Anda di halaman 1dari 3

Sistem perkemihan berfungsi untuk menyaring darah dan membuang apa yang tidak dibutuhkan

tubuh. Prosesnya menghilangkan air ekstra dan garam, racun, dan produk limbah lainnya.

Berikut ini anatomi sistem perkemihan:

 Ginjal. Berjumlah dua buah, masing-masing ada di kedua sisi belakang perut, tepat di bawah
tulang rusuk. Setiap ginjal kira-kira sebesar kepalan tangan.
 Ureter. Berupa tabung tipis di dalam panggul untuk membawa urine dari ginjal ke kandung
kemih.
 Kandung Kemih. Berbentuk seperti kantong, dan terbuat dari otot, yang bisa mengembang
saat terisi.
 Uretra. Berbentuk seperti tabung yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari
tubuh.

Penyakit yang Mengintai

Banyak kondisi yang dapat memengaruhi sistem perkemihan. Infeksi, penyakit, atau masalah dapat
muncul saat lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia. Beberapa gangguan saluran kemih
yang umum adalah:

1. Infeksi

Infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan masalah pada ginjal,
uretra, atau kandung kemih. Infeksi ini terjadi ketika bakteri atau virus memasuki saluran kemih
melalui uretra.

Berikut ini merupakan beberapa edukasi yang dapat diberikan pada pasien ISK:

 Hindari penggunaan produk spermisida dan intrauterine device (IUD)


 Pasien setelah berhubungan seksual disarankan untuk langsung berkemih
 Jangan menahan buang air kecil
 Membersihkan anus setelah BAB dengan cara dari depan ke belakang
 Pasien harus diedukasi untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dengan arahan dan waktu yang
diminta dokter. Sampaikan bahwa hal ini krusial dalam mencegah rekurensi dan resistensi
mikroba. Edukasi pasien untuk menjaga hidrasi tubuhnya dengan cukup minum air agar
fungsi ginjalnya tetap baik.

Gejala-gejala dari Infeksi saluran kemih antara lain

 Rasa ingin selalu buang air kecil


 Nyeri atau perih saat buang air kecil
 Rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah
 Seperti ada tekanan pada panggul
 Nyeri punggung
 Bau urin yang sangat menyengat
 Warna urin yang keruh, bahkan kadang-kadang bercampur dengan darah
 Diare
 Mual dan muntah
 Demam dan tubuh yang menggigil
 Nyeri pada bagian selangkangan, pinggang, bahkan punggung
Dalam mencegah terjadinya Infeksi Saluran Kemih, maka kita dapat melakukan:

 Perbanyak minum air


 Jika cebok, lakukan dengan cara dari depan ke belakang, hal ini untuk mencegah bakteri dari
anus masuk ke vagina atau uretra
 Bersihkanlah alat vital anda sebelum berhubungan
 Buang air kecil setelah berhungan seksual, hal ini untuk bakteri dari saluran kencing
 Jangan ditahan jika anda ingin buang air kencing
 Biasakan Mandi dengan gayubg/ Shower, tidak dengan cara berendam/Bath tub

Untuk kelompok orang yang beresiko terkena Infeksi Saluran Kemih, antara lain:

 Penderita batu gibjal dan pria yang mengalami pembengkakan kelenjar prostat
 Pemakai kateter atau alat bantu kencing
 Cacat lahir
 Wanita
 Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi diafragma
 Wanita yang pasangannya menggunakan kondom berlapis spermidasi
 Wanita yang sedang hamil
 Orang-orang dengan ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar

2. Masalah Struktural

Terkadang bayi lahir dengan cacat lahir yang memengaruhi cara sistem perkemihan mereka
terbentuk. Kelainan ini dapat menyebabkan urine kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi.

Di kemudian hari, prolaps kandung kemih dapat terjadi setelah kehamilan atau seiring
bertambahnya usia wanita. Kandung kemih yang prolaps jatuh ke dalam vagina atau menggantung
keluar dari lubang vagina. Terkadang masalah struktural memerlukan pembedahan untuk
memperbaiki masalah tersebut.

3. Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk ketika produk limbah dalam urine menggumpal. Ini dapat menyebabkan rasa
sakit yang parah dan menghalangi aliran urine.

4. Masalah Buang Air Kecil

Seperti hilangnya kontrol kandung kemih, atau inkontinensia urine, yang menyebabkan urine bocor
sedikit atau banyak. Ini paling sering terjadi pada wanita, biasanya setelah kehamilan atau saat lanjut
usia. Gejalanya bisa lebih buruk ketika batuk, tertawa, bersin atau melompat. Kandung kemih yang
terlalu aktif terjadi ketika kamu merasakan dorongan tiba-tiba untuk sering buang air kecil.

5. Obstruksi Saluran Kemih

Pertumbuhan atau tumor kanker di perut dapat memengaruhi aliran urine. Pada pria, pembesaran
prostat (juga disebut benign prostatic hyperplasia atau BPH ) dapat menyumbat ureter, sehingga
lebih sulit untuk buang air kecil. Penyebab lainnya adalah masalah kehamilan dan gastrointestinal
(GI) seperti penyakit Crohn.

6. Penyakit Ginjal
Penyebab paling umum dari masalah sistem perkemihan ini adalah tekanan darah tinggi dan
diabetes. Kondisi genetik yang disebut penyakit ginjal polikistik menyebabkan kista berisi cairan
terbentuk di dalam ginjal.

Selain itu, overdosis hampir semua obat dapat menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras saat
menyaring limbah, yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal mungkin memerlukan dialisis
atau transplantasi ginjal.

7. Sistitis Interstisial

Penyakit ini menyebabkan peradangan (pembengkakan dan iritasi) di kandung kemih. Obat-obatan
dan terapi fisik dapat memperbaiki gejala penyakit ini.

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang mengenai saluran kemih bawah (sistitis/
infeksi kandung kemih sederhana), ketika mengenai saluran kemih atas (pielonefritis/ infeksi ginjal)

Anda mungkin juga menyukai