● Definisi Lingkungan
“Semua yang bersifat eksternal bagi individu. Dapat dibagi menjadi fisik, biologis,
sosial, budaya, atau apa saja yang dapat mempengaruhi status kesehatan dalam
populasi.”
● Determinan Kesehatan :
Secara umum, determinan kesehatan terdiri dari:
- Genetik
- Lifestyle
- Lingkungan hidup
- Pendapatan
- Status sosial, dsb.
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut dibutuhkan upaya terpadu di dalam dan luar
sektor kesehatan, termasuk sektor swasta, dan komitmen dari tingkat lokal ke tingkat
internasional.
H.L Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat;
1. Faktor lifestyle (gaya hidup)
2. Faktor environment (sosial, ekonomi, politik, dan budaya)
3. Faktor genetik (keturunan)
4. Faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya).
Diantara faktor tersebut, faktor gaya hidup manusia merupakan faktor determinan yang
paling besar dan paling sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan.
● Epidemiological Health-Diseases
● Transmisi Hazard
Non-Teknis:
1. UU No. 7 Tahun 2004: Sumber Daya Air
2. PP No. 16 Tahun 2005: Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
3. Wacana: PES (Payment Environmental Services)
● Hidrologi
Siklus hidrologi memiliki makna yang sama dengan siklus air karena kata hidrologi
artinya sama dengan air, hanya perbedaan kosakata saja. Siklus air adalah suatu siklus
yang terjadi di lingkungan perairan dan hal ini tidak akan berhenti atau terus berjalan.
Siklus hidrologi diartikan sebagai proses air dari atmosfer ke bumi, lalu air akan
kembali lagi ke atmosfer dan begitu seterusnya.
● Distribusi Air
● Presipitasi
Proses pengembunan uap air menjadi segala bentuk (salju, hujan, dll) di atmosfer yang
kemudian jatuh ke atas vegetasi, batuan, permukaan tanah, permukaan air, dan saluran-
saluran atau sungai.
● Perlokasi
Proses masuknya air dari zona air tidak jenuh ke zona air tanah jenuh.
● Air Tanah
❖ Air yang berada di bawah permukaan tanah yang terdapat pada zona jenuh air
(saturated zone).
❖ Air tanah dan mata air ini secara kuantitas dan kualitas sangat dipengaruhi oleh
iklim (curah hujan) dimana di musim hujan debitnya menjadi besar dan di musim
kemarau debitnya akan menyusut.
❖ Contoh: air sumur gali yang dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum dan
apabila tertutup oleh permukaan tanah/topografi maka akan menjadi mata air yang
menjadi sumber air bagi sungai.
● Mata Air
❖ Merupakan bagian peralihan dari air tanah menjadi air permukaan.
❖ Terjadi karena muka air tanah yang terpotong oleh permukaan tanah.
❖ Kuantitas debit dapat bertambah atau berkurang.
❖ Kualitas hampir sama dengan air tanah.
❖ Perlu langkah perlindungan.
● Penguapan/Transpirasi
Didefinisikan sebagai proses menguapnya air dari daratan, lautan, sungai, dan danau ke
udara (atmosfer).
❖ Siklus air sangat dipengaruhi oleh energi matahari dan gravitasi.
❖ Presentasi uap air di atmosfer:
84% dari lautan.
16% dari darat.
❖ Dilihat dari sifat dan bentuknya dibagi menjadi dua yaitu ekosistem alam dan
ekosistem buatan.
● Prinsip-prinsip Ekosistem
❖ Keanekaan
❖ Keterkaitan
❖ Ketergantungan
❖ Keharmonisan
❖ Keberlanjutan
● Keseimbangan Ekosistem
❖ Homeostatis → kemampuan suatu sistem untuk menahan berbagai perubahan
dalam sistem secara keseluruhan.
❖ Hukum Minimum Liebig → keberhasilan suatu sistem ditentukan oleh faktor-
faktor yang dalam kondisi minimum.
● Perkembangan Manusia
1. Jumlahnya selalu bertambah
2. Kualitasnya bertambah
3. Teknologinya berkembang
4. Keinginannya meningkat
5. Dampak lingkungan bertambah
6. Kesehatan lingkungan semakin menurun
● Pembagian Ekologi
1. Menurut Bidang Kajiannya
❖ Autekologi → Ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau
organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Contoh:
● Siklus Biogeokimia
➔ Tipe Dasar dan Pola Siklus Biokimia
a. Tipe berbentuk gas → pada atmosfer dan biosfer
b. Tipe sedimen pada kulit bumi
➔ Definisi Biokimia
❖ Pertukaran atau perubahan secara terus menerus dari bahan-bahan antara
komponen biosfer yang hidup dan yang tidak hidup. (Hutchinson, 1994).
Kontrol emisi
Emisi
Batas emisi
Pendidikan
Pemajanan
Public warning
Emissions:
Factory, transportation, agriculture, housing, public sectors, etc
Exposure:
External exposure, absorbed dose, target organ
Health effects:
Subclinical effects, morbidity,
mortality
Sumber efek kontaminan terdiri dari bahaya tradisional (aktifitas manusia, fenomena
alam) dan bahaya modern (aktifitas pengembangan). Keduanya mengeluarkan proses
emisi dari pabrik, tranposrtasi, pertanian, sektor publik dan lain-lain. Yang
mempengaruhi udara, air, makanan dan tanah.
Pajanan yang meliputi pajanan eksternal, dosis terabsorsi, dan target organ akan
mengakibatkan efek kesehatan yang meliputi morbiditas, mortalitas dan efek
subklinikal.
External Dose/
Toxicokinetics
Exposure
Adverse Cellular/S
Late Early
Effects/ responses Responses ucelluler
Pathology Interaction
s
Toxicodynamics
Biological hazards
Chemical hazards
Physical hazards
Mechanical hazards
Psychosocial hazards
• Routes of Entry
Klasifikasi kimia:
- Bahan kimia anorganik
- Bahan kimia organik
➔ Zat Organik
• Hidrokarbon:
- Aliphatic hydrocarbon:
➢ Metana, etana: gas, relatif tidak dapat bereaksi jika berhubungan
dengan zat biologi
➢ Propana, butana: depresan sistem saraf pusat, mudah terbakar
➢ Pentana sampai oktana: iritasi selaput lender
➢ Olefins, etilen, propylene, 1,3 butadiene, isoprene, dll.
- Alicyclic hydrocarbon: Cyclohexana, methylcyclohexane, turpentine
- Aromatik hydrocarbon
➢ Benzene dan turunan alifatik dan alisikliknya.
➢ Polyphenyl
➢ Polycyclic ring
➢ Contoh: benzene, toluena, stirena, naphtalen
➢ Efek: iritasi pada selaput lendir dan depresan CNS, karsinogenik, toksik
pada hematopoietic, leukimia
- Aktivitas seperti estrogen: DDT, Diethylstilbestrol, PCBs, Dioxin, dll.
• Ionazing Radiation
Whole body dose limits as recommended by the international commision on
radiological protection
Tahun Allowable Dose
Radio Frequency 1,2 µeV - 1,2 neV 300 MHz – 300 KHz 1 m - 1 km
Mobile phone : digital 1800 MHz
Mobile phone : analog 900 MHz
➢ Infrared Wavelengths
Radiation form Wavelengths
Infrared (IR) 700 nm – 1 mm
IRA (nearest to the visible spectrum) 1.4 mm - 760 nm
IRB 3 – 1.4 mm
IRC 1 – 3 mm
Ultraviolet (UV) 200 – 400 nm
UVA 315 – 400 nm
UVB 280 – 315 nm
UVC < 280 nm
• Chemical Carsinogenic
Environmental Protection Agency Carcinogen Designations
- Grup A : Karsinogen bagi manusia, bukti yang cukup dari studi epidemiologi
untuk mendukung hubungan sebab akibat antara paparan dan kanker
- Grup B : Kemungkinan karsinogen bagi manusia: berat bukti karsinogenisitas
manusia berdasarkan studi epiemiologis terbatas; agen yang berat bukti
karsinogenisitas berdasarkan studi pada hewan sudah cukup. Dua kelompok:
B1: Bukti terbatas karsinogenisitas dari studi epidemiologi. B2: Bukti yang
cukup dari penelitian pada hewan; bukti karsinogenisitas manusia dan hewan
yang tidak memadai.
- Grup C : Kemungkinan karsinogen bagi manusia; bukti terbatas tentang
karsinogenisitas pada hewan tanpa adanya data manusia.
- Grup D : Tidak dapat di klasifikasikan sebagai penyebab kanker manusia;
bukti karsinogenisitas manusia dan hewan yang tidak memadai, atau tidak ada
data yang tersedia.
- Grup E : Bukti nonkarsinogenisitas untuk manusia; tidak ada bukti untuk
karsinogenisitas pada setidaknya dua uji hewan yang memadai pada spesies
yang berbeda atau dalam studi epidemiologi dan hewan yang memadai.
➔ Lung Carcinogens
● Asbestos
● Arsenic
● Chloromethyl ethers
● Chromium
● Mustard gas
● Nickel
● Polyaromatic hydrocarbons
● Raddon Acrylonitrile
● Beryllium
● Cadmium
● Vinyl chloride
● Formaldehyde
● Man-made mineral fiber
● Silica
● Wood dust
● Wood smoke
● Cutting oils