Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan


merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan
kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat,
sehingga keterkaitan antara kualitas atau karakteristik “lingkungan
bermasalah dan status kesehatan perlu dipahami dan dikaji secara
cermat agar dapat digambarkan potensi besarnya risiko atau gangguan
kesehatan.
Konsepsi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKI), pada
dasarnya merupakan model pendekatan guna mengkaji, dan atau
menelaah secara mendalam untuk mengenal memahami, dan
memprediksi kondisi dan karakteristik lingkungan yang berpotensi
terhadap timbulnya risiko kesehatan, dengan mengembangkan
tatalaksana terhadap sumber perubahan media lingkungan, masyarakat
terpajan dan dampak kesehatan yang terjadi.
ADKL (Analisis Dampak Kesehatan lingkungan) merupakan suatu
pendekatan dalam kajian kesehatan masyarakat pada sumber dampak,
media Lingkungan, populasi terpajan dan dampak kesehatan yang
meliputi kegiatan identifikasi, pemantauan, dan penilaian secara cermat
terhadap parameter lingkungan, karakteristik masyarakat, kondisi sanitasi
Iingkungan, status gizi, dan sumber daya kesehatan yang berhubungan
potensi besarnya risiko kesehatan. (Kepmenkes
No.872/MENKES/SK/VIII/1997).
Masalah kesehatan lingkungan secara umum ditandai dengan masih
tingginya angka kesakitan dan kematian yaitu penyakit-penyakit di
masyarakat yang tergolong berbasis lingkungan baik yang erat kaitannya
dengan permasalahan sanitasi dasar (classical risk) maupun akibat
modernisasi (modern risk). Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan
permasalahan sanitasi dasar seperti diare, keracunan makanan, deman
berdarah dengue, ISPA, TB paru pada umumnya berkaitan erat dengan
masalah air bersih, pengelolaan limbah cair, pengelolaan sampah,
pencemaran makanan oich mikroba dan telor cacing, bencana alam.
(kebakaran hutan, gunung meletus, banjir, dll), vektor penyakit yang
belum dapat terkendali (nyamuk, Lalat, lipas, rodent), dan lain-lain.
Kajian atau analisis dampak kesehatan lingkungan merupakan suatu
pendekatan yang efektif dalam menekan timbulnya pencemaran
lingkungan dan timbulnya berbagai penyakit dan atau gangguan
kesehatan masyarakat Kajian tersebut diarahkan kepada 2 (dua) sasaran
kegiatan yaitu terhadap suatu rencana usaha dan atau kegiatan yang
direncanakan. Agar dapat meminimalisir kemungkinan dampak yang akan
timbul. Analisis kajian ini merupakan bagian dari dokumen AMDAL.
Sedangkan sasaran keduanya adalah analisis terhadap masalah
lingkungan saat ini atau di masa lalu (misal lokasi tercemar, yakni analisis
yang diawali dengan kerusuhan masyarakat karena adanya kasus
gangguan kesehatan dan diikuti dengan pengujian bahaya potensial atau
analisis yang diawali dengan identifikasi bahaya potensial dan kemudian
menguji dampaknya pada kesehatan manusia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi ADKL

