DISUSUN OLEH :
LUTFI DWI ACPA
2114201131
4C
Dosen pembimbing:
Silfina Indriani,M.keb
Trauma pasca melahirkan
Namun, inkontinensia urine juga dapat terjadi meski saluran kemih normal.
Kondisi tersebut biasanya terjadi pada lanjut usia dan terkait dengan kondisi
mobilitas juga kognitif.
Penyebab inkontinensia sementara atau jangka pendek dapat mencakup:
2. Kehamilan
Selama kehamilan, rahim memberi tekanan ekstra pada kandung kemih saat mengembang. Sebagian
besar wanita yang mengalami inkontinensia selama kehamilan menyadari bahwa inkontinensia akan
hilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
3. Obat-obatan
Inkontinensia dapat menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, termasuk diuretik dan
antidepresan.
4. Minuman
Mengonsumsi minuman tertentu, seperti kopi dan alkohol, dapat membuat seseorang perlu buang air
kecil lebih sering. Jika kamu berhenti mengonsumsi minuman ini, kebutuhan untuk sering buang air
kecil pun akan menurun.
5. Sembelit
Sembelit kronis (tinja yang keras dan kering) dapat menyebabkan seseorang memiliki masalah kontrol
kandung kemih.
Tanda & Gejala
Berdasarkan jenisnya, berikut adalah beberapa gejala inkontinensia urine uang bisa terjadi:
1 .Inkontinensia Stres.
Urine bocor keluar di saat terjadi tekanan di kandung kemih, misalnya saat batuk, bersin, atau
tertawa.
2. Inontinensia Urge.
Pengidap memiliki keinginan yang kuat untuk tiba-tiba buang air kecil diikuti dengan keluarnya urine
yang tidak sengaja (mengompol). Pengidap bisa buang air kecil hingga lebih dari 8 kali dalam sehari,
termasuk di malam hari.
3. Inkontinensia Overflow.
Pengidap sering mengompol dalam jumlah urine yang sedikit-sedikit karena kandung kemih tidak
sepenuhnya kosong.
Pengobatan atau penanganan
1. Terapi Perilaku.
Untuk mengurangi inkontinensia urine dengan edukasi, pemantauan kebiasaan berkemih, penyesuaian asupan
cairan dan kafein, penurunan berat badan untuk wanita yang kelebihan berat badan, penggunaan alat bantu
(misalnya, tempat berkemih di samping tempat tidur), dan berbagai jenis pelatihan kandung kemih dan saluran
uretra (misalnya, meningkatkan jarak waktu berkemih dan latihan otot panggul).
2. Terapi Obat.
Dilakukan untuk merelaksasikan kandung kemih. Obat yang digunakan merupakan obat golongan antikolinergik
yang dapat memiliki efek samping diantaranya mulut kering, sulit BAB, penglihatan buram dan rasa seperti
kebingungan.
Keteter. Pada beberapa kasus dapat dilakukan tindakan berupa pemasangan kateter.
3. pembedahan.
Ini dapat dilakukan terutama pada kasus inkontinensia urine karena sumbatan di saluran kemih atau pemasangan
sfingter buatan (otot berbentuk cincin untuk mencegah aliran urine dari kandung kemih ke uretra).
2 .Fistula genetalia
Fistula diartikan sebagai saluran abnormal yang terbentuk antara dua lokasi organ.
Fistula dapat terjadi pada organ manapun. Namun pada wanita, terdapat tiga jenis
fistula yang paling sering terjadi yakni fistula vesiko-vaginal, uretero-vagina, dan
rektovagina.
1 .Tindakan episiotomi atau tindakan menggunting bagian perineum saat proses persalin
2 .Kanker pada bagian panggul, seperti kanker rahim atau kanker usus besar
3 .Tindakan pembedahan pada bagian perut dan panggul seperti operasi sesar dan operasi pengangkatan
rahi
4 .Penyakit peradangan usus seperti penyakit Chron atau penyakit kolitis ulserati
5. Infeksi usus seperti divertikuliti
6. Menerima terapi radiasi pada bagian panggul
7. Penyebab lain seperti feses yang tersumbat dan tidak dapat keluar dari usus, atau cedera pada vagina
yang disebabkan oleh hal lain selain persalinanlsfmran
Faktor resiko
Faktor risiko dari fistula pada vagina secara garis besar antara lain adalah:
1. Pengobatan
- antibiotik
- obat antinyeri
2. Tindakan pembedahan
Terimakasih atas
perhatiannya :)