Anda di halaman 1dari 51

KEBIJAKAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO


DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT , KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Traditional
TANTANGAN KESEHATAN LINGKUNGAN Modern
Risk Risk
ISU
KESEHATAN Akses Air Minum yang Perubahan Iklim
tidak cukup dan tidak (vector, ketersediaan
LINGKUNGAN aman air dan pangan)

Pengelolaan Makanan Polusi Udara (Indoor


yang tidak higienis dan Outdoor)
“Upaya yang dilakukan
selama ini masih
Keterpaparan zat kimia
menyelesaikan tradisional Akses sanitasi /
(limbah B3, pestisida,
risk. Sementara itu modern jamban yang rendah
radiasi)
risk juga semakin
meningkat”
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Implementasi Pilar-Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pengawasan Kualitas Air

Kabupaten Kota Sehat

Penyehatan Pangan melalui sentra jajanan sehat dan sertifikat laik


hygiene sanitasi

Pengelolaan Limbah Medis & Penyehatan TTU (Sekolah & Pasar Pembinaan Tatanan
Pengamanan Radiasi Sehat) Kawasan Sehat
PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

SANITASI TOTAL BERBASIS Indonesia PENYEHATAN PANGAN


MASYARAKAT Sehat (TPM, HIGIENE SANITASI PANGAN,
Kab/Kota
Sehat KANTIN SEKOLAH/INSTITUSI , SENTRA
PERCEPATAN & PEMBANGUNAN SARANA JAJANAN SEHAT)
Kecamatan
SANITASI , PENGAMANAN AIR MINUM, Sehat
PENILAIAN KUALITAS AIR, IMPLEMENTASI
TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAERAH2 SULIT Desa/Kel
AIR Sehat

Keluarga
PENYEHATAN UDARA
Sehat
TANAH & KAWASAN
PENGAMANAN LIMBAH dan FASYANKES, TTU, PASAR SEHAT, RUMAH ,
RADIASI SEKOLAH , GREEN OFFICE, KAB/KOTA
PENGGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH SEHAT (min. 2 tatanan),
FASKES, LIMBAH B3 DAN LOGAM BERAT, PELABUHAN/BANDARA SEHAT,
PEMETAAN RADIASI PENGION DAN NON KEDARURATAN KESLING
PENGION Sumber : APBN PUSAT,
DEKON, APBD, DAK, CSR
PEDULI/SWASTA
4
Faktor
Perilaku

Faktor
DERAJAT Pelayanan
Kesehatan
Faktor
KESEHATAN
Lingkungan :
Fisik, Kimia,
Biologi,Sosio
Budaya
Faktor Keterkaitan derajat
Genetika kesehatan dengan
(Keturunan)
kehidupan masyarakat
TEORI H.L. BLUM (1974) 5
PENYELENGGARAAN KESLING DI :
1.Permukiman
2.Tempat Kerja
3.Tempat Rekreasi
4.Tempat dan Fasilitas Umum

STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN


LINGKUNGAN (SBMKL) dan
Media Air PERSYARATAN KESEHATAN
• Air minum Media Udara
• Air untuk keperluan 1. Dalam ruang Media Tanah
a. Parameter Fisik 1. Biologi Media Vektor dan
hygiene dan sanitasi, b. Parameter Biologi 2. Kimia Binatang Pembawa
Air kolam renang, Air c. Parameter Kimia 3. Radioaktivitas Penyakit
d. Parameter Radioaktivitas 1. Vektor
Solus Per Aqua (SPA), 2. Ruang Ambien
Media Pangan 2. Binatang Pembawa
1. Parameter Fisik
Air Pemandian Umum a. Parameter Fisik
2. Parameter Biologi
Penyakit
b. Parameter Kimia
3. Parameter Kimia
Sarana dan Prasarana
Bangunan
Indikator Kesehatan Lingkungan
Renstra Kemenkes 2015-2019
NO INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase Kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan
1 20 25 30 35 40
lingkungan
2 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000

