Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS DERAJAT KESEHATAN

DIDASARKAN PADA KONSEP HENRIK L. BLUM


LINGKUNGAN
45%
Kondusif bagi keadaan sehat:
Bebas polusi; Tersedia air bersih, Sanitasi
lingkungan memadai; Perumahan
pemukiman sehat, Dll

PELAYANAN
DERAJAT KESEHATAN KESEHATAN
KETU
MORBIDITAS 20%
RUNAN bermutu, adil, merata,
DAN
5% dan terjangkau oleh
MORTALITAS seluruh masyarakat

PERILAKU
30%
Proaktif memelihara dan meningkatkan kes;
Mencegah resiko terjadinya penyakit;
Melindungi diri dari ancaman penyakit;
3
Berperan aktif dlm gerakan sehat.
SEJARAH SINGKAT
ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN

Sejak 400 tahun Sebelum Masehi, manusia telah menduga adanya


hubungan antara lingkungan dan penyakit.
Misal :
Malaria dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan udara
atau cuaca buruk.
Banyak lagi dugaan-dugaan/teori-teori yang berkembang yang pada
intinya mencoba menghubungkan gangguan kesehatan dengan
lingkungan.
Meskipun kelak ternyata bahwa sebagian dugaan tersebut benar dan
sebagian keliru (misal : malaria ternyata disebabkan oleh parasit
Plasmodium spp)

Catatan kuno/peninggalan berupa prasasti, menunjukkan bahwa


penduduk kota di Yunani, Romawi, maupun Mesir, rata-rata
meninggal karena penyakit menular yang secara periodik merupakan
wabah yang melanda masyarakat, seperti pes, malaria, cacar, demam
typhus, dll.
Catatan tersebut juga menunjukkan bahwa mereka tinggal dalam
lingkungan yang buruk.
Diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau
masyarakat dan segala macam perubahan komponen
lingkungan hidup seperti berbagai spesies kehidupan,
bahan, zat, atau kekuatan disekitar manusia, yang
menimbulkan ancaman, atau berpotensi mengganggu
kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya
pencegahannya. (UFA,1991)
Golongan Fisik
(kebisingan, radiasi, cuaca panas)

Golongan Kimia
(pestisida dalam makanan,
Komponen
asap rokok, limbah pabrik,
lingkungan yang
memiliki potensi
pewarna makanan, polutan udara)
bahaya
penyakit Golongan Biologi
(spora, jamur, bakteri, cacing, dll)

Golongan Sosial
(tetangga, atasan, pesaing, dll)
Komponen
Lingkungan

MEDIA
Udara (Vehicle)

Air Contoh :
• Chromium, Cadmium dalam air minum
maupun makanan seperti beras.
Makanan • Plasmodium dalam nyamuk, proses
perpindahan penyakit parasit dari
penderita malaria (sumber) ke orang lain
Tanah melalui nyamuk.
• Bakteri, jamur, gas-gas/bahan kimia di
Vektor Penyakit udara.
• Sexual Transmitted Disease

Manusia
Skema Dinamika Kesehatan Lingkungan
Dan Jangkauan Pemahamannnya

Sumber Ambient Manusia Dampak

Melalui wahana :
Komponen
• Alamiah Lingkungan
• Udara
• Penderita • Air Berada Akut
Penyakit • Tanah dalam : Subklinik
Infeksi • Makanan Darah, Samar
• Mobil • Vektor Lemak, Sehat
• Industri • Manusia Jaringan,
dll.

A B C D
Gangguan kesehatan akibat lingkungan dapat diklasifikasikan berdasarkan
manifestasi klinik, sebagai berikut :

1. Kelompok penderita akut


Jumlahnya relatif sedikit, memiliki gejala klinik jelas, perlu tindakan segera
dan sering diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Misalnya : penderita
keracunan pestisida dosis besar, keracunan makanan, kecelakaan lalu
lintas, dll
2. Kelompok penderita sub klinik
Jumlahnya relatih banyak, memiliki gejala klinik tidak jelas namun memiliki
tanda (indikator) laboratorium khas, sering dihubungkan dengan penyakit
yang diperoleh dari tempat kerja. Contoh : keracunan pestisida tingkat
sedang pada para petani, anemia pada pekerja pompa bensin,
peningkatan kadar CoHb pada darah polisi lalulintas, dll.
3. Kelompok penderita dengan gejala samar
Jumlahnya amat besar, gejalanya tidak khas baik secara klinik maupun
laboratorik, akibat pemaparan pada komponen lingkungan dalam
intensitas rendah atau dosis kecil. Misalnya : sekelompok orang yang
mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pewarna sintetis
berbahaya, pestisida, dll dalam dosis kecil. Kelompok penderita dengan
gejala samar ini dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan lain,
misalnya kanker (carsinogenic)
Secara skematis distribusi pencerita secara proporsional tiap-tiap kategori
dapat digambarkan seperti piramida, sbb :

Kelompok penderita akut

Kelompok penderita sub klinik

Kelompok penderita samar


U.U. No.36 TH.2009
TENTANG KESEHATAN
BAB XI
Kesehatan Lingkungan
Pasal 162
Upaya Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk
mewujaudkan kualitas lingkungan yang sehat , baik
fisik, kimia , biologi maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi tingginya.
Pasal 163
(1) Pemerintah, Pemda dan masyarakat menjamin
ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak
mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.
(2) Lingkungan Sehat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup Lingkungan
Permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi,
serta tempat dan fasilitas umum
(3) Lingkungan Sehat sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (2) bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan
gangguan kesehatan, antara lain :
a. Limbah cair
b. Limbah padat
c. Limbah Gas
d. Sampah yg tidak diproses sesuai dengan
persyaratan yg ditetapkan pemerintah
e. Binatang pembawa penyakit
d. Zat kimia yang berbahaya
e. Kebisingan yg melebihi ambang batas
f. Radiasi sinar pengion dan non pengion
g. Air yg tercemar
h. Udara yg tercemar
i. Makanan yg terkontaminasi
(4) Ketentuan mengenai standar baku mutu
Kesehatan Lingkungan dan Proses
Pengelolaan Limbah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
Peraturan
Pemerintah no 66 tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan
• Kesehatan lingkungan adalah upaya
pencegahan penyakit dan atau gangguan
kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
baik dari aspek fisik,kimia biologi maupun
sosial
KEBIJAKAN PROGRAM KESLING
DI KAB. BOGOR

KAB. BOGOR 3 WILAYAH :


1. BOGOR BARAT :
Daerah pertanian/pedesaan
Program : Sanitasi Dasar dan
Penyehatan Lingkungan
Pemukiman
2. BOGOR TENGAH :
Daerah pertanian, perkotaan, pariwisata dan
industri
Program : Pegawasan kualitas lingkungan,
pariwisata sehat dan Sanitasi TTU dan TPM
serta tanpa mengabaikan Kegiatan Sanitasi
Dasar dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman
3. BOGOR TIMUR :
Daerah pertanian, perkotaan dan industri
Program : Pengawasan kualitas lingkungan
dan Sanitasi TTU dan TPM serta tanpa
mengabaikan Sanitasi Dasar dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman
SANITASI DASAR :
• Klinik Sanitasi
• CLTS (Community Lead Total Sanitation)/STBM
• WSLIC
• Penyediaan Air Bersih, Jaga dan SPAL
• Penyediaan Tempat Sampah
• dll
Penyehatan Lingkungan Pemukiman :

• Penyehatan Perumahan/ Rumah Sehat


• Penyehatan Pengelolaan Sampah
• Kota Sehat
• dll
PARIWISATA SEHAT :
• Kawasan Wisata Sehat
• Kegiatan Sanitasi TTU dan TPM di daerah
Pariwisata Sehat
• dll
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM (TTU),
meliputi :
• Sanitasi Hotel
• Sanitasi Rumah Sakit, BP, Klinik,
Puskesmas
• Sanitasi Kolam Renang, Pemandian Umum
• Sanitasi Pasar
• Sanitasi Pondok Pesantren
SANITASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
(TPM), meliputi :

• Sanitasi Rumah Makan, Restoran, Café, warung


makan
• Sanitasi Pedagang Makanan jajanan (pedagang kaki
lima)
• Sanitasi Jasa Boga (katering)
• Sanitasi Depot Air Minum Isi ulang (DAM)
• Sanitasi Industri kecil rumah tangga
• dll
PENGAWASAN KUALITAS LINGKUNGAN :

• Pengawasan kualitas air limbah industri


• Pengawasan kualitas air bersih dan minum
• Pengawasan dan pengendalian pencemaran air
• Pengawasan dan pengendalian pencemaran tanah
• Pengawasan dan pengendalian pencemaran udara
(gas, bising dan debu)
• Pengawasan dan pengendalian dampak radiasi
• Pengawasan dampak negatif Sampah
• Pengawasan dampak negatif Pestisida
• dll
Terima Kasih
Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai