oleh Permenkes Kualitas Air Minum
instansi berwenang dihitung pada
1
Hasil lab memenuhi
syarat: air, Makanan, saat pengajuan SLHS
Usap alat makan
Parameter biologi yang diperiksa adalah E. coli Air= (0/100ml)

6
Makanan= (<3,6 MPN/gr atau <1,1 CFU/gr)

Usap alat makan


(<1.1 CFU/cm2) antara lain piring, gelas, sendok, garpu.

3 Pelaku usaha berkoordinasi dengan


petugas laboratorium atau sanitarian
2 Apabila diduga berpotensi
atau petugas kesehatan
lingkungan/petugas kesehatan yang
tercemar bahaya lainnya, maka terlatih untuk
Sampel pangan harus negatif dari perlu dilakukan pengujian pengambilan/pemeriksaan sampel
cemaran kimia (formalin, borax, pangan olahan siap saji yang diuji
parameter tertentu seperti daerah
rhodamin B dan methanil yellow) pada laboratorium yang terakreditasi
pertambangan dan industri KAN atau laboratorium yang
ditetapkan Pemda
PEMENUHAN KETENAGAAN
(pengelola/pemilik/penanggung jawab TPP dan penjamah pangan)

1 Wajib memiliki sertifikat pelatihan Jumlah penjamah pangan yang harus


4 bersertifikat pelatihan:
▪ Restoran min 50%
Sertifikat pelatihan berlaku lintas ▪ Jasa boga gol A min 20%
2 ▪ Jasa boga gol B min 50%
daerah dan dikeluarkan oleh:
▪ Jasa boga gol C 100%
▪ Kementerian Kesehatan ▪ TPP Tertentu min 50%
▪ Pemerintah Daerah Provinsi ▪ DAM min 50%
▪ Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
▪ Organisasi Profesi/Asosiasi/lembaga yang Harus sehat dan bebas dari penyakit menular
berkompeten di bidang kesehatan 5
(contoh diare, demam tifoid/tifus, hepatitis A, dan
lingkungan/keamanan pangan yang lain-lain) serta menjaga kebersihan diri dan
terdaftar dan bekerja sama dengan lingkungan dalam pengelolaan usaha pangan
Kementerian Kesehatan/dinas kesehatan olahan siap saji berdasarkan prinsip higiene
sanitasi
Sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh
3
lembaga terlisensi BNSP dan dibina oleh
Kementerian Kesehatan, dianggap memenuhi
persyaratan sertifikat pelatihan
PENERBITAN SLHS
1

Wilayah pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara diterbitkan oleh otoritas
kesehatan bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas darat negara

2 3

TPP yang berada di wilayah Unit Pelaksana TPP yang berlokasi di pengeboran lepas
Teknis (UPT) Pusat seperti rumah sakit pantai dan belum dapat ditentukan ke dalam
vertikal, balai pelatihan, dan wilayah khusus salah satu wilayah kerja otoritas kesehatan
milik Pusat, maka SLHS diterbitkan oleh bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas
Pemerintah Daerah setempat. darat negara maka penerbitan SLHS
dilakukan otoritas kesehatan bandar udara,
contoh: Lembaga Pemasyarakatan/Lapas,
pelabuhan, atau lintas batas darat negara
Stasiun Kereta Api, dan Terminal Kelas A
terdekat
PENERBITAN SLHS
4

● Untuk wilayah kab/kota, SLHS dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP). Dalam penerbitan SLHS DPMPTSP berkoordinasi dengan dinas
kesehatan.
● Dinas kesehatan/tim teknis terkait melakukan verifikasi IKL ke TPP.
● IKL memenuhi syarat apabila mendapatkan nilai minimal 80.

Untuk restoran yang berada dalam satu manajemen hotel, maka SLHS restoran merupakan
bagian dari Sertifikat Laik Sehat (SLS) akomodasi, sehingga tidak memerlukan SLHS secara
terpisah
1 KBLI 56102 Rumah/Warung makan

STANDAR
LABEL 2 KBLI 56103 Kedai Makanan
PENGAWASAN/
PEMBINAAN
HSP 3 KBLI 56104 Penyediaan Makanan Keliling
Tempat Tidak Tetap

4 KBLI 56109 Restoran dan


Penyediaan Makanan Keliling Lainnya
ISTILAH DAN DEFINISI

Rumah makan golongan A1 Rumah makan golongan A2

merupakan rumah makan yang menyatu dengan merupakan rumah makan dengan bangunan
rumah/tempat tinggal (contoh warung tegal/warteg, sementara seperti warung tenda
rumah makan padang rumahan) dan menggunakan
dapur rumah tangga dengan fasilitas permanen atau
semi permanen

Gerai pangan jajanan

adalah TPP yang produknya siap dikonsumsi (tanpa pengolahan) bagi umum dan dikelola
menggunakan perlengkapan permanen maupun semi permanen seperti tenda, gerobak, meja, kursi,
keranjang, kendaraan dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai. TPP ini tidak
memiliki proses pemasakan, tetapi hanya menjual pangan yang sudah siap dikonsumsi (contoh:
menjual nasi uduk, atau snack)
ISTILAH DAN DEFINISI
Gerai pangan
jajanan keliling

adalah TPP yang produknya siap dikonsumsi bagi umum dengan


ataupun tanpa proses pemasakan yang dikelola menggunakan
perlengkapan semipermanen yang bergerak/berkeliling seperti
gerobak/pikulan/kendaraan/alat angkut dan sejenisnya dengan atau
tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai

Gerai pangan jajanan keliling


golongan A1
merupakan jenis pangan jajanan keliling yang menggunakan
gerobak/pikulan/alat angkut dengan atau tanpa roda dan terdapat proses
pemasakan, contoh: pedagang mie ayam dan pedagang bubur. Pedagang
yang berdiam pada satu area pada waktu yang lama tetapi memiliki alat angkut
yang bisa dipindahkan termasuk dalam kategori ini, contoh pedagang mie
ayam yang mangkal tetapi menggunakan gerobak
ISTILAH DAN DEFINISI
Gerai pangan jajanan keliling Gerai pangan jajanan keliling
gol A2 gol B

merupakan jenis pangan jajanan keliling yang merupakan jenis jajanan keliling yang
menggunakan gerobak/pikulan/alat angkut dengan menggunakan kendaraan yang didesain khusus
atau tanpa roda dan tidak terdapat proses berfungsi sebagai TPP dengan atau tanpa proses
pemasakan pemasakan, contoh food truck

Sentra pangan jajanan/kantin


atau usaha sejenis

adalah TPP bagi sekumpulan gerai pangan jajanan dengan ataupun tanpa proses pemasakan yang
dikelola oleh pemerintah/pemerintah daerah/swasta/ institusi lain dan memiliki struktur
pengelola/penanggung jawab. Contoh sentra pangan jajanan/kantin di pusat perbelanjaan, perkantoran,
institusi, kantin satuan pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
ISTILAH DAN DEFINISI

Dapur gerai pangan jajanan Label pengawasan/pembinaan

merupakan TPP yang menyediakan/mengolah adalah tanda/bukti yang dikeluarkan oleh lembaga
pangan bagi gerai pangan jajanan atau gerai yang berwenang terhadap TPP yang dipersyaratkan
pangan jajanan keliling yang berbeda lokasi dan telah memenuhi persyaratan kesehatan pangan
dengan penjualan baik dalam satu wilayah kerja olahan siap saji
maupun berbeda lokasi (puskesmas/
kabupaten/kota/provinsi)

Sertifikat penyuluhan
keamanan pangan siap saji

adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang kepada penjamah
pangan/pengelola/ pemilik/penanggung jawab yang telah diberikan penyuluhan keamanan pangan siap
saji
PERSYARATAN KHUSUS/TEKNIS

Penjamah pangan/pelaku usaha/pengelola/ pemilik/penanggung jawab:

Harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan formulir Inspeksi Kesehatan


Lingkungan (IKL)

Mendapatkan penyuluhan keamanan pangan siap saji

Untuk pengelolaan pangan olahan siap saji harus menerapkan prinsip higiene sanitasi
pangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai