Anda di halaman 1dari 3

latar belakang

suatu penyakit dapat timbul bila terjadi gangguan dari keseimbangan yang disebabkan oleh
adanya perubahan dari suatu faktor lingkungan di suatu tempat, faktor lingkungan ini
merupakan salah satu dari bagian segitiga epidemiologi. Faktor-faktor yang menentukan
terjadinya penyakit, yaitu manusia sebagai tuan rumah (host), kuman penyebab penyakit
(agent) dan lingkungan (environment). Perubahan dari salah satu faktor tersebut akan
merubah keseimbangan antara ketiganya yang berakibat pada bertambahnya atau
berkurangnya penyakit yang bersangkutan.
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka
secara fisik dan psikisnya. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang
sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika
hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Usaha peningkatan kesehatan lingkungan yang umumnya dikenal dengan sebutan sanitasi
merupakan salah satu tindakan yang dimaksudkan untuk pemeliharaan kesehatan maupun
pencegahan penyakit pada lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya.
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu usaha yang mengawasi
beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-
hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan
hidup. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup: perumahan,
pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.
Usaha sanitasi lingkungan merupakan upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik
manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan
bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia yang ditujukan untuk
meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang
mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup pasokan air yang bersih
dan aman; pembuangan limbah dari manusia, hewan dan industri yang sehingga derajat
kesehatan manusia terpelihara dengan sempurna.

permasalahan
kebiasaan masyarakat yang masih menyepelekan tentang pentingnya personal hygine
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap dampak tidak menjaga personal hygine
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap sanitasi dan kesehatan lingkungan
Permasalahan ekonomi untuk menyediakan beberapa lingkungan yang sesuai dengan
ketentuan
masyarakat kurang mengetahui dampak penularan penyakit TBC paru
masyarakat tidak menghendaki penyakitnya diketahui orang sekitarnya karena tidak
menghendaki pengucilan dalam masyarakat

perencanaan
kegiatan dilakukan dengan mendatangi rumah warga. Dilakukan pemeriksaan keadaan
rumah, penyuluhan, serta tanya jawab aktif dua arah. Intervensi yang dilakukan adalah
memberikan edukasi dan motivasi dalam hal pentingnya memahami dan membudidayakan
tentang personal hygiene serta kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk penderita
penyakit TBC paru

pelaksanaan
Kegiatan dilakukan dengan melihat rumah warga di Desa pegirikan, Kec. Talang,Kab Tegal,
pukul 09.00-10.45. Dihadiri 1 orang kader dan 2 orang dokter 1 orang petugas medis dan 1
orang petugas kesling . Kegiatan diawali dengan memeriksa keadaan rumah dan didapatkan
:
adanya langit-langit, dinding permanen, lantai semen, terdapat jendela kamar tidur dan
jendela ruang tengah, ventilasi kurang, terdapat lubang asap dapur, pencahayaan gelap
dan tidak silau karena menggunakan lampu redup sehingga tidak dapat untuk membaca
normal, terdapat hewan ternak yaitu burung.
Terdapat sarana pembuangan limbah, kedap air dan tertutup, sarana air bersih
menggunakan sumur, jarak sumber air bersih dengan pembuangan kotoran <10meter,
jamban keluarga berupa leher angsa.terdapat polusi asap homeindustri pembuatan parang.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyuluhuan dan tanya jawab aktif dua arah.

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan adanya kegiatan tanya jawab aktif dua arah.
Kegiatan terlaksana dengan lancar dan peserta memahami materi yang disampaikan.

9
F5
vaksinasi COVID-19 di desa pegirikan dosis 1 dan 2
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARSCoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang
dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Indonesia masih bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan negara lain di
dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan
kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gejala klinis COVID-19 ini didominasi oleh demam,
batuk, anosmia, sampai pada gagal napas. Gejala klinis dan progresivitas penyakit akibat
infeksi virus SAR-CoV2 sebagai penyebab COVID-19 tergantung pada kekuatan dan
karakteristik virus yang terus berubah dan imunitas atau daya tahan tubuh manusia.
Akibatnya, seseorang yang terinfeksi dapat saja tidak bergejala sampai mengalami gejala
berat yang berakhir pada kematian. Hal lain yang juga memengaruhi transmisi penyakit ini di
masyarakat adalah bahwa seseorang yang positif terinfeksi dan tidak bergejala tetap dapat
menularkan ke orang lain, terutama melalui droplet.

Peningkatan jumlah kasus konfirmasi COVID-19


Penularan penyakit COVID-19 yang sangat cepat
Penderita yang mengalami infeksi virus Corona dapat mengalami komplikasi penyakit
hingga kematian.
Dilakukan screening dan pemeriksaan tanda vital untuk menyingkirkan riwayat penyakit
berat yang akan memperberat KIPI

pelaksaan
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21 September 2021 pukul 07.30 – 14.30 di Balaidesa
pegirikan,
sebanyak 225 orang dan dihadiri oleh 7 orang nakes dan 4 dokter.. Kegiatan diawali dengan
pencatatan data peserta yang akan dilakukan vaksinasi, anamnesis keluhan yang sedang
dirasakan dan dilakukan pemeriksaan TTV serta sceering vaksin.jika memenuhi syarat
langsung ke pos penyuntikan dan pindah ke pos observasi setelahnya.jika tidak ada keluhan
selama 10 menit peserta vaksin bisa meninggalkan tempat vaksin.

monitoring
Pemeriksaan berjalan dengan lancar dan peserta tertib mengikuti protokol pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai