Anda di halaman 1dari 14

“Pemberantasan Penyakit Menular Dan

Penyehatan Lingkungan Pemukiman


TUBERKOLOSIS,AIDS,ISPA”
Disusun oleh kelompok 2:

Adzra Maizal Afifah 2114201107


Lutfi Dwi Acpa 2114201131
Reskia Bani Putri 2114201144
Erfika Syinta Zahra 2114201122
Riyat Dadtul Jannah 2114201148
Putri Ananta 2114201139
Mutiara Geni 21142011

Dosen Pembimbing:
Ns.Helmani Suci,M.Kep
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1.TB (TUBERCULOSIS)
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium tuberculosis. Kompleks ini termasuk M. tuberculosis dan M. africanum terutama berasal dari manusia dan M.
bovis yang berasal dari sapi. Mycobacteria lain biasanya menimbulkan gejala klinis yang sulit dibedakan dengan tuberkulosis.
Etiologi penyakit dapat di identifikasi dengan kultur.
Penularan terjadi melalui udara yang mengandung basil TB dalam percikan ludah yang dikeluarkan oleh penderita TB paru atau
TB laring pada waktu mereka batuk, bersin atau pada waktu bernyanyi. Kontak jangka panjang dengan penderita TB menyebabkan
risiko tertulari, infeksi melalui selaput lendir atau kulit yang lecet bisa terjadi namun sangat jarang.
Cara-cara Pemberantasan

a.Pencegahan

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi


mycobacterium tuberkuloisi dengan melakukan penkes adalah sebagai berikut :

- Oleh penderita dapat dilakukan dengan menutup mulut sewaktu batuk, dan
membuang dahak tidak di sembatang tempat (di dalam larutan disinfektan).

-Dengan memberikan vaksin BCG pada bayi

-Disinfeksi, cuci tangan, dan tata rumah tangga dan kebersihan yang ketat,
perlu perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah, memperbaiki ventilasi,
sirkulasi udara, dan penyinaran matahari di rumah.

-Menghindari faktor predisposisi seperti merokok, udara yang lembab dan


kotor (polusi).

-Mencegah kontak langsung dengan penderita tuberculosis paru


b. Pengobatan
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu intensif (2-3 bulan) dan fase
lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan
obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi
WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang
jenis obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin +
Asam Klavulanat, derivat Rifampisin/INH.strategi penanggulangan TB yang dikenal
sebagai Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) yang direkomendasikan
oleh WHO yang terdiri dari lima komponen yaitu:
1. Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam
penanggulangan TB.
2. Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang
pemeriksaan penunjang
3.Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung
oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana
penderita harus minum obat setiap hari.
4.Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.
5.Pencatatan dan pelaporan yang baku.
2.AIDS
Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Program Pemberantasan Penyakit Menular
Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan
akibat penyakit menular dan tidak menular.Adapun Kebijakan Pelaksanaannya yaitu:
-Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mendorong peran, membangun komitmen, dan menjadi
bagian integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan produktif terutama bagi
masyarakat rentan dan miskin hingga ke desa.
-Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan melalui penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat,
imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengendalian faktor risiko baik di perkotaan dan di
perdesaan.
-Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mengembangkan sentra rujukan penyakit, sentra pelatihan
penanggulangan penyakit, sentra regional untuk kesiapsiagaan penanggulangan KLB/ wabah.
Cara-cara pencegahan penyakit menular secara umum, yaitu :
1. Mempertinggi nilai kesehatan
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan lingkungan (sanitasi).
2. Memberi vaksinasi/imunisasi
3. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit, sehingga munculnya wabah dapat
dideteksi sedini mungkin.

Adapun langkah-langkah pemberantasan penyakit menular yaitu :


a. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
b. Melaporkan penyakit menular.
c. Menyelidiki di lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya laporan yang masuk untuk menemukan kasus-kasus
lagi dan untuk mengetahui sumber penularan.
d Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi.
e. Pemberantasan vektor (pembawa penyakit)
f. Pendidikan kesehatan.
3. ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluranpernafasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14
hari, ISPA mengenai struktur saluran di ataslaring, tetapi kebanyakan penyakit ini
mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan

Cara pencegahan berdasarkan level of prevention:


a. Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)
Ditujukan pada orang sehat dengan usaha peningkatan derajat kesehatan (health
promotion) dan pencegahan khusus (spesific protection) terhadap penyakit tertentu.
b. Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention)
Dalam penanggulangan ISPA dilakukan dengan upaya pengobatan dan diagnosis
sedini mungkin. Dalam pelaksanaan program P2 ISPA, seorang balita keadaan
penyakitnya termasuk dalam klasifikasi bukan pneumonia apabila ditandai dengan
batuk, serak, pilek, panas atau demam (suhu tubuh lebih dari 370C), maka
dianjurkan untuk segera diberi pengobatan.
c.Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention)
Tingkat pencegahan ini ditujukan kepada balita yang bukan pneumonia agar
tidak menjadi lebih parah (pneumonia) dan mengakibatkan kecacatan
(pneumonia berat) dan berakhir dengan kematian.

Cara Pencegahan Menurut Depkes RI, (2002) pencegahan ISPA antara lain:
1. Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik
2. Imunisasi
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
Kesehatan Lingkungan Pemukiman
A.Pengertian Pemukiman dan Perumahan
Menurut UU No.4 Tahun 1992 pasal 1 ayat 2 tentang permukiman dan perumahan, rumah adalah bangunan yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga, sedangkan perumahan adalah
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan perumahan dan permukiman menyebutkan bahwa rumah
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sam halnya seperti pangan, sandang, pendidikan dan
kesehatan.Selain berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan alam/cuaca dan makhluk lainnya, rumah juga
memiliki peran sebagai pusat pendidikan keluarga, penerapan budaya dan nilai kehidupan, persiapan bagi generasi
muda, dan sebagai penguat jati diri.

B.Konsep dan Kriteria Kota Sehat


Konsep kota sehat di berbagai daerah berbeda beda tergantung dari permasalahan yang dihadapi di kota tersebut,
oleh karena itu konsep kota sehat tergantung dari permasalahan yang terjadi dan ditentukan oleh masyarakat di
daerah masing – masing dan diawasi oleh pemerintah di daerah masing- masing.
Kriteria kota sehat meliputi kriteria sebagai berikut:
- Kualitas Udara
- Kebisingan Kota
-
.
C.Pengeleloaan dan Pembuangan Sampah Padat Yang Tertata

Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah padat yang baik diantaranya yaitu:

a Tahap pengumpulan dan penyimpanan tempat penyimpanan sementara yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut ini:

-Konstruksi kuat dan tahan bocor

-Memiliki tutup dan mudah dibuka agar dapat dikontrol

-Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut

b. Tahapan pengangkutan

Dari dipo sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan.Sampah diangkut menggunakan truk kontainer khusus
sampah yang biasanya disediakan Dinas Kebersihan Kota.

c.Tahapan Pemusnahan

Dalam tahap pemusnahan ini terdapat banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengolah sampah. Antara lain:

-Sanitary landfill - Discharge to sewers

-Inceneration - Dumping

- Hot feeding - Individual incerneration

- Recycling - Reduction

- Salvaging
D. Sumber Air Bersih
Berdasarkan dari ilmu kesehatan masyarakat, penyedian sumber air bersih
harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena jika persedian air
bersih terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat.Volume rata-
rata kebutuhan air setiap orang perharinya sekitar 150-200 liter.Kebutuhan
air tergantung dari kondisi iklim, standar kehidupan dan kebiasan
masyarakat daerah masing-masing. Kebutuhan air untuk dikonsumsi
manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman.

E.Persyaratan Perumahan dan Pemukiman yang Sehat


Pembangunan perumahan dan pemukiman juga merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia untuk meningkatkan tarap hidup.Sekarang ini,
semakin berkembangnya teknologi oleh kemajuan zaman, maka semakin
besar polusi-polusi yang diberikan terhadap lingkungan seperti polusi akibat
asap kendaraan bermotor, polusi akibat hasil industry, meningkatnya volume
sampah anorganik dan limbah hasil aktivitas rumah tangga.
.Suatu pemukiman yang ideal harus memenuhi ketentuan yang diberlakukan, yaitu
menurut Kepmenkes No.829/Menkes/SK/VII/1999 adalah pemilihan tempat atau lokasi
untuk pemukiman yaitu lokasi tidak berada pada daerah-daerah yang berbahaya atau
rawan terkena bencana alam seperti membangun pemukiman diatas bantaran sungai
yang rawan terkena banjir ketika musim hujan.
Pemukiman yang dibangun juga harus memenuhi syarat kualitas udara, yaitu udara
harus bebas dari gas beracun (H2S dan NH3) dan polutan tidak melebihi dari ambang
batas yang ditentukan yaitu debu atau particulate matter yang harus terdapat di udara
adalah dengan ukuran diameter kurang dari10µg/m3 maksimum 150µg/m3 dan debu
yang terdapat diudara dalam perharinya maksimum 350mm3/m2.
Suatu daerah pemukiman juga harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai
dan layak guna.Sarana dan prasarana pemukiman harus dibangun berdasarkan
dengan kebutuhan penduduknya.Dengan adanya sarana dan prasarana maka dapat
membuat lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya.Yaitu dengan
membangun tempat bermain anak-anak dan tempat relaksasi untuk keluarga dengan
kontruksi bangunan yang dibuat kokoh sehingga tidak membahayakan para penduduk
pemukiman.
F. Program Lingkungan Sehat
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan
hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan
kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan
kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
- Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan
penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang
dibangun, melalui kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang
ditandatangani oleh Bappenas
- Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
a. Pengawasan Institusi Pendidikan
b. Rumah sakit
c . Pengawasan tempat-tempat umum
- Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai