FARMAKOTERAPI
Panduan Praktikum Farmakoterapi
PANDUAN PRAKTIKUM
FARMAKOTERAPI 3
4X6
NAMA :
NIM :
ANGKATAN :
SEMESTER :
DOSEN PENGAMPU :
KATA PENGANTAR
Pangkalan Bun
Tim Penyusun
III. Laporan
• Laporan Sementara
- Format : Judul, Tujuan, Alat Bahan, Cara Kerja Skematis ( dosis )
• Laporan Resmi
- Format Laporan resmi:
I. Judul dan Tujuan
II. Dasar Teori
III. Alat dan Bahan
IV. Resep
Nilai praktikum Biokimia akan digabung dengan nilai materi kuliah Biokimia
walaupun tujuannya adalah untuk mendukung pemahaman materi kuliah. Nilai
praktikum merupakan nilai gabungan dari nilai pretest, keterampilan praktikum,
laporan sementara, laporan resmi dan responsi. Masing-masing komponen memiliki
prosentase sendiri- sendiri sesuai dengan bobotnya. Nilai praktikum Biokimia
diformulasikan sebagai berikut :
MODUL I
ISCHEMIC HEART DISEASE
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa penyebab
Etiologi IHD
Sebab tunggal tersering dari ke matian adalah penyakit jantung iskemik,
yang disebabkan oleh insufisiensi aliran darah koroner
(Guyton & Arthur 1990).
1. Aterosklerosis Sebagai Penyebab Penyakr Jantung Iskemik
Sebab tersering dari berkurangnya aliran darah koroner
adalah skelerosis, dimana kolesterol dan lemak secara berangsur-angsur
ditumpukkan di bawah lapisan intima pada banyak ternpatdi dalam arteri
Kemudian daerah penumpukan ini dirnasuki oleh jaringan fibrosa,
dan mereka juga sering mengalarni kalsifikasi. Hasil akhirnya
adalah timbulnya "daerah-daerah ateroskelrotik" dan dinding arteri
sangat keras, tidak dapat berkonstriksi dan dilatasi,
2. Penyurnbatan Koroner Akut
Peyumbatan koronaria sering terjadi pada orang yang telah menderita
penyakit jantung koroner arterosklerotik yang berat, tetapi hampir tidak pernah
pada orang dengan sirkulasi koroner normal.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh salah satu dari beberapa macam efek,
sebagai berikut :
Daerah arterosklerotik dapat menyebabkan suatu bekuan darah
setempat, disebut trombus, yang sebaliknya menyumbat arteri tersebut.
Gejala IHD
Nyeri dada (angina pektoris)
Detak jantung menjadi lebih cepat
Sesak napas
Lemas
Tatalaksana terapi
Non-Farmakologi
a. Merubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok
b. Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki
kolateral koroner sehingga PJK dapat dikurangi, olahraga bermanfaat
karena:
Memperbaiki fungsi pam dan pemberian 02 ke miokard
Menurunkan berat badan sehingga lemak lemak tubuh yang berlebih
berkurang bersama-sama dengan menurunnya LDL kolesterol
Menurunkan tekanan darah
Meningkatkan kesegaran jasmani
I. TUJUAN
MODUL III
GERD
I. TUJUAN
MODUL IV
HEPATITIS A B C
I. TUJUAN
MODUL V
EPILEPSI
I. TUJUAN
MODUL VI
HORMON REPLECEMEN TERAPY
I. TUJUAN
MODUL VII
THYROID
I. TUJUAN
II. DASAR TEORI
MODUL VIII
PARASIT DISEASE
I. TUJUAN
MODUL IX
REMSTHOID
I. TUJUAN
MODUL X
OSTEOPOROSIS
I. TUJUAN
II. DASAR TEORI
Definisi
Osteoporosis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan
penurunan kepadatan tulang, penurunan kekuatan tulang, dan
mengakibatkan tulang rapuh. Arti osteoporosis secara harfiah adalah
terjadinya keropos tulang membentuk porus-porus seperti spons.
Gangguan ini melemahkan tulang dan mengakibatkan sering terjadinya
patah tulang (Ikawati, 2011).
Etiologi dan Patogenesis
Penyebab terjadinya osteoporosis adalah multifaktorial, dengan
banyak factor risiko. Namun dari berbagai faktor risiko tersebut, yang
paling banyak dan umum dijumpai adalah :
1. Osteoporosis postmenopause
Dalam keadaan normal estrogen akan mencapai sel osteoblast
dan beraktivitas melalui reseptor yang terdapat dalam sitosol,
mengakibatkan menurunnya sekresi sitokin seperti IL-1, IL-6, dan TNF
α yang berfungsi dalam penyerapan tulang. Di lain pihak, estrogen
akan meningkatkan sekresi TGF β yangmerupakan mediator untuk
menarik sel osteoblas ke daerah tulang yang mengalami penyerapan
oleh osteoklas.Sedangkan efek estrogen normal pada osteoklas adalah
menekan diferensiasi dan aktivasi sel osteoklas dewasa. Defisiensi
estrogen setelah menopause meningkatkan proliferasi, diferensiasi,
dan aktivasi osteoklas baru dan memperpanjang masa hidup osteoklas
lama, sehingga resorpsi tulang melebihi pembentukannya (Dipiro et al,
2005).
2. Osteoporosis terkait usia
Hampir separuh masa hidup terjadi mekanisme penyerapan dan
pembentukan tulang. Selama masa anak-anak dan dewasa muda
pembentukan tulang jauh lebih cepat dibanding penyerapan tulang.
Titik puncak massa tulang terjadi pada usia sekitar 30 tahun, dan
setelah itu mekanisme resorpsi tulang menjadi lebih jauh lebih cepat
dibanding pembentukan tulang. Penurunan massa tulang yang cepat
akan menyebabkan kerusakan mikroarsitektur tulang, terutama pada
tulang trabekular. Progresifitas resorpsi tulang merupakan kondisi
normal dalam proses penuaan. Peristiwa ini diawali pada antara
dekade 3 sampai 5 kehidupan. Perkembangan resorpsi tulang lebih
cepat pada tulang trabekular dibanding tulang kortikal, dan pada wanita
akan mengalami percepatan menjelang menopause.
DAFTAR PUSTAKA
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., DiPiro, C.V. 2015. Pharmacotherapy
Handbook, Ninth Edition. McGraw-Hill Education. New York.
Dipiro, J.T., et al. 2005. Pharmacotherapy Handbook. Sixth edition. The Mc. Graw Hill
Company. USA. Page : 1891-1939.