Anda di halaman 1dari 77

IDENTIFIKASI DAN

PENATALAKSANAAN
MASALAH KESEHATAN
LINGKUNGAN
BAGIAN IKM/IKK FK UNHAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. MAMPU MENGIDENTIFIKASI MASALAH
KESEHATAN DAN BAHAYA POTENSIAL
2. MAMPU MENILAI METODE PENGUKURAN
MASING-MASING SIMPUL
3. MAMPU MENDESKRIPSIKAN PENATALAKSANAAN
MASING-MASING SIMPUL
Sejarah
3000 SM  Minoa & Kreta
1500 SM  Mesir & Yahudi
Aturan tertulis ttg 
*SPAL
*drainase pemukiman
*pengaturan air minum
*t4 pembuangan kotoran umum
alasan “estetika”
Sejarah
Romawi Kuno 
*aturan pencatatan pembangunan
perumahan
*pelaporan binatang2 berbahaya
Abad I - abad 7  epidemi & endemi
*terpikirkan masalah lingkungan
Hippocrates  Zon Airs, Waters & Places
“””””penyakit lingkungan”
MENURUT MARC LALONDE
(CANADA) & HENDRICK BLUM (USA)
(1974)
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
DEFINISI LINGKUNGAN
Lingkungan dapat diartikan sebagai media atau areal,
tempat atau wilayah yang di dalamnya terdapat bermacam-
macam bentuk aktivitas yang berasal dari ornamen-
ornamen penyusunnya. Ornamen-ornamen yang ada di
dalam dan membentuk lingkungan, merupakan suatu
bentuk sistem yang saling mengikat, saling menyokong
kehidupan mereka. (Palar 2004, p.10).
DEFINISI LINGKUNGAN
Definisi lain dinyatakan oleh Soemarwoto (2004) bahwa lingkungan hidup
merupakan ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda
hidup dan tak hidup di dalamnya yang sifatnya ditentukan oleh bermacam-
macam faktor, yaitu :
Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup
Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup
Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup
Faktor non material seperti suhu, cahaya dan kebisingan (pp.51-4)
DEFINISI ILMU KESEHATAN
LINGKUNGAN
WHO menyatakan bahwa ilmu kesehatan lingkungan
adalah suatu ilmu dan keterampilan yang
memusatkan perhatian pada pengendalian semua
faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang
diperkirakan menimbulkan hal-hal yang merugikan
perkembangan fisiknya, kesehatannya ataupun
kelangsungan hidupnya
Kesehatan Lingkungan  “Environmental Health”
Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin
sehat dari manusia. Keadaan sehat disini adalah
sehat fisik, mental dan sosial serta mampu
berproduktifitas secara ekonomi
WHO Expert Committee, 1972
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu
tentang berbagai masalah kesehatan sebagai
akibat dari hubungan interaktif antara
berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki
potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang
timbul akibat adanya perubahan-perubahan
lingkungan dengan masyarakat, serta
menerapkan upaya pencegahan gangguan
kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)

Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang


mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara
mempelajari dan mengukur dinamika hubungan
interaktif antara penduduk dengan lingkungan
yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu
dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif
(Achmadi, 1991)
Pengertian (cont.)

Faktor lingkungan lebih ditonjolkan


Kawasan:
◦ Lingkungan kerja
◦ Lingkungan pemukiman
◦ Tempat-tempat umum dan transportasi
◦ Wilayah habitat manusia  daerah aliran
sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Fungsi KL terhadap
Kesehatan Masyarakat
MELAKUKAN KOREKSI  memperkecil atau memodifikasi
terjadinya bahaya dari lingkungan terhadap kesehatan &
kesejahteraan hidup manusia

MELAKUKAN PENCEGAHAN  mengefisiensikan


pengaturan sumber-sumber lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia serta untuk
menghindarkannya dari bahaya
Peranan KL terhadap
Kesehatan Masyarakat
1. Sebagai penyebab munculnya penyakit
2. Sebagai pencetus timbulnya penyakit
3. Sebagai medium transmisi penyakit
4. Sebagai reservoir bibit penyakit
5. Sebagai faktor yang mempengaruhi
perjalanan penyakit
AGEN
1. Golongan biologik
Virus
Bakteria
Riketsia

Metazoa
Protozoa

Jamur
2. Golongan gizi
Karbohidrat 46%
Lemak 42%
Protein 12% Sel2+jaringan
Regulator
Vitamin
Regulator
Mineral Sel2+jaringan
Regulator
Penyakit Penyakit Defisiensi Penyakit Penyakit
Kurang Kurang Vitamin A Gondok Kegemukan
Kalori & Darah Endemik
Protein
3. Golongan fisik
Suhu
Tekanan udara
Suara
Cahaya
Radiasi
Getaran
a.Suhu
Suhu terlalu tinggi menyebabkan :
1). Heat stroke
2). Heat cramp
3). Heat exhaustion

Suhu terlalu rendah menyebabkan:


4). Frosbite
5). Chilblain
6). Trenchfoot
b.Tekanan
1). Tekanan udara tinggi.
Sering ditemui pd penyelam, pekerja
tambang dll. Penyakit yg timbul dise-
but penyakit “Caisson” (disebabkan
bebasnya nitrogen dlm jaringan pd
waktu dekompresi)

2). Tekanan udara rendah.


Sering dihadapi oleh Penerbang,
Astronout, Pendaki gunung dll.
Ggn kesehatan akibat kurangnya O2 di dlm
udara pernafasan.
c. Kebisingan
Menyebabkan : kerusakan pada indera
pendengaran.
d. Pencahayaan
Menyebabkan : kelainan pada indera
penglihatan.
e. Radiasi
1). Radiasi sinar infra merah katarak pd
lensa mata.
2). Radiasi sinar ultra violet 
konjungtivitis foto elektrika.
3). Radiasi sinar rontgen/radioaktif 
ggn pd sumsum tlng, kelainan
kulit, impotensi dll.
e. Getaran  Raynaud: g3 pd rangsangan
reseptor syaraf di dlm jaringan
4. Golongan kimia
5. Golongan mekanik
Lebih banyak disebabkan
oleh kelalaian manusia:
* KLL
* pukulan
* kecelakaan dlm pekerjaan
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI
LINGKUNGAN

1. Paradigma Kesehatan Lingkungan


2. Dinamika Bahan Toksik
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
4. Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
5. Standard Normalitas
6. Desain Studi
7. Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN

Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan


menggambarkan hubungan interaktif antara
berbagai komponen lingkungan dengan dinamika
perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat
sakit dalam suatu kawasan
PARADIGMA KESEHATAN VS LINGKUNGAN
UPAYA PROGRAM
KESEHATAN/NON KESEHATAN

WAHANA
TRANSMISI PENYAKIT

-Udara
Sumber MASYARAKAT SEHAT
-Air
Perubahan (Budaya,
-Makanan
-Pembangunan Perilaku,
-Manusia
-Alami Gizi, dll)
-Vektor SAKIT
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK

Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan


suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab
penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam
“vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia
atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan
teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb  udara/air/tanah/makanan  tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan

Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan


lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter
perubahan lingkungan
 TEORI SIMPUL
DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN
(TEORI SIMPUL)

SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK


-Alamiah Melalui wahana
Komponen
-Penderita - Udara lingkungan - Sehat
penyakit - Air berada dlm - Samar
infeksi - Makanan darah, lemak, - Subklinik
- Tanah
-Industri - Binatang
urine, - Akut
-Mobil dll

1 2 3 4
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan

Pada simpul 1: pengukuran pada sumbernya


(pengukuran emisi)
Pada simpul 2: pengukuran komponen penyebab sakit
pada ambient
Pada simpul 3: pengukuran pada spesimen tubuh
manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul 4: sudah terjadi outcome berupa kejadian
penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION
AT RISK

Mengidentifikasi:
◦ Populasi mana yang terkena dampak
◦ Besar/dosis
◦ Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
◦ Cara

Population at risk tidak selalu dalam satu kawasan


Contoh: Konsumsi ikan yg tercemar logam berat
4. Kemampuan mengidentifikasi population at risk (Cont.)

Penetapan population at risk pada dasarnya:


◦ Ditentukan oleh pola kinetika agent dalam media
transmisi
◦  Menentukan lokasi pengukuran analisis pemajanan
5. STANDAR NORMALITAS
Setiap pengukuran baik pada simpul A, B, C maupun D harus
selalu dirujuk terhadap nilai-nilai standar normal sebagai
bahan referensi
Misal: Permenkes tentang air bersih, baku mutu lingkungan,
nilai ambang batas, maximum acceptable concentration, dll.
6. DESAIN STUDI
Studi epidemiologi lingkungan:
◦ Studi investigasi  mencari penyebab KLB
◦ Studi dalam keadaan endemik  surveillance epidemiologi
◦ Contoh: monitoring kasus penyakit akibat pencemaran lingkungan
 sampel ikan
◦ Dapat bersifat deskripsi  pada tiap simpul
Desain studi (Cont.)

Studi epidemiologi lingkungan:


◦ Observasional  prospektif dan retrospektif
◦ Eksperimental  di laboratorium atau lapangan
7. ANALISIS PEMAJANAN
Pemajanan menggambarkan jumlah komponen lingkungan
yang memiliki potensi dampak (agent) yang diterima atau
kontak dengan tubuh dan menimbulkan dampak
Pengukuran pemajanan sedapat mungkin menggambarkan
dosis atau jumlah yg diterima oleh tubuh manusia
7. Analisis pemajanan (Cont.)

Dalam exposure assessment perlu diperhatikan:


A. Jenis agent
B. Sifat agent
C. Jumlah
D. Waktu
E. Tempat
F. Intervening variables – dalam exposure assessment
G. Pengertian impurities (kemurnian)
A. JENIS AGENT

Kelompok Mikroba
Kelompok Bahan Kimia
Kelompok Fisik
B. SIFAT AGENT PENYAKIT

Media interaksi atau kontak dg tubuh manusia  air,


tanah, udara atau makanan
Apakah medianya lebih dari satu?
Apakah dlm media transmisi agent penyakit berubah
sifat?
Cross contamination?
C. JUMLAH
Exposure (perkiraan jml kontak) dan dosis
Ada 5 perkiraan jumlah kontak, yaitu:
a. Perkiraan jml pemajanan eksternal secara umum 
konsentrasi agent dlm media tertentu
Contoh: Kadar CO, SO2 dan Pb di udara
b. Perkiraan jml pemajanan internal sederhana (intake)
Konsentrasi bahan dlm media dan perkiraan jml kontak
Contoh: Makan berapa kg/hari, dlm tiap kg brp kandungan
bahan berbahaya
C. Jumlah (Cont.)

c. Perkiraan uptake
◦ Jml yg diabsorpsi oleh tubuh
◦ Udara: Uptake = Ci – Ce x volume x t
◦ Ci = konsentrasi inhaled
◦ Ce = konsentrasi exhaled
◦ t = time/waktu/durasi

d. Perkiraan pemajanan pada target organ


◦ Dilakukan di laboratorium
◦ Misal: metode neutron activation analysis
C. Jumlah (Cont.)

e. Perkiraan perilaku pemajanan (behavioural exposure)


◦ Dilakukan dgn memasang “alat penangkap” parameter
bahan yg hendak ditangkap dari lingkungan
◦ Contoh: pemasangan film badge pada pekerja yg terpajan
radioaktif
D. WAKTU

Berapa lama individu/masyarakat terpajan


Tiap hari? Berapa jam perhari? Bertahun-tahun?
E. TEMPAT

Lingkungan pemukiman
Lingkungan kerja
Lingkungan tempat umum
Regional
Global
F. INTERVENING VARIABLES
Kemungkinan sumber perubahan lingkungan atau sumber
potensi dampak (agent) lain selain yg kita pelajari
◦ Contoh: pengamatan COHb  CO bisa berasal dari kendaraan
bermotor, asap rokok, dll.
Perlu diperhatikan:
◦ satu sumber satu bahan pencemar: jarang ada
◦ Satu sumber banyak bahan pencemar, misal rokok
◦ Banyak sumber satu bahan: misalnya gas CO
◦ Banyak sumber banyak bahan: paling banyak, misalnya:
pencemaran udara atau pencemaran sungai
G. PENGERTIAN IMPURITIES
Bahaya yg selalu diperhitungkan hanya terhadap active ingridient.
Seharusnya bahan campurannya ikut diperhatikan
Contoh: pestisida  ada bahan aktif, stabilizer, pewarna, pengharum
PENILAIAN DAMPAK KESEHATAN

Merupakan pemantauan dan pengukuran simpul C


dan D
Pada dasarnya community based
Pengukuran dampak pada manusia terdiri dari:
1. Pengukuran behavioural exposure (simpul C)
◦ “Alat penangkap”  menilai jumlah kontak/exposure
Penilaian dampak kesehatan (Cont.)

2.Pengukuran bioindikator (simpul C)


◦ Pemantauan biologik adalah pengukuran dan penilaian
tentang bahan tertentu atau hasil metabolismenya dalam
jaringan, sekresi, ekskresi, pernafasan atau gabungan dari
itu untuk mengevaluasi pemajanan dan risiko kesehatan
dengan membandingkannya dengan nilai ambang yang
tepat
◦ Memperkirakan berapa absorpsi bahan pencemar dalam
tubuh
◦ Mengukur dosis internal  estimasi potensi penyakit dan
gangguan faali
Penilaian dampak kesehatan (Cont.)

Syarat pemantauan biologik:


◦ Bahan yg diteliti atau metabolitnya tdp dlm jaringan
◦ Ada metode analisis yg sahih
◦ Ada nilai ambang yang berlaku
◦ Metode atau cara yg digunakan dapat diterima
Penilaian dampak kesehatan (Cont.)

3. Pengukuran/identifikasi kasus/penderita (simpul D)


◦ Penentuan apakah seseorang merupakan kasus (korban)
yang terkena dampak  health effect
◦ Dengan mengumpulkan gejala patognomonis
◦ Vonis  dokter ahli atau non dokter yg memiliki
instrumen terstandarisir
PROGRAM
KESEHATAN
LINGKUNGAN
RUANG LINGKUP ILMU
KESEHATAN LINGKUNGAN
Penyediaan air bersih
Pengolahan air buangan dan pengawasan pencemaran air
Pengelolaan sampah
Pengawasan vektor
Pencegahan atau pengawasan pencemaran tanah
Hygiene makanan
Pengawasan pencemaran udara
RUANG LINGKUP ILMU
KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengawasan radiasi
Kesehatan kerja
Pengawasan kebisingan
Pengawasan perumahan dan lingkungan
Perencanaan perkotaan dan wilayah
Sanitasi angkutan umum
Pencegahan kecelakaan
Sanitasi tempat-tempat umum
Kegiatan sanitasi lain untuk melindungi kesehatan masyarakat
KONSEP KLINIK SANITASI
Suatu upaya yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan
antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pd
penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah
kesehatan lingkungan pemukiman yg dilaksanakan oleh
petugas puskesmas bersama masyarakat secara aktif dan
pasif baik di dlm gedung m/ luar gedung Pusk.
Tujuan

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya


preventif, kuratif , promotif,dan rehabilitatif yang dilakukan
secara terpadu, terarah dan terus menerus.
SASARAN :
Penderita peny. Berbasis lingkungan (pasien) yg datang ke Pusk.
Masy. Umum (klien) yg mempunyai masalah kes.ling. Baik yg datag
ke Pusk atau yg ditemui pd saat kunjungan lapangan.
Lingkungan penyebab masalah bagi penderita/klien dan masy.
Sekitarnya.
RUANG LINGKUP
1. Penyediaan/penyehatan air bersih & sanitasi.
2. Penyehatan perumahan
3. Penyehatan lingk kawasan pemukiman
4. Penyehatan lingk kerja
5. Penyehatan makanan & minuman, termasuk bahan pangan.
6. Pengamanan pestisida
7. Pengendalian penyakit lainnya yg berhubungan dengan lingk.
Kegiatan Klinik Sanitasi
1. Dalam Gedung Puskesmas :
a. Pelayanan pasien yang menderita peny. Berbasis lingkungan.
b. Klien / Pengunjung bukan penderita peny.
2. Luar Gedung Puskesmas
a. Kunjungan rumah (sebagai tindak lanjut kunjungan pasien/klien ke Pusk.)
b. Penemuan penderita sec. aktif
c. Penemuan Population at risk
d. Pemetaan population at risk
e. Inventarisasi rencana tindak lanjut
Persyaratan Kesehatan Rumah
Tinggal menurut Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor :
829/Menkes/SK/VII/1999
1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain sebagai     berikut :
Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
2. Komponen dan penataan ruang rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara
Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus­dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang
dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan

Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat


menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan
tidak menyilaukan.
4. Kualitas Udara

Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :


a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5. Ventilasi          

Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal


10% dari luas lantai.
6. Binatang penular penyakit

           Tidak ada tikus bersarang di rumah.


7. Air

a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60


lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih dan air minum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang
aman dan hygiene.
9. Limbah

a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak
menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air
tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidur

Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih


dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah
umur 5 tahun.
Pedoman-pedoman Program Kesehatan
Lingkungan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingku


ngan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/ Menkes/ SK/ VIII/ 2001 tenta
ng Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/ Menkes/ SK/ IX/2008 tentan
g Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang P
engendalian Vektor
;
Peraturan    Menteri    Kesehatan    Nomor 492/Menkes/ Per/ IV/ 2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
TUGAS
1. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN
BAHAYA POTENSIAL

? ?
? Transmisi
Penyakit
Penduduk
Penduduk ?
Sumber ·Udara
(Perilaku, Sakit/
penyakit ·Air Umur, sehat
·Tanah Gender,
1 ·Pangan Genetik) 4
·Vektor Penular
3
2

Variabel-variabel lain yang berpengaruh


?
2. BAGAIMANA MENILAI MASING-
MASING SIMPUL ?

3. BAGAIMANA PENATALAKSANAAN
MASING-MASING SIMPUL ?

4. PROGRAM APA SAJA YANG ANDA


AKAN LAKUKAN ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai