Kelas : 3 D4 A
NIM : P23133117018
Mata Kuliah : Sanitasi Darurat
1) Penanggulangan bencana terdiri dari 3 tahap ( pradarurat, darurat, dan pasca darurat) apa
kegiatan kesehatan linhkungan pada saat pra darurat/ pra bencana?
Jawaban:
Pra Kedaruratan Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi kerugian
harta dan korban jiwa yang disebabkan oleh bahaya dan memastikan bahwa kerugian
yang ada dapat diminimalisasi pada saat terjadi bencana.
Kegiatan kesehatan lingkungan pada pra bencana diutamakan pada kesiapsiagaan yang
meliputi Pelatihan petugas dalam menangani masalah bencana di bidang kesehatan
lingkungan, hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Menyediakan fasilitator penanggulangan bencana di bidang kesehatan lingkungan di
berbagai tingkatan;
- Adanya simulasi penanggulangan bencana di bidang kesehatan lingkungan;
- Menyiapkan buku petunjuk teknis/pelaksanaan/pedoman tentang penanggulangan
bencana di bidang kesehatan lingkungan;
- Pemetaan potensi sumber daya kesehatan lingkungan (sarana, tenaga, dan lembaga)
- Menyusun rencana kontingensi yang meliputi analisis risiko
2) Lingkup kegiatan matra ada yang terkait dengan kesehatan lingkungan, sebutkan salah
satu kegiatan dan bentuk kegiatannya?
Jawaban:
Kesehatan Lapangan (Kesehatan Matra Darat)
a.Kesehatan Haji
Sasaran : CJH, petugas Kesehatan dan non kesehatan
Kegiatan :
Pemeriksaan kesehatan awal dan akhir
Promosi kesehatan
Peningkatan Kesehatan fisik dan mental
Imunisasi
Surveilen Epidemiologi Penyakit
Higiene dan Sanitasi
Pelayanan Medik dan Keperawatan
Pelayanan Evakuasi dan rujukan
Identifikasi dan Administrasi jenazah
Pelayanan Safari wukuf
Penanggulangan KLB
Perbekalan Kesehatan
Pencatatan dan pelaporan.
b.Kesehatan Transmigrasi
Sasaran : Calon transmigran dan petugas pendamping
Kegiatan :
Pemeriksaan Kesehatan
Promosi Kesehatan
Surveilens Epidemiologi Penyakit
Imunisasi
Pelayanan Medik dan keperawatan
Evakuasi dan rujukan
Pencatatan dan pelaporan
Pencegahan penyakit potensial KLB
Pelaksanaan Higiene dan sanitasi
3) Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pangan dalam kondisi
penanggulangam bencana di pengungsian?
Jawaban:
1. Pangan yang dikonsumsi dalam keadaan darurat harus higienis dan saniter serta
terbebas dari pencemaran/kontaminasi
2. Kondisi keamanan pangan sepanjang rantai pangan mulai dari pemilihan bahan
pangan sampai penyajian harus diperhatikan
3. Sisa-sisa bahan pangan tidak boleh disimpan untuk makan berikutnya
4. Pastikan bahwa hanya air yang aman/air yang sudah direbus yang diberikan kepada
bayi dan anak-anak untuk digunakan dalam mempersiapkan pangan pendamping.
5. lebih besar, oleh karena itu harus hati-hati dalam memilih pangan. Hanya pangan yang
telah dimasak dengan matang dan masih panas ketika disajikan yang akan dimakan.
4) Dalam bencana banjir, risiko kesehatan apa saja yang akan timbul?
Jawaban:
Risiko kesehatan yang timbul yaitu bisa dibawa melalui perantara vektor dan air.
1. Jika melalui perantara vektor, risiko kesehatan yang timbul meliputi malaria, demam
berdarah, demam kuning, dan demam west nile,
Berikut panduan meminimalisir risiko penyakit menular dari banjir dari WHO :
Pertama, untuk mengurangi faktor transmisi dari air, dibutuhkan klorinasi air
sebagai desinfektan. Klorin terbukti efektif melawan hampir semua patogen yang
menular melalui air, langkah ini termasuk memastikan penyediaan air minum
aman.
Kedua, perlu adanya vaksinasi terhadap hepatitis A untuk kelompok berisiko
tinggi, seperti orang yang terlibat dalam pengelolaan air minum dan limbah.
Penanganan ketiga dapat dilakukan pencegahan malaria, salah satunya dengan
menyemprot ruangan untuk meminimalisir nyamuk. Cara ini juga akan
meminimalisir jenis penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk.
2. Jika melalui perantara air, risiko kesehatan yang timbul meliputi demam tifoid,
kolera, leptospirosis, dan hepatitis A.
Kontak langsung pada air tercemar juga meningkatkan risiko infeksi penyakit
seperti luka, dermatitis, konjungtivitis, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan.
Namun, penyakit-penyakit tersebut tidak rawan epidemi.
Satu-satunya infeksi rawan epidemi yang ditularkan langsung lewat air adalah
leptospirosis. Penyakit zoonosis ini ditularkan dari darah atau urine hewan
terinfeksi, utamanya anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan
ternak seperti sapi atau babi.
5) Ada berapa metode pengendalian vektor, dalam situasi darurat metode yang mana
dianggap paling efektif dan berikan contoh kegiatannya?
Jawaban: Metode pengendalian vektor ada 2 yaitu, mengelola lingkungan dan
pengendalian dengan insektisida.
Metode yang paling efektif menurut saya adalah dengan mengelola lingkungan. Karena
tidak terlalu beresiko efek yang ditimbulkan juga aman bagi kesehatan masyarakat.
Contohnya:
1) Memeriksa tempat – tempat yang potensial atau telah menjadi perindukan vektor
disekitar tempat tinggal pengungsi dengan radius dari tempat tinggal pengungsi sesuai
dengan bionomik vektor. Contoh: genangan air, tempat pembuangan sampah, dll.
2) Lakukan pengukuran kepadatan dan jenis vektornya.