8
c. Faktor Individu Aspek Penggunaan APD
• Menggunakan topi;
• Menggunakan hood (tutup kepala, hanya ada
lobang pada mata);
• Menggunakan kaca mata rapat (gogles);
• Menggunakan masker mulut hingga hidung;
• Memakai Baju lengan panjang;
• Memakai celana panjang;
• Memakai sepatu boot.
10
Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola
pikir, atau model pembangunan bersifat holistik
dalam melihat masalah kesehatan yang
dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas
sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan
kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang
sakit atau pemulihan kesehatan.
Definisi secara makro, paradigma sehat berarti
pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan,
minimal pembangunan tersebut harus memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan
lingkungan sehat. Sedangkan definisi secara
mikro, paradigma sehat berarti pembangunan
kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan
preventif , bukan hanya penyembuhan orang sakit
atau pemulihan kesehatan.
Adapun komponen-komponen lingkungan
yang memiliki potensi bahaya penyakit
adalah sebagai berikut : komponen fisik
(kebisingan, radiasi, cuaca, panas, dll),
komponen kimia (pestisida dalam makanan,
asap rokok, limbah pabrik, pewarna
makanan, polutan udara, dll), komponen
biologi (spora, jamur, bakteri, cacing, dll),
serta komponen sosial (tetangga, atasan,
pesaing, dll).
Masalah kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh :
Pertumbuhan dan persebaran penduduk. Masalah
kesehatan lingkungan cenderung timbul karena
daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Kebijakan (policy) para pengambil keputusan.
Sebagai contoh, kebijakan penggunaan Tetra
Ethyl Level (TEL) untuk campuran bahan bakar
bensin mampu meningkatkan pencemaran
lingkungan.
Mentalitas dan perilaku penduduk. Sebagai
contoh, perilaku membuang sampah
sembarangan.
Kemampuan alam untuk mengendalikan
pencemaran
Resiko Kesehatan Lingkungan
Beberapa definisi mengenai resiko kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut (Gumilar, 2004)
Resiko kesehatan lingkungan merupakan resiko
terhadap kesehatan manusia yang disebabkan
oleh faktor lingkungan (fisik, kimia, biologi, dan
sosial)
Resiko kesehatan lingkungan merupakan suatu
faktor atau proses dalam lingkungan yang
mempunyai probability tertentu untuk
menyebabkan konsekuensi yang merugikan
manusia dan lingkungannya
Resiko kesehatan lingkungan mengandung unsur yang
tidak pasti, probabilitas terjadinya dapat rendah atau tinggi,
dan tidak dapat dikatakan pasti akan terjadi
Ketidakpastian dalam memperkirakan adanya resiko dapat
berasal dari beberapa hal, yaitu :
Kesalahan metodologi
Pengetahuan yang terbatas tentang sifat dan kelakuan
sistem yang diperkirakan
Probabilitas terjadinya yang rendah (flow probability event)
Kejadian yang tidak dapat diperkirakan
Berikut ini beberapa hal yang termasuk faktor
resiko lingkungan :
Faktor resiko lingkungan fisik : radiasi, kepadatan
lalu lintas, dll
Faktor resiko lingkungan kimia : pestisida, dll
Faktor resiko lingkungan biologi : jamur, spora, dll
Faktor resiko lingkungan sosial : life style,
hubungan sosial, dll
Faktor resiko lain : umur, sex, ras, etnis,
pekerjaan, dll
Proses Terjadinya Penyakit
Pada dasarnya penyakit terjadi karena adanya
interaksi antara berbagai elemen yang saling
mempengaruhi. Seorang dokter, John Gordon,
menggambarkan terjadinya penyakit pada
masyarakat dalam sebuah model yang pada
akhirnya dinamakan sesuai dengan nama
pencetusnya, yaitu Model Gordon. Menurutnya,
penyakit itu ditentukan oleh tiga faktor pengaruh,
yaitu (Fox,1970) :
A = Agent/penyebab penyakit
Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar
penyakit dapat terjadi. Agent dapat berupa benda
hidup, tidak hidup, energi, dan lain sebagainya,
yang dalam jumlah berlebih atau kurang
merupakan sebab utama dalam terjadinya
penyakit. Agent hidup atau agent yang terdiri atas
benda hidup seperti metazoa, fungi, protozoa,
bakteri, rickettsia, dan virus menyebabkan
penyakit yang bersifat menular. Agent tak hidup
dapat berupa zat kimia, zat fisis, kekuatan
mekanis, faktor fisiologis, faktor psikologis, dan
faktor turunan.