3 % Sarana Air Minum yg dilakukan pengawasan 30 35 40 45 50


% Tempat-Tempat Umum (TTU) Yang Memenuhi Syarat
4
Kesehatan 50 52 54 56 58

5 % RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar 10 15 21 28 36

% Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Yang Memenuhi Syarat


6 Kesehatan 8 14 20 26 32

Jumlah Kabupaten/Kota Yang Menyelenggarakan Tatanan


7
Kawasan Sehat 346 356 3667 376 386
STBM
71,67 %* desa/kelurahan
yang melaksanakan STBM
58.002 dari 80.930
desa/kel
*Sumber data e monev kesling per 3
Des 2019
Capaian Desa/Kelurahan melaksanakan STBM
120%

99% 100% 100% 100%


100% 95%
91% 93%
90% 91%
83% 84%
79%
80% 77% 78% 78%
75%
73%
71% 71% 71%
69% 70% 70%
67% 68%
63%
60% 57% 58%
52%
50% 51%

39%
40%

25% 26%
19%
20%

0%
Capaian Desa ODF 2019
(Data Triwulan III Tahun 2019)
Sumber: emonev STBM
120%

100%
100%

80%

61%
60% 58%

47% 48%
42%
40% 37%
33%
29%
24% 24%
20% 22%
18% 18% 18% 19% 20%
20% 16%
14% 15%
13% 14% 14%
8% 9%
7% 8%
4% 5% 5% 6%
2% 3%
0%
PKAM
58,57% * Sarana Air
Minum yang diawasi
(29.688 dari 50.688)
* Sumber data e monev kesling
Capaian Sarana Air Minum yg Diawasi
600%

531%

500%

400%

300%

209%
200% 179%

129%
100% 100% 101% 101% 103% 108%
100% 88% 93% 93%
72% 80%
60% 63% 65% 70%
50% 55%
31% 32% 33% 35% 38% 40% 45%
21% 28% 28%
12% 15%
0%
0%
61,3%* TFU memenuhi syarat
TFU (127.731 dari 208.361)
* Sumber data e monev kesling
Capaian Tempat Fasilitas Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan
90%
83%
80%
79%
80%
76%
73%
71% 72% 73%
70% 70%
70% 68% 69%
66% 67%
64% 64% 64%
62%
60%
59%
60% 57% 58%
55% 56%

50% 47%
43% 43% 45% 45%
41%
39%
40%
33%

30% 28%

20% 18%

10%

0%
0%
PLM
45,42% * RS melakukan
pengelolaan limbah medis
sesuai standar (1.220 dari
2.861)
* Sumber data e monev kesling
Capaian RS yg Melakukan Pengelolaan Limbah Medis
120%

98% 99%
100% 96%

87%
84%

80% 75%
69%
64% 65%
62% 63%
59%
60% 56% 57%
51%
45%
44%

40% 36%
33%
29%
28% 28%
22%
20% 20% 20%
20% 18%
14%
12% 12% 12%
6% 7%
2% 2%
0%
29% * TPM memenuhi syarat

TPM kesehatan
(42.512 TPM dari 146.007)
* Sumber data e monev kesling
KKS
71,2% * Kab/Kota
(366 dari 514)
* Sumber data e monev kesling
Capaian Kab/Kota Sehat
120%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
93%
92%
90%
87% 88%
85%
82%
80% 80%
80%
71%
67%

60% 57% 58%


53% 54%

40%
32%
30%
26% 27%
21%
20%

8%
3%

0%
Capaian Pasar Sehat
120%

Pasar yg di IKL 252 Pasar dari 974 Pasar


100% 100%
100%
95%

80%
80%

69%
67% 67%

60%
60%
55%
53%

39%
40% 36%
33%
29%
25% 26%
22% 22%
20% 21%
20% 18%
15%
13% 13% 14% 14%
11% 11%
9% 9%
5% 7%
4% 4% 4%

0%
USULAN RENSTRA 2020 - 2024
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KESMAS

Program/Kegiatan Target RENSTRA 2020-2024


Indikator
/ Output 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Desa/kelurahan Stop Buang air besar
Sembarangan (SBS) 40% 50% 60% 70% 80%
Jumlah Kabupaten/kota sehat (KKS) 110 220 280 380 420
Persentase sarana air minum yang
diawasi/diperiksa kualitas air minumnya sesuai 60% 64% 68% 72% 76%
Kesehatan standar

Lingkungan Jumlah Fasyankes (RS dan Pkm) yang


melaksanakan pengelolaan limbah medis sesuai
51% 66% 81% 95% 100
standar

Jumlah Kabupaten/kota yang melaksanakan 2500 3000 3500 4000 4500


pengawasan Pasar sesuai standar

Persentase tempat pengelolaan pangan (TPP) 38% 44% 50% 56% 62%
yang memenuhi syarat sesuai standar

Persentase tempat dan fasilitas umum (TFU) 60% 62% 64% 68% 70%
yang dilakukan pengawasan sesuai standar
USULAN DEFINISI AKSES AIR MINUM
(TPB/RPJMN 2020-2024 – ADAPTASI)
RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024 RPJMN 2025-2029

Road To SDG
Universal
2015 2019 2024
2030
Access 2019
Target:
Target:
100% Akses
100% Akses Target: Air Minum Aman
Air Minum Layak Akses Air Minum Layak 75.34% Definisi Akses Air Minum Aman
Definisi Akses Air Minum Layak dengan Akses Perpipaan (Sesuai Definisi SDGs)
(Sesuai Definisi MDGs) 30.45%
Memenuhi Standar Kualitas Fisik,
Ladder IV Kimia
(Fl dan Ar), dan Biologi Air Minum
Akses Aman (bebas E.Coli)

Basic (Layak) Ladder III Ketersediaan (tersedia setiap


Akses terhadap sumber air minum Akses Layak+ saat dibutuhkan)

layak (ledeng, air hujan, sumur bor, air Ketersediaan


terlindung + jarak >10 m) Ladder II Aksesibilitas (Lokasi sumber
air minum di dalam/ halaman
Akses Layak+ rumah)
Aksesibilitas
Akses terhadap sumber air
Ladder I minum layak
Akses Layak
PELAKSANAAN TAHUN 2020

SURVEI KUALITAS AIR MINUM DI INDONESIA SURVAILANS KUALITAS AIR MINUM DI INDONESIA
(estimasi nasional dgn tingkatan provinsi  Based data susenas
penetapan 2020)

PUSLITBANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT

s/d 2030
Penetapan Baseline Survei data air Pelaksanaan surveilans kualitas air
minum aman di masyarakat minum di masyarakat
Pelaksana:
1. Tim Pusat Litbang dan Dit Kesling (Penyiapan Teknis dan Administrasi Pengawasan kualitas air minum rutin di Point of use
Pelaksanaan, pendampingan pelaksanaan) u/ memastikan air minum aman di masyarakat
2. Dinkes Provinsi (fasilitasi pendampingan penguatan SDM)  Dekon dan DAK
Prov
3. Dinkes Kabupaten/Kota (Koordinator Mobilisasi Peralatan Sanitarian Kit dan
Kit Kesling Kab/Kota) = Dekon dan DAK Kab Populasi = rumah tangga
4. Enumerator: Sanitarian Puskesmas , PJ Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas Target nasional (Bappenas) :
 Yang dilatih tahun 2020 Tahun 2024 : 75 % akses air minum layak dan 7 %
5. Alat Uji : Sanitarian Kit dan Kit Kesling Kab/Kota (Penyediaan Pusat 2017 sd
akses air minum aman
2019
TARGET PENYEDIAAN
AKSES SANITASI LAYAK DAN AMAN
AIR LIMBAH

Akses Aman

Akses Layak
SAMPAH (Perkotaan)
Akses Belum Layak
Buang Air Besar
74,58% Sembarangan
(BABS) Pengurangan
akses sanitasi
layak Penanganan
(termasuk 90% akses
7,42% aman) sanitasi layak
(termasuk
20% aman)

9,36% BABS 0% BABS


2018* 2024 2018* 2024 26
Sumber: Susenas 2018, diolah Bappenas berdasarkan SDGs Sumber: Riskesdas 2018
PERCENTAGE OF HOUSEHOLDS PRACTISING OPEN DEFECATION BY PROVINCE
HARAPAN TERHADAP AKREDITASI

AKREDITASI
UKP
UKM
KESELAMATAN
PERUBAHAN PASIEN
PERILAKU
MANAJEMEN
EARLY DETECTION –
PROMPT TREATMENT
PUSKESMAS BERORIENTASI
PASIEN
ADIMINSTRASI &
PEMBERDAYAAN MANAJEMEN
MASYARAKAT EFEKTIF

UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU,


NEONATAL & PREVALENSI STUNTING
PROGRAM UKM KESEHATAN LINGKUNGAN
• Kegiatan di dalam Gedung : melayani konsultasi
• Kegiatan di luar Gedung : survey tempat tempat umum termasuk fasyankes di wilayah
kerjanya, tempat tinggal warga, bangunan dan lingkungan tempat usaha (pabrik,
peternakan dll)

P1
• Ketersediaan data rumah tangga yang menggambarkan ketersediaan air bersih, jamban &
pemanfaatan, penggunaan energi buat memasak, pembuangan sampah/limbah dan
rumah sehat  rencana kegiatan intervensi (mis: PEMICUAN STBM)

• Ketersediaan data dan rencana kegiatan intervensi TTU termasuk sekolah bangunan dan
lingkungan tempat usaha (pabrik, peternakan dll),
PROGRAM UKM KESEHATAN LINGKUNGAN

P2
• Adanya kegiatan faslitasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
• Supervisi fasilitatif ke rumah warga, TTU, Sekolah , TPM dan bersama dengan
Dinkes Kabupaten/Kota berkunjung ke bangunan dan lingkungan tempat usaha
pabrik, peternakan dll
• Supervisi fasilitatif ke fasyankes jejaringnya untuk menilai pembuangan limbah

P3
• Cakupan STBM dan keluarga atau desa ODF
• Cakupan TTU yang diintervensi, kantin sekolah sehat, TPM, PKAM, Pasar
• Cakupan pabrik, perternakan yang dikunjungi terkait dengan limbah dan TLnya
Peran

Puskesmas Kabupaten/kota Dinkes Provinsi

• Inspeksi • Pemeriksaan • Pembinaan


Kesehatan sampel • Pengawasan
Lingkungan • Analisa data
• Pengambilan • Publikasi
sampel • Pembinaan
• Pemeriksaan • Pengawasan
sampel
• Pembinaan
PELAKSANAAN PENGAWASAN TTU/ TPM/ PKAM/ LIMBAH
LOKUS PELAKSANA
Pasar, PDAM, RS Dinas Kesehatan Kab/Kota
Objek Wisata Puskesmas
Hotel Puskesmas
Sekolah Puskesmas
Pontren Puskesmas
Terminal Puskesmas
Lapas Puskesmas
Rumah Tangga Kader, Puskesmas
KAPASITAS LABORATORIUM

BAHAN KIMIA
(LOGAM BERAT, POPs, dll) Regulasi

PENGAMANAN Kapasitas SDM


RISIKO
Kapasitas Lab Pemantauan Tanah
Media
Lingkungan Udara
MANUSIA
Air

Makanan
- Kemampuan lab dalam melakukan sampling (persiapan,
sampling, dan perlakuan sampel sebelum dianalisis), dan analisis Biomarker
Pemantauan
lab perlu ditingkatkan pajanan
Matriks Biologi
(Manusia)
- Ketersediaan alat dan reagen untuk analisis sampel lingkungan Biomarker efek
dan sampel biologi untuk pajanan kimia dari bahan2 POPs perlu
diperhatikan. Saat ini, pemeriksaan sampel POPs harus dikirim ke Biomarker
kerentanan
luar negeri  sulit melakukan kajian POPs
Dukungan Dit. Kesehatan Lingkungan kepada Puskesmas di
Indonesia dalam Pengawasan Kualitas Lingkungan
• Distribusi Sanitarian Kit di Puskesmas di Indonesia
Tahun Jumlah Sanitarian Kit

2016 341 paket

2017 1009 paket

2018 842 paket

2019 633 paket

36
DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA TH 2016 - 2018
KEP. RIAU KALTARA KALTIM
1. Cetakan jamban: SULUT SULSEL
1. Cetakan jamban: KEP. BABEL 1. Cetakan
ACEH 45 unit 1. Cetakan jamban: 1. Cetakan jamban:
49 unit 1. Cetakan jamban: 10
1. Cetakan KALTENG 2. Sanitarian kit: 66 74 unit 130 unit
2. Sanitarian kit: 51 jamban: 38 unit
jamban: 136 1. Cetakan unit 2. Sanitarian kit: 107
unit unit 2. Sanitarian kit:
unit jamban: 139 3. Kit kesling GORONTALO unit
2. Sanitarian 15 unit
2. Sanitarian kit: unit kab/kota: 6 unit 1. Cetakan 3. Kit kesling
kit: 33 unit
94 unit 2. Sanitarian kit: jamban: 68 unit kab/kota: 2 unit
3. Kit Kesling : 49 unit 2. Sanitarian kit:
17unit RIAU KALBAR 3. Kit Kesling : 7
1. Cetakan KALSEL 55 unit
1. Sanitarian unit SULTRA
jamban: 95 1. Cetakan 3. Kit Kesling
kit: 51 unit SULTENG 1. Cetakan jamban:
unit jamban: 14 Kab?kota :4
2. Cetakan 34 unit
SUMUT 2. Sanitarian kit: unit unit 1. Cetakan
Jamban : 58 jamban: 132 2. Sanitarian kit: 40
1. Cetakan unit 12 unit 2. Sanitarian kit: unit
jamban: 370 97 unit unit
2. Sanitarian kit: 3. Kit kesling
unit 3. Kit Kesling : 6 kab/kota: 1 unit
2. Sanitarian kit: unit 116 unit
42unit 3. Kit Kesling : 6
3. Kit Kesling : 1 unit PAPBAR
unit 1. Cetakan
jamban: 22 unit
SUMBAR
2. Sanitarian kit: 6
1. Cetakan jamban: 97unit
unit
2. Sanitarian kit: 150unit DKI JAKARTA
3. Kit kesling kab/kota: 1 1. Cetakan jamban: BALI
unit 55 unit 1. Cetakan PAPUA
BANTEN jamban: 9 unit 1. Cetakan
JAMBI 2. Sanitarian kit: jamban: 45 unit
1. Cetakan jamban: SULBAR
1. Cetakan jamban: 140 unit 12 unit 2. Sanitarian kit:
49 unit 1. Cetakan
2. Sanitarian kit: 91 unit 20 unit
2. Sanitarian kit: 32 jamban: 35 unit
3. Kit kesling kab/kota: 9 unit
unit 2. Sanitarian kit:
3. Kit kesling YOGYAKARTA MALUT
BENGKULU 30 unit
kab/kota: 1 unit 1. Cetakan jamban: 1. Cetakan
1. Cetakan jamban: 143
6 unit jamban: 28 unit
unit
2. Sanitarian kit : 10 2. Sanitarian kit:
2. Sanitarian kit: 46 unit JATENG JATIM NTB NTT
unit 41 unit
3. Kit Kesling : 3 unit LAMPUNG JABAR 1. Cetakan jamban: 1. Cetakan jamban: 1. Cetakan jamban: 1. Cetakan jamban: 3. Kit Kesling
SUMSEL 1. Cetakan jamban: 88 1. Cetakan jamban: 241 312 unit 117 unit 82 unit 261 unit Kab/kota : 3
1. Cetakan jamban: 87 unit unit unit 2. Sanitarian kit: 240 2. Sanitarian kit: 130 2. Sanitarian kit: 5 2. Sanitarian kit: 107 MALUKU
2. Sanitarian kit: 20 unit 2. Sanitarian kit: 108 2. Sanitarian kit: 213 unit unit unit unit unit 1. Cetakan
3. Kit kesling kab/kota: 2 unit unit 3. Kit kesling kab/kota: 3. Kit kesling 3. Kit kesling 3. Kit kesling 3. Kit Kesling : 10 unit jamban: 34 unit
3. Kit kesling kab/kota: 3 20 unit kab/kota: 33 unit kab/kota: 3 unit kab/kota: 1 unit 2. Sanitarian kit : 3
Menu DAK non Fisik Provinsi (BOK Kesling)
Sub Kegiatan Menu
Penyehatan air dan sanitasi Penguatan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM):
dasar a. Advokasi LS LP
b. Monitoring paska pemicuan 5 pilar STBM
c. Verifikasi desa 5 pilar STBM
Penyehatan pangan Orientasi penjamah makanan dan penanggung jawab makanan
Stikerisasi Tempat Pengelolaan Pangan
Penyehatan udara tanah dan Penguatan Forum Kabupaten Kota Sehat (KKS)
kawasan
Sosialisasi desa/kelurahan sehat iklim dalam rangka Adaptasi Perubahan Iklim
Bidang Kesehatan
Pengawasan, orientasi internal, dan konsolidasi data Tempat Fasilitas Umum
(TFU) Memenuhi Syarat
Pengamanan limbah dan Pemantauan dan pengawasan limbah medis
radiasi
Peningkatan Kapasitas dalam rangka Pengelolaan Limbah Medis bagi petugas
Puskesmas, RS dan fasyankes lainnya
Menu DAK non Fisik Kab/Kota (BOK Kesling) - 1
Sub Kegiatan Menu

