PANGGUL
dr. Nurul Setiyorini SpOG
• Disfungsi dasar panggul adalah masalah yang
diremehkan di masyarakat, tetapi memiliki
dampak terhadap kualitas hidup individu
yang terkena
• Jarang dikeluhkan karena dianggap biasa
sesuai dengan pertambahan usia
• Faktor malu terhadap masyarakat atas
kondisi yang dialami
• Gangguan ini akan menurunkan kualitas
hidup perempuan terutama di usia produktif
Anatomi Otot Dasar Panggul
• Diafragma urogenital
• Dasar panggul adalah lembaran otot lurik berbentuk kubah
• Levator ani
• terdiri dari pubococcygeus, puborectalis, dan iliococcygeus
• Meliputi kandung kemih, uterus, dan rektum
• Bersama dengan sfingter anus, memiliki peran penting
dalam mengatur proses penampungan dan pengeluaran
air seni dan feses.
FUNGSI OTOT DASAR PANGGUL
Anamnesis :
• Kapan terjadi ngompol? (Ketika tiba-tiba ingin buang air
kecil, disertai batuk/bersin, atau terjadi tanpa peringatan?)
• Kapan ngompol mulai terjadi? Apakah memburuk atau
membaik dari waktu ke waktu?
• Terapi apa yang sudah dilakukan?
• Apakah ada obat yang dikonsumsi yang mungkin
memperburuk masalah (obat diuretik untuk tekanan darah
tinggi atau obat nyeri dosis tinggi)?
• Gejala penyerta lain seperti demam, urin keluar darah,
riwayat operasi dan trauma
• Catatan 24 jam : jumlah air diminum, frekwensi
berkemih,atau aktivitas yang menyebabkan ngompol
• Pemeriksaan Fisik
• Fungsi neurologis
• Pemeriksaan kekuatan otot panggul
• tes urin rutin
• Tes urodinamik
Copyrights
apply
Bagaimana penanganan prolaps organ panggul?
Tuba Falopii
❖ sepasang saluran terdiri dari otot
dengan struktur berbentuk corong,
memanjang dari kanan dan kiri rahim
❖ Bagian ujungnya disebut fimbriae yang
bersilia, bertugas mengambil sel telur
yang dilepaskan ovarium dan
mengantarkannya ke infundibulum
untuk diteruskan ke uterus.
Organ Reproduksi Perempuan – lanjutan
Vagina
❖ Saluran yang terdiri dari otot namun elastis yang menghubungkan leher
rahim ke tubuh bagian luar.
❖ berfungsi sebagai alat kopulasi (fungsi seksual ) dan menyalurkan sperma ke
uterus
❖ Juga berfungsi sebagai jalan lahir yang dapat melebar untuk
memungkinkan kelahiran janin saat melahirkan.
❖ Batas anterior adalah kandung kemih (vesica urinaria) batas posterior
saluran cerna (anorectal)
Organ Reproduksi Perempuan – lanjutan
Uterus
❖ Terdiri dari korpus (badan) dan serviks leher rahim.
❖ Aspek superior dari korpus uteri adalah fundus, sedangkan bagian
inferior yang berdekatan dengan serviks disebut isthmus/segmen
bawah rahim.
❖ Terdiri dari tiga lapisan yang berbeda: endometrium, miometrium, dan
serosa. Endometrium melapisi rongga rahim; ketebalan dan strukturnya
bervariasi sesuai dengan rangsangan hormon. Miometrium terdiri dari
serat otot polos dan merupakan lapisan tengah dan paling tebal dari
dinding rahim. Serosa adalah
lapisan terluar rahim.
❖ Kanalis servikalis bersama dengan vagina membentuk jalan lahir.
Embriologi Organ Reproduksi
❖Berdasarkan keganasan
□ Jinak
□ Ganas
❖Berdasarkan letak
□ Uterus
□ Adneksa
□ Vagina
❖Berdasarkan Asalnya
□ Kongenital
□ Dapatan
Tumor Jinak
❖berdasarkan jaringan asalnya:
□ Serviks uterus
□ endometrium
□ miometrium.
❖ endometrium
Polip endometrium:
Gejala :perdarahan abnormal
Diagnosis : Endometrial biopsy, kuretase
Terapi : progestin atau GnRH
Asherman`s syndrome
perlekatan lapisan anterior dan posterior dinding rahim yang disebabkan oleh
pengangkatan lapisan basalis setelah kuretase agresif
Gejala : oligomenore, dismenore, amenorre
Terapi : HSG, histeroskopi
Myometrium
❖ Mioma/Fibroid adalah tumor jinak pada otot polos
rahim, yang disebut leiomyoma
Klasifikasi
❖ Mioma dapat dideteksi secara klinis pada
sekitar 20% wanita berusia di atas 30 tahun.
❖Faktor
risiko
Nuliparitas
Obesitas
Riwayat keluarga yang
positif Asal ras Afrika
Pil kontrasepsi
Suntikan DMPA depot dapat dikaitkan dengan penurunan risiko
❖Komplikasi mioma
□ Torsi fibroid yang bertangkai
□ Degenerasi
□ Gejala dan tanda
▪ timbulnya nyeri fokal dan nyeri tekan pada
palpasi yang terlokalisasi pada suatu area rahim
▪ demam ringan
▪ muntah
❖Keganasan pada uterus (sarcoma uteri)
□ Gejala dan tanda mirip dengan kelainan jinak
□ Perdarahan diluar siklus, nyeri perut berulang
□ Faktor risiko : usia (>40), gemuk, belum pernah hamil\
□ Pemeriksaan fisik : tidak khas
□ Penegakan diagnosis : histeroskopi diagnostik, kuretase diagnostik
□ Tindakan 🡪 rujuk
Cerviks
Kista Nabothi
□ kista musin retensi
□ Kista jinak
□ Ditemukan bersamaan dengan pemeriksaan inspekulo
□ Tidak membutuhkan terapi kecuali membesar
Polip Serviks
□ tumor jinak yang tumbuh dari epitel endocervical
□ Tampak seperti penonjolan dari dalam cervix
□ Terjadi karena peningkatan hormone estrogen atau
adanya inflamasi daerah serviks
□ Ditemukan bersamaan dengan pemeriksaan inspekulo
□ Management yang dilakukan : polipektomi
Keganasan Leher Rahim
□ Penyebab kematian kedua terbesar secara global
□ Disebakan Human Papiloma Virus
□ Faktor risiko
▪ Multipartner seksual
▪ Melahirkan usia muda
▪ Melahirkan anak > 2
□ Rute penularan : melalui hubungan seksual
❖Gejala dan Tanda Kanker serviks
□ Keputihan berbau busuk
□ Perdarahan per vagina abnormal
□ Contact bleeding
❖Pemeriksaan bimanual :
□Porsio teraba rapuh dan mudah berdarah
□Berbau busuk
□Tes IVA positif ( pada lesi prakanker)
Adneksa
❖Jaringan penyokong uterus
❖Ligamentum,tuba fallopii, ovarium
❖Kelainan yang mungkin terjadi :
□ Infeksi
□ tumor
Infeksi :
❖ Vulvovaginitis :
□ Infeksi pada daerah vagina dan vulva
□ Disebabkan oleh bakteri, jamur, parasite
□ Faktor resiko : seksual aktif, hygine pribadi kurang
□ Pemeriksaan : keputihan daerah vagina sampai dengan vulva
TERIMAKASIH
IDENTIFIKASI
MASALAH DAN
TATALAKSANA
dr. Nurul Setiyorini SpOG
MASALAH DALAM
SISTEM REPRODUKSI
▪ Penilaian masalah
▪ Emergensi
▪ Urgensi
▪ Non emergensi dan urgensi
▪ Emergensi : suatu keadaan dimana pasien membutuhkan
pertolongan sesegera mungkin (<24 jam) karena
membahayakan nyawa
▪ Urgensi : suatu keadaan dimana pasien membutuhkan pertolongan
namun tidak mengancam jiwa (dapat ditangani > 24jam)
▪ Pasien yang harus segera dibawa ke IGD karena membutuhkan pertolongan
segera (emergensi) :
▪ Tanda vital tidak stabil
▪ Keadaan umum tidak kompos mentis
▪ Terdapat tanda- tanda syok atau tampak kehilangan cairan dalam jumlah besar
(tampak atau tidak) yang mengakibatkan syok
▪ Contoh : perdarahan post partum, syok septik sindrom , TOA terinfeksi dengan gejala
sepsis berat, pasien keganasan dengan perdarahan aktif, torsi kista dengan gangguan
hemodinamik
▪ Pasien yang membutuhkan pertolongan namun keadaan saat ini tidak mengancam jiwa
▪ Tanda vital stabil dan keadaan umum komposmentis
▪ Jika tidak ditangani segera dapat jatuh ke keadaan emergensi
▪ Contoh : pasien keganasan dengan gangguan malnutrisi berat, PID dengan gejala infeksi aktif
MENGIDENTIFIKASI
MASALAH
▪ Sama seperti pemeriksaan pasien umum lainnya
▪ Anamnesis :
▪ Keluhan utama
▪ Keluhan penyerta :
▪ Nyeri perut bawah
▪ Mual &/muntah
▪ Demam
▪ Gangguan BAB &/ BAK
▪ Perut membesar
▪ Keluar darah/keputihan
▪ Pemeriksaan Fisik
▪ Inspekulo
▪ Bimanual
□ Informed consent sebelum tindakan
▪ tindakan yang dilakukan
▪ tujuan dilakukan
▪ hal yang akan dirasakan pasien
▪Pemeriksaan Penunjang :
▪ yang bersifat skrining (contoh : tes kehamilan)
PEMERIKSAAN DALAM
VAGINA
▪ Inspeksi
▪ Mengetahui adakah tumor/cairan
abnormal yang visibel
▪ Beberapa cacat bawaan tampak
Pap
• Menggunakan pengecatan papanicolau
• Dibaca oleh dokter patologi anatomi
• Hasil didapat beberapa hari setelah pemeriksaan
smear
IVA
•Menggunakan larutan asam asetat yang
ditempelkan langsung pada serviks
• Dikerjakan oleh tenaga medis yang terlatih
• Harus terlihat zona transformasi skuamo kolumnar
• Hasil didapatkan saat itu juga
Kapan ? ?
• Pap smear : sebelum atau sesudah menstruasi
• Iva : kapan saja
• Dilakukan satu tahun sekali pada usia 30-
50tahun
PAP SMEAR
▪ Dua jenis epitel yang berbeda terlihat. Epitel merah muda yang
menutupi ektoserviks adalah epitel skuamosa.
▪ Os eksternal (panah biru), epitel skuamosa (panah merah), dan epitel
kolumnar (panah hijau)
IVA TEST
▪ Cairan asam asetat 5 % 🡪 cuka
dapur 25% + aquades
perbandingan 1 : 5
▪ Lidi kapas direndam dalam
larutan cuka
▪ Lidi kapas ditempel ke
sambungan skuamo kolumner
selama 1 menit penuh
PERTOLONGAN
PERTAMA
▪ Perhatikan survey primer
▪ Airway : jalan nafas
▪ Pastikan jalan nafas selalu terbuka (kepala tidak diganjal bantal)
▪ Jika dapat berbicara, urutan bicara lancar tidak melompat-lompat, dapat
menjawab pertanyaan dengan baik
▪ Breathing : laju nafas
▪ Hitung laju nafas : jika >24x/menit , cenderung ada gangguan, beri bantuan O2 selang
▪ Dengarkan suara nafas, ada/tidak suara tambahan
▪ Circulation : sirkulasi
▪ Cek tanda vital : tentukan ada/tidak syok
▪ Jika ada tanda syok 🡪 pasang infus
▪ Pemberian obat-obatan : dihindari kecuali benar-benar dibutuhkan dan
sifatnya simtomatik dengan tujuan pasien stabil selama perjalanan
▪ Persiapan menuju tujuan tempat rujukan
▪ Hubungi IGD RS yang dituju
▪ Koordinasi dengan keluarga tentang tempat rujukan dan transportasi
menuju tempat rujukan
▪ Selalu sedia persediaan cairan dan suplai oksigen
▪ Persiapan administrasi.
KASUS YANG TERMASUK
KASUS EMERGENSI
trimester 1
▪ Abortus insipiens, KET
▪ Gejala dan tanda :
▪ Nyeri hebat
▪ Perut tegang
▪ Perdarahan dari jalan
lahir
▪ Riwayat terlambat haid
sebanyak mungkin jika
▪ Pemeriksaan Fisik memungkinkan 🡪 rujuk
▪ Slinger pain +
▪ Tes kehamilan positif
▪ Nyeri tekan adneksa
positif
▪ Cavum douglas
menonjol
▪ Tanda vital : syok
▪ Tatalaksana :
▪ Pemasangan infus line
▪ Pastikan ABC stabil
▪ Jika
abortus
insipiens,
dapat
dilakukan
evakuasi
jaringan di
serviks
Perdarahan Akibat ▪Pemeriksaan Fisik :
Keganasan : ▪ Teraba massa rapuh di vagina/ serviks
▪ Ukuran uterus dapat membesar
▪ Gejala dan Tanda : dan terasa nyeri
▪ Nyeri perut ▪ Perdarahan jalan lahir yang
berbau busuk
▪ Mual muntah
▪ Tanda vital : pre syok – syok
▪ Badan kurus/ malnutrisi
▪ Perdarahan jalan lahir yang ▪Tatalaksana
berbau busuk
▪ Riwayat sudah terdiagnosis ▪ Pastikan ABC baik
adanya keganasan (umumnya ca ▪ Infus line
cerviks)
▪ Tampon vagina
▪ Anti perdarahan
▪ Rujuk
Perdarahan Non ▪ Tes kehamilan negative
▪ Tanda vital stabil – presyok
Keganasan PUA ▪ Tidak teraba massa rapuh di jalan lahir
▪Gejala
dan
Tanda
▪ Usia reproduksi
▪ Riwayat penggunaan kontrasepsi
▪ Tidak ada tanda malnutrisi
▪ Jarang merupakan kasus
emergensi
▪Pemeriks
aan Fisik
▪ Uterus membesar
▪ Pada mioma geburt :
teraba massa di luar
cerviks namun porsio
tetap teraba licin
▪ Klinis anemis
▪Tatalaksana
▪ Menyesuaikan dengan
keadaan umum dan tanda
vital
▪ Obat anti perdarahan
▪ Rujuk 🡪 poliklinik spesialis
TOA dengan gangguan ▪ Pemeriksaan Fisik :
sistemik ▪ Tanda sepsis : demam > 380C, Nadi
>100x/mnt
▪Gejala ▪ Klinis anemis
▪ Nyeri perut daerah suprapubic
dan
▪ Perut membesar
tanda :
▪ Keputihan lama ▪ Tatalaksana :
▪ Perut membesar ▪ Pastikan ABC stabil
▪ Mual muntah ▪ Jika terjadi gangguan hemodinamik 🡪
▪ Demam
rujuk dengan pemasangan i.v line
▪ Nyeri perut bawah
TORSI KISTA ▪ Pemeriksaan Fisik :
▪ Tanda vital cenderung stabil hanya
▪ Gejala dan tanda nadi cepat karena kesakitan
▪ Nyeri perut hebat ▪ Teraba massa di adneksa
▪ Mual muntah ▪ Tes kehamilan negative
▪ Dapat menunjuk letak sakit ▪ Tidak teraba massa di jalan lahir
▪ Usia reproduksi ▪ Tidak ada fluksus dan fluor
▪ Tidak ada riwayat operasi ▪ Tatalaksana :
sebelumnya ▪ Karena jarang kasus emergensi
tapi urgensi dapat dilakukan
▪ Riwayat perut dipijat rujukan ke
poliklinik spesialis
▪ Jika kesakitan hebat 🡪 rujuk IGD
Mola Hidatidosa :
▪ Hamil anggur
▪ Pemeriksaan Fisik
▪ tes kehamilan positif
▪ Penyakit trofoblastik yang ▪ Tanda vital :
berhubungan dengan kehamilan
▪ hipertensi dengan nadi cepat
▪ Gangguan kromosom ▪ Nafas pendek dan cepat
▪ Kegawatan 🡪 peningkatan ▪ Akral dingin
hormone tiroid 🡪 tirotoksikosis ▪ Keluar darah dari jalan lahir
▪ Gejala dan Tanda : ▪ Uterus teraba lebih besar dari
▪ Terlambat haid usia kehamilan dan lebih lunak
▪ Perut membesar daripada usia ▪ Tatalaksana
kehamilan ▪ Pastikan ABC aman
▪ Pedarahan dari jalan lahir ▪ Pasang iv line
▪ Rujuk segera
Pelvic Inflammatory ▪ Pemeriksaan Fisik :
Disease ▪ demam
▪ Gejala dan Tanda ▪ Nyeri tekan pada adneksa
▪ Keputihan banyak dan berbau ▪ Fluor >>
▪ Kronik (>1tahun) ▪ Uterus normal
▪ Sering berhubungan dengan PMS ▪ Teraba massa adneksa
▪ Nyeri perut bawah sampai ▪ Serviks eritema s/d erosi hebat
dengan panggul dan pinggang
▪ Kadang diikuti perdarahan dari ▪ Tatalaksana
jalan lahir
▪ Vagina terasa panas ▪ Umumnya kasus urgensi
▪ Pemeriksaan bakteriologi lendir vagina
▪ demam
▪ Jika sudah mendapat penanganan awal
□ rujuk poliklinik spesialis
KASUS RUJUKAN NON
INFEKSI
▪ Tidak membutuhkan penanganan segera
▪ Rujukan bersifat penanganan dan pemeriksaan yang lebih komprehensif
▪ Contoh :
▪ Gangguan pubertas
▪ Gangguan fertilitas
GANGGUAN PUBERTAS
▪ Masalah yang terjadi
▪ Pertumbuhan seks sekunder tidak terjadi
▪ Amenore primer
▪ Gangguan haid
▪ Amenore primer ; tidak pernah mengalami haid sebelumnya
dengan perkembangan seks sekunder baik (16 tahun) atau
dengan gangguan perkembangan seks sekunder terlambat (14
tahun)
▪ Gangguan dapat terjadi karena masalah hormonal, kromosomal, genetik
TANNER STAGING
CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
▪ sekelompok kelainan genetik yang memengaruhi kelenjar adrenal, sepasang organ
seukuran buah kenari di atas ginjal.
▪ Fungsi adrenal :
▪ Kortisol, yang mengatur respons tubuh terhadap penyakit atau stres
▪ Mineralokortikoidyang mengatur kadar natrium dan kalium
▪ Androgen, yang merupakan hormon seks pria yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan pada pria dan wanita
▪ Gejala dan tanda :
▪ alat kelamin yang tampak khas saat lahir. (klitoris membesar)
▪ Di kemudian hari, mereka mungkin mengalami:
▪ Periode menstruasi yang tidak teratur, atau tidak mengalami menstruasi sama sekali, dan kesulitan untuk
hamil
▪ Karakteristik maskulin seperti rambut wajah, rambut tubuh yang berlebihan, dan suara yang semakin dalam
▪ Munculnya tanda-tanda pubertas dini Jerawat yang parah
▪ Pertumbuhan yang cepat selama masa kanak-kanak dengan usia tulang yang lebih tua dan tinggi
badan akhir yang lebih pendek dari yang diharapkan
TURNER SYNDROME
▪ Sindrom Turner adalah kelainan genetik khusus perempuan yang memengaruhi
sekitar 1 dari setiap 2.000 bayi perempuan.
▪ Seorang anak perempuan dengan sindrom Turner hanya memiliki 1 kromosom
seks X yang normal, bukannya 2 kromosom seks normal.
▪ Variasi kromosom ini terjadi secara acak saat bayi dikandung di dalam
rahim. Hal ini tidak terkait dengan usia ibu.
▪ Gejala dan Tanda :
▪ Pertumbuhan melambat
▪ Tidak ada percepatan pertumbuhan pada waktu yang diharapkan pada masa kanak-kanak
▪ Tinggi badan orang dewasa secara signifikan lebih rendah dari yang diharapkan untuk
anggota keluarga perempuan
▪ Kegagalan untuk memulai perubahan seksual yang diharapkan selama masa pubertas
▪ Perkembangan seksual yang "terhenti" selama masa remaja
▪ Siklus menstruasi yang berakhir lebih awal bukan karena kehamilan
▪ Bagi sebagian besar wanita dengan sindrom Turner, ketidakmampuan untuk hamil
tanpa terapi fertilitas
Seorang gadis berusia 13 tahun dengan karakteristik fisik
khas sindrom Turner seperti perawakan pendek, tubuh
gempal, dada lebar dengan puting susu yang berjarak jauh
dan kurangnya perkembangan payudara, dan cubitus valgus.
MAYER-ROKITANSKY-KÜSTER-HAUSER SYNDROME
ovarium
KELAINAN UMUM
BIDANG GINEKOLOGI
dr. Nurul Setiyorini SpOG
Pemeriksaan Pada Kasus Ginekologi
F u
l or
(pengeluara • F
n selain i
darah) s
i
o
l
o
g
i
s
:
• Patologis : infeksi,
keganasan, tumor
Fluksus
• Adalah darah keluar dari vagina
• Fisiologis akan mengikuti siklus tertentu
• Hamil : hanya terjadi pada masa implantasi embrio ke endometrium (Hartman
Sign)
• Terjadi hanya 1-2 hari dan berupa bercak 🡪 selain itu : patologis
• Haid
: mengikuti siklus normal 28-35 hari (dapat memanjang atau
memendek jika terdapat gangguan)
• Patologis: keganasan (ca cervix, ca uteri, ca tuba, ca vagina), infeksi
(bakteri, jamur, parasit), Perdarahan Uterus Disfungsi (gangguan hormonal,
mioma uteri
–PALM-COEIN), trauma/radang berat
Fluor
• Adalah pengeluaran per vagina selain darah
• Fisiologis : Adalah cairan yang dihasilkan kelenjar sepanjang liang
vagina berfungsi sebagai lubrikan dan pertahanan tubuh
• perimenstrual (± 1minggu sebelum dan sesudah haid), masa subur, hamil
• Tandanya keputihan cenderung bening, tidak ada bau menyengat, dan
tidak ada keluhan penyerta
• Saat hamil, keputihan belum berarti patologis karena suhu ibu lebih
tinggi dari biasanya (namun tetap dalam kisaran normal) sehingga
vagina cenderung lebih hangat .
• Beberapa obat2an menyebabkan keputihan : pil kontrasepsi, asupan
calcium (jarang), antibiotika tertentu
• Patologis : disebabkan adanya infeksi, keganasan
• Infeksi berupa infeksi non spesifik atau karena PMS (penyakit menular seksual)
• Nonspesifik : akibat pemakaian KB IUD, kondom, alat bantu seksual,
vaginitis atrofi
• Berwarna putih kekuningan , seperti susu pecah dan diikuti dengan
keluhan lain seperti gatal, panas, kemerahan daerah vagina
• Spesifik : penyakit menular seksual
• Penegakan diagnosis dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik penting!
• Keganasan : keputihan cenderung berbau busuk karena banyaknya
jaringan nekrotik, umumnya diikuti dengan perdarahan
Pemeriksaan Fisik
• Inspekulo dan Bimanual
• Inspekulo
• mukosa vagina: berdarah, rapuh berdarah, keputihan
• Porsio : massa rapuh berdarah, tumor
• IVA 🡪 curiga ca cerviks
• Bimanual
• Perabaan untuk mengetahui keberadaan massa (adneksa, uterus, vagina)
• Penilaian massa dapat bergerak terpisah dengan organ reproduksi atau
tidak
• Nyeri saat pemeriksaan
Tatalaksana
• Hasil dalam batas normal 🡪 edukasi
• Ditemukan kecurigaan 🡪 IVA atau rujuk ke faskes lanjutan
• Edukasi :
• Perbaikan hygiene sanitasi pribadi
• Diet berimbang
• Kontrol jika keluhan menetap
• Jika keadaan umum dan tanda vital tidak stabil 🡪 stabilisasi dan rujuk
Bakterial Vaginosis
• ditandai dengan perubahan pada lingkungan vagina
• Pergeseran mikrobiota vagina dari spesies Lactobacillus ke salah satu
keanekaragaman bakteri yang tinggi, termasuk anaerob fakultatif
• Terjadi peningkatan pH vagina hingga >4,5
• Gardnerella vaginalis, spesies Prevotella, spesies Porphyromonas, spesies
Bacteroides, spesies Peptostreptococcus, Mycoplasma hominis, dan
Ureaplasma urealyticum
• Faktor risiko :
• Pola makan - adanya hubungan antara pola makan tinggi lemak dan BV serta hubungan
terbalik antara BV dengan asupan folat, vitamin E, dan kalsium. Diet tinggi serat
dikaitkan dengan peningkatan komunitas mikroba vagina yang didominasi Lactobacillus
• BMI - wanita yang kelebihan berat badan (indeks massa tubuh [BMI] 25,0-29,9 kg/m2) dan
obesitas (BMI ≥30 kg/m2) memiliki skor Nugent yang lebih tinggi dan tingkat BV yang
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang memiliki BMI normal
• Gejala dan Tanda
• Keputihan dengan "bau amis" yang tidak sedap yang mungkin lebih
mencolok setelah melakukan hubungan seksual dan selama menstruasi
• Servisitis
• Tanpa gejala - Sampai dengan 50-70 % wanita dengan BV tidak
menunjukkan gejala
Candidosis Vulvovaginal
• gangguan yang ditandai dengan tanda dan gejala peradangan vulvovaginal
dengan adanya spesies Candida. Identifikasi Candida vulvovaginal saja
bukan merupakan indikasi penyakit, karena spesies Candida adalah bagian
dari flora normal.
• Faktor risiko :
• Diabetes mellitus
• Penggunaan antibiotic
• Peningkatan kadar estrogen
• Penggunaan obat imunosupresan
• Pasien Hamil
• ketuban pecah dini
• persalinan premature
• kelahiran bayi dengan berat badan
lahir rendah
• Diagnosis : menemukan
Trichomonas pada pengecatan
basah
Sifilis
• Infeksi yang disebabkan oleh spirochete Treponema pallidum
• Penularan seksual
• Spirochetes berpindah dari lesi terbuka melintasi
membran mukosa
•4 tahap infeksi yang didapat orang dewasa
• Primer
• Sekunder
• Laten
• Tersier
Primary Syphilis
• Terjadi rata-rata 21 hari setelah paparan
• Chancre klasik
• Ulserasi tunggal tanpa rasa sakit
• Beberapa ulserasi dapat terjadi jika ada infeksi
HIV yang terjadi bersamaan
• Dapat bertahan selama 3-6 minggu tanpa pengobatan
Secondary Syphilis
• 25% pasien yang tidak diobati akan mengembangkan sifilis sekunder
• Ruam
• Temuan yang paling khas
• Ruam makulopapular simetris yang menyebar
• Termasuk batang tubuh, ekstremitas, telapak tangan dan telapak kaki
• Semua lesi mengandung bakteri dan menular
• Kondiloma lata
• Terjadi pada mukosa
• Hepatitis,Uveitis,Sinovitis, Nefritis
• Gejala sistemik : Demam, tidak enak
badan, penurunan berat badan
Latent Tertiary
Syphilis
Syphilis
• Serologi positif tanpa sekunder
gejala
• Dikategorikan sebagai
awal atau akhir
• Laten awal : <1
tahun setelah sifilis
sekunder
• Laten lambat :> 1
tahun setelah sifilis
• Terjadi1-30 tahun
setelah infeksi primer
• Gejala:
• Neurosifilis
• myelopati sifilis
• Sifilis kardiovaskular
• Sifilis gummatosa
Late Congenital
Syphilis
Late Congenital
Syphilis
Hutchinson Teeth
Mulberry Molar
⚫ Primary/Secondary/Early latent
⚫ Benzathine Penicillin G, 2.4 million units IM
⚫ One dose
• Komplikasi kehamilan
• korioamnionitis, ketuban pecah dini, kelahiran prematur, berat badan lahir
rendah atau kecil untuk usia kehamilan, dan aborsi spontan pada wanita hamil
Penegakan Tatalaksana
diagnosis • Pemberian antibiotik dalam
jangka waktu tertentu sesuai
dengan pola kuman
• Pengecatan Gram
• Pemberian antibiotic untuk
• Biakan GO bersamaan dg infeksi
• Tes Deteksi Antigen: EIA & DFA Klamidia