Anda di halaman 1dari 26

Pelayanan Resep-High

Allert Medication
Kelas A
Kelompok 1:
Valdy Filando Sardi 2041012071
Elsa Ramadhanti 2041012073
Agna Annisa Rahim 2041012075
• High-alert medications adalah obat-obatan yang memiliki
risiko tinggi menyebabkan cedera signifikan pada pasien
jika digunakan secara salah.
• Obat yang tergolong kewaspadaan tinggi adalah obat-
obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama
Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike
Sound Alike/LASA). Elektrolit konsentrasi tinggi dan
Obat-Obat sitostatika atau obat yang digunakan di UGD
dan ICU.

High-alert medications
• Antitrombotik dan agen antikoagulan spesifik
• Insulin
• Agonis adrenergik dan agen inotropik
• Agen anestesi dan sedatif
• Agen penghambat neuromuskuler
• Kemoterapi dan agen sitotoksik lainnya
• Larutan elektrolit pekat
• Nutrisi parenteral
• Analog prostasiklin
• Pengobatan epidural / intratekal dan analgesia yang dikontrol pasien
• Infus natrium sitrat / kalsium untuk CVVHD
• Infus nonformularis

Yang termasuk High Alert


Medications
kategori
• Permintaan resep obat yang tulisannya sulit terbaca/dibaca.
• Prosedur pengenceran yang keliru.
• Kebingungan antara persiapan IM, IV, Intratekal, Epidural.
• Kebingungan antara kekuatan yang berbeda dari obat yang sama.
• Keambiguan pelabelan pada konsentrasi dan volume total obat.
• Laju infus yang keliru.
• Produk yang tampak atau terdengar sama, atau pemaketan
produk serupa (LASA / NORUM).

Faktor Risiko Umum


• LASA (Look Alike Sound Alike) atau di Indonesia sering
disebut dengan NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip).
• Obat LASA atau NORUM adalah obat yang nampak
mirip dalam hal bentuk, tulisan, warna, dan pengucapan.

Obat Lasa/Norum
NO NAMA OBAT
1 AlloPURINOL HaloPERIDOL
2 LaSIX LoSEC
3 AmiTRIPTILIN AmiNOPHILIN
4 ApTOR LipiTOR
5 Propranolol BisoPROLOL
6 ERITROmycin AZITROmycin
7 EFEDrin EFINefrin
8 DoPAMIN DobuTAMIN
9 FARgesic FORgesic
10 PheniTOYN VenTOLIN

1. Ucapan Mirip
Sumber: Guide On Handling Look Alike, Sound Alike Medications, 2012
2. Kemasan Mirip
NO NAMA OBAT
1 Histapan Heptasan
2 Bio ATP Pehavral
3 Tomit Tab Trifed Tab
4 Omeprazole inj Ceftizoxime inj
5 Rhinos sirup Rhinofed sirup
6 Tilflam tab Vaclo tab
7 Ubesco tab Imesco tab
8 Ikalep sirup Lactulac sirup
9 Iliadin drop Iliadin spray
10 Mertigo tab Nopres tab

Sumber: Farmasi Komunitas, 2017


NO NAMA OBAT
1 Amalodipin 5 mg Amlodipin 10mg
2 Neurotam 800mg Neurotam 1200mg
3 Acyclovir 200mg Acyclovir 400mg
3.4Nama ObatLudiomil
Sama Kekuatan
10mg Berbeda Ludiomil 50mg
5 Divask 5mg Divask 10mg
6 Seomrol 4 mg Somerol 16mg
7 Lyrica 50mg Lyrica 75mg
8 Flamar 25mg Flamar 50mg
9 Amoksisilin 250mg Amoksisilin 500mg
10 Na. Diklofenak 25mg Na. Diklofenak 50mg

Sumber: Farmasi Komunitas, 2017


1. Obat disimpan pada tempat yang jelas perbedaannya,
terpisah/diantarai dengan 1 (satu) item/obat lain.
2. Beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap kotak
penyimpanan obat dan menampilkan kandungan aktif dari obat
tersebut dan berikan label penanda obat dengan kewaspadaan tinggi
atau LASA/NORUM.
3. Obat LASA diberi stiker warna berbeda (contohnya: warna biru)
dengan tulisan obat LASA (contohnya: warna hitam) dan
ditempelkan pada kotak obat.
4. Jika obat LASA nama sama memiliki 3 (tiga) kekuatan berbeda,
maka masing-masing obat tersebut diberi warna yang berbeda
dengan menggunakan stiker.