Penyehatan air 1. Pengawasan Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM):


dan sanitasi dasar a.Pengawasan pengambilan sampel air minum
b.Pengawasan pemeriksaan sampel air minum
c.Sosialisasi pengelola air minum yang aman

2. Penguatan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


a.Implementasi STBM 5 Pilar (Advokasi, monitoring paska pemicuan, verifikasi desa 5 Pilar)
b. Advokasi 5 Pilar STBM LS LP tingkat Provinsi kabupaten/kota
3. Penyediaan 1 (satu) orang tenaga sebagai fasilitator STBM kabupaten Kota dan dukungan
operasionalnya

Penyehatan 1. Pengawasan Tempat Pengelolaan Pangan memenuhi syarat


pangan a.Orientasi penjamah dan penanggung jawab makanan
b.Stikerisasi Tempat Pengelolaan Pangan
c.Sosialisasi Penilaian Kantin Lintas OPD
d.Orientasi Depot Air Minum
Menu DAK non Fisik Kab/Kota (BOK Kesling) - 2
Sub Kegiatan Menu

Penyehatan udara 1. Penguatan Forum Kabupaten Kota Sehat (KKS)


tanah dan
kawasan 2. Sosialisasi desa/kelurahan sehat iklim dalam rangka Adaptasi Perubahan Iklim Bidang
Kesehatan
3. Implementasi Pasar Sehat

4. Pengawasan Tempat Fasilitas Umum (TFU) Memenuhi Syarat


a. Pengawasan Tempat Fasilitas Umum (TFU)
b. Orientasi Internal Tempat Fasilitas Umum (TFU)
c. Konsolidasi Data Tempat Fasilitas Umum (TFU)
Pengamanan 1. Pengawasan Limbah Medis Memenuhi Syarat
limbah dan radiasi a. Pemantauan dan pengawasan limbah medis
b. Peningkatan Kapasitas dalam rangka Pengelolaan Limbah Medis bagi petugas Pus kesmas,
RS dan fasyankes lainnya
2. Peningkatan Kapasitas dalam rangka Pengelolaan Limbah Medis bagi petugas Puskesmas, RS
dan fasyankes lainnya
Kegiatan lain, sesuai prioritas spesifik daerah
KETENTUAN TENAGA
FASILITATOR STBM KAB/KOTA
1. Berpendidikan minimal D3/D4 Kesehatan Lingkungan
2. Diberikan honor minimal sesuai upah minimum di kabupaten/kota yang
berlaku.
3. Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota menetapkan target kinerja
bulanan secara tertulis (output based performance).
4. Diberikan hak/fasilitas yang setara dengan staf dinas kesehatan
kabupaten/kota lainnya termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
biaya operasional kegiatan sesuai peraturan yang berlaku
5. Lama perjanjian kerja sesuai tahun anggaran yang berlaku
6. Pembiayaan bersumber dari dana BOK kabupaten/kota
41
Menu DAK non Fisik Puskesmas (BOK Kesling)
Jenis
Detail Kegiatan
Kegiatan
Pelayanan 1. Inspeksi kesehatan lingkungan untuk tempat dan fasilitas umum, tempat pengelolaan pangan dan
sarana air minum
Kesehatan
2. Pemeriksaan kualitas air minum, makanan, udara dan bangunan, limbah cair dan limbah medis.
Lingkungan
Pemeriksaan terdiri dari pengambilan sampel dan pengujian sampel
3. Orientasi natural leader, STBM, penjamah makanan dan kader kesling lainnya
4. Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan STBM, implementasi HSP (Higiene Sanitasi Pangan) di
rumah tangga dan sekolah, rencana pengamanan air minum di komunal, MPAPHAST (Methodology
Participatory Assessment Participatory Hygiene and Sanitation Transformation) di komunitas pasar
rakyat, sekolah dan hotel serta bentuk pemberdayaan masayarakat lainnya
5. Mewujudkan desa STBM oleh sanitarian/tenaga kesehatan lingkungan Puskesmas
6. Pembinaan paska pemberdayaan termasuk verifikasi desa yang melaksanakan STBM, desa SBS dan
TFU, TPP yang memenuhi syarat
7. Pengambilan sampel dalam rangka surveilans kualitas air minum
8. Sosialisasi dan edukasi bahaya pajanan merkuri dari kegiatan penambang emas skala kecil (PESK)
bagi pekerja dan masyarakat
9. Pemeriksaan kesehatan terkait pajanan merkuri dari kegiatan PESK bagi pekerja dan masyarakat
Rincian Kegiatan STBM
(BOK PUSKESMAS)
No. Kegiatan Volume/Desa Sasaran Rincian Kegiatan
1 Aktifitas CLTS/Pemicuan oleh 5x masyarakat yang 1. Jenis Kegiatan : Pertemuan
Sanitarian/Petugas Kesling masih buang air besar 2. Rincian Belanja:
Puskesmas sembarangan (BABS) a. Konsumsi
b. Transport lokal petugas sanitarian
c. Belanja bahan penyelenggaraan pemicuan
2 Identifikasi Masalah dan Analisis 1x Masyarakat 1. Jenis Kegiatan : Pertemuan
Situasi (IMAS) perilaku 2. Rincian Belanja:
Kesehatan oleh a. Konsumsi
Sanitarian/Petugas Kesling
Puskesmas b. Transport lokal petugas sanitarian
3 Monitoring Paska Pemicuan oleh 2x Masyarakat 1. Jenis Kegiatan : Perjalanan dinas
sanitarian/Petugas Kesling 2. Rincian Belanja:
Puskesmas Transport lokal petugas sanitarian
4 Pembuatan dan Update Peta 1x Natural Leader/Kader 1. Jenis Kegiatan : Pertemuan
Sanitasi dan Buku Kader Desa 2. Rincian Belanja:
a. Belanja Bahan Pembuatan Peta
b. Transport lokal petugas sanitarian
Menu Kegiatan STBM
(BOK PUSKESMAS)
No. Kegiatan Volume/Desa Sasaran Rincian Kegiatan
5 Kampanye CTPS oleh 1x Masyarakat 1. Jenis Kegiatan : Perjalanan dinas
Sanitarian/Petugas Kesling 2. Rincian Belanja:
Puskesmas Transport lokal petugas sanitarian
6 Kampanye Higiene Sanitasi 1x Siswa sekolah dasar 1. Jenis Kegiatan : Perjalanan dinas
Sekolah oleh 2. Rincian Belanja:
Sanitarian/Petugas Kesling
Puskesmas Transport lokal petugas sanitarian
7 Surveilans Kualitas Air Minum 2x sarana air minum 1. Jenis Kegiatan : Perjalanan dinas
(Pra dan Paska Konstruksi) yang akan dibangun 2. Rincian Belanja:
dan sudah dibangun Transport lokal petugas sanitarian
8 Verifikasi Desa Stop Buang Air 2x Tim Verifikasi 1. Jenis Kegiatan : Perjalanan dinas
Besar Sembarangan (SBS) 2. Rincian Belanja:
Transport lokal petugas sanitarian
Menu DAK non Fisik Puskesmas (Pelaksanaan Fungsi manajemen Puskesmas)
DAK Fisik Penugasan Lokus Stunting Th 2020

Lokus Stunting
1. Puskesmas
Untuk siapa? 2. Dinkes
Kabupaten/
Kota

Berupa? Alat yg diusulkan:


1. Sanitarian Kit utk
Puskesmas (@ 1
PT/Puskesmas)
2. Kit Kesling utk
Dinkes Kab/Kota (@
1 PT/Dinkes)
• Sanitarian Kit Alokasi Pusat sudah tidak ada lagi mulai tahun 2020 dan
selanjutnya
• Kabupaten/Kota dan Puskesmas dapat mengusulkan melalui DAK Fisik
Reguler, DAK Fisik penugasan lokus stunting atau APBD
• Reagensia dapat dialokasikan melalui DAK Fisik atau melalui APBD
TANTANGAN
Masih banyak Kabupaten/kota yang belum memiliki laboratorium yang
terakreditasi untuk pemeriksaan sampel lingkungan

Belum tersedia peta kapasitas laboratorium terakreditasi di Kabupaten/Kota


terkait pengujian parameter kesehatan lingkungan secara nasional.

Laboratorium swasta belum dilibatkan secara optimal dalam mendukung


program pemerintah.

Belum tersedia jejaring laboratorium kesehatan lingkungan untuk mendukung


progran kesehatan lingkungan
Inovasi Pusat mulai tahun 2018
Desain Jenis Penghargaan
2018 :
Sertifikat/Piagam diberikan kepada Provinsi dan Kab./Kota yang telah
memenuhi 100% PILAR 1 sampai dengan PILAR 5.
2019 :
+ 3 Inovasi kab/kota ODF terbaik dalam Pencapaian 5 Pilar STBM
+ 42 Sanitarian Puskesmas terbaik dari 42 Kab/Kota ODF (2018-2019)
2020 dst :
• Penghargaan berjenjang diberikan secara bertahap untuk kategori :
1. STBM Eka Pratama (memenuhi 1 pilar STBM)
2. STBM Dwi Pratama (memenuhi 2 pilar STBM)
3. STBM Eka Madya (memenuhi 3 pilar STBM)
4. STBM Dwi Madya (memenuhi 4 pilar STBM)
5. STBM Utama (memenuhi 5 pilar STBM)
+ Kades – Kader Terbaik dari Kab/Kota ODF dengan 5 Pilar
+ Private Sector terbaik

Anda mungkin juga menyukai