Anda di halaman 1dari 31

TOPIK 12

Meningkatkan Keamanan Obat-Obatan yang HaruS


Diwaspadai


Obat high alert mencakup:


1. Obat risiko tinggi, yaitu obat dengan zat aktif yang dapat
menimbulkan kematian atau kecacatan bila terjadi kesalahan (error)
dalam penggunaannya (contoh: insulin, heparin atau sitostatika).
2. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa
dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA)
3. Elektrolit konsentrat contoh: kalium klorida dengan konsentrasi sama
atau lebih dari 1 mEq/ml, natrium klorida dengan konsentrasi lebih
dari 0,9% dan magnesium sulfat injeksi dengan konsentrasi sama
atau lebih dari 50%
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit






Elemen Penilaian SKP. 3
1) Rumah sakit menetapkan daftar obat kewaspadaan tinggi(High Alert)
termasuk obat Look -Alike Sound Alike (LASA).
2) Rumah sakit menerapkan pengelolaan obat kewaspadaan tinggi (High
Alert) termasuk obat Look -Alike Sound Alike (LASA) secara seragam
di seluruh area rumah sakit untuk mengurangi risiko dan cedera
3) Rumah sakit mengevaluasi dan memperbaharui daftar obat High-Alert
dan obat Look -Alike Sound Alike (LASA) yang sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun sekali berdasarkan laporan insiden lokal, nasional dan
internasional

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Standar SKP.3.1

Rumah sakit menerapkan proses


untuk meningkatkan keamanan
elektrolit
penggunaan konsentrat

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit




Elemen Penilaian SKP. 3.1
1) Rumah sakit menerapkan proses penyimpanan elektrolit konsentrat
tertentu hanya di Instalasi Farmasi, kecuali di unit pelayanan dengan
pertimbangan klinis untuk mengurangi risiko dan cedera pada
penggunaan elektrolit konsentrat.
2) Penyimpanan elektrolit konsentrat di luar Instalasi Farmasi
diperbolehkan hanya dalam untuk situasi yang ditentukan sesuai
dalam maksud dan tujuan
3) Rumah sakit menetapkan dan menerapkan protokol koreksi
hipokalemia, hiponatremia, hipofosfatemia

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


• High Alert Medication (HAM) adalah obat-obat yang


memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya bermakna
bila digunakan secara keliru.
• Kekeliruan dapat terjadi bila staf belum sungguh-
sungguh mengenal unit perawatan pasien, yang
dipekerjakan adalah perawat kontrakan yg tidak diberi
pengenalan memadai, atau dalam keadaan darurat.
• Daftar obat HAM diadaptasi dari daftar Institute for
Safe Medication Practice (ISMP)
• Di RSUP Dr Kariadi terdapat 60 item obat yang
digolongkan obat HAM menurut daftar ISMP tersebut.

HIGH
ALERT

3/27/2014 Tim IPSG 6

DAFTAR OBAT HAM


• Golongan elektrolit konsentrat: NaCl 3%, KCl 7,46%
• Golongan antikoagulan: heparin, nadroparin,
enoxaparine, dll.
• Golongan sitostatika: cisplatin, carboplatin,
bleomisin,dll.
• Golongan anastetika: isoflurane, halothane,
ketamine,dll.
• Golongan agonis adrenergik: epinefrin, norepinefrin
• Golongan antagonis adrenergik: metoprolol
• Golongan insulin: Humulin, Novorapid, Lantus, dll.
• Golongan antiaritmia: inj. amiodaron, inj. Digoksin
• Golongan analgesik narkotika: inj. Morfin, inj.
Pethidin,dll
• Dekstrosa 40%

3/27/2014 Tim IPSG 7

PROSEDUR
• Obat HAM disimpan dengan penandaan
yang jelas, dipisah dengan obat-obat lainnya
(diberi wadah tersendiri), dan diberi label
HAM.
• Elektrolit konsentrat (NaCl 3% dan KCl
7,46%) hanya boleh tersedia di Instalasi
Farmasi, IGD, IBS, dan ICU.
• Elektrolit konsentrat di bangsal selain IGD,
IBS, dan ICU akan dicampur oleh Instalasi
Farmasi di unit i.v. Admixture

3/27/2014 Tim IPSG 8

• Pemeriksaan ulang/double check wajib


dilakukan sebelum obat HAM diberikan
kepada pasien, sebagai bukti double check
maka perawat yang akan memberikan obat
HAM memberi paraf pada lembar Asesmen
Lanjut dan Monitoring, kemudian perawat
yang berbeda memberi paraf dan nama
terang dengan tinta yang berbeda warna.

HIGH
ALERT

3/27/2014 Tim IPSG 9

KOTAK OBAT HAM PASIEN DI LOKER

3/27/2014 Tim IPSG 10


KOTAK OBAT HAM EMERGENSI

3/27/2014 Tim IPSG 11


PENGELOLAAN OBAT LASA
• Pengelolaan obat Looks Alike Sounds Alike
(LASA) adalah suatu prosedur yang meliputi
penyimpanan, pemakaian, serta
pengendalian obat-obat yang memiliki
kemiripan dalam hal kemasan, tulisan, dan
pengucapannya.
• Obat LASA diberi Label obat LASA sesuai
dengan lampiran. Label ditempel sedemikian
rupa sehingga tidak menutupi identitas obat
dan tanggal kadaluarsanya.

3/27/2014 Tim IPSG 12


DAFTAR OBAT LASA


• Tulisan Mirip (Looks Alike)
– Asam mefenamat dg Asam traneksamat
– Ataroc dg Atarax
• Kemasan Mirip (Looks Alike)
– Cendo lyteers dg Cendo catarlens
– Sandimun neoral 25 mg dg Sandimun neoral 50
mg
• Pengucapan Mirip (Sounds Alike)
– Simarc dg Semax
– Zometa dg Vometa
3/27/2014 Tim IPSG 13

3/27/2014 Tim IPSG 14


LABEL LASA
LASA BIASA • Label LASA beda dosis
(untuk ditempelkan pada obat
yang memiliki lebih dari satu
kekuatan dosis dan tercantum pada
daftar obat LASA, misalnya:
Benzatin Penisilin 1,2 juta Inj dan
Benzatin Penisilin 2,4 juta Inj).
• Obat LASA yang memiliki
LAS kekuatan dosis paling rendah
diberi label LASA 1, dosis lebih
tinggi lagi diberi label LASA 2,
sedangkan yang tertinggi adalah
LASA 3. Bila hanya memiliki dua
kekuatan dosis, maka cukup
digunakan label LASA 1 dan LASA
2.
LASA LASA LASA

1 2 3
3/27/2014 Tim IPSG 15

PENGELOLAAN OBAT LASA


• Penyimpanan antar pasangan obat
LASA tidak diletakkan secara
berdampingan.
• Dokter yang meresepkan obat LASA
wajib menuliskan nama obat, jumlah
obat, dan aturan pakainya dengan
jelas untuk menghindari kekeliruan.

3/27/2014 Tim IPSG 16


• Petugas depo farmasi yang


menyiapkan obat LASA tersebut harus
memastikan kebenaran obatnya
melalui proses verifikasi dengan kaidah
7 benar. Bila terjadi kerancuan maka
petugas depo farmasi mengkonfirmasi
resep tersebut kepada dokter penulis
resep. Konfirmasi dilakukan dengan
metode TBK (Tulis Baca Konfirmasi),
ditulis di lembar resep, dan
ditandatangani oleh dokter.

3/27/2014 Tim IPSG 17


• Pemeriksaan ulang (double check)
dilakukan sebelum obat LASA diberikan
oleh petugas depo farmasi kepada perawat
atau pasien di rawat jalan, dan juga antar
perawat sebelum obat LASA diberikan
kepada pasien di rawat inap. Sebagai bukti
telah dilakukan double check, maka
perawat kedua membubuhkan paraf dan
nama terang pada Lembar Asesmen Lanjut
dan Monitoring dengan tinta yang berbeda.

3/27/2014 Tim IPSG 18


19
TOPIK 13
HUBUNGAN MANUSIA DG PATIENT SAFETY

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Definisi
a) Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden keselamatan pasien

yang menyebabkan cedera pada pasien.


b) Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden keselamatan pasien yang
sudah terpapar pada pasien namun tidak menyebabkan cedera.

c) Kejadian nyaris cedera (near-miss atau hampir cedera) atau KNC


adanya insiden keselamatan pasien yang belum terpapar pada pasien.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Definisi
d) Suatu kondisi potensial cedera signifikan (KPCS) adalah suatu kondisi
(selain dari proses penyakit atau kondisi pasien itu sendiri) yang berpotensi

menyebabkan terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD)


e) Kejadian Sentinel adalah suatu kejadian yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit pasien atau penyakit yang mendasarinya yang terjadi
pada pasien.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Kejadian sentinel merupakan salah satu jenis


insiden keselamatan pasien yang harus
dilaporkan
Yang menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
• Kematian.
• Cedera permanen.
• Cedera berat yang bersifat sementara/reversible.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Cedera permanen adalah dampak yang dialami


pasien yang bersifat ireversibel akibat insiden
yang dialaminya misalnya kecacadan,
kelumpuhan, kebutaan, tuli, dan lain- lainnya.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Cedera berat yang bersifat sementara adalah cedera yang bersifat
kritis dan dapat mengancam nyawa yang berlangsung dalam suatu
kurun waktu tanpa terjadi cedera permanen/gejala sisa, namun
kondisi tersebut mengharuskan pemindahan pasien ke tingkat
perawatan yang lebih tinggi /pengawasan pasien untuk jangka
waktu yang lama, pemindahan pasien ke tingkat perawatan yang
lebih tinggi karena adanya kondisi yang mengancam nyawa, atau
penambahan operasi besar, tindakan, atau tata laksana untuk
menanggulangi kondisi tersebut.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Kejadian juga dapat digolongkan sebagai kejadian sentinel
jika terjadi salah satu dari berikut ini: (a-o)
a) Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana, menerima pelayanan di unit yang
selalu memiliki staf sepanjang hari atau dalam waktu 72 jam setelah pemulangan pasien,
termasuk dari Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit;
b) Kematian bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi;
c) Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;
d) Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan pelayanan;
e) Kaburnya pasien (atau pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang selalu dijaga oleh staf
sepanjang hari (termasuk UGD), yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera
sementara derajat berat bagi pasien tersebut;

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Kejadian juga dapat digolongkan sebagai kejadian sentinel


jika terjadi salah satu dari berikut ini:

f) Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau produk darah dengan
inkompatibilitas golongan darah mayor (ABO, Rh, kelompok darah lainnya);
g) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera
sementara derajat berat) atau pembunuhan pasien yang sedang menerima perawatan, tata
laksana, dan layanan ketika berada dalam lingkungan rumah sakit;

h) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera


sementara derajat berat) atau pembunuhan anggota staf, praktisi mandiri berizin,
pengunjung, atau vendor ketika berada dalam lingkungan rumah sakit

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Kejadian juga dapat digolongkan sebagai kejadian


sentinel jika terjadi salah satu dari berikut ini:
i) Tindakan invasif, termasuk operasi yang dilakukan pada pasien yang salah, pada
sisi yang salah, atau menggunakan prosedur yang salah (secara tidak sengaja);
j) Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja setelah
suatu tindakan invasif, termasuk operasi;

k) Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30 mg/dL);


l) Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif > 1.500 rad pada satu
medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh yang salah atau
pemberian radioterapi > 25% melebihi dosis radioterapi yang direncanakan

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit



Kejadian juga dapat digolongkan sebagai kejadian


sentinel jika terjadi salah satu dari berikut ini:
m) Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak
diantisipasi selama satu episode perawatan pasien;

n) Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses persalinan); atau


o) Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak berhubungan dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang mendasari) terjadi pada
pasien dan menyebabkan cedera permanen atau cedera sementara derajat
berat.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


• Komite mutu segera membentuk tim investigator segera setelah


menerima laporan kejadian sentinel.
• Semua kejadian yang memenuhi definisi tersebut dianalisis akar
masalahnya secara komprehensif (RCA) dengan waktu tidak
melebihi 45 (empat puluh lima) hari.
• Tidak semua kesalahan menyebabkan kejadian sentinel, dan tidak
semua kejadian sentinel terjadi akibat adanya suatu kesalahan.
• Mengidentifikasi suatu insiden sebagai kejadian sentinel tidak
mengindikasikan adanya tanggungan hukum.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


MATURNUWUN

31

Anda mungkin juga menyukai