Anda di halaman 1dari 3

LOGBOOK

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


BIDANG RUMAH SAKIT

PROGRAM PESTUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Hari ke: 54 Hari: Jumat Tanggal: 03 September 2021


Pukul Kegiatan Keterangan
(tempat/nama
pemateri/dll)
08.00-12.00 Presentasi makalah IFRS dan Gedung diklat lantai 2
laporan akhir dan penutupan PKPA RSAM
RS

Resume materi/Kegiatan
Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker
(PKPA):
1. Mampu melakukan pengkajian dan mendapatkan riwayat kasus
khususnya dalam penggunaan obat secara memuaskan dari pasien
maupun dari data rekam medik.
2. Mampu melakukan analisis dari data pemeriksaan fisik, data
laboratorium, dan data pemeriksaan penunjang lainnya yang ada, untuk
digunakan sebagai acuan dalam penggunaan obat.
3. Mampu mengidentifikasi dan memberikan rekomendari farmasi
dalam berbagai hal yang berhubungan dengan obat (Drug Related
Problem) dalam penanganan suatu penyakit.
4. Untuk setiap pasien yang diamati, mahasiswa mampu membuat database
subjektif dan objektif yang dibutuhkan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya masalah terkait pengobatan (Medication Related-Problem)
5. Mampu mendokumentasikan secara baik aktivitas asuhan kefarmasian
yang telah dilakukan sesuai format yang ditentukan
6. Mampu memberi pendidikan tentang obat kepada pasien dan mampu
merespon secara cepat, singkat dan akurat terhadap pertanyaan terkait
informasi atau konsultasi obat.
7. Mampu mengimplementasikan manajemen kefarmasian dalam hal
perbekalan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit.

Pelayanan kefarmasian di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi beberapa


sudah mencakup standar pelayanan kefarmasian yang ditetapkan (aspek
manajerial dan klinis), namun ada beberapa kekurangan pekerjaan
kefarmasian yang ditemukan, yaitu :
1. Belum dilakukannya pekerjaan kefarmasian Pemantauan Kadar Obat
dalam Darah
2. Tidak adanya ruangan khusus untuk pencampuran obat steril disetiap
bangsal, sehingga tingginya kemungkinan terjadinya kontaminasi.
3. Tidak terserdianya filter, pengaturan tekanan dan interkom (alat
komunikasi) di ruangan pencampuran obat kemoterapi
4. Kurangnya jumlah tenaga apoteker di Rumah Sakit Achmad Mochtar
yang menyebabkan adanya apoteker yang merangkap menjadi apoteker
bangsal lain, sehingga apoteker yang merangkap juga tidak bisa ikut visite
semua bangsal
5. Adanya ketidaksingkronan pecatatan obat pada (Kartu Informasi Obat)
KIO dan kardeks sehingga susah untuk melihat terapi obat yang diberikan
kepada pasien
6. Kegiatan konseling tidak maksimal dikarenakan kurangnya pemahaman
pasien mengenai pentingnya kegiatan konseling dan adanya keterbatasan
waktu
Pengesahan
Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

Dr. apt. Yelly Oktavia Sari,


M.Pharm Helga Maurizka, S.Farm

Anda mungkin juga menyukai