PENANGANAN OBAT
KETEGORI LASA/NORUM
5. Jika obat LASA nama sama tetapi hanya ada 2 (dua)
kekuatan yang berbeda, maka perlakuannya sama seperti
obat LASA nama sama dengan 3 kekuatan berbeda.
6. Tenaga farmasi harus membaca resep yang mengandung
obat LASA dengan cermat dan jika tidak jelas harus
dikonfirmasi kembali kepada penulis resep, dalam hal ini
yang dimaksud dokter
7. Tenaga farmasi harus menyiapkan obat sesuai dengan
yang tertulis pada resep
8. Sebelum menyerahkan obat pada pasien, tenaga farmasi
disarankan mengecek ulang atau membaca kembali
kebenaran resep dengan obat yang akan diserahkan.
9. Perawat hendaknya membaca etiket obat sebelum
memberikan kepada pasien.
10. Etiket obat harus dilengkapi dengan hal-hal seperti
berikut ini. a. Tanggal resep. b. Nama, tanggal lahir dan
nomor RM pasien. c. Nama obat. d. Aturan pakai. e.
Tanggal kadaluwarsa obat.
• Obat kewaspadaan tinggi harus diresepkan, disimpan,
dan diberikan sesuai yang terbukti aman.
• Obat kewaspadaan tinggi harus diberikan label “HIGH
ALERT MEDICATION” atau “OBAT KEWASPADAAN
TINGGI” (gunakan salah satu saja) pada: • Rak / lemari
obat • Kotak obat • Paket produk obat • Vial atau ampul
tunggal.

Mengelola HIGH ALERT MEDICATION


• Penggunaan stiker "Peringatan Tinggi" di area
penyimpanan yang berlaku
• Penggunaan tempat sampah merah di area penyimpanan
yang berlaku
• Pelabelan obat yang berlaku dengan stiker "Peringatan
Tinggi" jika belum diberi label seperti itu oleh produsen
• high alert medications yang tidak disimpan dalam
kantong berpenutup kunci harus dipindai saat dikeluarkan
dari lemari pengeluaran otomatis

Strategi dan pengamanan


high alert medications
• Jika memungkinkan, pemesanan dibatasi pada set pesanan
• Saat memesan obat dengan kewaspadaan tinggi, penyedia
harus memilih indikasi yang sesuai
• Pengobatan yang diidentifikasi sebagai waspada tinggi
diberi label seperti itu dalam One Chart
• Pompa infus pintar dengan pagar pembatas digunakan
• Pengobatan dengan kewaspadaan tinggi yang dipilih
memerlukan verifikasi klinis ganda independen sebelum
pemberian
Strategi untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemberian
obat dilakukan dengan 9 langkah pengelolaan yang baik untuk
menghindari kesalahan. Ke 9 langkah yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Pengadaan
b. Penyimpanan
c. Peresepan
d. Dispensing/Distribusi obat
e. Administrasi
f. Pemantauan
g. Informasi
h. Edukasi Pasien
i. Evaluasi
• Batasi kekuatan obat yang tersedia dalam formularium
pada setiap fasilitas layanan kesehatan.
• Hindari perubahan merk atau warna yang terlalu sering.
Beri tahu pengguna akhir ketika ada perubahan.
• Beri tahu semua petugas yang terkait mengenai daftar
OBAT KEWASPADAAN TINGGI terbaru di lingkungan
rumah sakit.
• Mendorong pembelian peralatan dan bahan habis pakai
yang memiliki fitur keamanan bagi pemberian obat yang
aman.

Pengadaan
• Semua petugas harus membaca label “Obat Kewaspadaan Tinggi”
secara seksama sebelum menyimpan obat dan disimpan pada tempat
yang tepat.
• Semua “Obat Kewaspadaan Tinggi” harus disimpan dalam wadah
yang tersendiri dengan labelnya sendiri. Jika memungkinkan, hindari
obat-obat LASA atau yang berkuatan beda, disimpan berdampingan,
berjejeran.
• Gunakan huruf-KAPITAL untuk menekankan perbedaan nama obat
(misal: DOPamine dan DOBUTamine).
• Batasi stok obat di bangsal hingga ke kebutuhan standar. Kurangi
kuantitas dan variasi kekuatan/persiapan yang disimpan.
• Labeli semua wadah yang digunakan untuk obat kewaspadaan tinggi
sebagai “OBAT KEWASPADAAN TINGGI” atau “HIGH ALERT
MEDICATION”.

Penyimpanan
• Gunakan formulir standar untuk pesanan tertulis akan obat-obat
sitotoksik dan nutrisi parenteral.
• Jangan menggunakan singkatan saat meresepkan.
• Tulis dosis spesifik, rute dan laju infus untuk peresepan.
• Resepkan obat-obat cairan per oral dengan dosis spesifikasik dalam
miligram.
• Jangan mungkinan koma NOL dalam peresepan (misal 5,0 mg bisa
salah dibaca sebagai 50 mg).
• Gunakan penulisan resep terkomputerisasi sepenuh mungkin, guna
menghilangkan tulisan tangan yang tidak terbaca dan kesalahan
interpretasi. Fitur keamanan harus ditanamkan dalam sistem komputer.

Peresepan
• Bangun sistem kendali periksa bagi semua penyiapan
yang melibatkan obat kewaspadaan tinggi.
• Perhitungan melibatkan:
• Obat-obat sitotoksik dan nutrisi parenteral akan secara
independen diperiksa oleh apoteker lainnya.
• Penyiapan mendadak akan secara independen diperiksa
oleh petugas farmasi/apoteker lainnya.
• Semua obat yang diencerkan HARUS dilabeli dengan
nama dan kekuatan SEGERA pasca pengenceran.

Penyiapan
• Semua wadah obat kewaspadaan tinggi, termasuk paket
produk, dan vial/ampul tunggal yang diminta ke bangsal/unit
harus dilabeli sebagai “OBAT KEWASPADAAN TINGGI”.
• Obat kewaspadaan tinggi yang disalurkan kepada pasien
harus dilabeli sebagai “OBAT KEWASPADAAN TINGGI”
• Obat kewaspadaan tinggi sebelum disalurkan harus dilakukan
pengontrolan dengan pemeriksaan.
• Obat kewaspadaan tinggi akan diperiksa saat diterima oleh
petugas pelayanan kesehatan.

Dispensing
Administrasi Dalam melakukan pengadministrasian
terhadap obat-obatan, hendaklah mempertimbangkan hal-
hal berikut ini, yaitu:
a. Baca label obat secara hati-hati selama proses
melakukan dispensing obat.
b. Cek secara rutin penggunaan obat dengan resep yang
pernah masuk.
c. Klarifikasi permintaan pesanan obat dengan cara
membaca kembali pesanan tersebut.

Administrasi
• Pantau secara seksama tanda vital, data laboratorium,
respons pasien sebelum dan sesudah pemberian obat
kewaspadaan tinggi.
• Sediakan selalu antidotum dan peralatan resusitasi di
setiap bangsal / unit yang memberikan obat kewaspadaan
tinggi.

Pemantauan
• Pastikan dokumentasi lengkap pada catatan pengobatan.
• Selalu verifikasi setiap dokumentasi yang tidak jelas atau
tidak akurat sebelum mengeluarkan atau mengelola obat-
obatan.

Dokumentasi
• Daftar high alert medications yang digunakan di dalam
fasilitas harus diidentifikasi.
• Daftar high alert medications harus disebarluaskan
kepada semua personel kesehatan di fasilitas.
• Referensi atau panduan pengenceran yang diperbarui
harus tersedia di bangsal, ruang perawatan dan apotek.
• Pantau dan laporkan reaksi obat yang merugikan dan
kesalahan pengobatan yang terkait dengan pengobatan
dengan kewaspadaan tinggi.

Informasi pengobatan
1) ISMP List of High-Alert Medications in Acute Care
Setting. Institute for Safe Medication Practices.
2) ISMP List of Confused Drug Names. Institute for Safe
Medication Practices.
3) Guideline on Safe Use of High Alert Medications.
Pharmaceutical Service Division, Ministry of Health
Malaysia.

SUMBER

Anda mungkin juga menyukai