H = Host/pejamu
Host adalah populasi atau organisme yang memiliki resiko
untuk sakit. Element host ini sangat penting dalam proses
terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya,
karena ia sangat bervariasi keadaannya bila dilihat dari
aspek sosial ekonomi budaya, keturunan, lokasi geografis,
dan lainnya. Host juga akan sangat menentukan kualitas
lingkungan yang ada dengan cara-cara perlakuan yang
berbeda-beda sesuai dengan taraf pengetahuan, sikap,
dan budaya hidupnya.
Faktor penentu pada host dapat berupa faktor-
faktor yang dibawa atau sudah ada sejak lahir
(usia, jenis kelamin, bangsa, keluarga, daya tahan
natural) juga faktor-faktor yang didapat setelah
dilahirkan (status kesehatan umum, status
fisiologis, status gizi, pengalaman sakit,
stress/tekanan hidup, kekebalan, perilaku host,
dan perilaku lingkungan).
L = Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
luar diri host, baik benda mati, benda hidup, nyata
atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk
akibat interaksi semua elemen tersebut, termasuk
host yang lain. Lingkungan dapat diklasifikasikan
menjadi lingkungan udara (atmosfer), lingkungan
air (hidrosfer), lingkungan padat (litosfer),
lingkungan flora dan fauna (biosfer), dan
lingkungan sosial (sosiosfer).
Dalam Model Gordon, A, H, dan L dianggap
sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam
interaksi yang menentukan keadaan sehat atau
sakit. Ia menggambarkan/memodelkan terjadinya
penyakit sebagai batang pengungkit yang
mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya.
Pencemaran lingkungan hidup
Adalah keadaan yang menyatakan bahwa masuknya
atau dimasukkannya suatu materi, energi atau
informasi ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia atau alami, baik langsung maupun tidak
langsung, telah mencapai tingkat tertentu yang
mengakibatkan terjadinya gangguan, kerusakan dan
penurunan mutu lingkungan hidup, sehingga tidak
berfungsi, baik dari segi kesehatan, kesejahtraan dan
keselamatan hayati
PERANAN LINGKUNGAN DALAM MENIMBULKAN
GANGGUAN KESEHATAN PADA AKTIVITAS PANTAI
5. Prevention (Prevensi)
Adalah suatu upaya untuk mencegah supaya
individu terhindar dari infeksi penyakit atau
gangguan kesehatan. Contoh : Imunisasi, propilaksi
untuk menghindarkan infeksi.
MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Environmental Engineering
intervensi manusia terhadap lingkungan dalam
bentuk rekayasa lingkungan.
2. Pengendalian lingkungan
intervensi yang dilakukan manusia terhadap
lingkungan berupa peraturan per-undang –
undangan yang menyangkut faktor lingkungan fisik,
biologik maupun kimia, studi AMDAL pada pendirian
industri/perumahan dsb.
3. Surveillance/monitoring
Komponen ini diperlukan dalam hubungannya dengan
kegiatan Environmental Engineering maupun
pengendalian lingkungan, sehingga diperoleh suatu
kualitas lingkungan yang diharapkan.
RISIKO PENULARAN
PENYAKOT
Risiko kecelakaan
Tugas :
Identifikasi risiko K3 pada kawasan wisata
Pantai dan penanggulangan faktor risiko