2.2
2.3

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ruang lingkup ADKL
Telaah ADKI. Sebagai pendekatan kajian aspek kesehatan masyarakat
meliputi:
1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan:
2. Proses dan potensi terjadi pemajanan:
3. Potensi besarnya risiko penyakit (angka dan kesakitan dan angka
kematian);
4. Karakteristik penduduk yang berisiko; dan Sumber daya kisehatan.
Telaah tersebut di atas dilakukan dengan pengukuran pada:
1. Sumber dampak atau sumber perubahan (emisi):
2. Media lingkungan (ambien) sebelum kontak dengan manusia
3.3 langkah-langkah ADKL
A. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL)
Merupakan suatu pendekatan untuk mencermati potensi besarnya.
Risiko yang dimulai dengan mendeskripsikan masalah lingkungan
yang telah dikenal dan melihatkan penetapan risiko pada kesehatan
manusia yang berkaitan dengan masalah lingkungan yang
bersangkutan. Analisis risiko kesehatan biasanya berhubungan dengan
masalah lingkungan saat ini atau di masa lalu (misalnya: lokasi
tercemar). Adapun langkah-langkah yaitu:
1. Langkah Pertama Identifikasi Bahaya: Mengenal dampak buruk
kesehatan yang disebabkan oleh pemajanan suatu bahan dan
memastikan mutu serta kekuatan bukti-bukti yang mendukungnya
(daya racun sistematik dan karsinogenik)
2. Langkah kedua Evaluasi Dose Response”: Melihat daya racun yang
terkandung dalam suatu bahan atau untuk menjelaskan bagaimana
suatu kondisi pemajanan (cara, dosis, frekuensi, dan urasi) oleh suatu
bahan. Berhubungan dengan timbulnya dampak kesehatan.
3. Langkah ketiga.
Pengukuran Pemajanan: Perkiraan besaran, frekuensi, dan lamanya.
Pemajanan pada manusia oleh suatu bahan melalui semua jalur dan
4. Menghasilkan perkiraan pemajanan numerik. Langkah keempat
Penetapan Risiko; Integrasikan informasi daya racun dan pemajanan.
Kedalam “Perkiraan Batas Atas” risiko kesehatan yang terkandung
3.3 Identifikasi potensi dampak kesehatan lingkungan
Kondisi kesehatan lingkungan sangat berperan dalam mewujudkan
derajat kesehatan di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan
kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar
terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat. Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan adalah model pendekatan yang mengkaji secara
mendalam untuk mengenal, memahami, dan memprediksi kondisi dan
karakteristik lingkungan yang berpotensi terhadap timbulnya risiko kesehatan,
dengan mengembangkan tatalaksana terhadap sumber perubahan media
lingkungan, masyarakat terpajan dan dampak kesehatan yang terjadi.Banyak
hal yang dapat mempengaruhi Kesehatan, diantaranya faktor lingkungan.
Faktor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
1. Polusi Udara
Polusi atau Pencemaran Udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan
oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global. Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam
tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam
tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar
diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya.
2.Perubahan Iklim dan Bencana Alam
Beberapa faktor penyebab perubahan iklim, diantaranya efek gas rumah
kaca, pemanasan global, kerusakan lapisan ozon, kerusakan fungsi hutan,
penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol, serta gas buang
industri. Perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus dapat
menimbulkan dampak tersendiri bagi kehidupan Masyarakat, diantaranya
curah hujan tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan, peningkatan
volume air akibat mencairnya es di kutub, terjadinya bencana alam angin
puting beliung, berkurangnya sumber air. Karena itu, mari jaga bumi dari
perubahan iklim untuk mengurangi dampak pemanasan global.
3.Kualitas Air yang Buruk
Air merupakan salah satu sumber penting bagi kehidupan manusia.
Pemakaian air di Indonesia tergolong tinggi dan telah masuk dalam status
kritis sedang hingga berat. Pencemaran air dari berbagai zat kimia merusak
kualitas air, ditambah limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan ke
sungai dapat mengontaminasi air dan makhluk hidup. Kualitas air yang buruk
akan berdampak pada kesehatan meskipun tidak muncul dalam waktu dekat,
tapi dalam jangka waktu lama. Jika terlalu sering mengonsumsi air yang
terkontaminasi akan berpotensi terkena berbagai penyakit, seperti
gastrointestinal, sistem saraf atau efek reproduksi dan penyakit kronis seperti
kanker.
4.Masalah Infrastruktur
Masalah infrastruktur juga dapat berdampak besar pada kesehatan
masyarakat seperti jalan yang tidak terawat dapat meningkatkan risiko
kecelakaan di jalan serta kurangnya akses terhadap air minum bersih yang
dapat menjangkau berbagai daerah.
5.Penyakit yang Disebabkan oleh Mikroba
Mikroba atau yang juga dikenal sebagai mikroorganisme ini juga hidup di
air, tanah, dan udara. Sebagian besar tidak memiliki efek negatif bagi
kesehatan, malah banyak mikroba melakukan fungsi biologis penting seperti
membantu sistem pencernaan dan kekebalan tubuh kita. Sedangkan mikroba
berbahaya yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit lebih
sering disebut patogen atau kuman. Makan adalah salah satu cara utama di
mana manusia dapat tertular penyakit yang disebabkan oleh mikroba. Salah
satu contohnya adalah keracunan makanan dari E. Coli, sejenis bakteri yang
dapat ditemukan di lingkungan dan makanan dan yang dapat menyebabkan
penyakit pernapasan, infeksi saluran kemih, dan efek buruk lainnya bagi
kesehatan.
Ada juga sejumlah mikroba berbahaya yang hidup di tanah. Manusia dapat
melakukan kontak dengan menelannya (melalui makanan yang
terkontaminasi) atau dengan menghirupnya (melalui partikel tanah di udara).
Tetanus dan botulisme adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh mikroba
yang tertular melalui tanah.
6.Bahan Kimia Berbahaya
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO),
lebih dari 1,6 juta kematian pada tahun 2016 disebabkan oleh paparan bahan
kimia tertentu. Beberapa contoh bahan kimia berbahaya di lingkungan adalah
logam berat dan racun yang masuk ke pasokan air dan pestisida berbahaya
yang masuk ke rantai pasokan makanan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai