Anda di halaman 1dari 235

PROFIL KESEHATAN

JAWA TENGAH
TAHUN 2021

dinkes.jatengprov.go.id | dinkes@jatengprov.go.id |
@dinkesjateng | @dinkesjateng_prov
PROFIL KESEHATAN
JAWA TENGAH
TAHUN 2021

dinkes.jatengprov.go.id | dinkes@jatengprov.go.id |
@dinkesjateng | @dinkesjateng_prov

i
TIM PENYUSUN

Pembina
Yunita Dyah Suminar, SKM, M.Sc, M.Si
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Pengarah
Riptieni Tri Lutiarsi, SKM, M.Kes
Kepala Bidang SDK

Penanggung jawab
Mufti Agung Wibowo, S.Kom, MIT
Sub Koordinator Seksi MIK

Koordinator
Endah Sri Lestari, SKM, M.Kes

Anggota
Estri Aurorina, SKM, M.Kes
DR. Aris Sugiarto, SKM, M.Kes(Epid)
Laila Erni Yusnita, SKM, M.Kes
Masfiah, SKM, M.Kes
Farida Hastuti Rahmasari, SKM, MKM
Winarni Retno Suciati, AMd
Dwi Julianto

Kontributor
BPS Provinsi Jawa Tengah; Sekretariat; Bidang Kesehatan Masyarakat; Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit; Bidang Pelayanan Kesehatan; Bidang Sumber Daya Kesehatan; Subbagian
Program; Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat; Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesheatan Kerja dan Olah Raga; Seksi Surveilens dan
Imunisasi; Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa; Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Kesehatan Tradisional; Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; Seksi Standarisasi Pelayanan dan
Jaminan Kesehatan; Seksi Kefarmasian, Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan; Seksi
Sumber Daya Manusia Kesehatan; Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya Buku Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 dapat diterbitkan dan semoga dapat memberikan
manfaat bagi banyak pihak. Penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021 ini.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang terbit setiap tahun sebagai publikasi data dan
informasi kesehatan yang komprehensif diharapkan dapat menyediakan data dan informasi terkini
sekaligus menjadi parameter keberhasilan pembangunan kesehatan dari tahun ke tahun. Profil
Kesehatan ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan dalam setiap proses
manajemen kesehatan baik di tingkat pusat maupun daerah.

Sumber data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah berasal dari pengelola program di
lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta
institusi lain yang memiliki data terkait bidang kesehatan seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Informasi yang disajikan
meliputi data dan narasi tentang situasi demografi, fasilitas pelayanan kesehatan dan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, kesehatan
keluarga, serta pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan. Profil ini menyajikan gambaran
provinsi, perbandingan antar kabupaten, tren dari tahun ke tahun dan narasi lainnya yang dipandang
perlu disampaikan.

Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ini tersedia dalam bentuk hard
copy dan soft copy yang dapat diunduh melalui website www.dinkesjatengprov.go.id. Kritik dan
saran dapat disampaikan kepada kami sebagai masukan untuk penyempurnaan profil kesehatan
yang akan datang.

Semarang, Juli 2022

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TENGAH

YUNITA DYAH SUMINAR, SKM, M.Sc, M.Si


Pembina Tk. I
NIP. 19700531 199311 2 001

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul i
Tim Penyusun ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar vi
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii

BAB I DEMOGRAFI ..................................................................................... 1


A. KEADAAN PENDUDUK ..…..................……………………………… 1
B. KEADAAN EKONOMI ..........…………………………………………… 4
C. KEADAAN PENDIDIKAN .................................................................. 7
D. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …………………………. 8

BAB II SARANA KESEHATAN ............................................................………. 13


A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) ................... 13
1. Perkembangan Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap … 13
2. Rasio Puskesmas ………………………………………………. 14
3. Akreditasi Puskesmas …………………………………………. 16
4. Ketersediaan Obat dan Vaksin …………………………………. 17
B. RUMAH SAKIT …......………………............…………………………. 18
1. Jenis Rumah Sakit …...................................…...........…………. 18
2. Klasifikasi Rumah Sakit ............................................................. 19
3. Akreditasi Rumah Sakit ........….........................................… 20
C. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN ………............ 21
1. Sarana Produksi Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan ….... 21
2. Sarana Distribusi Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan ….... 22
D. UPAYA KESEHATAN BERSUMBER MASYARAKAT (UKBM) ...….. 22
1. Posyandu ................................................................................... 23
2. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
…………………………………………………………………. 25

BAB III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN .…......………………………. 27


A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN .……….........……………………… 27
B. DISTRIBUSI SEMBILAN TENAGA KESEHATAN STRATEGIS DI
PUSKESMAS .................................................................................... 32
C. RASIO TENAGA KESEHATAN ...................................................... 38

BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN …...……………………………………… 39


A. ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH …............. 39
B. ANGGARAN KESEHATAN PER KAPITA ......................................... 40
C. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL .................................................. 40
D. DANA DESA ................................................................................... 42

BAB V KESEHATAN KELUARGA .......................…………………………… 43


A. KESEHATAN IBU …........…………………………………………….. 43
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ................……………………. 45
2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Difteri bagi Wanita Usia
Subur dan Ibu Hamil ………………………………………………. 48

i
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ……………………………. 50
4. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ......……………………………… 51
5. Pelayanan Komplikasi Kebidanan ……………………….....…… 53
6. Pelayanan Kontrasepsi ……..............................………………… 55
B. KESEHATAN ANAK ....….…………………………………………. 57
1. Pelayanan Kesehatan Neonatal .....……………………………….. 61
2. Pelayanan Kesehatan Bayi …………………………………………. 64
3. Imunisasi …………………………………………………………. 66
4. Pelayanan Kesehatan Balita ............................................. 71
5. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah ….........…………….. 72
C. GIZI ......….....................................……………………………………. 75
1. Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian AI Eksklusif ……………… 75
2. Pemberian Kapsul Vitamin A Balita Usia 6-59 Bulan ...……….. 76
3. Penimbangan Balita ................................................................. 78
4. Status Gizi Balita ........................................................................ 79
D. KESEHATAN USIA LANJUT ............................................................ 81

BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT .......……………………………………….... 83


A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG ......…………………………….. 83
1. Tuberkulosis .....….......…………………………………………….. 83
2. Pneumonia .......……………….....……………………………… 86
3. HIV/AIDS .................................................................................. 86
4. Diare .......................................................................................... 90
5. Kusta .......................................................................................... 92
B. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I).. 94
1. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut) ...... 94
2. Difteri …………....................………………………………………. 95
3. Tetanus Neonatorum ...…………………………………………. 96
4. Campak .................................................................................... 96
C. KEJADIAN LUAR BIASA ……………………………………………. 97
D. PENYAKIT MENULAR BERSUMBER BINATANG .....…………….. 99
1. Demam Berdarah Dengue (DBD) ....……………………………. 99
2. Malaria ......………................................................…………. 102
3. Filariasis ....……...........................……………………………… 104
E. PENYAKIT TIDAK MENULAR ........................................................ 106
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) ........................................... 107
2. Pelayanan Skrining Usia Produktif ........................................... 108
3. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus …………. 109
4. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara ........... 110
5. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat
………………………………………………………………… 112

BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN ................................................................ 115


A. AIR MINUM ................................................................................ 116
B. AKSES SANITASI YANG LAYAK ................................................ 118
C. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) ................... 120
D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) YANG MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN ……………………………........................................ 122
E. TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) .................................. 123

LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa


Tengah Tahun 2021 ................................................................... 2
Gambar 1.2 Piramida Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ........... 3
Gambar 1.3 Harapan lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2011-2021 ............................................... 7
Gambar 1.4 Tren IPM Jawa Tengah Tahun 2011-2021 ................................. 9
Gambar 1.5 IPM Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pembangunan
Manusia Tahun 2021 ..................................................................... 10
Gambar 1.6 Umur Harapan Hidup di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-
2021 .......................................................................................... 11
Gambar 2.1 Perkembangan Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat
Inap di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 ..................... 14
Gambar 2.2 Rasio Puskesmas Per Kecamatan Menurut Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ........................................... 15
Gambar 2.3 Proporsi Puskesmas Terakreditasi Berdasarkan Strata di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ........................................ 16
Gambar 2.4 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit
Khusus di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 ................ 19
Gambar 2.5 Proporsi Klasifikasi Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 ............................................................................. 20
Gambar 2.6 Proporsi Akreditasi Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 .............................................................................. 20
Gambar 2.7 Jumlah Sarana Produksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ........................................... 21
Gambar 2.8 Jumlah Sarana Distribusi Kefarmasian dan Alat Kesehatan di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............................................ 22
Gambar 2.9 Persentase Posyandu Menurut Strata di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021 ..................................................................... 23
Gambar 2.10 Persentase Posyandu Aktif Per Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ........................................................ 24
Gambar 2.11 Perkembangan Jumlah Posbindu PTM di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021 ………………………………………………… 25
Gambar 2.12 Distribusi Posbindu PTM menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ………………………………………… 26
Gambar 3.1 Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Jenis di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 ................................................................... 26
Gambar 3.2 Jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………… 30
Gambar 3.3 Persentase Kecukupan Dokter Umum di Puskesmas di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ………………………………………. 35
Gambar 3.4 Persentase Kecukupan Dokter Gigi di Puskesmas di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ………………………………………… 36
Gambar 3.5 Persentase Kecukupan Perawat di Puskesmas di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 ……………………………………………… 36
Gambar 3.6 Persentase Kecukupan Bidan di Puskesmas di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 …………………….………………………… 37
Gambar 3.7 Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021..
Gambar 4.1 Proporsi Anggaran Kesehatan Menurut Sumber Biaya di 38

v
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............................................ 40
Gambar 4.2 Perkembangan Cakupan Kepesertaan JKN di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2014-2021 ........................................................ 41
Gambar 4.3 Persentase Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk
Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 …………….. 43
Gambar 5.1 Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021 ......................................................................................... 44
Gambar 5.2 Jumlah Kasus Kematian Ibu Menurut Kabupaten/ Kota di Jawa
Tengah Tahun 2021 ................................................................. 44
Gambar 5.3 Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021... 45
Gambar 5.4 Cakupan K1 dan K4 di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021 ............................................................................................ 47
Gambar 5.5 Cakupan K4 Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 ................................................................................ 47
Gambar 5.6 Persentase Pemberian 90 TTD Pada Ibu Hamil di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2017-2021 ………………………………… 48
Gambar 5.7 Cakupan Imunisasi Td1-Td5 pada Wanita Usia Subur di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………… 49
Gambar 5.8 Cakupan Imunisasi Td2+ Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 …………………….. 50
Gambar 5.9 Cakupan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……….. 51
Gambar 5.10 Cakupan KF Lengkap di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021 .......................................................................................... 52
Gambar 5.11 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2017 – 2021 ....................................................... 52
Gambar 5.12 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............. 53
Gambar 5.13 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2017 – 2021 ........................................................ 54
Gambar 5.14 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............... 54
Gambar 5.15 Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Pasca Persalinan Menurut
Jenis Kontrasepsi di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021............... 55
Gambar 5.16 Cakupan Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia Subur
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021. 56
Gambar 5.17 Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan Terhadap Jumlah Ibu
Bersalin Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 ………………………………………………………... 57
Gambar 5.18 Tren Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 ............................................... 58
Gambar 5.19 Angka Kematian Neonatal Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 .......................................................... 58
Gambar 5.20 Proporsi Penyebab Kematian Neonatal di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 ……………………………………………… 59
Gambar 5.21 Angka Kematian Bayi Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 .......................................................... 59
Gambar 5.22 Proporsi Penyebab Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 ………………………………………………………… 60
Gambar 5.23 Angka Kematian Balita Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ......................................................... 60
Gambar 5.24 Proporsi Penyebab Kematian Anak Balita di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 ……………………………………………. 61

v
Gambar 5.25 Persentase KN 1 dan KN Lengkap di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021 ..................................................................... 62
Gambar 5.26 Persentase KN 1 Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 ................................................................... 62
Gambar 5.27 Persentase KN Lengkap Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 .......................................................... 62
Gambar 5.28 Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2017 – 2021 ........................................................ 64
Gambar 5.29 Persentase BBLR Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 ................................................................... 64
Gambar 5.30 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ......................................... 65
Gambar 5.31 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2017 – 2021 ……………………..……………….. 67
Gambar 5.32 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 …….…. 68
Gambar 5.33 Angka Drop Out Imunisasi DPT/HB1-Campak pada Bayi di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 …………………….. 69
Gambar 5.34 Persentase Desa/ Kelurahan UCI di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021 ……………………………………………….. 69
Gambar 5.35 Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib(4) Menurut Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………. 70
Gambar 5.36 Cakupan Imunisasi Campak/MR2 Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………… 71
Gambar 5.37 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............................... 72
Gambar 5.38 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.. 73
Gambar 5.39 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi Murid Sekolah Dasar di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 ................................ 74
Gambar 5.40 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021 ................................................................... 75
Gambar 5.41 Cakupan Bayi Baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.. 76
Gambar 5.42 Cakupan Suplementasi Kapsul Vitamin A Pada Balita di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 ............................... 77
Gambar 5.43 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 .............. 77
Gambar 5.44 Cakupan Balita Ditimbang di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
– 2021 ......................................................................................... 78
Gambar 5.45 Cakupan Balita Ditimbang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………………….. 79
Gambar 5.46 Persentase Balita Pendek (TB/U) Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ………………………………. 80
Gambar 5.47 Persentase Balita Kurus (BB/TB) Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 …………………………….. 81
Gambar 5.48 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021 ................................................................... 81
Gambar 6.1 Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis per 100.000
penduduk di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 .......... 84
Gambar 6.2 Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 .......... 85
Gambar 6.3 Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia Pada Balita
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 ............................. 86

v
Gambar 6.4 Jumlah Kasus HIV Positif di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
– 2021 …………………………………………………………... 87
Gambar 6.5 Persentase Kasus HIV Positif menurut jenis kelamin dan
kelompok umur di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……….… 88
Gambar 6.6 Jumlah Kasus AIDS di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021 ......................................................................................... 88
Gambar 6.7 Persentase Kasus AIDS menurut jenis kelamin dan kelompok
umur di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............................. 89
Gambar 6.8 Jumlah Kematian AIDS di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021 ………………………………………………………………… 90
Gambar 6.9 Persentase Kasus Diare Balita Dilayani Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 .............................. 91
Gambar 6.10 Persentase Kasus Diare Semua Umur Dilayani Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……….. 91
Gambar 6.11 Angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021 .................................................................... 92
Gambar 6.12 Angka Cacat Kusta Tingkat 2 di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2017 – 2021 ............................................................................ 93
Gambar 6.13 Persentase Kasus Baru Kusta Anak di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017-2021 ....................................................................... 93
Gambar 6.14 AFP Rate Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 ............................................................................... 95
Gambar 6.15 Kasus Difteri di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021 ....... 96
Gambar 6.16 Jumlah Suspek Campak Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ………………………………………… 97
Gambar 6.17 Jumlah Kasus Konfirmasi Covid-19 Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………… 99
Gambar 6.18 Proporsi laboratorium pemeriksa spesimen Covid-19 Menurut
Metoda di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 …………………. 105
Gambar 6.19 Jumlah Kasus Covid-19 Menurut Kelompok Umur di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………………….. 105
Gambar 6.20 Angka Kesakitan DBD di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021 ........................................................................................... 100
Gambar 6.21 Incidence Rate DBD Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 .................................................................. 101
Gambar 6.22 Case Fatality Rate (CFR) DBD di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2017 – 2021 ............................................................................... 101
Gambar 6.23 Case Fatality Rate DBD Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ......................................................... 102
Gambar 6.24 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
– 2021 ........................................................................................ 103
Gambar 6.25 Persentase Pengobatan Standar Menurut Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……………………………… 104
Gambar 6.26 Jumlah Seluruh Kasus Kronis Filariasis Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............................... 105
Gambar 6.27 Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 ……………………………………………… 107
Gambar 6.28 Persentase Pelayanan Kesehatan Hipertensi Penduduk > 15
Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 ………………………………………………………….. 108
Gambar 6.29 Persentase PelayananSkrining Kesehatan pada Penduduk usia
15-49 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021 …………………………………………………………. 109

i
Gambar 6.30 Persentase Pelayanan Kesehatan Penderita DM Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ……….. 110
Gambar 6.31 Persentase IVA Positif Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 .................................................................... 111
Gambar 6.32 Persentase WUS Terdapat Benjolan Pada Pemeriksaan CBE
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 . 112
Gambar 6.33 Persentase Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ………. 113
Gambar 7.1 Persentase Sarana Air Minum yang Dilakukan Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Menurut Kabupaten/ anKota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2021 ………………………………………… 117
Gambar 7.2 Proporsi Penggunaan Jenis Jamban Sehat di Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021 …………………………………………… 119
Gambar 7.3 Persentase Keluarga Dengan Akses Sanitasi yang Layak
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 . 119
Gambar 7.4 Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ............. 122
Gambar 7.5 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 .............. 123
Gambar 7.6 Persentase TPM Memenuhi Syarat Manurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 ....................................... 124

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Keparahan Kemiskinan


(P2) Menurut Daerah di Provinsi Jawa Tengah September 2020 -
September 2021 ............................................................................ 6
Tabel 1.2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah Menurut
Komponen Tahun 2011 – 2021 …………………………………. 9
Tabel 2.1 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit berdasarkan
Penyelengaraan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 – 2021 ...... 18

x
DAFTAR LAMPIRAN
PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

Resume Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


TABEL 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga
dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota.
TABEL 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
TABEL 3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi
yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin
TABEL 4 Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan
TABEL 5 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan
TABEL 6 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) dengan Kemampuan
Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I
TABEL 7 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
TABEL 8 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
TABEL 9 Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan Vaksin Esensial TABEL
10 Jumlah Posyandu dan Posbindu PTM Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 11 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan
TABEL 12 Jumlah Tenaga Keperawatan dan Kebidanan di Fasilitas Kesehatan TABEL 13
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Gizi
di Fasilitas Kesehatan
TABEL 14 Jumlah Tenaga Teknik Biomedika, Keterapian Fisik, Dan Keteknisan Medik
Di Fasilitas Kesehatan
TABEL 15 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan
TABEL 16 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan TABEL
17 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk
TABEL 18 Persentase Desa Yang Memanfaatkan Dana Desa Untuk Kesehatan Menurut
Kabupaten
TABEL 19 Alokasi Anggaran Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
TABEL 20 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota TABEL 21
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur dan Kabupaten/Kota
TABEL 22 Jumlah Kematian Ibu Menurut Penyebab dan Kabupaten/Kota
TABEL 23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, dan Ibu Nifas
Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 24 Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 25 Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur Yang Tidak Hamil
Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 26 Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur (Hamil dan Tidak
Hamil) Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 27 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 28 Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi dan Kabupaten/Kota
TABEL 29 Cakupan Dan Proporsi Peserta KB Pasca Persalinan Menurut Jenis
Kontrasepsi Dan Kabupaten/Kota

x
TABEL 30 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan
Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 31 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 32 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Anak Balita Menurut Penyebab Utama
Dan Kabupaten/Kota
TABEL 33 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 34 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 35 Bayi Baru Lahir Mendapat IMD Dan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi < 6
Bulan Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 36 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 37 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut
Kabupaten/Kota
TABEL 38 Cakupan Imunisasi Hepatitis B0 (0 -7 Hari) Dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis
Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 39 Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, Campak/MR, Dan Imunisasi
Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 40 Cakupan Imunisasi Lanjutan DPT-HB-Hib 4 Dan Campak/MR Pada Anak Usia
Dibawah Dua Tahun (Baduta) Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 41 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 42 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 43 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota TABEL 44
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, Dan BB/TB Menurut
Kabupaten/Kota
TABEL 45 Cakupan Pelayanan Kesehatan Peserta Didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA Serta Usia
Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 46 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 47 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis
Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 48 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 50 Jumlah Puskesmas Yang Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Keluarga
TABEL 51 Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis Anak, Case
Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Dan Case Detection Rate
(CDR) Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 52 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap Serta Keberhasilan Pengobatan
Tuberkulosis Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota

x
TABEL 53 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 54 Jumlah Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur
TABEL 55 Jumlah Kasus Dan Kematian Akibat AIDS Menurut Jenis Kelamin Dan
Kelompok Umur
TABEL 56 Kasus Diare Yang Dilayani Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 57 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 58 Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, Penderita Kusta
Anak<15 Tahun, Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 59 Jumlah Kasus Terdaftar Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut
Tipe/Jenis, Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 60 Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) Menurut
Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 61 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 62 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota
TABEL 63 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam TABEL
64 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar
Biasa (KLB)
TABEL 65 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 66 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 67 Penderita Kronis Filariasis Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota TABEL
68 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota
TABEL 69 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 70 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan Kanker
Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (Sadanis) Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 71 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat Menurut
Kabupaten/Kota
TABEL 72 Persentase Sarana Air Minum Yang Dilakukan Pengawasan
TABEL 73 Jumlah KK Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)
Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 74 Jumlah Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat TABEL 75
Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarat Kesehatan
Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 76 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat Kesehatan
Menurut Kabupaten/Kota
TABEL 77 Kasus Covid-19 Menurut Kabupaten/Kota Jumlah
TABEL 78 Psikologi Klinis di Fasilitas Kesehatan Jumlah
TABEL 79 dan Rasio Tenaga Kesehatan

x
BAB I
DEMOGRAFI

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak cukup
strategis karena berada diantara dua provinsi besar, yaitu bagian barat berbatasan dengan Provinsi
Jawa Barat, bagian timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Sedangkan bagian utara
berbatasan dengan Laut Jawa dan bagian selatan berbatasan dengan Samudra Hindia dan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara astronomis, Jawa Tengah terletak antara 5°40' - 8°30' Lintang
Selatan dan antara 108°30' - 111°30' Bujur Timur (termasuk Pulau Karimunjawa). Jarak terjauh dari
Barat ke Timur adalah 263 km dan dari Utara ke Selatan 226 km (tidak termasuk Pulau
Karimunjawa).
Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota yang tersebar menjadi 573
kecamatan dan 8.562 desa/kelurahan. Luas wilayah Jawa Tengah tercatat sebesar 3,28 juta hektar
atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa (1,70 persen dari luas Indonesia). Wilayah terluas di
Provinsi Jawa Tengah adalah Kabupaten Cilacap dengan luas 2.124,47 km² (6,48 persen).
Sedangkan wilayah tersempit di Provinsi Jawa Tengah adalah Kota Magelang yaitu seluas 16,06
km² (0,05 persen).

A. KEADAAN PENDUDUK
Penduduk Provinsi Jawa Tengah berdasarkan hasil proyeksi penduduk 2021 sebanyak
36.742.501 jiwa yang terdiri atas 18.472.627 jiwa penduduk laki-laki dan 18.269.874 jiwa
penduduk perempuan. Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2010, penduduk Jawa
Tengah mengalami pertumbuhan sebesar 1,15 persen.
Kepadatan penduduk di Jawa Tengah tahun 2021 mencapai 1.120,17 jiwa/km2.
Kepadatan Penduduk di 35 Kabupaten/ Kota cukup beragam dengan kepadatan penduduk
tertinggi terletak di kota Surakarta dengan kepadatan sebesar 11.361,18 jiwa/km2 dan terendah
di Kabupaten Blora sebesar 491,05 jiwa/Km 2. Jumlah rumah tangga Provinsi Jawa Tengah
sebanyak 9.365.959, maka rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah sebesar 4 jiwa.
Jumlah penduduk paling banyak di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 terdapat di
Kabupaten Brebes (1.992.685 jiwa), sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di
Kota Magelang (121.610 jiwa). Secara rinci data jumlah penduduk per Kabupaten/ Kota dapat
dilihat pada Gambar 1.1.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


Gambar 1.1
Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Brebes Kab.Cilacap Kab.Banyumas Kota Semarang 1.992.685
1.963.824
Boyolali Kab.Semarang Kab.Wonogiri Kab.Banjarnegara 1.789.630
alongan Kab.Karanganyar Kab.Sukoharjo Kab.Wonosobo 1.656.564
Purworejo Kab.Rembang Kota Surakarta Kota Pekalongan 1.608.611
Kota Tegal Kota Salatiga Kota Magelang 1.484.209
1.460.873
1.361.913
1.330.983
1.305.512
1.267.272
1.212.377
1.188.510
1.070.247
1.059.844
1.049.292
1.026.866
1.025.020
1.007.794
983.641
976.504
938.808
911.603
886.613
886.147
852.443
807.005
794.403
773.588
647.766
522.728

308.310
275.781
193.525
121.610
500.000
0 1.000.000 1.500.000 2.000.000

Sumber: Seksi MIK, Dinkesprov Jateng (diolah dari BPS Provinsi Jawa Tengah Proyeksi
Penduduk Interim 2020-2023)

Berdasarkan jumlah penduduk, dapat disusun sebuah piramida penduduk. Piramida


penduduk merupakan gambaran yang menyajikan komposisi data kependudukan suatu
wilayah atau negara (kelompok umur dan jenis kelamin) dalam bentuk grafik batang yang
digambarkan berlawanan arah dengan posisi horizontal. Dalam piramida penduduk, terdapat
dua sumbu, yaitu sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Sumbu vertikal menggambarkan
kelompok umur penduduk dari nol sampai dengan 75 tahun lebih dengan interval lima tahunan
dengan jumlah penduduk laki-laki digambarkan di sisi sebelah kiri dan perempuan di sisi
sebelah kanan. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk. Piramida tersebut
merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa,
dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya,
dan ekonomi.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


Komposisi penduduk Jawa Tengah tahun 2021 menurut jenis kelamin terdiri atas
50,28 persen laki-laki dan 49,72 persen perempuan. Dari informasi tersebut, maka rasio jenis
kelamin penduduk Jawa Tengah sebesar 101,1 yang artinya terdapat 101 laki-laki untuk setiap
100 perempuan di Jawa Tengah pada tahun 2021.
Pada piramida di bawah (Gambar 1.2), diketahui persentase penduduk “tua” (60 tahun
ke atas) sebesar 12,71 persen atau sebanyak 4.671.430 jiwa, dengan demikian termasuk pada
kategori penduduk berstruktur “tua”. Suatu penduduk dikatakan berstruktur "tua" jika proporsi
penduduk berumur 60 tahun ke atas sudah di atas 7 persen; disebut "dewasa" jika proporsinya
antara 4-7 persen, dan disebut "muda" jika proporsinya di bawah 4 persen (Junaidi, 2009).
Gambar 1.2
Piramida Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2021

75+ Laki-laki 367 477 Perempuan


70 - 74 398 438
65 - 69
60 - 64 631 664
55 - 59 832 865
50 - 54
45 - 49 1.009 1.052
40 - 44 1.163 1.201
35 - 39
30 - 34 1.271 1.293
25 - 29 1.366 1.368
20 - 24
1.415 1.384
15 - 19
1.408
10 - 14 1.458 1.404
5-9
1.387
0-4 1.471
Kelompok

1.359
1.466 1.344
1.447 1.318
1.309
1.425 5001.000
1.379
1.374

1.500 1.000 500 0 1.500


penduduk dalam ribuan
Sumber: Seksi MIK, Dinkesprov Jateng (diolah dari BPS Provinsi Jawa Tengah Proyeksi
Penduduk Interim 2020-2023)

Mayoritas penduduk Jawa Tengah berusia produktif yaitu sebanyak 69,73 persen dari
total penduduk pada tahun 2021. Dengan membandingkan penduduk usia produktif (15-64
tahun) tersebut dengan jumlah kumulatif penduduk usia 0-14 tahun dan penduduk usia 65
tahun ke atas, maka didapat angka beban ketergantungan (dependency ratio) sebesar 43,4
persen. Beban ketergantungan ini masih relatih sama

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


dalam 3 tahun terakhir, pada tahun 2021 ini tercatat bahwa setiap 100 penduduk usia produktif
(penduduk usia 15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 43 penduduk usia tidak produktif
(penduduk usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Jawa Tengah tengah menghadapi periode
bonus demografi karena 69,73 persen penduduknya berada pada usia produktif. Kesempatan
ini perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah.

B. KEADAAN EKONOMI
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu dari neraca wilayah
yang metode penghitungannya dapat menggunakan tiga macam pendekatan yaitu: metode
produksi, metode pengeluaran, dan metode pendapatan. Secara teori penghitungan PDRB
dengan menggunakan ketiga metode tersebut akan menghasilkan nilai yang sama.
Perekonomian Jawa Tengah pada pada tahun 2021 berdasarkan besaran PDRB atas
dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp1.420.799,91 miliar dan atas dasar harga konstan
(ADHK) 2010 mencapai Rp997.317,10 miliar. Perekonomian Jawa Tengah tahun 2021
tercatat mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 3,32 persen dibandingkan pencapaian
pada tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar
-2,65 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha
Konstruksi yaitu sebesar 7,37 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi
dicatat oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antar Daerah) yaitu sebesar
15,97 persen.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, ekonomi Jawa Tengah
pada Triwulan IV-2021 tumbuh sebesar 5,42 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan
didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh sebesar 9,88 persen. Sementara dari
sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada Komponen
Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antar Daerah) sebesar 15,23 persen.
Lapangan Usaha Industri Pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jawa Tengah
pada Tahun 2021 dengan kontribusi sebesar 34,31 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran
didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dengan
kontribusi sebesar 60,14 persen.
Kemiskinan dalam arti luas diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam
memenuhi kebutuhannya secara relatif sesuai dengan persepsi dirinya. Menurut

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


BPS, Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi
Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita
per bulan di bawah garis kemiskinan.
Angka kemiskinan dapat diukur menggunakan tingkat pendapatan, tingkat
pengeluaran, juga kombinasi keduanya. Indonesia termasuk negara yang mengukur data
kemiskinan menggunakan tingkat pengeluaran per kapita dengan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Pengukuran angka kemiskinan
menggunakan metode garis kemiskinan pengeluaran, baik garis kemiskinan non makanan
maupun garis kemiskinan makanan. Garis kemiskinan menunjukkan jumlah rupiah minimum
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan
2.100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah pada September 2021 mencapai
3,93 juta orang. Dibandingkan Maret 2021, jumlah penduduk miskin menurun 175,74 ribu
orang. Sementara jika dibandingkan dengan September 2020, jumlah penduduk miskin juga
menurun sebanyak 185,92 ribu orang. Persentase penduduk miskin pada September 2021
tercatat sebesar 11,25 persen, menurun 0,54 persen poin terhadap Maret 2021 dan juga
menurun 0,59 persen poin terhadap September 2020. Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada
periode Maret 2021 - September 2021, jumlah penduduk miskin perkotaan turun sebesar 61,24
ribu orang, sedangkan di perdesaan turun sebesar 114,51 ribu orang. Persentase kemiskinan di
perkotaan turun dari 10,58 persen menjadi 10,16 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari
13,07 persen menjadi 12,44.
Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan
dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin
adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan. Garis Kemiskinan pada September 2021 sebesar Rp 423.264,00 per kapita per
bulan. Dibandingkan Maret 2021, Garis Kemiskinan naik sebesar 3,44 persen. Sementara jika
dibandingkan September 2020, terjadi kenaikan sebesar 6,22 persen. Garis Kemiskinan per
rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus
dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan
miskin. Secara rata-rata, Garis Kemiskinan per rumah tangga pada September 2021 adalah
sebesar Rp 1.781.941,00/bulan naik sebesar 4,93 persen dibanding kondisi Maret 2021 yang
sebesar Rp 1.698.151,00/bulan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk
miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari
kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran
masing-masing penduduk miskin terhadap Garis Kemiskinan. Indeks Keparahan Kemiskinan
memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
Pada periode Maret 2021 - September 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan
pada September 2021 sebesar 1,938, naik dibandingkan Maret 2021 yang sebesar 1,911.
Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), pada periode yang sama
mengalami kenaikan dari 0,450 menjadi 0,459. (Tabel 1.1)
Tabel 1.1
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2)
Menurut Daerah di Provinsi Jawa Tengah September 2020 - September 2021

Sumber : BRS BPS Provinsi Jawa Tengah_Januari 2022


Beberapa faktor yang terkait dengan tingkat kemiskinan selama periode Maret 2021 –
September 2021 antara lain adalah:
1. Pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas
ekonomi penduduk sehingga memengaruhi angka kemiskinan.
2. Ekonomi Jawa Tengah triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 mengalami
pertumbuhan sebesar 2,56 persen (y-on-y). Angka ini jauh meningkat dibanding capaian
triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 yang terkontraksi sebesar 3,93 persen (y-on-
y).
3. Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan
sebesar 1,84 persen (y-on-y).
4. Selama periode Maret 2021 - September 2021, mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


5. Periode Maret 2021 – September 2021, NTP mengalami kenaikan sebesar 1,65 poin (dari
99,30 menjadi 100,95).
6. Pada Agustus 2021, persentase pekerja setengah penganggur sebesar 7,23 persen. Terjadi
penurunan sebesar 0,35 poin dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 7,58 persen dan
menurun 1,37 poin jika dibandingkan Agustus 2020 yang sebesar 8,60 persen.
7. Pada Agustus 2021, sebanyak 39,62 persen bekerja pada kegiatan formal, mengalami
peningkatan dibanding Februari 2021 dan Agustus 2020 yang masing- masing sebesar
38,19 persen dan 37,25 persen.

C. KEADAAN PENDIDIKAN
Pendidikan bermutu dalam pembangunan sebuah bangsa (termasuk di dalamnya
pembangunan pada lingkup Kabupaten/ Kota) dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM)
berkualitas dan berdaya saing. Tanpa pendidikan yang bermutu tidak mungkin tujuan
pembangunan sebuah bangsa dapat terwujud dengan baik. Pendidikan bermutu dan
pembangunan berkualitas bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Pendidikan masyarakat dapat diukur dengan berbagai indikator diantaranya yaitu
Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas.
Gambar 1.3
Harapan lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2021

Sumber : BRS BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2021


Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2011 hingga
2021, HLS Jawa Tengah telah meningkat rata-rata 1,34 persen per tahun, sementara RLS
meningkat 1,41 persen per tahun. Di tengah pandemi COVID-19 yang

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


masih berlangsung, RLS tahun 2021 masih dapat tumbuh menguat, sedangkan HLS tumbuh
melambat. (Gambar 1.3)
Meningkatnya HLS menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk Jawa
Tengah yang bersekolah dengan capaian kelas yang semakin tinggi. Di tahun 2021 HLS telah
mencapai 12,77 tahun, yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk
menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Pertumbuhan yang positif ini
merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia di Jawa Tengah yang lebih
baik. Hingga tahun 2021, secara rata-rata, penduduk Jawa Tengah usia 25 tahun ke atas telah
mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas I).

D. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)


IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long
and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of
living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir
(UHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk
hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama
sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator HLS dan RLS. Standar hidup yang
layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai
pengeluaran per kapita dan disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP= Purchasing Power
Parity). IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan,
dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan melalui standarisasi nilai
minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. Karena IPM merupakan indikator
yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan manusia dalam jangka panjang,
maka memahaminya difokuskan pada dua aspek, yaitu kecepatan dan status pencapaian
indeks.
Dalam satu dekade, pembangunan manusia di Jawa Tengah terus mengalami
kemajuan. IPM Jawa Tengah meningkat dari 66,64 pada tahun 2011 menjadi 72,16 pada tahun
2021. Selama periode tersebut, IPM Jawa Tengah rata-rata tumbuh sebesar 0,80 persen per
tahun dan meningkat dari level “sedang” menjadi “tinggi” sejak tahun 2017. Namun, pandemi
COVID-19 telah membawa sedikit perubahan dalam pencapaian pembangunan manusia Jawa
Tengah. IPM Jawa Tengah tahun 2020 tercatat sebesar 71,87 atau tumbuh 0,20 persen,
melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2019 yang sebesar 0,86 persen. Namun demikian,
setelah satu tahun lebih pandemi COVID-19 melanda Jawa Tengah, IPM mulai mengalami
peningkatan di tahun 2021.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


Gambar 1.4
Tren IPM Jawa Tengah Tahun 2011-2021

73 72,29
71,92 71,94
72 71,39
70,81 72,16
71 70,18 71,73 71,87
69,55 71,12
70
68,9 70,52
69 68,31 69,98
67,7 69,49
68 67,09 68,78
67 68,02
67,21
66 66,64
65
64
63
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Nasional Jawa Tengah

Sumber : BRS BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2021


Capaian IPM yang meningkat 0,29 poin di tahun 2021 didukung oleh peningkatan
semua komponen penyusunnya. Hal ini berbeda dengan tahun 2020 yang mengalami
perlambatan akibat penurunan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Perubahan komponen
penyusun IPM selama satu dekade terlihat dari Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah
Menurut Komponen Tahun 2011 – 2021

Sumber : BRS BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


Seiring dengan meningkatknya IPM provinsi, IPM seluruh Kabupaten/ Kota juga
mengalami peningkatan. Dari sisi perbandingan antar Kabupaten/ Kota, tidak terjadi
perubahan yang signifikan dalam kategori capaian dan peringkat di masing-masing provinsi.
Urutan IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Brebes (66,32), sedangkan urutan
teratas masih ditempati oleh Kota Salatiga (83,60). Tiga Kota dengan status capaian
pembangunan manusia yang “sangat tinggi” (IPM ≥ 80) yaitu; Kota Salatiga, Kota Semarang,
dan Kota Surakarta.
Jumlah Kabupaten/ Kota dengan status capaian pembangunan manusia yang “tinggi”
(70 ≤ IPM < 80) pada tahun 2021 ada sebanyak 23, yaitu; Kota Magelang, Sukoharjo, Klaten,
Karanganyar, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kudus, Boyolali, Semarang, Sragen, Purworejo,
Demak, Kendal, Banyumas, Jepara, Pati, Wonogiri, Rembang, Cilacap, Grobogan, Magelang,
Pekalongan, dan Kebumen. Sedangkan Kabupaten/ Kota dengan status “sedang” (capaian 60
≤ IPM < 70) ada 9, yaitu; Temanggung, Blora, Purbalingga, Batang, Tegal, Wonosobo,
Banjarnegara, Pemalang, dan Brebes. Sementara itu, wilayah di Jawa Tengah dengan dengan
status pembangunan manusia “rendah” (IPM < 60) sudah tidak ada lagi.
Gambar 1.5
IPM Menurut Kabupaten/ Kota dan Status Pembangunan Manusia
Tahun 2021

Sumber : BRS BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2021


Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang
dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2011 hingga 2021, UHH
telah meningkat sebesar 1,56 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


0,21 persen per tahun. Pada tahun 2011, Umur Harapan Hidup saat lahir di Jawa Tengah
adalah 72,91 tahun, dan pada tahun 2021 mencapai 74,47 tahun. Meskipun adanya pandemi
COVID-19, pertumbuhan UHH Jawa Tengah tahun 2020 dan 2021 masih lebih baik daripada
tahun 2019.
Gambar 1.6
Umur Harapan Hidup saat Lahir Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2021

Sumber : BRS BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1
BAB II
SARANA KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa fasilitas pelayanan
kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Sarana kesehatan yang diulas pada bagian ini terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan,
sarana kefarmasian dan alat kesehatan, serta Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).
Fasilitas pelayanan kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri dari puskesmas dan rumah sakit.

A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat mendefinisikan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, melalui integrasi program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas memiliki fungsi penyelenggaraan UKM
tingkat pertama di wilayah kerjanya, dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya. Selain itu Puskesmas juga berwenang melakukan pembinaan terhadap Fasilitas
Pelayanan Kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
1. Perkembangan Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap
Jumlah puskesmas di Jawa Tengah sampai dengan Desember 2021 sebanyak 880
unit. Jumlah tersebut terdiri dari 373 unit puskesmas rawat inap dan
507 unit puskesmas non rawat inap, ada perubahan dari tahun 2020 yaitu perubahan 9
puskesmas non rawat inap menjadi rawat inap dan penambahan 2 puskesmas nin rawat
inap baru. Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


Inap di Jawa Tengah dalam kurun lima tahun terakhir adalah seperti pada gambar 2.1.
Gambar 2.1
Perkembangan Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

881 881 878 878 880


900
800
700
600
500
400 537 523 517 514 507
300
200
100
0

344 358 361 364 373

2017 2018 2019 2020 2021

Rawat Inap Non Rawat Inap Jumlah Puskesmas


Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Perkembangan jumlah puskesmas dari tahun 2017 terjadi penurunan sebanyak 3


puskesmas pada tahun 2019 dan bertambah lagi di tahun 2021. Perubahan terjadi pada
jumlah puskesmas rawat inap yang bertambah di setiap tahunnya.
2. Rasio Puskesmas
Peningkatan jumlah Puskesmas menggambarkan upaya pemerintah dalam
pemenuhan akses terhadap pelayanan kesehatan primer. Pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan primer dapat dilihat secara umum dari rasio Puskesmas terhadap kecamatan.
Rasio Puskesmas terhadap kecamatan pada tahun 2020 sebesar 1,52. Hal ini
menggambarkan bahwa rasio ideal Puskesmas terhadap kecamatan yaitu minimal 1
Puskesmas di 1 kecamatan di Provinsi Jawa Tengah sudah terpenuhi, tetapi perlu
diperhatikan distribusi dari Puskesmas tersebut di seluruh kecamatan.
Gambar 2.2 menjelaskan kabupaten dengan rasio Puskesmas terhadap kecamatan
tertinggi adalah Kota Pekalongan sebesar 3,50 Puskesmas per kecamatan dan Kota
Surakarta 3,40 Puskesmas per kecamatan, sedangkan Kabupaten Sukoharjo memiliki rasio
terendah yaitu sebesar 1,00 Puskesmas per kecamatan. Rasio Puskesmas per kecamatan
tersebut dapat menggambarkan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


kondisi aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan primer. Selain ketersediaan
minimal 1 Puskesmas di setiap kecamatan, aksesibilitas masyarakat dipengaruhi oleh
berbagai faktor di antaranya kondisi geografis, luas wilayah, ketersediaan sarana dan
prasarana dasar, sosial ekonomi dan kemajuan suatu daerah.
Gambar 2.2
Rasio Puskesmas Per Kecamatan Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

ng Kab.Brebes Kab.Kudus Kota Tegal Kab.Demak Kab.Pemalang 3,50


3,40
gal Kab.Wonosobo Kab.Grobogan Kab.Cilacap JAWA TENGAH 2,31
arang Kab.Wonogiri Kab.Kebumen Kab.Klaten Kab.Temanggung 2,24
nyar Kab.Purbalingga Kab.Rembang Kab.Boyolali Kab.Sukoharjo
2,11
0,00 2,00
1,93
1,79
1,75
1,69
1,67
1,63
1,61
1,60
1,58
1,58
1,53
1,50
1,50
1,48
1,42
1,40
1,38
1,38
1,38
1,37
1,36
1,35
1,31
1,30
1,25
1,24
1,22
1,21
1,14
0,50 1,001,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00
Sumber: Program PKP dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, dalam rangka


mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, Puskesmas didukung oleh jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling dan praktik bidan desa. Pada tahun 2021, jumlah
jaringan Puskesmas di Jawa Tengah adalah Puskesmas Pembantu sebanyak 1.759 unit
dan Puskesmas Keliling sebanyak
1.245 unit.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


3. Akreditasi Puskesmas
Akreditasi merupakan suatu pengakuan pengakuan terhadap mutu pelayanan
Puskesmas, setelah dilakukan penilaian bahwa Puskesmas telah memenuhi standar
akreditasi. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas wajib dilakukan
akreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
Sesuai Permenkes Nomor 46 Tahun 2015, akreditasi Puskesmas bertujuan untuk 1)
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, 2) meningkatkan perlindungan bagi
sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta sebagai institusi,
dan 3) meningkatkan kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau
kesehatan masyarakat. Dengan akreditasi puskesmas diharapkan dapat membangun sistem
tata kelola yang lebih baik secara bertahap dan berkesinambungan melalui perbaikan tata
kelola: 1) manajemen secara institusi, 2) manajemen program, 3) manajemen risiko, dan 4)
manajemen mutu.
Tahun 2021, terdapat 874 Puskesmas yang telah terakreditasi atau sekitar 99,32
persen dari 880 Puskesmas. Kabupaten/ Kota dengan persentase Puskesmas terakreditasi
100 persen sebanyak 30 kabupaten. Kabupaten dengan persentase Puskesmas terakreditasi
terendah adalah Pemalang (92 persen). Dari 874 Puskesmas yang terakreditasi sampai
tahun 2021, untuk tingkat kelulusan akreditasi masih didominasi oleh status kelulusan
madya dan utama. Adapun distribusi Puskesmas terakreditasi berdasarkan strata adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.3
Proporsi Puskesmas Terakreditasi Berdasarkan Strata
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Madya
54,2%

Dasar
10,4%

Paripurna
4,5%

Utama
30,9%
Sumber: Buku Saku Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


4. Ketersediaan Obat dan Vaksin
Obat merupakan salah satu komoditi kesehatan yang memiliki peranan penting
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Obat harus tersedia secara
cukup, baik item dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan obat, sehingga
pelayanan kesehatan tidak terhambat. Sesuai dengan salah satu tujuan yang tercantum
dalam Kebijakan Obat Nasional (KONAS) yang tertuang dalam Kepmenkes No
189/Menkes/SK/III/2006, yaitu ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat
utamanya obat esensial dijamin oleh pemerintah, maka sudah menjadi komitmen bahwa
pemerintah turut serta dalam upaya penyediaan obat untuk masyarakat, utamanya melalui
sarana kesehatan milik pemerintah. Hal ini juga sejalan dengan Nawacita Presiden RI pada
butir kelima dengan programnya berupa Program Indonesia Sehat, utamanya terkait pada
pilar penguatan pelayanan kesehatan, dalam hal ini melalui terjaminnya ketersediaan obat
dan vaksin sesuai kebutuhan.
Penilaian Indikator Ketersediaan Obat dihitung berdasarkan persentase
ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas. Definisi operasional dari persentase
ketersediaan obat dan vaksin adalah tersedianya obat dan vaksin indikator di puskesmas
untuk pelayanan kesehatan dasar, dimana pemantauan dilakukan terhadap data
ketersediaan 20 item obat dan vaksin di puskesmas dengan rincian terdiri dari 17 item obat
dan 3 item vaksin yang bersifat esensial. Obat-obatan yang masuk dalam daftar penilaian
indikator ketersediaan obat tersebut merupakan obat pendukung program kesehatan ibu,
kesehatan anak, penanggulangan penyakit serta obat dan vaksin pelayanan kesehatan dasar
yang banyak digunakan dan tercantum dalam Formularium Nasional (FORNAS).
Pemantauan ketersediaan obat tahun 2020 digunakan untuk mengetahui kondisi
tingkat ketersediaan obat di Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung
pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menentukan langkah- langkah kebijakan yang
akan diambil di masa yang akan datang. Di era otonomi daerah, pengelolaan obat
merupakan salah satu kewenangan yang diserahkan ke Kabupaten/ Kota, kemudian
didistribusikan ke Puskesmas ditiap Kabupaten/ Kota tersebut. Adanya data ketersediaan
obat di provinsi atau Kabupaten/ Kota akan mempermudah penyusunan prioritas bantuan
maupun intervensi program di masa yang akan datang.
Berdasarkan data Program Farmamin dan Perbekes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah serta data profil Kesehatan Kabupaten/ Kota didapatkan bahwa sebesar 99,66%
persen dari seluruh puskesmas di Provinsi Jawa Tengah

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


memiliki ketersediaan obat dan vaksin esensial di atas 80 persen. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa dari 20 item obat dan vaksin, sebanyak > 16 jenis obat dan vaksin
yang tersedia di Puskesmas.

B. RUMAH SAKIT
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain upaya promotif dan
preventif, diperlukan juga upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya kesehatan yang bersifat
kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai
penyedia pelayanan kesehatan rujukan.
1. Jenis Rumah Sakit
Pengertian Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit dapat
didirikan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau swasta. Rumah Sakit yang
didirikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit Pelaksana
Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, Instansi tertentu dengan
pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus
berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan.
Tabel 2.1
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit berdasarkan Penyelengaraan
di Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 – 2021
No Penyelenggara 2017 2018 2019 2020 2021
PEMERINTAH
1 Kementerian Kesehatan 5 5 5 6 6
2 TNI / POLRI 12 12 11 11 11
3 Kementerian lain 3 3 3 3 3
Total Pemerintah 20 20 19 20 20
PEMERINTAH DAERAH
1 Pemerintah Provinsi 7 7 7 7 7
2 Pemerintah Kabupaten/ 49 49 52 56 57
Kota
Total Pemerintah Daerah 55 56 59 63 64
SWASTA 204 213 229 234 239
Total Keseluruhan 279 289 307 317 323
Sumber : Pengelola Program Pelayanan Kesehatan Rujukan Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


Berdasarkan penyelenggaraannya, yang mengalami pertambahan pada tahun 2021
adalah rumah sakit pemerintah Kabupaten/ Kota dari 56 menjadi 57, yaitu di Kabupaten
Banyumas. Rumah sakit swasta bertambah dari 234 unit menjadi 239 unit.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan menjadi
Rumah Sakit umum dan Rumah Sakit khusus. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Adapun rumah
sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau
satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan lainnya.
Rumah sakit di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2016-2020 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2016 jumlah rumah sakit sebanyak 279 meningkat menjadi 317
tahun 2020, terdiri dari 274 Rumah Sakit Umum dan 43 Rumah Sakit Khusus. Bila
dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah rumah sakit umum mengalami peningkatan
sementara rumah sakit khusus jumlahnya tetap.
Gambar 2.4
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
350 317 323
307
280 289
300 43 44
43
45
250 49

200

150
264 274 279
231 244
100

50

0
2017 2018 2019 2020 2021

RSU RSK Jumlah RS

Sumber : Pengelola Program Pelayanan Kesehatan Rujukan Tahun 2021


2. Klasifikasi Rumah Sakit
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi
rujukan, Rumah Sakit umum dan Rumah Sakit khusus diklasifikasikan berdasarkan kriteria
bangunan dan prasarana, kemampuan pelayanan, sumber daya manusia, dan peralatan.
Klasifikasi Rumah Sakit terdiri atas RS kelas A, RS Kelas BP, RS Kelas B, RS kelas C dan
RS kelas D. Klasifikasi RS di Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 dapat dilihat pada gambar
berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1


Gambar 2.5
Proporsi Klasifikasi Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Kelas D Non Kelas


40,6% 0,6%
Kelas A
2,8%

Kelas BP
3,1%

Kelas B
7,7%
Kelas C
45,2%

Sumber : Buku Saku Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


3. Akreditasi Rumah Sakit
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 34 tahun 2017 tentang Akreditasi
Rumah Sakit disebutkan bahwa Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan terhadap mutu
pelayanan Rumah Sakit. Pengaturan Akreditasi bertujuan untuk (a) meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan pasien Rumah Sakit; (b)
meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di Rumah Sakit dan
Rumah Sakit sebagai institusi; (c) mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan;
dan (d) meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata Internasional.
Gambar 2.6
Proporsi Akreditasi Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Utama
13,0%

Madya
10,5%

Paripurna Dasar
53,4% 4,3%

Perdana
18,8%

Sumber: Buku Saku Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2021


Setiap Rumah Sakit wajib terakreditasi. Akreditasi diselenggarakan secara berkala
paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun. Akreditasi dilakukan oleh Rumah Sakit

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


paling lama setelah beroperasi 2 (dua) tahun sejak memperoleh izin operasional untuk
pertama kali. Akreditasi dilaksanakan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi
yang berasal dari dalam atau luar negeri. Sampai tahun 2021, rumah sakit yang
terakreditasi di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 277 RS atau 85,76 persen dari seluruh RS
yang ada.

C. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


1. Sarana Produksi Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk menjamin keamanan,
khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan atau penggunaan yang salah/tidak tepat serta tidak memenuhi mutu keamanan
dan pemanfaatan yang dilakukan sejak proses produksi, distribusi hingga penggunaannya
di masyarakat.
Cakupan sarana produksi bidang kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan
tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang
kefarmasian dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian dan
alat kesehatan antara lain Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Industri Kosmetika,
Produksi Alat Kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah tangga (PKRT) dan Industri
Farmasi.
Gambar 2.7
Jumlah Sarana Produksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

120 109

100 90
83 81
80

60

40
21
20

0
UKOT Industri Produksi Alat PKRT Industri farmasi
Kosmetika Kesehatan
Sumber: Buku Saku Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


Tahun 2021 terdapat 384 sarana produksi di Provinsi Jawa Tengah. Rincian jumlah
sarana produksi kefarmasian dan alat kesehatan berdasarkan jenisnya terdapat pada
Gambar 2.7.
2. Sarana Distribusi Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Cakupan sarana distribusi bidang kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan
tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya distribusi di
bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana distribusi di bidang
kefarmasian dan alat kesehatan di Provinsi Jawa Tengah antara lain Toko alat kesehatan,
Cabang penyalur alat kesehatan (Cabang PAK), Cabang pedagang besar farmasi (Cabang
PBF), Toko Obat dan Apotek.
Tahun 2021 terdapat 4.608 sarana distribusi kefarmasian dan alat kesehatan di
Provinsi Jawa Tengah. Rincian jumlah sarana produksi kefarmasian dan alat kesehatan
berdasarkan jenisnya terdapat pada Gambar 2.8 berikut.
Gambar 2.8
Jumlah Sarana Distribusi Kefarmasian dan Alat
Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

5.000

3.953
4.000

3.000

2.000

1.000

381
82 86 106
0
Toko Alkes Cabang PAK Cabang PBF Toko Obat Apotek

Sumber: Buku Saku Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2021

D. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan bentuk
partisipasi/peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Bentuk
peran serta masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu manusianya,
pendanaannya, aktivitasnya dan kelembagaannya seperti posyandu, pos lansia, polindes, PKD,
pos UKK, poskestren, KP-KIA, Toga, BKB, posbindu, Pos malaria desa, Pos Tb desa dan
masih banyak lainnya. Upaya kesehatan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


bersumberdaya masyarakat yang dibahas pada bagian ini adalah Posyandu dan Posbindu.
1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program prioritas yang meliputi
(KIA; KB; Gizi; Imunisasi; penanggulangan diare dan ISPA) dengan tujuan mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Dasar penghitungan strata/penilaian tingkat perkembangan posyandu yang selama
ini digunakan adalah Penghitungan strata Posyandu secara kuantitatif berdasar Surat
Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 414.4/05768, tanggal 28 Februari 2007 tentang
Pedoman teknis penghitungan strata Posyandu secara kuantitatif yang terdiri dari 35
indikator. Adapun rincian variabel penilaian meliputi:
1) Variabel Input (kepengurusan, kader, sarana, prasarana dan dana); 2) Variabel Proses
(pelaksanaan program pokok, program pengembangan dan administrasi);
3) Variable Output (D/S, N/S, K/S, cakupan K4, pertolongan persalinan oleh nakes,
Cakupan peserta KB, Imunisasi, dana sehat, Cak Fe, Cak. Vit A, Cak. pemberian ASI
eksklusif dan frekuensi penimbangan). Penentuan strata posyandu sebagai berikut : 1)
Posyandu pratama (Skor ≤ 60 persen); 2) Posyandu madya (Skor > 60– 70 persen); 3)
Posyandu purnama (Skor > 70–80 persen); Posyandu mandiri (Skor
> 80 persen).
Gambar 2.9
Persentase Posyandu Menurut Strata
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

50,0%

39,6%
40,0% 37,9%
41,5% 34,3% 39,2 %
40,7%
39,1% 39,2 %
30,5%
30,0% 25,6%
27,8%
20,0% 24,1% 23,0%
19,7% 18,6%
10,0%
5,9% 4,0% 3,7% 3,2% 2,6%
0,0%
2017 2018 2019 2020 2021
Pratama Madya Purnama Mandiri

Sumber: Seksi PKPM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


Berdasarkan data dari Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
dan profil kesehatan Kabupaten/ Kota, jumlah posyandu mengalami peningkatan dari
49.458 pada tahun 2020 menjadi 49.705 pada tahun 2021. Posyandu yang mencapai Strata
Mandiri tahun 2021 sebesar 40,0 persen meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sebesar
37,9 persen. Dari gambar 2.9 terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah posyandu pratama
dan madya, sedangkan jumlah posyandu mandiri semakin meningkat. Posyandu strata
mandiri cenderung meningkat, hal tersebut dapat terjadi seiring dengan dikembangkannya
Posyandu Model (Kegiatan Posyandu yang sudah diintegrasikan dengan minimal satu
kelompok kegiatan yang sesuai dengan karakteristik daerah, misal kegiatan BKB, PAUD,
UP2K). Sehingga secara tidak langsung kegiatan integrasi tersebut dapat mempengaruhi
pencapaian indikator proses maupun indikator output posyandu.
Gambar 2.10
Persentase Posyandu Aktif Per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Klaten Kab.Kebumen Kab.Purbalingga Kab.Wonosobo Kota Surakarta 99,0
Kab.Tegal Kab.Temanggung 98,5
Kab.Boyolali Kab.Karanganyar 98,0
Demak Kota Pekalongan Kab.Magelang Kota Salatiga Kota Semarang 96,7
Kab.Pati Kab.Batang Kota Magelang Kab.Semarang 96,2
96,2
epara Kab.Sragen Kab.Brebes Kab.Kudus Kab.Kendal Kab.Pemalang 95,5
Kab.Blora 92,1
90,8
90,1
88,9
88,9
88,1
86,2
86,0
85,5
84,7
83,9
82,7
82,7
81,4
80,4
79,1
79,0
74,6
70,5
68,0
67,4
64,1
61,3
59,6
59,0
53,4 58,9
51,9
42,6

0,0010,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00
Sumber: Seksi PKPM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota 2021
Pada tahun 2021 sebanyak 38.157 atau sekitar 79,1 persen posyandu di Jawa
Tengah merupakan posyandu aktif. Posyandu aktif adalah posyandu yang mampu
melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi,
balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


dengan cakupan masing-masing minimal 50 persen dan melakukan kegiatan tambahan.
2. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
Posbindu PTM yang mulai dikembangkan pada tahun 2011 merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor
risiko PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan
Posbindu PTM juga terintegrasi secara rutin di masyarakat, seperti di lingkungan tempat
tinggal dalam wadah desa/kelurahan siaga aktif. Tujuan Posbindu PTM adalah
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko
PTM. Sasaran utama kegiatan adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang
PTM berusia 15 tahun ke atas.
Jumlah Posbindu PTM tahun 2021 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak
10.264 buah. Pertumbuhan jumlah Posbindu PTM tahun 2017-2021 mencapai 72,82
persen. Perkembangan jumlah Posbindu PTM dari tahun 2017-2021 dapat dilihat pada
gambar 2.11.
Gambar 2.11
Perkembangan jumlah Posbindu PTM
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

12.000
10.264
10.000 9.489
8.608
8.000

6.000 5.488

4.000
2.790

2.000

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Program PTM Prov. Jateng dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021
Berdasarkan jumlah posbindu PTM menurut Kabupaten/ Kota, Kabupaten
Purworejo merupakan kabupaten dengan jumlah terbanyak, sementara Kota Magelang
adalah kota yang mempunyai posbindu PTM paling sedikit, Gambar 2.12. Bila dihitung
rasio posbindu PTM terhadap jumlah puskesmas maka Kabupaten/ Kota dengan rasio
terbesar adalah Kabupaten Purworejo dan terendah adalah Kota Pekalongan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


Gambar 2.12
Distribusi Posbindu PTM Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
n Kab.Kebumen Kab.Banyumas Kab.Semarang Kab.Magelang 882
Kab.Blora 568
506
Kab.Temanggung
Kab.Rembang Kab.Wonosobo Kab.Kendal Kab.Banjarnegara 445 495
412
378
Kab.Demak Kab.Purbalingga 365
emalang Kab.Batang Kab.Jepara Kab.Boyolali Kota Semarang 346
Kudus Kab.Sukoharjo Kota Salatiga Kota Surakarta Kota Tegal 343
Kota Pekalongan Kota Magelang 339
332
320
314
313
303
301
293
288
256
249
246
94 244
66
43 235
41 233
23 233
01002003004005006007008009001000
219
Sumber: Program PTM Prov. Jateng
197 Tahun 2021
182
Selain Posyandu dan160Posbindu PTM, terdapat beberapa jenis UKBM, yaitu
Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) dan Posyandu
Lanjut Usia (Lansia). Dari pencatatan Data Dasar Puskesmas kondisi Desember 2021
diperoleh data terlapor yaitu jumlah Poskesdes 6.006 unit, Poskestren 1.588 unit dan
Posyandu Lansia 19.597 unit.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu subsistem dalam Sistem
Kesehatan Nasional yang mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan
kesehatan sebagai pelaksana upaya dan pelayanan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, sumber daya manusia kesehatan adalah
tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan
yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan.
Penyelenggaraan subsistem sumber daya manusia kesehatan terdiri dari perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan.
Pengembangan dan pemberdayaan SDMK merupakan salah satu program teknis sehingga
memerlukan perhatian yang sama dengan program-program kesehatan lainnya. Pada bab ini, akan
dibahas mengenai SDMK terutama fokus kepada jumlah tenaga kesehatan dan rasio tenaga
kesehatan.

A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN


Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Undang-Undang tersebut
membagi tenaga kesehatan menjadi beberapa rumpun dan subrumpun yaitu tenaga medis,
tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga
keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan
lain.
Total SDMK di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 sebanyak 256.450 orang yang
terdiri dari 170.595 orang tenaga kesehatan (66,52 persen) dan 85.855 orang tenaga penunjang
kesehatan (33,48 persen). Proporsi tenaga kesehatan terbanyak yaitu tenaga keperawatan
sebesar 51,61 persen dari total tenaga kesehatan, sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang
paling sedikit yaitu tenaga psikologi klinis sebesar 0,09 persen dari total tenaga kesehatan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


Gambar 3.1
Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Jenis
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Medis; 10,7%
Kebidanan; 16,5%

Teknik Biomedika; 4,7%


Apoteker; 3,9%
Teknis Kefarmasian; 4,0%

Keteknisan Medis; 3,2%

Gizi; 1,6%
Kesmas; 1,6%

Kesling; 1,1%
Keterapian Fisik; 1,1%
Keperawatan; 51,6% Psikologis Klinis; 0,1%

Sumber : Data Program SDMK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

1. Dokter Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2052/MENKES/PER/X/2011
tentang Ijin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran, yang dimaksud Dokter adalah
lulusan pendidikan kedokteran baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jumlah
dokter umum yang tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi
Jawa Tengah tahun 2021 adalah 11.210 dokter umum terdiri dari 4.312 dokter laki-laki dan
6.898 dokter perempuan. Jumlah tersebut terdistribusi di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah sejumlah 1 dokter, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sejumlah 43 dokter,
puskesmas sejumlah 2.701 dokter, rumah sakit sejumlah 5.042 dokter dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya (Balkesmas, klinik, balai kesehatan, praktik mandiri, rumah bersalin dll)
sejumlah 3.423 dokter.
2. Dokter Gigi
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2052/MENKES/PER/X/2011 tentang Ijin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran, yang dimaksud Dokter Gigi adalah lulusan
pendidikan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Jumlah
dokter gigi yang tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi
Jawa Tengah adalah 2.049 dokter gigi, yang terdiri dari 1 dokter gigi di Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2 dokter gigi di Dinas

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


Kesehatan Kabupaten/ Kota, 860 dokter gigi di puskesmas, 680 dokter gigi di rumah sakit
dan 506 dokter gigi di sarana pelayanan kesehatan lainnya.
3. Dokter Spesialis
Regulasi dokter spesialis sama dengan dokter umum. Jumlah spesialis yang tersedia
di seluruh unit kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah adalah 4.724
terdiri dari 4.288 di rumah sakit dan 2.134 di sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Berdasarkan rumpun dokter spesialis, maka sebesar 43,53 persen merupakan dokter
spesialis dasar, dan proporsi terkecil adalah dokter spesialis paru sebesar 2,34 persen.
4. Dokter Gigi Spesialis
Regulasi yang mengatur pelaksanaan praktik dokter gigi spesialis juga sama
dengan diatas. Jumlah dokter gigi spesialis yang tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas
pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah adalah 244 orang, terdiri dari 219 dokter di
rumah sakit dan 25 dokter di sarana pelayanan kesehatan lainnya.
5. Perawat
Regulasi yang mengatur penyelenggaraan pelayanan keperawatan diatur dalam
Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan dan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 26 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor
38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Jumlah perawat yang tersedia di seluruh unit
kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah adalah 88.049, yang tersedia di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2 perawat, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 346
perawat, puskesmas sejumlah 9.862 perawat, rumah sakit 43.701 perawat dan sarana
pelayanan kesehatan lainnya 4.930 perawat.
6. Bidan
Regulasi yang mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan kebidanan adalah
Undang-undang Nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan dan Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 28 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Bidan.
Berdasarkan pemetaan SDM Kesehatan, jumlah bidan yang tersedia di seluruh unit
kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah adalah 28.134, yang tersedia di
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sejumlah 162 bidan, puskesmas sejumlah 16.508 bidan,
rumah sakit sejumlah 7.700 bidan dan sarana pelayanan kesehatan lainnya 3.764 bidan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2


7. Apoteker
Regulasi yang mengatur tentang pekerjaan pelayanan apoteker ada dalam Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 31 tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin
Kerja Tenaga Kefarmasian. Selain itu juga ada peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek. Jumlah apoteker yang
tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah adalah
6.703 apoteker, yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sejumlah 6 orang,
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sejumlah 41 orang, puskesmas sejumlah 722 orang,
rumah sakit sejumlah 1.923 orang dan sarana pelayanan kesehatan lainnya 4.011 orang.
8. Tenaga Teknis Kefarmasian
Regulasi yang mengatur tentang pekerjaan pelayanan tenaga kefarmasian ada
dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 31 tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin
Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Jumlah tenaga teknis kefarmasian yang
tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah adalah
6.832 orang, yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2 orang, Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota 49 orang, puskesmas 1.033 orang, rumah sakit 3.947 orang
dan sarana pelayanan kesehatan lainnya 1.801 orang.
9. Tenaga Kesehatan Masyarakat
Dibandingkan dengan jenis tenaga kesehatan lainnya, regulasi yang khusus
mengatur tentang pelayanan tenaga kesehatan masyarakat belum ada. Jenis tenaga
kesehatan masyarakat yang masuk dalam rumpun tenaga tersebut adalah epidemiolog
kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja,
tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan serta
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga. Keberadaan jabatan fungsional yang ada masih
terbatas pada epidemiologi dan tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Dalam
pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat berpedoman pada
Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat yang tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas
pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah adalah 2.645 orang,

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 65 orang, Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota 452 orang, puskesmas 1.763, rumah sakit 223 orang dan
sarana pelayanan kesehatan lainnya 142 orang.
10. Tenaga Kesehatan Lingkungan
Regulasi yang mengatur tentang pekerjaan pelayanan tenaga kesehatan lingkungan
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian. Jumlah tenaga kesehatan
lingkungan/sanitarian yang tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas pelayanan kesehatan di
Provinsi Jawa Tengah adalah 1.928 orang, yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah sebanyak 3 orang, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sebanyak 118 orang,
Puskesmas 1.228 orang, rumah sakit 488 orang dan sarana pelayanan kesehatan lainnya 91
orang.
11. Tenaga Gizi
Regulasi yang mengatur tentang pekerjaan pelayanan tenaga gizi ada dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
dan Praktik Tenaga Gizi. Jumlah tenaga gizi yang tersedia di seluruh unit kerja/fasilitas
pelayanan kesehatan adalah 2.649 orang, yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah 2 orang, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sejumlah 79 orang, puskesmas 1.378
orang, rumah sakit 1.113 orang dan sarana pelayanan kesehatan lainnya sejumlah 77 orang.
12. Tenaga Keterapian Fisik
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014 yang termasuk dalam
rumpun tenaga keterapian fisik adalah fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara dan
akupunktur. Jumlah tenaga keterapian fisik di Jawa Tengah adalah 1.828 orang yang
tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sejumlah 2 orang, puskesmas 222 orang,
rumah sakit 1.368 orang dan sarana pelayanan kesehatan lainnya sejumlah 236 orang.
13. Tenaga Keteknisan Medis
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014 yang termasuk dalam
rumpun tenaga keteknisian medis adalah refraksionis optisien, teknisi gigi, perekam medis
dan informasi kesehatan, teknisi pelayanan darah, teknisi kardiovaskuler, terapis gigi dan
mulut, serta penata anestesi. Jumlah tenaga keteknisian medis di Jawa Tengah adalah 5.482
orang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 1 orang, Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota sejumlah 2 orang, puskesmas 1.613 orang, rumah sakit 3.460 orang dan
sarana pelayanan kesehatan lainnya sejumlah 1.120 orang.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


14. Tenaga Teknik Biomedika
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014 yang termasuk dalam
rumpun Teknik Biomedika adalah radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium
medik, fisikawan medik, radioterapis dan ortotik prostetik. Jumlah tenaga teknik biomedika
di Jawa Tengah adalah 7.971 yang terdiri dari 5.470 ahli teknologi laboratorium medik dan
2.501 tenaga Teknik biomedika lainnya.
Regulasi yang mengatur tentang pekerjaan pelayanan ahli teknologi laboratorium
medik ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 42 tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Izin Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik. Ahli
teknologi laboratorium medik tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 1 orang,
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sejumlah 9 orang, puskesmas 1.290 orang, rumah sakit
3.182 orang dan sarana pelayanan kesehatan lainnya sejumlah 988 orang.
15. Tenaga Penunjang Kesehatan
Disamping tenaga kesehatan, dukungan tenaga non kesehatan atau yang disebut
tenaga penunjang/pendukung kesehatan terdiri dari pejabat struktural dan tenaga dukungan
manajemen. Jumlah pejabat struktural adalah 3.936 orang, yang tersedia di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 21 orang, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sejumlah
586 orang, puskesmas 556 orang, rumah sakit 1.880 orang dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya sejumlah 893 orang. Jumlah tenaga dukungan manajemen adalah 81.538 orang,
yang tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 193 orang, Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota sejumlah
2.337 orang, puskesmas 9.804 orang, rumah sakit 44.494 orang dan fasyankes lainnya
sejumlah 24.710 orang. Jenis tenaga penunjang/pendukung kesehatan diperlukan untuk
mendukung manajemen dan tata kelola organisasi agar pembangunan kesehatan dapat
dilaksanakan secara maksimal.

B. DISTRIBUSI SEMBILAN TENAGA KESEHATAN STRATEGIS DI PUSKESMAS


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan, pada Buku Manual
2 yang berisi tentang Perencanaan Kebutuhan SDMK berdasarkan Standar Ketenagaan
Minimal maka pola ketenagaan minimal untuk penyelenggaraan upaya wajib puskesmas
berdasarkan kriteria puskesmas dan berdasarkan lokasi. Jenis tenaga minimal yang harus ada
dalam pedoman tersebut adalah tenaga dokter, dokter gigi, bidan, perawat, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi dan ahli teknologi
laboratorium medik (ATLM)/analis kesehatan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


Gambar 3.2
Jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Puskesmas di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Tenaga Penunjang Kesehatan 5.647 4713

Teknik biomedika lainnya 21 21

Keterapian Fisik 63 159

ATLM 234 1056

Keteknisan Medis 338 1275

Tenaga kefarmasian 269 1486

Gizi147 1231

Kesehatan Lingkungan 360 868

Kesehatan Masyarakat 324 1439

Bidan16508

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90% 100%

Laki-lakiPerempuan
Sumber : Data Program SDMK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Jumlah SDMK yang bertugas di Puskesmas di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021
sebanyak 49.582 orang yang terdiri dari 79,11 persen tenaga kesehatan dan 20,89 persen tenaga
penunjang kesehatan. Proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas terbanyak yaitu bidan sebesar
33,29 persen sedangkan proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas yang paling sedikit yaitu
teknik biomedika lainnya sebesar 0,08 persen.
Secara keseluruhan gambaran ketersediaan 9 tenaga kesehatan strategis di puskesmas
sebagai berikut :
1. Dokter Umum
Kecukupan tenaga kesehatan di Puskesmas juga diatur pada Permenkes yang sama
yang membedakan antara puskesmas rawat inap dan puskesmas non rawat inap. Pada
Puskesmas non rawat inap, minimal jumlah dokter adalah satu orang, sedangkan pada
Puskesmas rawat inap minimal jumlah dokter dua orang, baik pada wilayah perkotaan,
perdesaan, maupun kawasan terpencil dan sangat terpencil. Persentase kecukupan dokter
umum yang bekerja di puskesmas di Provinsi Jawa Tengah mencapai 306,9 persen dimana
semua puskesmas di Jawa Tengah telah tersedia dokter umum. Dan ada 88,57 persen
Kabupaten/ Kota yang puskesmasnya tersedia lebih dari dua dokter umum.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


Gambar 3.3
Persentase Kecukupan Dokter Umum di
Puskesmas di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Salatiga Kota Magelang Kab.Sukoharjo Kab.Jepara 933,3
Kota Pekalongan Kota Semarang Kab.Karanganyar 700,0
Kota Tegal Kota Surakarta 666,7
550,0
.Brebes Kab.Banyumas Kab.Semarang Kab.Klaten JAWA TENGAH 492,9
Kab.Purbalingga Kab.Pemalang Kab.Grobogan Kab.Temanggung 459,5
Kab.Demak Kab.Tegal Kab.Sragen Kab.Rembang 419,0
umen Kab.Pekalongan Kab.Batang Kab.Purworejo Kab.Banjarnegara 412,5
400,0
386,2
373,7
361,8
355,3
320,0
319,2
308,8
306,9
304,5
304,0
300,0
284,6
270,4
262,1
260,0
258,8
253,8
232,0
230,0
218,4
217,2
212,5
01002003004005006007008009001000
208,6
Sumber : Data Program SDMK196,3
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
195,2
2. Dokter Gigi 166,7
162,9

Standar kecukupan dokter gigi di puskesmas adalah minimal satu orang, baik di
puskesmas rawat inap dan non rawat inap dan di wilayah perkotaan, perdesaan, maupun di
kawasan terpencil dan sangat terpencil.
Gambar 3.4
Persentase Kecukupan Dokter Gigi di Puskesmas
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Wonogiri Kota Semarang Kab.Demak Kab.Kudus Kab.Pati Kab.Klaten 200,0
200,0
Kab.Kendal Kab.Batang Kab.Grobogan Kab.Brebes Kab.Banjarnegara 147,1 191,7
123,1
120,7
114,3
114,3
111,1
108,0
108,0
107,7
105,0
102,9
102,7
100,0
100,0
100,0
100,0
97,7
96,6
95,8
95,5
95,5
80,8
70,4 94,7
70,0 94,1
66,7 91,4
66,7 88,0
65,8 87,5
60,0
050100150200250
Sumber : Data Program SDMK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


Persentase kecukupan dokter gigi yang bekerja di puskesmas di Provinsi
Jawa Tengah mencapai 97,7 persen dimana masih terdapat 45,71 persen Kabupaten/ Kota
yang persentase kecukupannya dibawah 100 persen atau belum semua puskesmas tersedia
dokter gigi. Tetapi ada 5,71 persen Kabupaten/ Kota yang puskesmasnya tersedia dua
dokter gigi yaitu di Kota Magelang dan Kota Salatiga.
3. Perawat
Suatu puskesmas dianggap memiliki perawat yang cukup apabila memiliki
minimal lima perawat pada puskesmas non rawat inap dan minimal delapan perawat pada
Puskesmas rawat inap. Kondisi ini merupakan standar minimal di wilayah perkotaan,
perdesaan, dan kawasan terpencil dan sangat terpencil.
Gambar 3.5
Persentase Kecukupan Perawat di Puskesmas
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
ra Kab.Jepara Kab.Kendal Kab.Brebes Kota Tegal Kab.Purbalingga 375,0
Kab.Karanganyar 370,6
Kab.Demak Kab.Tegal Kab.Kudus JAWA TENGAH 363,3
yolali Kab.Semarang Kab.Temanggung Kab.Wonosobo Kab.Klaten 307,4
Kota Semarang 305,5
297,6
286,9
286,4
277,3
270,5
254,5 265,0
234,3
234,1
229,7
225,3
224,1
222,9
217,1
211,9
208,0
202,0
196,5
185,2
181,1
170,0
164,7
164,0
161,4
151,4
148,0
147,7
145,4
144,2
0,050,0100,0150,0200,0250,0300,0350,0400,0
137,6
Sumber : Data Program SDMK Provinsi 135,7 Jawa Tengah Tahun 2021
Persentase kecukupan perawat yang bekerja di puskesmas di Provinsi Jawa Tengah
mencapai 224,1 persen dimana semua puskesmas tersedia perawat sesuai standar, dan
sebesar 60 persen Kabupaten/ Kota yang puskesmasnya tersedia perawat melebih jumlah
standar.
4. Bidan
Jumlah bidan di Puskesmas non rawat inap minimal empat orang dan di Puskesmas
rawat inap minimal tujuh orang. Kondisi ini merupakan standar minimal di wilayah
perkotaan, perdesaan, dan kawasan terpencil dan sangat terpencil.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


Persentase kecukupan bidan yang bekerja di puskesmas di Provinsi Jawa Tengah
mencapai 470,1 persen dan masih ada 1 Kabupaten/ Kota yang puskesmasnya belum
sesuai standar yaitu Kota Magelang.
Gambar 3.6
Persentase Kecukupan Bidan di Puskesmas
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Sukoharjo 856,3
ilacap Kab.Sragen Kab.Kendal Kab.Kudus Kota Tegal Kab.Demak 687,1
657,8
ga Kota Surakarta Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Magelang 652,6
641,7
610,3
610,0
594,0
552,9
548,6
542,8
540,0
517,5
510,5
500,0
485,2
477,4
471,3
470,1
454,6
454,5
431,3
425,0
423,6
413,5
406,0
384,4
371,3
349,0
183,3 328,8
180,9 316,9
178,4
155,4
85,0

0,0100,0200,0300,0400,0500,0600,0700,0800,0900,0
Sumber : Data Program SDMK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
5. Tenaga Kefarmasian
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
yang dimaksud Tenaga Kefarmasian terdiri dari Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Ketersediaan apoteker yang bekerja di puskesmas yaitu 722 orang, sedangkan jumlah
Tenaga Teknis Kefarmasian ada 1.033 orang. Standar Ketenagaan Minimal berdasarkan
tenaga Kefarmasian, dan untuk jenis tenaga ini masih minimal yang dibutuhkan yaitu 1
orang untuk masing-masing puskesmas. Persentase kecukupan tenaga kefarmasian yang
bekerja di puskesmas di Provinsi Jawa Tengah mencapai 199,4 persen dan ada 48,6 persen
Kabupaten/ Kota yang puskesmasnya tersedia lebih dari dua tenaga kefarmasian.
6. Tenaga Kesehatan Masyarakat
Ketersediaan tenaga kesehatan masyarakat yang bekerja di puskesmas yaitu 1.763
orang. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014 yang masuk dalam rumpun
tenaga kesehatan masyarakat adalah epidemiolog

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja,
tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudkan serta
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga. Kondisi yang terjadi di puskesmas sebagian
besar adalah tenaga promosi kesehatan dan epidemiologi kesehatan. Standar ketenagaan
minimal tenaga kesehatan masyarakat membutuhkan 1 orang untuk masing-masing
puskesmas. Persentase kecukupan tenaga kesehatan masyarakat yang bekerja di puskesmas
di Provinsi Jawa Tengah mencapai 200,3 persen dimana sebesar 48,6 persen Kabupaten/
Kota puskesmasnya tersedia lebih dari satu tenaga kesehatan masyarakat.
7. Tenaga Kesehatan Lingkungan
Ketersediaan tenaga kesehatan lingkungan yang bekerja di puskesmas yaitu
1.228 orang. Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal untuk tenaga kesehatan lingkungan
minimal 1 orang di masing-masing puskesmas. Persentase kecukupan tenaga kesehatan
lingkungan yang bekerja di puskesmas di Provinsi Jawa Tengah mencapai 139,5 persen
dimana masih terdapat 5,7 persen Kabupaten/ Kota yang persentase kecukupannya dibawah
100 persen dan sebesar 5,7 persen Kabupaten/ Kota yang puskesmasnya tersedia lebih dari
satu tenaga kesehatan lingkungan.
8. Tenaga Gizi
Berdasarkan Standar Ketenagan Minimal untuk tenaga gizi standar minimal yang
dibutuhkan tergantung tipe puskesmasnya. Bila puskesmas rawat inap membutuhkan 2
orang sedangkan bila non rawat inap membutuhkan 1 orang. Persentase kecukupan tenaga
kesehatan gizi yang bekerja di puskesmas di Provinsi Jawa Tengah mencapai 156,6 persen
dimana sebesar 8,6 persen Kabupaten/ Kota puskesmasnya tersedia lebih dari satu tenaga
gizi.
9. Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM)
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) merupakan penamaan jenis tenaga
kesehatan yang dulunya analis kesehatan atau pranata laboratorium. Ketersediaan tenaga
ATLM yang bekerja di puskesmas yaitu 1.290 orang. Berdasarkan Standar Ketenagaan
Minimal untuk tenaga ATLM minimal 1 orang di masing-masing puskesmas. Persentase
kecukupan ATLM yang bekerja di puskesmas di Provinsi Jawa Tengah mencapai 146,6
persen. Semua Kabupaten/ Kota sudah sesuai standar bahkan ada lima Kabupaten/ Kota
yang puskesmasnya memiliki tenaga ATLM lebih dari satu.

C. RASIO TENAGA KESEHATAN

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk merupakan indikator untuk
mengukur ketersediaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pembangunan kesehatan
tertentu. Target rasio tenaga kesehatan berdasarkan pada Keputusan Menteri Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011–2025. Perbandingan rasio tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2021 dengan target rasio tahun 2021 dan tahun 2025 dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
Gambar 3.7
Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021
250

200
200 186
160

150 130
123

100
77

5047
5031 3026
121113 1413 151319 19 18162018 1816 18 15
6 7 5 7 655 10
0

Target 2025Target 2021Rasio 2021

Sumber : Data Program SDMK Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Rasio sebagian besar tenaga kesehatan belum sesuai target baik target tahun 2021
maupun 2025. Rasio tenaga kesehatan yang sudah memenuhi target 2021 adalah Dokter
Spesialis, Apoteker, Tenaga Keterapian Fisik dan Tenaga Keteknisan Medis. Perhitungan rasio
merupakan jumlah tenaga Kesehatan berdasarkan NIK per 100.000 penduduk.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu sub sistem dalam kesehatan nasional adalah sub sistem pembiayaan kesehatan.
Pembiayaan kesehatan sendiri merupakan besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakarat. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun
2009 menyebutkan bahwa pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan
kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan
termanfaatkan. Secara umum, sumber biaya kesehatan dapat dibedakan menjadi pembiayaan yang
bersumber dari anggaran pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari anggaran masyarakat.
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai anggaran kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan
anggaran kesehatan per kapita. Selain itu, juga dijelaskan mengenai Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dan Dana Desa.

A. ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


Pada tahun 2021, jumlah total anggaran kesehatan di Provinsi Jawa Tengah sebesar
Rp. 15.871.354.775.253,30. Anggaran tersebut bersumber dari : 1) APBD Kabupaten/ Kota
yang terdiri dari belanja operasi dan belanja modal; 2) APBD provinsi yang terdiri dari belanja
operasi dan belanja modal; 3) APBN yang terdiri dari dana dekonsentrasi; dan 4)
Pinjaman/hibah luar negeri (PHLN) yang terdiri dari ADD GF AIDS NFMC dan Global
Fund komponen TB.
Gambar 4.1
Proporsi Anggaran Kesehatan Menurut Sumber Biaya
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

APBD Provinsi; 4,9%

APBN; 0,1%

APBD kab/kota;
94,8% PHLN; 0,2%

Sumber: Subbag Program Dinkes Provinsi dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 3


Kontribusi terbesar dari anggaran kesehatan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021
berasal dari APBD Kabupaten/ Kota yaitu sebanyak Rp. 15.038.500.260.780,30. Anggaran
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 yang bersumber dari APBD
dijabarkan dalam lima program, 14 kegiatan dan 73 sub kegiatan dengan realisasi sebesar
87,92 persen.
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah/desentralisasi, terdapat pembagian peran
dan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah, dalam pembangunan kesehatan,
pemerintah pusat dan daerah menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan
berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah pusat memberikan anggaran pada
daerah untuk mendanai kegiatan yang merupakan urusan daerah dan prioritas nasional. Karena
berasal dari pemerintah pusat, maka seluruh atau sebagian dana tersebut berasal dari APBN.
APBN Dekonsentrasi sebagai dukungan pembiayaan dalam pelaksanaan tugas
Provinsi sebagai wakil Pemerintah Pusat di Daerah, diarahkan untuk memastikan bahwa
program-program prioritas nasional dilaksanakan dan target indikator tercapai di daerah.
Alokasi pagu APBN Dekonsentrasi tahun 2021 sebesar 15.680.750.000,- yang dijabarkan ke
dalam 6 program dan 24 kegiatan dengan realisasi sebesar 94,60 persen.

B. ANGGARAN KESEHATAN PER KAPITA


Total Anggaran APBD Provinsi dan Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah pada tahun
2021 sebesar Rp. 105.722.273.480.381,00 sedangkan anggaran kesehatan yang berasal dari
APBD sebesar Rp. 15.871.354.775.253,30, sehingga persentase anggaran kesehatan
dibandingkan total APBD tahun 2021 adalah sebesar 15,01 persen. Hal ini berarti sudah sesuai
dengan amanat undang-undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, dimana anggaran
kesehatan pemerintah daerah provinsi, Kabupaten/ Kota memiliki alokasi minimal sepuluh
persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sedangkan anggaran
kesehatan perkapita di Jawa Tengah pada tahun 2021 sebesar Rp.431.961,74 meningkat bila
dibandingkan tahun 2020 yaitu Rp. 286.774,63,-.

C. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL


Pada tahun 2021, pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di
Indonesia telah memasuki tahun kedelapan. Harus diakui bahwa reformasi pembiayaan
kesehatan dan pelayanan kesehatan ini telah banyak memberi manfaat kepada berbagai
komponen yang terlibat di dalamnya, terutama masyarakat sebagai

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


penerima manfaat. Hal ini sesuai dengan tujuan diselenggarakannya Program JKN, yakni
mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan memberikan perlindungan
finansial, seperti pada kasus penyakit katastropis yang membutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Akan tetapi, sebagaimana pengalaman berbagai negara yang telah mencapai Jaminan
Semesta (Universal Health Coverage/UHC), pelaksanaan JKN di Indonesia pada masa awal
juga menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut antara lain adalah adaptasi peserta
dan pemberi pelayanan terhadap sistem baru, keseimbangan sisi suplai pemberi pelayanan
kesehatan, adaptasi terhadap strukturisasi pelayanan kesehatan berjenjang, penyesuaian
pengelolaan program publik oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS-
Kesehatan), dan kesinambungan finansial dari program JKN. Beberapa isu yang sering
mengemuka antara lain adalah ketidakakuratan sasaran kelompok PBI, peningkatan cakupan
kepesertaan kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang mempunyai risiko
kesehatan yang besar tetapi dengan kesinambungan pembayaran iuran kepesertaan yang
rendah, luasnya cakupan manfaat dibandingkan dengan besaran iuran, pertanyaan tentang
besaran tarif INA-CBG untuk RS swasta, dan pentingnya penguatan pelayanan kesehatan
primer serta isu mengenai fraud/kecurangan.
Gambar 4.2
Perkembangan Cakupan Kepesertaan JKN
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2021

100 35
29,5 30,2 30,3
90 28,6
30
80 24,6
70 25
46,0 45,4
60 44,6
43,7 20
50 45,1
40 15
8,65 9,6 7,3
30 6,3 10
3,57
20
30,95 32 31 27,8 5
10 23,21
0 0
2017 2018 2019 2020 2021
Non PBI PBI (APBD) PBI (APBN) Jumlah peserta (dlm jutaan)

Sumber : Seksi Standarisasi Pelayanan dan Jaminan Kesehatan Prov Jateng tahun 2021
Sejak awal diluncurkan program JKN-KIS pada tahun 2014, jumlah kepesertaan
program terus meningkat, namun pada tahun 2021 terjadi penurunan. Sampai dengan akhir
tahun 2021, jumlah cakupan kepesertaan JKN di Provinsi Jawa Tengah mencapai 28,6 juta
jiwa.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


D. DANA DESA
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi RI nomor 16 tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2019
disebutkan bahwa Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan
bagi Desa yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/ Kota dan digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan
kegiatan di bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa. Prioritas
penggunaan dana desa diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi
masyarakat Desa berupa peningkatan kualitas hidup, peningkatan kesejahteraan dan
penanggulangan kemiskinan serta peningkatan pelayanan publik di tingkat Desa. Peningkatan
kualitas hidup masyarakat Desa diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program dan
kegiatan di bidang pelayanan sosial.
Gambar 4.3
Persentase Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk Kesehatan
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
.Kebumen Kab.Purbalingga Kab.Grobogan Kab.Klaten Kab.Wonosobo 100,0
Kab.Pati JAWA TENGAH 100,0
Kab.Cilacap Kab.Banjarnegara 100,0
Kab.Tegal Kab.Sragen Kab.Banyumas 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,6
99,5
98,3
97,8
89,7
83,3
80,1
77,6
74,5
71,4
47,6
46,6
14,4

0,020,040,060,080,0100,0120,0
Sumber : Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masy Dinkes Prov Jateng Tahun 2021
Persentase desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2021 adalah sebesar 89,7 persen dari 7.809 desa dan kelurahan di 29 kabupaten
yang ada di Jawa Tengah. Belum semua desa/ kelurahan di Jawa Tengah yang memanfaatkan
dana desa untuk mengatasi masalah Kesehatan di wilayahnya.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


BAB V
KESEHATAN KELUARGA

Pembangunan keluarga dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan keluarga berkualitas


yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Selain lingkungan yang sehat, kondisi kesehatan dari tiap
anggota keluarga sendiri juga merupakan salah satu syarat dari keluarga yang berkualitas. Hal ini
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem
Informasi Keluarga. Keluarga sebagai komponen dari masyarakat berperan signifikan dalam
mempengaruhi status kesehatan. Keluarga berperan terhadap optimalisasi pertumbuhan,
perkembangan, dan produktivitas seluruh anggotanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan
menjamin kesehatan anggota keluarga.
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan, terkait
dengan fase kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Hal ini
yang menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas
pembangunan kesehatan di Indonesia, sehingga penilaian terhadap status Kesehatan dan kinerja
upaya Kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.

A. KESEHATAN IBU
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau
pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap
100.000 kelahiran hidup.
Selain untuk menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat
kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik
dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama
periode 2017-2019 namun pada tahun 2020 ini terlihat mulai naik lagi dan tahun 2021 sudah
mencapai 199 per 100.000 kelahiran hidup. Gambaran AKI di Provinsi Jawa Tengah dari
tahun 2017 hingga tahun 2021 dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


Gambar 5.1
Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

250

199
200

150

98,6
88,05
100 78,6 76,9

50

/100 rb kelahiran hidup


0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Kabupaten/ Kota dengan jumlah kasus kematian ibu tertinggi adalah Kabupaten
Brebes sebanyak 105 kasus, diikuti Grobogan 84 kasus, dan Klaten 45 kasus. Kabupaten/ Kota
dengan kasus kematian ibu terrendah adalah Kota Magelang dengan
2 kasus, diikuti Kota Tegal dengan 3 kasus. Gambaran kasus kematian ibu per Kabupaten/
Kota dapat dilihat pada gambar 5.2.
Gambar 5.2
Jumlah Kasus Kematian Ibu Menurut Waktu dan Kabupaten/ Kota
di Jawa Tengah Tahun 2021
men Kab.Sragen Kab.Wonogiri Kab.Batang Kab.Kendal Kab.Pemalang 38 8 59
Kab.Tegal Kab.Pekalongan Kab.Purbalingga Kab.Magelang 35 1 48
Semarang Kab.Sukoharjo Kab.Wonosobo Kab.Jepara Kab.Karanganyar 19 3 23
17 1 27
Demak Kab.Temanggung Kab.Rembang Kota Pekalongan Kota Salatiga 19 3 23
29 1 14
20 2 19
17
3 18
21
1 15
11
3 21
11
3 19
16
10 7
15
1 16
6
19
11 5
18 1 15
9 3 6
13 11
12 41 9
10 1 9
8 0 11
33 12
1
7 15
6 9
8 4 8
8 6 11
8 1 9
03 2
8 1 10
8 15
11 0 9
0 6
9
505
Kota Surakarta 230
Kota Tegal 20 1
Hamil BersalinNifas
Kota Magelang 20 0
020406080100120

Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


Sebesar 50,7 persen kematian maternal di Provinsi Jawa Tengah terjadi pada waktu
nifas. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah
pada usia 20-34 tahun yaitu sebesar 65,4 persen. Masih ditemukan sekitar 1,4 persen kematian
ibu yang terjadi pada kelompok umur <20 tahun. Sedangkan untuk penyebab kematian dapat
dilihat di gambar 5.3 berikut ini.
Gambar 5.3
Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Gangguan Metabolik; 0,6%
Gangguan Sistem Peredaran Darah; 4,4% Infeksi; 1,7%
COVID-19; 55,2%
Hipertensi dlm kehamilan; 16,0%

Perdarahan; 10,7%

Lain-lain; 11,5%

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Jawa Tengah Tahun 2021


Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu
mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan Kesehatan ibu hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan Kesehatan,
perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan.
Pada bagian berikut, gambaran upaya kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari:
(1) pelayanan kesehatan ibu hamil, (2) pelayanan kesehatan ibu bersalin, (3) pelayanan
kesehatan ibu nifas, (4) pelayanan komplikasi kebidanan dan (5) pelayanan kontrasepsi.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Proses ini dilakukan selama rentang usia
kehamilan ibu yang dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi trimester pertama,
trimester kedua, dan trimester ketiga. Pelayanan kesehatan ibu hamil diupayakan agar
memenuhi standar kualitas, yaitu;
a. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
b. Pengukuran tekanan darah;

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA);
d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
e. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toxoid sesuai
status imunisasi;
f. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
g. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ);
h. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk
KB pasca persalinan);
i. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya);
j. Tatalaksana kasus sesuai indikasi.
Pelayanan kesehatan ibu hamil juga harus memenuhi frekuensi minimal di tiap
trimester, yaitu satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali
pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga
(usia kehamilan 24 minggu sampai persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi
dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.
Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan
dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan
K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 sejak tahun 2017 sampai dengan 2021
cenderung meningkat. Namun demikian penurunan terjadi pada tahun2020 dibandingkan
tahun 2019 yaitu dari 94,7 persen menjadi 94,1 persen. Capaian K1 dan K4 dari tahun 2017
sampai dengan tahun 2021 disajikan pada gambar berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


Gambar 5.4
Cakupan K1 dan K4 di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021
102
K1 K4
100 100
99,63 99,38 99,6
98,94
98

96
94,74 94,7
94 94,1
93,07
92,53
92

90
2017 2018 2019 2020 2021
Sumber : Data Kesga Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
Tahun 2021

Sebanyak 34 Kabupaten/ Kota di Provinsi jawa Tengah mempunyai cakupan K1


sebesar 100 persen, cakupan K1 terrendah adalah di Kabupaten Banjarnegara sebesar 99,8
persen. Sebanyak 54,3 persen Kabupaten/ Kota mempunyai cakupan K4 lebih dari 95
persen pada tahun 2021. Tiga Kabupaten/ Kota dengan cakupan K4 terrendah adalah
Banjarnegara, Brebes dan Pemalang. Gambaran capaian kunjungan ibu hamil K4 pada
tahun 2021 di 35 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah disajikan pada gambar 5.5
berikut ini.
Gambar 5.5
Cakupan K4 Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Pekalongan Kab.Demak Kab.Jepara Kab.Rembang
oyolali Kab.Wonogiri Kab.Klaten Kab.Cilacap Kab.Kudus JAWA TENGAH
100,0
Kab.Purbalingga Kab.Temanggung 100,0
elang Kab.Batang Kota Tegal Kab.Purworejo Kab.Banyumas Kab.Wonosobo
.Pati Kab.Tegal Kab.Grobogan Kab.Pemalang Kab.Brebes Kab.Banjarnegara 100,0
100,0
97,5
96,5 100,0
96,2 100,0
96,0
95,9
95,5
95,5
95,5
95,5
95,4
95,2
95,1
94,9
92,5 94,7
92,2 94,6
92,2 94,5
92,1 94,1
88,5
86,8 91,9 94,0
80859095100105 91,0 93,6
Sumber: Data Kesga Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan
93,6 Kabupaten/ Kota
Tahun 2021 93,6

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


Pada tahun 2021 ini terdapat Drop Out (DO) K1 – K4 sebesar 5,3 persen. Artinya
masih ada sebanyak 5,4 persen ibu hamil yang tidak mendapatkan pelayanan antenatal
yang ke-4. Drop out ini dapat disebabkan karena ibu yang kontak pertama (K1) dengan
tenaga kesehatan kehamilannya sudah berumur lebih dari 3 bulan, sehingga perlu intervensi
peningkatan pendataan ibu hamil yang lebih intensif. Batas tertinggi untuk DO K1 – K4
adalah 10 persen. Apabila DO K1 – K4 lebih dari 10 persen maka perlu adanya
penelusuran dan intervensi lebih lanjut.
Program penanggulangan anemia yang dilakukan pada ibu hamil dilaksanakan
dengan memberikan 90 Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil selama periode
kehamilannya. Cakupan ibu hamil mendapat 90 TTD di Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2021 sbesar 90,44 persen. Cakupan ibu hamil mendapat 90 TTD selama lima tahun terakhir
(2017-2021) dapat dilihat dalam gambar 5.6.
Gambar 5.6
Persentase Pemberian 90 TTD Pada Ibu Hamil
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2021
93
92,5
92, 64 92 48
92 ,
91,5
92 05 91 95
, ,
91
90,5
90,45
90
89,5
89
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Kesga Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
Tahun 2021

2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Difteri bagi Wanita Usia Subur dan Ibu
Hamil
Infeksi tetanus merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi.
Kematian karena infeksi tetanus ini merupakan akibat dari proses persalinan yang tidak
aman/steril atau berasal dari luka yang diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan. Sebagai
upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor risiko kematian ibu
dan kematian bayi, maka dilaksanakan program imunisasi Tetanus Toksoid Difteri (Td)
bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12
Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi mengamanatkan bahwa wanita usia subur
dan ibu hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang menjadi sasaran imunisasi
lanjutan. Imunisasi

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


lanjutan merupakan ulangan imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan
untuk memperpanjang usia perlindungan.
Wanita usia subur yang menjadi sasaran imunisasi Td berada pada kelompok usia
15-39 tahun yang terdiri dari WUS hamil (ibu hamil) dan tidak hamil. Imunisasi lanjutan
pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan pelayanan antenatal.
Imunisasi Td pada WUS diberikan sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu, berdasarkan
hasil screening mulai saat imunisasi dasar bayi, lanjutan baduta, lanjutan BIAS serta calon
pengantin atau pemberian vaksin mengandung “T” pada kegiatan imunisasi lainnya.
Pemberian dapat dimulai sebelum dan atau saat hamil yang berguna bagi kekebalan seumur
hidup.
Screening status imunisasi Td harus dilakukan sebelum pemberian vaksin.
Pemberian imunisasi Td tidak perlu dilakukan bila hasil screening menunjukkan wanita
usia subur telah mendapatkan imunisasi Td5 yang harus dibuktikan dengan buku KIA,
rekam medis, dan atau kohort. Kelompok ibu hamil yang sudah mendapatkan Td2 sampai
dengan Td5 dikatakan mendapatkan imunisasi Td2+.
Cakupan imunisasi Td1 sampai Td5 pada wanita usia subur (hamil dan tidak
hamil) tahun 2021 masih sangat rendah yaitu kurang dari 10 persen jumlah seluruh WUS.
Gambar 5.7
Cakupan Imunisasi Td1-Td5 pada Wanita Usia Subur
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
6

4
3,1
2,8
2,6 2,6
2,4

0
Td1 Td2 Td3 Td4 Td5

Sumber: Program Imunisasi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota


Cakupan imunisasi Td2+ pada ibu hamil tahun 2021 sebesar 63,8 persen, lebih
rendah sekitar 30,9 persen dibandingkan dengan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil
K4 yang sebesar 94,7 persen, sementara Td2+ merupakan syarat pelayanan kesehatan ibu
hamil K4.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 4


Kota Surakarta, Sragen, Kota Salatiga dan Sukoharjo memiliki capaian
imunisasi Td2+ pada ibu hamil lebih dari 100 persen, tertinggi di Jawa Tengah.
Sedangkan Kabupaten/ Kota dengan capaian terendah yaitu Kendal.
Gambar 5.8
Cakupan Imunisasi Td2+ Pada Ibu Hamil
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Batang Kab.Semarang Kab.Cilacap Kab.Pemalang Kab.Banyumas Kota Semarang 399,2
Kota Pekalongan 133,9
120,6
Kab.Blora Kab.Pati
Kota Magelang Kab.Banjarnegara Kab.Wonogiri Kab.Brebes
114,6
Kab.Kebumen Kab.Magelang Kab.Temanggung Kab.Pekalongan Kab.Purbalingga 99,9
Kab.Kendal 96,4
92,3
88,5
84,9
82,4
82,4
81,0
80,8
76,4
74,8
74,7
72,1
71,6
64,9
63,8
60,7
49,4
48,6
40,3
38,6
37,6
37,1
30,8
23,7
17,3
12,9
11,0
2,4
050100150200250300350400
Sumber: Program Imunisasi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan kematian bayi
yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan,
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Keberhasilan program ini diukur melalui
indicator persentase persalinan di fasilitas pelayanan Kesehatan.
Dalam rangka menjamin ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar, sejak tahun 2015 setiap ibu bersalin diharapkan melakukan persalinan dengan
ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh sebab
itu, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 menetapkan persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF) sebagai salah satu indikator
upaya kesehatan keluarga, menggantikan indikator pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan (PN). Berikut ini disajikan gambaran cakupan persalinan ditolong tenaga
kesehatan di fasilitas

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


pelayanan kesehatan di 35 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021.
Gambar 5.9
Cakupan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
a Kota Magelang Kab.Pekalongan Kab.Demak Kab.Jepara Kab.Kudus Kab.Rembang 100,0
aten Kab.Banyumas Kab.Grobogan Kab.Semarang Kab.Temanggung Kab.Wonosobo 100,0
Kab.Cilacap Kab.Kendal Kab.Sragen Kab.Magelang Kab.Kebumen JAWA TENGAH 100,0
Kab.Batang Kab.Brebes Kab.Purworejo 100,0
Kab.Tegal Kab.Purbalingga Kab.Boyolali Kab.Banjarnegara Kab.Pemalang 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,9
99,9
99,9
99,7
99,7
99,7
99,6
99,6
99,5
99,5
99,5
99,4
97,7
020406080100 97,4
Sumber: Data Kesga Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
Tahun 2021

Pada tahun 2021 terdapat 99,9 persen persalinan yang ditolong tenaga kesehatan.
Sementara ibu hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 99,7 persen. Dengan demikian hanya sekitar 1,2
persen persalinan yang ditolong tenaga kesehatan namun tidak dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
4. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai
standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu
pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai
dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca
persalinan. Ibu bersalin yang telah melakukan kunjungan nifas sebanyak 3 kali dapat
dihitung telah melakukan kunjungan nifas lengkap (KF Lengkap). Jenis pelayanan
kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari :
a. pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);
b. pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
c. pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;
d. pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif;

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


e. pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru
lahir, termasuk keluarga berencana;
f. pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.
Cakupan KF lengkap Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 sebesar 98,1 persen,
meningkat bila dibandingkan cakupan tahun 2020 yaitu 96,5 persen. Trend cakupan KF
lengkap dari tahun 2017-2021 terlihat bahwa terjadi peningkat setiap tahunnya, kecuali
pada tahun 2020 sempat menurun dibanding tahun sebelumnya.
Gambar 5.10
Cakupan KF Lengkap di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021
100
96,29 98,03 98,41 96,5 98,1
80

60

40

20

0
2017 2018 2019 2020 2021
Sumber : Data Kesga Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota
Tahun 2021

Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program


penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada
periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
dari tahun 2017 cenderung meningkat, meskipun pada tahun 2020 terjadi penurunan.
Gambar 5.11
Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
100
97,46 98,32 98,37 96,8 99,5
80

60

40

20

2017 2018 2019 2020 2021


Sumber : Data Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


Cakupan pemberian kapsul Vitamin A menurut Kabupaten/ Kota dapat
dilihat bahwa terdapat 2 Kabupaten/ Kota dengan cakupan lebih dari 100 persen, sementara
Kabupaten/ Kota dengan cakupan terrendah adalah Banjarnegara 88,5 persen.
Gambar 5.12
Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021
Kendal Kab.Pemalang Kota Semarang Kab.Pekalongan Kab.Rembang 100,6
Kab.Karanganyar Kab.Kebumen Kab.Purworejo Kab.Demak Kab.Pati 100,3
Kota Magelang Kota Tegal Kab.Klaten Kab.Temanggung 100,0
b.Boyolali Kab.Grobogan Kota Pekalongan Kab.Cilacap Kab.Batang 100,0
Kota Salatiga Kab.Tegal Kab.Banyumas JAWA TENGAH 100,0
Kudus Kab.Brebes Kab.Semarang Kab.Purbalingga Kab.Banjarnegara 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,9
99,9
99,9
99,9
99,9
99,9
99,8
99,8
99,8
99,7
99,7
99,7
99,5
99,5
99,4
99,4
88,5
98,4
020406080100120
Sumber: Data Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
5. Pelayanan Komplikasi Kebidanan
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan
komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Diperkirakan 20 persen ibu
hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan
tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh karenanya semua persalinan harus ditolong oleh
tenaga kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani.
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan di Jawa Tengah tahun 2020 sebesar
124,2 persen, meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yang sebesar 115,9
persen. Capaian indikator penanganan komplikasi kebidanan ini mencapai lebih dari 100
persen karena penyebut untuk penghitungan indikator tersebut adalah perkiraan bumil
dengan komplikasi yaitu 20 persen dari jumlah ibu

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


hamil, tetapi pada kenyataannya jumlah ibu hamil dengan komplikasi riil lebih besar
daripada perkiraan. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan di Jawa Tengah dari tahun
2017 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat pada gambar 5.13.
Gambar 5.13
Cakupan Penanganan Komplikasi
Kebidanan di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2017 – 2021
130
125
120

123,4 124,2

115
115,9
110 113,8
105

100
102,5
95
90

85
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Data Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021
Sebesar 74,3 persen Kabupaten/ Kota telah memiliki cakupan diatas 100
persen, dengan cakupan tertinggi di Kabupaten Brebes dan terrendah di Kota Semarang.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 5.14.
Gambar 5.14
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Batang Kab.Boyolali Kab.Rembang Kab.Sragen Kab.Magelang 190,5
udus Kab.Kebumen Kab.Pemalang Kab.Purworejo JAWA TENGAH 182,1
Kab.Kendal Kab.Wonogiri Kab.Karanganyar Kota Pekalongan 171,9
Kab.Jepara Kab.Cilacap Kab.Pati Kab.Wonosobo Kab.Temanggung 170,7
Kab.Demak Kab.Purbalingga 169,3
.Klaten Kota Salatiga Kab.Sukoharjo Kota Surakarta Kota Semarang 167,5
161,3
152,5 160,8
145,0
143,7
143,1
140,8
135,3
135,1
131,0
129,5
124,2
123,5
123,0
106,0 116,4
102,4 114,0
100,0
100,0
100,0
95,4
95,2
90,3 93,5
82,6
71,5
61,7
34,8
23,4
020406080100120140160180200

Sumber: Data Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


6. Pelayanan Kontrasepsi
KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu
dengan kondisi 4T yaitu Terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), Terlalu sering
melahirkan, Terlalu dekat jarak melahirkan, dan Terlalu tua melahirkan (di atas usia 35
tahun). Selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar
dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam
mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Pelayanan KB meliputi
penyediaan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi keluarga untuk dapat merencanakan
kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak,
serta kapan akan berhenti mempunyai anak.
Melalui tahapan konseling pelayanan KB, Pasangan Usia Subur (PUS) dapat
menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya berdasarkan
informasi yang telah mereka pahami, termasuk keuntungan dan kerugian, serta risiko
metode kontrasepsi dari petugas kesehatan. PUS adalah pasangan suami-istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun.
Untuk selanjutnya, diharapkan PUS menggunakan alat kontrasepsi tersebut dengan benar.
Jumlah PUS Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 sebanyak 6.408.024 pasang. Dari seluruh
PUS yang ada, sebesar 70,4 persen adalah peserta KB aktif. Adapun jenis kontrasepsi yang
digunakan oleh peserta KB aktif dapat dilihat pada gambar 5.15.
Gambar 5.15
Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Pasca Persalinan Menurut Jenis Kontrasepsi
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Implan
Implan 13,69%
12,30%AKDR
Pil 10,66%
7,87%

Pil 6,59%

Suntik AKDR Suntik


57,68% 9,30% 67,25% Kondom
3,26%
MOW 2,56%
MOW
4,94% MOP 0,17%
MOP Kondom 3,24% KB PASCA PERSALINAN
0,49%
KB AKTIF
Sumber: BKKBN Prov. Jateng, 2021
Pemilihan jenis alat kontrasepsi pada peserta KB aktif dan peserta KB pasca
persalinan menunjukkan pola yang hampir sama, Sebagian besar pesera KB

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


menggunakan suntik sebagaialat kontrasepsinya.
Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk
menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB aktif adalah
perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di
antara PUS. Cakupan peserta KB aktif Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 menurun 2,5
persen dibandingkan pencapaian tahun 2020 yang sebesar 72,9 persen. Kabupaten/ Kota
dengan cakupan tertinggi adalah Rembang dan terrendah adalah Sukoharjo.
Gambar 5.16
Cakupan Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia Subur
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Rembang Kab.Wonogiri Kab.Grobogan Kab.Purbalingga 77,5
Wonosobo Kab.Purworejo Kota Tegal Kab.Kudus Kab.Demak Kab.Batang 77,4
a Salatiga Kab.Pekalongan Kota Surakarta Kab.Kendal JAWA TENGAH 77,1
Kab.Pemalang Kab.Klaten Kab.Kebumen Kab.Brebes Kota Magelang 76,7
Kota Pekalongan 76,6
Kab.Tegal Kab.Semarang Kab.Cilacap 76,1
umas Kab.Jepara Kab.Sragen Kab.Magelang Kab.Boyolali Kab.Sukoharjo 75,3
75,2
73,9
73,8
72,9
72,7
72,6
72,3
72,1
71,9
71,3
71,1
70,9
70,4
70,3
70,3
69,1
68,9
68,8
68,5
67,8
67,4
67,1
66,3
66,3
65,0
64,7
64,6
54,6
63,0
60
01020304050 70 80

Sumber: BKKBN Prov. Jateng, 2021


Peserta KB pasca persalinan adalah PUS yang memakai kontrasepsi pada masa
pasca persalinan (0-42 hari setelah melahirkan). Cakupan peserta KB pasca persalinan di
Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 53,9% meningkat dibandingkan cakupan tahun 2020 yang
sebesar 28,6 persen. Kabupaten/ Kota dengan cakupan tertinggi adalah Tegal dan terrendah
Kota Magelang. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan Kabupaten/ Kota tahun 2021 dapat
dilihat pada gambar 5.17 berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


Gambar
Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan Terhadap Jumlah Ibu Bersalin
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Kab.Tegal Kab.Grobogan Kab.Rembang Kab.Karanganyar 91,3


Kab.Pati Kab.Brebes Kota Salatiga Kab.Demak Kab.Kudus 87,7
Kota Pekalongan Kab.Pemalang Kab.Kendal Kab.Pekalongan 86,4
Kab.Blora Kab.Boyolali Kab.Temanggung JAWA TENGAH 80,6
Kab.Sragen Kab.Cilacap Kab.Banjarnegara 78,2
koharjo Kab.Wonogiri Kab.Semarang Kab.Magelang Kota Magelang 77,7
76,4
76,1
75,8
73,2
70,4
60,5
59,1
58,7
54,8
54,7
53,9
53,2
49,1
47,2
47,1
45,7
44,5
40,2
39,8
36,2
34,1
28,5
26,6
25,5
24,8
24,4
21,3
20,5
17,0
13,7
0102030405060708090100

Sumber: BKKBN Prov. Jateng, 2021

B. KESEHATAN ANAK
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sehingga perlu
dilakukan upaya kesehatan anak secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Upaya
kesehatan anak dilakukan sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 18 (delapan belas)
tahun.
Salah satu tujuan upaya kesehatan anak adalah menjamin kelangsungan hidup anak
melalui upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir, bayi dan balita. Indikator angka
kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).
AKN di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 5,9 per 1.000 kelahiran hidup. Perhatian
terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena
kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 74,3 persen kematian bayi di Provinsi Jawa
Tengah. Tren angka kematian neonatal, bayi dan balita dari tahun ke tahun sudah
menunjukkan penurunan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


Gambar
Tren Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 - 2021

30,0

25,0 10,5
9,5 9,6
9,0 9,0
20,0

15,0 8,9 8,4 8,2 7,8 7,9


10,0
6,5 6,1 5,8 5,6 5,9
5,0

0,0
2017 2018 2019 2020 2021
AKN AKB AKABA

Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


Berdasarkan gambar 5.19, Kabupaten/ Kota dengan AKN tertinggi adalah Kota
Magelang dan terrendah adalah Kota Surakarta. Sebesar 42,9 persen kabupaten/ kota
mempunyai AKN yang lebih rendah dibandingkan AKN tingkat provinsi.
Gambar 5.19
Angka Kematian Neonatal Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
.Purworejo Kab.Brebes Kab.Banyumas Kab.Sragen Kab.Kebumen Kab.Karanganyar
Kab.Kendal
13,5
Kab.Semarang 9,8
Kab.Pati JAWA TENGAH
Kab.Purbalingga Kab.Pekalongan Kab.Wonogiri Kota Pekalongan Kota Semarang
9,7
o Kab.Pemalang Kab.Magelang Kab.Jepara Kab.Cilacap Kab.Demak Kota Surakarta 9,5
8,8
7,9 9,5
7,7
7,6
7,5
6,9 7,3
6,7 7,3
6,7
6,5
6,3
6,3
6,2
5,9
4,8 5,9
4,5 5,8
4,3 5,6
4,2 5,2
3,9 5,1
3,23,8
1,0 2,93,7
2 3,6
0 4 6 8 10 12 14 16
Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
Sebagian besar kematian neonatal di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 disebabkan
karena BBLR dan asfiksia. Penyebab kematian neonatal secara lengkap dapat dilihat di
gambar 5.20 berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 58


Gambar
Proporsi Penyebab Kematian Neonatal di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Sepsis
BBLR
2,96%
37,44%

Kelainan Bawaan
15,82%

Asfiksia
Lain-lain
26,13%
17,64%

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021


Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per
1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi,
tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB,
serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti
status kesehatan di wilayah tersebut rendah. Kabupaten/ Kota dengan AKB terrendah adalah
Kota Surakarta dan tertinggi adalah Kota Magelang.
Gambar 5.21
Angka Kematian Bayi Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Grobogan Kab.Banjarnegara Kab.Temanggung Kab.Rembang 15,6
bes Kab.Kebumen Kab.Semarang Kab.Banyumas Kota Pekalongan 13,7
Kab.Sragen Kab.Karanganyar 12,9
Kab.Kendal JAWA TENGAH 12,8
Kab.Pekalongan 11,7 12,6
Kab.Kudus Kab.Pati Kab.Wonogiri Kota Semarang 10,9
g Kab.Tegal Kab.Pemalang Kab.Jepara Kab.Demak Kota Surakarta 10,5
10,3
10,2
10,1
9,7
9,7
9,4
9,2
8,9 9,0
8,4 9,0
8,3
8,2
7,0 7,9
6,9
6,2 6,9
6,0
5,9
5,5
5,4
5,2
4,4 5,2
4,3
3,8
1,1
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 5


Sebesar 41,1 persen kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 disebabkan
karena BBLR. Penyebab kematian bayi secara lengkap dapat dilihat di gambar 5.22 berikut
ini.
Gambar 5.22
Proporsi Penyebab Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Asfiksia; 28,7% sepsis; 3,3%

Kelainan Bawaan;
17,4%

Pneumonia; 3,6%

Diare; 4,8%
Kelainan Syaraf; 0,2%
Kelainan saluran cerna; 0,9%
BBLR; 41,1%

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021


Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita 0–5 tahun per
1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan
program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan.
Gambar 5.23
Angka Kematian Balita Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kebumen Kab.Semarang Kab.Sragen Kab.Kendal JAWA TENGAH 16,3
Kab.Pekalongan 15,1
ng Kab.Tegal Kab.Pemalang Kab.Jepara Kab.Demak Kota Surakarta 14,3
13,9
13,9
12,5
13,7
12,1
11,7
11,6
11,1
11,0
10,9
10,7
9,8
9,4 10,3
9,1 10,3
9,0 10,3
7,6 10,1
8,6
7,5
7,3
7,2
6,4
6,1 6,9
4,9 5,6 6,9
4,6
2,0 4,5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


Kabupaten/ Kota dengan AKABA tertinggi tahun 2021 adalah Kota Magelang
terrendah adalah Kota Surakarta. Sebesar 40 persen dari seluruh kabupaten/ kota di Jawa
Tengah mempunyai AKABA dibawah AKABA Jawa Tengah.
Penyebab kematian anak balita di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 tertinggi adalah
karena diare. Penyebab kematian anak balita secara lengkap dapat dilihat di gambar 5.24
berikut ini.
Gambar 5.24
Proporsi Penyebab Kematian Anak Balita di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

demam; 26,4%
diare; 41,1%

difteri; 0,8%

campak; 0,8%

pneumonia;
31,0%
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

1. Pelayanan Kesehatan Neonatal


Neonatus adalah bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari. Pada masa tersebut
terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim dan terjadi pematangan
organ hampir pada semua sistem. Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan
umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah
kesehatan bisa muncul. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko
pada kelompok ini di antaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Kunjungan neonatal idealnya
dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari, dan umur 8-28 hari.
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama atau KN1 merupakan indikator yang
menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko kematian pada
periode neonatal yaitu 6-48 jam setelah lahir yang meliputi antara lain kunjungan
menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) termasuk konseling
perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, pemberian vitamin K1 injeksi dan Hepatitis B0
injeksi bila belum diberikan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagi
neonatal adalah KN lengkap yang mengharuskan agar setiap bayi baru lahir memperoleh
pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada 3-7
hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar di satu wilayah kerja pada satu tahun.
Gambar 5.25
Persentase KN 1 dan KN Lengkap
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

102
99,8 99,9
99,3
98,72

98
98,6 98,9
98,3
94,71 97,57

94

92,44
90
2017 2018 2019 2020 2021
KN 1KN Lengkap
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota tahun 2021
Tren capaian KN 1 dan KN Lengkap dari tahun 2017 sampai dengan 2021
cenderung meningkat meskipun sempat sedikit menurun pada tahun 2020. Sebanyak 19
Kabupaten/ Kota yang capaiannya dibawah 100 persen.
Gambar 5.26
Persentase KN 1 Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Magelang Kab.Temanggung 100,2
Kab.Kendal Kab.Blora 100,2
Kota Semarang Kota Salatiga Kota Magelang 100,0
ab.Demak Kab.Karanganyar Kab.Boyolali Kab.Kebumen Kab.Jepara 100,0
ab.Cilacap Kab.Banyumas Kab.Klaten Kab.Batang JAWA TENGAH 100,0
b.Wonosobo Kab.Pemalang Kab.Wonogiri Kab.Semarang Kab.Kudus 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,9
99,9
99,9
99,9
99,9
99,9
99,9
99,9
99,9
99,8
99,8
99,8
99,8
0 20 40 60 80 99,7 120
99,7
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota tahun 2021 99,6
99,6
99,5
99,5
98,6
100
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6
Kabupaten/ Kota dengan cakupan KN lengkap 100 persen adalah Kota
Semarang dan Sukoharjo, dan terrendah adalah Purbalingga.
Gambar 5.27
Persentase KN Lengkap Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Demak Kota Tegal Kab.Jepara Kab.Sragen Kab.Pemalang Kab.Batang 100,0
Kab.Temanggung 100,0
99,9
Kab.Pati Kab.Blora Kab.Karanganyar Kota Magelang 99,9
Kab.Tegal JAWA TENGAH 99,9
ab.Boyolali Kab.Kebumen Kab.Wonogiri Kab.Kendal Kab.Semarang 99,6
Kab.Pekalongan Kab.Purbalingga 99,5
99,3
99,3
99,3
99,3
99,3
99,3
99,1
99,1
99,1
99,1
99,0
98,9
98,9
98,9
98,7
98,7
98,6
98,6
98,5
98,3
98,2
98,2
98,2
98,1
98,0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 97,9
97,4
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota tahun 2021 97,2
97,0
Salah satu pelayanan yang dilakukan pada bayi baru lahir adalah penimbangan.
100

Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko kematian
bayi. Oleh karena itu sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kematian bayi
adalah penanganan BBLR. BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gram. Kondisi bayi BBLR diantara disebabkan karena kondisi ibu saat hamil
(kehamilan remaja, malnutrisi, dan komplikasi kehamilan), bayi kembar, janin memiliki
kelainan atau kondisi bawaan, dan gangguan pada plasenta yang menghambat pertumbuhan
bayi (intrauterine growth restriction). Bayi BBLR tanpa komplikasi dapat mengejar
ketertinggalan berat badan seiring dengan pertambahan usian. Namun, bayi BBLR
memiliki risiko lebih besar untuk stunting dan mengidap penyakit tidak menular seperti
diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung saat dewasa.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota kepada
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, pada tahun 2021 sebesar 4,6 persen bayi baru lahir
yang ditimbang berat badannya memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


Gambar 5.28
Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
4,7% 4,6%
5,0%
4,4% 4,3% 4,3%

4,0%

3,0%

2,0%

1,0%

0,0%

2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Data Program Gizi Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kab/ Kota
Tahun 2021

Kabupaten/ Kota dengan persentase BBLR terrendah adalah Kota Surakarta dan
tertinggi Banjarnegara dengan rentang persentase sebesar 5,2 persen. Sebanyak 14
Kabupaten/ Kota mempunyai persentase BBLR lebih rendah disbanding persentase tingkat
Jawa Tengah.
Gambar 5.29
Persentase BBLR Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
agelang Kab.Purworejo Kab.Klaten Kota Tegal Kab.Wonosobo 7,4
marang Kab.Rembang Kab.Sragen Kab.Blora Kab.Karanganyar 6,3 7,2
Kab.Brebes Kota Salatiga Kab.Kendal JAWA TENGAH 5,9 6,3
Kab.Magelang 5,9
Kota Pekalongan 5,9
Kab.Tegal Kab.Cilacap Kab.Temanggung 5,5
5,4 5,8
Kab.Kudus Kab.Boyolali Kab.Sukoharjo
malang Kab.Jepara Kab.Demak Kota Semarang Kota Surakarta 5,4
5,3
5,2
5,2
5,2
5,0
4,9
4,1 4,9
4,1 4,9
4,0 4,8
3,6 3,9 4,6
3,5 3,9 4,6
3,3 4,5
3,3
3,1
012 2,9 5 6 7 8
Sumber : Data Program Gizi Provinsi 2,4
Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kab/ Kota
2,2
Tahun 2021
34
2. Pelayanan Kesehatan Bayi
Bayi merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan
maupun serangan penyakit. Kesehatan bayi harus dipantau untuk

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


memastikan kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan kesehatan bayi
termasuk salah satu dari beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya
peningkatan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan pada bayi ditujukan pada bayi
usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter,
bidan, dan perawat) minimal 4 kali, yaitu pada 29 hari – 2 bulan, 3 – 5 bulan, 6 – 8 bulan
dan 9 – 12 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan
ini terdiri dari penimbangan berat badan, pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3,
Polio 1- 4, dan Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
bayi, pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta
penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) dan lain-lain.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah dalam
meningkatan akses bayi untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini
mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
serta peningkatan kualitas hidup bayi. Cakupan pelayanan kesehatan bayi di Jawa Tengah
tahun 2021 sebesar 95,2 persen, relatif sama dengan cakupan tahun 2020. Kabupaten/ Kota
dengan cakupan pelayanan kesehatan bayi tertinggi adalah Pati dan terendah Kendal.
Gambar 5.30
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
harjo Kab.Banyumas Kab.Jepara Kab.Sragen Kab.Boyolali Kab.Blora 104,3
.Klaten Kab.Semarang Kab.Cilacap Kab.Wonosobo JAWA TENGAH 101,9
Kab.Batang Kab.Temanggung 101,6
egal Kab.Purbalingga Kab.Purworejo Kab.Grobogan Kota Pekalongan 100,0
b.Magelang Kota Salatiga Kab.Pekalongan Kab.Wonogiri Kab.Kendal 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,5
99,3
99,2
99,1
97,5
97,2
97,0
96,8
96,3
95,9
95,7
95,2
94,3
94,3
85,0 94,3
82,8 94,2
81,3 92,8
79,7 92,5
76,1 91,8
0204060 91,7 120
80100
90,2
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


3. Imunisasi
Undang - Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap
anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan. Imunisasi dilakukan
untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Pemerintah
wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Penyelenggaraan
imunisasi ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 yang
diundangkan tanggal 11 April 2017.
Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I) antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak,
Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan
terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan
atau kematian. Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling
cost-effective (murah), karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan,
kecacatan, dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap
tahunnya.
Imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi program dan imunisasi pilihan.
Imunisasi program adalah imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari
masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sedangkan imunisasi pilihan adalah
imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam
rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit tertentu.
Imunisasi program terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi
khusus. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar
diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun, sedangkan imunisasi lanjutan diberikan
pada anak usia bawah dua tahun (baduta), anak usia sekolah dasar dan wanita usia subur
(WUS). Imunisasi tambahan merupakan jenis Imunisasi tertentu yang diberikan pada
kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai dengan kajian
epidemiologis pada periode waktu tertentu. Imunisasi khusus dilaksanakan untuk
melindungi seseorang dan masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu
seperti persiapan keberangkatan calon jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju
atau dari negara endemis penyakit tertentu, dan kondisi kejadian luar biasa/wabah penyakit
tertentu.
a. Imunisasi Dasar pada Bayi
Upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian bayi
serta anak balita dilaksanakan program imunisasi baik program rutin

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


maupun program tambahan/suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B,
dan Campak. Setiap bayi (usia 0-11 bulan) diwajibkan mendapatkan imunisasi dasar
lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4
dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR.
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Jawa Tengah tahun 2021 dari semua
antigen sebesar 86,7 persen. Capaian tersebut tidak sesuai dengan target Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 yang sebesar 94,6 persen. Hal ini
dikarenakan terbatasnya ketersediaan vaksin rutin dari pusat ditambah dengan
penambahan beban kerja petugas imunisasi sebagai vaksinator covid-19 juga, sehingga
menghambat pelaporan hasil kegiatan imunisasi rutin dari kabupaten/ kota. Adapun
upaya yang telah dilakukan adalah dengan melibatkan TNI/POLRI serta lintas sector
dalam program percepatan imunisasi rutin.
Gambar 5.31
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021
94,3
100 94,4 94,6100

80 80

60 60

94 94,2 98,5 94,3


86,7
40 40

20 20

0 0
20172018201920202021
IDLTarget
Sumber: Data Program Imunisasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Meskipun di tingkat provinsi capaian cakupan IDL tahun 2021 masih dibawah
target, tetapi ada 34,3 persen kabupaten/ kota di Jawa Tengah yang capaiannya di atas
target Renstra tahun 2021. Kabupaten/ Kota yang capaian cakupan IDL tertinggi
adalah Kota Surakarta dan terrendah adalah Kendal dengan rentang capaian sebesar
98,6 persen. Secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


Gambar
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
a Pekalongan Kab.Wonosobo Kab.Magelang Kab.Rembang Kab.Kebumen 138,5
Kab.Banjarnegara 119,5
ng Kab.Sukoharjo Kab.Klaten Kota Salatiga Kab.Pemalang Kota Semarang 112,2
Kab.Purbalingga 105,7
Kab.Tegal Kab.Grobogan Kab.Demak JAWA TENGAH 102,5
agen Kab.Wonogiri Kota Magelang Kab.Brebes Kota Tegal Kab.Semarang 102,3
gung Kab.Purworejo Kab.Jepara Kab.Pekalongan Kab.Cilacap Kab.Kendal 100,2
100,1
96,3
95,6
95,1
94,7
94,0
92,3
91,5
91,2
90,3
88,2
87,9
87,3
86,7
86,7
85,9
82,4
80,0
79,7
78,7
77,9
73,7
73,6
73,4
67,3 71,0
62,1 71,0
39,9
020406080100120140

Sumber: Data Program Imunisasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


b. Angka Drop Out Cakupan Imunisasi DPT/HB/HiB1-Campak
Sebelum anak berusia satu tahun, imunisasi dasar pada bayi seharusnya
diberikan sesuai dengan umurnya. Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh
dapat bekerja secara optimal. Meskipun demikian, pada kondisi tertentu beberapa bayi
tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Kelompok inilah yang disebut
dengan drop out (DO) imunisasi. Bayi yang mendapatkan imunisasi DPT/HB1 pada
awal pemberian imunisasi, namun tidak mendapatkan imunisasi campak, disebut angka
drop out imunisasi DPT/HB1-Campak. Indikator ini diperoleh dengan menghitung
selisih penurunan cakupan imunisasi Campak terhadap cakupan imunisasi DPT/HB1.
Drop out rate DPT/HB1-Campak diharapkan tidak melebihi 5%. Vaksin
Campak-MR merupakan vaksin yang baru masuk ke dalam imunisasi rutin sehingga
masih ada keraguan dari orangtua untuk memberikan vaksin MR kepada anaknya.
Namun demikian angka drop out ini masih termasuk drop out kecil karena masih di
bawah angka 5%. Tren dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


Gambar
Angka Drop Out Imunisasi DPT/HB1-Campak pada Bayi
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

2,00
1,80

1,50
1,00 1,00
1,00

0,50

0,00 2017 2018 2019 2020 2021


-0,50 -0,60

-1,00 -1,10

-1,50
Sumber: Data Program Imunisasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
c. Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
Sebagai salah satu indikator keberhasilan program imunisasi adalah
pencapaian cakupan tinggi dan merata berupa pencapaian Universal Child
Immunization (UCI) yang berdasarkan indikator cakupan imunisasi dasar lengkap
(IDL) yang meliputi HB0 1 kali, BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3 kali, Polio 4 kali dan
campak 1 kali pada bayi usia 1 tahun dengan target capaian Renstra Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah sebesar 99,96%.
Gambar 5.34
Persentase Desa/Kelurahan UCI
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
99,95 99,95 99,95 99,95 99,96
100
99, 95 99 , 95 99 , 93 99 , 85
80
85, 86

60

40

20

2017 20182019 2020 2021


Persentase UCI Target Renstra
0
Sumber : Data Program Imunisasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.
Cakupan UCI desa di Jawa Tengah tahun 2021 mencapai 86 persen jauh
dibawah target Renstra dan sangat menurun dibandingkan capaian empat tahun
sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada tahun 2021 kegiatan imunisasi difokuskan pada
penangan covid-19 melalui program imunisasi covid-19, ketersediaan vaksin rutin dari
pusat yang terbatas, tenaga imunisasi rutin yang

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 6


merangkap sebagai vaksinator Covid-19 dan laporan hasil kegiatan imunisasi
rutin yang terlambat dari kabupaten/ kota. Adapun upaya yang telah dilakukan adalah
dengan melakukan koordinasi dengan kabupaten/ kota untuk percepatan sweeping
sasaran yang belum di vaksin dan meminta vaksin ke pusat. Dari 35 Kabupaten/ Kota
di Jawa Tengah yang capaian UCI desa 100 persen sebanyak 12 Kabupaten/ Kota.
d. Imunisasi Lanjutan pada Anak Baduta
Imunisasi lanjutan pada anak baduta diperlukan untuk mempertahankan
tingkat kekebalan agar tetap tinggi sehingga dapat memberikan perlindungan dengan
optimal. Pemberian imunisasi pada anak perlu ditambah dengan dosis lanjutan
(booster) untuk meningkatkan kekebalannya yang diberikan pada usia 18 bulan.
Perlindungan optimal dari pemberian imunisasi lanjutan ini hanya didapat apabila anak
tersebut telah mendapat imunisasi dasar secara lengkap. Karena itu, sejak tahun 2014,
secara nasional program imunisasi lanjutan masuk ke dalam program imunisasi rutin
dengan memberikan 1 dosis DPT-HB-HiB(4) dan campak/MR(2) kepada anak usia 18-
24 bulan. Cakupan anak usia 12-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-
Hib(4) pada tahun 2021 sebesar 27,7 persen. Kabupaten/ Kota dengan cakupan
terrendah adalah Kendal dan tertinggi adalah Kota Surakarta.
Gambar 5.35
Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib(4) Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Surakarta Kab.Kudus Kab.Sukoharjo Kota Salatiga 76,8
Kab.Pati Kota Semarang Kab.Klaten 58,5
53,3
alongan Kab.Rembang Kab.Boyolali Kota Magelang Kab.Purbalingga 44,9
Kab.Wonosobo Kab.Temanggung Kab.Karanganyar JAWA TENGAH 44,6
Semarang Kab.Kebumen Kab.Cilacap Kab.Pekalongan Kab.Banyumas 43,3
Kab.Tegal 39,1 43,2
Kab.Pemalang Kab.Grobogan Kab.Kendal 38,5
38,2
37,9
36,7
36,3
34,4
32,8
30,4
29,3
29,0
27,7
27,7
26,8
25,8
25,8
24,2
22,5
20,3
19,7
19,3
19,0
18,7
8,7 16,0
5,7 15,1
0 1020 14,5 30 40 50 60 70 80 90
14,5
Sumber : Data Program Imunisasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


Cakupan anak usia 12-24 bulan yang mendapatkan imunisasi Campak/
MR2 pada tahun 2021 sebesar 29,6 persen. Hampir semua kabupaten/ kota cakupan
imunisasi Campak/ MR2 tahun 2021 ini menurun karena program imunisasi lebih
difokuskan pada penanganan vaksinasi covid-19. Kabupaten/ Kota dengan cakupan
terrendah adalah Kendal dan tertinggi adalah Kota Surakarta.
Gambar 5.36
Cakupan Imunisasi Campak/MR2 Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Surakarta Kab.Kudus Kab.Sukoharjo Kota Semarang 72,3
lang Kab.Banjarnegara Kab.Purbalingga Kab.Temanggung Kab.Karanganyar 56,2
Kab.Demak 52,9
42,2
Kab.Wonogiri Kab.Batang Kab.Semarang Kab.Pemalang 42,1
bes Kab.Cilacap Kab.Banyumas Kab.Pekalongan Kab.Grobogan Kab.Kendal 41,5
41,1
40,9
39,5
39,1
36,7
36,2
35,8
35,6
33,3
33,0
32,9
31,4
31,0
29,8
29,7
23,3 29,6
22,5 29,2
21,8 28,5
21,3
21,1
20,6
20,5
16,920,1
15,5
13,1
5,1
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sumber : Data Program Imunisasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.


4. Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar meliputi pelayanan
kesehatan balita sehat dan pelayanan kesehatan balita sakit. Pelayanan kesehatan balita
sehat adalah pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan menggunakan buku
KIA dan skrining tumbuh kembang, meliputi: a) Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11
bulan; b) Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan; c) Pelayanan kesehatan Balita usia
24-59 bulan; d) Pemantauan perkembangan balita; e) Pemberian kapsul vitamin A; f)
Pemberian imunisasi dasar lengkap; g) Pemberian imunisasi lanjutan; h) Pengukuran berat
badan dan panjang/tinggi badan; dan i) Edukasi dan informasi. Pelayanan balita sakit
adalah pelayanan balita menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


Gambar 5.37
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Kab.Pemalang103,5
Kota Semarang100,0
Kota Surakarta100,0
Kab.Demak100,0
Kab.Rembang100,0
Kab.Banyumas100,0
Kab.Kendal99,7
Kab.Blora98,3
Kab.Kebumen98,0
Kab.Sragen96,7
Kab.Karanganyar96,6
Kab.Boyolali95,6
Kab.Jepara93,0
Kab.Tegal92,9
Kota Magelang92,4
Kab.Klaten90,7
Kab.Wonosobo89,9
JAWA TENGAH89,5
Kab.Pati87,7
Kab.Semarang87,5
Kab.Sukoharjo86,9
Kab.Purworejo86,8
Kab.Purbalingga85,5
Kab.Magelang84,6
Kab.Cilacap84,0
Kota Pekalongan
Sumber: Profil83,4
Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021
Kab.Kudus82,9
Persentase
Kab.Wonogiri82,1 cakupan pelayanan kesehatan balita di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar
Kab.Temanggung80,4
89,5Kota
persen, meningkat dibanding cakupan tahun 2020 yang sebesar 80,1 persen. Sebesar
Tegal80,0

persen80,0
17,1Kab.Batang Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah dengan persentase pelayanan anak balita
Kab.Banjarnegara79,1
mencapai 10078,4
Kab.Grobogan persen atau lebih. Kabupaten/ Kota dengan persentase pelayanan anak balita
Kab.Pekalongan75,4
terrendah adalah
Kab.Brebes74,4 Kota Salatiga.
Kota Salatiga73,0
5. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
020406080100120

Upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah dilakukan melalui kegiatan lintas
sektor terkait Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan ini meliputi berbagai upaya
antara lain penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala, pemberian tablet tambah darah
bagi remaja putri, pembinaan kantin sekolah sehat, imunisasi, dan pembinaan kader
kesehatan sekolah.
Pelayanan kesehatan anak usia sekolah merupakan rangkaian pemeriksaan
kesehatan (pemeriksaan fisik dan kuesioner) bagi peserta didik kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs
dan 10 SMA/SMK/MA meliputi : pemeriksaan status gizi dan risiko anemia, pemeriksaan
riwayat kesehatan, pemeriksaan riwayat imunisasi, pemeriksaan kesehatan pendengaran
dan penglihatan, pemeriksaan kesehatan reproduksi, pemeriksaan perilaku berisiko
kesehatan, pemeriksaan kesehatan gigi

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


dan mulut, pemeriksaan mental dan emosional, pemeriksaan intelegensia, dan pemeriksaan
kebugaran.
Pelayanan kesehatan anak usia sekolah bertujuan untuk mendeteksi dini risiko
penyakit pada anak sekolah agar dapat ditindaklanjuti secara dini, meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, sehingga dapat menunjang proses
belajar mereka dan pada akhirnya menciptakan anak usia sekolah yang sehat dan
berprestasi.Hasil dari penjaringan kesehatan juga dapat dipergunakan sebagai bahan
perencanaan dan evaluasi UKS bagi puskesmas, sekolah dan Tim Pembina UKS (TP UKS)
agar pelaksanaan peningkatan kesehatan anak sekolah dapat lebih tepat sasaran dan tujuan.
Cakupan pelayanan kesehatan peserta didik kelas 1 SD/MI tahun 2021 sebesar 84,9
persen. Cakupan pelayanan kesehatan peserta didik kelas 7 SMP/MTS tahun 2021 sebesar
83,8 persen, sementara cakupan pelayanan kesehatan peserta didik kelas 10 SMA/MA
tahun 2021 sebesar 60,9 persen. Cakupan tersebut meningkat dibandingkan cakupan tahun
2021, karena Sebagian sekolah sudah mulai melakukan proses pembelajaran di sekolah
masing-masing.
Gambar 5.38
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Semarang Kota Surakarta Kab.Sragen Kab.Temanggung Kab.Banyumas 100,0
Magelang Kab.Semarang Kab.Brebes Kab.Wonogiri JAWA TENGAH 100,0
njarnegara Kab.Magelang Kab.Sukoharjo Kab.Batang Kab.Purbalingga 100,0
Pekalongan Kota Salatiga Kab.Pemalang Kab.Cilacap Kab.Karanganyar 100,0
Kab.Demak Kab.Jepara 91,0 96,8
90,7
86,4
82,4
81,2
79,5
77,5
75,3
74,6
70,2
69,6
69,5
61,9
60,9
60,2
60,2
58,4
58,3
56,3
52,0
55,4
47,8
35,3
31,3
30,4
25,1
23,6
22,8
22,5
22,1
18,2
0102030405060708090100

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021


Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi: 1) skrining
kesehatan dan 2) tindaklanjut hasil skrining kesehatan yang dilakukan pada anak kelas 1
sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu kali dalam satu tahun

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah. Cakupan pelayanan kesehatan usia
pendidikan dasar di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 60,9 persen meningkat
dibanding capaian tahun 2020 yang sebesar 56,9 persen. Ada empat Kabupaten/ Kota yang
sudah mencapai target 100 persen, sedangkan capaian cakupan terrendah adalah Jepara.
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) yang merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi khususnya
untuk anak sekolah. Kegiatan sikat gigi massal di SD/MI merupakan salah satu kegiatan
UKGS yang bertujuan agar anak-anak sekolah dasar dapat memahami cara dan waktu yang
tepat untuk melakukan sikat gigi. Persentase SD/MI yang melaksanakan sikat gigi massal
pada tahun 2021 sebesar 36,1 persen, sedangkan yang mendapatkan pelayanan gigi sebesar
65,0 persen.
Kegiatan UKGS yang lain adalah pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk
mendapatkan murid yang perlu perawatan gigi, kemudian melakukan perawatan pada
murid yang memerlukan. Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi murid SD/MI tahun 2021
sebesar 33,7 persen. Tren cakupan pemeriksaan gigi murid sekolah dasar tahun 2017–2021
disajikan pada gambar berikut.
Gambar 5.39
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi Murid Sekolah
Dasar di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
60
49,4
47,8
50
42,8

40 33,7
28,6
30

20

10

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021


Dari keseluruhan murid SD/ MI yang diperiksa 31,8 persennya memerlukan
perawatan dan baru 50,4 persen yang medapatkan perawatan. Cakupan pemeriksaan dan
perawatan gigi murid sekolah dasar masih sangat rendah, hal ini dapat berdampak pada
kesehatan gigi masyarakat, karena kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi akan
sangat efektif bila ditanamkan sejak dini. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
peningkatan kegiatan UKGS ini.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


C. GIZI
1. Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian ASI Eksklusif
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara
tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi bersentuhan pada kulit ibu yang
dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika kontak tersebut
terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari satu jam maka dianggap belum
sempurna dan tidak melakukan IMD.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun
2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi
sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral). ASI mengandung
kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan
tubuh dan bermanfaat untuk mematikan kuman dalam jumlah tinggi sehingga
pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi. Kolostrum
berwarna kekuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai dengan hari ketiga. Hari
keempat sampai hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa
lebih sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalorinya lebih tinggi dengan
warna susu yang lebih putih. Selain mengandung zat makanan, ASI juga mengandung
enzim tertentu yang berfungsi sebagai zat penyerap yang tidak akan menganggu enzim
lain di usus.
Persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Jawa Tengah pada
tahun 2021 sebesar 72,5 persen, meningkat bila dibandingkan persentase pemberian
ASI eksklusif tahun 2020 yaitu 67,3 persen. Tren persentase pemberian ASI eksklusif
tahun 2017–2021 cenderung meningkat.
Gambar 5.40
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2021

80 72,5
65,6 66,0 67,3
70

60 54,4
50

40

30

20

10
2017 2018 2019 2020 2021

0
Sumber: Program Kesga & Gizi dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD di Provinsi Jawa Tengah
pada tahun 2021 sebesar 85,0 persen meningkat dibanding capaian tahun 2020 sebesar
75,9 persen. Kabupaten/ Kota dengan persentase tertinggi bayi baru lahir mendapat
IMD adalah Kota Surakarta, sedangkan persentase terrendah adalah Kota Magelang.
Gambar 5.41
Cakupan Bayi Baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Surakarta Kab.Jepara 100,0
n Kab.Pekalongan Kab.Boyolali Kab.Grobogan Kab.Demak Kab.Sukoharjo 99,2
Kab.Kebumen Kab.Temanggu… 97,2
o Kota Tegal Kab.Cilacap Kab.Pemalang Kota Semarang JAWA TENGAH 96,7
Kota Salatiga Kab.Brebes Kab.Semarang Kab.Batang Kab.Purbalingga 96,6
Kab.Pati Kab.Purworejo Kab.Wonogiri Kab.Rembang Kab.Kendal 94,5
94,5
Kab.Blora Kab.Sragen Kab.Banyumas Kab.Karanganyar 92,4
Kab.Kudus Kota Magelang 92,2
0 91,5
91,1
89,0
87,8
87,5
86,3
86,1
85,9
85,4
85,0
84,5
84,4
83,7
82,7
82,6
81,5
66,5 80,7
65,6 80,0
64,6 80,0
62,7 78,1
43,6
76,5
20 40 60 80
76,0 100

Sumber: Program Kesga & Gizi dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021
2. Pemberian Kapsul Vitamin A Balita Usia 6-59 Bulan
Vitamin A merupakan zat gizi penting yang sangat diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan kebutaan pada anak serta meningkatkan risiko kesakitan dan kematian.
Asupan vitamin A dari makanan sehari-hari masih cukup rendah sehingga diperlukan
asupan gizi tambahan berupa kapsul vitamin A. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul Vitamin A bagi Bayi, anak Balita, dan
Ibu Nifas, kapsul vitamin A merupakan kapsul lunak dengan ujung (nipple) yang
dapat digunting, tidak transparan (opaque), dan mudah untuk dikonsumsi, termasuk
dapat masuk ke dalam mulut balita. Kapsul vitamin A bagi bayi usia 6–11 bulan
berwarna biru dan mengandung retinol (palmitat/asetat) 100.000 IU, sedangkan
kapsul vitamin A untuk anak balita usia 12-59 bulan dan ibu nifas berwarna merah dan
mengandung retinol 200.000 IU.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


Sesuai dengan Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A waktu
pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita dilaksanakan serentak setiap
bulan Februari dan Agustus. Frekuensi pemberian vitamin A pada bayi 6- 11 bulan
adalah 1 kali sedangkan pada anak balita 12-59 bulan sebanyak 2 kali. Cakupan
pemberian kapsul vitamin A pada balita usia 6-59 bulan di Jawa Tengah tahun 2021
adalah 98,7 persen, menurun bila dibandingkan dengan
cakupan tahun 2020 yang mencapai 97,3 persen.
Gambar 5.42
Cakupan Suplementasi Kapsul Vitamin A Pada Balita
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

100

97 ,2 98 ,4 99 ,4 97 ,3 98 ,7
80

60

40

20

2017 2018 2019 2020 2021

Sumber: Seksi Kesga & Gizi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Terdapat 19 Kabupaten/ Kota dengan cakupan 100 persen atau lebih.
Kabupaten dengan cakupan pemberian kapsul Vitamin A terrendah adalah Batang.
Gambar 5.43
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita Menurut Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
ongan Kab.Kendal Kab.Semarang Kab.Demak Kab.Pati Kab.Rembang 102,7
Kab.Karanganyar
umas Kab.Magelang Kab.Wonogiri Kab.Temanggung Kab.Wonosobo 100,2
Kab.Blora Kab.Sukoharjo Kab.Kudus Kab.Purbalingga 100,0
Kota Tegal Kab.Tegal Kab.Banjarnegara JAWA TENGAH 100,0
Kab.Grobogan Kab.Sragen Kota Semarang Kota Magelang Kab.Batang
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,9
87,1 99,9
79,2 99,8
020406080100120 99,6
Sumber: Seksi Kesga & Gizi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 99,5
99,4
99,4
98,7
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 98,6 7
97,9
97,9
97,7
97,1
94,6

3. Penimbangan Balita
Deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk dapat dilakukan melalui
penimbangan balita. Dengan rutin menimbang balita, maka pertumbuhan balita dapat
dipantau secara intensif. Hal ini dimaksudkan apabila berat badan anak tidak naik atau jika
ditemukan penyakit, dapat segera dilakukan upaya pemulihan dan pencegahan, agar tidak
menjadi gizi kurang atau gizi buruk. Semakin cepat ditemukan, kasus gizi kurang atau gizi
buruk akan semakin cepat ditangani. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai tata laksana
kasus anak gizi kurang atau gizi buruk akan mengurangi risiko kematian sehingga angka
kematian akibat gizi buruk dapat ditekan.
Jumlah balita ditimbang di Posyandu merupakan data indikator terpantaunya
pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat badan setiap bulan sesuai umur.
Secara kuantitatif indikator balita ditimbang menjadi indikator pantauan sasaran
(monitoring covered), sedangkan secara kualitatif merupakan indikator cakupan deteksi
dini (surveillance covered). Semakin besar persentase balita ditimbang semakin tinggi
capaian sasaran balita yang terpantau pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah
gizi bisa ditemukan secara dini. Dalam ruang lingkup yang lebih luas balita di timbang
(D/S) merupakan gambaran dari keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan
pemantauan pertumbuhan di Posyandu. Kehadiran balita di Posyandu merupakan hasil dari
akumulasi peran serta ibu, keluarga, kader, dan seluruh komponen masyarakat dalam
mendorong, mengajak, memfasilitasi, dan mendukung balita agar ditimbang di Posyandu
untuk dipantau pertumbuhannya. Dengan demikian indikator D/S dapat dikatakan sebagai
indikator partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
Gambar 5.44
Cakupan Balita Ditimbang di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
90,0%

80,0% 83,6% 84,7%


82,6%
78,5%
70,0%

60,0% 65,9%

50,0%

40,0%

30,0%

20,0%

10,0%
2017 2018 2019 2020 2021
0,0%
Sumber: Data Profil Kabupaten/ Kota dan Program Gizi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


Persentase D/S di Jawa Tengah pada tahun 2021 sebesar 78,5 persen,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan persentase D/S tahun 2020 yaitu 65,9
persen. Meskipun terjadi penurunan persentase D/S pada tahun 2020 karena dipengaruhi
kondisi pandemik dimana kegiatan posyandu terutama penimbangan balita sebagian besar
dihentikan untuk mengurangi penyebaran kasus tapi tahun 2021 ini posyandu sudah mulai
berjalan sehingga proses penimbangan balita di posyandu. Persentase tertinggi terdapat di
Kota Surakarta dan persentase terrendah terdapat di Kota Magelang.
Gambar 5.45
Cakupan Balita Ditimbang Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
n Kab.Sragen Kab.Kudus Kab.Purbalingga Kab.Cilacap Kab.Kendal 96,0
olali Kab.Semarang Kab.Rembang Kab.Wonosobo Kab.Karanganyar 90,2
AWA TENGAH 88,0
Kab.Klaten Kab.Pekalongan 86,8
a Salatiga Kab.Brebes Kab.Pati Kab.Tegal Kota Tegal Kab.Magelang 85,4
85,1
84,2
83,8
83,6
83,4
83,2
83,1
82,5
81,7
81,4
81,0
79,9
79,6
79,2
79,0
78,8
78,5
78,3
77,6
77,6
75,6
74,8
74,5
73,7
73,6
59,6 72,3
57,5 70,8
54,8 70,2
01020304050 6070 80 90 100

Sumber: Data Profil Kabupaten/ Kota dan Program Gizi Provinsi Jawa Tengah 2021

4. Status Gizi balita


Pengukuran status gizi didasarkan atas standar World Health Organization
(WHO, 2005) yang telah ditetapkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Menurut standar tersebut, status gizi balita dapat diukur berdasarkan tiga indeks, yaitu
berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB).
Gizi kurang dan gizi buruk merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks
berat badan menurut umur (BB/U). Berdasarkan data program gizi dilaporkan bahwa
persentase gizi kurang tahun 2021 sebesar 6,2 persen. Kabupaten/ Kota

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 7


dengan persentase tertinggi gizi kurang pada balita usia 0-59 bulan tahun 2021
adalah Pekalongan dan terrendah adalah Grobogan.
Pendek dan sangat pendek atau yang sering disebut sebagai stunting merupakan
status gizi yang berdasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TB/U). Berdasarkan
data program gizi dilaporkan bahwa persentase balita pendek di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2021 sebesar 8,9 persen. Kabupaten/ Kota dengan persentase tertinggi balita pendek
pada balita usia 0-59 bulan tahun 2021 adalah Banjarnegara dan terrendah adalah Kota
Surakarta.
Gambar 5.46
Persentase Balita Pendek (TB/U) Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Purbalingga Kab.Magelang Kab.Wonogiri Kab.Batang Kab.Rembang Kab.Temanggung 22,8
aten Kab.Brebes Kab.Pekalongan Kab.Wonosobo Kota Magelang Kab.Pemalang Kab.Kendal
Kota Pekalongan 15,7
Kab.Tegal Kota Salatiga JAWA TENGAH 15,4
Kab.Boyolali Kab.Blora Kab.Sragen Kab.Banyumas Kab.Semarang
Kab.Pati Kab.Grobogan Kab.Kudus Kab.Karanganyar 14,3
Kab.Demak Kab.Cilacap Kota Tegal Kota Semarang Kab.Sukoharjo Kota Surakarta 14,1
13,6
13,4
12,9
12,1
11,8
11,4
11,4
9,7 11,1
9,5 11,0
9,4 10,7
9,2
8,9
8,9
6,9 8,1
6,6
6,0
5,8
4,5 5,8
4,5
4,5
4,3
4,0
3,9
3,1
2,8
0 2,0 10 15 20 25
Sumber: Data Program5 Gizi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kategori balita kurus dan sangat kurus merupakan status gizi yang berdasarkan
pada indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Berdasarkan data program gizi
yang dilaporkan bahwa persentase balita kurus di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 sebesar
3,7 persen. Kabupaten/ Kota dengan persentase tertinggi balita kurus pada balita usia 0-59
bulan tahun 2021 adalah Pekalongan, dan terrendah Banjarnegara.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


Gambar 5.47
Persentase Balita Kurus (BB/TB) Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Pekalongan Kota Pekalongan 9,1
Kota Tegal Kab.Pemalang Kab.Jepara Kab.Purbalingga Kab.Magelang 7,0
ati Kab.Wonogiri Kab.Temanggung Kab.Kebumen Kab.Kendal Kab.Tegal 6,9
6,5
Kota Salatiga Kab.Boyolali Kab.Demak JAWA TENGAH
6,2
ta Magelang Kota Surakarta Kab.Grobogan Kab.Brebes Kab.Banjarnegara
6,1 6,2
5,8
5,1
5,0
4,5 4,9
4,4
4,3
3,9
3,8
3,8
3,7
3,7
3,7
3,6
3,3
3,5
3,2
3,0
2,9
2,6
2,4
2,0
2,0
1,5 1,8
1,2
0,8
0,4
0,1
0246810

Sumber: Data Program Gizi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


D. KESEHATAN USIA LANJUT
Pelayanan kesehatan usia lanjut yaitu pelayanan penduduk usia 60 tahun ke atas yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, baik di
puskesmas maupun di posyandu/ kelompok usia lanjut. Cakupan pelayanan kesehatan usia
lanjut di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 70,9 persen, mengalami peningkatan dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 yaitu 65,9 persen. Tren cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut
dari tahun 2017-2021 cenderung meningkat, meskipun sempat terjadi penurunan pada tahun
2020, tetapi tahun 2021 sudah mulai meningkat lagi.
Gambar 5.48
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021

80
70
74,9
60 70,9
65,0 65,9
50
40
50,4
30
20
10
0

20172018201920202021
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 81


Kabupaten/ Kota dengan tertinggi adalah Kota Magelang sebesar 110,4 persen dan
terrendah adalah Pemalang sebesar 30,1 persen.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan lansia antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan sosialisasi, advokasi, dan komunikasi (Penguatan Promosi Kesehatan
melalui pendekatan perubahan gaya hidup)
b. Meningkatkan akses masyarakat lansia untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas
(Penguatan sistem kesehatan untuk mendukung “Active and Healthy Ageing”).
c. Menjalin kemitraan.
d. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri di usia lanjut.
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang terlibat dalam upaya kesehatan usia lanjut.
f. Mengupayakan anggaran dari pemerintah, swasta dan masyarakat
g. Kerjasama dengan universitas dan lembaga penelitian untuk pengembangan program.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT

Pengendalian penyakit adalah upaya penurunan insidens, prevalens, morbiditas atau


mortalitas dari suatu penyakit hingga level yang dapat diterima secara lokal. Angka kesakitan dan
kematian penyakit merupakan indikator dalam menilai derajat kesehatan suatu masyarakat.
Pengendalian penyakit yang akan dibahas pada bab ini yaitu pengendalian penyakit
menular dan tidak menular. Penyakit menular meliputi penyakit menular langsung, penyakit
menular bersumber binatang, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan imunisasi.
Sedangkan penyakit tidak menular meliputi upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak
menular tertentu.

A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG


1. Tuberkulosis
Mengacu pada WHO Global TB Report tahun 2020, 10 juta orang di dunia
menderita tuberkulosis (TBC) dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia dengan
perkiraan jumlah orang yang jatuh sakit akibat TBC mencapai 845.000 dengan angka
kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam (WHO Global TB Report,
2020). Dari jumlah kasus tersebut, baru 67% yang ditemukan dan diobati, sehingga
terdapat sebanyak 283.000 pasien TBC yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber
penularan bagi orang disekitarnya.
a. Insidens Tuberkulosis
Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan insidensi kasus tuberkulosis
menjadi 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Upaya penanggulangan
tuberkulosis di Indonesia tahun 2020-2024 diarahkan untuk mempercepat upaya
Indonesia untuk mencapai eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030, serta mengakhiri
epidemi tuberkulosis di tahun 2050. Strategi penanggulangan Tuberkulosis di
Indonesia 2020-2024 dilaksanakan untuk mencapai target penurunan insidensi
tuberkulosis dari 319 per 100.000 penduduk di tahun 2017 menjadi 190 per 100.000
penduduk di tahun 2024 serta menurunkan angka kematian akibat tuberkulosis dari 42
per 100.000 penduduk di tahun 2017 menjadi 37 per 100.000 penduduk di tahun
2024. Insidens

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


Tuberkulosis Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 adalah sebesar 2261 per
100.000 penduduk.
b. Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis atau Case Notification Rate
Angka Notifikasi Kasus (CNR) adalah angka yang menunjukkan jumlah semua
kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang ada
di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial, akan menggambarkan
kecenderungan (tren) meningkat atau menurunnya penemuan kasus dari tahun ke
tahun di suatu wilayah. Gambar
6.1 menunjukkan angka notifikasi semua kasus tuberkulosis per 100.000 penduduk
dari tahun 2017-2021. Angka notifikasi semua kasus tuberkulosis pada tahun 2021
sebesar 110 per 100.000 penduduk menurun dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar
113 per 100.000 penduduk.
Gambar 6.1
Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis per 100.000 penduduk
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
250

211

200

150 134
121
113 110

100

50

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Program TB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


Kabupaten/ Kota dengan CNR seluruh kasus tuberkulosis tertinggi adalah Kota
Tegal sebesar 716,5 per 100.000 penduduk, diikuti Kota Magelang (528,7 per 100.000
penduduk). Kabupaten/ Kota dengan CNR seluruh kasus tuberkulosis terrendah adalah
Karanganyar sebesar 33,2 per 100.000 penduduk. CNR seluruh kasus tuberkulosis
menurut Kabupaten/ Kota tahun 2021 selengkapnya dapat dilihat pada gambar 6.2.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


Gambar 6.2
Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
urakarta Kota Salatiga Kab.Banyumas Kota Semarang Kab.Kudus Kab.Tegal 716,5
o Kab.Kebumen Kab.Cilacap Kab.Kendal Kab.Pekalongan JAWA TENGAH 528,7
b.Brebes Kab.Pati Kab.Purbalingga Kab.Pemalang Kab.Batang Kab.Rembang 231,1
ng Kab.Sragen Kab.Boyolali Kab.Grobogan Kab.Magelang Kab.Karanganyar 207,7
198,9
195,8
174,6
155,4
154,4
146,3
143,6
131,8
124,3
120,7
110,4
109,0
102,9
98,6
98,2
96,7
93,1
86,0
83,1
80,1
0100200300400500600700800
74,0
Sumber : Data Program TB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
68,4
c. 67,5
Proporsi Kasus Tuberkulosis Anak 0 – 14 Tahun
59,9
Proporsi kasus tuberkulosis
59,9 anak 0-14 tahun adalah persentase kasus tuberkulosis
58,2
anak 0-14 tahun diantara semua kasus tuberkulosis. Proporsi kasus tuberkulosis anak di
50,8
47,7
Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 11,2 persen, meningkat dibandingkan proporsi
46,3
tuberkulosis anak tahun42,6
2020 yaitu 9,4 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penularan
37,8
kasus tuberkulosis kepada
33,2 anak semakin kecil. Ada sebanyak 4.559 anak yang tertular
tuberkulosis dewasa yang berhasil ditemukan dan diobati.
d. Angka Keberhasilan Pengobatan
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi pengobatan tuberkulosis adalah
angka keberhasilan pengobatan (Success Rate). Angka keberhasilan pengobatan
merupakan jumlah semua kasus tuberkulosis yang sembuh dan pengobatan lengkap di
antara semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan. Angka ini merupakan
penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap
semua kasus yang menggambarkan kualitas pengobatan tuberkulosis. Walaupun angka
kesembuhan telah mencapai, hasil pengobatan lainnya tetap perlu diperhatikan antara
lain kasus meninggal, gagal, putus berobat (lost to follow up), dan tidak dievaluasi.
Success Rate di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 83,5 persen.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi
dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Sampai saat ini program dalam
pengendalian pneumonia lebih di prioritaskan pada pengendalian pneumonia balita.
Pneumonia pada balita ditandai dengan batuk DAN ATAU tanda kesulitan bernapas yaitu
adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK),
dengan frekuensi nafas berdasarkan usia penderita:
• < 2 bulan : ≤ 60/menit,
• 2 - < 12 bulan : ≤ 50/menit,
• 1 - < 5 tahun : ≤ 40/menit.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu dengan
meningkatkan penemuan pneumonia pada balita. Angka perkiraan kasus pneumonia secara
Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar 3,61 persen, sehingga pada tahun 2021 diperkirakan
ada sebanyak 76.267 kasus pneumonia balita.
Penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita di Jawa Tengah tahun
2021 sebesar 49,5 persen, menurun dibandingkan capaian tahun 2020 yaitu 53,7 persen.
Gambaran tren penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita dapat dilihat
pada gambar 6.3.
Gambar 6.3
Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia
Pada Balita di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 –
2021
80

70
67,7
60 62,5
50
53,7
50,5 49,5
40

30

20

10

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data program ISPA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


3. HIV dan AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan
tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


lain. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yaitu sekumpulan gejala
berkurangnya kemampuan pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus HIV.
Program pengendalian HIV di Indonesia bertujuan untuk: 1.) Menurunkan hingga
meniadakan infeksi baru; 2.) Menurunkan hingga meniadakan kematian terkait AIDS; 3.)
Menurunkan stigma dan diskriminasi.
a. Jumlah Kasus HIV Positif
Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui Layanan
Konseling dan Tes HIV baik secara sukarela (Konseling dan Tes Sukarela/KTS)
maupun atas dasar Tes atas Inisiatif Pemberi layanan kesehatan dan Konseling (TIPK).
Sedangkan prevalensi HIV pada suatu populasi tertentu dapat diketahui melalui metode
sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Jumlah kasus baru
HIV positif yang dilaporkan sampai dengan tahun 2021 disajikan pada gambar 6.4.
Gambar 6.4
Jumlah Kasus HIV Positif di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 - 2021

3000 2.704 2.749 2.708


2.564
2500 2.270

2000

1500

1000

500

2017 2018 2019 2020 2021


Sumber: Data Program HIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan dari tahun ke tahun cenderung
meningkat tetapi pada tahun 2021 mulai menurun dan dilaporkan sebanyak 2.708
kasus. Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi tahun 2021 sebanyak 654.951
orang, 79,1 persen dari jumlah tersebut (517.812 orang) sudah mendapatkan pelayanan
deteksi dini HIV sesuai standar. Penemuan kasus HIV pada laki-laki lebih banyak
dibandingkan pada perempuan dan dapat menimpa umur dari usia dini hingga umur
tua. Proporsi kasus HIV positif menurut jenis kelamin dan kelompok umur dapat
dilibat pada gambar 6.5.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


Gambar 6.5
Persentase Kasus HIV Positif menurut jenis kelamin dan kelompok umur
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
70,0%
60,0%
50,0%
40,0%
30,0%
20,0%
10,0%
0,0%

Laki-laki (66,4%) Perempuan (33,6%)


≤ 4 th5 - 14 th15 - 19 th 20 - 24 th25 - 49 th≥ 50 th
Sumber : Data Program HIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Penderita HIV positif pada laki-laki sebesar 66,4 persen dan pada perempuan
sebesar 33,6 persen. Berdasarkan grafik di atas, masih ditemukan penularan HIV dari
ibu ke anak yang di tunjukkan dengan adanya penemuan Kasus HIV positif pada
kelompok usia di bawah 4 tahun. Untuk mencapai tujuan nasional dan global dalam
rangka triple elimination (eliminasi HIV, hepatitis B, dan sifilis) pada bayi, penularan
HIV dari ibu ke anak diharapkan akan terus menurun di tahun selanjutnya. Proporsi
terbesar kasus HIV di Jawa Tengah adalah pada penduduk kelompok usia 25 - 49
tahun.
b. Jumlah Kasus AIDS
Jumlah kasus baru AIDS (Aquiared Immuno Devisiency Syndrome) tahun
2021 sebanyak 835 kasus, menurun dibanding jumlah kasus baru pada tahun 2020
yaitu 1.549 kasus. Jumlah kasus baru AIDS yang dilaporkan sampai dengan tahun
2017-2021 disajikan pada gambar 6.6.
Gambar 6.6
Jumlah Kasus AIDS di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 - 2021
2500 2.316

2000 1.879
1.719
1.549
1500

1000 835

500

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Program HIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


Penderita AIDS pada laki-laki sebesar 65,6 persen dan pada perempuan sebesar
34,4 persen. Proporsi terbesar kasus AIDS di Jawa Tengah pada jenis kelamin laki-laki
sama dengan jenis kelamin perempuan adalah pada penduduk kelompok usia 30-39
tahun.
Gambar 6.7
Persentase Kasus AIDS menurut jenis kelamin dan kelompok umur
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
45,0%

40,0%

35,0%

30,0%

25,0%

20,0%

15,0%

10,0%

5,0% Laki-laki (64,8%) Perempuan (35,2%)


1 - 4 th5 - 14 th15 - 19 th20 - 29 th30 - 39 th40 - 49 th50 - 59 th≥ 60 th
0,0%
Sumber : Data Program HIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kasus tersebut didapatkan dari laporan VCT rumah sakit, laporan rutin AIDS
Kabupaten/ Kota serta Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM). Peningkatan kasus
AIDS ini dikarenakan upaya penemuan atau pencarian kasus yang semakin intensif
melalui VCT di rumah sakit dan upaya penjangkauan oleh LSM peduli AIDS di
kelompok risiko tinggi. Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, artinya
kasus yang dilaporkan hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat.
c. Jumlah Kematian Akibat AIDS
Jumlah kematian AIDS tahun 2021 sebanyak 206 kasus, menurun
dibandingkan kematian tahun 2020 sebanyak 280 kasus, dengan kasus kematian AIDS
tertinggi pada laki-laki (76,2 persen) dan kelompok umur 30-39 tahun (39 persen).
Jumlah kasus kematian AIDS yang dilaporkan dari tahun 2017 sampai dengan tahun
2021 disajikan pada gambar 6.8.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 8


Gambar 6.8
Jumlah Kematian AIDS di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 -
300 280

250
208 206

200 184
166

150

100

50

2017 2018 2019 2020 2021


0
Sumber : Data Program HIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
4. Diare
Penyakit Diare merupakan penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB) yang sering disertai dengan kematian di Indonesia. Target cakupan pelayanan
penderita Diare Balita yang datang ke sarana kesehatan adalah 20 persen dari perkiraan
jumlah penderita Diare Balita (Insidens Diare Balita dikali jumlah Balita di satu wilayah
kerja dalam waktu satu tahun). Tahun 2021 jumlah penderita diare Balita yang dilayani di
sarana kesehatan sebanyak 83.665 atau 23,4 persen dari perkiraan diare balita di sarana
kesehatan. Dari jumlah penderita diare balita yang dilayani di sarana kesehatan, sebanyak
87,1 persen mendapatkan oralit dan 90,5 persen mendapatkan Zinc.
Target cakupan pelayanan penderita Diare semua umur (SU) yang datang ke
sarana kesehatan adalah 10 persen dari perkiraan jumlah penderita Diare SU (Insidens
Diare SU dikali jumlah penduduk di satu wilayah kerja dalam waktu satu tahun). Tahun
2021 jumlah penderita diare SU yang dilayani di sarana kesehatan sebanyak 279.484
penderita (28,2 persen dari perkiraan diare di sarana kesehatan). Angka kesakitan diare
semua umur di Provinsi Jawa Tengah adalah 270/1.000 penduduk (Rapid Survey Diare
tahun 2015). Dari jumlah penderita diare semua umur yang dilayani di sarana kesehatan,
sebanyak 61,2 persen mendapatkan oralit. Kabupaten/ Kota dengan persentase kasus diare
balita dilayani di sarana kesehatan tertinggi adalah Kota Surakarta dan terrendah adalah
Brebes. Gambaran
secara lengkap dapat dilihat pada gambar 6.9.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


Gambar 6.9
Persentase Kasus Diare Balita Dilayani Menurut Kabupaten/
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Surakarta 55,4
anggung Kab.Wonosobo Kab.Sukoharjo Kab.Demak JAWA TENGAH 53,5
.Jepara Kab.Wonogiri Kab.Sragen Kab.Pati Kab.Grobogan Kab.Brebes 50,0
49,3
47,3
42,6
42,4
35,2 41,8
32,5
32,4
30,8
28,5
25,6
25,0
23,4
22,9
22,8
17,7 20,5
17,2
17,1
16,8
16,8
13,5 16,3
13,3
12,7
12,7
12,5
10,2
5,4 10,1
5,3 9,8
4,2
0102030405060
Sumber : Data Program Diare Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kabupaten/ Kota dengan persentase kasus diare semua umur dilayani di sarana
kesehatan tertinggi adalah Kota Tegal dan terrendah adalah Brebes. Gambaran secara
lengkap dapat dilihat pada gambar 6.10.
Gambar 6.10
Persentase Kasus Diare Semua Umur Dilayani Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Tegal Kota Pekalongan 70,0
ab.Sukoharjo Kab.Kudus Kab.Kendal Kab.Semarang JAWA TENGAH 61,4
Wonosobo Kab.Sragen Kab.Banjarnegara Kab.Magelang Kab.Boyolali 55,8
Jepara Kab.Batang Kab.Pati Kab.Wonogiri Kab.Grobogan Kab.Brebes 54,1
48,2
46,2
45,2
42,7
41,9
40,0
38,8
36,3 37,8
34,3
33,5
30,9
28,2 30,8
26,0
25,6
22,7
22,7
20,8
20,6
20,1
19,6
18,0
17,8
17,2
16,9
16,8
6,5 16,7
4,4 15,3
0 10 14,520 30 40 50 60 70 80

Sumber : Data Program Diare Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


5. Kusta
Mycobacterium leprae merupakan bakteri penyebab penyakit kusta.
Penyakit infeksi kronis ini menyerang kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernafasan atas dan
mata. Penatalaksanaan kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi
progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
a. Angka Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR – New Case
Detection Rate)
Pada tahun 2000 Indonesia telah mencapai status eliminasi kusta (prevalensi
kusta <10 per 100.000 penduduk). Angka prevalensi kusta di Provinsi Jawa Tengah
pada tahun 2021 sebesar 3,0 per 100.000 penduduk dan angka penemuan kasus baru
sebesar 2,4 per 100.000 penduduk. Tren Angka kejadian dapat dilihat pada gambar
6.11.
Gambar 6.11
Angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017 – 2021
8
6,7
7
6,0
6
6,2
4,6
5 5,6 4,3

4
PER 100.000

4,3 3,0
3

2 2,5 2,4
1

0
2017 2018 2019 2020 2021

Angka penemuan kasus baru kusta per 100.000 penduduk


Angka prevalensi kusta per 100.000 penduduk

Sumber : Data Program Kusta Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


Pada tahun 2021 dilaporkan 864 kasus baru kusta, lebih sedikit dibandingkan
tahun 2020 yang sebanyak 931 kasus. Sebesar 87,85 persen kasus di antaranya
merupakan tipe Multi Basiler (MB). Sedangkan menurut jenis kelamin, kasus
terbanyak terjadi pada perempuan (95,0 persen).
b. Angka Cacat Tingkat 2
Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi kasus sejak
dini. Indikator yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan dalam mendeteksi
kasus baru kusta secara dini adalah angka cacat tingkat 2. Pada tahun 2021 angka cacat
tingkat 2 penderita kusta di Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar 1,8 per 1.000.000
penduduk, menurun dibandingkan dengan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 92


angka cacat tingkat 2 tahun 2020 yang mencapai 2,0 per 1.000.000 penduduk. Hal
tersebut menggambarkan kegiatan penemuan kasus semakin ke arah dini dan
keterlambatan kasus dapat dicegah.
Gambar 6.12
Angka Cacat Kusta Tingkat 2 di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 - 2021
6,0

5,3
5,0

4,4
PER 1.000.000

4,0 3,9

3,0

2,0 2,0
1,8

1,0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Program Kusta Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


c. Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia < 15 Tahun
Indikator lain yang digunakan pada penyakit kusta yaitu proporsi penderita
kusta pada anak (< 15 tahun) di antara penderita baru, yang memperlihatkan sumber
dan tingkat penularan di masyarakat. Persentase kasus baru kusta pada anak tertinggi di
Banjarnegara (66,7 persen). Persentase kasus baru kusta pada anak periode 2017 –
2021 di Provinsi Jawa Tengah ditunjukkan pada gambar 6.13 berikut.
Gambar 6.13
Persentase Kasus Baru Kusta Anak
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2021
6

5,5
5,2

4 4,5 4,6
PERSENTA

3,3

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Program Kusta Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


B. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
Yang termasuk dalam PD3I yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus Non Neonatorum, Tetanus
Neonatorum, Campak, Polio, dan Hepatitis B. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia
dari penyakit tersebut, diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan
kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO), Reduksi Campak
(Redcam) dan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN).
Saat ini telah dilaksanakan Program Surveilans Integrasi PD3I, yaitu pengamatan
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Difteri, Tetanus Neonatorum, dan
Campak). Dalam waktu 5 tahun terakhir jumlah kasus PD3I yang dilaporkan adalah sebagai
berikut:
1. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Polio merupakan penyakit yang sangat menular dan disebabkan oleh virus.
Penyakit ini menyerang sistem syaraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan total hanya
dalam hitungan jam. Virus ini terutama ditularkan dari orang ke orang melalui fekal-oral.
Gejala awal yang terjadi adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan pada
leher, dan nyeri pada tungkai. 1 dari 200 infeksi menyebabkan kelumpuhan permanen
(biasanya di bagian tungkai). Diantara mereka yang lumpuh, 5 persen hingga 10 persen
akan berakhhir pada kematian karena kelumpuhan terjadi pada otot-otot pernapasan
mereka.
Pada pertemuan tahunan bulan Mei 1988, the World Health Assembly (WHA),
suatu forum sidang tertinggi yang diselenggarakan oleh organisasi kesehatan dunia (World
Health Organization/WHO), telah mengeluarkan resolusi untuk membasmi penyakit polio
dari dunia ini. Pada 27 Maret 2014, Indonesia telah berhasil mendapatkan sertifikasi bebas
polio bersama negara-negara South East Asia Region (SEARO) lainnya. Namun, masih
ada 2 negara, yaitu Afghanistan dan Pakistan yang masih endemik polio.
KLB polio akibat VDPV bisa terjadi di mana saja bila cakupan imunisasi polio
rendah selama bertahun-tahun. Untuk menghindari kasus serupa, imunisasi polio harus
dijaga tetap tinggi (lebih dari 95 persen anak diimunisasi) dan merata, dan semua kasus
lumpuh layuh mendadak (AFP) harus ditemukan secara dini dan dilaporkan. Penemuan
adanya transmisi virus polio liar dapat dilakukan melalui surveilans AFP, dimana semua
kasus lumpuh layuh akut pada anak usia <15 tahun (yang merupakan kelompok rentan
terhadap penyakit polio) diamati. Surveilans AFP merupakan indikator sensitivitas deteksi
virus polio liar. Surveilans AFP juga penting

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


untuk dokumentasi mengenai tidak adanya virus polio liar sebagai syarat sertifikasi bebas
polio.
Kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus polio sampai dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio adalah definisi dari nonpolio AFP.
Kementerian Kesehatan menetapkan non polio AFP rate minimal 2/100.000 populasi
penduduk usia <15 tahun. Pada tahun 2021, non polio AFP rate di Provinsi Jawa Tengah
sebesar 2,6/100.000 populasi penduduk <15 tahun. Hal itu berarti angka ini belum
mencapai standar minimal penemuan. Non polio AFP rate tahun 2021 meningkat
dibandingkan tahun 2020.
Kabupaten/ Kota dengan AFP rate tertinggi adalah Kota Salatiga dan terrendah
adalah Kendal. Gambaran AFP rate per Kabupaten/ Kota pada tahun 2021 dapat dilihat
pada gambar 6.14.
Gambar 6.14
AFP Rate Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Salatiga Kota Magelang Kab.Demak Kab.Banyumas 12,8
Kab.Pati Kab.Cilacap Kab.Karanganyar Kab.Boyolali Kota Tegal 8,6
Kota Surakarta Kab.Rembang Kab.Batang Kab.Blora 6,8
5,3
Kota Pekalongan 5,1
Kab.Brebes Kab.Wonosobo Kab.Klaten JAWA TENGAH 4,4
Kab.Pekalongan 4,2
3,8
Kota Semarang Kab.Wonogiri Kab.Sragen Kab.Grobogan Kab.Kendal
3,6
3,1
3,0
2,9
2,8
2,8
2,8
2,7
2,6
2,6
2,2
2,2
2,2
2,2
2,1
1,8
1,3 1,9
1,3 1,8
1,1 1,8
0,9
0,8
0,6
0,3
0,5
0,0
02468101214
Sumber : Data Program Surveilans Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
2. Difteri
Penyakit difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheriae yang terutama menginfeksi tenggorokan dan saluran udara
bagian atas, dan menghasilkan racun yang mempengaruhi organ lain. Penyakit ini
menyebar melalui kontak fisik langsung, atau melalui pernafasan di udara yang
mengandung sekresi dari penderita yang batuk atau bersin. Penyakit difteri dapat
menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan, terutama pada anak-anak (1-10 tahun).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


Jumlah kasus Difteri di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 sebanyak 11 kasus.
Jumlah ini meningkat tajam bila dibandingkan dengan kasus tahun 2020. Dari seluruh
kasus yang ada, tidak dilaporkan adanya kasus yang meninggal.
Gambar 6.15
Kasus Difteri di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
50
45 46
40
35
30
25
20
15
10
5
0
12 11
9

1
201720182019 2020 2021

Sumber : Data Program Surveilens Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


3. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir. Tetanus
Neonatorum menyerang bayi yang baru lahir karena dilahirkan di tempat yang tidak bersih
dan steril, terutama jika tali pusar terinfeksi. Tetanus Neonatorum dapat menyebabkan
kematian pada bayi dan banyak terjadi di negara berkembang. Sedangkan di negara-negara
maju, dimana kebersihan dan teknik melahirkan yang sudah maju tingkat kematian akibat
infeksi tetanus dapat ditekan. Sejak tahun 2016 tidak ditemukan adanya kasus tetanus
neonatorum di Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah.
4. Campak
Penyakit campak merupakan penyakit yang sangat menular. Campak menjadi
penyebab penting kematian anak-anak di seluruh dunia. Kelompok anak usia pra sekolah
dan usia SD merupakan kelompok rentan tertular penyakit campak. Penyakit campak
disebabkan oleh virus dari genus Morbillivirus dan termasuk golongan Paramyxovirus.
Campak disebut juga morbili atau measles. Campak ditularkan melalui udara yang
terkontaminasi droplet dari hidung, mulut, atau tenggorokan orang yang terinfeksi. Gejala
awal biasanya muncul 10-12 hari setelah infeksi, termasuk demam tinggi, pilek, mata
merah, dan bintik-bintik putih kecil di bagian dalam mulut. Beberapa hari kemudian, ruam
berkembang, mulai pada wajah dan leher bagian atas dan secara bertahap menyebar ke
bawah. Campak berat

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


mungkin terjadi pada anak-anak yang menderita kurang gizi, terutama pada mereka yang
kekurangan vitamin A, atau yang sistem kekebalan tubuhnya telah dilemahkan oleh
penyakit lain. Komplikasi yang paling serius termasuk kebutaan, ensefalitis (infeksi yang
menyebabkan pembengkakan otak), diare berat dan dehidrasi, serta infeksi pernafasan berat
seperti pneumonia. Seseorang yang pernah menderita campak akan mendapatkan
kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya.
Penyebaran kasus suspek campak tahun 2021 terdapat di 22 Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2021, terdapat 507 kasus suspek campak. Kasus suspek
campak terbanyak terdapat di Banyumas. Insidens rate suspek campak di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2021 adalah sebesar 1,4 per
100.000 penduduk.
Gambar 6.16
Jumlah Suspek Campak Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Kab.Kebumen Kota Salatiga Kab.Demak Kab.Jepara Kab.Banjarnegara 90


Kab.Boyolali Kab.Purbalingga Kab.Temanggung Kota Semarang 61
ebes Kab.Sragen Kota Surakarta Kab.Kendal Kab.Purworejo Kota Tegal 46
b.Rembang Kab.Grobogan Kab.Wonogiri Kab.Sukoharjo Kab.Magelang 42
37
35
32
24
20
19
19
19
15 18
6
5
5
4
24
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0102030405060708090100
0

Sumber : Data Program Surveilens Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

C. KEJADIAN LUAR BIASA


Kejadian luar biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka
waktu tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan masih merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat di Jawa Tengah.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


Tingginya frekuensi KLB seperti Covid-19, Keracunan Makanan, Demam Berdarah
Dengue (DBD), Chikungunya, Difteri, Leptospirosis, Diare dan bencana disamping
menimbulkan korban kesakitan dan kematian juga berdampak pada situasi sosial ekonomi
masyarakat secara umum (keresahan masyarakat, produktivitas menurun). Kondisi tersebut
menuntut upaya atau tindakan secara cepat dan tepat (kurang dari 24 jam) untuk
menanggulangi setiap KLB serta melaporkan kepada tingkat administrasi kesehatan. Tahun
2021 jumlah KLB di desa/kelurahan di Jawa Tengah sebanyak 120 kejadian dan seluruhnya
100 persen ditangani secara cepat (kurang dari 24 jam).

COVID-19
Pada awal tahun 2020, COVID-19 menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali
dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) pada
tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi
yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga
adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020,
WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada
tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia
ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). Pada tanggal 2 Maret 2020 Indonesia
telah melaporkan 2 kasus konfirmasi COVID-19. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah
menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan
penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). COVID-19 adalah penyakit
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab
COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan
dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet
cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber
penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.
Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, Indonesia sudah melaporkan 790 kasus
konfirmasi COVID-19 dari 24 Provinsi yaitu: Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kep. Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan,

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau,
Maluku Utara, Maluku dan Papua. Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI
Jakarta, Banten (Kab. Tangerang, Kota Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung, Kab. Bekasi,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab. Karawang), Jawa Timur (kab.
Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa Tengah (Kota Surakarta).
Kasus Covid-19 di Jawa Tengah tersebar di semua wilayah kabupaten dan kota. Data
yang tercatat pada website corona.jateng.go.id selama tahun 2021 jumlah kasus terkonfirmasi
sebanyak 300.547 kasus, sembuh 490.415 kasus dan meninggal 29.741 orang. Angka
kesembuhan mencapai 163,17 persen dan angka kematian sebesar 9,90 persen. Kabupaten/
Kota dengan jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi pada tahun 2021 adalah Banyumas dan
terendah adalah di Kota Tegal.
Gambar 6.17
Jumlah Kasus Konfirmasi Covid-19 Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
emarang Kab.Klaten Kab.Cilacap Kab.Purworejo Kab.Karanganyar 21859
karta Kab.Semarang Kab.Wonogiri Kab.Wonosobo Kab.Sukoharjo 16216
Kab.Brebes Kab.Blora Kab.Pekalongan Kab.Batang Kab.Rembang 15817
14577
obogan Kota Magelang Kota Pekalongan Kota Salatiga Kota Tegal
13782
12232
11690
11393
11342
10598
10438
10098
10097
9310
8947
8155
7902
7703
7352
7331
7208
6966
5060 6803
4974 6631
4894 6347
4493
4203
4164
3861
2919 3226
1959
0500010000150002000025000

Sumber : corona jateng tahun 2021

D. PENYAKIT MENULAR BERSUMBER BINATANG


1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus Dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk dari spesies Aedes aegypti atau
Aedes albopictus. Peran vektor dalam penyebaran penyakit menyebabkan kasus banyak
ditemukan pada musim hujan ketika munculnya banyak genangan air yang menjadi
tempat perindukan nyamuk. Selain iklim dan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 9


kondisi lingkungan, beberapa studi menunjukkan bahwa DBD berhubungan dengan
mobilitas dan kepadatan penduduk, dan perilaku masyarakat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tersebut menjadi landasan dalam upaya pencegahan dan pengendalian
DBD.
a. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk
Kasus DBD ditegakkan dengan diagnosa yang terdiri dari gejala klinis dan
hasil laboratorium yang megindikasikan penurunan trombosit <100.000/ mm3 dan
adanya kebocoran plasma yang ditandai dengan peningkatan hematokrit > 20 persen.
Kasus DBD yang dilaporkan pada tahun 2021 tercatat sebanyak 4.470 kasus. Jumlah
ini menurun dibandingkan tahun 2020 sebesar 5.678 kasus.
Gambar 6.20
Angka Kesakitan DBD di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 - 2021
30
25,9

25
21,6

20
15,5

15 12,2
10,2
10

0
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Program DBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


Angka kesakitan/Incidence Rate (IR) DBD di Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2021 sebesar 12,2 per 100.000 penduduk, mengalami penurunan bila
dibandingkan tahun 2020. IR DBD di Jawa Tengah lebih rendah dari target nasional
(<51/100.000 penduduk) dan target Renstra (<46/100.000). Setiap penderita DBD
yang dilaporkan dilakukan tindakan perawatan penderita, penyelidikan epidemiologi
di lapangan serta upaya pengendalian. Kabupaten/ Kota dengan IR DBD tertinggi
adalah Cilacap dan terrendah adalah Purworejo.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Gambar 6.21
Incidence Rate DBD Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Cilacap Kab.Grobogan Kab.Rembang Kab.Sukoharjo 31,8
27,0
25,3
24,4
Kota Tegal Kab.Pekalongan Kab.Banyumas Kota Pekalongan JAWA TENGAH
23,0
Kab.Pati Kab.Klaten Kab.Tegal Kab.Purbalingga Kab.Sragen Kab.Kendal Kab.Jepara20,8
Kab.Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kab.Demak Kab.Wonog
20,6
20,5
19,6
18,8
16,6
16,3
16,3
14,5
12,6
12,2
11,5
10,7 11,3
9,6
9,6
8,2
8,2
8,0
6,2 7,8
5,5
3,7
3,4
3,1
1,5 3,0
1,4
1,1
0,9
0,9
05101520253035

Sumber : Data Program DBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

b. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)


Selain angka kesakitan, besaran masalah DDB juga dapat diketahui dari angka
kematian atau CFR yang diperoleh dari proporsi kematian terhadap seluruh kasus yang
dilaporkan. Case Fatality Rate (CFR) DBD di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 2,7
persen, meningkat bila dibandingkan CFR tahun 2020 yaitu 1,9 persen. Angka tersebut
masih lebih tinggi dibandingkan dengan target nasional (<1 persen), dan lebih tinggi
dibandingkan target renstra (<2 persen) .
Gambar 6.22
Case Fatality Rate (CFR) DBD di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 – 2021
3,0%
2,7%

2,5%

1,9%
2,0%
1,5%
1,5% 1,2%
1,1%
1,0%

0,5%

2017 2018 2019 2020 2021


0,0%
Sumber : Data Program DBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Pada tahun 2021, kematian akibat penyakit DBD terjadi di 25 Kabupaten/
Kota di Jawa Tengah. Terdapat 19 Kabupaten/ Kota dengan CFR
>2 persen, CFR tertinggi adalah Kota Surakarta. Gambaran CFR DBD Kabupaten/
Kota di Jawa Tengah tahun 2021 dapat dilihat pada gambar 6.23.
Gambar 6.23
Case Fatlity Rate DBD Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
g Kota Magelang Kab.Rembang Kab.Tegal Kab.Magelang JAWA TENGAH 14,6
Kota Pekalongan Kab.Boyolali Kab.Banjarnegara Kab.Karanganyar 13,3
b.Kudus Kab.Cilacap Kota Semarang Kab.Grobogan Kab.Kendal Kab.Sragen 12,8
7,7
7,1
5,2
5,0
4,9
4,2
4,0
3,7
3,5
2,9
2,7
2,6
2,5
2,4
2,1
2,0
2,0
1,7
1,6
1,5
1,5
1,2
1,1
0 6 8 10 12 14 16
24
Sumber : Data Program DBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
2. Malaria
Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan Plasmodium yang terdiri
dari banyak spesies, namun yang pada umumnya menyebabkan malaria adalah
Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, dan
Plasmodium ovale. Penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles yang di dalam
tubuhnya mengandung Plasmodium. Penyebaran dan endemisitas Malaria sangat
dipengaruhi oleh keberadaan tempat perindukan nyamuk Anopheles sebagai vektor
penular.
Malaria menjadi salah satu penyakit menular selain HIV AIDS dan Tuberkolusis
yang pengendaliannya menjadi bagian dari tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)
sebagai komitmen global yang harus dicapai pada akhir tahun 2030. Pada tingkat nasional
program eliminasi malaria ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
293/Menkes/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang “Eliminasi Malaria di Indonesia”.
Target program eliminasi malaria adalah seluruh wilayah di Indonesia bebas dari malaria
selambat-lambatnya tahun 2030.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, karena

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian serta sering menimbulkan Kejadian
Luar Biasa (KLB). Dari 35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, terdapat 29 Kabupaten/ Kota
yang sudah masuk dalam fase pemeliharaan eliminasi malaria non endemis malaria dan 6
kabupaten masuk dalam fase pembebasan yaitu Purworejo, Banjarnegara, Kebumen,
Banyumas, Cilacap dan Purbalingga.
a. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk
Angka kesakitan malaria digambarkan dengan indikator Annual Parasite
Incidence (API) per 1.000 penduduk, yaitu proprosi antara pasien positif malaria
terhadap penduduk berisiko di wilayah tersebut dengan konstanta 1.000. API malaria di
Jawa Tengah pada tahun 2021 tercatat 0,023 per 1.000 penduduk, lebih tinggi
dibanding API tahun 2020 yang tercatat 0.008 per 1.000 penduduk. API tersebut masih
dibawah target RPJMD 2021.
Gambar 6.24
Angka Kesakitan Malaria di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 - 2021
0,07
0,06 0,06 0,06 0,06
0,06

0,05

0,04 0,03
0,03
0,03
0,02
0,023 0,023
0,01
0,012
0 0,008
2017 2018 2019 2020 2021

Sumber : Data Program Malaria Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


b. Pengobatan Malaria
Pengobatan malaria secara efektif dilakukan dengan pemberian ACT
(Artemicin-based Combination Therapy) pada 24 jam pertama pasien panas dan
obat harus diminum habis. Persentase pengobatan ACT masuk dalam indikator
prioritas dengan target sebesar 90 persen. Tahun 2021, sebanyak 24 Kabupaten/ Kota
memiliki persentase pengobatan di atas 90 persen yang artinya telah memenuhi target
yang telah ditetapkan. Sementara ada 9 Kabupaten/ Kota yang tidak ditemukan kasus
malaria yaitu Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Batang, Pemalang, Kota Magelang, Kota
Surakarta, Kota Pekalongan dan Kota Tegal.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Gambar 6.25
Persentase Pengobatan Standar Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
b.Temanggung Kab.Semarang Kab.Demak Kab.Kudus Kab.Pati Kab.Rembang 100,0
Kebumen Kab.Banjarnegara Kab.Purbalingga Kab.Banyumas JAWA TENGAH 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
92,9 100,0
89,6
50,0
60
02040 80 100 120
Sumber : Data Program Malaria Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
c. Angka Kematian Malaria
Untuk menjamin kasus malaria tetap rendah diperlukan upaya-upaya untuk
mempertahankan kasus supaya tidak meningkat kembali seperti penemuan dini dan
tatalaksana kasus yang tepat. Kasus malaria import di daerah reseptif yang terlambat
ditangani sangat potensial untuk terjadinya penularan lokal (indigenous) bahkan
peningkatan kasus atau KLB. Pada tahun 2021 ditemukan enam kasus kematian akibat
Malaria di Purworejo, sehingga CFR Malaria di Jawa Tengah tahun 2021 sebesar 0,7
persen.
3. Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria
dan ditularkan melalui nyamuk. Di Indonesia, cacing filaria terdiri dari tiga spesies
yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit ini
menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut
tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan
pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital. WHO menetapkan
kesepakatan global sebagai upaya untuk mengeliminasi filariasis pada tahun 2020 (The
Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by
The Year 2020). Saat ini di dunia terdapat 1,3 miliar penduduk yang berisiko tertular
penyakit filariasis atau yang dikenal juga dengan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


penyakit kaki gajah yang berada pada lebih dari 83 negara dan 60 persen kasus berada di
Asia Tenggara.
Di Indonesia, pada tahun 2020 terdapat 9.906 kasus filariasis yang tersebar di 34
Provinsi. Angka ini terlihat menurun dari data tahun sebelumnya karena dilaporkan
beberapa kasus meninggal dunia dan adanya perubahan diagnosis sesudah dilakukan
konfirmasi kasus klinis kronis yang dilaporkan tahun sebelumnya. Program eliminasi
dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan yaitu: pemberian obat pencegahan massal (POPM)
filariasis kepada seluruh penduduk di kabupaten endemis filariasis, kedua dengan
tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.
Provinsi Jawa Tengah terdapat 9 kabupaten/ Kota endemis filariasis (Kab. Brebes,
Kota Pekalongan, Kab. Pekalongan, Wonosobo, Semarang, Grobogan, Blora, Pati,
Demak). Daerah endemis filariasis melakukan kegiatan pemberian obat pencegahan massal
(POPM) filariasis selama minimal 5 tahun berturut-turut. Bagi daerah tidak endemis
filariasis tetapi ditemukan kasus kronis baru filariasis secara pasif case finding. Penemuan
kasus baru filariasis ditemukan dalam keadaan terlambat yaitu sudah terjadi pembengkaan.
Tahun ini ditemukan 18 kasus kronis baru yang menyebar di 12 Kab/ Kota.
Gambar 6.26
Jumlah Seluruh Kasus Kronis Filariasis Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Kab.Brebes Kab.Pekalongan Kab.Demak Kab.Banyumas Kota Semarang 34


cap Kab.Tegal Kab.Semarang Kab.Sragen Kab.Kendal Kab.Temanggung 34
aten Kab.Magelang Kota Salatiga Kab.Kebumen Kab.Jepara Kab.Kudus 30
urakarta Kab.Pemalang Kab.Rembang Kota Magelang Kab.Banjarnegara 21
20
20
20
19
13
13
13
12
12
12
12
11
11
10
9
9
8
8
8
8
8
5
5
4
4
3
3
3
3
0
0
0510152025303540

Sumber : Data Program Filariasis Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Jumlah seluruh kasus kronis filariasis di Provinsi Jawa Tengah sampai dengan
akhir tahun 2021 adalah sebanyak 405 kasus menyebar di 33 Kabupaten/ Kota.
Penatalaksanaan kasus filariasis kronis oleh Kabupaten/ Kota berupa pemberian obat DEC
3 x 100 mg selama 10 hari. Permasalahannya, perawatan bagi penderita belum dilakukan
secara rutin sehingga pasien harus dilatih untuk melakukan perawatan diri sendiri. Oleh
karena itu saat ini masih diperlukan advokasi dan sosialisasi program filariasis ke
Kabupaten/ Kota, peningkatan pengetahuan petugas untuk penemuan dan tatalaksana kasus
filariasis.

E. PENYAKIT TIDAK MENULAR


Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme seperti protozoa, bakteri, jamur, maupun virus. Penyakit jenis ini
bertanggungjawab terhadap sedikitnya 70 persen kematian di dunia. Meskipun tidak dapat
ditularkan dari orang ke orang maupun dari binatang ke orang, lemahnya pengendalian faktor
risiko dapat berpengaruh terhadap peningkatan kasus setiap tahun. Hal ini sejalan dengan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, 2013, dan 2018 yang menunjukkan
kecenderungan peningkatan prevalensi PTM seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit
sendi/rematik/encok.
Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko
PTM, melalui perilaku CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin aktivitas fisik, Diet sehat seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres. Cek
kesehatan secara berkala yaitu pemeriksaan faktor risiko PTM dapat dilakukan melalui Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM yang ada di desa/ kelurahan, dan di Puskesmas. Upaya
pengendalian PTM juga dilakukan melalui implementasi Kawasan Tanpa Rokok di sekolah-
sekolah, hal ini sebagai upaya penurunan prevalensi perokok ≤ 18 tahun. Upaya pengendalian
PTM tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh bidang kesehatan tanpa dukungan seluruh
jajaran lintas sektor, baik pemerintah, swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,
bahkan seluruh lapisan masyarakat.
Berdasar hasil rekapitulasi data kasus baru PTM, jumlah kasus baru PTM yang
dilaporkan secara keseluruhan pada tahun 2021 adalah 4.262.517 kasus. Adapun proporsi kasus
baru PTM tahun 2021 adalah sebagai berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Gambar
Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

DM 10,7%
Obesitas 6,8%

Asma B 1,3%
Jantung 1,3%
Stroke 1,3%
PPOK 1,0%
Osteoporosis 0,5%
Hipertensi
76,5%
Kanker 0,3%
Ginjal Kronik 0,3%

Sumber: Buku Saku Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021


Penyakit Hipertensi masih menempati proporsi terbesar dari seluruh PTM yang
dilaporkan, yaitu sebesar 76,5 persen, sedangkan urutan kedua terbanyak adalah Diabetes
Mellitus sebesar 10,7 persen. Dua penyakit tersebut menjadi prioritas utama pengendalian PTM
di Jawa Tengah. Jika Hipertensi dan Diabetes Melitus tidak dikelola dengan baik maka akan
menimbulkan PTM lanjutan seperti Jantung, Stroke, Gagal Ginjal, dan sebagainya.
Pengendalian PTM dapat dilakukan dengan intervensi yang tepat pada setiap sasaran/kelompok
populasi tertentu sehingga peningkatan kasus baru PTM dapat ditekan.
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penduduk di
Provinsi Jawa Tengah dengan hipertensi sebesar 37,57 persen. Prevalensi hipertensi pada
perempuan (40,17persen) lebih tinggi dibanding dengan laki-laki (34,83 persen). Prevalensi
di perkotaan sedikit lebih tinggi (38,11 persen) dibandingkan dengan perdesaan (37,01
persen). Prevalensi semakin meningkat seiring dengan pertambahan umur.
Pengukuran tekanan darah merupakan salah satu kegiatan deteksi dini terhadap
faktor risiko PTM seperti Hipertensi, Stroke, Jantung, Kelainan Fungsi Ginjal atau yang
lainnya. Kegiatan ini bisa dilaksanakan di setiap fasilitas kesehatan termasuk puskesmas
atau klinik kesehatan lainnya serta di Posbindu PTM yang ada di masyarakat. Hipertensi
terkait dengan perilaku dan pola hidup. Pengendalian hipertensi dilakukan dengan
perubahan perilaku antara lain menghindari asap rokok, diet sehat, rajin aktifitas fisik dan
tidak mengkonsumsi alkohol.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Gambar
Persentase Pelayanan Kesehatan Hipertensi Penduduk > 15 Tahun
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Semarang Kab.Demak Kab.Semarang Kab.Karanganyar 99,6
ab.Banyumas Kota Tegal Kab.Kebumen Kab.Jepara Kab.Pati Kab.Blora 98,6
Kota Pekalongan 97,3
ab.Kendal Kab.Klaten Kab.Rembang Kab.Pekalongan JAWA TENGAH 96,6
.Sukoharjo Kab.Pemalang Kab.Brebes Kab.Wonogiri Kab.Banjarnegara 95,1
Wonosobo Kota Magelang Kota Surakarta Kab.Magelang Kab.Purworejo 91,1
85,6
Kab.Tegal Kab.Purbalingga Kab.Grobogan 90,0
84,0
81,1
77,4
76,1 77,0
71,8
63,9
62,9
50,9 60,3
47,9
44,4
43,0
38,9
38,6
35,9
35,2
29,934,8
25,6 33,7
21,8
20,5
10,9 19,1
10,1
10,0
8,6
020406080100120

Sumber: Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2021

Jumlah estimasi penderita hipertensi berusia >15 th tahun 2021 sebanyak


8.700.512 orang atau sebesar 30,4 persen dari seluruh penduduk berusia >15 tahun. Dari
jumlah estimasi tersebut, sebanyak 4.431.538 orang atau 50,9 persen sudah mendapatkan
pelayanan kesehatan. Kabupaten/ Kota dengan persentase pelayanan kesehatan kepada
penderita hipertensi tertinggi adalah di Kota Semarang dan terrendah di Grobogan.
2. Pelayanan Skrining Usia Produktif
Pelayanan skrining usia produktif merupakan Pelayanan Skrining faktor risiko
pada usia produktif yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular
dan penyakit tidak menular meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
perut, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan anamnesa perilaku berisiko.
Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di wilayah Kabupaten/ Kota dalam
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Penduduk di Provinsi Jawa Tengah usia 15-49 tahun yang mendapatkan pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar tahun 2021 sebanyak 14.566.351 orang (63,0 persen).
Target pelayanan skrining usia produktif di setiap Kabupaten/ Kota adalah 100 persen. Dari
gambar terlihat bahwa Kabupaten/ Kota dengan capaian pelayanan skrining tertinggi
dicapai oleh Demak dan terrendah Tegal.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Gambar
Persentase PelayananSkrining Kesehatan pada Penduduk usia 15-49 Tahun
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
a Magelang Kab.Rembang Kab.Jepara Kab.Banyumas Kota Surakarta 99,8
Kab.Pati Kab.Boyolali Kab.Klaten Kab.Sukoharjo 98,10
al Kab.Pekalongan Kab.Karanganyar Kab.Grobogan Kab.Temanggung 92,98
Kab.Cilacap Kota Semarang Kab.Kebumen JAWA TENGAH 92,80
ara Kota Salatiga Kab.Purworejo Kab.Magelang Kota Tegal Kab.Tegal 90,54
89,41
87,12
86,30
79,07 86,16
78,13 84,98
77,99
73,98
71,24
70,46
69,97
67,64
65,87
65,40
63,00
61,89
55,44 62,04
54,64
50,79
47,02
44,06
33,9539,84
31,04
26,62
21,38
20,30
16,08
15,47
0 2040 60 80 100 120

Sumber: Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2021

3. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus


Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Kabupaten/ Kota mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita Diabetes Melitus (DM) usia 15 tahun ke
atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai standar meliputi: 1)
Pengukuran gula darah; 2) Edukasi 3) Terapi farmakologi.
Perhitungan capaian pelayanan kesehatan penderita DM yaitu jumlah penderita
DM usia ≥15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi dengan jumlah estimasi penderita DM
usia ≥15 tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi
Kabupaten/ Kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikalikan dengan 100 persen.
Estimasi jumlah penderita DM di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 adalah
sebanyak 618.546 orang dan sebesar 91,5 persen telah mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar. Terdapat 11 Kabupaten/ Kota dengan persentase pelayanan
kesehatan penderita DM > 100 persen, sedangkan Kabupaten/ Kota dengan capaian
terendah adalah Pemalang.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 10


Gambar
Persentase Pelayanan Kesehatan Penderita DM
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Banyumas Kab.Purbalingga 109,4
ang Kota Surakarta Kota Magelang Kab.Demak Kab.Kudus Kab.Banjarnegara Kab.Kebumen
ali Kab.Kendal Kab.Batang Kab.Wonosobo Kab.Semarang Kab.Purworejo JAWA TENGAH 107,0
n Kab.Grobogan Kab.Sragen Kab.Jepara Kab.Magelang Kab.Tegal Kab.Brebes Kota Salatiga
Kab.Pati Kab.Pemalang
102,1
100,1
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,3
98,5
98,4
98,4
98,1
96,9
96,6
95,9
94,7
94,2
92,4
74,5 91,6
70,4 91,5
67,7 89,4
60,6
54,3 89,1
02040 60 80 88,9 100 120
88,1
Sumber: Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
86,6 tahun 2021
86,1
4. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 84,5

Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker tertinggi di dunia
maupun di Indonesia. Kedua kanker di atas menjadi salah satu masalah utama pada
kesehatan perempuan di dunia, terutama pada negara bekembang yang mempunyai sumber
daya terbatas seperti di Indonesia. Pengendalian kanker, khususnya kanker payudara dan
kanker leher rahim, dikembangkan melalui program deteksi dini (skrining). Program ini
dilakukan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk
IVA positif untuk kanker leher rahim. Sedangkan untuk kanker payudara dilakukan
pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) atau Clinical Breast Examination (CBE) dan
Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
Jumlah WUS yang melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini kanker leher rahim
dan kanker payudara tahun di Jawa Tengah tahun 2021 yang dilaporkan sebanyak 33.116
WUS atau 0.6 persen dari perempuan usia 30-50 tahun. Persentase WUS ini masih sangat
jauh dari target yang ditetapkan (10 persen).
a. Kanker Leher Rahim
Dari WUS yang dilakukan IVA test, ditemukan IVA positif pada 801
orang (2,4 persen), lebih rendah dari yang ditetapkan oleh Kementerian

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


Kesehatan (3 persen). Kabupaten/ Kota dengan persentase IVA positif tertinggi adalah
Kota Surakarta.
Gambar 6.31
Persentase IVA Positif Menurut Kabupaten/ Kota
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
ab.Temanggung Kab.Sukoharjo Kab.Rembang Kab.Karanganyar Kab.Boyolali 18,36
Kab.Pati Kab.Pemalang 12,6
ng Kab.Sragen Kab.Klaten Kab.Purbalingga Kab.Magelang JAWA TENGAH 11,58
9,71
arnegara Kab.Wonosobo Kab.Cilacap Kab.Blora Kab.Kendal Kab.Pekalongan
9,30
Kota Tegal Kab.Demak Kab.Kebumen Kota Pekalongan 8,84
Kab.Brebes Kab.Kudus Kab.Wonogiri 8,00
6,17
5,20
5,06
3,76
3,73
2,95
2,93
2,50
2,42
2,03
1,88
1,74
1,27
1,25
1,02
0,85
0,69
0,69
0,65
0,63
0,61
0 0,46
0 0,41
0 0,33
0 0,29
02468101214161820

Sumber: Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2021

b. Kanker Payudara
Untuk deteksi dini kanker payudara dilakukan pemeriksaan Clinical Breast
Examination (CBE) yaitu pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga terlatih.
Pemeriksaan ini dipakai untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara
dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang
menjadi tahap yang lebih lanjut. Dari keseluruhan WUS yang dilakukan pemeriksaan
CBE sebesar 1,5 persen WUS terdapat tumor/ benjolan. Kabupaten/ Kota dengan
persentase WUS yang terdapat tumor/ benjolan tertinggi adalah Kabupaten Magelang
(20 persen). Tingginya persentase benjolan menunjukkan faktor risiko kanker
payudara di wilayah tersebut.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


Gambar 6.32
Persentase WUS Terdapat Benjolan Pada Pemeriksaan CBE
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021
Kendal Kab.Batang Kab.Tegal Kab.Purworejo Kab.Wonogiri Kab.Karanganyar 20,0
Kab.Demak Kab.Sragen JAWA TENGAH 7,8
a Magelang Kab.Wonosobo Kab.Banjarnegara Kab.Kebumen Kab.Pekalongan 7,4
Kab.Pati Kab.Boyolali Kab.Sukoharjo Kota Tegal 7,3
Kota Pekalongan 3,7 6,9
Kab.Brebes Kab.Kudus Kab.Rembang 3,4
Kab.Blora Kab.Grobogan Kab.Klaten Kab.Purbalingga 3,1
2,6
2,4
1,5 2,2
1,3
1,3
1,3
1,2
1,1
0,9
0,9
0,9
0,7
0,7
0,6
0,5
0,4
0,2
0,2
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0510152025
0,0
0,0
Sumber: Seksi P2PTM
0,0 Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2021
0,0

5. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Kesehatan Jiwa menurut Undang-undang tentang kesehatan jiwa nomor 18 tahun
2014 adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi
untuk komunitasnya. Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) adalah orang yang
mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau
kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku,
dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan
perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan
jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Kabupaten/ Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh orang dengan gangguan jiwa berat sebagai upaya pencegahan
sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Pelayanan kesehatan pada
ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan Skizofrenia meliputi pemeriksaan
kesehatan jiwa dan edukasi.
Sasaran ODGJ Berat di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 sebanyak 81.189 orang
dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 69.936 atau sebesar
86,1 persen. Kabupaten/ Kota dengan persentase pelayanan kesehatan ODGJ berat tertinggi
adalah Kota Magelang dan terendah adalah Brebes.
Gambar 6.33
Persentase Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021
b.Cilacap Kab.Karanganyar Kab.Temanggung Kab.Banyumas Kota Tegal 284,6
Kota Pekalongan Kota Surakarta Kab.Pekalongan 121,3
Semarang Kab.Rembang Kab.Kebumen Kab.Wonogiri JAWA TENGAH 102,7
ang Kab.Kendal Kab.Sragen Kab.Purbalingga Kab.Wonosobo Kab.Kudus 102,6
Kota Salatiga Kab.Banjarnegara Kab.Magelang Kab.Sukoharjo 101,7
Kab.Tegal Kab.Brebes 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,1
97,4
96,4
96,2
94,0
91,2
90,9
90,4
89,9
87,9
86,1
85,8
83,2
82,1
81,8
78,1
78,1
77,3
76,2
73,5
65,2
050 62,8 200 250 300
58,2
Sumber: Seksi P2PTM Dinkes
56,8Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2021
52,8
100150

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11
BAB VII
KESEHATAN LINGKUNGAN

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa upaya


kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum, harus bebas dari unsur- unsur yang menimbulkan
gangguan, diantaranya limbah (cair, padat, dan gas), sampah yang tidak diproses sesuai dengan
persyaratan, vektor penyakit, zat kimia berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi,
air yang tercemar, udara yang tercemar, dan makanan yang terkontaminasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan menyatakan
bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial. Sedangkan menurut WHO, kesehatan lingkungan meliputi seluruh
faktor fisik, kimia, dan biologi dari luar tubuh manusia dan segala faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku manusia. Kondisi dan kontrol dari kesehatan lingkungan berpotensial untuk
mempengaruhi kesehatan.
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang
lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan dalam menggerakkan
pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan ditetapkan pada media lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, pangan,
sarana dan bangunan, serta vektor dan binatang pembawa penyakit. Pencapaian tujuan penyehatan
lingkungan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran
swasta dan masyarakat dimana pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang
paling kompleks, kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu dari hulu
yang berasal dari kebijakan dan pembangunan fisik dari berbagai lintas sektor ikut serta berperan
(Perindustrian, Lingkungan Hidup, Pertanian, Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat dan lainnya)
hingga ke hilir yaitu dampak kesehatan. Kementerian Kesehatan sendiri fokus kepada pengelolaan
dampak kesehatan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


A. AIR MINUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum yang
dikonsumsi masyarakat perlu ditetapkan persyaratan kualitas air minum sehingga tidak
menimbulkan gangguan kesehatan.
Air minum yang aman (layak) bagi kesehatan adalah air minum yang memenuhi
persyaratan secara fisik, mikrobiologis, kimia, dan radioaktif. Secara fisik, air minum yang
sehat adalah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna serta memiliki total zat padat terlarut,
kekeruhan, dan suhu sesuai ambang batas yang ditetapkan. Secara mikrobiologis, air minum
yang sehat harus bebas dari bakteri E.Coli dan total bakteri koliform. Secara kimiawi, zat kimia
yang terkandung dalam air minum seperti besi, aluminium, klor, arsen, dan lainnya harus di
bawah ambang batas yang ditentukan. Secara radioaktif, kadar gross alpha activity tidak boleh
melebihi 0,1 becquerel per liter (Bq/l) dan kadar gross beta activity tidak boleh melebihi 1 Bq/l.
Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat, diperlukan
pengawasan kualitas air minum baik secara eksternal maupun internal. Pengawasan kualitas air
minum secara eksternal dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten/ Kota atau kantor kesehatan
pelabuhan (KKP) khusus untuk wilayah kerja KKP. Pengawasan secara internal dilakukan oleh
penyedia air minum yaitu badan usaha milik Negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan
usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, dan/atau individual yang melakukan
kegiatan penyediaan air minum.
Kegiatan pengawasan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492 Tahun 2010 pasal 4 ayat 4 meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian
kualitas air, analisis hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi, dan tindak lanjut. Kegiatan
yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dalam pengawasan kualitas air minum
adalah Inspeksi Kesehatan Lingkungan atau IKL. Pelaksanaan IKL dilakukan oleh tenaga
sanitarian puskesmas, kader kesehatan lingkungan, atau kader lain di desa yang telah
mendapatkan pelatihan praktis pemantauan kualitas sarana air minum.
Pada tahun 2021, sebanyak 1.267.855 sarana air minum dilakukan IKL. Dari jumlah
tersebut sebanyak 905.240 sarana air minum beresiko rendah dan sedang. Sebanyak 70.207
sarana air minum diambel sampel untuk diperiksa dan hasilnya sebesar 86,5 persen sudah
memenuhi syarat kesehatan. Persentase sarana air minum yang dilakukan IKL di Provinsi Jawa
Tengah sebesar 28,5 persen. Ada dua Kabupaten/

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


Kota yang memiliki persentase IKL sebesar 100 persen yaitu Brebes dan Kota Tegal.
Kabupaten/ Kota dengan persentase IKL terendah adalah Blora.
Gambar 7.1
Persentase Sarana Air Minum yang Dilakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kota Tegal Kab.Brebes 100,0
oyolali Kab.Batang Kab.Karanganyar Kab.Purworejo Kab.Kebumen 100,0
Kota Magelang Kab.Temanggung Kab.Magelang Kab.Banjarnegara 96,1
Kab.Kendal Kab.Jepara Kab.Demak JAWA TENGAH 82,0 93,6
malang Kab.Sragen Kab.Banyumas Kab.Sukoharjo Kab.Pekalongan 81,4
arta Kab.Cilacap Kab.Tegal Kab.Wonogiri Kota Salatiga Kab.Blora 77,9
73,2
61,8
60,3
51,7
50,9
50,1
42,2 49,7
39,8
35,9
35,6
28,5 33,2
27,9
27,1
26,1
25,6
25,3
22,7
22,6
16,8
22,1
14,3
9,0
8,8
7,1
6,0
5,5
2,9
020406080100120

Sumber: Data Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesling Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Rumah tangga harus memiliki akses air minum layak dan bersih dalam mendukung
kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kebutuhan air minum, tidak hanya dilihat
dari kuantitasnya tetapi juga dari kualitas air minum. Pemenuhan kebutuhan air minum di
rumah tangga dapat diukur dari akses air minum layak.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap akses air minum layak diantaranya adalah:
1. jenis sumber air utama yang digunakan untuk diminum;
2. jenis sumber air utama yang digunakan untuk memasak, mandi, dan mencuci;
3. jarak sumber air ke penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat ≥ 10 meter.
Akses air minum yang layak dan bersih diperoleh dari sumber air minum yang
terlindungi meliputi air ledeng (keran), hydrant umum, keran umum, terminal air,
penampungan air hujan atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor/pompa yang memiliki
jarak minimal 10 meter dari sarana pembuangan kotoran, penampungan limbah, dan tempat
penampungan atau pembuangan sampah. Air kemasan, air yang diperoleh dari penjual keliling,
serta air dari sumur atau mata air tak terlindung bukan termasuk dalam kriteria akses air minum
layak dan bersih.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


B. AKSES SANITASI YANG LAYAK
Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia.
Definisi sanitasi dari WHO merujuk kepada penyediaan sarana dan pelayanan pembuangan
limbah kotoran manusia seperti urine dan faeces. Istilah sanitasi juga mengacu kepada
pemeliharaan kondisi higienis melalui upaya pengelolaan sampah dan pengolahan limbah cair.
Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif di banyak aspek kehidupan,
mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi
masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya beberapa penyakit.
Menurut Panduan 5 Pilar STBM untuk Masyarakat, jamban sehat adalah jamban yang
memenuhi kriteria bangunan dan persyaratan kesehatan. Persyaratan kesehatan yang dimaksud
adalah tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia
akibat pembuangan kotoran manusia dan dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan
penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
Bangunan jamban disebut sehat apabila memenuhi kriteria bangunan jamban sehat
yang terdiri dari:
1. Bangunan atas jamban (dinding dan/atau atap)
Bangunan atas jamban berfungsi untuk melindungi pengguna dari gangguan cuaca dan
gangguan lainnya.
2. Bangunan tengah jamban
Lubang pembungan kotoran berbentuk leher angsa. Pada daerah sulit air, lubang dapat
dibuat tanpa kontruksi leher angsa tetapi harus diberi tutup. Lantai jamban terbuat dari
bahan kedap air, tidak licin, dan memiliki saluran pembuangan air bekas ke system
pembuangan air limbah (SPAL).
3. Bangunan bawah
Bangunan bawah sebagai penampung, pengolah, dan pengurai kotoran/tinja. Bangunan
bawah dapat berupa tangki septik dan cubluk. Cubluk hanya boleh digunakan di pedesaan
dengan kepadatan penduduk rendah dan sulit air.
Sarana jamban sehat dapat diklasifikasi menjadi jamban sharing/komunal, jamban
sehat semi permanen (JSSP), dan jamban sehat permanen. Jamban sharing/komunal merupakan
jamban yang digunakan bersama dalam masyarakat (pengguna lebih dari satu keluarga).
Jamban sehat semi permanen belum menggunakan konstruksi leher angsa tetapi memiliki tutup
dan terletak di dalam rumah. Jamban sehat permanen adalah jamban yang sudah
menggunakan konstruksi leher

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


angsa dan terletak di dalam rumah. Pada tahun 2021, sebesar 81,5 persen keluarga di Jawa
Tengah sudah menggunakan jamban sehat permanen.
Gambar 7.2
Proporsi Penggunaan Jenis Jamban Sehat di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Jamban Sehat Permanen


81,5% Sharing/Komunal
8,7%

Jamban Sehat Semi


Permanen 9,9%

Sumber: Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesling Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Persentase keluarga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat)
di Indonesia pada tahun 2021 adalah 95,8 persen. Terdapat 18 Kabupaten/ Kota dengan
persentase > 100 persen keluarga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak.
Kabupaten/ Kota dengan persentase terendah adalah Wonosobo.
Gambar 7.3
Persentase Keluarga Dengan Akses Sanitasi yang Layak
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Magelang Kab.Banyumas Kab.Semarang Kota Semarang 102,6
Kab.Tegal Kab.Sragen Kota Tegal Kota Salatiga100,0
Kota Surakarta Kab.Brebes Kab.Pati Kab.Blora
Kab.Karanganyar Kab.Sukoharjo Kab.Boyolali Kab.Kendal Kab.Temanggung
100,0
Kab.Klaten Kota Pekalongan Kab.Wonogiri Kota Magelang Kab.Kudus Kab.Pemalang
100,0 Kab.Jepara Kab.Demak JAWA TENGAH
Kab.Purworejo Kab.Grobogan Kab.Kebumen Kab.Purbalingga Kab.Cilacap Kab.Rembang Kab.Pekalongan Kab.Batang Kab.Banjarnegara Kab.Wonosobo
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
99,5
99,4
98,5
98,5
98,4
97,6
97,3
95,8
94,7
78,5
94,5
77,2
93,4
75,4
92,6
72,2
0204060 90,5 100 120
80
89,5
Sumber: Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesling Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 11


C. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) menyatakan bahwa STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku
higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.
Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan
saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Sejak tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan upaya-upaya peningkatan akses
sanitasi. Salah satu upaya Kementerian Kesehatan adalah melakukan perubahan arah kebijakan
pendekatan sanitasi dari yang sebelumnya memberikan subsidi (project driven) menjadi
pemberdayaan masyarakat yang fokus pada perubahan perilaku Stop Buang Air Besar
Sembarangan menggunakan metode CLTS (Community Led Total Sanitation). Belajar dari
pengalaman implementasi CLTS melalui berbagai program yang dilakukan oleh pemerintah
bersama NGO (Non-Governmental Organization), maka pendekatan CLTS selanjutnya
dikembangkan dengan menambahkan 4 (empat) pilar perubahan perilaku lainnya yang
dinamakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), selanjutnya Pemerintah menetapkan
STBM menjadi kebijakan nasional pada tahun 2008, yang kemudian diperbarui dan diperkuat
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 3 Tahun 2014 tentang STBM.
Pendekatan ini telah berkontribusi pada percepatan perubahan perilaku masyarakat dan
penyediaan layanan sanitasi yang memenuhi standar kesehatan.
Masyarakat menyelenggarakan STBM secara mandiri dengan berpedoman pada Pilar
STBM yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan keracunan. Pilar
STBM terdiri atas perilaku:
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan;
2. Cuci Tangan Pakai Sabun;
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga;
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga; dan
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
Masyarakat yang didukung oleh pemerintah dan berbagai pihak seperti LSM, swasta,
perguruan tinggi, media, dan organisasi sosial lainnya merupakan pelaku utama STBM.
Dukungan yang diberikan meliputi pengembangan kapasitas, pengembangan pilihan teknologi,
memfasilitasi pengembangan mekanisme jejaring pemasaran, pengembangan media, fasilitasi
pemicuan, dan pertemuan-pertemuan pembelajaran antar pihak. Berbagai dukungan tersebut
telah terbukti mampu meningkatkan kemandirian masyarakat dalam membangun sarana
sanitasi sesuai

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 12


kemampuan. STBM digunakan sebagai sarana pemerintah dalam pencapaian akses sanitasi
menuju universal access pada akhir tahun 2019.
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014, strategi
penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 3 (tiga) komponen yang
saling mendukung satu dengan yang lain, yang disebut dengan 3 Komponen Sanitasi Total
adalah sebagai berikut.
1. Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment)
Tujuan: menciptakan lingkungan yang mendukung melalui sinergi lintas sektor dan lintas
program, penguatan-penguatan melalui regulasi yang mendukung pelaksanaan STBM, dan
membangun mekanisme pembelajaran antar daerah.
2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation)
Tujuan: meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap sarana sanitasi yang dilakukan
melalui kegiatan pemicuan, monitoring, dan penggunaan media komunikasi perubahan
perilaku.
3. Peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply improvement)
Tujuan: meningkatkan penyediaan sarana sanitasi dengan pilihan yang bervariasi dan
terjangkau masyarakat secara luas.
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah
jumlah kumulatif desa/kelurahan yang terverifikasi melaksanakan STBM. Akumulasi jumlah
desa/kelurahan yang terverifikasi sebagai desa/kelurahan melaksanakan STBM adalah
desa/kelurahan yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Telah dilakukan pemicuan STBM (upaya untuk menuju perubahan perilaku masyarakat
yang higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode partisipatori
berprinsip pada pendekatan CLTS.
2. Telah memiliki natural leader (anggota masyarakat baik individu maupun kelompok
masyarakat yang memotori gerakan STBM di masyarakat tersebut).
3. Telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Capaian desa yang melaksanakan STBM di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021
sebesar 99,8 persen atau sebanyak 8.604 desa. Terdapat 33 Kabupaten/ Kota dengan persentase
desa/kelurahan melaksanakan STBM telah mencapai 100 persen. Kabupaten/ Kota dengan
persentase desa/kelurahan melaksanakan STBM terrendah adalah Demak. Dari keseluruhan
desa/kelurahan, sebesar 15 persen merupakan desa STBM. Indikator bahwa suatu
Desa/Kelurahan dikatakan sebagai Desa/Kelurahan STBM adalah Desa/Kelurahan tersebut
telah mencapai lima Pilar STBM.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 12


Gambar 7.4
Persentase Desa Yang Melaksanakan STBM
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
gung Kab.Semarang Kab.Jepara Kab.Kudus Kab.Pati Kab.Rembang 100,0
ara Kab.Purbalingga Kab.Banyumas Kab.Cilacap JAWA TENGAH 100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
92,8
100,0
020406080100120 100,0
100,0
Sumber: Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesling Provinsi Jawa Tengah Tahun
99,8 2021
99,8

D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah tempat atau sarana umum yang digunakan untuk
kegiatan masyarakat dan diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan, antara lain
pasar rakyat, sekolah, fasyankes, terminal, bandara, stasiun, pelabuhan, bioskop, hotel dan
tempat umum lainnya. TTU yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan fasilitas umum
minimal sarana pendidikan dan pasar rakyat yang memenuhi syarat kesehatan. TTU dinyatakan
sehat apabila memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan dapat mencegah penularan
penyakit antar pengguna, penghuni, dan masyarakat sekitarnya serta memenuhi persyaratan
dalam pencegahan terjadinya masalah kesehatan. Pemerintah Daerah minimal wajib mengelola
2 tempat-tempat umum, yaitu:
1. Sarana pendidikan dasar yang dimaksud adalah Sekolah Dasar (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTs) dan yang sederajat milik pemerintah dan swasta yang
terintegrasi.
2. Pasar rakyat yang dimaksud adalah pasar yang berlokasi permanen, ada pengelola, adanya
proses tawar menawar di pasar, sebagian besar barang yang diperjual belikan yaitu
kebutuhan dasar sehari-hari dengan fasilitas infrastruktur sederhana, dan dikelola oleh
Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 12


Pengawasan Tempat Tempat Umum meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan,
tempat ibadah dan pasar. Capaian kegiatan pengawasan TTU yang telah memenuhi syarat pada
tahun 2021 sebesar 74,4 persen. Kabupaten/ Kota dengan persentase TTU memenuhi syarat
tertinggi adalah Kota Pekalongan dan terrendah adalah Kab. Magelang.
Gambar 7.5
Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Pati Kab.Kebumen Kab.Temanggung Kab.Pemalang Kab.Semarang 98,0
Kab.Sragen Kab.Kudus Kab.Wonosobo Kab.Kendal Kab.Wonogiri 93,8
93,5
a Kab.Sukoharjo Kab.Purworejo Kab.Pekalongan Kab.Banjarnegara 86,8 91,4
Kab.Boyolali Kab.Tegal Kab.Karanganyar Kab.Magelang 86,8
86,5
85,7
85,5
84,8
84,2
83,8
83,7
82,6
81,9
80,4
81,3
76,5 81,0
75,7
74,4
73,6
73,3
72,6
72,6
72,3
68,6
68,2
64,4 67,0
61,6 66,4
60,1
53,3 58,9
31,8
0102030405060708090100

Sumber : Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesling Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

E. TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)


Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memiliki potensi yang cukup besar untuk
menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang
dihasilkannya. TPM adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasaboga atau katering,
rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin, dan makanan jajanan. Berdasarkan
Kepmenkes Nomor 1098 Tahun 2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan
Restoran. Persyaratan hygiene sanitasi yang harus dipenuhi meliputi:
1. persyaratan lokasi dan bangunan,
2. persyaratan fasilitas sanitasi,
3. persyaratan dapur, rumah makan, dan gudang makanan,
4. persyaratan bahan makanan dan makanan jadi,
5. persyaratan pengolahan makanan,

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 12


6. persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi,
7. persyaratan penyajian makanan jadi,
8. persyaratan peralatan yang digunakan.
TPM yang dilakukan penilaian untuk memenuhi syarat kesehatan adalah TPM siap saji
di antaranya Jasa Boga, Rumah Makan/Restoran, Depot Air Minum, dan Makanan
Jajanan/Kantin/Sentra Makanan Jajanan yang dibuktikan dengan sertifikat layak higiene
sanitasi.
Pada tahun 2021 TPM yang ada di Provinsi Jawa Tengah tercatat sebanyak
65.301 TPM. Tempat Pengolahan Makanan memenuhi syarat di Provinsi Jawa Tengah adalah
sebesar 68,6 persen, meningkat dibandingkan capaian tahun 2020 yang sebesar 63,8 persen.
Kabupaten/ Kota dengan persentase TPM memenuhi syarat tertinggi adalah Kota Pekalongan
dan terrendah adalah Boyolali.
Gambar 7.6
Persentase TPM Memenuhi Syarat Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
osobo Kab.Semarang Kab.Brebes Kab.Pemalang Kab.Karanganyar 96,5
ab.Jepara Kab.Kendal Kab.Sragen Kab.Wonogiri JAWA TENGAH 90,8
89,0
Kab.Pati Kab.Tegal Kab.Banyumas 86,2
cap Kab.Banjarnegara Kab.Purworejo Kab.Sukoharjo Kab.Boyolali 82,9
82,6
82,4
82,2
80,0
79,6
78,1
77,5
74,8
73,4
73,2
73,2
73,0
72,0
71,9
71,8
71,4
70,6
69,5
68,6
67,7
65,2
65,1
63,9
60,8
51,6 60,3
37,2 60,2
40 58,5
020 60
57,8 80 100 120
56,8
Sumber: Profil Kabupaten/ Kota dan Program Kesling Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 12


LAMPIRAN

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 12


RESUME PROFIL
KESEHATAN PROVINSI JAWA
TENGAH TAHUN 2021

ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 32.801 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 8.562 Desa/Kelurahan Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 18.472.627 18.269.874 36.742.501 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,9 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 1120,2 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 43,4 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 101,1 Tabel 2
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 96,6 92,3 94,5 % Tabel 3
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/MTs/sederajat 21,8 20,7 21,3 % Tabel 3
b. SMA/MA/sederajat 16,7 15,4 16,1 % Tabel 3
c. Perguruan Tinggi 1,1 1,6 1,3 % Tabel 3

II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 279 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 8 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 373 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 507 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 1.245 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 1.759 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 3.953 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,0 % Tabel 6

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 75,2 108,7 91,9 % Tabel 5
19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 5,5 7,4 6,5 % Tabel 5
20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 51,6 36,7 43,1 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
21 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 29,4 21,2 24,7 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 48,4 % Tabel 8
23 Bed Turn Over (BTO) di RS 52,0 Kali Tabel 8
24 Turn of Interval (TOI) di RS 3,6 Hari Tabel 8
25 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,4 Hari Tabel 8
26 Puskesmas dengan ketersediaan obat vaksin & essensial 99,7 % Tabel 9

II.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


27 Jumlah Posyandu 49.705 Posyandu Tabel 10
28 Posyandu Aktif 79,1 % Tabel 10
29 Rasio posyandu per 100 balita 1,9 per 100 balita Tabel 10
30 Posbindu PTM 10.264 Posbindu PTM Tabel 10
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR L P L+P Satuan Lampiran
III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
31 Jumlah Dokter Spesialis 2.827 1.897 4.724 Orang Tabel 79
32 Jumlah Dokter Umum 4.312 6.898 11.210 Orang Tabel 79
33 Rasio Dokter (spesialis+umum) 43,37 per 100.000 penduduk Tabel 79
34 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 524 1.769 2.293 Orang Tabel 79
35 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 0,66 per 100.000 penduduk Tabel 79
36 Jumlah Bidan 28.134 Orang Tabel 79
37 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 76,57 per 100.000 penduduk Tabel 79
38 Jumlah Perawat 18.201 69.848 88.049 Orang Tabel 79
39 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 239,64 per 100.000 penduduk Tabel 79
40 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat 569 2.076 2.645 Orang Tabel 79
41 Jumlah Tenaga Sanitasi 645 1.283 1.928 Orang Tabel 79
42 Jumlah Tenaga Gizi 246 2.403 2.649 Orang Tabel 79
43 Jumlah Tenaga Kefarmasian 926 5.906 6.832 Orang Tabel 79

IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 77,7 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 89,7 % Tabel 18
46 Total anggaran kesehatan 15.871.354.775.253 Rp Tabel 19
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota 15,0 % Tabel 19
48 Anggaran kesehatan perkapita Rp431.962 Rp Tabel 19

V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 261.175 246.887 508.062 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6,1 5,1 5,6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 1.011 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 199,0 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100,0 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94,7 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 63,8 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 90,4 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,9 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 99,7 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 98,1 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99,5 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 124,2 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 70,4 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 53,9 % Tabel 29

V.2 Kesehatan Anak


64 Jumlah Kematian Neonatal 1.741 1.229 2.970 neonatal Tabel 31
65 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 6,7 5,0 5,8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
66 Jumlah Bayi Mati 2.307 1.690 3.997 bayi Tabel 31
67 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8,8 6,8 7,9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
68 Jumlah Balita Mati 2.599 1.947 4.545 Balita Tabel 31
69 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 10,0 7,9 8,9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR L P L+P Satuan Lampiran
70 Penanganan komplikasi Neonatal 79,3 77,3 78,3 % Tabel 30
71 Bayi baru lahir ditimbang 100,0 100,0 100,0 % Tabel 33
72 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 4,4 4,9 4,6 % Tabel 33
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,8 99,9 99,9 % Tabel 34
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98,7 99,0 98,9 % Tabel 34
75 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 72,5 % Tabel 35
76 Pelayanan kesehatan bayi 94,5 96,0 95,2 % Tabel 36
77 Desa/Kelurahan UCI 85,9 % Tabel 37
78 Cakupan Imunisasi Campak/MR pada Bayi 90,9 87,9 89,4 % Tabel 39
79 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 87,8 85,6 86,7 % Tabel 39
80 Bayi Mendapat Vitamin A 99,4 % Tabel 41
81 Anak Balita Mendapat Vitamin A 98,5 % Tabel 41
82 Pelayanan kesehatan balita 88,2 90,8 89,5 % Tabel 42
83 Balita ditimbang (D/S) 78,2 78,8 78,5 % Tabel 43
84 Balita gizi kurang (BB/umur) 6,2 % Tabel 44
85 Balita pendek (TB/umur) 8,9 % Tabel 44
86 Balita kurus (BB/TB) 3,7 Tabel 44
87 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/MI 84,9 % Tabel 45
88 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 7 SMP/MTs 83,8 % Tabel 45
89 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 10 SMA/MA 76,3 % Tabel 45
90 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 60,9 % Tabel 45

V.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut


91 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 56,0 69,7 63,0 % Tabel 48
92 Pelayanan Kesehatan Usila (60+ tahun) 66,2 75,2 70,9 % Tabel 49

VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 57,18 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 110 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 48,85 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 45,73 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 40,3 42,8 41,4 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 62,5 66,3 64,2 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua kasus TBC 82,0 85,5 83,5 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 4,3 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 49,5 % Tabel 53
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar pneumonia min 60% 72,2 % Tabel 53
103 Jumlah Kasus HIV 1.798 910 2.708 Kasus Tabel 54
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 548 287 835 Kasus Tabel 55
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 157 49 206 Jiwa Tabel 55
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 23,4 % Tabel 56
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 28,2 % Tabel 56
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 43 821 864 Kasus Tabel 57
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 4 2 per 100.000 penduduk Tabel 57
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 4,6 % Tabel 58
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 80,2 % Tabel 58
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR L P L+P Satuan Lampiran
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 7,6 % Tabel 58
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 1,8 per 100.000 penduduk Tabel 58
114 Angka Prevalensi Kusta 3,0 per 10.000 Penduduk Tabel 59
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 96,4 91,3 94,1 % Tabel 60
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 93,9 91,5 93,0 % Tabel 60

VI.2 Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi


117 AFP Rate (non polio) < 15 tahun 2,6 per 100.000 penduduk <15 th Tabel 61
118 Jumlah kasus difteri 6 5 11 Kasus Tabel 62
119 Case fatality rate difteri 0,0 % Tabel 62
120 Jumlah kasus pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 62
121 Jumlah kasus tetanus neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 62
122 Case fatality rate tetanus neonatorum 0,0 % Tabel 62
123 Jumlah kasus hepatitis B 129 918 1.047 Kasus Tabel 62
124 Jumlah kasus suspek campak 231 276 507 Kasus Tabel 62
125 Insiden rate suspek campak 0,6 0,8 1,4 per 100.000 penduduk Tabel 62
126 KLB ditangani < 24 jam 100,0 % Tabel 63

VI.3 Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik


127 Angka kesakitan (incidence rate) DBD 6,3 5,9 12,2 per 100.000 penduduk Tabel 65
128 Angka kematian (case fatality rate) DBD 2,7 2,7 2,7 % Tabel 65
129 Angka kesakitan malaria (annual parasit incidence ) 0,0 0,0 0,0 per 1.000 penduduk Tabel 66
130 Konfirmasi laboratorium pada suspek malaria 100,0 % Tabel 66
131 Pengobatan standar kasus malaria positif 92,9 % Tabel 66
132 Case fatality rate malaria 0,8 0,7 0,7 % Tabel 66
133 Penderita kronis filariasis 176 229 405 Kasus Tabel 67

VI.4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular


135 Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Kesehatan 44,9 56,7 50,9 % Tabel 68
136 Penyandang DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 91,5 % Tabel 69
138 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 0,6 % perempuan usia 30-50 th Tabel 70
139 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 2,4 % Tabel 70
140 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 1,5 % Tabel 70
141 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 86,1 % Tabel 71

VII KESEHATAN LINGKUNGAN


142 Sarana air minum dengan risiko rendah dan sedang 71,4 % Tabel 72
143 Sarana air minum memenuhi syarat 86,5 % Tabel 72
144 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat) 95,8 % Tabel 73
145 Desa STBM 15,0 % Tabel 74
146 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 74,4 % Tabel 75
147 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 68,6 % Tabel 76
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

LUAS JUMLAH JUMLAH PENDUDUK JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


NO KABUPATEN/KOTA WILAYA DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
H KELURAHAN TANGGA TANGGA per km2
(km2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kab.Cilacap 2.124,5 269 15 284 990.372 973.452 1.963.824 467.001 4,21 924
2 Kab.Banyumas 1.335,3 301 30 331 900.919 888.711 1.789.630 460.639 3,89 1.340
3 Kab.Purbalingga 677,6 224 15 239 509.854 497.940 1.007.794 234.583 4,30 1.487
4 Kab.Banjarnegara 1.023,7 266 12 278 521.576 505.290 1.026.866 242.084 4,24 1.003
5 Kab.Kebumen 1.211,7 449 11 460 690.026 671.887 1.361.913 322.029 4,23 1.124
6 Kab.Purworejo 1.091,5 469 25 494 387.047 386.541 773.588 208.669 3,71 709
7 Kab.Wonosobo 981,4 236 29 265 451.881 434.732 886.613 215.568 4,11 903
8 Kab.Magelang 1.102,9 367 5 372 657.708 647.804 1.305.512 350.405 3,73 1.184
9 Kab.Boyolali 1.008,5 261 6 267 538.343 531.904 1.070.247 276.983 3,86 1.061
10 Kab.Klaten 658,2 391 10 401 630.845 636.427 1.267.272 339.603 3,73 1.925
11 Kab.Sukoharjo 489,1 150 17 167 456.063 455.540 911.603 246.670 3,70 1.864
12 Kab.Wonogiri 1.793,7 251 43 294 523.867 525.425 1.049.292 264.869 3,96 585
13 Kab.Karanganyar 775,4 162 15 177 468.107 470.701 938.808 236.038 3,98 1.211
14 Kab.Sragen 941,5 196 12 208 490.067 493.574 983.641 256.933 3,83 1.045
15 Kab.Grobogan 2.013,9 273 7 280 733.374 727.499 1.460.873 399.645 3,66 725
16 Kab.Blora 1.804,6 271 24 295 443.309 442.838 886.147 247.959 3,57 491
17 Kab.Rembang 887,1 287 7 294 325.753 322.013 647.766 175.660 3,69 730
18 Kab.Pati 1.489,2 401 5 406 663.744 667.239 1.330.983 368.045 3,62 894
19 Kab.Kudus 425,2 123 9 132 425.320 427.123 852.443 218.966 3,89 2.005
20 Kab.Jepara 1.059,3 184 11 195 597.802 590.708 1.188.510 333.924 3,56 1.122
21 Kab.Demak 900,1 243 6 249 611.951 600.426 1.212.377 310.927 3,90 1.347
22 Kab.Semarang 950,2 208 27 235 528.326 531.518 1.059.844 287.507 3,69 1.115
23 Kab.Temanggung 837,7 266 23 289 399.500 394.903 794.403 203.115 3,91 948
24 Kab.Kendal 1.118,1 266 20 286 517.987 507.033 1.025.020 265.334 3,86 917
25 Kab.Batang 788,7 239 9 248 407.397 399.608 807.005 195.892 4,12 1.023
26 Kab.Pekalongan 837,0 272 13 285 495.409 481.095 976.504 210.445 4,64 1.167
27 Kab.Pemalang 1.118,0 211 11 222 752.565 731.644 1.484.209 322.443 4,60 1.328
28 Kab.Tegal 876,1 281 6 287 815.615 792.996 1.608.611 367.429 4,38 1.836
29 Kab.Brebes 1.902,4 292 5 297 1.010.236 982.449 1.992.685 472.624 4,22 1.047
30 Kota Magelang 16,1 0 17 17 60.264 61.346 121.610 32.262 3,77 7.572
31 Kota Surakarta 46,0 0 54 54 257.171 265.557 522.728 147.441 3,55 11.361
32 Kota Salatiga 57,4 0 23 23 95.601 97.924 193.525 54.241 3,57 3.374
33 Kota Semarang 373,8 0 177 177 819.785 836.779 1.656.564 486.476 3,41 4.432
34 Kota Pekalongan 45,3 0 27 27 155.701 152.609 308.310 76.907 4,01 6.813
35 Kota Tegal 39,7 0 27 27 139.142 136.639 275.781 66.643 4,14 6.950
PROVINSI JAWA TENGAH 32.800,7 7.809 753 8.562 18.472.627 18.269.874 36.742.501 9.365.959 3,92 1.120

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah (Proyeksi Penduduk Interim 2020-2023)


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 1.374.032 1.309.133 2.683.165 105,0


2 5-9 1.378.930 1.318.015 2.696.945 104,6
3 10 - 14 1.424.814 1.343.621 2.768.435 106,0
4 15 - 19 1.447.267 1.359.213 2.806.480 106,5
5 20 - 24 1.466.458 1.386.707 2.853.165 105,8
6 25 - 29 1.470.891 1.403.810 2.874.701 104,8
7 30 - 34 1.458.059 1.408.160 2.866.219 103,5
8 35 - 39 1.415.339 1.383.813 2.799.152 102,3
9 40 - 44 1.366.351 1.367.928 2.734.279 99,9
10 45 - 49 1.270.917 1.292.679 2.563.596 98,3
11 50 - 54 1.162.885 1.201.287 2.364.172 96,8
12 55 - 59 1.008.711 1.052.051 2.060.762 95,9
13 60 - 64 831.996 865.034 1.697.030 96,2
14 65 - 69 631.046 663.550 1.294.596 95,1
15 70 - 74 398.314 437.576 835.890 91,0
16 75+ 366.617 477.297 843.914 76,8

PROVINSI JAWA TENGAH 18.472.627 18.269.874 36.742.501 101,1


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 43,4

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah (SP 2020)


TABEL
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN
IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABE LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN
L
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 14.294.851 14.299.105 28.593.956
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK
2 13.815.463 13.199.556 27.015.019 96,6 92,3 94,5
HURUF
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 2.583.492 3.208.812 5.792.304 18,7 24,3 21,4
b. SD/MI/SDLB/Paket A 4.122.534 3.720.955 7.843.489 29,8 28,2 29,0
c. SMP/MTs/SMPLB/Paket B 3.006.245 2.736.268 5.742.513 21,8 20,7 21,3
d. SMA/MA/SMLB/Paket C 2.307.182 2.036.691 4.343.874 16,7 15,4 16,1
e. SMK/MAK 939.451 597.940 1.537.391 6,8 4,5 5,7
f. D I/II/DIII 154.733 207.233 361.966 1,1 1,6 1,3
g. S1+ 701.826 691.657 1.393.482 5,1 5,2 5,2

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Statistik Pendidikan 2021


TABEL
JUMLAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN MENURUT
KEPEMILIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN PEM.KAB/KOT
PEM. PUSAT PEM.PROV A TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 5 4 56 11 1 202 279
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 3 1 0 0 36 44
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 373 0 0 0 373
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 5.640 0 0 0 5.640
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 507 0 0 0 507
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 1.245 0 0 0 1.245
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 1.759 0 0 0 1.759
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 91 91
2 KLINIK PRATAMA 0 1 32 44 21 1.067 1.165
3 KLINIK UTAMA 0 1 4 0 2 209 216
4 BALAI PENGOBATAN 0 1 0 0 0 4 5
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 834 834
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN 0 0 39 0 0 1.583 1.622
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN 0 0 8 0 0 414 422
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN 0 0 5 0 0 514 519
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2.433 2.433
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 3 15 2 0 34 55
11 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1 14 0 0 9 25
12 LABORATORIUM KESEHATAN 0 1 35 0 0 160 196
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 21 21
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 83 83
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 86 86
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 106 106
6 APOTEK 0 0 0 0 0 3953 3.953
7 APOTEK PRB 0 0 0 0 0 0 0
8 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 381 381
9 TOKO ALKES 0 0 0 0 0 82 82

Sumber: Data Program RS, Puskesmas, Kefarmasian, Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

JUMLAH KUNJUNGAN 13.897.147 19.863.292 33.760.439 1.023.033 1.351.967 2.375.000 330.240 302.724 632.964
JUMLAH PENDUDUK 18.472.627 18.269.874 36.742.501 18.472.627 18.269.874 36.742.501
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 75,2 108,7 91,9 5,5 7,4 6,5
A Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1 Puskesmas
Kab.Cilacap 38 397.616 482.914 880.530 89.292 89.632 178.924 1.173 843 2.016
Kab.Banyumas 40 366.331 526.595 892.926 2.752 6.476 9.228 1.690 1.291 2.981
Kab.Purbalingga 22 207.946 345.816 553.762 1.745 2.205 3.950 1.353 960 2.313
Kab.Banjarnegara 35 237.345 430.128 667.473 2.325 5.079 7.404 1.722 1.177 2.899
Kab.Kebumen 35 325.164 537.214 862.378 1.776 3.063 4.839 4.759 3.825 8.584
Kab.Purworejo 27 123.725 174.735 298.460 1.061 1.665 2.726 901 686 1.587
Kab.Wonosobo 24 114.341 230.023 344.364 1.557 2.050 3.607 1.074 979 2.053
Kab.Magelang 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Boyolali 25 85.138 124.275 209.413 994 2.395 3.389 3.060 2.545 5.605
Kab.Klaten 34 323.931 566.880 890.811 496 793 1.289 0 0 0
Kab.Sukoharjo 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Wonogiri 34 59.117 84.419 143.536 543 948 1.491 1.007 811 1.818
Kab.Karanganyar 21 78.274 221.215 299.489 385 947 1.332 764 539 1.303
Kab.Sragen 25 9.281 12.516 21.797 774 1.097 1.871 0 0 0
Kab.Grobogan 30 265.645 382.568 648.213 3.538 4.059 7.597 0 0 0
Kab.Blora 26 235.491 335.091 570.582 1.662 3.094 4.756 2.393 1.601 3.994
Kab.Rembang 17 115.343 201.548 316.891 2.807 4.120 6.927 2.608 1.658 4.266
Kab.Pati 29 41.747 65.675 107.422 385 924 1.309 4.647 2.958 7.605
Kab.Kudus 19 253.066 398.292 651.358 2.031 3.328 5.359 1.415 882 2.297
Kab.Jepara 22 208.064 401.322 609.386 1.103 2.348 3.451 1.338 849 2.187
Kab.Demak 27 336.116 410.000 746.116 2.235 3.598 5.833 1.769 1.373 3.142
Kab.Semarang 26 104.049 129.282 233.331 460 784 1.244 0 0 0
Kab.Temanggung 26 196.370 279.875 476.245 717 1.049 1.766 713 674 1.387
Kab.Kendal 30 237.969 303.187 541.156 3.873 4.798 8.671 1.205 886 2.091
Kab.Batang 21 193.725 314.642 508.367 3.921 5.479 9.400 2.076 2.283 4.359
Kab.Pekalongan 27 137.785 250.993 388.778 948 2.321 3.269 2.727 1.858 4.585
Kab.Pemalang 25 78.170 108.848 187.018 1.247 2.113 3.360 2.423 1.851 4.274
Kab.Tegal 29 305.429 470.088 775.517 2.943 6.454 9.397 1.684 1.131 2.815
Kab.Brebes 38 416.103 501.815 917.918 12.503 16.906 29.409 1.537 1.520 3.057
Kota Magelang 5 78.456 131.557 210.013 0 0 0 0 0 0
Kota Surakarta 17 71.683 102.458 174.141 19 125 144 1.053 783 1.836
Kota Salatiga 6 34.164 55.021 89.185 0 0 0 0 0 0
Kota Semarang 37 528.636 835.857 1.364.493 264 854 1.118 0 0 0
Kota Pekalongan 14 97.615 180.869 278.484 321 1.885 2.206 613 468 1.081
Kota Tegal 8 103.029 180.337 283.366 0 0 0 2.058 2.634 4.692
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 Klinik Pratama
Kab.Cilacap 59 47.122 52.247 99.369 1.244 1.695 2.939 1 0 1
Kab.Banyumas 54 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Purbalingga 21 3.061 3.833 6.894 0 0 0 0 0 0
Kab.Banjarnegara 12 37.158 53.307 90.465 1.312 1.893 3.205 15 28 43
Kab.Kebumen 25 45.395 70.493 115.888 3.361 5.357 8.718 0 0 0
Kab.Purworejo 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Wonosobo 24 25.609 70.312 95.921 2 1 3 14 12 26
Kab.Magelang 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Boyolali 24 114.487 171.132 285.619 2.089 3.030 5.119 38 38 76
Kab.Klaten 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Sukoharjo 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Wonogiri 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Karanganyar 44 114.838 148.144 262.982 2.407 3.431 5.838 21 36 57
Kab.Sragen 47 11.394 15.937 27.331 2.255 3.230 5.485 0 0 0
Kab.Grobogan 11 27.066 34.218 61.284 1.402 1.530 2.932 0 0 0
Kab.Blora 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Rembang 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pati 56 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kudus 21 30.450 43.833 74.283 72 103 175 4 2 6
Kab.Jepara 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Demak 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Semarang 53 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Temanggung 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kendal 32 88.943 98.045 186.988 227 304 531 3 4 7
Kab.Batang 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pekalongan 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pemalang 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Tegal 34 96.123 109.840 205.963 3.768 4.796 8.564 80 61 141
Kab.Brebes 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Magelang 12 5.608 6.430 12.038 0 0 0 0 0 0
Kota Surakarta 44 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Salatiga 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Semarang 66 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Pekalongan 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Tegal 6 13.992 31.577 45.569 83 93 176 40 28 68
3 Praktik Mandiri Dokter
Kab.Cilacap 12 18.350 18.023 36.373 0 0 0 0 0 0
Kab.Banyumas 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Purbalingga 64 14.891 11.077 25.968 0 0 0 0 0 0
Kab.Banjarnegara 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kebumen 165 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Purworejo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Wonosobo 18 24.345 29.149 53.494 0 0 0 1 0 1
Kab.Magelang 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Boyolali 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Klaten 54 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Sukoharjo 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab.Wonogiri 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Karanganyar 22 69 87 156 0 0 0 0 0 0
Kab.Sragen 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Grobogan 59 134.550 142.678 277.228 0 0 0 0 0 0
Kab.Blora 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Rembang 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pati 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kudus 47 29.262 55.290 84.552 0 0 0 1 2 3
Kab.Jepara 134 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Demak 73 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Semarang 47 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Temanggung 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kendal 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Batang 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pekalongan 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pemalang 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Tegal 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Brebes 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Magelang 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Surakarta 61 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Salatiga 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Semarang 385 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Pekalongan 94 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Tegal 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Praktik Mandiri Dokter Gigi
Kab.Cilacap 3 1.350 2.237 3.587 0 0 0 0 0 0
Kab.Banyumas 51 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Purbalingga 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Banjarnegara 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kebumen 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Purworejo 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Wonosobo 7 1.311 2.703 4.014 0 0 0 0 0 0
Kab.Magelang 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Boyolali 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Klaten 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Sukoharjo 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Karanganyar 3 118 216 334 0 0 0 0 0 0
Kab.Sragen 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Grobogan 8 2.784 3.832 6.616 0 0 0 0 0 0
Kab.Blora 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Rembang 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pati 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kudus 14 1.075 2.356 3.431 0 0 0 0 0 0
Kab.Jepara 39 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Demak 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Semarang 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Temanggung 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Kendal 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab.Batang 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Pekalongan 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Tegal 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab.Brebes 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Magelang 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Surakarta 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Salatiga 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Semarang 98 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Pekalongan 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Praktik Mandiri Bidan
Kab.Cilacap 56 15.687 30.594 46.281 0 134 134 0 0 0
Kab.Wonosobo 8 4.642 18.257 22.899 0 702 702 0 0 0
Kab.Karanganyar 10 2.993 5.812 8.805 0 134 134 0 0 0
Kab.Grobogan 83 12.539 48.826 61.365 0 0 0 0 0 0
Kab.Kudus 51 4.190 16.604 20.794 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 4.142 7.296.265 11.073.145 18.369.410 162.899 207.022 369.921 47.980 37.276 85.256
B Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
1 Klinik Utama
Kab.Banjarnegara 5 10.279 32.501 42.780 1.082 2.693 3.775 0 0 0
Kab.Kebumen 5 7.932 17.701 25.633 3.901 8.193 12.094 0 0 0
Kab.Purworejo 3 4.934 5.936 10.870 103 128 231 3 6 9
Kab.Wonosobo 4 19.116 28.538 47.654 0 892 892 38 46 84
Kab.Boyolali 4 3.783 14.092 17.875 0 749 749 0 0 0
Kab.Karanganyar 8 16.001 35.187 51.188 1.193 2.638 3.831 9 23 32
Kab.Sragen 4 5.009 8.174 13.183 1.028 1.577 2.605 0 0 0
Kab.Kendal 9 20.160 26.535 46.695 657 1.040 1.697 0 0 0
Kab.Tegal 5 22.621 51.856 74.477 608 2.226 2.834 3 2 5
Kota Semarang 0 10.250 30.755 41.005 0 0 0 0 0 0
Kota Tegal 3 1.415 19.443 20.858 0 926 926 0 0 0
2 RS Umum
Kab.Cilacap 12 237.006 264.880 501.886 26.819 36.761 63.580 1.292 1.488 2.780
Kab.Banyumas 17 517.588 640.894 1.158.482 96.628 110.620 207.248 42.571 28.725 71.296
Kab.Purbalingga 7 62.913 100.173 163.086 15.694 23.098 38.792 1.654 1.570 3.224
Kab.Banjarnegara 4 95.759 124.272 220.031 13.309 17.741 31.050 448 394 842
Kab.Kebumen 11 285.852 328.478 614.330 29.017 36.849 65.866 5.333 4.574 9.907
Kab.Purworejo 10 109.592 134.764 244.356 14.754 17.302 32.056 7.435 7.359 14.794
Kab.Wonosobo 3 102.071 121.567 223.638 10.137 12.859 22.996 2.883 2.749 5.632
Kab.Magelang 6 70.576 92.375 162.951 10.145 14.705 24.850 2.841 2.435 5.276
Kab.Boyolali 12 230.135 312.454 542.589 21.694 33.920 55.614 14.029 9.086 23.115
Kab.Klaten 9 331.142 419.648 750.790 30.525 39.204 69.729 5.087 6.266 11.353
Kab.Sukoharjo 8 338.079 428.993 767.072 28.350 29.604 57.954 5.162 6.583 11.745
Kab.Wonogiri 9 143.565 165.231 308.796 27.516 28.171 55.687 5.489 9.071 14.560
Kab.Karanganyar 7 130.788 153.691 284.479 12.776 15.441 28.217 3.980 2.962 6.942
Kab.Sragen 10 128.344 150.933 279.277 12.646 15.169 27.815 3.335 3.870 7.205
Kab.Grobogan 8 108.975 156.678 265.653 21.360 30.684 52.044 1.774 1.956 3.730
Kab.Blora 6 75.446 102.833 178.279 13.856 20.718 34.574 1.234 1.801 3.035
Kab.Rembang 3 48.494 66.465 114.959 9.173 11.962 21.135 3.510 2.698 6.208
Kab.Pati 10 74.105 91.163 165.268 14.649 19.733 34.382 7.620 7.044 14.664
Kab.Kudus 7 397.751 482.576 880.327 29.690 40.744 70.434 11.697 8.918 20.615
Kab.Jepara 6 40.040 57.099 97.139 8.329 9.411 17.740 8.463 6.864 15.327
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab.Demak 5 86.739 119.332 206.071 10.009 15.855 25.864 7.055 6.632 13.687
Kab.Semarang 5 142.328 239.289 381.617 11.662 27.183 38.845 4.037 6.840 10.877
Kab.Temanggung 4 106.392 144.231 250.623 39.233 33.413 72.646 3.814 2.758 6.572
Kab.Kendal 5 159.879 161.170 321.049 14.565 21.932 36.497 10.167 7.771 17.938
Kab.Batang 3 75.272 89.410 164.682 9.206 12.878 22.084 3.098 2.760 5.858
Kab.Pekalongan 3 98.678 125.456 224.134 8.516 11.558 20.074 31.368 41.044 72.412
Kab.Pemalang 9 138.532 198.348 336.880 52.617 66.671 119.288 10.641 14.199 24.840
Kab.Tegal 8 169.678 233.549 403.227 31.375 48.344 79.719 14.376 11.070 25.446
Kab.Brebes 13 155.787 208.993 364.780 32.013 50.322 82.335 5.387 6.272 11.659
Kota Magelang 6 110.040 150.808 260.848 15.445 18.122 33.567 1.413 1.434 2.847
Kota Surakarta 15 335.356 429.486 764.842 46.925 53.727 100.652 4.803 6.427 11.230
Kota Salatiga 4 84.896 222.868 307.764 6.873 25.035 31.908 1.967 1.710 3.677
Kota Semarang 22 650.787 882.587 1.533.374 57.155 75.148 132.303 8.447 10.000 18.447
Kota Pekalongan 9 95.991 120.170 216.161 11.168 14.472 25.640 3.375 2.637 6.012
Kota Tegal 3 157.032 219.904 376.936 17.698 17.873 35.571 1.587 2.056 3.643
3 RS Khusus
Kab.Cilacap 1 3.168 4.296 7.464 232 454 686 0 0 0
Kab.Banyumas 7 39.565 41.165 80.730 6.646 6.213 12.859 0 0 0
Kab.Purbalingga 1 7.653 28.128 35.781 1.696 7.047 8.743 0 0 0
Kab.Purworejo 2 2.372 17.921 20.293 534 3.940 4.474 0 0 0
Kab.Wonosobo 1 3.521 14.943 18.464 360 2.016 2.376 0 0 0
Kab.Klaten 3 62.205 74.487 136.692 6.718 9.178 15.896 772 491 1.263
Kab.Sukoharjo 2 147.927 127.289 275.216 10.033 7.279 17.312 0 0 0
Kab.Karanganyar 1 1.653 3.498 5.151 877 2.900 3.777 0 0 0
Kab.Sragen 1 733 4.784 5.517 36 1.517 1.553 0 0 0
Kab.Kudus 3 4.277 27.613 31.890 66 2.932 2.998 0 0 0
Kab.Pekalongan 1 4.593 23.886 28.479 1.343 4.253 5.596 0 0 0
Kab.Tegal 1 9.367 12.041 21.408 1.849 2.851 4.700 0 0 0
Kab.Brebes 1 93 10.126 10.219 83 2.462 2.545 0 0 0
Kota Magelang 2 19.876 42.989 62.865 2.403 4.494 6.897 19.177 12.954 32.131
Kota Surakarta 4 29.538 32.766 62.304 1.810 1.431 3.241 730 831 1.561
Kota Salatiga 2 3.699 11.219 14.918 192 762 954 0 0 0
Kota Semarang 10 39.068 79.880 118.948 4.986 6.214 11.200 14.156 11.072 25.228
Kota Tegal 1 2.215 9.982 12.197 171 711 882 0 0 0
4 Praktik Mandiri Dokter Spesialis
Kab.Wonosobo 2 2.007 2.440 4.447 0 0 0 0 0 0
Kab.Grobogan 3 243 9.209 9.452 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II 378 6.600.881 8.790.148 15.391.029 860.134 1.144.945 2.005.079 282.260 265.448 547.708

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Profil Kabupaten/Kota Catatan:


Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 6

PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO RUMAH SAKIT JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 279 279 100,0

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 44 44 100,0

PROVINSI JAWA TENGAH 323 323 100,0

Sumber:Data Program Rujukan


TABEL 7

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH


SAKIT PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH JUMLAH PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
NO KABUPATEN/KOTA (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
RUMAH SAKITa TEMPAT TIDUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kab.Cilacap 13 1.319 38.447 49.546 87.993 1.654 1.640 3.294 675 682 1.357 43,0 33,1 37,4 17,6 13,8 15,4
2 Kab.Banyumas 24 3.026 78.402 102.549 180.951 3.156 3.110 6.266 2.253 2.154 4.407 40,3 30,3 34,6 28,7 21,0 24,4
3 Kab.Purbalingga 8 792 19.220 32.865 52.085 782 785 1.567 371 373 744 40,7 23,9 30,1 19,3 11,3 14,3
4 Kab.Banjarnegara 4 640 14.047 20.494 34.541 576 794 1.370 275 387 662 41,0 38,7 39,7 19,6 18,9 19,2
5 Kab.Kebumen 11 1.471 27.391 35.184 62.575 2.118 1.705 3.823 1.177 1.042 2.219 77,3 48,5 61,1 43,0 29,6 35,5
6 Kab.Purworejo 12 1.137 15.801 21.723 37.524 1.267 1.111 2.378 571 507 1.078 80,2 51,1 63,4 36,1 23,3 28,7
7 Kab.Wonosobo 4 465 10.891 16.623 27.514 591 518 1.109 238 199 437 54,3 31,2 40,3 21,9 12,0 15,9
8 Kab.Magelang 6 462 8.653 13.530 22.183 419 377 796 272 243 515 48,4 27,9 35,9 31,4 18,0 23,2
9 Kab.Boyolali 12 1.142 22.325 31.880 54.205 1.091 1.032 2.123 564 635 1.199 48,9 32,4 39,2 25,3 19,9 22,1
10 Kab.Klaten 12 1.794 69.491 77.995 147.486 2.254 1.963 4.217 1.500 1.380 2.880 32,4 25,2 28,6 21,6 17,7 19,5
11 Kab.Sukoharjo 10 1.389 38.945 39.587 78.532 1.578 1.411 2.989 962 850 1.812 40,5 35,6 38,1 24,7 21,5 23,1
12 Kab.Wonogiri 9 893 22.574 22.074 44.648 1.222 1.108 2.330 530 494 1.024 54,1 50,2 52,2 23,5 22,4 22,9
13 Kab.Karanganyar 8 848 14.810 19.484 34.294 627 540 1.167 359 303 662 42,3 27,7 34,0 24,2 15,6 19,3
14 Kab.Sragen 11 1.204 14.440 19.697 34.137 1.074 1.059 2.133 688 671 1.359 74,4 53,8 62,5 47,6 34,1 39,8
15 Kab.Grobogan 8 986 19.164 31.649 50.813 1.052 1.266 2.318 522 632 1.154 54,9 40,0 45,6 27,2 20,0 22,7
16 Kab.Blora 6 618 13.859 20.736 34.595 985 1.018 2.003 420 393 813 71,1 49,1 57,9 30,3 19,0 23,5
17 Kab.Rembang 3 512 11.290 13.479 24.769 859 708 1.567 446 451 897 76,1 52,5 63,3 39,5 33,5 36,2
18 Kab.Pati 10 1.192 24.198 33.848 58.046 1.660 1.261 2.921 840 756 1.596 68,6 37,3 50,3 34,7 22,3 27,5
19 Kab.Kudus 10 1.286 33.581 48.878 82.459 1.950 1.588 3.538 1.043 989 2.032 58,1 32,5 42,9 31,1 20,2 24,6
20 Kab.Jepara 6 939 17.098 21.858 38.956 846 969 1.815 441 535 976 49,5 44,3 46,6 25,8 24,5 25,1
21 Kab.Demak 5 558 12.333 16.150 28.483 422 429 851 319 320 639 34,2 26,6 29,9 25,9 19,8 22,4
22 Kab.Semarang 5 740 12.889 18.075 30.964 692 696 1.388 468 471 939 53,7 38,5 44,8 36,3 26,1 30,3
23 Kab.Temanggung 4 732 21.617 32.493 54.110 915 847 1.762 426 420 846 42,3 26,1 32,6 19,7 12,9 15,6
24 Kab.Kendal 5 717 15.718 20.875 36.593 827 923 1.750 423 460 883 52,6 44,2 47,8 26,9 22,0 24,1
25 Kab.Batang 3 494 9.664 14.253 23.917 475 545 1.020 272 323 595 49,2 38,2 42,6 28,1 22,7 24,9
26 Kab.Pekalongan 4 585 10.243 15.915 26.158 863 814 1.677 428 405 833 84,3 51,1 64,1 41,8 25,4 31,8
27 Kab.Pemalang 9 1.258 30.269 45.711 75.980 1.461 1.377 2.838 733 651 1.384 48,3 30,1 37,4 24,2 14,2 18,2
28 Kab.Tegal 9 1.452 32.566 50.998 83.564 1.296 1.550 2.846 728 806 1.534 39,8 30,4 34,1 22,4 15,8 18,4
29 Kab.Brebes 14 1.583 29.745 45.873 75.618 1.010 1.078 2.088 483 596 1.079 34,0 23,5 27,6 16,2 13,0 14,3
30 Kota Magelang 8 1.311 26.006 29.274 55.280 1.527 1.281 2.808 900 720 1.620 58,7 43,8 50,8 34,6 24,6 29,3
31 Kota Surakarta 19 3.323 84.857 94.457 179.314 3.780 3.613 7.393 2.383 2.171 4.554 44,5 38,3 41,2 28,1 23,0 25,4
32 Kota Salatiga 6 790 13.060 24.314 37.374 1.100 1.253 2.353 608 562 1.170 84,2 51,5 63,0 46,6 23,1 31,3
33 Kota Semarang 32 5.009 93.919 128.135 222.054 7.049 6.041 13.090 4.496 4.005 8.501 75,1 47,1 58,9 47,9 31,3 38,3
34 Kota Pekalongan 9 746 17.591 22.215 39.806 673 596 1.269 389 348 737 38,3 26,8 31,9 22,1 15,7 18,5
35 Kota Tegal 4 771 18.725 17.840 36.565 816 818 1.634 557 524 1.081 43,6 45,9 44,7 29,7 29,4 29,6
PROVINSI JAWA TENGAH 323 42.184 943.829 1.250.257 2.194.086 48.667 45.824 94.491 27.760 26.458 54.218 51,6 36,7 43,1 29,4 21,2 24,7

Sumber: Seksi Yankes Rujukan dan Profil Kabupaten/Kota Keterangan: a


termasuk rumah sakit swasta
TABEL 9

PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH PUSKESMAS YANG


NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS
YANG MELAPOR MEMILIKI 80% OBAT DAN VAKSIN
ESENSIAL
1 2 3 4 5
1Kab.Cilacap 38 38 37
2Kab.Banyumas 40 38 38
3Kab.Purbalingga 22 22 22
4Kab.Banjarnegara 35 35 35
5Kab.Kebumen 35 35 35
6Kab.Purworejo 27 27 27
7Kab.Wonosobo 24 24 24
8Kab.Magelang 29 29 27
9Kab.Boyolali 25 25 25
10Kab.Klaten 34 34 34
11Kab.Sukoharjo 12 12 12
12Kab.Wonogiri 34 34 34
13Kab.Karanganyar 21 21 21
14Kab.Sragen 25 25 25
15Kab.Grobogan 30 30 30
16Kab.Blora 26 26 26
17Kab.Rembang 17 17 17
18Kab.Pati 29 29 29
19Kab.Kudus 19 19 19
20Kab.Jepara 22 22 22
21Kab.Demak 27 27 27
22Kab.Semarang 26 26 26
23Kab.Temanggung 26 26 26
24Kab.Kendal 30 30 30
25Kab.Batang 21 21 21
26Kab.Pekalongan 27 27 27
27Kab.Pemalang 25 25 25
28Kab.Tegal 29 29 29
29Kab.Brebes 38 38 38
30Kota Magelang 5 5 5
31Kota Surakarta 17 17 17
32Kota Salatiga 6 6 6
33Kota Semarang 37 37 37
34Kota Pekalongan 14 14 14
35Kota Tegal 8 8 8
PROVINSI JAWA TENGAH 880 878 875
% PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL 99,66

Sumber: Seksi Farmamin & Perbekkes dan Profil Kab/Kota


TABEL 8

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH


SAKIT PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO KABUPATEN/KOTA BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
RUMAH TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT
SAKITa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kab.Cilacap 13 1.319 87.993 226.823 217.507 47,1 66,7 2,9 2,5
2 Kab.Banyumas 24 3.026 180.951 651.307 663.571 59,0 59,8 2,5 3,7
3 Kab.Purbalingga 8 792 52.085 159.845 148.915 55,3 65,8 2,5 2,9
4 Kab.Banjarnegara 4 640 34.541 95.497 99.311 40,9 54,0 4,0 2,9
5 Kab.Kebumen 11 1.471 62.575 251.906 251.654 46,9 42,5 4,6 4,0
6 Kab.Purworejo 12 1.137 37.524 126.244 136.204 30,4 33,0 7,7 3,6
7 Kab.Wonosobo 4 465 27.514 82.656 82.580 48,7 59,2 3,2 3,0
8 Kab.Magelang 6 462 22.183 83.295 86.436 49,4 48,0 3,8 3,9
9 Kab.Boyolali 12 1.142 54.205 178.267 164.243 42,8 47,5 4,4 3,0
10 Kab.Klaten 12 1.794 147.486 333.348 348.576 50,9 82,2 2,2 2,4
11 Kab.Sukoharjo 10 1.389 78.532 220.411 241.884 43,5 56,5 3,6 3,1
12 Kab.Wonogiri 9 893 44.648 134.778 138.439 41,3 50,0 4,3 3,1
13 Kab.Karanganyar 8 848 34.294 125.174 107.070 40,4 40,4 5,4 3,1
14 Kab.Sragen 11 1.204 34.137 165.333 136.767 37,6 28,4 8,0 4,0
15 Kab.Grobogan 8 986 50.813 181.103 198.346 50,3 51,5 3,5 3,9
16 Kab.Blora 6 618 34.595 122.504 84.187 54,3 56,0 3,0 2,4
17 Kab.Rembang 3 512 24.769 87.598 85.651 46,9 48,4 4,0 3,5
18 Kab.Pati 10 1.192 58.046 200.800 160.106 46,2 48,7 4,0 2,8
19 Kab.Kudus 10 1.286 82.459 274.660 291.531 58,5 64,1 2,4 3,5
20 Kab.Jepara 6 939 38.956 141.812 152.709 41,4 41,5 5,2 3,9
21 Kab.Demak 5 558 28.483 97.632 110.641 47,9 51,0 3,7 3,9
22 Kab.Semarang 5 740 30.964 110.516 123.164 40,9 41,8 5,2 4,0
23 Kab.Temanggung 4 732 54.110 113.186 114.460 42,4 73,9 2,8 2,1
24 Kab.Kendal 5 717 36.593 128.155 115.431 49,0 51,0 3,6 3,2
25 Kab.Batang 3 494 23.917 93.879 77.708 52,1 48,4 3,6 3,2
26 Kab.Pekalongan 4 585 26.158 83.632 91.415 39,2 44,7 5,0 3,5
27 Kab.Pemalang 9 1.258 75.980 235.984 217.235 51,4 60,4 2,9 2,9
28 Kab.Tegal 9 1.452 83.564 323.163 317.595 61,0 57,6 2,5 3,8
29 Kab.Brebes 14 1.583 75.618 230.511 291.482 39,9 47,8 4,6 3,9
30 Kota Magelang 8 1.311 55.280 263.341 236.675 55,0 42,2 3,9 4,3
31 Kota Surakarta 19 3.323 179.314 612.571 570.222 50,5 54,0 3,3 3,2
32 Kota Salatiga 6 790 37.374 143.703 143.012 49,8 47,3 3,9 3,8
33 Kota Semarang 32 5.009 222.054 932.127 932.959 51,0 44,3 4,0 4,2
34 Kota Pekalongan 9 746 39.806 113.747 136.177 41,8 53,4 4,0 3,4
35 Kota Tegal 4 771 36.565 130.325 127.205 46,3 47,4 4,1 3,5
PROVINSI JAWA TENGAH 323 42.184 2.194.086 7.455.832 7.401.067 48,4 52,0 3,6 3,4

Sumber: Seksi Yankes Rujukan dan Profil Kabupaten/Kota


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 10

JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM** MENURUT KABUPATEN DAN KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

STRATA POSYANDU JUMLAH


JUMLAH POSYANDU AKTIF*
NO KABUPATEN/KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI POSBINDU
PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % PTM**
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kab.Cilacap 38 122 5,6 575 26,4 763 35,1 716 32,9 2.176 1.479 68,0 343
2 Kab.Banyumas 40 64 2,5 438 17,1 1.155 45,2 901 35,2 2.558 2.056 80,4 495
3 Kab.Purbalingga 22 1 0,1 46 3,7 238 19,2 955 77,0 1.240 1.193 96,2 288
4 Kab.Banjarnegara 35 62 3,9 231 14,6 544 34,5 741 47,0 1.578 1.285 81,4 314
5 Kab.Kebumen 35 0 0,0 71 3,3 547 25,8 1.506 70,9 2.124 2.053 96,7 506
6 Kab.Purworejo 27 54 3,3 533 32,6 653 39,9 396 24,2 1.636 1.049 64,1 882
7 Kab.Wonosobo 24 0 0,0 48 3,8 345 27,5 860 68,6 1.253 1.205 96,2 332
8 Kab.Magelang 29 39 1,6 298 12,2 976 39,9 1.132 46,3 2.445 2.108 86,2 412
9 Kab.Boyolali 25 33 1,8 148 8,1 800 43,6 854 46,5 1.835 1.654 90,1 219
10 Kab.Klaten 34 12 0,5 33 1,5 855 37,7 1.367 60,3 2.267 2.222 98,0 568
11 Kab.Sukoharjo 12 1 0,1 17 1,4 510 42,7 667 55,8 1.195 1.177 98,5 160
12 Kab.Wonogiri 34 47 2,2 407 18,8 1.053 48,7 654 30,3 2.161 1.707 79,0 246
13 Kab.Karanganyar 21 15 1,1 143 10,1 704 49,6 558 39,3 1.420 1.262 88,9 301
14 Kab.Sragen 25 28 1,8 619 38,7 676 42,3 277 17,3 1.600 953 59,6 244
15 Kab.Grobogan 30 205 12,7 320 19,9 664 41,3 420 26,1 1.609 1.084 67,4 249
16 Kab.Blora 26 85 6,5 667 50,9 426 32,5 132 10,1 1.310 558 42,6 378
17 Kab.Rembang 17 19 1,5 344 27,9 599 48,7 269 21,9 1.231 868 70,5 339
18 Kab.Pati 29 0 0,0 247 15,3 711 44,1 655 40,6 1.613 1.366 84,7 346
19 Kab.Kudus 19 11 1,3 328 39,8 330 40,0 155 18,8 824 485 58,9 182
20 Kab.Jepara 22 7 0,6 432 38,1 471 41,6 223 19,7 1.133 694 61,3 233
21 Kab.Demak 27 0 0,0 143 11,1 579 45,1 563 43,8 1.285 1.142 88,9 293
22 Kab.Semarang 26 2 0,1 290 17,2 524 31,1 870 51,6 1.686 1.394 82,7 445
23 Kab.Temanggung 26 13 0,9 127 8,3 630 41,3 754 49,5 1.524 1.384 90,8 365
24 Kab.Kendal 30 194 13,4 480 33,2 532 36,8 241 16,7 1.447 773 53,4 320
25 Kab.Batang 21 7 0,6 191 15,5 397 32,3 635 51,6 1.230 1.032 83,9 233
26 Kab.Pekalongan 27 62 4,4 295 21,0 610 43,5 436 31,1 1.403 1.046 74,6 303
27 Kab.Pemalang 25 71 5,8 515 42,2 415 34,0 218 17,9 1.219 633 51,9 235
28 Kab.Tegal 29 12 0,8 109 7,1 777 50,4 643 41,7 1.541 1.420 92,1 313
29 Kab.Brebes 38 55 3,0 698 38,0 816 44,4 267 14,5 1.836 1.083 59,0 256
30 Kota Magelang 5 0 0,0 34 17,3 65 33,0 98 49,7 197 163 82,7 23
31 Kota Surakarta 17 12 1,9 16 2,6 62 10,0 528 85,4 618 590 95,5 66
32 Kota Salatiga 6 2 0,7 37 13,3 136 48,7 104 37,3 279 240 86,0 94
33 Kota Semarang 37 44 2,7 191 11,8 592 36,6 789 48,8 1.616 1.381 85,5 197
34 Kota Pekalongan 14 0 0,0 49 11,9 253 61,3 111 26,9 413 364 88,1 41
35 Kota Tegal 8 0 0,0 2 1,0 29 14,3 172 84,7 203 201 99,0 43
PROVINSI JAWA TENGAH 880 1.279 2,6 9.122 18,4 19.437 39,1 19.867 40,0 49.705 39.304 79,1 10.264
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1,9

Sumber: Data Program Promkes, PTM dan Profil Kesehatan Kab/Kota


*Posyandu aktif: posyandu purnama + mandiri
**PTM: Penyakit Tidak Menular
TABEL 11

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI GIGI SPESIALIS TOTAL
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I PUSKESMAS 0 0 0 935 1.766 2.701 935 1.766 2.701 148 712 860 0 0 0 148 712 860
1 Kab.Cilacap 0 0 0 36 47 83 36 47 83 4 32 36 0 0 0 4 32 36
2 Kab.Banyumas 0 0 0 34 94 128 34 94 128 10 32 42 0 0 0 10 32 42
3 Kab.Purbalingga 0 0 0 20 47 67 20 47 67 3 18 21 0 0 0 3 18 21
4 Kab.Banjarnegara 0 0 0 17 40 57 17 40 57 7 14 21 0 0 0 7 14 21
5 Kab.Kebumen 0 0 0 32 41 73 32 41 73 4 28 32 0 0 0 4 28 32
6 Kab.Purworejo 0 0 0 17 28 45 17 28 45 7 23 30 0 0 0 7 23 30
7 Kab.Wonosobo 0 0 0 18 33 51 18 33 51 4 19 23 0 0 0 4 19 23
8 Kab.Magelang 0 0 0 13 50 63 13 50 63 3 32 35 0 0 0 3 32 35
9 Kab.Boyolali 0 0 0 20 38 58 20 38 58 5 22 27 0 0 0 5 22 27
10 Kab.Klaten 0 0 0 29 76 105 29 76 105 2 32 34 0 0 0 2 32 34
11 Kab.Sukoharjo 0 0 0 29 51 80 29 51 80 4 19 23 0 0 0 4 19 23
12 Kab.Wonogiri 0 0 0 59 64 123 59 64 123 5 30 35 0 0 0 5 30 35
13 Kab.Karanganyar 0 0 0 35 53 88 35 53 88 7 17 24 0 0 0 7 17 24
14 Kab.Sragen 0 0 0 19 46 65 19 46 65 9 18 27 0 0 0 9 18 27
15 Kab.Grobogan 0 0 0 35 55 90 35 55 90 3 17 20 0 0 0 3 17 20
16 Kab.Blora 0 0 0 20 46 66 20 46 66 3 18 21 0 0 0 3 18 21
17 Kab.Rembang 0 0 0 14 30 44 14 30 44 4 12 16 0 0 0 4 12 16
18 Kab.Pati 0 0 0 37 75 112 37 75 112 5 24 29 0 0 0 5 24 29
19 Kab.Kudus 0 0 0 25 46 71 25 46 71 2 17 19 0 0 0 2 17 19
20 Kab.Jepara 0 0 0 44 77 121 44 77 121 3 18 21 0 0 0 3 18 21
21 Kab.Demak 0 0 0 23 50 73 23 50 73 3 24 27 0 0 0 3 24 27
22 Kab.Semarang 0 0 0 35 48 83 35 48 83 7 21 28 0 0 0 7 21 28
23 Kab.Temanggung 0 0 0 29 45 74 29 45 74 6 26 32 0 0 0 6 26 32
24 Kab.Kendal 0 0 0 25 44 69 25 44 69 4 17 21 0 0 0 4 17 21
25 Kab.Batang 0 0 0 18 23 41 18 23 41 2 12 14 0 0 0 2 12 14
26 Kab.Pekalongan 0 0 0 22 31 53 22 31 53 4 15 19 0 0 0 4 15 19
27 Kab.Pemalang 0 0 0 29 47 76 29 47 76 5 17 22 0 0 0 5 17 22
28 Kab.Tegal 0 0 0 32 44 76 32 44 76 5 23 28 0 0 0 5 23 28
29 Kab.Brebes 0 0 0 60 75 135 60 75 135 10 15 25 0 0 0 10 15 25
30 Kota Magelang 0 0 0 5 30 35 5 30 35 0 10 10 0 0 0 0 10 10
31 Kota Surakarta 0 0 0 17 51 68 17 51 68 1 24 25 0 0 0 1 24 25
32 Kota Salatiga 0 0 0 14 42 56 14 42 56 2 10 12 0 0 0 2 10 12
33 Kota Semarang 0 0 0 42 128 170 42 128 170 2 36 38 0 0 0 2 36 38
34 Kota Pekalongan 0 0 0 21 48 69 21 48 69 2 14 16 0 0 0 2 14 16
35 Kota Tegal 0 0 0 10 23 33 10 23 33 1 6 7 0 0 0 1 6 7
DOKTER
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI GIGI SPESIALIS TOTAL
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
II RUMAH SAKIT 2.591 1.697 4.288 2.038 3.004 5.042 4.629 4.701 9.330 161 519 680 92 127 219 253 646 899
1 Kab.Cilacap 67 33 100 62 79 141 129 112 241 6 12 18 1 1 2 7 13 20
2 Kab.Banyumas 198 101 299 127 178 305 325 279 604 13 38 51 13 8 21 26 46 72
3 Kab.Purbalingga 35 15 50 50 48 98 85 63 148 3 11 14 0 1 1 3 12 15
4 Kab.Banjarnegara 25 15 40 27 25 52 52 40 92 1 9 10 0 0 0 1 9 10
5 Kab.Kebumen 56 42 98 51 54 105 107 96 203 2 13 15 1 2 3 3 15 18
6 Kab.Purworejo 54 29 83 40 71 111 94 100 194 5 11 16 1 3 4 6 14 20
7 Kab.Wonosobo 35 16 51 21 39 60 56 55 111 3 6 9 0 5 5 3 11 14
8 Kab.Magelang 44 28 72 16 40 56 60 68 128 1 6 7 1 1 2 2 7 9
9 Kab.Boyolali 83 40 123 47 62 109 130 102 232 2 15 17 0 3 3 2 18 20
10 Kab.Klaten 133 83 216 59 92 151 192 175 367 1 23 24 7 8 15 8 31 39
11 Kab.Sukoharjo 111 78 189 72 116 188 183 194 377 3 18 21 7 9 16 10 27 37
12 Kab.Wonogiri 61 22 83 49 59 108 110 81 191 3 9 12 1 0 1 4 9 13
13 Kab.Karanganyar 49 35 84 38 53 91 87 88 175 5 5 10 0 1 1 5 6 11
14 Kab.Sragen 66 39 105 38 74 112 104 113 217 0 12 12 2 2 4 2 14 16
15 Kab.Grobogan 53 36 89 67 71 138 120 107 227 5 6 11 1 1 2 6 7 13
16 Kab.Blora 33 10 43 20 38 58 53 48 101 4 3 7 0 1 1 4 4 8
17 Kab.Rembang 22 16 38 18 32 50 40 48 88 1 2 3 0 2 2 1 4 5
18 Kab.Pati 75 45 120 69 113 182 144 158 302 4 12 16 1 1 2 5 13 18
19 Kab.Kudus 88 53 141 53 86 139 141 139 280 5 16 21 3 3 6 8 19 27
20 Kab.Jepara 34 28 62 41 51 92 75 79 154 1 6 7 0 2 2 1 8 9
21 Kab.Demak 35 35 70 28 39 67 63 74 137 4 6 10 1 2 3 5 8 13
22 Kab.Semarang 55 43 98 19 40 59 74 83 157 4 4 8 0 5 5 4 9 13
23 Kab.Temanggung 49 16 65 30 49 79 79 65 144 4 3 7 1 2 3 5 5 10
24 Kab.Kendal 33 37 70 34 36 70 67 73 140 2 7 9 0 2 2 2 9 11
25 Kab.Batang 22 20 42 15 21 36 37 41 78 1 4 5 0 0 0 1 4 5
26 Kab.Pekalongan 37 23 60 26 35 61 63 58 121 3 5 8 0 1 1 3 6 9
27 Kab.Pemalang 50 32 82 54 61 115 104 93 197 4 6 10 1 0 1 5 6 11
28 Kab.Tegal 62 22 84 68 90 158 130 112 242 2 7 9 0 2 2 2 9 11
29 Kab.Brebes 76 20 96 77 76 153 153 96 249 4 13 17 0 1 1 4 14 18
30 Kota Magelang 68 44 112 34 75 109 102 119 221 6 12 18 4 3 7 10 15 25
31 Kota Surakarta 229 168 397 193 298 491 422 466 888 9 34 43 11 15 26 20 49 69
32 Kota Salatiga 31 36 67 35 35 70 66 71 137 2 4 6 1 2 3 3 6 9
33 Kota Semarang 433 400 833 375 661 1.036 808 1.061 1.869 40 164 204 31 35 66 71 199 270
34 Kota Pekalongan 43 21 64 52 67 119 95 88 183 4 10 14 0 2 2 4 12 16
35 Kota Tegal 46 16 62 33 40 73 79 56 135 4 7 11 3 1 4 7 8 15
III SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1.158 976 2.134 1.324 2.099 3.423 2.482 3.075 5.557 117 389 506 6 19 25 123 408 531
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 15 28 43 15 28 43 0 2 2 0 0 0 0 2 2
V DINAS KESEHATAN PROVINSI 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah


Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;
TABEL 12

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
I PUSKESMAS 3.670 6.192 9.862 16.508
1 Kab.Cilacap 286 298 584 825
2 Kab.Banyumas 162 242 404 690
3 Kab.Purbalingga 121 159 280 400
4 Kab.Banjarnegara 138 179 317 593
5 Kab.Kebumen 151 239 390 768
6 Kab.Purworejo 85 165 250 491
7 Kab.Wonosobo 72 101 173 369
8 Kab.Magelang 63 171 234 471
9 Kab.Boyolali 61 124 185 349
10 Kab.Klaten 65 169 234 505
11 Kab.Sukoharjo 40 185 225 411
12 Kab.Wonogiri 142 192 334 431
13 Kab.Karanganyar 80 166 246 401
14 Kab.Sragen 96 276 372 540
15 Kab.Grobogan 192 353 545 770
16 Kab.Blora 145 228 373 575
17 Kab.Rembang 113 202 315 415
18 Kab.Pati 172 271 443 763
19 Kab.Kudus 76 138 214 388
20 Kab.Jepara 128 187 315 374
21 Kab.Demak 115 201 316 524
22 Kab.Semarang 66 126 192 342
23 Kab.Temanggung 65 124 189 430
24 Kab.Kendal 144 272 416 621
25 Kab.Batang 85 143 228 499
26 Kab.Pekalongan 116 170 286 509
27 Kab.Pemalang 115 145 260 610
28 Kab.Tegal 130 203 333 797
29 Kab.Brebes 274 240 514 992
30 Kota Magelang 4 37 41 17
31 Kota Surakarta 27 113 140 123
32 Kota Salatiga 10 41 51 44
33 Kota Semarang 56 195 251 264
34 Kota Pekalongan 35 71 106 87
35 Kota Tegal 40 66 106 120
II RUMAH SAKIT 13.193 30.508 43.701 7.700
PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 Kab.Cilacap 452 704 1.156 316
2 Kab.Banyumas 1.020 1.751 2.771 459
3 Kab.Purbalingga 248 598 846 229
4 Kab.Banjarnegara 236 404 640 98
5 Kab.Kebumen 451 908 1.359 257
6 Kab.Purworejo 205 562 767 209
7 Kab.Wonosobo 218 328 546 89
8 Kab.Magelang 102 401 503 83
9 Kab.Boyolali 265 863 1.128 246
10 Kab.Klaten 536 1.291 1.827 248
11 Kab.Sukoharjo 493 1.371 1.864 174
12 Kab.Wonogiri 237 665 902 127
13 Kab.Karanganyar 192 481 673 154
14 Kab.Sragen 286 715 1.001 298
15 Kab.Grobogan 282 731 1.013 244
16 Kab.Blora 150 414 564 145
17 Kab.Rembang 178 512 690 90
18 Kab.Pati 375 925 1.300 277
19 Kab.Kudus 444 991 1.435 305
20 Kab.Jepara 346 575 921 166
21 Kab.Demak 186 411 597 125
22 Kab.Semarang 182 566 748 137
23 Kab.Temanggung 196 497 693 97
24 Kab.Kendal 212 544 756 149
25 Kab.Batang 195 370 565 149
26 Kab.Pekalongan 200 369 569 169
27 Kab.Pemalang 287 645 932 253
28 Kab.Tegal 380 758 1.138 292
29 Kab.Brebes 401 647 1.048 397
30 Kota Magelang 449 944 1.393 136
31 Kota Surakarta 1.222 2.951 4.173 467
32 Kota Salatiga 200 496 696 169
33 Kota Semarang 1.860 5.023 6.883 612
34 Kota Pekalongan 232 445 677 191
35 Kota Tegal 275 652 927 143
III SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1.109 3.821 4.930 3.764
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 228 118 346 162
V DINAS KESEHATAN PROVINSI 1 1 2 0
Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah Keterangan :
a) Jumlah termasuk S3;
TABEL 13

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I PUSKESMAS 324 1.439 1.763 360 868 1.228 147 1.231 1.378
1 Kab.Cilacap 22 68 90 17 38 55 3 49 52
2 Kab.Banyumas 18 98 116 20 50 70 3 64 67
3 Kab.Purbalingga 8 40 48 8 23 31 4 30 34
4 Kab.Banjarnegara 14 53 67 8 49 57 4 61 65
5 Kab.Kebumen 15 46 61 16 40 56 5 48 53
6 Kab.Purworejo 8 42 50 7 22 29 7 25 32
7 Kab.Wonosobo 2 46 48 12 17 29 3 31 34
8 Kab.Magelang 2 38 40 11 30 41 6 38 44
9 Kab.Boyolali 4 51 55 10 23 33 0 37 37
10 Kab.Klaten 20 66 86 11 33 44 7 50 57
11 Kab.Sukoharjo 2 21 23 8 20 28 2 27 29
12 Kab.Wonogiri 11 35 46 18 24 42 14 38 52
13 Kab.Karanganyar 9 14 23 8 17 25 5 18 23
14 Kab.Sragen 13 27 40 9 26 35 7 39 46
15 Kab.Grobogan 10 44 54 17 35 52 4 41 45
16 Kab.Blora 3 27 30 11 30 41 2 48 50
17 Kab.Rembang 8 19 27 6 11 17 7 19 26
18 Kab.Pati 21 57 78 16 25 41 5 44 49
19 Kab.Kudus 18 28 46 6 16 22 2 26 28
20 Kab.Jepara 9 38 47 8 23 31 1 31 32
21 Kab.Demak 5 26 31 7 13 20 7 24 31
22 Kab.Semarang 11 58 69 9 31 40 2 42 44
23 Kab.Temanggung 4 26 30 8 18 26 6 20 26
24 Kab.Kendal 6 60 66 8 16 24 0 35 35
25 Kab.Batang 11 17 28 4 24 28 3 28 31
26 Kab.Pekalongan 13 26 39 16 28 44 9 33 42
27 Kab.Pemalang 9 43 52 19 21 40 3 45 48
28 Kab.Tegal 7 43 50 9 34 43 6 44 50
29 Kab.Brebes 11 64 75 17 51 68 6 59 65
30 Kota Magelang 2 8 10 3 12 15 0 8 8
31 Kota Surakarta 3 30 33 6 25 31 6 31 37
32 Kota Salatiga 2 13 15 3 5 8 1 10 11
33 Kota Semarang 17 125 142 12 25 37 5 56 61
34 Kota Pekalongan 4 26 30 9 6 15 1 17 18
35 Kota Tegal 2 16 18 3 7 10 1 15 16
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
II RUMAH SAKIT 54 169 223 185 303 488 81 1.032 1.113
1 Kab.Cilacap 1 9 10 6 10 16 1 26 27
2 Kab.Banyumas 2 7 9 22 27 49 8 52 60
3 Kab.Purbalingga 0 1 1 4 4 8 1 19 20
4 Kab.Banjarnegara 0 4 4 5 2 7 1 14 15
5 Kab.Kebumen 2 4 6 5 17 22 2 33 35
6 Kab.Purworejo 1 2 3 8 12 20 2 25 27
7 Kab.Wonosobo 0 1 1 0 6 6 1 16 17
8 Kab.Magelang 2 12 14 2 7 9 4 9 13
9 Kab.Boyolali 0 0 0 3 12 15 0 27 27
10 Kab.Klaten 2 13 15 6 17 23 2 52 54
11 Kab.Sukoharjo 1 8 9 9 12 21 4 44 48
12 Kab.Wonogiri 0 1 1 2 9 11 2 17 19
13 Kab.Karanganyar 1 3 4 3 8 11 4 14 18
14 Kab.Sragen 1 4 5 6 12 18 3 31 34
15 Kab.Grobogan 1 3 4 5 2 7 0 28 28
16 Kab.Blora 0 5 5 4 6 10 3 19 22
17 Kab.Rembang 1 5 6 3 3 6 0 15 15
18 Kab.Pati 2 10 12 10 5 15 0 29 29
19 Kab.Kudus 0 6 6 2 6 8 3 25 28
20 Kab.Jepara 2 3 5 5 6 11 5 19 24
21 Kab.Demak 0 1 1 3 4 7 2 20 22
22 Kab.Semarang 0 4 4 3 3 6 0 28 28
23 Kab.Temanggung 0 0 0 1 2 3 0 14 14
24 Kab.Kendal 1 0 1 4 4 8 2 23 25
25 Kab.Batang 4 5 9 0 0 0 0 12 12
26 Kab.Pekalongan 0 0 0 6 3 9 0 21 21
27 Kab.Pemalang 0 3 3 5 10 15 2 20 22
28 Kab.Tegal 0 6 6 1 8 9 1 19 20
29 Kab.Brebes 6 13 19 5 7 12 1 26 27
30 Kota Magelang 1 5 6 2 15 17 2 33 35
31 Kota Surakarta 2 7 9 13 24 37 11 90 101
32 Kota Salatiga 1 1 2 4 6 10 0 27 27
33 Kota Semarang 18 16 34 22 25 47 13 149 162
34 Kota Pekalongan 1 1 2 3 3 6 0 16 16
35 Kota Tegal 1 6 7 3 6 9 1 20 21
III SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 56 86 142 52 39 91 1 76 77
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 118 334 452 47 71 118 15 64 79
V DINAS KESEHATAN PROVINSI 17 48 65 1 2 3 2 0 2

Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah


TABEL 14

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

AHLI TEKNOLOGI TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA


NO UNIT KERJA KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
LABORATORIUM MEDIK LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I PUSKESMAS 234 1.056 1.290 21 21 42 63 159 222 338 1.275 1.613
1 Kab.Cilacap 5 45 50 1 0 1 0 0 0 10 43 53
2 Kab.Banyumas 11 34 45 0 0 0 0 0 0 9 52 61
3 Kab.Purbalingga 8 26 34 0 0 0 0 0 0 6 36 42
4 Kab.Banjarnegara 5 39 44 0 0 0 0 0 0 10 33 43
5 Kab.Kebumen 15 35 50 1 1 2 0 0 0 7 56 63
6 Kab.Purworejo 3 35 38 1 0 1 12 14 26 6 33 39
7 Kab.Wonosobo 8 22 30 0 0 0 0 0 0 10 24 34
8 Kab.Magelang 3 42 45 2 2 4 0 1 1 16 50 66
9 Kab.Boyolali 4 33 37 0 0 0 9 20 29 10 30 40
10 Kab.Klaten 3 40 43 0 0 0 10 21 31 13 63 76
11 Kab.Sukoharjo 10 22 32 3 0 3 2 22 24 12 39 51
12 Kab.Wonogiri 4 44 48 2 2 4 8 13 21 9 39 48
13 Kab.Karanganyar 4 22 26 0 0 0 2 22 24 7 42 49
14 Kab.Sragen 5 29 34 0 0 0 2 6 8 13 32 45
15 Kab.Grobogan 6 36 42 2 0 2 7 12 19 9 31 40
16 Kab.Blora 5 36 41 1 1 2 1 0 1 14 45 59
17 Kab.Rembang 9 20 29 0 0 0 0 0 0 10 35 45
18 Kab.Pati 6 37 43 0 0 0 3 10 13 12 44 56
19 Kab.Kudus 7 14 21 1 1 2 0 0 0 5 16 21
20 Kab.Jepara 10 37 47 1 3 4 1 3 4 16 36 52
21 Kab.Demak 11 37 48 1 0 1 2 1 3 10 32 42
22 Kab.Semarang 11 27 38 0 0 0 0 0 0 9 53 62
23 Kab.Temanggung 3 25 28 0 0 0 0 7 7 12 36 48
24 Kab.Kendal 4 30 34 2 4 6 0 0 0 5 12 17
25 Kab.Batang 11 11 22 0 0 0 0 0 0 10 31 41
26 Kab.Pekalongan 3 24 27 0 0 0 0 0 0 14 25 39
27 Kab.Pemalang 7 21 28 0 3 3 1 0 1 5 17 22
28 Kab.Tegal 12 38 50 1 1 2 1 0 1 8 44 52
29 Kab.Brebes 8 52 60 0 1 1 1 0 1 24 56 80
30 Kota Magelang 2 11 13 0 0 0 0 0 0 4 16 20
31 Kota Surakarta 7 32 39 0 0 0 1 6 7 7 54 61
32 Kota Salatiga 1 7 8 1 2 3 0 0 0 6 21 27
33 Kota Semarang 12 70 82 1 0 1 0 1 1 7 60 67
34 Kota Pekalongan 7 12 19 0 0 0 0 0 0 8 29 37
35 Kota Tegal 4 11 15 0 0 0 0 0 0 5 10 15
AHLI TEKNOLOGI TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA
NO UNIT KERJA KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
LABORATORIUM MEDIK LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
II RUMAH SAKIT 624 2.558 3.182 1.883 3.610 5.493 476 892 1.368 915 2.545 3.460
1 Kab.Cilacap 24 44 68 66 78 144 7 28 35 31 63 94
2 Kab.Banyumas 46 140 186 151 210 361 22 45 67 56 143 199
3 Kab.Purbalingga 12 31 43 35 50 85 7 4 11 10 35 45
4 Kab.Banjarnegara 9 33 42 26 50 76 6 7 13 14 24 38
5 Kab.Kebumen 24 63 87 61 100 161 7 25 32 38 66 104
6 Kab.Purworejo 12 35 47 35 53 88 8 10 18 13 34 47
7 Kab.Wonosobo 11 38 49 22 51 73 4 16 20 8 26 34
8 Kab.Magelang 7 31 38 23 49 72 3 5 8 15 64 79
9 Kab.Boyolali 14 88 102 36 118 154 10 21 31 28 135 163
10 Kab.Klaten 30 111 141 86 160 246 23 57 80 30 133 163
11 Kab.Sukoharjo 28 137 165 92 195 287 45 61 106 64 141 205
12 Kab.Wonogiri 7 55 62 28 74 102 12 19 31 13 79 92
13 Kab.Karanganyar 13 51 64 31 65 96 13 21 34 19 66 85
14 Kab.Sragen 11 73 84 42 96 138 12 32 44 21 125 146
15 Kab.Grobogan 19 61 80 45 83 128 9 23 32 12 42 54
16 Kab.Blora 15 40 55 31 57 88 1 12 13 6 39 45
17 Kab.Rembang 13 28 41 35 42 77 4 8 12 16 25 41
18 Kab.Pati 13 77 90 48 114 162 12 32 44 14 53 67
19 Kab.Kudus 12 82 94 43 111 154 19 27 46 19 50 69
20 Kab.Jepara 13 56 69 42 72 114 12 14 26 22 44 66
21 Kab.Demak 6 52 58 25 69 94 6 11 17 23 36 59
22 Kab.Semarang 8 54 62 36 89 125 8 20 28 17 63 80
23 Kab.Temanggung 8 31 39 24 42 66 5 7 12 20 37 57
24 Kab.Kendal 5 46 51 31 57 88 5 10 15 14 39 53
25 Kab.Batang 13 26 39 29 38 67 5 10 15 11 23 34
26 Kab.Pekalongan 9 43 52 25 59 84 7 9 16 16 34 50
27 Kab.Pemalang 11 69 80 31 85 116 11 9 20 18 39 57
28 Kab.Tegal 14 67 81 43 93 136 11 17 28 18 26 44
29 Kab.Brebes 17 75 92 49 105 154 12 13 25 21 37 58
30 Kota Magelang 19 40 59 48 56 104 12 20 32 29 81 110
31 Kota Surakarta 51 250 301 167 342 509 41 87 128 88 332 420
32 Kota Salatiga 10 45 55 34 69 103 11 26 37 21 33 54
33 Kota Semarang 93 364 457 294 518 812 92 150 242 146 320 466
34 Kota Pekalongan 21 71 92 39 91 130 6 20 26 10 31 41
35 Kota Tegal 6 51 57 30 69 99 8 16 24 14 27 41
III SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 161 827 988 46 93 139 65 171 236 261 859 1.120
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 8 9 7 2 9 1 1 2 0 2 2
V DINAS KESEHATAN PROVINSI 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah


TABEL 15
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS
KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN a
APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I PUSKESMAS 149 884 1.033 120 602 722 269 1.486 1.755
1 Kab.Cilacap 7 21 28 8 34 42 15 55 70
2 Kab.Banyumas 3 23 26 16 23 39 19 46 65
3 Kab.Purbalingga 3 14 17 3 23 26 6 37 43
4 Kab.Banjarnegara 6 21 27 4 13 17 10 34 44
5 Kab.Kebumen 6 40 46 6 20 26 12 60 72
6 Kab.Purworejo 1 12 13 3 25 28 4 37 41
7 Kab.Wonosobo 2 11 13 5 16 21 7 27 34
8 Kab.Magelang 6 33 39 1 12 13 7 45 52
9 Kab.Boyolali 4 22 26 1 16 17 5 38 43
10 Kab.Klaten 3 33 36 5 29 34 8 62 70
11 Kab.Sukoharjo 2 29 31 1 10 11 3 39 42
12 Kab.Wonogiri 7 47 54 2 12 14 9 59 68
13 Kab.Karanganyar 0 21 21 4 16 20 4 37 41
14 Kab.Sragen 5 26 31 3 20 23 8 46 54
15 Kab.Grobogan 8 28 36 3 19 22 11 47 58
16 Kab.Blora 4 16 20 4 15 19 8 31 39
17 Kab.Rembang 5 16 21 3 16 19 8 32 40
18 Kab.Pati 4 26 30 5 29 34 9 55 64
19 Kab.Kudus 3 18 21 1 12 13 4 30 34
20 Kab.Jepara 5 30 35 4 18 22 9 48 57
21 Kab.Demak 2 25 27 1 4 5 3 29 32
22 Kab.Semarang 1 27 28 3 22 25 4 49 53
23 Kab.Temanggung 7 19 26 1 5 6 8 24 32
24 Kab.Kendal 6 28 34 3 11 14 9 39 48
25 Kab.Batang 0 14 14 0 11 11 0 25 25
26 Kab.Pekalongan 2 22 24 4 16 20 6 38 44
27 Kab.Pemalang 2 12 14 5 20 25 7 32 39
28 Kab.Tegal 7 27 34 7 25 32 14 52 66
29 Kab.Brebes 12 40 52 5 34 39 17 74 91
30 Kota Magelang 0 14 14 0 4 4 0 18 18
31 Kota Surakarta 8 58 66 3 18 21 11 76 87
32 Kota Salatiga 1 12 13 0 6 6 1 18 19
33 Kota Semarang 5 59 64 3 36 39 8 95 103
34 Kota Pekalongan 9 20 29 1 10 11 10 30 40
35 Kota Tegal 3 20 23 2 2 4 5 22 27
TENAGA KEFARMASIAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
II RUMAH SAKIT 578 3.369 3.947 303 1.620 1.923 881 4.989 5.870
1 Kab.Cilacap 28 72 100 12 46 58 40 118 158
2 Kab.Banyumas 34 103 137 42 113 155 76 216 292
3 Kab.Purbalingga 13 45 58 6 26 32 19 71 90
4 Kab.Banjarnegara 8 28 36 1 29 30 9 57 66
5 Kab.Kebumen 9 89 98 13 51 64 22 140 162
6 Kab.Purworejo 11 54 65 7 24 31 18 78 96
7 Kab.Wonosobo 13 37 50 5 24 29 18 61 79
8 Kab.Magelang 4 48 52 4 25 29 8 73 81
9 Kab.Boyolali 14 94 108 6 46 52 20 140 160
10 Kab.Klaten 28 145 173 8 76 84 36 221 257
11 Kab.Sukoharjo 30 169 199 10 73 83 40 242 282
12 Kab.Wonogiri 9 58 67 11 37 48 20 95 115
13 Kab.Karanganyar 5 55 60 6 28 34 11 83 94
14 Kab.Sragen 8 101 109 10 44 54 18 145 163
15 Kab.Grobogan 9 85 94 6 26 32 15 111 126
16 Kab.Blora 8 42 50 3 20 23 11 62 73
17 Kab.Rembang 4 24 28 0 24 24 4 48 52
18 Kab.Pati 9 94 103 7 50 57 16 144 160
19 Kab.Kudus 10 77 87 3 46 49 13 123 136
20 Kab.Jepara 11 70 81 6 28 34 17 98 115
21 Kab.Demak 5 51 56 5 26 31 10 77 87
22 Kab.Semarang 12 85 97 2 37 39 14 122 136
23 Kab.Temanggung 6 35 41 3 24 27 9 59 68
24 Kab.Kendal 6 58 64 4 24 28 10 82 92
25 Kab.Batang 6 52 58 2 18 20 8 70 78
26 Kab.Pekalongan 12 46 58 8 22 30 20 68 88
27 Kab.Pemalang 12 63 75 5 32 37 17 95 112
28 Kab.Tegal 28 106 134 7 36 43 35 142 177
29 Kab.Brebes 15 89 104 7 36 43 22 125 147
30 Kota Magelang 30 88 118 8 38 46 38 126 164
31 Kota Surakarta 63 358 421 32 161 193 95 519 614
32 Kota Salatiga 14 48 62 6 22 28 20 70 90
33 Kota Semarang 56 630 686 39 252 291 95 882 977
34 Kota Pekalongan 16 72 88 3 23 26 19 95 114
35 Kota Tegal 32 98 130 6 33 39 38 131 169
III SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 190 1.611 1.801 650 3.361 4.011 840 4.972 5.812
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 40 49 9 32 41 18 72 90
V DINAS KESEHATAN PROVINSI 0 2 2 0 6 6 0 8 8

Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah


Keterangan : a) Termasuk analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana farmasi;
TABEL 16
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN


TENAGA DUKUNGAN TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK
MANAJEMEN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I PUSKESMAS 275 281 556 0 0 0 5.372 4.432 9.804 5.647 4.713 10.360
1 Kab.Cilacap 19 14 33 0 0 0 198 177 375 217 191 408
2 Kab.Banyumas 21 23 44 0 0 0 245 156 401 266 179 445
3 Kab.Purbalingga 21 12 33 0 0 0 125 104 229 146 116 262
4 Kab.Banjarnegara 5 6 11 0 0 0 199 175 374 204 181 385
5 Kab.Kebumen 13 17 30 0 0 0 172 180 352 185 197 382
6 Kab.Purworejo 5 3 8 0 0 0 161 160 321 166 163 329
7 Kab.Wonosobo 1 0 1 0 0 0 115 82 197 116 82 198
8 Kab.Magelang 14 12 26 0 0 0 170 159 329 184 171 355
9 Kab.Boyolali 12 14 26 0 0 0 111 80 191 123 94 217
10 Kab.Klaten 15 18 33 0 0 0 177 234 411 192 252 444
11 Kab.Sukoharjo 1 4 5 0 0 0 104 85 189 105 89 194
12 Kab.Wonogiri 11 11 22 0 0 0 126 98 224 137 109 246
13 Kab.Karanganyar 11 8 19 0 0 0 118 82 200 129 90 219
14 Kab.Sragen 0 0 0 0 0 0 137 84 221 137 84 221
15 Kab.Grobogan 20 14 34 0 0 0 231 164 395 251 178 429
16 Kab.Blora 16 13 29 0 0 0 161 171 332 177 184 361
17 Kab.Rembang 5 4 9 0 0 0 150 106 256 155 110 265
18 Kab.Pati 9 19 28 0 0 0 217 180 397 226 199 425
19 Kab.Kudus 3 1 4 0 0 0 112 97 209 115 98 213
20 Kab.Jepara 8 10 18 0 0 0 147 100 247 155 110 265
21 Kab.Demak 10 14 24 0 0 0 103 135 238 113 149 262
22 Kab.Semarang 0 0 0 0 0 0 151 139 290 151 139 290
23 Kab.Temanggung 9 13 22 0 0 0 105 101 206 114 114 228
24 Kab.Kendal 4 9 13 0 0 0 151 164 315 155 173 328
25 Kab.Batang 4 2 6 0 0 0 132 69 201 136 71 207
26 Kab.Pekalongan 23 13 36 0 0 0 237 147 384 260 160 420
27 Kab.Pemalang 0 0 0 0 0 0 153 128 281 153 128 281
28 Kab.Tegal 6 7 13 0 0 0 222 159 381 228 166 394
29 Kab.Brebes 1 4 5 0 0 0 369 305 674 370 309 679
30 Kota Magelang 0 0 0 0 0 0 49 29 78 49 29 78
31 Kota Surakarta 4 11 15 0 0 0 135 78 213 139 89 228
32 Kota Salatiga 0 0 0 0 0 0 46 24 70 46 24 70
33 Kota Semarang 4 5 9 0 0 0 206 202 408 210 207 417
34 Kota Pekalongan 0 0 0 0 0 0 87 47 134 87 47 134
35 Kota Tegal 0 0 0 0 0 0 50 31 81 50 31 81
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TENAGA DUKUNGAN TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK
MANAJEMEN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
II RUMAH SAKIT 960 920 1.880 18 12 30 25.491 19.003 44.494 26.469 19.935 46.404
1 Kab.Cilacap 43 21 64 0 0 0 586 455 1.041 629 476 1.105
2 Kab.Banyumas 57 50 107 1 1 2 1.916 1.048 2.964 1.974 1.099 3.073
3 Kab.Purbalingga 8 14 22 0 0 0 430 285 715 438 299 737
4 Kab.Banjarnegara 26 14 40 0 0 0 318 283 601 344 297 641
5 Kab.Kebumen 58 44 102 0 0 0 971 663 1.634 1.029 707 1.736
6 Kab.Purworejo 23 17 40 0 0 0 451 449 900 474 466 940
7 Kab.Wonosobo 6 5 11 0 0 0 366 225 591 372 230 602
8 Kab.Magelang 14 14 28 0 0 0 271 160 431 285 174 459
9 Kab.Boyolali 20 23 43 0 0 0 548 405 953 568 428 996
10 Kab.Klaten 25 25 50 1 1 2 999 607 1.606 1.025 633 1.658
11 Kab.Sukoharjo 37 41 78 2 4 6 1.038 656 1.694 1.077 701 1.778
12 Kab.Wonogiri 25 20 45 0 0 0 496 250 746 521 270 791
13 Kab.Karanganyar 9 9 18 1 1 2 256 179 435 266 189 455
14 Kab.Sragen 15 23 38 0 0 0 625 439 1.064 640 462 1.102
15 Kab.Grobogan 31 14 45 0 0 0 627 607 1.234 658 621 1.279
16 Kab.Blora 22 15 37 0 0 0 384 271 655 406 286 692
17 Kab.Rembang 13 12 25 0 0 0 349 221 570 362 233 595
18 Kab.Pati 43 66 109 0 0 0 843 850 1.693 886 916 1.802
19 Kab.Kudus 37 54 91 0 0 0 728 894 1.622 765 948 1.713
20 Kab.Jepara 19 19 38 0 0 0 664 302 966 683 321 1.004
21 Kab.Demak 14 9 23 0 0 0 298 285 583 312 294 606
22 Kab.Semarang 12 14 26 0 0 0 557 335 892 569 349 918
23 Kab.Temanggung 10 17 27 0 0 0 394 308 702 404 325 729
24 Kab.Kendal 13 14 27 0 0 0 409 264 673 422 278 700
25 Kab.Batang 13 10 23 0 0 0 347 223 570 360 233 593
26 Kab.Pekalongan 16 15 31 0 0 0 330 301 631 346 316 662
27 Kab.Pemalang 8 8 16 1 0 1 736 434 1.170 745 442 1.187
28 Kab.Tegal 45 20 65 1 0 1 574 427 1.001 620 447 1.067
29 Kab.Brebes 28 23 51 0 0 0 807 474 1.281 835 497 1.332
30 Kota Magelang 23 15 38 1 1 2 739 434 1.173 763 450 1.213
31 Kota Surakarta 44 43 87 0 1 1 2.250 1.646 3.896 2.294 1.690 3.984
32 Kota Salatiga 22 23 45 0 0 0 613 334 947 635 357 992
33 Kota Semarang 148 174 322 10 2 12 3.829 3.567 7.396 3.987 3.743 7.730
34 Kota Pekalongan 18 18 36 0 0 0 387 361 748 405 379 784
35 Kota Tegal 15 17 32 0 1 1 355 361 716 370 379 749
III SARANA PELAYANAN 391 502 893 114 237 351 11.867 12.843 24.710 16.308 13.582 29.890
KESEHATAN
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 316 270 586 0 0 0 1.251 1.086 2.337 1.567 1.356 2.923
V DINAS KESEHATAN PROVINSI 10 11 21 0 0 0 120 73 193 130 84 214
PROVINSI JAWA TENGAHa 1.952 1.984 3.936 132 249 381 44.101 37.437 81.538 46.185 39.670 85.855
Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah
Keterangan : a) Tenaga penunjang/pendukung kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 17

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 16.059.385 43,7

2 PBI APBD 2.298.554 6,3

SUB JUMLAH PBI 18.357.939 50,0

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 5.637.892 15,3

2 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri 3.905.763 10,6

3 Bukan Pekerja (BP) 661.968 1,8

SUB JUMLAH NON PBI 10.205.623 27,8

JUMLAH 28.563.562 77,7

Sumber : Seksi Standarisasi Pelayanan dan Jaminan Kesehatan


TABEL

PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA/KELURAHAN UNTUK KESEHATAN


MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

DESA
YG
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS MEMANFAATKAN
JUMLAH DANA DESA/ %
KELURAHAN
UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 Kab.Cilacap 38 269 224 83,3
2 Kab.Banyumas 40 301 215 71,4
3 Kab.Purbalingga 22 224 224 100,0
4 Kab.Banjarnegara 35 266 213 80,1
5 Kab.Kebumen 35 449 449 100,0
6 Kab.Purworejo 27 469 469 100,0
7 Kab.Wonosobo 24 236 232 98,3
8 Kab.Magelang 29 367 367 100,0
9 Kab.Boyolali 25 261 261 100,0
10 Kab.Klaten 34 391 389 99,5
11 Kab.Sukoharjo 12 150 150 100,0
12 Kab.Wonogiri 34 251 251 100,0
13 Kab.Karanganyar 21 162 162 100,0
14 Kab.Sragen 25 196 146 74,5
15 Kab.Grobogan 30 273 272 99,6
16 Kab.Blora 26 271 129 47,6
17 Kab.Rembang 17 287 287 100,0
18 Kab.Pati 29 401 392 97,8
19 Kab.Kudus 19 123 123 100,0
20 Kab.Jepara 22 184 184 100,0
21 Kab.Demak 27 243 35 14,4
22 Kab.Semarang 26 208 208 100,0
23 Kab.Temanggung 26 266 266 100,0
24 Kab.Kendal 30 266 124 46,6
25 Kab.Batang 21 239 239 100,0
26 Kab.Pekalongan 27 272 272 100,0
27 Kab.Pemalang 25 211 211 100,0
28 Kab.Tegal 29 281 218 77,6
29 Kab.Brebes 38 292 292 100,0
PROVINSI JAWA TENGAH 793 7.809 7.004 89,7

Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masy Prov Jateng


TABEL
ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN PROVINSI JAWA
TENGAH
TAHUN 2021

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 15.038.500.260.780,30 94,75


a. Belanja Operasi 13.231.215.387.508,30
b. Belanja Modal 1.807.284.873.272,02
c. Belanja Tidak Terduga 0,00
d. Belanja Transfer 0,00

2 APBD PROVINSI 784.451.969.000,00 4,94


a. Belanja Operasi 705.745.998.000,00
b. Belanja Modal 78.705.971.000,00
c. Belanja Tidak Terduga 0,00
d. Belanja Transfer 0,00

3 APBN : 15.680.750.000,00 0,10


a. Dana Dekonsentrasi 15.680.750.000,00
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi 0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 32.721.795.473,00 0,21


a. ADD GF AIDS NFMC 8.420.307.298,00
b. GF TB 24.301.488.175,00

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 15.871.354.775.253,30


TOTAL APBD PROV DAN KAB/KOTA 105.722.273.480.381,00
% APBD KESEHATAN THD APBD 15,01
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 431.961,74

Sumber: Profil kab/kota & pengelola program provinsi


TABEL 20

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kab.Cilacap 38 14.253 5 14.258 13.280 7 13.287 27.533 12 27.545


2 Kab.Banyumas 40 12.737 136 12.873 11.644 83 11.727 24.381 219 24.600
3 Kab.Purbalingga 22 7.253 38 7.291 6.836 42 6.878 14.089 80 14.169
4 Kab.Banjarnegara 35 7.362 83 7.445 6.918 67 6.985 14.280 150 14.430
5 Kab.Kebumen 35 9.744 99 9.843 9.105 71 9.176 18.849 170 19.019
6 Kab.Purworejo 27 4.588 50 4.638 4.018 40 4.058 8.606 90 8.696
7 Kab.Wonosobo 24 6.417 82 6.499 5.767 66 5.833 12.184 148 12.332
8 Kab.Magelang 29 8.301 50 8.351 7.962 42 8.004 16.263 92 16.355
9 Kab.Boyolali 25 6.953 49 7.002 6.544 59 6.603 13.497 108 13.605
10 Kab.Klaten 34 7.619 53 7.672 7.088 48 7.136 14.707 101 14.808
11 Kab.Sukoharjo 12 5.914 22 5.936 5.673 16 5.689 11.587 38 11.625
12 Kab.Wonogiri 34 4.845 33 4.878 5.459 19 5.478 10.304 52 10.356
13 Kab.Karanganyar 21 5.934 1 5.935 5.589 3 5.592 11.523 4 11.527
14 Kab.Sragen 25 6.315 41 6.356 5.987 32 6.019 12.302 73 12.375
15 Kab.Grobogan 30 10.421 113 10.534 9.634 98 9.732 20.055 211 20.266
16 Kab.Blora 26 5.645 58 5.703 5.211 40 5.251 10.856 98 10.954
17 Kab.Rembang 17 4.354 45 4.399 3.971 49 4.020 8.325 94 8.419
18 Kab.Pati 29 8.159 71 8.230 7.663 45 7.708 15.822 116 15.938
19 Kab.Kudus 19 7.115 47 7.162 6.796 47 6.843 13.911 94 14.005
20 Kab.Jepara 22 9.916 44 9.960 9.521 38 9.559 19.437 82 19.519
21 Kab.Demak 27 10.124 26 10.150 9.614 20 9.634 19.738 46 19.784
22 Kab.Semarang 26 6.647 53 6.700 6.590 66 6.656 13.237 119 13.356
23 Kab.Temanggung 26 5.069 55 5.124 4.662 38 4.700 9.731 93 9.824
24 Kab.Kendal 30 7.558 0 7.558 6.988 2 6.990 14.546 2 14.548
25 Kab.Batang 21 6.335 65 6.400 5.734 52 5.786 12.069 117 12.186
26 Kab.Pekalongan 27 8.125 65 8.190 7.531 26 7.557 15.656 91 15.747
27 Kab.Pemalang 25 12.619 58 12.677 12.121 46 12.167 24.740 104 24.844
28 Kab.Tegal 29 12.912 22 12.934 11.913 15 11.928 24.825 37 24.862
29 Kab.Brebes 38 15.403 18 15.421 14.548 21 14.569 29.951 39 29.990
30 Kota Magelang 5 692 6 698 718 7 725 1.410 13 1.423
31 Kota Surakarta 17 4.815 6 4.821 4.874 5 4.879 9.689 11 9.700
32 Kota Salatiga 6 1.252 14 1.266 1.076 8 1.084 2.328 22 2.350
33 Kota Semarang 37 10.942 45 10.987 11.088 27 11.115 22.030 72 22.102
34 Kota Pekalongan 14 2.916 29 2.945 2.928 14 2.942 5.844 43 5.887
35 Kota Tegal 8 1.921 21 1.942 1.836 18 1.854 3.757 39 3.796
PROVINSI JAWA TENGAH 880 261.175 1.603 262.778 246.887 1.277 248.164 508.062 2.880 510.942
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 6,1 5,1 5,6

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng


Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 21

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS LAHIR < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
HIDUP tahun tahun ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kab.Cilacap 38 27.533 0 16 3 19 0 3 0 3 0 12 11 23 0 31 14 45
2 Kab.Banyumas 40 24.381 0 17 12 29 0 0 1 1 0 6 8 14 0 23 21 44
3 Kab.Purbalingga 22 14.089 1 10 7 18 0 2 1 3 0 4 2 6 1 16 10 27
4 Kab.Banjarnegara 35 14.280 0 15 5 20 0 1 1 2 0 13 6 19 0 29 12 41
5 Kab.Kebumen 35 18.849 0 10 7 17 0 3 0 3 0 14 4 18 0 27 11 38
6 Kab.Purworejo 27 8.606 0 9 3 12 0 1 0 1 0 6 3 9 0 16 6 22
7 Kab.Wonosobo 24 12.184 0 4 4 8 0 1 0 1 0 8 3 11 0 13 7 20
8 Kab.Magelang 29 16.263 0 6 3 9 0 3 1 4 0 5 6 11 0 14 10 24
9 Kab.Boyolali 25 13.497 0 16 1 17 0 1 0 1 0 12 15 27 0 29 16 45
10 Kab.Klaten 34 14.707 0 11 8 19 0 1 2 3 0 10 13 23 0 22 23 45
11 Kab.Sukoharjo 12 11.587 0 3 3 6 0 3 3 6 0 5 3 8 0 11 9 20
12 Kab.Wonogiri 34 10.304 0 9 2 11 0 2 1 3 0 11 10 21 0 22 13 35
13 Kab.Karanganyar 21 11.523 1 5 2 8 0 1 0 1 0 6 4 10 1 12 6 19
14 Kab.Sragen 25 12.302 0 17 4 21 0 1 0 1 0 10 5 15 0 28 9 37
15 Kab.Grobogan 30 20.055 1 24 10 35 0 0 1 1 4 33 11 48 5 57 22 84
16 Kab.Blora 26 10.856 1 8 4 13 0 0 1 1 0 5 4 9 1 13 9 23
17 Kab.Rembang 17 8.325 1 7 0 8 0 0 0 0 0 6 0 6 1 13 0 14
18 Kab.Pati 29 15.822 1 2 0 3 0 3 0 3 0 10 5 15 1 15 5 21
19 Kab.Kudus 19 13.911 0 4 4 8 0 1 0 1 0 6 6 12 0 11 10 21
20 Kab.Jepara 22 19.437 0 7 1 8 0 1 1 2 1 5 3 9 1 13 5 19
21 Kab.Demak 27 19.738 0 3 0 3 0 0 0 0 1 11 3 15 1 14 3 18
22 Kab.Semarang 26 13.237 1 2 4 7 0 1 3 4 0 7 2 9 1 10 9 20
23 Kab.Temanggung 26 9.731 0 5 3 8 0 0 0 0 0 5 4 9 0 10 7 17
24 Kab.Kendal 30 14.546 0 12 4 16 0 7 3 10 0 6 1 7 0 25 8 33
25 Kab.Batang 21 12.069 0 9 2 11 0 1 2 3 0 12 7 19 0 22 11 33
26 Kab.Pekalongan 27 15.656 0 8 3 11 0 1 0 1 0 12 3 15 0 21 6 27
27 Kab.Pemalang 25 24.740 0 14 1 15 0 1 0 1 0 12 4 16 0 27 5 32
28 Kab.Tegal 29 24.825 0 3 3 6 0 4 1 5 0 9 10 19 0 16 14 30
29 Kab.Brebes 38 29.951 0 24 14 38 0 4 4 8 1 37 21 59 1 65 39 105
30 Kota Magelang 5 1.410 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2
31 Kota Surakarta 17 9.689 0 3 0 3 0 0 0 0 0 2 0 2 0 5 0 5
32 Kota Salatiga 6 2.328 0 3 2 5 0 0 0 0 0 3 2 5 0 6 4 10
33 Kota Semarang 37 22.030 0 7 3 10 0 0 0 0 0 7 4 11 0 14 7 21
34 Kota Pekalongan 14 5.844 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 3 9 0 8 3 11
35 Kota Tegal 8 3.757 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 2 3
PROVINSI JAWA TENGAH 880 508.062 7 294 123 424 0 48 26 74 7 319 187 513 14 661 336 1.011
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 199,0

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 22

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB DAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PENYEBAB KEMATIAN IBU


JUMLAH HIPERTENSI
NO KABUPATEN/KOTA GANGGUAN SISTEM GANGGUAN
PUSKESMAS PERDARAHAN DALAM INFEKSI
PEREDARAN DARAH * METABOLIK*
COVID 19 LAIN-LAIN
KEHAMILA
*
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kab.Cilacap 38 3 6 1 1 0 30 4
2 Kab.Banyumas 40 0 5 1 1 1 31 5
3 Kab.Purbalingga 22 0 3 0 1 0 19 4
4 Kab.Banjarnegara 35 6 1 1 1 0 26 6
5 Kab.Kebumen 35 6 2 0 0 0 22 8
6 Kab.Purworejo 27 3 1 0 0 0 15 3
7 Kab.Wonosobo 24 0 2 0 0 0 10 8
8 Kab.Magelang 29 8 1 0 0 0 14 1
9 Kab.Boyolali 25 6 9 1 3 0 25 1
10 Kab.Klaten 34 4 7 2 1 1 29 1
11 Kab.Sukoharjo 12 1 2 1 1 0 15 0
12 Kab.Wonogiri 34 3 9 0 2 0 16 5
13 Kab.Karanganyar 21 3 1 0 0 0 15 0
14 Kab.Sragen 25 2 6 0 1 1 27 0
15 Kab.Grobogan 30 8 16 6 6 0 23 25
16 Kab.Blora 26 1 3 0 5 0 13 1
17 Kab.Rembang 17 4 1 0 1 1 7 0
18 Kab.Pati 29 2 4 0 3 0 11 1
19 Kab.Kudus 19 2 2 0 0 0 16 1
20 Kab.Jepara 22 1 3 0 1 0 14 0
21 Kab.Demak 27 2 4 0 0 0 10 2
22 Kab.Semarang 26 7 2 0 0 0 7 4
23 Kab.Temanggung 26 1 3 1 0 0 12 0
24 Kab.Kendal 30 2 9 0 5 1 16 0
25 Kab.Batang 21 5 2 0 3 1 19 3
26 Kab.Pekalongan 27 1 7 0 2 0 12 5
27 Kab.Pemalang 25 6 10 0 0 0 16 0
28 Kab.Tegal 29 6 9 0 0 0 12 3
29 Kab.Brebes 38 9 28 1 4 0 41 22
30 Kota Magelang 5 0 0 0 0 0 2 0
31 Kota Surakarta 17 1 1 0 0 0 3 0
32 Kota Salatiga 6 0 0 0 1 0 8 1
33 Kota Semarang 37 3 2 0 0 0 16 0
34 Kota Pekalongan 14 2 1 2 0 0 4 2
35 Kota Tegal 8 0 0 0 1 0 2 0
PROVINSI JAWA TENGAH 880 108 162 17 44 6 558 116

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll
TABEL 23

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


JUMLAH PERSALINAN PERSALINAN DI IBU NIFAS MENDAPAT
NO KECAMATAN K1 K4* KF1 KF2 KF3
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH** DITOLONG NAKES FASYANKES** VIT A
JUMLAH % JUMLAH % * JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kab.Cilacap 38 29.710 29.710 100,0 28.242 95,1 27.652 27.637 99,9 27.637 99,9 27.645 100,0 27.561 99,7 27.120 98,1 27.607 99,8
2 Kab.Banyumas 40 26.389 26.389 100,0 24.417 92,5 25.430 25.430 100,0 25.430 100,0 25.415 99,9 25.264 99,3 23.947 94,2 25.359 99,7
3 Kab.Purbalingga 22 14.596 14.596 100,0 13.814 94,6 14.096 14.058 99,7 14.022 99,5 13.996 99,3 13.853 98,3 13.243 93,9 13.866 98,4
4 Kab.Banjarnegara 35 15.751 15.721 99,8 13.679 86,8 14.338 14.230 99,2 14.011 97,7 13.911 97,0 13.867 96,7 13.200 92,1 12.692 88,5
5 Kab.Kebumen 35 18.879 18.879 100,0 18.872 100,0 18.879 18.863 99,9 18.823 99,7 18.873 100,0 18.782 99,5 18.564 98,3 18.873 100,0
6 Kab.Purworejo 27 8.917 8.917 100,0 8.344 93,6 8.629 8.605 99,7 8.590 99,5 8.626 100,0 8.616 99,8 8.593 99,6 8.626 100,0
7 Kab.Wonosobo 24 13.513 13.513 100,0 12.461 92,2 12.221 12.217 100,0 12.217 100,0 12.214 99,9 12.184 99,7 12.107 99,1 12.218 100,0
8 Kab.Magelang 29 18.136 18.136 100,0 17.054 94,0 16.404 16.404 100,0 16.361 99,7 16.404 100,0 16.294 99,3 16.191 98,7 16.404 100,0
9 Kab.Boyolali 25 14.481 14.481 100,0 13.823 95,5 13.499 13.486 99,9 13.424 99,4 13.490 99,9 13.393 99,2 13.151 97,4 13.483 99,9
10 Kab.Klaten 34 15.386 15.384 100,0 14.653 95,2 14.734 14.734 100,0 14.734 100,0 14.726 99,9 14.667 99,5 14.508 98,5 14.722 99,9
11 Kab.Sukoharjo 12 12.514 12.514 100,0 12.010 96,0 11.589 11.589 100,0 11.589 100,0 11.589 100,0 11.445 98,8 11.349 97,9 11.589 100,0
12 Kab.Wonogiri 34 11.780 11.780 100,0 11.240 95,4 10.285 10.285 100,0 10.285 100,0 10.285 100,0 10.163 98,8 10.107 98,3 10.285 100,0
13 Kab.Karanganyar 21 12.617 12.617 100,0 12.138 96,2 11.557 11.557 100,0 11.557 100,0 11.554 100,0 11.522 99,7 11.518 99,7 11.554 100,0
14 Kab.Sragen 25 13.382 13.382 100,0 12.780 95,5 12.300 12.300 100,0 12.286 99,9 12.298 100,0 11.893 96,7 12.058 98,0 12.298 100,0
15 Kab.Grobogan 30 21.447 21.447 100,0 19.702 91,9 20.110 20.109 100,0 20.106 100,0 20.051 99,7 19.993 99,4 19.920 99,1 20.080 99,9
16 Kab.Blora 26 12.572 12.572 100,0 12.572 100,0 12.050 12.050 100,0 12.050 100,0 12.050 100,0 12.050 100,0 12.050 100,0 12.050 100,0
17 Kab.Rembang 17 9.114 9.114 100,0 9.114 100,0 8.364 8.364 100,0 8.364 100,0 8.362 100,0 8.345 99,8 8.241 98,5 8.364 100,0
18 Kab.Pati 29 17.916 17.916 100,0 16.514 92,2 15.869 15.869 100,0 15.863 100,0 15.863 100,0 15.830 99,8 15.648 98,6 15.863 100,0
19 Kab.Kudus 19 15.612 15.612 100,0 14.809 94,9 14.005 14.005 100,0 14.005 100,0 13.929 99,5 13.907 99,3 13.780 98,4 13.929 99,5
20 Kab.Jepara 22 21.465 21.465 100,0 21.465 100,0 19.425 19.425 100,0 19.425 100,0 19.425 100,0 19.382 99,8 19.327 99,5 19.421 100,0
21 Kab.Demak 27 21.838 21.838 100,0 21.838 100,0 19.704 19.704 100,0 19.704 100,0 19.697 100,0 19.696 100,0 19.693 99,9 19.697 100,0
22 Kab.Semarang 26 13.975 13.975 100,0 13.482 96,5 13.256 13.256 100,0 13.253 100,0 13.221 99,7 13.418 101,2 12.125 91,5 13.176 99,4
23 Kab.Temanggung 26 10.740 10.740 100,0 10.150 94,5 9.792 9.792 100,0 9.789 100,0 9.784 99,9 9.730 99,4 9.600 98,0 9.784 99,9
24 Kab.Kendal 30 16.061 16.061 100,0 15.112 94,1 14.668 14.668 100,0 14.660 99,9 14.756 100,6 14.756 100,6 14.351 97,8 14.756 100,6
25 Kab.Batang 21 12.760 12.760 100,0 11.949 93,6 12.096 12.096 100,0 12.048 99,6 12.075 99,8 12.074 99,8 12.073 99,8 12.075 99,8
26 Kab.Pekalongan 27 16.738 16.738 100,0 16.738 100,0 15.635 15.635 100,0 15.635 100,0 15.635 100,0 15.635 100,0 15.635 100,0 15.635 100,0
27 Kab.Pemalang 25 27.133 27.133 100,0 24.686 91,0 24.512 24.512 100,0 23.878 97,4 24.584 100,3 24.566 100,2 24.508 100,0 24.588 100,3
28 Kab.Tegal 29 27.685 27.685 100,0 25.490 92,1 25.342 25.219 99,5 25.219 99,5 25.215 99,5 25.270 99,7 25.204 99,5 25.275 99,7
29 Kab.Brebes 38 33.192 33.192 100,0 29.376 88,5 30.023 30.009 100,0 29.903 99,6 29.948 99,8 29.708 99,0 28.910 96,3 29.843 99,4
30 Kota Magelang 5 1.453 1.453 100,0 1.388 95,5 1.409 1.409 100,0 1.409 100,0 1.409 100,0 1.407 99,9 1.407 99,9 1.408 99,9
31 Kota Surakarta 17 10.451 10.451 100,0 10.451 100,0 9.683 9.683 100,0 9.683 100,0 9.682 100,0 9.681 100,0 9.681 100,0 9.682 100,0
32 Kota Salatiga 6 2.588 2.588 100,0 2.524 97,5 2.336 2.336 100,0 2.336 100,0 2.334 99,9 2.330 99,7 2.320 99,3 2.330 99,7
33 Kota Semarang 37 23.075 23.075 100,0 22.040 95,5 22.040 22.040 100,0 22.040 100,0 22.040 100,0 22.040 100,0 22.028 99,9 22.040 100,0
34 Kota Pekalongan 14 6.298 6.298 100,0 6.042 95,9 5.862 5.862 100,0 5.862 100,0 5.861 100,0 5.857 99,9 5.853 99,8 5.853 99,8
35 Kota Tegal 8 4.160 4.160 100,0 3.893 93,6 3.770 3.770 100,0 3.770 100,0 3.768 99,9 3.750 99,5 3.720 98,7 3.767 99,9
PROVINSI JAWA TENGAH 880 552.324 552.292 100,0 522.862 94,7 511.564 511.208 99,9 509.968 99,7 510.715 99,8 508.929 99,5 501.730 98,1 509.192 99,5

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan: * cakupan K4 sama dengan indikator SPM "persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil"
** persalinan di fasyankes sama dengan indikator SPM "persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan"
TABEL 24

CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA IBU


JUMLAH JUMLAH HAMIL
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS IBU Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
HAMIL JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kab.Cilacap 38 29.710 7.973 26,8 9.769 32,9 7.686 25,9 4.217 14,2 2.341 7,9 24.013 80,8
2 Kab.Banyumas 40 26.389 0 0,0 0 0,0 2.684 10,2 6.831 25,9 10.214 38,7 19.729 74,8
3 Kab.Purbalingga 22 14.596 179 1,2 634 4,3 609 4,2 244 1,7 112 0,8 1.599 11,0
4 Kab.Banjarnegara 35 15.751 10 0,1 17 0,1 171 1,1 3.093 19,6 3.073 19,5 6.354 40,3
5 Kab.Kebumen 35 18.879 41 0,2 355 1,9 867 4,6 1.424 7,5 3.178 16,8 5.824 30,8
6 Kab.Purworejo 27 8.917 99 1,1 3.301 37,0 2.292 25,7 1.221 13,7 1.078 12,1 7.892 88,5
7 Kab.Wonosobo 24 13.513 178 1,3 479 3,5 2.759 20,4 3.760 27,8 6.027 44,6 13.025 96,4
8 Kab.Magelang 29 18.136 2.527 13,9 2.278 12,6 1.067 5,9 585 3,2 365 2,0 4.295 23,7
9 Kab.Boyolali 25 14.481 9.812 67,8 8.449 58,3 2.598 17,9 1.583 10,9 1.839 12,7 14.469 99,9
10 Kab.Klaten 34 15.386 1.216 7,9 3.860 25,1 4.778 31,1 3.175 20,6 1.247 8,1 13.060 84,9
11 Kab.Sukoharjo 12 12.514 2.782 22,2 2.797 22,4 3.590 28,7 4.128 33,0 3.826 30,6 14.341 114,6
12 Kab.Wonogiri 34 11.780 160 1,4 146 1,2 365 3,1 579 4,9 3.457 29,3 4.547 38,6
13 Kab.Karanganyar 21 12.617 798 6,3 2.962 23,5 3.069 24,3 1.442 11,4 721 5,7 8.194 64,9
14 Kab.Sragen 25 13.382 771 5,8 7.926 59,2 3.553 26,6 3.771 28,2 2.675 20,0 17.925 133,9
15 Kab.Grobogan 30 21.447 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
16 Kab.Blora 26 12.572 183 1,5 322 2,6 2.623 20,9 3.069 24,4 1.615 12,8 7.629 60,7
17 Kab.Rembang 17 9.114 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 Kab.Pati 29 17.916 22 0,1 36 0,2 186 1,0 4.341 24,2 4.280 23,9 8.843 49,4
19 Kab.Kudus 19 15.612 0 0,0 62 0,4 2.060 13,2 6.367 40,8 5.915 37,9 14.404 92,3
20 Kab.Jepara 22 21.465 381 1,8 583 2,7 2.234 10,4 5.068 23,6 7.477 34,8 15.362 71,6
21 Kab.Demak 27 21.838 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
22 Kab.Semarang 26 13.975 77 0,6 148 1,1 1.115 8,0 1.970 14,1 8.090 57,9 11.323 81,0
23 Kab.Temanggung 26 10.740 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.858 17,3 1.858 17,3
24 Kab.Kendal 30 16.061 26 0,2 151 0,9 160 1,0 64 0,4 15 0,1 390 2,4
25 Kab.Batang 21 12.760 5.635 44,2 5.153 40,4 3.143 24,6 1.461 11,4 752 5,9 10.509 82,4
26 Kab.Pekalongan 27 16.738 906 5,4 955 5,7 515 3,1 378 2,3 310 1,9 2.158 12,9
27 Kab.Pemalang 25 27.133 2.221 8,2 5.118 18,9 6.764 24,9 5.146 19,0 3.692 13,6 20.720 76,4
28 Kab.Tegal 29 27.685 0 0,0 26 0,1 8.595 31,0 8.791 31,8 5.403 19,5 22.815 82,4
29 Kab.Brebes 38 33.192 2.352 7,1 2.988 9,0 3.134 9,4 3.544 10,7 2.818 8,5 12.484 37,6
30 Kota Magelang 5 1.453 783 53,9 547 37,6 158 10,9 1 0,1 0 0,0 706 48,6
31 Kota Surakarta 17 10.451 10.451 100,0 10.451 100,0 10.451 100,0 10.424 99,7 10.395 99,5 41.721 399,2
32 Kota Salatiga 6 2.588 851 32,9 654 25,3 509 19,7 838 32,4 1.121 43,3 3.122 120,6
33 Kota Semarang 37 23.075 7.470 32,4 7.640 33,1 4.822 20,9 2.584 11,2 2.183 9,5 17.229 74,7
34 Kota Pekalongan 14 6.298 259 4,1 610 9,7 1.298 20,6 1.457 23,1 1.174 18,6 4.539 72,1
35 Kota Tegal 8 4.160 724 17,4 596 14,3 506 12,2 303 7,3 140 3,4 1.545 37,1
PROVINSI JAWA TENGAH 880 552.324 58.887 10,7 79.013 14,3 84.361 15,3 91.859 16,6 97.391 17,6 352.624 63,8

Sumber: Program Imunisasi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 25

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH WUS IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


JUMLAH Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
NO KABUPATEN/KOTA TIDAK HAMIL
PUSKESMAS
(15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kab.Cilacap 38 445.547 27.214 6,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 Kab.Banyumas 40 286.616 0 0,0 0 0,0 2.190 0,8 4.262 1,5 8.509 3,0
3 Kab.Purbalingga 22 156.329 4.343 2,8 151 0,1 73 0,0 46 0,0 29 0,0
4 Kab.Banjarnegara 35 221.970 15 0,0 15 0,0 182 0,1 3.261 1,5 607 0,3
5 Kab.Kebumen 35 217.194 245 0,1 282 0,1 539 0,2 2.104 1,0 953 0,4
6 Kab.Purworejo 27 75.166 2.287 3,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 Kab.Wonosobo 24 170.306 1.385 0,8 2.992 1,8 14.327 8,4 11.308 6,6 30.180 17,7
8 Kab.Magelang 29 206.649 1.041 0,5 450 0,2 216 0,1 192 0,1 189 0,1
9 Kab.Boyolali 25 269.189 2.311 0,9 1.253 0,5 713 0,3 553 0,2 587 0,2
10 Kab.Klaten 34 249.416 4.681 1,9 1.208 0,5 300 0,1 186 0,1 105 0,0
11 Kab.Sukoharjo 12 184.438 15.030 8,1 15.579 8,4 15.882 8,6 16.406 8,9 14.921 8,1
12 Kab.Wonogiri 34 166.391 439 0,3 373 0,2 514 0,3 2.642 1,6 971 0,6
13 Kab.Karanganyar 21 190.688 3.678 1,9 956 0,5 462 0,2 243 0,1 199 0,1
14 Kab.Sragen 25 212.661 6.448 3,0 3.982 1,9 755 0,4 610 0,3 541 0,3
15 Kab.Grobogan 30 229.375 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
16 Kab.Blora 26 231.881 632 0,3 99 0,0 2.614 1,1 235 0,1 36 0,0
17 Kab.Rembang 17 115.522 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.015 1,7
18 Kab.Pati 29 227.251 44 0,0 16 0,0 579 0,3 5.757 2,5 1.279 0,6
19 Kab.Kudus 19 188.272 348 0,2 301 0,2 2.018 1,1 1.854 1,0 1.616 0,9
20 Kab.Jepara 22 215.188 98 0,0 143 0,1 2.005 0,9 4.235 2,0 515 0,2
21 Kab.Demak 27 222.474 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
22 Kab.Semarang 26 392.590 203 0,1 68 0,0 452 0,1 504 0,1 1.606 0,4
23 Kab.Temanggung 26 152.455 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.148 0,8
24 Kab.Kendal 30 161.633 0 0,0 0 0,0 222 0,1 0 0,0 0 0,0
25 Kab.Batang 21 216.024 252 0,1 12 0,0 5 0,0 0 0,0 0 0,0
26 Kab.Pekalongan 27 212.933 822 0,4 523 0,2 192 0,1 393 0,2 1.154 0,5
27 Kab.Pemalang 25 219.880 6.028 2,7 1.382 0,6 1.120 0,5 383 0,2 308 0,1
28 Kab.Tegal 29 249.752 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
29 Kab.Brebes 38 556.588 982 0,2 1.193 0,2 2.357 0,4 2.661 0,5 1.579 0,3
30 Kota Magelang 5 20.629 432 2,1 148 0,7 6 0,0 6 0,0 0 0,0
31 Kota Surakarta 17 142.189 111.790 78,6 71.650 50,4 71.650 50,4 71.209 50,1 70.974 49,9
32 Kota Salatiga 6 40.354 17 0,0 5 0,0 126 0,3 380 0,9 322 0,8
33 Kota Semarang 37 390.352 4.832 1,2 3.928 1,0 2.161 0,6 1.756 0,4 1.777 0,5
34 Kota Pekalongan 14 61.489 192 0,3 330 0,5 721 1,2 484 0,8 412 0,7
35 Kota Tegal 8 46.774 487 1,0 103 0,2 382 0,8 73 0,2 14 0,0
PROVINSI JAWA TENGAH 880 7.346.164 196.276 2,7 107.142 1,5 122.763 1,7 131.743 1,8 142.546 1,9

Sumber: Program Imunisasi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 26

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

IMUNISASI Td PADA WUS


JUMLAH JUMLAH WUS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS (15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kab.Cilacap 38 487.063 22.872 4,7 17.322 3,6 13.159 2,7 9.782 2,0 7.240 1,5
2 Kab.Banyumas 40 286.616 0 0,0 1 0,0 3.271 1,1 7.230 2,5 15.034 5,2
3 Kab.Purbalingga 22 172.423 5.551 3,2 4.155 2,4 3.511 2,0 1.705 1,0 909 0,5
4 Kab.Banjarnegara 35 237.691 25 0,0 32 0,0 281 0,1 4.850 2,0 2.139 0,9
5 Kab.Kebumen 35 214.533 291 0,1 505 0,2 1.081 0,5 3.598 1,7 1.933 0,9
6 Kab.Purworejo 27 62.959 2.810 4,5 2.199 3,5 1.465 2,3 1.049 1,7 691 1,1
7 Kab.Wonosobo 24 184.227 1.414 0,8 3.127 1,7 15.283 8,3 13.627 7,4 35.530 19,3
8 Kab.Magelang 29 226.644 3.590 1,6 2.740 1,2 1.289 0,6 779 0,3 556 0,2
9 Kab.Boyolali 25 269.189 8.233 3,1 6.836 2,5 3.564 1,3 2.218 0,8 2.358 0,9
10 Kab.Klaten 34 264.802 5.069 1,9 4.349 1,6 4.383 1,7 2.486 0,9 1.135 0,4
11 Kab.Sukoharjo 12 209.992 16.316 7,8 16.880 8,0 17.725 8,4 18.180 8,7 16.912 8,1
12 Kab.Wonogiri 34 178.171 599 0,3 519 0,3 879 0,5 3.221 1,8 4.428 2,5
13 Kab.Karanganyar 21 204.064 4.228 2,1 3.428 1,7 3.232 1,6 1.516 0,7 669 0,3
14 Kab.Sragen 25 212.661 14.004 6,6 11.139 5,2 4.042 1,9 3.343 1,6 2.202 1,0
15 Kab.Grobogan 30 250.791 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
16 Kab.Blora 26 244.375 986 0,4 661 0,3 4.685 1,9 2.985 1,2 1.379 0,6
17 Kab.Rembang 17 124.689 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5.080 4,1
18 Kab.Pati 29 245.167 66 0,0 93 0,0 765 0,3 10.099 4,1 5.559 2,3
19 Kab.Kudus 19 189.611 306 0,2 344 0,2 3.304 1,7 6.302 3,3 6.412 3,4
20 Kab.Jepara 22 236.653 479 0,2 726 0,3 4.239 1,8 9.303 3,9 7.992 3,4
21 Kab.Demak 27 241.978 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
22 Kab.Semarang 26 406.565 280 0,1 216 0,1 1.567 0,4 2.474 0,6 9.696 2,4
23 Kab.Temanggung 26 155.382 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3.006 1,9
24 Kab.Kendal 30 176.944 29 0,0 163 0,1 640 0,4 3.018 1,7 4.880 2,8
25 Kab.Batang 21 154.316 5.887 3,8 5.165 3,3 3.148 2,0 1.461 0,9 752 0,5
26 Kab.Pekalongan 27 212.933 822 0,4 523 0,2 192 0,1 393 0,2 1.154 0,5
27 Kab.Pemalang 25 241.938 8.249 3,4 6.500 2,7 7.884 3,3 5.529 2,3 4.000 1,7
28 Kab.Tegal 29 275.080 0 0,0 0 0,0 5.702 2,1 6.315 2,3 4.043 1,5
29 Kab.Brebes 38 581.339 3.331 0,6 4.195 0,7 5.761 1,0 6.103 1,0 4.400 0,8
30 Kota Magelang 5 31.135 1.142 3,7 781 2,5 155 0,5 22 0,1 0 0,0
31 Kota Surakarta 17 152.640 80.763 52,9 80.782 52,9 80.743 52,9 80.322 52,6 80.101 52,5
32 Kota Salatiga 6 42.942 868 2,0 659 1,5 635 1,5 1.218 2,8 1.443 3,4
33 Kota Semarang 37 418.549 13.595 3,2 12.681 3,0 7.624 1,8 4.918 1,2 4.534 1,1
34 Kota Pekalongan 14 67.787 304 0,4 649 1,0 1.412 2,1 1.457 2,1 1.106 1,6
35 Kota Tegal 8 50.854 905 1,8 586 1,2 862 1,7 370 0,7 125 0,2
PROVINSI JAWA TENGAH 880 7.712.703 203.014 2,6 187.957 2,4 202.483 2,6 215.873 2,8 237.398 3,1

Sumber: Program Imunisasi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 27

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

TTD (90 TABLET)


NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Kab.Cilacap 38 29.710 28.692 96,57
2 Kab.Banyumas 40 26.389 24.419 92,53
3 Kab.Purbalingga 22 14.596 13.540 92,77
4 Kab.Banjarnegara 35 15.751 14.434 91,64
5 Kab.Kebumen 35 18.879 18.872 99,96
6 Kab.Purworejo 27 8.917 8.399 94,19
7 Kab.Wonosobo 24 13.513 12.591 93,18
8 Kab.Magelang 29 18.136 17.013 93,81
9 Kab.Boyolali 25 14.481 13.573 93,73
10 Kab.Klaten 34 15.386 14.714 95,63
11 Kab.Sukoharjo 12 12.514 12.514 100,00
12 Kab.Wonogiri 34 11.780 11.240 95,42
13 Kab.Karanganyar 21 12.617 12.145 96,26
14 Kab.Sragen 25 13.382 12.780 95,50
15 Kab.Grobogan 30 21.447 19.574 91,27
16 Kab.Blora 26 12.572 12.572 100,00
17 Kab.Rembang 17 9.114 8.715 95,62
18 Kab.Pati 29 17.916 16.471 91,93
19 Kab.Kudus 19 15.612 14.560 93,26
20 Kab.Jepara 22 21.465 20.264 94,40
21 Kab.Demak 27 21.838 19.704 90,23
22 Kab.Semarang 26 13.975 13.140 94,03
23 Kab.Temanggung 26 10.740 10.134 94,36
24 Kab.Kendal 30 16.061 15.112 94,09
25 Kab.Batang 21 12.760 12.004 94,08
26 Kab.Pekalongan 27 16.738 16.569 98,99
27 Kab.Pemalang 25 27.133 3.316 12,22
28 Kab.Tegal 29 27.685 25.755 93,03
29 Kab.Brebes 38 33.192 29.373 88,49
30 Kota Magelang 5 1.453 1.403 96,56
31 Kota Surakarta 17 10.451 10.440 99,89
32 Kota Salatiga 6 2.588 2.525 97,57
33 Kota Semarang 37 23.075 23.075 100,00
34 Kota Pekalongan 14 6.298 6.042 95,94
35 Kota Tegal 8 4.160 3.893 93,58
PROVINSI JAWA TENGAH 880 552.324 499.567 90,45

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
TABEL 28

PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH PESERTA KB AKTIF


NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUS
PUSKESMAS Kondom % Suntik % Pil % AKDR % MOP % MOW % Implan % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kab.Cilacap 38 348.057 7.109 3,0 109.083 46,7 44.782 19,2 27.550 11,8 463 0,2 6.077 2,6 38.584 16,5 233.648 67,1
2 Kab.Banyumas 40 303.267 6.230 3,1 83.443 41,5 21.075 10,5 41.857 20,8 1.240 0,6 10.637 5,3 36.498 18,2 200.980 66,3
3 Kab.Purbalingga 22 184.376 3.772 2,7 76.250 53,9 15.492 11,0 15.790 11,2 1.404 1,0 9.294 6,6 19.475 13,8 141.477 76,7
4 Kab.Banjarnegara 35 190.610 3.750 2,6 80.734 55,7 14.026 9,7 20.089 13,9 1.128 0,8 7.388 5,1 17.913 12,4 145.028 76,1
5 Kab.Kebumen 35 193.660 6.567 4,9 69.707 52,1 13.519 10,1 12.501 9,3 136 0,1 4.043 3,0 27.250 20,4 133.723 69,1
6 Kab.Purworejo 27 108.734 3.747 4,7 32.990 41,6 8.996 11,4 11.218 14,2 314 0,4 3.602 4,5 18.359 23,2 79.226 72,9
7 Kab.Wonosobo 24 148.878 2.365 2,2 58.277 53,0 6.968 6,3 12.014 10,9 647 0,6 5.592 5,1 24.033 21,9 109.896 73,8
8 Kab.Magelang 29 204.578 7.231 5,5 65.015 49,2 12.898 9,8 23.489 17,8 358 0,3 7.999 6,0 15.246 11,5 132.236 64,6
9 Kab.Boyolali 25 172.389 1.908 1,8 70.363 64,7 5.007 4,6 12.704 11,7 777 0,7 6.651 6,1 11.281 10,4 108.691 63,0
10 Kab.Klaten 34 197.321 5.443 3,9 75.841 54,7 10.589 7,6 13.061 9,4 250 0,2 8.066 5,8 25.469 18,4 138.719 70,3
11 Kab.Sukoharjo 12 143.093 5.016 6,4 41.816 53,5 8.096 10,4 10.405 13,3 248 0,3 6.019 7,7 6.560 8,4 78.160 54,6
12 Kab.Wonogiri 34 158.702 8.812 7,2 69.788 56,8 21.151 17,2 8.347 6,8 217 0,2 6.131 5,0 8.398 6,8 122.844 77,4
13 Kab.Karanganyar 21 150.731 5.066 4,5 59.026 52,1 7.216 6,4 20.067 17,7 987 0,9 8.424 7,4 12.489 11,0 113.275 75,2
14 Kab.Sragen 25 144.352 1.370 1,5 61.600 66,0 5.692 6,1 10.896 11,7 137 0,1 4.607 4,9 9.050 9,7 93.352 64,7
15 Kab.Grobogan 30 345.665 3.743 1,4 176.841 66,4 25.495 9,6 12.938 4,9 428 0,2 14.811 5,6 32.267 12,1 266.523 77,1
16 Kab.Blora 26 179.799 2.182 1,6 81.934 59,5 15.128 11,0 9.333 6,8 1.168 0,8 4.409 3,2 23.592 17,1 137.746 76,6
17 Kab.Rembang 17 128.034 1.059 1,1 67.192 67,7 11.379 11,5 3.133 3,2 191 0,2 1.973 2,0 14.310 14,4 99.237 77,5
18 Kab.Pati 29 268.411 2.884 1,6 102.907 57,8 26.975 15,2 11.307 6,4 438 0,2 13.282 7,5 20.098 11,3 177.891 66,3
19 Kab.Kudus 19 145.064 1.365 1,3 76.453 72,6 11.305 10,7 5.479 5,2 209 0,2 2.499 2,4 8.040 7,6 105.350 72,6
20 Kab.Jepara 22 207.041 1.133 0,8 98.544 73,2 12.201 9,1 3.930 2,9 755 0,6 4.147 3,1 13.834 10,3 134.544 65,0
21 Kab.Demak 27 220.528 1.662 1,0 117.886 73,9 11.719 7,3 5.993 3,8 323 0,2 6.167 3,9 15.718 9,9 159.468 72,3
22 Kab.Semarang 26 198.154 2.307 1,7 70.469 52,7 8.458 6,3 14.100 10,6 884 0,7 6.518 4,9 30.905 23,1 133.641 67,4
23 Kab.Temanggung 26 130.996 5.664 5,7 42.938 43,5 5.433 5,5 12.875 13,1 314 0,3 6.358 6,4 25.042 25,4 98.624 75,3
24 Kab.Kendal 30 197.540 1.196 0,9 85.219 60,8 18.398 13,1 8.606 6,1 770 0,5 5.688 4,1 20.261 14,5 140.138 70,9
25 Kab.Batang 21 166.959 4.636 3,8 61.319 50,9 20.584 17,1 9.213 7,6 1.763 1,5 5.792 4,8 17.130 14,2 120.437 72,1
26 Kab.Pekalongan 27 162.173 3.215 2,8 79.003 68,3 12.035 10,4 5.725 5,0 265 0,2 6.263 5,4 9.143 7,9 115.649 71,3
27 Kab.Pemalang 25 314.814 6.525 2,9 132.656 59,9 30.861 13,9 11.046 5,0 3.145 1,4 8.266 3,7 28.843 13,0 221.342 70,3
28 Kab.Tegal 29 277.573 1.898 1,0 123.146 65,5 12.710 6,8 9.872 5,2 1.060 0,6 10.162 5,4 29.273 15,6 188.121 67,8
29 Kab.Brebes 38 382.016 1.744 0,7 179.092 68,0 30.036 11,4 12.806 4,9 761 0,3 5.853 2,2 32.979 12,5 263.271 68,9
30 Kota Magelang 5 13.937 1.493 15,6 3.108 32,4 849 8,8 1.972 20,6 27 0,3 1.166 12,2 979 10,2 9.594 68,8
31 Kota Surakarta 17 61.163 6.615 15,2 17.426 40,1 4.823 11,1 8.043 18,5 197 0,5 3.219 7,4 3.144 7,2 43.467 71,1
32 Kota Salatiga 6 26.563 2.711 14,2 6.250 32,7 2.513 13,2 3.609 18,9 105 0,5 1.463 7,7 2.447 12,8 19.098 71,9
33 Kota Semarang 37 237.690 22.729 12,9 84.799 48,3 17.105 9,7 22.591 12,9 668 0,4 16.703 9,5 11.008 6,3 175.603 73,9
34 Kota Pekalongan 14 47.444 1.777 5,5 20.313 62,5 3.909 12,0 2.807 8,6 151 0,5 1.250 3,8 2.276 7,0 32.483 68,5
35 Kota Tegal 8 47.712 1.094 3,2 18.999 54,7 3.185 9,2 3.731 10,8 89 0,3 2.325 6,7 5.283 15,2 34.706 72,7
PROVINSI JAWA TENGAH 880 6.408.024 146.018 3,2 2.600.427 57,7 480.608 10,7 419.097 9,3 22.017 0,5 222.844 4,9 617.177 13,7 4.508.188 70,4

Sumber : BKKBN Provinsi Jawa Tengah


Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita
TABEL
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI
JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN


NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS BERSALIN* KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kab.Cilacap 38 27.652 436 3,2 7.695 56,7 1.244 9,2 1.070 7,9 0 0,0 113 0,8 3.015 22,2 13.573 49,1
2 Kab.Banyumas 40 25.430 411 3,6 4.498 39,8 299 2,6 3.124 27,6 7 0,1 565 5,0 2.401 21,2 11.305 44,5
3 Kab.Purbalingga 22 14.096 17 0,4 2.765 57,6 28 0,6 941 19,6 2 0,0 292 6,1 757 15,8 4.802 34,1
4 Kab.Banjarnegara 35 14.338 217 3,2 3.964 58,6 63 0,9 1.315 19,4 9 0,1 175 2,6 1.019 15,1 6.762 47,2
5 Kab.Kebumen 35 18.879 233 3,1 3.944 52,5 222 3,0 1.433 19,1 0 0,0 61 0,8 1.616 21,5 7.509 39,8
6 Kab.Purworejo 27 8.629 75 3,3 1.230 53,5 88 3,8 402 17,5 1 0,0 76 3,3 427 18,6 2.299 26,6
7 Kab.Wonosobo 24 12.221 25 0,5 3.375 68,8 163 3,3 385 7,8 2 0,0 51 1,0 906 18,5 4.907 40,2
8 Kab.Magelang 29 16.404 416 14,9 1.372 49,2 380 13,6 295 10,6 2 0,1 43 1,5 283 10,1 2.791 17,0
9 Kab.Boyolali 25 13.499 622 8,4 3.755 50,8 215 2,9 1.658 22,4 5 0,1 251 3,4 889 12,0 7.395 54,8
10 Kab.Klaten 34 14.734 358 5,3 4.234 62,9 171 2,5 611 9,1 3 0,0 229 3,4 1.122 16,7 6.728 45,7
11 Kab.Sukoharjo 12 11.589 144 5,1 739 26,1 1.577 55,7 149 5,3 1 0,0 49 1,7 174 6,1 2.833 24,4
12 Kab.Wonogiri 34 10.285 18 0,8 252 11,5 329 15,0 851 38,9 0 0,0 15 0,7 723 33,0 2.188 21,3
13 Kab.Karanganyar 21 11.557 858 9,2 6.195 66,5 1.610 17,3 30 0,3 24 0,3 570 6,1 24 0,3 9.311 80,6
14 Kab.Sragen 25 12.300 81 1,2 4.133 63,2 136 2,1 1.482 22,7 0 0,0 280 4,3 427 6,5 6.539 53,2
15 Kab.Grobogan 30 20.110 154 0,9 16.131 91,4 305 1,7 166 0,9 26 0,1 443 2,5 417 2,4 17.642 87,7
16 Kab.Blora 26 12.050 7 0,1 5.285 74,8 413 5,8 386 5,5 23 0,3 84 1,2 870 12,3 7.068 58,7
17 Kab.Rembang 17 8.364 144 2,0 4.168 57,7 877 12,1 26 0,4 0 0,0 222 3,1 1.786 24,7 7.223 86,4
18 Kab.Pati 29 15.869 24 0,2 10.733 86,5 685 5,5 384 3,1 0 0,0 121 1,0 457 3,7 12.404 78,2
19 Kab.Kudus 19 14.005 422 4,0 7.449 70,2 1.948 18,4 112 1,1 12 0,1 286 2,7 382 3,6 10.611 75,8
20 Kab.Jepara 22 19.425 249 5,2 3.622 75,2 538 11,2 65 1,3 9 0,2 24 0,5 311 6,5 4.818 24,8
21 Kab.Demak 27 19.704 246 1,6 13.243 88,4 509 3,4 255 1,7 6 0,0 371 2,5 357 2,4 14.987 76,1
22 Kab.Semarang 26 13.256 52 1,9 1.592 58,4 179 6,6 156 5,7 1 0,0 52 1,9 692 25,4 2.724 20,5
23 Kab.Temanggung 26 9.792 0 0,0 2.006 37,4 226 4,2 597 11,1 27 0,5 496 9,3 2.005 37,4 5.357 54,7
24 Kab.Kendal 30 14.668 201 2,3 6.901 77,7 486 5,5 312 3,5 9 0,1 66 0,7 905 10,2 8.880 60,5
25 Kab.Batang 21 12.096 8 0,2 2.095 60,8 135 3,9 241 7,0 0 0,0 60 1,7 905 26,3 3.444 28,5
26 Kab.Pekalongan 27 15.635 318 3,4 7.636 82,6 365 4,0 269 2,9 9 0,1 205 2,2 437 4,7 9.239 59,1
27 Kab.Pemalang 25 24.512 327 1,9 13.579 78,6 860 5,0 575 3,3 94 0,5 176 1,0 1.655 9,6 17.266 70,4
28 Kab.Tegal 29 25.342 650 2,8 15.476 66,9 1.370 5,9 748 3,2 40 0,2 692 3,0 4.168 18,0 23.144 91,3
29 Kab.Brebes 38 30.023 142 0,6 18.057 77,4 832 3,6 1.062 4,6 87 0,4 307 1,3 2.853 12,2 23.340 77,7
30 Kota Magelang 5 1.409 4 2,1 63 32,6 2 1,0 58 30,1 0 0,0 30 15,5 36 18,7 193 13,7
31 Kota Surakarta 17 9.683 330 13,3 1.007 40,7 239 9,7 405 16,4 46 1,9 121 4,9 325 13,1 2.473 25,5
32 Kota Salatiga 6 2.336 342 19,2 632 35,4 381 21,3 372 20,8 10 0,6 2 0,1 46 2,6 1.785 76,4
33 Kota Semarang 37 22.040 605 7,6 4.625 58,0 424 5,3 1.082 13,6 3 0,0 434 5,4 803 10,1 7.976 36,2
34 Kota Pekalongan 14 5.862 731 17,0 1.933 45,0 625 14,6 465 10,8 0 0,0 89 2,1 450 10,5 4.293 73,2
35 Kota Tegal 8 3.770 114 6,4 952 53,7 230 13,0 217 12,2 0 0,0 14 0,8 247 13,9 1.774 47,1
PROVINSI JAWA TENGAH 880 511.564 8.981 3,3 185.336 67,3 18.154 6,6 21.699 7,9 458 0,2 7.065 2,6 33.890 12,3 275.583 53,9

Sumber : BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan Pofil Kesehatan kab/Kota


TABEL
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PERKIRAAN PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


JUMLAH JUMLAH BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
NO KABUPATEN/KOTA KEBIDANAN L P L+P
PUSKESMAS IBU DENGAN
HAMIL* KOMPLIKASI Jml % L P L+P L P L+P Jml % Jml % Jml %
KEBIDANAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kab.Cilacap 38 29.710 5.942 5.942 100,0 14.253 13.280 27.533 2.138 1.992 4.130 2.128 99,5 2.004 100,6 4.132 100,0
2 Kab.Banyumas 40 26.389 5.278 9.072 171,9 12.737 11.644 24.381 1.911 1.747 3.657 1.690 88,5 1.582 90,6 3.272 89,5
3 Kab.Purbalingga 22 14.596 2.919 2.636 90,3 7.253 6.836 14.089 1.088 1.025 2.113 715 65,7 611 59,6 1.326 62,7
4 Kab.Banjarnegara 35 15.751 3.150 5.736 182,1 7.362 6.918 14.280 1.104 1.038 2.142 845 76,5 675 65,0 1.520 71,0
5 Kab.Kebumen 35 18.879 3.776 5.102 135,1 9.744 9.105 18.849 1.462 1.366 2.827 1.496 102,4 1.375 100,7 2.871 101,5
6 Kab.Purworejo 27 8.917 1.783 2.310 129,5 4.588 4.018 8.606 688 603 1.291 444 64,5 340 56,4 784 60,7
7 Kab.Wonosobo 24 13.513 2.703 2.578 95,4 6.417 5.767 12.184 963 865 1.828 991 103,0 811 93,8 1.802 98,6
8 Kab.Magelang 29 18.136 3.627 5.214 143,7 8.301 7.962 16.263 1.245 1.194 2.439 1.378 110,7 1.277 106,9 2.655 108,8
9 Kab.Boyolali 25 14.481 2.896 4.657 160,8 6.953 6.544 13.497 1.043 982 2.025 504 48,3 434 44,2 938 46,3
10 Kab.Klaten 34 15.386 3.077 2.542 82,6 7.619 7.088 14.707 1.143 1.063 2.206 641 56,1 629 59,2 1.270 57,6
11 Kab.Sukoharjo 12 12.514 2.503 1.544 61,7 5.914 5.673 11.587 887 851 1.738 477 53,8 473 55,6 950 54,7
12 Kab.Wonogiri 34 11.780 2.356 2.897 123,0 4.845 5.459 10.304 727 819 1.546 533 73,3 622 76,0 1.155 74,7
13 Kab.Karanganyar 21 12.617 2.523 2.937 116,4 5.934 5.589 11.523 890 838 1.728 871 97,9 795 94,8 1.666 96,4
14 Kab.Sragen 25 13.382 2.676 3.881 145,0 6.315 5.987 12.302 947 898 1.845 570 60,2 512 57,0 1.082 58,6
15 Kab.Grobogan 30 21.447 4.289 7.183 167,5 10.421 9.634 20.055 1.563 1.445 3.008 1.355 86,7 1.158 80,1 2.513 83,5
16 Kab.Blora 26 12.572 2.514 3.598 143,1 5.645 5.211 10.856 847 782 1.628 1.153 136,2 982 125,6 2.135 131,1
17 Kab.Rembang 17 9.114 1.823 2.779 152,5 4.354 3.971 8.325 653 596 1.249 653 100,0 596 100,0 1.249 100,0
18 Kab.Pati 29 17.916 3.583 3.583 100,0 8.159 7.663 15.822 1.224 1.149 2.373 1.224 100,0 1.149 100,0 2.373 100,0
19 Kab.Kudus 19 15.612 3.122 4.225 135,3 7.115 6.796 13.911 1.067 1.019 2.087 647 60,6 615 60,3 1.262 60,5
20 Kab.Jepara 22 21.465 4.293 4.293 100,0 9.916 9.521 19.437 1.487 1.428 2.916 1.141 76,7 1.051 73,6 2.192 75,2
21 Kab.Demak 27 21.838 4.368 4.082 93,5 10.124 9.614 19.738 1.519 1.442 2.961 1.052 69,3 1.066 73,9 2.118 71,5
22 Kab.Semarang 26 13.975 2.795 3.935 140,8 6.647 6.590 13.237 997 989 1.986 1.663 166,8 1.567 158,5 3.230 162,7
23 Kab.Temanggung 26 10.740 2.148 2.045 95,2 5.069 4.662 9.731 760 699 1.460 762 100,2 701 100,2 1.462 100,2
24 Kab.Kendal 30 16.061 3.212 3.968 123,5 7.558 6.988 14.546 1.134 1.048 2.182 655 57,8 711 67,8 1.366 62,6
25 Kab.Batang 21 12.760 2.552 4.117 161,3 6.335 5.734 12.069 950 860 1.810 624 65,7 532 61,9 1.156 63,9
26 Kab.Pekalongan 27 16.738 3.348 5.713 170,7 8.125 7.531 15.656 1.219 1.130 2.348 1.205 98,9 1.074 95,1 2.279 97,0
27 Kab.Pemalang 25 27.133 5.427 7.111 131,0 12.619 12.121 24.740 1.893 1.818 3.711 1.859 98,2 1.749 96,2 3.608 97,2
28 Kab.Tegal 29 27.685 5.537 5.870 106,0 12.912 11.913 24.825 1.937 1.787 3.724 0 0,0 0 0,0 0 0,0
29 Kab.Brebes 38 33.192 6.638 12.645 190,5 15.403 14.548 29.951 2.310 2.182 4.493 1.537 66,5 1.475 67,6 3.012 67,0
30 Kota Magelang 5 1.453 291 492 169,3 692 718 1.410 104 108 212 253 243,7 243 225,6 496 234,5
31 Kota Surakarta 17 10.451 2.090 727 34,8 4.815 4.874 9.689 722 731 1.453 259 35,9 214 29,3 473 32,5
32 Kota Salatiga 6 2.588 518 370 71,5 1.252 1.076 2.328 188 161 349 160 85,2 127 78,7 287 82,2
33 Kota Semarang 37 23.075 4.615 1.080 23,4 10.942 11.088 22.030 1.641 1.663 3.305 1.006 61,3 945 56,8 1.951 59,0
34 Kota Pekalongan 14 6.298 1.260 1.436 114,0 2.916 2.928 5.844 437 439 877 428 97,9 405 92,2 833 95,0
35 Kota Tegal 8 4.160 832 852 102,4 1.921 1.836 3.757 288 275 564 131 45,5 136 49,4 267 47,4
PROVINSI JAWA TENGAH 880 552.324 110.465 137.152 124,2 261.175 246.887 508.062 39.176 37.033 76.209 31.050 79,3 28.636 77,3 59.685 78,3

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 31

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)


KEMATIAN
JUMLAH LAKI - PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS LAKI
BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL BAYIa BALITA
BAYIa BALITA TOTAL BAYIa BALITA TOTAL BAYIa BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kab.Cilacap 38 41 73 10 83 47 77 16 93 88 150 26 176 3,20 5,45 6,39
2 Kab.Banyumas 40 103 136 21 157 60 83 13 96 163 219 33 252 6,69 8,98 10,34
3 Kab.Purbalingga 22 57 88 19 107 25 49 8 57 82 137 27 164 5,82 9,72 11,64
4 Kab.Banjarnegara 35 76 107 24 131 59 76 8 84 135 183 32 215 9,45 12,82 15,06
5 Kab.Kebumen 35 68 99 8 107 54 75 9 84 122 174 17 191 6,47 9,23 10,13
6 Kab.Purworejo 27 37 53 5 58 26 35 8 43 63 88 13 101 7,32 10,23 11,74
7 Kab.Wonosobo 24 60 70 5 75 47 56 4 60 107 126 9 135 8,78 10,34 11,08
8 Kab.Magelang 29 32 47 10 57 28 38 5 43 60 85 15 100 3,69 5,23 6,15
9 Kab.Boyolali 25 59 77 9 86 43 54 4 58 102 131 13 144 7,56 9,71 10,67
10 Kab.Klaten 34 67 97 10 107 49 58 13 71 116 155 23 178 7,89 10,54 12,10
11 Kab.Sukoharjo 12 29 38 4 42 16 26 15 41 45 64 19 83 3,88 5,52 7,16
12 Kab.Wonogiri 34 33 36 2 38 21 28 5 33 54 64 7 71 5,24 6,21 6,89
13 Kab.Karanganyar 21 48 60 9 69 25 36 14 50 73 96 23 119 6,34 8,33 10,33
14 Kab.Sragen 25 45 57 5 62 37 46 8 54 82 103 13 116 6,67 8,37 9,43
15 Kab.Grobogan 30 114 147 13 160 83 111 7 118 197 258 20 278 9,82 12,86 13,86
16 Kab.Blora 26 54 71 8 79 27 47 10 57 81 118 18 136 7,46 10,87 12,53
17 Kab.Rembang 17 28 46 14 60 33 51 8 59 61 97 22 119 7,33 11,65 14,29
18 Kab.Pati 29 52 62 4 66 42 47 2 49 94 109 6 115 5,94 6,89 7,27
19 Kab.Kudus 19 31 51 2 53 29 45 8 53 60 96 10 106 4,31 6,90 7,62
20 Kab.Jepara 22 47 54 2 56 23 30 4 34 70 84 6 90 3,60 4,32 4,63
21 Kab.Demak 27 36 41 7 48 22 34 6 40 58 75 13 88 2,94 3,80 4,46
22 Kab.Semarang 26 46 69 3 72 36 50 8 58 82 119 11 130 6,19 8,99 9,82
23 Kab.Temanggung 26 49 67 7 74 45 56 5 61 94 123 12 135 9,66 12,64 13,87
24 Kab.Kendal 30 50 67 10 77 41 53 2 55 91 120 12 132 6,26 8,25 9,07
25 Kab.Batang 21 59 73 7 80 34 49 3 52 93 122 10 132 7,71 10,11 10,94
26 Kab.Pekalongan 27 65 75 17 92 23 34 9 43 88 109 26 135 5,62 6,96 8,62
27 Kab.Pemalang 25 60 66 7 73 34 43 4 47 94 109 11 120 3,80 4,41 4,85
28 Kab.Tegal 29 64 78 7 85 40 50 4 54 104 128 11 139 4,19 5,16 5,60
29 Kab.Brebes 38 111 146 20 166 97 137 27 164 208 283 47 330 6,94 9,45 11,02
30 Kota Magelang 5 14 16 1 17 5 6 0 6 19 22 1 23 13,48 15,60 16,31
31 Kota Surakarta 17 5 5 4 9 5 6 4 10 10 11 8 19 1,03 1,14 1,96
32 Kota Salatiga 6 14 20 0 20 8 12 0 12 22 32 - 32 9,45 13,75 13,75
33 Kota Semarang 37 61 76 12 88 44 57 8 65 105 133 20 153 4,77 6,04 6,95
34 Kota Pekalongan 14 17 27 4 31 13 25 4 29 30 52 8 60 5,13 8,90 10,27
35 Kota Tegal 8 9 12 2 14 8 10 4 14 17 22 6 28 4,52 5,86 7,45
PROVINSI JAWA TENGAH 880 1.741 2.307 292 2.599 1.229 1.690 257 1.947 2.970 3.997 548 4.545
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 6,7 8,8 1,1 10,0 5,0 6,8 1,0 7,9 5,85 7,87 1,08 8,95

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
TABEL 32

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA DAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PENYEBAB KEMATIA NEONATA (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
N L
NO KABUPATEN/KOTA
TETANUS KELAINA
KELAINA KELAINA
BBLR ASFIKSIA NEONATOR SEPSIS LAIN-LAIN PNEUMONIA DIARE MALARIA TETANUS N LAIN-LAIN PNEUMONIA DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
UM N N SARAF SALURAN
BAWAAN CERNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 Kab.Cilacap 27 25 0 2 16 18 5 9 0 0 2 6 40 0 4 0 0 0 0 22
2 Kab.Banyumas 74 32 0 6 32 19 5 6 0 0 0 0 45 2 6 0 0 1 0 24
3 Kab.Purbalingga 39 19 0 2 13 9 4 4 0 0 0 1 46 2 1 0 0 0 0 24
4 Kab.Banjarnegara 49 43 0 10 25 8 5 3 0 0 0 2 38 3 1 0 0 1 0 27
5 Kab.Kebumen 41 29 0 4 26 22 9 8 0 0 1 0 34 0 4 0 0 0 0 13
6 Kab.Purworejo 21 19 0 3 11 9 1 4 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 13
7 Kab.Wonosobo 27 42 0 3 17 18 2 2 0 0 0 0 15 1 1 0 0 0 0 7
8 Kab.Magelang 16 20 0 1 8 15 2 2 0 0 0 2 19 1 0 0 1 0 0 13
9 Kab.Boyolali 34 34 0 4 13 17 8 3 0 0 0 0 18 0 2 0 0 2 0 9
10 Kab.Klaten 65 21 0 3 23 4 3 2 0 0 0 1 33 0 2 0 0 3 0 18
11 Kab.Sukoharjo 14 8 0 1 16 6 2 1 0 0 0 0 16 0 1 0 0 0 0 18
12 Kab.Wonogiri 13 19 0 2 5 15 1 1 0 0 0 0 8 0 0 0 0 1 0 6
13 Kab.Karanganyar 37 7 0 1 1 27 2 1 0 0 0 1 19 1 0 0 0 1 0 21
14 Kab.Sragen 24 11 0 2 18 27 1 1 0 0 0 0 19 0 0 0 0 2 0 11
15 Kab.Grobogan 95 38 0 4 19 41 8 11 0 0 0 0 42 2 3 0 0 2 0 13
16 Kab.Blora 32 12 0 3 7 27 0 6 0 0 0 1 30 0 1 0 0 1 0 16
17 Kab.Rembang 22 23 0 3 6 7 5 5 0 0 2 4 20 1 1 0 0 4 0 16
18 Kab.Pati 30 25 0 6 12 21 2 0 0 0 0 2 11 3 0 0 0 0 0 3
19 Kab.Kudus 24 19 0 0 10 7 1 1 0 0 0 1 33 0 0 0 0 1 0 9
20 Kab.Jepara 30 18 0 0 13 9 1 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 6
21 Kab.Demak 24 15 0 0 10 9 1 3 0 0 0 1 12 0 1 0 0 0 0 12
22 Kab.Semarang 20 32 0 4 9 17 1 6 0 0 0 0 30 1 2 0 0 0 0 8
23 Kab.Temanggung 46 14 0 1 18 15 3 0 0 0 0 1 25 0 0 0 0 0 0 12
24 Kab.Kendal 36 25 0 0 11 19 3 3 0 0 0 0 23 4 5 0 0 2 0 1
25 Kab.Batang 23 27 0 3 23 17 1 7 0 0 1 0 20 0 1 0 0 0 0 9
26 Kab.Pekalongan 44 13 0 2 14 15 1 6 0 0 0 0 14 6 3 0 0 0 0 17
27 Kab.Pemalang 29 33 0 2 18 12 2 4 0 0 0 0 9 2 0 0 0 0 0 9
28 Kab.Tegal 38 21 0 1 15 29 1 2 0 0 0 0 21 1 1 0 0 1 1 7
29 Kab.Brebes 84 68 0 4 28 24 11 18 0 0 0 0 46 6 6 0 0 10 0 25
30 Kota Magelang 13 4 0 0 0 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
31 Kota Surakarta 1 4 0 3 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 2 0 4
32 Kota Salatiga 12 4 0 0 2 4 1 3 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0
33 Kota Semarang 10 40 0 6 22 27 2 3 0 0 0 0 23 0 3 0 0 0 0 17
34 Kota Pekalongan 10 9 0 1 5 5 1 4 0 0 0 0 17 2 2 0 0 0 0 4
35 Kota Tegal 8 3 0 1 4 1 1 0 0 0 0 0 4 1 1 0 0 0 0 4
PROVINSI JAWA TENGAH 1.112 776 0 88 470 524 97 130 0 0 6 24 770 40 53 0 1 34 1 419

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN DAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kab.Cilacap 14.253 13.280 27.533 14.253 100,0 13.280 100,0 27.533 100 548 3,8 540 4,1 1.088 4,0
2 Kab.Banyumas 12.737 11.644 24.381 12.737 100,0 11.644 100,0 24.381 100 863 6,8 890 7,6 1.753 7,2
3 Kab.Purbalingga 7.253 6.836 14.089 7.255 100,0 6.837 100,0 14.092 100 419 5,8 397 5,8 816 5,8
4 Kab.Banjarnegara 7.362 6.918 14.280 7.364 100,0 6.919 100,0 14.283 100 524 7,1 534 7,7 1.058 7,4
5 Kab.Kebumen 9.744 9.105 18.849 9.744 100,0 9.105 100,0 18.849 100 511 5,2 502 5,5 1.013 5,4
6 Kab.Purworejo 4.588 4.018 8.606 4.588 100,0 4.018 100,0 8.606 100 279 6,1 263 6,5 542 6,3
7 Kab.Wonosobo 6.417 5.767 12.184 6.417 100,0 5.767 100,0 12.184 100 351 5,5 362 6,3 713 5,9
8 Kab.Magelang 8.301 7.962 16.263 8.301 100,0 7.962 100,0 16.263 100 350 4,2 387 4,9 737 4,5
9 Kab.Boyolali 6.953 6.544 13.497 6.953 100,0 6.544 100,0 13.497 100 249 3,6 242 3,7 491 3,6
10 Kab.Klaten 7.619 7.088 14.707 7.619 100,0 7.088 100,0 14.707 100 421 5,5 449 6,3 870 5,9
11 Kab.Sukoharjo 5.914 5.673 11.587 5.914 100,0 5.673 100,0 11.587 100 190 3,2 218 3,8 408 3,5
12 Kab.Wonogiri 4.845 5.459 10.304 4.845 100,0 5.459 100,0 10.304 100 272 5,6 280 5,1 552 5,4
13 Kab.Karanganyar 5.934 5.589 11.523 5.934 100,0 5.589 100,0 11.523 100 262 4,4 304 5,4 566 4,9
14 Kab.Sragen 6.315 5.987 12.302 6.315 100,0 5.987 100,0 12.302 100 321 5,1 288 4,8 609 5,0
15 Kab.Grobogan 10.421 9.634 20.055 10.421 100,0 9.634 100,0 20.055 100 531 5,1 581 6,0 1.112 5,5
16 Kab.Blora 5.645 5.211 10.856 5.645 100,0 5.211 100,0 10.856 100 252 4,5 285 5,5 537 4,9
17 Kab.Rembang 4.354 3.971 8.325 4.354 100,0 3.971 100,0 8.325 100 206 4,7 226 5,7 432 5,2
18 Kab.Pati 8.159 7.663 15.822 8.159 100,0 7.663 100,0 15.822 100 249 3,1 276 3,6 525 3,3
19 Kab.Kudus 7.115 6.796 13.911 7.115 100,0 6.796 100,0 13.911 100 257 3,6 287 4,2 544 3,9
20 Kab.Jepara 9.916 9.521 19.437 9.916 100,0 9.521 100,0 19.437 100 303 3,1 308 3,2 611 3,1
21 Kab.Demak 10.124 9.614 19.738 10.124 100,0 9.614 100,0 19.738 100 273 2,7 308 3,2 581 2,9
22 Kab.Semarang 6.647 6.590 13.237 6.647 100,0 6.590 100,0 13.237 100 340 5,1 349 5,3 689 5,2
23 Kab.Temanggung 5.069 4.662 9.731 5.069 100,0 4.662 100,0 9.731 100 174 3,4 209 4,5 383 3,9
24 Kab.Kendal 7.558 6.988 14.546 7.558 100,0 6.988 100,0 14.546 100 353 4,7 320 4,6 673 4,6
25 Kab.Batang 6.335 5.734 12.069 6.335 100,0 5.734 100,0 12.069 100 322 5,1 310 5,4 632 5,2
26 Kab.Pekalongan 8.125 7.531 15.656 8.110 99,8 7.517 99,8 15.627 100 420 5,2 415 5,5 835 5,3
27 Kab.Pemalang 12.619 12.121 24.740 12.619 100,0 12.121 100,0 24.740 100 366 2,9 448 3,7 814 3,3
28 Kab.Tegal 12.912 11.913 24.825 12.912 100,0 11.913 100,0 24.825 100 523 4,1 490 4,1 1.013 4,1
29 Kab.Brebes 15.403 14.548 29.951 15.388 99,9 14.534 99,9 29.922 100 677 4,4 780 5,4 1.457 4,9
30 Kota Magelang 692 718 1.410 692 100,0 718 100,0 1.410 100 38 5,5 51 7,1 89 6,3
31 Kota Surakarta 4.815 4.874 9.689 4.815 100,0 4.875 100,0 9.690 100 98 2,0 115 2,4 213 2,2
32 Kota Salatiga 1.252 1.076 2.328 1.252 100,0 1.076 100,0 2.328 100 43 3,4 68 6,3 111 4,8
33 Kota Semarang 10.942 11.088 22.030 10.942 100,0 11.088 100,0 22.030 100 258 2,4 280 2,5 538 2,4
34 Kota Pekalongan 2.916 2.928 5.844 2.916 100,0 2.928 100,0 5.844 100 117 4,0 124 4,2 241 4,1
35 Kota Tegal 1.921 1.836 3.757 1.921 100,0 1.836 100,0 3.757 100 110 5,7 111 6,0 221 5,9
PROVINSI JAWA TENGAH 261.175 246.887 508.062 261.149 100,0 246.862 100,0 508.011 100 11.470 4,4 11.997 4,9 23.467 4,6

Sumber : Seksi Kesga Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN DAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)*
JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kab.Cilacap 14.253 13.280 27.533 14.239 99,9 13.275 100,0 27.514 99,9 14.144 99,2 13.189 99,3 27.333 99,3
2 Kab.Banyumas 12.737 11.644 24.381 12.725 99,9 11.638 99,9 24.363 99,9 12.530 98,4 11.489 98,7 24.019 98,5
3 Kab.Purbalingga 7.253 6.836 14.089 7.245 99,9 6.828 99,9 14.073 99,9 7.010 96,6 6.659 97,4 13.669 97,0
4 Kab.Banjarnegara 7.362 6.918 14.280 7.313 99,3 6.935 100,2 14.248 99,8 7.324 99,5 6.834 98,8 14.158 99,1
5 Kab.Kebumen 9.744 9.105 18.849 9.740 100,0 9.100 99,9 18.840 100,0 9.535 97,9 8.955 98,4 18.490 98,1
6 Kab.Purworejo 4.588 4.018 8.606 4.574 99,7 4.010 99,8 8.584 99,7 4.535 98,8 3.974 98,9 8.509 98,9
7 Kab.Wonosobo 6.417 5.767 12.184 6.373 99,3 5.760 99,9 12.133 99,6 6.307 98,3 5.672 98,4 11.979 98,3
8 Kab.Magelang 8.301 7.962 16.263 8.321 100,2 7.982 100,3 16.303 100,2 8.297 100,0 7.950 99,8 16.247 99,9
9 Kab.Boyolali 6.953 6.544 13.497 6.950 100,0 6.541 100,0 13.491 100,0 6.767 97,3 6.481 99,0 13.248 98,2
10 Kab.Klaten 7.619 7.088 14.707 7.609 99,9 7.085 100,0 14.694 99,9 7.468 98,0 6.976 98,4 14.444 98,2
11 Kab.Sukoharjo 5.914 5.673 11.587 5.914 100,0 5.673 100,0 11.587 100,0 5.914 100,0 5.673 100,0 11.587 100,0
12 Kab.Wonogiri 4.845 5.459 10.304 4.826 99,6 5.430 99,5 10.256 99,5 4.743 97,9 5.359 98,2 10.102 98,0
13 Kab.Karanganyar 5.934 5.589 11.523 5.940 100,1 5.580 99,8 11.520 100,0 5.896 99,4 5.520 98,8 11.416 99,1
14 Kab.Sragen 6.315 5.987 12.302 6.283 99,5 6.019 100,5 12.302 100,0 6.277 99,4 5.945 99,3 12.222 99,3
15 Kab.Grobogan 10.421 9.634 20.055 10.397 99,8 9.616 99,8 20.013 99,8 10.248 98,3 9.553 99,2 19.801 98,7
16 Kab.Blora 5.645 5.211 10.856 5.645 100,0 5.211 100,0 10.856 100,0 5.577 98,8 5.185 99,5 10.762 99,1
17 Kab.Rembang 4.354 3.971 8.325 4.350 99,9 3.963 99,8 8.313 99,9 4.267 98,0 3.946 99,4 8.213 98,7
18 Kab.Pati 8.159 7.663 15.822 8.159 100,0 7.663 100,0 15.822 100,0 8.069 98,9 7.611 99,3 15.680 99,1
19 Kab.Kudus 7.115 6.796 13.911 7.007 98,5 6.713 98,8 13.720 98,6 7.007 98,5 6.713 98,8 13.720 98,6
20 Kab.Jepara 9.916 9.521 19.437 9.916 100,0 9.511 99,9 19.427 99,9 9.883 99,7 9.458 99,3 19.341 99,5
21 Kab.Demak 10.124 9.614 19.738 10.122 100,0 9.613 100,0 19.735 100,0 10.104 99,8 9.605 99,9 19.709 99,9
22 Kab.Semarang 6.647 6.590 13.237 6.623 99,6 6.545 99,3 13.168 99,5 6.473 97,4 6.423 97,5 12.896 97,4
23 Kab.Temanggung 5.069 4.662 9.731 5.078 100,2 4.671 100,2 9.749 100,2 5.040 99,4 4.621 99,1 9.661 99,3
24 Kab.Kendal 7.558 6.988 14.546 7.558 100,0 6.990 100,0 14.548 100,0 7.114 94,1 7.125 102,0 14.239 97,9
25 Kab.Batang 6.335 5.734 12.069 6.330 99,9 5.728 99,9 12.058 99,9 6.288 99,3 5.696 99,3 11.984 99,3
26 Kab.Pekalongan 8.125 7.531 15.656 8.110 99,8 7.517 99,8 15.627 99,8 7.918 97,5 7.298 96,9 15.216 97,2
27 Kab.Pemalang 12.619 12.121 24.740 12.626 100,1 12.008 99,1 24.634 99,6 12.589 99,8 11.988 98,9 24.577 99,3
28 Kab.Tegal 12.912 11.913 24.825 12.912 100,0 11.913 100,0 24.825 100,0 12.783 99,0 11.770 98,8 24.553 98,9
29 Kab.Brebes 15.403 14.548 29.951 15.365 99,8 14.527 99,9 29.892 99,8 15.189 98,6 14.335 98,5 29.524 98,6
30 Kota Magelang 692 718 1.410 692 100,0 718 100,0 1.410 100,0 681 98,4 715 99,6 1.396 99,0
31 Kota Surakarta 4.815 4.874 9.689 4.814 100,0 4.874 100,0 9.688 100,0 4.808 99,9 4.872 100,0 9.680 99,9
32 Kota Salatiga 1.252 1.076 2.328 1.252 100,0 1.076 100,0 2.328 100,0 1.228 98,1 1.058 98,3 2.286 98,2
33 Kota Semarang 10.942 11.088 22.030 10.942 100,0 11.088 100,0 22.030 100,0 10.942 100,0 11.088 100,0 22.030 100,0
34 Kota Pekalongan 2.916 2.928 5.844 2.898 99,4 2.928 100,0 5.826 99,7 2.926 100,3 2.875 98,2 5.801 99,3
35 Kota Tegal 1.921 1.836 3.757 1.919 99,9 1.836 100,0 3.755 99,9 1.911 99,5 1.832 99,8 3.743 99,6
PROVINSI JAWA TENGAH 261.175 246.887 508.062 260.767 99,8 246.565 99,9 507.332 99,9 257.792 98,7 244.443 99,0 502.235 98,9

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota


Keterangan: *KN Lengkap sama dengan indikator SPM "Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir"
TABEL
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN


NO KABUPATEN/KOTA MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH JUMLAH % JUMLAH JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kab.Cilacap 27.533 23.705 86,1 132.014 111.495 84,5
2 Kab.Banyumas 23.807 15.626 65,6 9.935 6.478 65,2
3 Kab.Purbalingga 14.117 11.665 82,6 10.253 7.032 68,6
4 Kab.Banjarnegara 14.280 10.918 76,5 14.097 9.986 70,8
5 Kab.Kebumen 18.849 17.171 91,1 9.176 7.189 78,3
6 Kab.Purworejo 8.606 6.948 80,7 4.085 3.578 87,6
7 Kab.Wonosobo 12.184 10.661 87,5 11.759 10.075 85,7
8 Kab.Magelang 16.315 14.935 91,5 15.854 12.253 77,3
9 Kab.Boyolali 13.503 13.050 96,6 6.744 5.110 75,8
10 Kab.Klaten 14.707 12.907 87,8 10.381 8.963 86,3
11 Kab.Sukoharjo 11.587 10.704 92,4 10.673 8.416 78,9
12 Kab.Wonogiri 10.304 8.246 80,0 5.323 2.608 49,0
13 Kab.Karanganyar 11.540 7.459 64,6 9.789 6.963 71,1
14 Kab.Sragen 12.302 8.182 66,5 13.053 8.369 64,1
15 Kab.Grobogan 20.055 18.949 94,5 21.244 11.018 51,9
16 Kab.Blora 10.856 8.248 76,0 8.020 6.042 75,3
17 Kab.Rembang 8.325 6.659 80,0 7.795 6.549 84,0
18 Kab.Pati 15.822 12.896 81,5 13.269 10.759 81,1
19 Kab.Kudus 13.911 8.716 62,7 37.393 18.177 48,6
20 Kab.Jepara 19.437 19.280 99,2 11.530 8.552 74,2
21 Kab.Demak 19.738 18.647 94,5 9.297 6.367 68,5
22 Kab.Semarang 13.237 11.078 83,7 5.931 3.416 57,6
23 Kab.Temanggung 9.731 8.665 89,0 5.849 4.903 83,8
24 Kab.Kendal 14.546 11.354 78,1 14.350 7.906 55,1
25 Kab.Batang 12.069 9.976 82,7 8.587 5.417 63,1
26 Kab.Pekalongan 15.615 15.106 96,7 5.736 4.804 83,8
27 Kab.Pemalang 24.740 21.251 85,9 9.397 5.518 58,7
28 Kab.Tegal 24.825 22.886 92,2 13.982 11.009 78,7
29 Kab.Brebes 29.951 25.289 84,4 29.327 19.058 65,0
30 Kota Magelang 1.410 615 43,6 4.299 2.562 59,6
31 Kota Surakarta 9.689 9.688 100,0 5.141 4.265 83,0
32 Kota Salatiga 2.328 1.966 84,5 665 490 73,7
33 Kota Semarang 22.030 18.818 85,4 11.655 8.381 71,9
34 Kota Pekalongan 5.905 5.740 97,2 4.448 2.440 54,9
35 Kota Tegal 3.757 3.244 86,3 3.244 2.164 66,7
PROVINSI JAWA TENGAH 507.611 431.248 85,0 494.295 358.312 72,5

Sumber : Seksi Kesga Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini
TABEL
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P
BAYI*
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kab.Cilacap 14.253 13.280 27.533 13.429 94,2 12.975 97,7 26.404 95,9
2 Kab.Banyumas 12.608 11.660 24.268 12.608 100,0 11.660 100,0 24.268 100,0
3 Kab.Purbalingga 7.255 6.837 14.092 6.814 93,9 6.261 91,6 13.075 92,8
4 Kab.Banjarnegara 7.364 6.919 14.283 7.454 101,2 7.105 102,7 14.559 101,9
5 Kab.Kebumen 9.767 9.384 19.151 9.539 97,7 9.046 96,4 18.585 97,0
6 Kab.Purworejo 4.676 4.318 8.994 4.314 92,3 4.009 92,8 8.323 92,5
7 Kab.Wonosobo 6.165 6.065 12.230 6.008 97,5 5.701 94,0 11.709 95,7
8 Kab.Magelang 9.743 9.257 19.000 8.196 84,1 7.947 85,8 16.143 85,0
9 Kab.Boyolali 7.344 7.332 14.676 7.282 99,2 7.270 99,2 14.552 99,2
10 Kab.Klaten 7.895 7.262 15.157 7.566 95,8 7.107 97,9 14.673 96,8
11 Kab.Sukoharjo 5.914 5.673 11.587 5.914 100,0 5.673 100,0 11.587 100,0
12 Kab.Wonogiri 4.826 5.430 10.256 3.824 79,2 4.353 80,2 8.177 79,7
13 Kab.Karanganyar 5.934 5.589 11.523 5.934 100,0 5.589 100,0 11.523 100,0
14 Kab.Sragen 6.315 5.987 12.302 6.138 97,2 6.080 101,6 12.218 99,3
15 Kab.Grobogan 10.421 9.634 20.055 9.465 90,8 8.942 92,8 18.407 91,8
16 Kab.Blora 6.043 5.579 11.622 5.969 98,8 5.552 99,5 11.521 99,1
17 Kab.Rembang 4.580 4.312 8.892 4.580 100,0 4.312 100,0 8.892 100,0
18 Kab.Pati 8.159 7.663 15.822 8.496 104,1 8.001 104,4 16.497 104,3
19 Kab.Kudus 7.115 6.796 13.911 6.810 95,7 6.712 98,8 13.522 97,2
20 Kab.Jepara 9.916 9.521 19.437 9.788 98,7 9.553 100,3 19.341 99,5
21 Kab.Demak 10.491 9.832 20.323 10.491 100,0 9.832 100,0 20.323 100,0
22 Kab.Semarang 7.389 7.494 14.883 7.181 97,2 7.154 95,5 14.335 96,3
23 Kab.Temanggung 5.078 4.671 9.749 4.851 95,5 4.339 92,9 9.190 94,3
24 Kab.Kendal 7.558 6.990 14.548 5.523 73,1 5.541 79,3 11.064 76,1
25 Kab.Batang 6.335 5.734 12.069 5.785 91,3 5.602 97,7 11.387 94,3
26 Kab.Pekalongan 8.468 7.529 15.997 6.707 79,2 6.305 83,7 13.012 81,3
27 Kab.Pemalang 9.527 9.287 18.814 9.601 100,8 9.508 102,4 19.109 101,6
28 Kab.Tegal 14.056 12.860 26.916 12.779 90,9 12.575 97,8 25.354 94,2
29 Kab.Brebes 15.863 14.749 30.612 14.085 88,8 13.517 91,6 27.602 90,2
30 Kota Magelang 691 719 1.410 680 98,4 695 96,7 1.375 97,5
31 Kota Surakarta 4.815 4.875 9.690 4.815 100,0 4.875 100,0 9.690 100,0
32 Kota Salatiga 1.252 1.076 2.328 1.045 83,5 882 82,0 1.927 82,8
33 Kota Semarang 11.183 10.847 22.030 11.183 100,0 10.847 100,0 22.030 100,0
34 Kota Pekalongan 2.936 2.976 5.912 2.674 91,1 2.748 92,3 5.422 91,7
35 Kota Tegal 1.921 1.836 3.757 1.805 94,0 1.736 94,6 3.541 94,3
PROVINSI JAWA TENGAH 263.856 249.973 513.829 249.333 94,5 240.004 96,0 489.337 95,2

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 37

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KABUPATEN/KOTA
DESA/KELURAHAN* UCI UCI

1 2 3 4 5
1 Kab.Cilacap 284 198 69,72
2 Kab.Banyumas 331 107 32,33
3 Kab.Purbalingga 239 201 84,10
4 Kab.Banjarnegara 278 203 73,02
5 Kab.Kebumen 460 327 71,09
6 Kab.Purworejo 494 493 99,80
7 Kab.Wonosobo 265 249 93,96
8 Kab.Magelang 372 372 100,00
9 Kab.Boyolali 267 246 92,13
10 Kab.Klaten 401 401 100,00
11 Kab.Sukoharjo 167 167 100,00
12 Kab.Wonogiri 294 186 63,27
13 Kab.Karanganyar 177 162 91,53
14 Kab.Sragen 208 207 99,52
15 Kab.Grobogan 280 280 100,00
16 Kab.Blora 295 295 100,00
17 Kab.Rembang 294 294 100,00
18 Kab.Pati 406 328 80,79
19 Kab.Kudus 132 132 100,00
20 Kab.Jepara 195 152 77,95
21 Kab.Demak 249 217 87,15
22 Kab.Semarang 235 223 94,89
23 Kab.Temanggung 289 288 99,65
24 Kab.Kendal 286 121 42,31
25 Kab.Batang 248 219 88,31
26 Kab.Pekalongan 285 281 98,60
27 Kab.Pemalang 222 192 86,49
28 Kab.Tegal 287 212 73,87
29 Kab.Brebes 297 276 92,93
30 Kota Magelang 17 17 100,00
31 Kota Surakarta 54 54 100,00
32 Kota Salatiga 23 23 100,00
33 Kota Semarang 177 174 98,31
34 Kota Pekalongan 27 27 100,00
35 Kota Tegal 27 27 100,00
PROVINSI JAWA TENGAH 8.562 7.351 85,86

Sumber: Program Imunisasi


Keterangan: * Data BPS
TABEL
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KABUPATEN/KOTA < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Kab.Cilacap 14.253 13.280 27.533 11.021 77,3 10.750 80,9 21.771 79,1 353 2,5 336 2,5 689 2,5 6.967 48,9 6.879 51,8 13.846 50,3
2 Kab.Banyumas 12.737 11.644 24.381 11.984 94,1 11.226 96,4 23.210 95,2 592 4,6 494 4,2 1.086 4,5 12.534 98,4 11.629 99,9 24.163 99,1
3 Kab.Purbalingga 7.253 6.836 14.089 4.965 68,5 4.709 68,9 9.674 68,7 1.699 23,4 1.517 22,2 3.216 22,8 6.596 90,9 6.317 92,4 12.913 91,7
4 Kab.Banjarnegara 7.362 6.918 14.280 6.962 94,6 6.527 94,3 13.489 94,5 137 1,9 144 2,1 281 2,0 6.753 91,7 6.558 94,8 13.311 93,2
5 Kab.Kebumen 9.744 9.105 18.849 8.111 83,2 8.110 89,1 16.221 86,1 302 3,1 358 3,9 660 3,5 9.115 93,5 8.830 97,0 17.945 95,2
6 Kab.Purworejo 4.588 4.018 8.606 3.302 72,0 3.053 76,0 6.355 73,8 227 4,9 208 5,2 435 5,1 3.777 82,3 3.412 84,9 7.189 83,5
7 Kab.Wonosobo 6.417 5.767 12.184 5.871 91,5 5.386 93,4 11.257 92,4 53 0,8 55 1,0 108 0,9 6.222 97,0 5.589 96,9 11.811 96,9
8 Kab.Magelang 8.301 7.962 16.263 10.239 123,3 9.905 124,4 20.144 123,9 5 0,1 6 0,1 11 0,1 10.127 122,0 9.855 123,8 19.982 122,9
9 Kab.Boyolali 6.953 6.544 13.497 6.874 98,9 6.466 98,8 13.340 98,8 75 1,1 74 1,1 149 1,1 6.587 94,7 6.364 97,2 12.951 96,0
10 Kab.Klaten 7.619 7.088 14.707 6.978 91,6 6.513 91,9 13.491 91,7 457 6,0 457 6,4 914 6,2 7.373 96,8 6.819 96,2 14.192 96,5
11 Kab.Sukoharjo 5.914 5.673 11.587 5.428 91,8 5.292 93,3 10.720 92,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5.555 93,9 5.321 93,8 10.876 93,9
12 Kab.Wonogiri 4.845 5.459 10.304 5.176 106,8 4.641 85,0 9.817 95,3 27 0,6 32 0,6 59 0,6 5.151 106,3 4.764 87,3 9.915 96,2
13 Kab.Karanganyar 5.934 5.589 11.523 5.738 96,7 5.441 97,4 11.179 97,0 38 0,6 32 0,6 70 0,6 5.438 91,6 5.190 92,9 10.628 92,2
14 Kab.Sragen 6.315 5.987 12.302 4.531 71,7 4.437 74,1 8.968 72,9 582 9,2 510 8,5 1.092 8,9 4.407 69,8 4.215 70,4 8.622 70,1
15 Kab.Grobogan 10.421 9.634 20.055 8.688 83,4 8.066 83,7 16.754 83,5 1.101 10,6 1.061 11,0 2.162 10,8 10.251 98,4 9.638 100,0 19.889 99,2
16 Kab.Blora 5.645 5.211 10.856 5.457 96,7 4.966 95,3 10.423 96,0 180 3,2 173 3,3 353 3,3 5.453 96,6 5.050 96,9 10.503 96,7
17 Kab.Rembang 4.354 3.971 8.325 4.259 97,8 3.976 100,1 8.235 98,9 2 0,0 2 0,1 4 0,0 4.272 98,1 3.886 97,9 8.158 98,0
18 Kab.Pati 8.159 7.663 15.822 9.277 113,7 8.685 113,3 17.962 113,5 630 7,7 676 8,8 1.306 8,3 9.652 118,3 9.083 118,5 18.735 118,4
19 Kab.Kudus 7.115 6.796 13.911 6.965 97,9 6.609 97,2 13.574 97,6 37 0,5 30 0,4 67 0,5 6.797 95,5 6.784 99,8 13.581 97,6
20 Kab.Jepara 9.916 9.521 19.437 9.268 93,5 8.912 93,6 18.180 93,5 27 0,3 27 0,3 54 0,3 7.788 78,5 7.589 79,7 15.377 79,1
21 Kab.Demak 10.124 9.614 19.738 9.435 93,2 9.422 98,0 18.857 95,5 25 0,2 26 0,3 51 0,3 9.071 89,6 8.633 89,8 17.704 89,7
22 Kab.Semarang 6.647 6.590 13.237 5.996 90,2 5.976 90,7 11.972 90,4 175 2,6 158 2,4 333 2,5 6.342 95,4 6.150 93,3 12.492 94,4
23 Kab.Temanggung 5.069 4.662 9.731 4.859 95,9 4.424 94,9 9.283 95,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4.849 95,7 4.558 97,8 9.407 96,7
24 Kab.Kendal 7.558 6.988 14.546 4.770 63,1 4.391 62,8 9.161 63,0 1 0,0 0 0,0 1 0,0 4.371 57,8 3.925 56,2 8.296 57,0
25 Kab.Batang 6.335 5.734 12.069 5.855 92,4 5.297 92,4 11.152 92,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5.904 93,2 5.334 93,0 11.238 93,1
26 Kab.Pekalongan 8.125 7.531 15.656 5.423 66,7 5.076 67,4 10.499 67,1 263 3,2 247 3,3 510 3,3 5.464 67,2 5.038 66,9 10.502 67,1
27 Kab.Pemalang 12.619 12.121 24.740 8.734 69,2 8.196 67,6 16.930 68,4 1.001 7,9 974 8,0 1.975 8,0 8.917 70,7 8.730 72,0 17.647 71,3
28 Kab.Tegal 12.912 11.913 24.825 11.501 89,1 10.561 88,7 22.062 88,9 59 0,5 48 0,4 107 0,4 11.583 89,7 10.564 88,7 22.147 89,2
29 Kab.Brebes 15.403 14.548 29.951 12.416 80,6 11.774 80,9 24.190 80,8 1.692 11,0 1.569 10,8 3.261 10,9 12.671 82,3 12.256 84,2 24.927 83,2
30 Kota Magelang 692 718 1.410 678 98,0 709 98,7 1.387 98,4 7 1,0 7 1,0 14 1,0 708 102,3 762 106,1 1.470 104,3
31 Kota Surakarta 4.815 4.874 9.689 4.785 99,4 4.902 100,6 9.687 100,0 12 0,2 15 0,3 27 0,3 4.746 98,6 4.887 100,3 9.633 99,4
32 Kota Salatiga 1.252 1.076 2.328 1.255 100,2 1.087 101,0 2.342 100,6 4 0,3 5 0,5 9 0,4 1.361 108,7 1.243 115,5 2.604 111,9
33 Kota Semarang 10.942 11.088 22.030 8.427 77,0 8.671 78,2 17.098 77,6 3.535 32,3 3.628 32,7 7.163 32,5 11.765 107,5 12.130 109,4 23.895 108,5
34 Kota Pekalongan 2.916 2.928 5.844 2.802 96,1 2.875 98,2 5.677 97,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.796 95,9 2.858 97,6 5.654 96,7
35 Kota Tegal 1.921 1.836 3.757 1.878 97,8 1.830 99,7 3.708 98,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.648 85,8 1.646 89,7 3.294 87,7
PROVINSI JAWA TENGAH 261.175 246.887 508.062 229.908 88,0 218.861 88,6 448.769 88,3 13.298 5,1 12.869 5,2 26.167 5,2 233.011 89,2 222.486 90,1 455.497 89,7

Sumber: Program Imunisasi


CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI*
DPT-HB-Hib3 POLIO 4 CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KABUPATEN/KOTA (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Kab.Cilacap 12.651 12.013 24.664 8.787 69,5 8.456 70,4 17.243 69,9 6.641 52,5 6.254 52,1 12.895 52,3 8.357 66,1 8.013 66,7 16.370 66,4 7.799 61,7 7.511 62,5 15.311 62,1
2 Kab.Banyumas 12.524 12.182 24.706 8.546 68,2 7.668 62,9 16.214 65,6 9.990 79,8 9.397 77,1 19.387 78,5 10.900 87,0 10.103 82,9 21.003 85,0 10.576 84,4 9.781 80,3 20.357 82,4
3 Kab.Purbalingga 6.983 6.996 13.979 6.019 86,2 5.637 80,6 11.656 83,4 5.943 85,1 5.610 80,2 11.553 82,6 6.307 90,3 6.016 86,0 12.323 88,2 6.309 90,3 6.016 86,0 12.325 88,2
4 Kab.Banjarnegara 6.569 6.606 13.175 5.740 87,4 5.610 84,9 11.350 86,1 5.731 87,2 5.645 85,5 11.376 86,3 6.512 99,1 6.139 92,9 12.651 96,0 6.461 98,4 6.062 91,8 12.523 95,1
5 Kab.Kebumen 8.425 7.863 16.288 4.843 57,5 4.544 57,8 9.388 57,6 6.213 73,7 5.631 71,6 11.844 72,7 8.442 100,2 7.880 100,2 16.322 100,2 8.017 95,2 7.556 96,1 15.573 95,6
6 Kab.Purworejo 4.455 4.291 8.746 2.814 63,2 2.666 62,1 5.480 62,7 2.617 58,7 2.528 58,9 5.145 58,8 3.031 68,0 2.958 68,9 5.989 68,5 3.143 70,5 3.067 71,5 6.210 71,0
7 Kab.Wonosobo 5.611 5.543 11.154 4.753 84,7 4.397 79,3 9.150 82,0 4.640 82,7 4.486 80,9 9.126 81,8 5.949 106,0 5.297 95,6 11.246 100,8 5.895 105,1 5.284 95,3 11.179 100,2
8 Kab.Magelang 8.932 8.735 17.667 9.779 109,5 9.357 107,1 19.136 108,3 9.718 108,8 9.380 107,4 19.098 108,1 9.761 109,3 9.392 107,5 19.153 108,4 9.022 101,0 8.670 99,3 17.692 100,1
9 Kab.Boyolali 6.832 6.600 13.432 6.313 92,4 6.141 93,0 12.454 92,7 6.196 90,7 6.025 91,3 12.221 91,0 6.827 99,9 6.540 99,1 13.367 99,5 6.996 102,4 6.775 102,7 13.771 102,5
10 Kab.Klaten 7.649 7.746 15.395 7.203 94,2 6.739 87,0 13.942 90,6 7.197 94,1 6.744 87,1 13.941 90,6 7.519 98,3 7.151 92,3 14.670 95,3 7.306 95,5 6.910 89,2 14.216 92,3
11 Kab.Sukoharjo 5.795 5.911 11.706 5.407 93,3 5.080 85,9 10.487 89,6 5.482 94,6 5.284 89,4 10.766 92,0 5.510 95,1 5.416 91,6 10.926 93,3 5.530 95,4 5.479 92,7 11.009 94,0
12 Kab.Wonogiri 4.930 4.963 9.893 3.317 67,3 3.235 65,2 6.552 66,2 2.856 57,9 2.727 54,9 5.583 56,4 4.069 82,5 3.980 80,2 8.049 81,4 3.985 80,8 3.904 78,7 7.889 79,7
13 Kab.Karanganyar 6.034 5.955 11.989 4.744 78,6 4.506 75,7 9.250 77,2 4.765 79,0 4.479 75,2 9.244 77,1 5.308 88,0 5.083 85,4 10.391 86,7 5.276 87,4 5.023 84,3 10.299 85,9
14 Kab.Sragen 5.774 5.666 11.440 4.019 69,6 3.844 67,8 7.863 68,7 4.235 73,3 3.977 70,2 8.212 71,8 4.948 85,7 4.704 83,0 9.652 84,4 4.634 80,3 4.519 79,8 9.153 80,0
15 Kab.Grobogan 9.308 9.231 18.539 6.555 70,4 6.321 68,5 12.876 69,5 6.392 68,7 6.187 67,0 12.579 67,9 8.410 90,4 7.884 85,4 16.294 87,9 8.351 89,7 7.831 84,8 16.182 87,3
16 Kab.Blora 5.291 4.985 10.276 4.577 86,5 4.435 89,0 9.012 87,7 4.395 83,1 4.236 85,0 8.631 84,0 5.637 106,5 5.407 108,5 11.044 107,5 5.540 104,7 5.318 106,7 10.858 105,7
17 Kab.Rembang 4.098 3.975 8.073 3.674 89,7 3.215 80,9 6.889 85,3 3.515 85,8 3.258 82,0 6.773 83,9 4.474 109,2 4.055 102,0 8.529 105,6 4.000 97,6 3.775 95,0 7.775 96,3
18 Kab.Pati 8.061 7.901 15.962 1.926 23,9 1.928 24,4 3.854 24,1 1.891 23,5 1.881 23,8 3.772 23,6 9.306 115,4 8.601 108,9 17.907 112,2 9.262 114,9 8.651 109,5 17.913 112,2
19 Kab.Kudus 5.999 6.011 12.010 7.006 116,8 6.864 114,2 13.870 115,5 7.059 117,7 6.961 115,8 14.020 116,7 6.775 112,9 6.860 114,1 13.635 113,5 6.974 116,3 7.378 122,7 14.352 119,5
20 Kab.Jepara 9.875 10.043 19.918 5.629 57,0 5.605 55,8 11.234 56,4 5.871 59,5 5.821 58,0 11.692 58,7 7.191 72,8 7.029 70,0 14.220 71,4 7.155 72,5 6.987 69,6 14.142 71,0
21 Kab.Demak 8.579 8.812 17.391 5.899 68,8 5.599 63,5 11.498 66,1 5.979 69,7 5.665 64,3 11.644 67,0 8.320 97,0 7.800 88,5 16.120 92,7 7.750 90,3 7.332 83,2 15.082 86,7
22 Kab.Semarang 7.389 7.494 14.883 4.978 67,4 4.962 66,2 9.940 66,8 4.981 67,4 5.013 66,9 9.994 67,2 5.709 77,3 5.410 72,2 11.119 74,7 5.623 76,1 5.330 71,1 10.953 73,6
23 Kab.Temanggung 5.377 5.315 10.692 3.761 69,9 3.509 66,0 7.270 68,0 3.826 71,2 3.502 65,9 7.328 68,5 4.545 84,5 4.197 79,0 8.742 81,8 4.111 76,5 3.741 70,4 7.852 73,4
24 Kab.Kendal 6.852 6.900 13.752 2.140 31,2 1.946 28,2 4.086 29,7 2.102 30,7 1.884 27,3 3.986 29,0 3.085 45,0 2.772 40,2 5.857 42,6 2.892 42,2 2.597 37,6 5.489 39,9
25 Kab.Batang 5.559 5.394 10.953 4.479 80,6 4.112 76,2 8.591 78,4 4.449 80,0 4.088 75,8 8.537 77,9 5.278 94,9 5.090 94,4 10.368 94,7 5.286 95,1 5.090 94,4 10.376 94,7
26 Kab.Pekalongan 6.853 6.796 13.649 3.541 51,7 3.497 51,5 7.038 51,6 3.480 50,8 3.372 49,6 6.852 50,2 4.565 66,6 4.323 63,6 8.888 65,1 4.707 68,7 4.484 66,0 9.191 67,3
27 Kab.Pemalang 9.527 9.287 18.814 5.123 53,8 5.120 55,1 10.243 54,4 5.486 57,6 5.460 58,8 10.946 58,2 9.031 94,8 8.967 96,6 17.998 95,7 8.615 90,4 8.546 92,0 17.161 91,2
28 Kab.Tegal 11.248 10.742 21.990 7.953 70,7 7.258 67,6 15.211 69,2 8.538 75,9 7.880 73,4 16.418 74,7 10.714 95,3 9.978 92,9 20.692 94,1 10.021 89,1 9.315 86,7 19.336 87,9
29 Kab.Brebes 13.469 12.924 26.393 9.213 68,4 8.843 68,4 18.056 68,4 9.586 71,2 9.254 71,6 18.840 71,4 12.044 89,4 11.583 89,6 23.627 89,5 10.395 77,2 10.161 78,6 20.556 77,9
30 Kota Magelang 749 791 1.540 729 97,3 725 91,7 1.454 94,4 717 95,7 714 90,3 1.431 92,9 690 92,1 705 89,1 1.395 90,6 607 81,0 605 76,5 1.212 78,7
31 Kota Surakarta 3.219 3.401 6.620 4.678 145,3 4.788 140,8 9.466 143,0 4.731 147,0 4.828 142,0 9.559 144,4 4.605 143,1 4.729 139,0 9.334 141,0 4.523 140,5 4.646 136,6 9.169 138,5
32 Kota Salatiga 1.430 1.455 2.885 1.394 97,5 1.322 90,9 2.716 94,1 1.393 97,4 1.323 90,9 2.716 94,1 1.394 97,5 1.298 89,2 2.692 93,3 1.372 95,9 1.268 87,1 2.640 91,5
33 Kota Semarang 12.916 13.648 26.564 11.221 86,9 11.537 84,5 22.757 85,7 11.323 87,7 11.690 85,7 23.013 86,6 11.721 90,7 11.847 86,8 23.568 88,7 11.711 90,7 12.284 90,0 23.995 90,3
34 Kota Pekalongan 2.308 2.275 4.583 2.502 108,4 2.626 115,4 5.128 111,9 2.547 110,4 2.678 117,7 5.225 114,0 2.680 116,1 2.677 117,7 5.357 116,9 2.312 100,2 2.376 104,4 4.688 102,3
35 Kota Tegal 1.897 1.861 3.758 1.436 75,7 1.419 76,2 2.855 76,0 1.396 73,6 1.395 75,0 2.791 74,3 1.370 72,2 1.373 73,8 2.743 73,0 1.384 73,0 1.387 74,5 2.771 73,7
PROVINSI JAWA TENGAH 243.168 240.311 483.479 180.698 74,3 173.511 72,2 354.209 73,3 181.881 74,8 175.257 72,9 357.139 73,9 220.984 90,9 211.257 87,9 432.241 89,4 213.541 87,8 205.660 85,6 419.200 86,7

Sumber: Program Imunisasi


Keterangan: MR = measles rubella
* penduduk sasaran program (KMK No. HK.01.07-MENKES-5675-2021)
TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN
(BADUTA) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA* DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kab.Cilacap 25.542 24.514 50.056 4.787 18,7 4.567 18,6 9.354 18,7 5.112 20,0 4.958 20,2 10.070 20,1
2 Kab.Banyumas 25.111 24.425 49.536 3.898 15,5 3.596 14,7 7.494 15,1 4.305 17,1 4.042 16,5 8.347 16,9
3 Kab.Purbalingga 14.133 14.124 28.257 5.329 37,7 5.033 35,6 10.362 36,7 4.475 31,7 4.400 31,2 8.875 31,4
4 Kab.Banjarnegara 13.270 13.359 26.629 4.696 35,4 4.465 33,4 9.161 34,4 4.493 33,9 4.272 32,0 8.765 32,9
5 Kab.Kebumen 16.917 16.068 32.985 3.147 18,6 3.116 19,4 6.263 19,0 5.643 33,4 5.343 33,3 10.986 33,3
6 Kab.Purworejo 8.903 8.641 17.544 2.193 24,6 2.049 23,7 4.242 24,2 1.908 21,4 1.829 21,2 3.737 21,3
7 Kab.Wonosobo 11.413 11.337 22.750 3.501 30,7 3.416 30,1 6.917 30,4 4.779 41,9 4.569 40,3 9.348 41,1
8 Kab.Magelang 17.822 17.528 35.350 5.989 33,6 5.610 32,0 11.599 32,8 6.433 36,1 6.374 36,4 12.807 36,2
9 Kab.Boyolali 13.682 13.274 26.956 5.226 38,2 5.076 38,2 10.302 38,2 5.481 40,1 5.174 39,0 10.655 39,5
10 Kab.Klaten 15.246 15.299 30.545 6.709 44,0 6.486 42,4 13.195 43,2 5.565 36,5 5.373 35,1 10.938 35,8
11 Kab.Sukoharjo 11.634 11.690 23.324 6.196 53,3 6.236 53,3 12.432 53,3 6.199 53,3 6.149 52,6 12.348 52,9
12 Kab.Wonogiri 10.018 10.064 20.082 2.814 28,1 2.745 27,3 5.559 27,7 2.976 29,7 2.894 28,8 5.870 29,2
13 Kab.Karanganyar 12.175 11.961 24.136 3.682 30,2 3.312 27,7 6.994 29,0 3.709 30,5 3.479 29,1 7.188 29,8
14 Kab.Sragen 11.604 11.345 22.949 3.083 26,6 3.066 27,0 6.149 26,8 4.056 35,0 4.121 36,3 8.177 35,6
15 Kab.Grobogan 18.853 18.631 37.484 1.686 8,9 1.570 8,4 3.256 8,7 2.517 13,4 2.387 12,8 4.904 13,1
16 Kab.Blora 10.754 10.224 20.978 3.824 35,6 3.781 37,0 7.605 36,3 4.484 41,7 4.358 42,6 8.842 42,1
17 Kab.Rembang 8.200 7.922 16.122 3.163 38,6 3.044 38,4 6.207 38,5 3.312 40,4 2.995 37,8 6.307 39,1
18 Kab.Pati 16.107 15.728 31.835 7.338 45,6 6.870 43,7 14.208 44,6 6.822 42,4 6.391 40,6 13.213 41,5
19 Kab.Kudus 12.027 11.904 23.931 6.993 58,1 7.016 58,9 14.009 58,5 6.724 55,9 6.716 56,4 13.440 56,2
20 Kab.Jepara 19.795 19.924 39.719 4.042 20,4 4.008 20,1 8.050 20,3 3.954 20,0 4.229 21,2 8.183 20,6
21 Kab.Demak 17.223 17.428 34.651 3.980 23,1 3.822 21,9 7.802 22,5 5.210 30,3 5.090 29,2 10.300 29,7
22 Kab.Semarang 14.790 14.818 29.608 2.879 19,5 2.850 19,2 5.729 19,3 3.441 23,3 3.450 23,3 6.891 23,3
23 Kab.Temanggung 10.809 10.648 21.457 3.269 30,2 3.025 28,4 6.294 29,3 3.387 31,3 3.264 30,7 6.651 31,0
24 Kab.Kendal 13.673 13.681 27.354 840 6,1 727 5,3 1.567 5,7 729 5,3 657 4,8 1.386 5,1
25 Kab.Batang 11.093 10.786 21.879 2.830 25,5 2.818 26,1 5.648 25,8 3.183 28,7 3.056 28,3 6.239 28,5
26 Kab.Pekalongan 13.784 13.606 27.390 2.295 16,6 2.085 15,3 4.380 16,0 2.180 15,8 2.058 15,1 4.238 15,5
27 Kab.Pemalang 19.297 18.922 38.219 2.831 14,7 2.713 14,3 5.544 14,5 4.275 22,2 4.340 22,9 8.615 22,5
28 Kab.Tegal 22.675 21.775 44.450 3.322 14,7 3.135 14,4 6.457 14,5 4.988 22,0 4.695 21,6 9.683 21,8
29 Kab.Brebes 26.921 26.036 52.957 5.372 20,0 5.047 19,4 10.419 19,7 5.538 20,6 5.320 20,4 10.858 20,5
30 Kota Magelang 1.488 1.520 3.008 558 37,5 581 38,2 1.139 37,9 491 33,0 503 33,1 994 33,0
31 Kota Surakarta 6.369 6.540 12.909 4.938 77,5 4.971 76,0 9.909 76,8 4.639 72,8 4.688 71,7 9.327 72,3
32 Kota Salatiga 2.799 2.799 5.598 1.282 45,8 1.234 44,1 2.516 44,9 1.142 40,8 1.148 41,0 2.290 40,9
33 Kota Semarang 25.570 26.237 51.807 11.068 43,3 11.375 43,4 22.443 43,3 10.799 42,2 11.079 42,2 21.878 42,2
34 Kota Pekalongan 4.613 4.504 9.117 1.740 37,7 1.829 40,6 3.569 39,1 1.648 35,7 1.698 37,7 3.346 36,7
35 Kota Tegal 3.744 3.665 7.409 939 25,1 969 26,4 1.908 25,8 758 20,2 803 21,9 1.561 21,1
PROVINSI JAWA TENGAH 488.054 480.927 968.981 136.439 28,0 132.243 27,5 268.682 27,7 145.355 29,8 141.902 29,5 287.257 29,6

Sumber: Program Imunisasi


Keterangan : * penduduk sasaran program (KMK No. HK.01.07-MENKES-5675-2021)
TABEL 41

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT


KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KABUPATEN/KOTA MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kab.Cilacap 28.739 28.747 100,0 105.597 105.847 100,2 134.336 134.594 100,2
2 Kab.Banyumas 26.060 26.060 100,0 96.177 96.176 100,0 122.237 122.236 100,0
3 Kab.Purbalingga 17.552 17.462 99,5 54.492 54.325 99,7 72.044 71.787 99,6
4 Kab.Banjarnegara 16.234 16.020 98,7 58.797 58.533 99,6 75.031 74.553 99,4
5 Kab.Kebumen 19.578 19.554 99,9 67.778 65.750 97,0 87.356 85.304 97,7
6 Kab.Purworejo 10.288 10.288 100,0 37.895 37.895 100,0 48.183 48.183 100,0
7 Kab.Wonosobo 13.032 13.028 100,0 47.335 47.325 100,0 60.367 60.353 100,0
8 Kab.Magelang 19.814 19.814 100,0 35.798 35.794 100,0 55.612 55.608 100,0
9 Kab.Boyolali 14.634 14.634 100,0 55.158 57.053 103,4 69.792 71.687 102,7
10 Kab.Klaten 16.508 16.508 100,0 62.185 62.185 100,0 78.693 78.693 100,0
11 Kab.Sukoharjo 12.106 12.120 100,1 42.042 41.972 99,8 54.148 54.092 99,9
12 Kab.Wonogiri 13.589 13.584 100,0 47.784 47.784 100,0 61.373 61.368 100,0
13 Kab.Karanganyar 13.964 13.964 100,0 49.190 49.190 100,0 63.154 63.154 100,0
14 Kab.Sragen 13.462 15.570 115,7 52.394 48.369 92,3 65.856 63.939 97,1
15 Kab.Grobogan 25.191 23.994 95,2 82.147 80.220 97,7 107.338 104.214 97,1
16 Kab.Blora 10.715 10.677 99,6 45.121 45.121 100,0 55.836 55.798 99,9
17 Kab.Rembang 9.164 9.164 100,0 36.648 36.648 100,0 45.812 45.812 100,0
18 Kab.Pati 18.411 18.411 100,0 65.254 65.254 100,0 83.665 83.665 100,0
19 Kab.Kudus 16.755 16.588 99,0 52.543 52.543 100,0 69.298 69.131 99,8
20 Kab.Jepara 21.799 21.154 97,0 66.671 65.457 98,2 88.470 86.611 97,9
21 Kab.Demak 20.248 20.248 100,0 77.422 77.422 100,0 97.670 97.670 100,0
22 Kab.Semarang 15.539 15.539 100,0 56.842 56.842 100,0 72.381 72.381 100,0
23 Kab.Temanggung 11.602 11.594 99,9 40.401 40.401 100,0 52.003 51.995 100,0
24 Kab.Kendal 18.137 18.137 100,0 58.526 58.526 100,0 76.663 76.663 100,0
25 Kab.Batang 13.323 11.706 87,9 47.355 36.356 76,8 60.678 48.062 79,2
26 Kab.Pekalongan 19.256 19.256 100,0 57.457 57.457 100,0 76.713 76.713 100,0
27 Kab.Pemalang 26.756 26.485 99,0 86.307 84.207 97,6 113.063 110.692 97,9
28 Kab.Tegal 29.052 29.042 100,0 98.594 97.901 99,3 127.646 126.943 99,4
29 Kab.Brebes 32.276 31.787 98,5 112.548 111.068 98,7 144.824 142.855 98,6
30 Kota Magelang 2.053 1.341 65,3 6.368 5.991 94,1 8.421 7.332 87,1
31 Kota Surakarta 9.914 9.914 100,0 25.636 25.636 100,0 35.550 35.550 100,0
32 Kota Salatiga 1.939 1.939 100,0 10.967 10.967 100,0 12.906 12.906 100,0
33 Kota Semarang 22.138 21.818 98,6 81.523 76.235 93,5 103.661 98.053 94,6
34 Kota Pekalongan 4.603 4.603 100,0 17.828 17.828 100,0 22.431 22.431 100,0
35 Kota Tegal 3.176 3.176 100,0 10.156 10.094 99,4 13.332 13.270 99,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 567.607 563.926 99,4 1.948.936 1.920.372 98,5 2.516.543 2.484.298 98,7

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan
mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus. Untuk perhitungan anak balita
12-59 bulan yang mendapat vitamin A menggunakan data bulan Agustus.
TABEL 42

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN BALITA


JUMLAH BALITA
NO KABUPATEN/KOTA L P L+ P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kab.Cilacap 53.365 51.309 104.674 44.278 83,0 43.623 85,0 87.901 84,0
2 Kab.Banyumas 50.002 47.853 97.855 50.002 100,0 47.853 100,0 97.855 100,0
3 Kab.Purbalingga 29.428 28.413 57.841 25.170 85,5 24.289 85,5 49.459 85,5
4 Kab.Banjarnegara 37.419 35.662 73.081 29.209 78,1 28.574 80,1 57.783 79,1
5 Kab.Kebumen 37.721 37.768 75.489 37.001 98,1 36.990 97,9 73.991 98,0
6 Kab.Purworejo 18.073 17.115 35.188 15.528 85,9 15.008 87,7 30.536 86,8
7 Kab.Wonosobo 32.534 31.890 64.424 29.436 90,5 28.459 89,2 57.895 89,9
8 Kab.Magelang 44.590 43.320 87.910 36.739 82,4 37.643 86,9 74.382 84,6
9 Kab.Boyolali 29.489 32.533 62.022 29.289 99,3 30.007 92,2 59.296 95,6
10 Kab.Klaten 32.797 31.436 64.233 29.581 90,2 28.655 91,2 58.236 90,7
11 Kab.Sukoharjo 24.018 24.666 48.684 20.737 86,3 21.582 87,5 42.319 86,9
12 Kab.Wonogiri 22.216 21.496 43.712 18.111 81,5 17.755 82,6 35.866 82,1
13 Kab.Karanganyar 23.506 22.280 45.786 22.579 96,1 21.637 97,1 44.216 96,6
14 Kab.Sragen 25.688 25.011 50.699 24.667 96,0 24.384 97,5 49.051 96,7
15 Kab.Grobogan 44.035 43.248 87.283 34.255 77,8 34.155 79,0 68.410 78,4
16 Kab.Blora 23.813 22.675 46.488 23.241 97,6 22.447 99,0 45.688 98,3
17 Kab.Rembang 17.803 16.724 34.527 17.803 100,0 16.724 100,0 34.527 100,0
18 Kab.Pati 36.062 35.640 71.702 31.786 88,1 31.113 87,3 62.899 87,7
19 Kab.Kudus 28.697 28.455 57.152 23.342 81,3 24.039 84,5 47.381 82,9
20 Kab.Jepara 38.139 39.385 77.524 35.230 92,4 36.893 93,7 72.123 93,0
21 Kab.Demak 39.833 39.133 78.966 39.833 100,0 39.133 100,0 78.966 100,0
22 Kab.Semarang 29.697 28.611 58.308 25.619 86,3 25.383 88,7 51.002 87,5
23 Kab.Temanggung 26.501 25.044 51.545 21.051 79,4 20.399 81,5 41.450 80,4
24 Kab.Kendal 26.414 24.836 51.250 25.338 95,9 25.772 103,8 51.110 99,7
25 Kab.Batang 22.739 21.043 43.782 17.406 76,5 17.624 83,8 35.030 80,0
26 Kab.Pekalongan 41.788 26.656 68.444 25.919 62,0 25.677 96,3 51.596 75,4
27 Kab.Pemalang 40.079 39.439 79.518 41.261 102,9 41.004 104,0 82.265 103,5
28 Kab.Tegal 54.074 51.638 105.712 49.523 91,6 48.687 94,3 98.210 92,9
29 Kab.Brebes 59.328 56.057 115.385 43.349 73,1 42.506 75,8 85.855 74,4
30 Kota Magelang 2.697 2.463 5.160 2.443 90,6 2.323 94,3 4.766 92,4
31 Kota Surakarta 13.764 13.121 26.885 13.764 100,0 13.121 100,0 26.885 100,0
32 Kota Salatiga 4.746 4.348 9.094 3.435 72,4 3.202 73,6 6.637 73,0
33 Kota Semarang 51.064 49.339 100.403 51.064 100,0 49.339 100,0 100.403 100,0
34 Kota Pekalongan 11.203 10.662 21.865 9.329 83,3 8.907 83,5 18.236 83,4
35 Kota Tegal 5.162 4.899 10.061 4.130 80,0 3.921 80,0 8.051 80,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.078.484 1.034.168 2.112.652 951.448 88,2 938.828 90,8 1.890.276 89,5

Sumber : Profil Kesehatan kab/kota


TABEL
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

BALITA
DITIMBANG
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH SASARAN BALITA (S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kab.Cilacap 65.048 61.153 126.201 54.438 51.309 105.747 83,7 83,9 83,8
2 Kab.Banyumas 60.941 57.752 118.693 47.936 46.024 93.960 78,7 79,7 79,2
3 Kab.Purbalingga 36.367 34.461 70.828 30.572 29.081 59.653 84,1 84,4 84,2
4 Kab.Banjarnegara 37.180 35.706 72.886 22.113 21.297 43.410 59,5 59,6 59,6
5 Kab.Kebumen 44.025 41.463 85.488 38.109 36.112 74.221 86,6 87,1 86,8
6 Kab.Purworejo 22.749 21.433 44.182 16.498 18.399 34.897 72,5 85,8 79,0
7 Kab.Wonosobo 29.348 28.296 57.644 24.089 22.578 46.667 82,1 79,8 81,0
8 Kab.Magelang 46.836 41.074 87.910 32.884 28.838 61.722 70,2 70,2 70,2
9 Kab.Boyolali 35.964 34.504 70.468 29.689 28.455 58.144 82,6 82,5 82,5
10 Kab.Klaten 40.284 38.148 78.432 31.406 30.032 61.438 78,0 78,7 78,3
11 Kab.Sukoharjo 28.011 27.680 55.691 23.259 23.006 46.265 83,0 83,1 83,1
12 Kab.Wonogiri 28.038 27.077 55.115 23.170 22.672 45.842 82,6 83,7 83,2
13 Kab.Karanganyar 30.928 29.764 60.692 24.640 23.871 48.511 79,7 80,2 79,9
14 Kab.Sragen 32.372 30.887 63.259 27.624 26.412 54.036 85,3 85,5 85,4
15 Kab.Grobogan 54.456 52.882 107.338 40.446 39.886 80.332 74,3 75,4 74,8
16 Kab.Blora 27.791 26.666 54.457 22.028 21.310 43.338 79,3 79,9 79,6
17 Kab.Rembang 22.282 21.159 43.441 18.151 17.220 35.371 81,5 81,4 81,4
18 Kab.Pati 41.161 39.999 81.160 30.212 29.484 59.696 73,4 73,7 73,6
19 Kab.Kudus 32.534 32.817 65.351 26.665 28.929 55.594 82,0 88,2 85,1
20 Kab.Jepara 43.354 42.303 85.657 33.579 32.868 66.447 77,5 77,7 77,6
21 Kab.Demak 49.000 48.262 97.262 44.367 43.368 87.735 90,5 89,9 90,2
22 Kab.Semarang 36.375 35.170 71.545 29.758 28.697 58.455 81,8 81,6 81,7
23 Kab.Temanggung 26.501 25.044 51.545 23.219 22.123 45.342 87,6 88,3 88,0
24 Kab.Kendal 35.933 34.969 70.902 30.015 29.257 59.272 83,5 83,7 83,6
25 Kab.Batang 30.361 28.762 59.123 22.819 21.906 44.725 75,2 76,2 75,6
26 Kab.Pekalongan 37.319 37.312 74.631 29.041 28.897 57.938 77,8 77,4 77,6
27 Kab.Pemalang 49.606 48.726 98.332 39.009 38.453 77.462 78,6 78,9 78,8
28 Kab.Tegal 59.143 57.303 116.446 42.775 41.444 84.219 72,3 72,3 72,3
29 Kab.Brebes 72.287 68.739 141.026 52.959 50.983 103.942 73,3 74,2 73,7
30 Kota Magelang 3.171 2.916 6.087 1.690 1.643 3.333 53,3 56,3 54,8
31 Kota Surakarta 19.871 18.244 38.115 19.239 17.336 36.575 96,8 95,0 96,0
32 Kota Salatiga 5.561 5.260 10.821 4.164 3.899 8.063 74,9 74,1 74,5
33 Kota Semarang 51.064 49.339 100.403 29.637 28.144 57.781 58,0 57,0 57,5
34 Kota Pekalongan 11.203 10.662 21.865 9.329 8.907 18.236 83,3 83,5 83,4
35 Kota Tegal 6.497 6.231 12.728 4.620 4.388 9.008 71,1 70,4 70,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.253.561 1.202.163 2.455.724 980.149 947.228 1.927.377 78,2 78,8 78,5

Sumber : Seksi Kesga Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH BALITA
JUMLAH BALITA BALITA GIZI KURANG (BB/U) 0- BALITA PENDEK (TB/U) JUMLAH BALITA BALITA KURUS (BB/TB)
NO KABUPATEN/KOTA 0- 59 BULAN YANG 0-
59 BULAN YANG JUMLAH % DIUKUR TINGGI JUMLAH % 59 BULAN YANG JUMLAH %
DITIMBANG BADAN DIUKUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kab.Cilacap 121.454 6.195 5,1 121.454 4.819 4,0 121.454 4.318 3,6
2 Kab.Banyumas 65.335 2.985 4,6 65.335 3.930 6,0 65.335 1.889 2,9
3 Kab.Purbalingga 51.810 4.643 9,0 51.810 8.113 15,7 51.810 3.194 6,2
4 Kab.Banjarnegara 50.445 4.792 9,5 54.876 12.515 22,8 57.763 35 0,1
5 Kab.Kebumen 71.086 6.264 8,8 70.645 8.572 12,1 71.118 3.030 4,3
6 Kab.Purworejo 30.047 2.478 8,2 29.946 3.537 11,8 29.943 1.053 3,5
7 Kab.Wonosobo 54.329 2.515 4,6 54.329 5.999 11,0 54.329 1.082 2,0
8 Kab.Magelang 49.859 4.170 8,4 49.409 7.610 15,4 49.556 3.003 6,1
9 Kab.Boyolali 51.680 2.369 4,6 51.680 4.172 8,1 50.403 1.869 3,7
10 Kab.Klaten 61.438 5.246 8,5 60.786 6.949 11,4 60.786 3.129 5,1
11 Kab.Sukoharjo 51.757 2.057 4,0 51.757 1.444 2,8 51.757 940 1,8
12 Kab.Wonogiri 34.767 2.527 7,3 34.264 4.907 14,3 34.289 1.535 4,5
13 Kab.Karanganyar 49.190 2.488 5,1 49.190 2.206 4,5 49.190 1.185 2,4
14 Kab.Sragen 53.344 2.360 4,4 53.344 3.504 6,6 53.344 1.604 3,0
15 Kab.Grobogan 76.235 620 0,8 76.235 3.462 4,5 76.235 620 0,8
16 Kab.Blora 47.651 4.217 8,8 47.651 3.292 6,9 47.651 2.753 5,8
17 Kab.Rembang 41.382 2.659 6,4 41.382 5.644 13,6 41.382 1.358 3,3
18 Kab.Pati 68.204 4.169 6,1 68.160 3.925 5,8 68.138 3.323 4,9
19 Kab.Kudus 61.046 2.035 3,3 60.950 2.754 4,5 60.958 1.921 3,2
20 Kab.Jepara 56.335 5.210 9,2 56.232 7.257 12,9 56.255 3.486 6,2
21 Kab.Demak 97.059 4.699 4,8 97.059 4.215 4,3 97.059 3.587 3,7
22 Kab.Semarang 66.565 2.826 4,2 66.565 3.884 5,8 66.565 1.756 2,6
23 Kab.Temanggung 45.257 2.994 6,6 45.145 6.067 13,4 45.563 1.982 4,4
24 Kab.Kendal 55.900 3.197 5,7 52.549 5.017 9,5 52.538 2.042 3,9
25 Kab.Batang 37.162 2.988 8,0 37.302 5.275 14,1 37.638 1.874 5,0
26 Kab.Pekalongan 15.226 2.190 14,4 15.226 1.697 11,1 15.226 1.378 9,1
27 Kab.Pemalang 80.298 6.589 8,2 108.635 10.510 9,7 146.129 9.484 6,5
28 Kab.Tegal 96.430 5.694 5,9 96.314 8.884 9,2 96.318 3.669 3,8
29 Kab.Brebes 106.488 9.076 8,5 106.488 12.163 11,4 103.942 422 0,4
30 Kota Magelang 4.352 360 8,3 4.352 465 10,7 4.352 64 1,5
31 Kota Surakarta 25.961 461 1,8 25.924 507 2,0 25.928 305 1,2
32 Kota Salatiga 9.880 497 5,0 9.468 844 8,9 9.766 367 3,8
33 Kota Semarang 44.058 1.238 2,8 44.058 1.367 3,1 44.058 874 2,0
34 Kota Pekalongan 16.892 1.478 8,7 16.783 1.581 9,4 16.783 1.183 7,0
35 Kota Tegal 11.998 1.183 9,9 11.996 467 3,9 11.994 831 6,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.860.920 115.469 6,2 1.887.299 167.554 8,9 1.925.555 71.145 3,7

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng


TABEL 45

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH


USIA PENDIDIKAN DASAR*
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT
PESERTA PELAYANA % PESERTA PELAYANA % PESERTA PELAYANA % JUMLAH PELAYANA % JUMLAH PELAYANA % JUMLAH PELAYANA % JUMLAH PELAYANA %
DIDIK N DIDIK N DIDIK N N N N N
KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Kab.Cilacap 20.215 20.000 98,9 23.363 23.267 99,6 16.327 13.630 83,5 259.397 59.271 22,8 1.231 1.231 100,0 319 318 99,7 133 125 94,0
2 Kab.Banyumas 23.058 23.058 100,0 23.096 22.776 98,6 19.605 18.119 92,4 253.811 231.063 91,0 1.031 1.001 97,1 212 205 96,7 139 117 84,2
3 Kab.Purbalingga 15.921 15.540 97,6 15.548 11.064 71,2 10.748 7.938 73,9 134.981 47.703 35,3 649 649 100,0 119 119 100,0 59 58 98,3
4 Kab.Banjarnegara 63.170 30.009 47,5 26.882 13.847 51,5 19.442 4.283 22,0 134.912 75.892 56,3 844 817 96,8 141 132 93,6 54 21 38,0
5 Kab.Kebumen 19.524 19.475 99,7 20.922 19.624 93,8 15.277 13.216 86,5 161.866 133.351 82,4 885 885 100,0 203 191 94,1 104 82 78,8
6 Kab.Purworejo 12.080 9.578 79,3 11.216 8.646 77,1 8.236 3.698 44,9 101.131 60.898 60,2 575 575 100,0 113 100 88,5 76 31 40,8
7 Kab.Wonosobo 11.730 5.001 42,6 9.261 5.237 56,5 5.836 1.718 29,4 107.553 80.202 74,6 567 567 100,0 162 136 84,0 67 26 38,8
8 Kab.Magelang 23.849 20.912 87,7 18.291 10.592 57,9 13.894 6.034 43,4 179.116 99.185 55,4 914 882 96,5 203 172 84,7 101 90 89,1
9 Kab.Boyolali 15.010 14.559 97,0 16.104 14.480 89,9 13.165 12.102 91,9 106.697 92.228 86,4 802 793 98,9 146 130 89,0 87 79 90,8
10 Kab.Klaten 19.000 16.206 85,3 20.088 12.041 59,9 15.381 7.788 50,6 136.598 79.606 58,3 844 794 94,1 138 93 67,4 79 38 48,1
11 Kab.Sukoharjo 12.192 12.192 100,0 13.626 11.699 85,9 12.095 11.023 91,1 113.075 58.805 52,0 547 547 100,0 97 18 18,6 72 9 12,5
12 Kab.Wonogiri 16.118 16.118 100,0 14.686 13.171 89,7 13.787 11.946 86,6 111.424 68.921 61,9 832 821 98,7 139 144 103,6 0 0 0,0
13 Kab.Karanganyar 12.700 12.700 100,0 12.943 12.943 100,0 11.332 7.191 63,5 114.180 25.643 22,5 580 580 100,0 85 85 100,0 40 40 100,0
14 Kab.Sragen 22.021 22.021 100,0 15.766 15.175 96,3 26.206 25.941 99,0 118.251 118.251 100,0 654 654 100,0 118 118 100,0 81 81 100,0
15 Kab.Grobogan 12.747 12.747 100,0 55.766 55.766 100,0 32.197 32.197 100,0 199.155 161.621 81,2 902 918 101,8 238 206 86,6 133 73 54,9
16 Kab.Blora 10.926 10.603 97,0 12.240 10.790 88,2 10.267 6.711 65,4 121.664 91.664 75,3 659 658 99,8 151 134 88,7 92 68 73,9
17 Kab.Rembang 8.919 8.841 99,1 9.674 8.781 90,8 10.285 4.484 43,6 86.521 52.053 60,2 426 426 100,0 105 95 90,5 56 36 64,3
18 Kab.Pati 25.604 25.604 100,0 24.487 24.487 100,0 20.984 20.984 100,0 179.537 162.878 90,7 887 887 100,0 219 219 100,0 133 133 100,0
19 Kab.Kudus 9.184 8.546 93,1 7.216 5.511 76,4 12.346 10.945 88,7 126.004 100.197 79,5 568 568 100,0 119 119 100,0 83 83 100,0
20 Kab.Jepara 20.860 18.921 90,7 19.356 13.775 71,2 16.746 10.040 60,0 179.951 32.696 18,2 796 733 92,1 217 151 69,6 144 98 68,1
21 Kab.Demak 20.050 20.050 100,0 19.400 19.400 100,0 16.502 16.502 100,0 178.663 39.450 22,1 627 627 100,0 209 209 100,0 164 164 100,0
22 Kab.Semarang 27.344 18.272 66,8 18.042 14.292 79,2 14.873 6.582 44,3 140.025 97.476 69,6 672 559 83,2 146 110 75,3 81 47 58,0
23 Kab.Temanggung 4.748 4.549 95,8 4.267 4.049 94,9 4.270 4.270 100,0 99.636 96.443 96,8 606 602 99,3 110 109 99,1 54 54 100,0
24 Kab.Kendal 14.537 11.472 78,9 15.751 13.307 84,5 13.885 10.143 73,1 143.999 84.024 58,4 683 575 84,2 153 141 92,2 100 80 80,0
25 Kab.Batang 7.389 7.389 100,0 3.693 3.693 100,0 2.115 2.115 100,0 105.476 50.406 47,8 583 528 90,6 106 79 74,5 58 16 27,6
26 Kab.Pekalongan 15.505 14.667 94,6 14.026 10.600 75,6 9.758 6.352 65,1 141.451 43.064 30,4 646 636 98,5 132 132 100,0 55 55 100,0
27 Kab.Pemalang 9.686 9.686 100,0 6.369 6.369 100,0 5.002 5.002 100,0 204.308 48.255 23,6 845 201 23,8 161 77 47,8 91 52 57,1
28 Kab.Tegal 19.520 14.220 72,8 16.477 10.247 62,2 14.031 10.031 0,0 164.331 51.398 31,3 865 468 54,1 191 140 73,3 106 60 56,6
29 Kab.Brebes 42.426 26.539 62,6 27.464 19.359 70,5 23.141 14.361 62,1 216.079 150.203 69,5 1.113 1.113 100,0 246 243 98,8 145 143 98,6
30 Kota Magelang 2.093 2.093 100,0 3.635 3.635 100,0 4.875 4.875 100,0 25.978 18.224 70,2 81 81 100,0 26 26 100,0 37 37 100,0
31 Kota Surakarta 9.056 9.056 100,0 11.466 11.466 100,0 16.040 16.040 100,0 92.462 92.462 100,0 267 267 100,0 96 96 100,0 98 98 100,0
32 Kota Salatiga 3.077 3.060 99,4 3.950 94 2,4 4.570 0 0,0 31.975 8.041 25,1 97 97 100,0 33 3 9,1 29 0 0,0
33 Kota Semarang 24.157 24.157 100,0 24.996 24.996 100,0 26.864 26.741 99,5 227.547 227.547 100,0 222 222 100,0 186 186 100,0 190 186 97,9
34 Kota Pekalongan 5.030 4.282 85,1 4.869 2.525 51,9 5.487 3.049 55,6 46.466 46.466 100,0 152 152 100,0 41 41 100,0 33 33 100,0
35 Kota Tegal 4.230 3.314 78,3 4.667 2.756 59,1 13.119 9.033 68,9 27.939 21.659 77,5 158 158 100,0 40 40 100,0 33 33 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 583.676 495.437 84,9 549.603 460.460 83,8 478.688 365.084 76,3 4.772.159 2.907.246 60,9 22.810 21.272 93,3 5.120 4.517 88,2 3.007 2.346 78,0

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Keterangan :
* merupakan indikator SPM "Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar"
TABEL 46

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN


NO KABUPATEN/KOTA MULUT
TUMPATAN GIGI PENCABUTAN GIGI RASIO JUMLAH KASUS % KASUS
TETAP TETAP TUMPATAN/ JUMLAH KASUS GIGI DIRUJUK DIRUJUK
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kab.Cilacap 5.011 2.921 1,7 29.903 1.206 4,0
2 Kab.Banyumas 1.006 1.615 0,6 39.096 3.908 10,0
3 Kab.Purbalingga 1.193 1.207 1,0 22.839 2.393 10,5
4 Kab.Banjarnegara 2.362 1.121 2,1 26.056 1.566 6,0
5 Kab.Kebumen 4.548 1.463 3,1 42.816 1.006 2,3
6 Kab.Purworejo 787 950 0,8 23.409 2.487 10,6
7 Kab.Wonosobo 1.265 3.084 0,4 19.280 964 5,0
8 Kab.Magelang 0 0 0,0 0 0 0,0
9 Kab.Boyolali 730 1.322 0,6 24.653 819 3,3
10 Kab.Klaten 2.141 1.749 1,2 26.749 528 2,0
11 Kab.Sukoharjo 0 0 0,0 0 0 0,0
12 Kab.Wonogiri 1.290 1.144 1,1 32.473 513 1,6
13 Kab.Karanganyar 1.881 1.537 1,2 33.488 995 3,0
14 Kab.Sragen 884 962 0,9 19.727 721 3,7
15 Kab.Grobogan 1.116 854 1,3 26.994 885 3,3
16 Kab.Blora 550 1.227 0,4 15.322 355 2,3
17 Kab.Rembang 0 0 0,0 0 0 0,0
18 Kab.Pati 941 1.821 0,5 20.814 390 1,9
19 Kab.Kudus 1.218 681 1,8 10.383 518 5,0
20 Kab.Jepara 1.404 1.389 1,0 2.793 0 0,0
21 Kab.Demak 2.674 2.171 1,2 37.418 1.683 4,5
22 Kab.Semarang 2.502 2.052 1,2 28.061 634 2,3
23 Kab.Temanggung 2.192 3.061 0,7 35.478 0 0,0
24 Kab.Kendal 535 498 1,1 19.385 465 2,4
25 Kab.Batang 1.588 1.807 0,9 12.999 1.036 8,0
26 Kab.Pekalongan 5.426 1.153 4,7 8.151 1.178 14,5
27 Kab.Pemalang 711 2.964 0,2 31.764 2.159 6,8
28 Kab.Tegal 0 0 0,0 0 0 0,0
29 Kab.Brebes 2.627 1.458 1,8 48.557 2.557 5,3
30 Kota Magelang 1.931 739 2,6 0 0 0,0
31 Kota Surakarta 1.250 778 1,6 21.162 2.563 12,1
32 Kota Salatiga 601 377 1,6 7.376 914 12,4
33 Kota Semarang 4.746 3.024 1,6 59.415 2.776 4,7
34 Kota Pekalongan 3.773 1.680 2,2 20.104 657 3,3
35 Kota Tegal 0 0 0,0 0 0 0,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 58.883 46.809 1,3 746.665 35.876 4,8

Sumber: Profil Kabupaten/Kota


Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
TABEL 47

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Kab.Cilacap 1.231 424 34,4 676 54,9 92.254 87.579 179.833 36.566 39,6 36.826 42,0 73.392 40,8 8.447 8.297 16.744 3.066 36,3 3.167 38,2 6.233 37,2
2 Kab.Banyumas 1.031 305 29,6 830 80,5 85.080 80.767 165.847 34.637 40,7 32.809 40,6 67.446 40,7 10.840 10.385 21.225 3.946 36,4 3.939 37,9 7.885 37,1
3 Kab.Purbalingga 649 101 15,6 171 26,3 48.986 46.503 95.489 3.344 6,8 3.694 7,9 7.038 7,4 2.620 2.742 5.362 202 7,7 279 10,2 481 9,0
4 Kab.Banjarnegara 844 136 16,1 394 46,7 49.520 47.010 96.530 16.501 33,3 15.240 32,4 31.741 32,9 7.410 7.150 14.560 617 8,3 490 6,9 1.107 7,6
5 Kab.Kebumen 885 261 29,5 608 68,7 63.494 60.275 123.769 23.786 37,5 21.728 36,0 45.514 36,8 4.743 4.769 9.512 3.029 63,9 2.953 61,9 5.982 62,9
6 Kab.Purworejo 575 16 2,8 545 94,8 34.840 32.240 67.080 21.514 61,8 19.856 61,6 41.370 61,7 3.803 4.052 7.855 1.091 28,7 1.443 35,6 2.534 32,3
7 Kab.Wonosobo 567 21 3,7 556 98,1 43.727 41.510 85.237 21.639 49,5 22.606 54,5 44.245 51,9 8.997 9.289 18.286 448 5,0 587 6,3 1.035 5,7
8 Kab.Magelang 914 0 0,0 0 0,0 60.782 57.701 118.483 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 Kab.Boyolali 802 276 34,4 804 100,2 47.718 43.051 90.769 22.038 46,2 20.483 47,6 42.521 46,8 3.898 3.872 7.770 2.315 59,4 2.376 61,4 4.691 60,4
10 Kab.Klaten 844 736 87,2 736 87,2 54.998 52.211 107.209 11.724 21,3 11.129 21,3 22.853 21,3 7.922 9.642 17.564 7.922 100,0 9.642 100,0 17.564 100,0
11 Kab.Sukoharjo 547 0 0,0 0 0,0 38.900 36.928 75.828 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12 Kab.Wonogiri 832 315 37,9 476 57,2 35.587 33.800 69.387 6.765 19,0 6.769 20,0 13.534 19,5 2.926 3.298 6.224 1.516 51,8 1.831 55,5 3.347 53,8
13 Kab.Karanganyar 580 555 95,7 580 100,0 40.371 38.325 78.696 8.061 20,0 7.985 20,8 16.046 20,4 2.297 2.534 4.831 1.557 67,8 1.769 69,8 3.326 68,8
14 Kab.Sragen 654 189 28,9 418 63,9 43.786 41.566 85.352 6.284 14,4 6.465 15,6 12.749 14,9 2.384 2.442 4.826 1.151 48,3 1.233 50,5 2.384 49,4
15 Kab.Grobogan 902 141 15,6 773 85,7 64.781 60.349 125.130 39.216 60,5 38.755 64,2 77.971 62,3 4.813 4.623 9.436 2.884 59,9 3.204 69,3 6.088 64,5
16 Kab.Blora 659 194 29,4 584 88,6 38.217 36.280 74.497 5.024 13,1 5.389 14,9 10.413 14,0 1.952 2.683 4.635 1.093 56,0 1.414 52,7 2.507 54,1
17 Kab.Rembang 426 0 0,0 0 0,0 29.005 27.534 56.539 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
18 Kab.Pati 887 36 4,1 107 12,1 98.856 97.111 195.967 2.776 2,8 2.883 3,0 5.659 2,9 472 603 1.075 92 19,5 120 19,9 212 19,7
19 Kab.Kudus 568 128 22,5 179 31,5 42.149 40.012 82.161 39.071 92,7 36.246 90,6 75.317 91,7 735 582 1.317 287 39,0 254 43,6 541 41,1
20 Kab.Jepara 796 736 92,5 736 92,5 61.553 58.434 119.987 11.724 19,0 11.129 19,0 22.853 19,0 9.010 8.554 17.564 9.010 100,0 8.554 100,0 17.564 100,0
21 Kab.Demak 627 353 56,3 603 96,2 57.288 54.574 111.862 39.430 68,8 36.272 66,5 75.702 67,7 5.706 6.156 11.862 2.409 42,2 2.356 38,3 4.765 40,2
22 Kab.Semarang 672 542 80,7 559 83,2 50.577 46.173 96.750 28.397 56,1 26.093 56,5 54.490 56,3 6.363 6.259 12.622 3.403 53,5 3.541 56,6 6.944 55,0
23 Kab.Temanggung 606 580 95,7 580 95,7 37.350 34.287 71.637 37.338 100,0 34.268 99,9 71.606 100,0 22.017 19.895 41.912 5.719 26,0 5.129 25,8 10.848 25,9
24 Kab.Kendal 683 0 0,0 274 40,1 27.208 25.509 52.717 7.694 28,3 7.118 27,9 14.812 28,1 1.455 1.252 2.707 179 12,3 172 13,7 351 13,0
25 Kab.Batang 583 272 46,7 517 88,7 40.838 38.799 79.637 23.199 56,8 21.769 56,1 44.968 56,5 10.598 10.240 20.838 5.281 49,8 5.370 52,4 10.651 51,1
26 Kab.Pekalongan 646 754 116,7 850 131,6 42.137 38.666 80.803 20.197 47,9 19.238 49,8 39.435 48,8 6.249 5.755 12.004 3.742 59,9 3.481 60,5 7.223 60,2
27 Kab.Pemalang 845 112 13,3 113 13,4 75.151 71.342 146.493 4.211 5,6 3.973 5,6 8.184 5,6 723 780 1.503 559 77,3 669 85,8 1.228 81,7
28 Kab.Tegal 865 0 0,0 0 0,0 81.952 77.798 159.750 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
29 Kab.Brebes 1.113 369 33,2 887 79,7 101.072 70.782 171.854 12.741 12,6 12.033 17,0 24.774 14,4 15.498 15.079 30.577 6.898 44,5 8.451 56,0 15.349 50,2
30 Kota Magelang 81 0 0,0 78 96,3 7.387 7.236 14.623 4.017 54,4 3.903 53,9 0 0,0 865 947 1.812 265 30,6 294 31,0 559 30,8
31 Kota Surakarta 267 50 18,7 169 63,3 24.590 23.857 48.447 21.124 85,9 23.380 98,0 44.504 91,9 4.531 5.105 9.636 1.116 24,6 1.029 20,2 2.145 22,3
32 Kota Salatiga 97 29 29,9 102 105,2 10.479 9.712 20.191 6.629 63,3 6.210 63,9 12.839 63,6 755 894 1.649 389 51,5 417 46,6 806 48,9
33 Kota Semarang 222 604 272,1 604 272,1 38.721 36.831 75.552 38.721 100,0 36.831 100,0 75.552 100,0 14.690 10.758 25.448 14.690 100,0 10.758 100,0 25.448 100,0
34 Kota Pekalongan 152 0 0,0 152 100,0 15.857 15.159 31.016 2.959 18,7 2.858 18,9 5.817 18,8 735 777 1.512 735 100,0 777 100,0 1.512 100,0
35 Kota Tegal 158 0 0,0 158 100,0 14.519 13.420 27.939 11.093 76,4 10.566 78,7 21.659 77,5 4.533 3.630 8.163 3.283 72,4 2.429 66,9 5.712 70,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 22.810 8.235 36,1 14.819 65,0 1.699.730 1.583.331 3.283.061 568.420 33,4 544.504 34,4 1.105.004 33,7 177.987 173.044 351.031 88.894 49,9 88.128 50,9 177.022 50,4

Sumber: Profil Kesehatan


TABEL 48

PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN


MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR BERISIKO
JUMLAH LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kab.Cilacap 622.185 730.389 1.352.574 420.775 67,6 494.047 67,6 914.822 67,6 139.156 33,1 153.028 31,0 292.184 31,9
2 Kab.Banyumas 320.385 491.383 811.768 267.060 83,4 458.714 93,4 725.774 89,4 57.741 21,6 101.820 22,2 159.561 22,0
3 Kab.Purbalingga 321.066 316.243 637.309 107.771 33,6 146.149 46,2 253.920 39,8 28.264 26,2 38.907 26,6 67.171 26,5
4 Kab.Banjarnegara 336.828 335.495 672.323 78.084 23,2 130.609 38,9 208.693 31,0 11.250 14,4 11.338 8,7 22.588 10,8
5 Kab.Kebumen 450.303 437.748 888.051 239.845 53,3 340.921 77,9 580.766 65,4 62.736 26,2 60.552 17,8 123.288 21,2
6 Kab.Purworejo 253.011 250.802 503.813 44.415 17,6 63.288 25,2 107.703 21,4 5.112 11,5 7.871 12,4 12.983 12,1
7 Kab.Wonosobo 246.526 242.343 488.869 97.693 39,6 169.414 69,9 267.107 54,6 11.035 11,3 34.444 20,3 45.479 17,0
8 Kab.Magelang 402.410 402.834 805.244 63.888 15,9 99.584 24,7 163.472 20,3 11.488 18,0 16.728 16,8 28.216 17,3
9 Kab.Boyolali 208.036 205.679 413.715 152.460 73,3 203.993 99,2 356.453 86,2 19.579 12,8 28.192 13,8 47.771 13,4
10 Kab.Klaten 356.992 369.976 726.968 239.781 67,2 377.972 102,2 617.753 85,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
11 Kab.Sukoharjo 295.544 294.684 590.228 207.932 70,4 258.782 87,8 466.714 79,1 80.976 38,9 94.862 36,7 175.838 37,7
12 Kab.Wonogiri 331.715 335.018 666.733 150.037 45,2 219.611 65,6 369.648 55,4 33.931 22,6 57.470 26,2 91.401 24,7
13 Kab.Karanganyar 284.148 286.101 570.249 175.653 61,8 230.601 80,6 406.254 71,2 175.653 100,0 230.601 100,0 406.254 100,0
14 Kab.Sragen 263.481 287.804 551.285 252.144 95,7 288.679 100,3 540.823 98,1 3.883 1,5 58.121 20,1 62.004 11,5
15 Kab.Grobogan 483.530 480.830 964.360 340.708 70,5 338.805 70,5 679.513 70,5 10.498 3,1 8.218 2,4 18.716 2,8
16 Kab.Blora 292.538 318.110 610.648 201.097 68,7 275.995 86,8 477.092 78,1 63.375 31,5 60.812 22,0 124.187 26,0
17 Kab.Rembang 214.444 213.439 427.883 199.012 92,8 198.079 92,8 397.091 92,8 92.998 46,7 89.898 45,4 182.896 46,1
18 Kab.Pati 350.700 526.051 876.751 302.660 86,3 453.988 86,3 756.648 86,3 35.989 11,9 53.984 11,9 89.973 11,9
19 Kab.Kudus 222.378 229.927 452.305 96.388 43,3 133.350 58,0 229.738 50,8 20.038 20,8 30.409 22,8 50.447 22,0
20 Kab.Jepara 394.395 392.892 787.287 343.168 87,0 369.611 94,1 712.779 90,5 27.843 8,1 45.951 12,4 73.794 10,4
21 Kab.Demak 391.937 386.361 778.298 388.911 99,2 387.629 100,3 776.540 99,8 124.205 31,9 142.681 36,8 266.886 34,4
22 Kab.Semarang 309.756 334.951 644.707 112.003 36,2 172.055 51,4 284.058 44,1 27.290 24,4 46.291 26,9 73.581 25,9
23 Kab.Temanggung 255.980 255.331 511.311 143.397 56,0 214.389 84,0 357.786 70,0 45.345 31,6 98.907 46,1 144.252 40,3
24 Kab.Kendal 341.390 334.689 676.079 199.428 58,4 327.838 98,0 527.266 78,0 138.201 69,3 168.802 51,5 307.003 58,2
25 Kab.Batang 266.777 264.013 530.790 147.528 55,3 181.756 68,8 329.284 62,0 29.795 20,2 38.930 21,4 68.725 20,9
26 Kab.Pekalongan 276.375 296.374 572.749 202.031 73,1 221.678 74,8 423.709 74,0 81.025 40,1 86.965 39,2 167.990 39,6
27 Kab.Pemalang 401.316 407.538 808.854 137.438 34,2 242.902 59,6 380.340 47,0 24.753 18,0 41.202 17,0 65.955 17,3
28 Kab.Tegal 451.377 449.516 900.893 69.815 15,5 69.527 15,5 139.342 15,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
29 Kab.Brebes 662.882 643.171 1.306.053 185.508 28,0 257.839 40,1 443.347 33,9 84.753 45,7 153.610 59,6 238.363 53,8
30 Kota Magelang 41.243 41.716 82.959 27.358 66,3 49.779 119,3 77.137 93,0 11.150 40,8 16.803 33,8 27.953 36,2
31 Kota Surakarta 186.518 190.093 376.611 156.784 84,1 171.302 90,1 328.086 87,1 21.556 13,7 23.714 13,8 45.270 13,8
32 Kota Salatiga 63.457 64.604 128.061 14.938 23,5 19.150 29,6 34.088 26,6 3.815 25,5 3.727 19,5 7.542 22,1
33 Kota Semarang 835.138 850.771 1.685.909 500.435 59,9 610.103 71,7 1.110.538 65,9 120.467 24,1 168.151 27,6 288.618 26,0
34 Kota Pekalongan 83.223 124.566 207.789 50.833 61,1 77.764 62,4 128.597 61,9 50.833 100,0 77.764 100,0 128.597 100,0
35 Kota Tegal 82.850 81.814 164.664 8.568 10,3 17.902 21,9 26.470 16,1 1.336 15,6 8.715 48,7 10.051 38,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11.300.834 11.873.256 23.174.090 6.325.546 56,0 8.273.805 69,7 14.599.351 63,0 1.656.069 26, 2.259.46 27, 3.915.53 26,8
2 8 3 7

Sumber : Seksi PTM dan Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

USIA LANJUT (60TAHUN+)


NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH MENDAPAT SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kab.Cilacap 131.111 134.022 265.133 61.873 47,2 116.390 86,8 178.263 67,2
2 Kab.Banyumas 123.893 133.484 257.377 94.165 76,0 126.716 94,9 220.881 85,8
3 Kab.Purbalingga 62.138 64.138 126.276 43.491 70,0 45.148 70,4 88.639 70,2
4 Kab.Banjarnegara 69.776 70.933 140.709 29.060 41,6 40.021 56,4 69.081 49,1
5 Kab.Kebumen 86.400 92.230 178.630 62.614 72,5 87.647 95,0 150.261 84,1
6 Kab.Purworejo 61.212 67.429 128.641 19.418 31,7 36.061 53,5 55.479 43,1
7 Kab.Wonosobo 53.552 52.263 105.815 45.347 84,7 52.536 100,5 97.883 92,5
8 Kab.Magelang 97.521 104.839 202.360 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 Kab.Boyolali 77.497 81.066 158.563 77.497 100,0 80.650 99,5 158.147 99,7
10 Kab.Klaten 96.439 110.384 206.823 88.684 92,0 104.515 94,7 193.199 93,4
11 Kab.Sukoharjo 62.834 68.664 131.498 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12 Kab.Wonogiri 86.178 93.555 179.733 73.567 85,4 77.702 83,1 151.269 84,2
13 Kab.Karanganyar 64.686 68.893 133.579 51.214 79,2 77.637 112,7 128.851 96,5
14 Kab.Sragen 61.170 67.838 129.008 58.152 95,1 61.349 90,4 119.501 92,6
15 Kab.Grobogan 86.719 95.496 182.215 66.509 76,7 79.939 83,7 146.448 80,4
16 Kab.Blora 62.386 65.615 128.001 52.620 84,3 57.381 87,5 110.001 85,9
17 Kab.Rembang 42.538 46.825 89.363 41.670 98,0 46.346 99,0 88.016 98,5
18 Kab.Pati 88.495 93.609 182.104 65.957 74,5 69.270 74,0 135.227 74,3
19 Kab.Kudus 42.566 50.810 93.376 33.412 78,5 39.411 77,6 72.823 78,0
20 Kab.Jepara 61.011 66.305 127.316 57.925 94,9 63.102 95,2 121.027 95,1
21 Kab.Demak 59.426 65.836 125.262 59.426 100,0 65.836 100,0 125.262 100,0
22 Kab.Semarang 62.984 66.806 129.790 40.132 63,7 51.525 77,1 91.657 70,6
23 Kab.Temanggung 55.103 55.700 110.803 46.688 84,7 49.410 88,7 96.098 86,7
24 Kab.Kendal 57.647 58.762 116.409 48.571 84,3 61.724 105,0 110.295 94,7
25 Kab.Batang 48.529 50.108 98.637 28.246 58,2 34.966 69,8 63.212 64,1
26 Kab.Pekalongan 42.584 47.425 90.009 27.591 64,8 38.857 81,9 66.448 73,8
27 Kab.Pemalang 78.656 90.670 169.326 21.212 27,0 29.793 32,9 51.005 30,1
28 Kab.Tegal 80.828 98.144 178.972 0 0,0 0 0,0 0 0,0
29 Kab.Brebes 97.196 102.098 199.294 52.519 54,0 68.021 66,6 120.540 60,5
30 Kota Magelang 8.143 10.310 18.453 9.041 111,0 11.335 109,9 20.376 110,4
31 Kota Surakarta 33.321 41.610 74.931 29.682 89,1 38.198 91,8 67.880 90,6
32 Kota Salatiga 11.943 13.941 25.884 6.884 57,6 11.462 82,2 18.346 70,9
33 Kota Semarang 86.019 98.305 184.324 86.019 100,0 98.305 100,0 184.324 100,0
34 Kota Pekalongan 14.614 16.330 30.944 10.592 72,5 14.138 86,6 24.730 79,9
35 Kota Tegal 8.350 10.662 19.012 8.317 99,6 10.580 99,2 18.897 99,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.263.465 2.455.105 4.718.570 1.498.095 66,2 1.845.971 75,2 3.344.066 70,9

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 50

JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN


KELUARGA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN


PENJARINGAN PENJARINGAN
JUMLAH KEGIATAN KESEHATAN PENJARINGAN
NO KABUPATEN/KOTA KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 DAN KESEHATAN KELAS 1, 7,
PUSKESMAS REMAJA KESEHATAN KELAS 1
10 10
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kab.Cilacap 38 38 100,0 38 100,0 38 100,0 38 100,0 38 100,0 38 100,0
2 Kab.Banyumas 40 39 97,5 39 97,5 39 97,5 39 97,5 39 97,5 39 97,5
3 Kab.Purbalingga 22 22 100,0 22 100,0 22 100,0 22 100,0 22 100,0 22 100,0
4 Kab.Banjarnegara 35 35 100,0 35 100,0 29 82,9 35 100,0 35 100,0 35 100,0
5 Kab.Kebumen 35 35 100,0 35 100,0 23 65,7 35 100,0 35 100,0 35 100,0
6 Kab.Purworejo 27 27 100,0 27 100,0 7 25,9 27 100,0 27 100,0 27 100,0
7 Kab.Wonosobo 24 24 100,0 24 100,0 14 58,3 24 100,0 24 100,0 24 100,0
8 Kab.Magelang 29 29 100,0 29 100,0 4 13,8 29 100,0 29 100,0 29 100,0
9 Kab.Boyolali 25 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0
10 Kab.Klaten 34 34 100,0 34 100,0 11 32,4 34 100,0 34 100,0 34 100,0
11 Kab.Sukoharjo 12 12 100,0 12 100,0 12 100,0 12 100,0 12 100,0 12 100,0
12 Kab.Wonogiri 34 34 100,0 34 100,0 34 100,0 34 100,0 34 100,0 34 100,0
13 Kab.Karanganyar 21 21 100,0 21 100,0 21 100,0 21 100,0 21 100,0 21 100,0
14 Kab.Sragen 25 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0
15 Kab.Grobogan 30 30 100,0 30 100,0 12 40,0 30 100,0 30 100,0 30 100,0
16 Kab.Blora 26 26 100,0 26 100,0 26 100,0 26 100,0 26 100,0 26 100,0
17 Kab.Rembang 17 17 100,0 17 100,0 17 100,0 17 100,0 17 100,0 17 100,0
18 Kab.Pati 29 29 100,0 29 100,0 8 27,6 29 100,0 29 100,0 29 100,0
19 Kab.Kudus 19 19 100,0 19 100,0 16 84,2 19 100,0 19 100,0 19 100,0
20 Kab.Jepara 22 22 100,0 22 100,0 15 68,2 22 100,0 22 100,0 22 100,0
21 Kab.Demak 27 27 100,0 27 100,0 27 100,0 27 100,0 27 100,0 27 100,0
22 Kab.Semarang 26 26 100,0 26 100,0 9 34,6 26 100,0 26 100,0 26 100,0
23 Kab.Temanggung 26 26 100,0 26 100,0 26 100,0 26 100,0 26 100,0 26 100,0
24 Kab.Kendal 30 30 100,0 30 100,0 10 33,3 30 100,0 30 100,0 30 100,0
25 Kab.Batang 21 21 100,0 21 100,0 5 23,8 21 100,0 21 100,0 21 100,0
26 Kab.Pekalongan 27 27 100,0 27 100,0 21 77,8 27 100,0 27 100,0 27 100,0
27 Kab.Pemalang 25 25 100,0 25 100,0 6 24,0 25 100,0 25 100,0 25 100,0
28 Kab.Tegal 29 29 100,0 29 100,0 29 100,0 29 100,0 29 100,0 29 100,0
29 Kab.Brebes 38 38 100,0 38 100,0 38 100,0 38 100,0 38 100,0 38 100,0
30 Kota Magelang 5 5 100,0 5 100,0 3 60,0 5 100,0 5 100,0 5 100,0
31 Kota Surakarta 17 17 100,0 17 100,0 17 100,0 17 100,0 17 100,0 17 100,0
32 Kota Salatiga 6 6 100,0 6 100,0 6 100,0 6 100,0 6 100,0 6 100,0
33 Kota Semarang 37 37 100,0 37 100,0 37 100,0 37 100,0 37 100,0 37 100,0
34 Kota Pekalongan 14 14 100,0 14 100,0 14 100,0 14 100,0 14 100,0 14 100,0
35 Kota Tegal 8 8 100,0 8 100,0 8 100,0 8 100,0 8 100,0 8 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 879 99,9 879 99,9 654 74,3 879 99,9 879 99,9 879 99,9

Sumber : Seksi Kesga & Gizi Prov Jateng


TABEL 51

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH TERDUGA JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KASUS


JUMLAH TUBERKULOSIS YANG
NO KABUPATEN/KOTA LAKI- PEREMPUAN LAKI-LAKI + TUBERKULOSIS
PUSKESMAS MENDAPATKAN
PELAYANAN SESUAI LAKI PEREMPUAN ANAK 0-14 TAHUN
STANDAR JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kab.Cilacap 38 5.302 1.534 59,3 1.055 40,7 2.589 245
2 Kab.Banyumas 40 4.594 2.045 57,4 1.515 42,6 3.560 357
3 Kab.Purbalingga 22 3.423 473 47,6 521 52,4 994 35
4 Kab.Banjarnegara 35 2.713 443 53,8 380 46,2 823 38
5 Kab.Kebumen 35 5.160 1.068 54,6 888 45,4 1.956 174
6 Kab.Purworejo 27 877 253 54,6 210 45,4 463 53
7 Kab.Wonosobo 24 3.635 651 50,2 646 49,8 1.297 383
8 Kab.Magelang 29 1.142 266 54,0 227 46,0 493 42
9 Kab.Boyolali 25 7.957 275 55,6 220 44,4 495 49
10 Kab.Klaten 34 799 493 57,7 362 42,3 855 123
11 Kab.Sukoharjo 12 2.053 366 54,2 309 45,8 675 133
12 Kab.Wonogiri 34 1.088 352 57,6 259 42,4 611 88
13 Kab.Karanganyar 21 1.641 180 57,7 132 42,3 312 6
14 Kab.Sragen 25 645 275 58,6 194 41,4 469 20
15 Kab.Grobogan 30 1.038 387 62,2 235 37,8 622 43
16 Kab.Blora 26 2.177 451 59,2 311 40,8 762 27
17 Kab.Rembang 17 1.661 353 58,5 250 41,5 603 43
18 Kab.Pati 29 4.034 814 59,4 556 40,6 1.370 90
19 Kab.Kudus 19 3.172 777 52,2 711 47,8 1.488 130
20 Kab.Jepara 22 1.742 456 56,1 357 43,9 813 74
21 Kab.Demak 27 4.296 578 57,3 430 42,7 1.008 87
22 Kab.Semarang 26 1.140 272 50,6 266 49,4 538 90
23 Kab.Temanggung 26 2.523 240 50,4 236 49,6 476 38
24 Kab.Kendal 30 4.675 698 54,8 576 45,2 1.274 297
25 Kab.Batang 21 1.284 423 54,2 357 45,8 780 29
26 Kab.Pekalongan 27 1.965 644 54,6 535 45,4 1.179 117
27 Kab.Pemalang 25 2.675 791 54,3 666 45,7 1.457 16
28 Kab.Tegal 29 3.365 1.355 54,2 1.144 45,8 2.499 401
29 Kab.Brebes 38 3.509 1.157 53,3 1.015 46,7 2.172 143
30 Kota Magelang 5 750 337 52,4 306 47,6 643 66
31 Kota Surakarta 17 3.374 700 57,9 508 42,1 1.208 150
32 Kota Salatiga 6 352 248 61,7 154 38,3 402 11
33 Kota Semarang 37 5.057 1.787 55,1 1.457 44,9 3.244 630
34 Kota Pekalongan 14 2.688 263 55,3 213 44,7 476 79
35 Kota Tegal 8 3.372 1.056 53,4 920 46,6 1.976 252
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 95.878 22.461 55,3 18.121 44,7 40.582 4.559
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 167.671
% ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS (TBC) MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR 57,2
CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 110
PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN 2021 83.076
CASE DETECTION RATE (%) 48,8
CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) 45,7

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng Keterangan:


Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 52

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH KASUS JUMLAH SEMUA KASUS


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) TUBERKULOSIS PARU ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS JUMLAH
TUBERKULOSIS PARU TUBERKULOSIS TERDAFTAR TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS RATE/SR) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KEMATIAN
TERKONFIRMASI DAN DIOBATI*)
JUMLAH BAKTERIOLOGIS YANG SELAMA
NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI + LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN PENGOBATAN
TERDAFTAR DAN DIOBATI*) PEREMPUAN PEREMPUAN PEREMPUAN
TUBERKULOSIS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Kab.Cilacap 38 716 451 1.167 1.664 1.184 2.848 167 23,3 131 29,0 298 25,5 1.238 74,4 907 76,6 2.145 75,3 1.405 84,4 1.038 87,7 2.443 85,8 122 4,3
2 Kab.Banyumas 40 749 541 1.290 1.921 1.485 3.406 142 19,0 104 19,2 246 19,1 1.339 69,7 1.099 74,0 2.438 71,6 1.481 77,1 1.203 81,0 2.684 78,8 191 5,6
3 Kab.Purbalingga 22 364 330 694 547 520 1.067 189 51,9 185 56,1 374 53,9 273 49,9 268 51,5 541 50,7 462 84,5 453 87,1 915 85,8 37 3,5
4 Kab.Banjarnegara 35 271 196 467 499 395 894 96 35,4 62 31,6 158 33,8 366 73,3 301 76,2 667 74,6 462 92,6 363 91,9 825 92,3 30 3,4
5 Kab.Kebumen 35 340 225 565 1.099 797 1.896 142 41,8 101 44,9 243 43,0 777 70,7 582 73,0 1.359 71,7 919 83,6 683 85,7 1.602 84,5 126 6,6
6 Kab.Purworejo 27 192 138 330 310 231 541 38 19,8 32 23,2 70 21,2 176 56,8 151 65,4 327 60,4 214 69,0 183 79,2 397 73,4 38 7,0
7 Kab.Wonosobo 24 187 171 358 569 526 1.095 99 52,9 109 63,7 208 58,1 354 62,2 343 65,2 697 63,7 453 79,6 452 85,9 905 82,6 29 2,6
8 Kab.Magelang 29 152 120 272 369 293 662 51 33,6 39 32,5 90 33,1 264 71,5 222 75,8 486 73,4 315 85,4 261 89,1 576 87,0 24 3,6
9 Kab.Boyolali 25 165 100 265 269 188 457 59 35,8 44 44,0 103 38,9 148 55,0 112 59,6 260 56,9 207 77,0 156 83,0 363 79,4 24 5,3
10 Kab.Klaten 34 219 139 358 410 292 702 121 55,3 79 56,8 200 55,9 233 56,8 180 61,6 413 58,8 354 86,3 259 88,7 613 87,3 25 3,6
11 Kab.Sukoharjo 12 162 105 267 381 282 663 125 77,2 79 75,2 204 76,4 229 60,1 180 63,8 409 61,7 354 92,9 259 91,8 613 92,5 29 4,4
12 Kab.Wonogiri 34 237 124 361 435 257 692 93 39,2 47 37,9 140 38,8 282 64,8 180 70,0 462 66,8 375 86,2 227 88,3 602 87,0 52 7,5
13 Kab.Karanganyar 21 151 88 239 246 170 416 84 55,6 45 51,1 129 54,0 136 55,3 115 67,6 251 60,3 220 89,4 160 94,1 380 91,3 9 2,2
14 Kab.Sragen 25 249 135 384 391 233 624 117 47,0 58 43,0 175 45,6 206 52,7 139 59,7 345 55,3 323 82,6 197 84,5 520 83,3 21 3,4
15 Kab.Grobogan 30 213 164 377 518 384 902 68 31,9 63 38,4 131 34,7 364 70,3 245 63,8 609 67,5 432 83,4 308 80,2 740 82,0 20 2,2
16 Kab.Blora 26 311 193 504 596 380 976 126 40,5 65 33,7 191 37,9 387 64,9 278 73,2 665 68,1 513 86,1 343 90,3 856 87,7 70 7,2
17 Kab.Rembang 17 241 148 389 368 230 598 102 42,3 58 39,2 160 41,1 206 56,0 144 62,6 350 58,5 308 83,7 202 87,8 510 85,3 36 6,0
18 Kab.Pati 29 476 311 787 827 548 1.375 270 56,7 198 63,7 468 59,5 405 49,0 292 53,3 697 50,7 675 81,6 490 89,4 1.165 84,7 82 6,0
19 Kab.Kudus 19 354 330 684 616 577 1.193 111 31,4 120 36,4 231 33,8 358 58,1 339 58,8 697 58,4 469 76,1 459 79,5 928 77,8 57 4,8
20 Kab.Jepara 22 295 257 552 506 419 925 123 41,7 99 38,5 222 40,2 324 64,0 281 67,1 605 65,4 447 88,3 380 90,7 827 89,4 34 3,7
21 Kab.Demak 27 389 318 707 753 620 1.373 136 35,0 116 36,5 252 35,6 541 71,8 466 75,2 1.007 73,3 677 89,9 582 93,9 1.259 91,7 27 2,0
22 Kab.Semarang 26 144 128 272 314 328 642 56 38,9 52 40,6 108 39,7 211 67,2 232 70,7 443 69,0 267 85,0 284 86,6 551 85,8 12 1,9
23 Kab.Temanggung 26 125 122 247 252 241 493 38 30,4 43 35,2 81 32,8 130 51,6 138 57,3 268 54,4 168 66,7 181 75,1 349 70,8 37 7,5
24 Kab.Kendal 30 310 218 528 742 627 1.369 148 47,7 95 43,6 243 46,0 474 63,9 456 72,7 930 67,9 622 83,8 551 87,9 1.173 85,7 42 3,1
25 Kab.Batang 21 277 219 496 492 369 861 195 70,4 158 72,1 353 71,2 214 43,5 173 46,9 387 44,9 409 83,1 331 89,7 740 85,9 35 4,1
26 Kab.Pekalongan 27 430 339 769 646 553 1.199 226 52,6 185 54,6 411 53,4 377 58,4 341 61,7 718 59,9 603 93,3 526 95,1 1.129 94,2 44 3,7
27 Kab.Pemalang 25 335 294 629 752 705 1.457 129 38,5 111 37,8 240 38,2 517 68,8 515 73,0 1.032 70,8 646 85,9 626 88,8 1.272 87,3 23 1,6
28 Kab.Tegal 29 559 447 1.006 1.616 1.400 3.016 243 43,5 222 49,7 465 46,2 1.089 67,4 980 70,0 2.069 68,6 1.332 82,4 1.202 85,9 2.534 84,0 129 4,3
29 Kab.Brebes 38 579 425 1.004 1.141 924 2.065 235 40,6 180 42,4 415 41,3 657 57,6 555 60,1 1.212 58,7 892 78,2 735 79,5 1.627 78,8 64 3,1
30 Kota Magelang 5 162 104 266 362 289 651 36 22,2 39 37,5 75 28,2 225 62,2 185 64,0 410 63,0 261 72,1 224 77,5 485 74,5 30 4,6
31 Kota Surakarta 17 432 297 729 685 507 1.192 201 46,5 161 54,2 362 49,7 372 54,3 297 58,6 669 56,1 573 83,6 458 90,3 1.031 86,5 76 6,4
32 Kota Salatiga 6 142 89 231 279 182 461 70 49,3 42 47,2 112 48,5 167 59,9 119 65,4 286 62,0 237 84,9 161 88,5 398 86,3 23 5,0
33 Kota Semarang 37 656 496 1.152 1.445 1.250 2.695 189 28,8 156 31,5 345 29,9 886 61,3 833 66,6 1.719 63,8 1.075 74,4 989 79,1 2.064 76,6 162 6,0
34 Kota Pekalongan 14 235 172 407 333 249 582 127 54,0 99 57,6 226 55,5 138 41,4 124 49,8 262 45,0 265 79,6 223 89,6 488 83,8 29 5,0
35 Kota Tegal 8 544 420 964 1.109 998 2.107 227 41,7 198 47,1 425 44,1 597 53,8 581 58,2 1.178 55,9 824 74,3 779 78,1 1.603 76,1 40 1,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 11.363 8.354 19.717 23.462 18.633 42.095 4.579 40,3 3.575 42,8 8.154 41,4 14.660 62,5 12.353 66,3 27.013 64,2 19.239 82,0 15.928 85,5 35.167 83,5 1.829 4,3

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan, Dokter
Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 53

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PERSENTASE REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH JUMLAH PUSKESMAS
KUNJUNGAN PUSKESMAS YG
YANG PERKIRAAN PNEUMONIA BATUK BUKAN PNEUMONIA
JUMLAH BALITA MELAKUKAN PNEUMONIA JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH BALITA** MELAKUKAN PNEUMONIA BERAT
PUSKESMAS BATUK ATAU TATALAKSANA %
STANDAR TATALAKSAN BALITA
KESUKARAN
MINIMAL 60% A STANDAR L P L P L P L+P L P L+P
BERNAPAS
MINIMAL 60%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kab.Cilacap 38 104.674 41.154 25 65,8 3.779 976 701 25 17 1.001 718 1.719 45,5 19.916 19.693 39.609
2 Kab.Banyumas 40 97.855 21.144 24 60,0 3.533 852 646 21 18 873 664 1.537 43,5 13.093 13.148 26.241
3 Kab.Purbalingga 22 57.841 19.157 13 59,1 2.088 529 406 13 24 542 430 972 46,6 8.900 8.317 17.217
4 Kab.Banjarnegara 35 73.081 25.887 30 85,7 2.638 801 769 19 18 820 787 1.607 60,9 11.884 12.028 23.912
5 Kab.Kebumen 35 75.489 34.287 35 100,0 2.725 1.660 1.367 37 21 1.697 1.388 3.085 113,2 15.549 15.089 30.638
6 Kab.Purworejo 27 35.188 4.945 14 51,9 1.270 22 19 0 0 22 19 41 3,2 2.467 2.187 4.654
7 Kab.Wonosobo 24 64.424 11.735 22 91,7 2.326 893 618 68 60 961 678 1.639 70,5 5.223 4.584 9.807
8 Kab.Magelang 29 87.910 11.037 17 58,6 3.174 168 161 10 8 178 169 347 10,9 4.995 5.164 10.159
9 Kab.Boyolali 25 62.022 14.033 16 64,0 2.239 274 180 10 3 284 183 467 20,9 6.884 6.884 13.768
10 Kab.Klaten 34 64.233 19.971 27 79,4 2.319 512 415 11 15 523 430 953 41,1 8.326 8.947 17.273
11 Kab.Sukoharjo 12 48.684 17.950 9 75,0 1.757 286 201 13 8 299 209 508 28,9 9.032 8.458 17.490
12 Kab.Wonogiri 34 43.712 6.502 20 58,8 1.578 48 51 0 1 48 52 100 6,3 2.933 2.691 5.624
13 Kab.Karanganyar 21 45.786 2.456 14 66,7 1.653 641 661 0 0 641 661 1.302 78,8 8.153 8.456 16.609
14 Kab.Sragen 25 50.699 10.542 12 48,0 1.830 64 38 1 0 65 38 103 5,6 5.046 4.950 9.996
15 Kab.Grobogan 30 87.283 5.215 17 56,7 3.151 276 230 3 1 279 231 510 16,2 3.903 4.071 7.974
16 Kab.Blora 26 46.488 8.757 12 46,2 1.678 35 27 0 0 35 27 62 3,7 6.323 6.459 12.782
17 Kab.Rembang 17 34.527 4.526 11 64,7 1.246 166 151 0 0 166 151 317 25,4 4.207 3.612 7.819
18 Kab.Pati 29 71.702 20.649 22 75,9 2.588 447 433 1 1 448 434 882 34,1 6.922 7.242 14.164
19 Kab.Kudus 19 57.152 3.290 17 89,5 2.063 280 283 234 234 514 517 1.031 50,0 5.500 6.138 11.638
20 Kab.Jepara 22 77.524 25.232 17 77,3 2.799 556 483 7 4 563 487 1.050 37,5 12.518 11.758 24.276
21 Kab.Demak 27 78.966 2.540 24 88,9 2.851 1.162 1.158 131 135 1.293 1.293 2.586 90,7 13.959 15.206 29.165
22 Kab.Semarang 26 58.308 20.938 17 65,4 2.105 305 324 9 5 314 329 643 30,5 9.503 10.030 19.533
23 Kab.Temanggung 26 51.545 2.877 15 57,7 1.861 299 265 19 11 318 276 594 31,9 3.594 3.283 6.877
24 Kab.Kendal 30 51.250 33.437 17 56,7 1.850 201 228 9 1 210 229 439 23,7 16.499 16.987 33.486
25 Kab.Batang 21 43.782 3.140 13 61,9 1.581 161 162 0 0 161 162 323 20,4 3.959 3.811 7.770
26 Kab.Pekalongan 27 68.444 10.863 26 96,3 2.471 1.077 913 18 16 1.095 929 2.024 81,9 10.147 9.834 19.981
27 Kab.Pemalang 25 79.518 30.063 22 88,0 2.871 921 882 159 156 1.080 1.038 2.118 73,8 15.111 16.889 32.000
28 Kab.Tegal 29 105.712 39.647 29 100,0 3.816 2.160 2.150 50 54 2.210 2.204 4.414 115,7 18.824 18.771 37.595
29 Kab.Brebes 38 115.385 39.705 29 76,3 4.165 1.342 1.107 25 20 1.367 1.127 2.494 59,9 16.871 18.029 34.900
30 Kota Magelang 5 5.160 1.571 4 80,0 186 60 66 0 0 60 66 126 67,6 951 945 1.896
31 Kota Surakarta 17 26.885 9.213 12 70,6 971 72 64 3 1 75 65 140 14,4 3.243 2.880 6.123
32 Kota Salatiga 6 9.094 3.108 5 83,3 328 64 60 4 5 68 65 133 40,5 1.565 1.382 2.947
33 Kota Semarang 37 100.403 38.263 31 83,8 3.625 1.629 1.188 47 37 1.676 1.225 2.901 80,0 18.110 17.215 35.325
34 Kota Pekalongan 14 21.865 1.980 11 78,6 789 116 109 8 8 124 117 241 30,5 1.140 997 2.137
35 Kota Tegal 8 10.061 5.654 6 75,0 363 182 137 2 1 184 138 322 88,7 3.052 3.003 6.055
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 2.112.652 551.468 635 72,2 76.267 19.237 16.653 957 883 20.194 17.536 37.730 49,5 298.302 299.138 597.440
Prevalensi pneumonia pada balita (%) 3,61

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Keterangan:
* TDDK = tarikan dinding dada ke dalam
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Persentase
perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas
** penduduk sasaran program (KMK No. HK.01.07-MENKES-5675-2021)
TABEL 54

JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 3 9 12 0,4
2 5 - 14 TAHUN 17 15 32 1,2
3 15 - 19 TAHUN 123 26 149 5,5
4 20 - 24 TAHUN 421 221 642 23,7
5 25 - 49 TAHUN 956 522 1.478 54,6
6 ≥ 50 TAHUN 278 117 395 14,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.798 910 2.708
PROPORSI JENIS KELAMIN 66,4 33,6
Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV 654.951
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 517.812

Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar 79,1

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0


2 1 - 4 TAHUN 3 4 7 0,8 225 98 323 38,7 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 7 5 12 1,4 156 71 227 27,2 1 0 1
4 15 - 19 TAHUN 7 6 13 1,6 185 56 241 28,9 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 137 53 190 22,8 2.252 1.193 3.445 412,6 43 11 54
6 30 - 39 TAHUN 202 112 314 37,6 4.172 1.723 5.895 706,0 62 18 80
7 40 - 49 TAHUN 110 76 186 22,3 2.027 1.837 3.864 462,8 31 9 40
8 50 - 59 TAHUN 63 23 86 10,3 1.127 548 1.675 200,6 14 7 21
9 ≥ 60 TAHUN 19 8 27 3,2 244 129 373 44,7 6 4 10
10 TIDAK 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0
DIKETAHUI
JUMLAH 548 287 835 10.388 5.655 16.043 157 49 206
PROPORSI JENIS KELAMIN 65,6 34,4 64,8 35,2 76,2 23,8

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL
KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

DIARE
JUMLAH TARGET DILAYAN MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH JUMLAH PENEMUAN I
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS PENDUDUK SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
SEMUA
UMUR BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kab.Cilacap 38 1.963.824 53.023 17.648 13.763 26,0 4.026 22,8 6.680 48,5 3.636 90,3 3.342 83,0
2 Kab.Banyumas 40 1.789.630 48.320 16.498 8.190 16,9 2.686 16,3 5.419 66,2 2.976 110,8 3.111 115,8
3 Kab.Purbalingga 22 1.007.794 27.210 9.752 10.571 38,8 4.152 42,6 4.992 47,2 2.619 63,1 3.245 78,2
4 Kab.Banjarnegara 35 1.026.866 27.725 12.321 6.285 22,7 2.179 17,7 3.376 53,7 1.977 90,7 1.900 87,2
5 Kab.Kebumen 35 1.361.913 36.772 12.727 16.621 45,2 6.362 50,0 10.224 61,5 6.361 100,0 6.403 100,6
6 Kab.Purworejo 27 773.588 20.887 5.933 3.594 17,2 997 16,8 7.555 210,2 553 55,5 632 63,4
7 Kab.Wonosobo 24 886.613 23.939 10.862 6.127 25,6 3.100 28,5 2.767 45,2 2.156 69,5 2.099 67,7
8 Kab.Magelang 29 1.305.512 35.249 14.822 7.334 20,8 1.974 13,3 5.360 73,1 1.862 94,3 1.862 94,3
9 Kab.Boyolali 25 1.070.247 28.897 10.457 5.947 20,6 1.331 12,7 3.857 64,9 1.598 120,1 1.329 99,8
10 Kab.Klaten 34 1.267.272 34.216 10.830 6.079 17,8 1.358 12,5 3.851 63,3 944 69,5 1.023 75,3
11 Kab.Sukoharjo 12 911.603 24.613 8.208 8.437 34,3 2.098 25,6 1.704 20,2 908 43,3 1.302 62,1
12 Kab.Wonogiri 34 1.049.292 28.331 7.370 4.097 14,5 747 10,1 766 18,7 162 21,7 135 18,1
13 Kab.Karanganyar 21 938.808 25.348 7.720 9.208 36,3 1.580 20,5 462 5,0 244 15,4 183 11,6
14 Kab.Sragen 25 983.641 26.558 8.548 6.029 22,7 838 9,8 4.958 82,2 779 93,0 757 90,3
15 Kab.Grobogan 30 1.460.873 39.444 14.716 2.549 6,5 784 5,3 1.134 44,5 1.120 142,9 858 109,4
16 Kab.Blora 26 886.147 23.926 7.838 4.684 19,6 994 12,7 2.441 52,1 576 57,9 560 56,3
17 Kab.Rembang 17 647.766 17.490 5.821 3.140 18,0 999 17,2 1.576 50,2 1.331 133,2 1.976 197,8
18 Kab.Pati Kab.Kudus 29 1.330.983 35.937 12.089 5.511 15,3 649 5,4 3.489 63,3 499 76,9 386 59,5
19 Kab.Jepara 19 852.443 23.016 9.636 7.708 33,5 1.305 13,5 5.977 77,5 1.331 102,0 1.334 102,2
20 Kab.Demak 22 1.188.510 32.090 13.071 5.389 16,8 1.335 10,2 1.605 29,8 781 58,5 942 70,6
21 Kab.Semarang 27 1.212.377 32.734 13.314 13.968 42,7 3.334 25,0 11.050 79,1 3.417 102,5 3.417 102,5
22 Kab.Temanggung 26 1.059.844 28.616 9.831 8.803 30,8 2.247 22,9 6.526 74,1 2.233 99,4 2.971 132,2
23 Kab.Kendal 26 794.403 21.449 8.690 8.108 37,8 2.678 30,8 5.423 66,9 3.272 122,2 2.144 80,1
24 Kab.Batang 30 1.025.020 27.676 8.641 8.551 30,9 2.808 32,5 4.389 51,3 2.287 81,4 1.996 71,1
25 Kab.Pekalongan 21 807.005 21.789 7.382 3.635 16,7 1.239 16,8 2.025 55,7 1.339 108,1 2.321 187,3
26 Kab.Pemalang 27 976.504 26.366 11.540 10.535 40,0 3.734 32,4 6.756 64,1 4.329 115,9 5.269 141,1
27 Kab.Tegal 25 1.484.209 40.074 13.407 16.777 41,9 5.603 41,8 19.170 114,3 5.324 95,0 3.236 57,8
28 Kab.Brebes 29 1.608.611 43.432 17.823 24.231 55,8 9.544 53,5 14.485 59,8 9.403 98,5 9.403 98,5
29 Kota Magelang 38 1.992.685 53.802 19.454 2.359 4,4 815 4,2 691 29,3 554 68,0 580 71,2
30 Kota Surakarta 5 121.610 3.283 870 1.776 54,1 429 49,3 1.067 60,1 339 79,0 360 83,9
31 Kota Salatiga Kota 17 522.728 14.114 4.533 6.524 46,2 2.512 55,4 4.012 61,5 1.264 50,3 1.263 50,3
32 Semarang Kota 6 193.525 5.225 1.533 1.052 20,1 262 17,1 774 73,6 260 99,2 260 99,2
33 Pekalongan Kota 37 1.656.564 44.727 16.928 21.576 48,2 5.951 35,2 9.231 42,8 2.469 41,5 4.424 74,3
34 Tegal 14 308.310 8.324 3.686 5.112 61,4 1.564 42,4 3.489 68,3 1.687 107,9 1.853 118,5
35 8 275.781 7.446 3.067 5.214 70,0 1.451 47,3 3.752 72,0 2.321 160,0 2.816 194,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 36.742.501 992.048 357.564 279.484 28,2 83.665 23,4 171.033 61,2 72.911 87,1 75.692 90,5
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita untuk semua umur dan 20% untuk balita
TABEL
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KASUS BARU
JUMLAH Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kab.Cilacap 38 0 1 1 2 17 19 2 18 20
2 Kab.Banyumas 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Kab.Purbalingga 22 0 2 2 0 8 8 0 10 10
4 Kab.Banjarnegara 35 2 1 3 0 0 0 2 1 3
5 Kab.Kebumen 35 0 0 0 2 19 21 2 19 21
6 Kab.Purworejo 27 0 0 0 0 8 8 0 8 8
7 Kab.Wonosobo 24 0 1 1 0 7 7 0 8 8
8 Kab.Magelang 29 0 2 2 1 5 6 1 7 8
9 Kab.Boyolali 25 0 2 2 0 10 10 0 12 12
10 Kab.Klaten 34 0 0 0 1 15 16 1 15 16
11 Kab.Sukoharjo 12 0 1 1 0 9 9 0 10 10
12 Kab.Wonogiri 34 1 1 2 1 20 21 2 21 23
13 Kab.Karanganyar 21 0 1 1 0 6 6 0 7 7
14 Kab.Sragen 25 0 2 2 1 9 10 1 11 12
15 Kab.Grobogan 30 0 2 2 0 8 8 0 10 10
16 Kab.Blora 26 0 0 0 1 43 44 1 43 44
17 Kab.Rembang 17 0 5 5 3 41 44 3 46 49
18 Kab.Pati 29 0 4 4 1 23 24 1 27 28
19 Kab.Kudus 19 0 0 0 1 13 14 1 13 14
20 Kab.Jepara 22 1 8 9 0 62 62 1 70 71
21 Kab.Demak 27 0 0 0 2 33 35 2 33 35
22 Kab.Semarang 26 0 0 0 0 2 2 0 2 2
23 Kab.Temanggung 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Kab.Kendal 30 0 0 0 0 5 5 0 5 5
25 Kab.Batang 21 0 1 1 0 26 26 0 27 27
26 Kab.Pekalongan 27 0 5 5 1 21 22 1 26 27
27 Kab.Pemalang 25 0 1 1 4 63 67 4 64 68
28 Kab.Tegal 29 3 11 14 2 115 117 5 126 131
29 Kab.Brebes 38 2 5 7 8 111 119 10 116 126
30 Kota Magelang 5 0 1 1 0 0 0 0 1 1
31 Kota Surakarta 17 0 1 1 0 6 6 0 7 7
32 Kota Salatiga 6 0 0 0 0 1 1 0 1 1
33 Kota Semarang 37 0 3 3 0 24 24 0 27 27
34 Kota Pekalongan 14 0 1 1 0 18 18 0 19 19
35 Kota Tegal 8 1 0 1 2 11 13 3 11 14
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 10 62 72 33 759 792 43 821 864
PROPORSI JENIS KELAMIN 13,9 86,1 4,2 95,8 5,0 95,0
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,2 4,5 2,4

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


TABEL
KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN, MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
JUMLAH PENDERITA KUSTA ANAK ANAK<15 TAHUN
NO KABUPATEN/KOTA PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2
PUSKESMAS <15 TAHUN DENGAN CACAT
KUSTA TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kab.Cilacap 38 20 13 65,0 4 20,0 2 10,0 0
2 Kab.Banyumas 40 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
3 Kab.Purbalingga 22 10 8 80,0 2 20,0 0 0,0 0
4 Kab.Banjarnegara 35 3 3 100,0 0 0,0 2 66,7 0
5 Kab.Kebumen 35 21 14 66,7 0 0,0 0 0,0 0
6 Kab.Purworejo 27 8 5 62,5 2 25,0 0 0,0 0
7 Kab.Wonosobo 24 8 6 75,0 2 25,0 0 0,0 0
8 Kab.Magelang 29 8 7 87,5 1 12,5 0 0,0 0
9 Kab.Boyolali 25 12 12 100,0 0 0,0 0 0,0 0
10 Kab.Klaten 34 16 15 93,8 1 6,3 0 0,0 0
11 Kab.Sukoharjo 12 10 9 90,0 1 10,0 0 0,0 0
12 Kab.Wonogiri 34 23 19 82,6 2 8,7 2 8,7 0
13 Kab.Karanganyar 21 7 5 71,4 0 0,0 0 0,0 0
14 Kab.Sragen 25 12 6 50,0 3 25,0 1 8,3 0
15 Kab.Grobogan 30 10 8 80,0 2 20,0 0 0,0 0
16 Kab.Blora 26 44 36 81,8 5 11,4 1 2,3 0
17 Kab.Rembang 17 49 43 87,8 4 8,2 3 6,1 0
18 Kab.Pati 29 28 24 85,7 4 14,3 1 3,6 0
19 Kab.Kudus 19 14 4 28,6 0 0,0 1 7,1 0
20 Kab.Jepara 22 71 66 93,0 1 1,4 2 2,8 0
21 Kab.Demak 27 35 34 97,1 1 2,9 2 5,7 0
22 Kab.Semarang 26 2 2 100,0 0 0,0 0 0,0 0
23 Kab.Temanggung 26 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
24 Kab.Kendal 30 5 4 80,0 1 20,0 0 0,0 0
25 Kab.Batang 21 27 23 85,2 2 7,4 0 0,0 0
26 Kab.Pekalongan 27 27 27 100,0 0 0,0 1 3,7 0
27 Kab.Pemalang 25 68 40 58,8 4 5,9 4 5,9 0
28 Kab.Tegal 29 131 85 64,9 14 10,7 5 3,8 0
29 Kab.Brebes 38 126 120 95,2 4 3,2 10 7,9 0
30 Kota Magelang 5 1 1 100,0 0 0,0 0 0,0 0
31 Kota Surakarta 17 7 7 100,0 0 0,0 0 0,0 0
32 Kota Salatiga 6 1 1 100,0 0 0,0 0 0,0 0
33 Kota Semarang 37 27 20 74,1 4 14,8 0 0,0 0
34 Kota Pekalongan 14 19 15 78,9 0 0,0 0 0,0 0
35 Kota Tegal 8 14 11 78,6 2 14,3 3 21,4 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 864 693 80,2 66 7,6 40 4,6 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 1,8

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


TABEL
JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KASUS TERDAFTAR
JUMLAH Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kab.Cilacap 38 0 1 1 3 20 23 3 21 24
2 Kab.Banyumas 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Kab.Purbalingga 22 0 1 1 0 7 7 0 8 8
4 Kab.Banjarnegara 35 2 1 3 0 2 2 2 3 5
5 Kab.Kebumen 35 0 0 0 2 30 32 2 30 32
6 Kab.Purworejo 27 0 0 0 0 8 8 0 8 8
7 Kab.Wonosobo 24 0 1 1 0 3 3 0 4 4
8 Kab.Magelang 29 0 2 2 1 7 8 1 9 10
9 Kab.Boyolali 25 0 2 2 0 10 10 0 12 12
10 Kab.Klaten 34 0 0 0 1 16 17 1 16 17
11 Kab.Sukoharjo 12 0 1 1 0 10 10 0 11 11
12 Kab.Wonogiri 34 1 1 2 1 28 29 2 29 31
13 Kab.Karanganyar 21 0 1 1 0 8 8 0 9 9
14 Kab.Sragen 25 0 4 4 1 22 23 1 26 27
15 Kab.Grobogan 30 0 1 1 0 7 7 0 8 8
16 Kab.Blora 26 0 0 0 1 66 67 1 66 67
17 Kab.Rembang 17 0 1 1 3 40 43 3 41 44
18 Kab.Pati 29 0 0 0 0 21 21 0 21 21
19 Kab.Kudus 19 0 0 0 1 14 15 1 14 15
20 Kab.Jepara 22 1 4 5 0 68 68 1 72 73
21 Kab.Demak 27 0 0 0 2 34 36 2 34 36
22 Kab.Semarang 26 0 0 0 0 3 3 0 3 3
23 Kab.Temanggung 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Kab.Kendal 30 0 0 0 0 5 5 0 5 5
25 Kab.Batang 21 0 0 0 1 27 28 1 27 28
26 Kab.Pekalongan 27 0 2 2 1 23 24 1 25 26
27 Kab.Pemalang 25 0 0 0 5 96 101 5 96 101
28 Kab.Tegal 29 1 4 5 1 128 129 2 132 134
29 Kab.Brebes 38 2 5 7 11 256 267 13 261 274
30 Kota Magelang 5 0 1 1 0 0 0 0 1 1
31 Kota Surakarta 17 0 1 1 0 6 6 0 7 7
32 Kota Salatiga 6 0 0 0 0 3 3 0 3 3
33 Kota Semarang 37 0 1 1 0 24 24 0 25 25
34 Kota Pekalongan 14 0 0 0 1 29 30 1 29 30
35 Kota Tegal 8 0 0 0 2 13 15 2 13 15
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 7 35 42 38 1.034 1.072 45 1.069 1.114
ANGKA PREVALENSI PER 100.000 PENDUDUK 3,0

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


TABEL
PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


TAHUN -1 TAHUN -2
JUMLAH RFT PB RFT MB
NO KABUPATEN/KOTA PENDERITA PBa PENDERITA MBb
PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kab.Cilacap 38 3 0 3 3 100,0 0 0,0 3 100,0 23 4 27 22 95,7 4 100,0 26 96,3
2 Kab.Banyumas 40 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 Kab.Purbalingga 22 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 14 11 25 11 78,6 9 81,8 20 80,0
4 Kab.Banjarnegara 35 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 2 14 12 100,0 2 100,0 14 100,0
5 Kab.Kebumen 35 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0 19 11 30 19 100,0 11 100,0 30 100,0
6 Kab.Purworejo 27 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 1 6 5 100,0 1 100,0 6 100,0
7 Kab.Wonosobo 24 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 9 1 10 7 77,8 1 100,0 8 80,0
8 Kab.Magelang 29 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0 7 1 8 6 85,7 1 100,0 7 87,5
9 Kab.Boyolali 25 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 7 6 13 7 100,0 6 100,0 13 100,0
10 Kab.Klaten 34 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0 24 13 37 24 100,0 13 100,0 37 100,0
11 Kab.Sukoharjo 12 0 1 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0 6 11 17 6 100,0 11 100,0 17 100,0
12 Kab.Wonogiri 34 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 8 20 12 100,0 8 100,0 20 100,0
13 Kab.Karanganyar 21 0 1 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0 8 0 8 8 100,0 0 0,0 8 100,0
14 Kab.Sragen 25 0 3 3 0 0,0 3 100,0 3 100,0 29 8 37 29 100,0 6 75,0 35 94,6
15 Kab.Grobogan 30 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 18 10 28 18 100,0 10 100,0 28 100,0
16 Kab.Blora 26 0 1 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0 74 41 115 74 100,0 41 100,0 115 100,0
17 Kab.Rembang 17 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0 24 23 47 23 95,8 20 87,0 43 91,5
18 Kab.Pati 29 4 3 7 4 100,0 3 100,0 7 100,0 42 20 62 37 88,1 18 90,0 55 88,7
19 Kab.Kudus 19 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 7 26 19 100,0 7 100,0 26 100,0
20 Kab.Jepara 22 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0 47 47 94 45 95,7 41 87,2 86 91,5
21 Kab.Demak 27 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 34 31 65 34 100,0 31 100,0 65 100,0
22 Kab.Semarang 26 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 1 4 3 100,0 1 100,0 4 100,0
23 Kab.Temanggung 26 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0 0 1 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0
24 Kab.Kendal 30 0 2 2 0 0,0 2 100,0 2 100,0 14 6 20 14 100,0 6 100,0 20 100,0
25 Kab.Batang 21 5 2 7 5 100,0 2 100,0 7 100,0 20 17 37 19 95,0 17 100,0 36 97,3
26 Kab.Pekalongan 27 7 2 9 7 100,0 2 100,0 9 100,0 41 24 65 41 100,0 24 100,0 65 100,0
27 Kab.Pemalang 25 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0 74 32 106 72 97,3 32 100,0 104 98,1
28 Kab.Tegal 29 17 20 37 16 94,1 16 80,0 32 86,5 100 72 172 84 84,0 62 86,1 146 84,9
29 Kab.Brebes 38 7 4 11 6 85,7 4 100,0 10 90,9 149 101 250 133 89,3 82 81,2 215 86,0
30 Kota Magelang 5 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
31 Kota Surakarta 17 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 1 6 5 100,0 1 100,0 6 100,0
32 Kota Salatiga 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0
33 Kota Semarang 37 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0 13 16 29 10 76,9 16 100,0 26 89,7
34 Kota Pekalongan 14 2 0 2 2 100,0 0 0,0 2 100,0 44 17 61 42 95,5 17 100,0 59 96,7
35 Kota Tegal 8 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0 7 11 18 7 100,0 8 72,7 15 83,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 56 46 102 54 96,4 42 91,3 96 94,1 904 555 1.459 849 93,9 508 91,5 1.357 93,0

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Keterangan :
a= Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya, misalnya: untuk
mencari RFT rate tahun 2019, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2018 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya, misalnya:
untuk mencari RFT rate tahun 2019, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
TABEL 61

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KABUPATEN/KOTA JUMLA PUSKESMAS
<15 TAHUN* (NON POLIO)
H
1 2 3 4 5
1 Kab.Cilacap 38 411.186 18
2 Kab.Banyumas 40 380.031 20
3 Kab.Purbalingga 22 221.297 4
4 Kab.Banjarnegara 35 211.028 4
5 Kab.Kebumen 35 280.125 5
6 Kab.Purworejo 27 150.171 2
7 Kab.Wonosobo 24 186.585 5
8 Kab.Magelang 29 282.972 6
9 Kab.Boyolali 25 210.015 8
10 Kab.Klaten 34 230.719 6
11 Kab.Sukoharjo 12 182.451 4
12 Kab.Wonogiri 34 173.290 1
13 Kab.Karanganyar 21 188.292 8
14 Kab.Sragen 25 181.841 1
15 Kab.Grobogan 30 307.081 1
16 Kab.Blora 26 176.887 5
17 Kab.Rembang 17 131.334 4
18 Kab.Pati 29 257.325 13
19 Kab.Kudus 19 189.326 2
20 Kab.Jepara 22 298.200 4
21 Kab.Demak 27 279.476 19
22 Kab.Semarang 26 224.453 5
23 Kab.Temanggung 26 165.559 3
24 Kab.Kendal 30 215.068 0
25 Kab.Batang 21 173.121 5
26 Kab.Pekalongan 27 222.725 5
27 Kab.Pemalang 25 321.171 3
28 Kab.Tegal 29 356.619 8
29 Kab.Brebes 38 434.857 12
30 Kota Magelang 5 23.364 2
31 Kota Surakarta 17 97.451 3
32 Kota Salatiga 6 38.915 5
33 Kota Semarang 37 372.594 3
34 Kota Pekalongan 14 71.105 2
35 Kota Tegal 8 55.820 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 7.702.454 198
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,6

Sumber: Program Surveilens


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
* Data BPS
TABEL 62

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH KASUS PD3I


JUMLAH DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B
NO KABUPATEN/KOTA PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
PUSKESMAS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kab.Cilacap 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 35 48 21 25 46
2 Kab.Banyumas 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 53 90
3 Kab.Purbalingga 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 16 0 15 15
4 Kab.Banjarnegara 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 122 122 13 6 19
5 Kab.Kebumen 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 110 245 355 11 13 24
6 Kab.Purworejo 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 1 1 2
7 Kab.Wonosobo 24 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 36 61
8 Kab.Magelang 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 102 102 0 0 0
9 Kab.Boyolali 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 9 18
10 Kab.Klaten 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 16 37
11 Kab.Sukoharjo 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kab.Wonogiri 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kab.Karanganyar 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 19 32
14 Kab.Sragen 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
15 Kab.Grobogan 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Kab.Blora 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 16 35
17 Kab.Rembang 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kab.Pati 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 22 42
19 Kab.Kudus 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 295 295 0 0 0
20 Kab.Jepara 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 11 19
21 Kab.Demak 27 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 52 54 9 10 19
22 Kab.Semarang 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Kab.Temanggung 26 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6
24 Kab.Kendal 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
25 Kab.Batang 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Kab.Pekalongan 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Kab.Pemalang 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 45 49 0 0 0
28 Kab.Tegal 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5
29 Kab.Brebes 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4
30 Kota Magelang 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Kota Surakarta 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
32 Kota Salatiga 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 12 20
33 Kota Semarang 37 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 5
34 Kota Pekalongan 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Kota Tegal 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 6 5 11 0 0 0 0 0 0 0 0 129 918 1.047 231 276 507
CASE FATALITY RATE (%) 0,0 0,0
INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK 0,6 0,8 1,4

Sumber: Seksi Surveilans Imunisasi dan Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 63

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH KLB DI DESA/KELURAHAN


NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Kab.Cilacap 38 0 0 0,0
2 Kab.Banyumas 40 57 57 100,0
3 Kab.Purbalingga 22 0 0 0,0
4 Kab.Banjarnegara 35 0 0 0,0
5 Kab.Kebumen 35 10 10 100,0
6 Kab.Purworejo 27 2 2 100,0
7 Kab.Wonosobo 24 1 1 100,0
8 Kab.Magelang 29 0 0 0,0
9 Kab.Boyolali 25 3 3 100,0
10 Kab.Klaten 34 9 9 100,0
11 Kab.Sukoharjo 12 0 0 0,0
12 Kab.Wonogiri 34 0 0 0,0
13 Kab.Karanganyar 21 2 2 100,0
14 Kab.Sragen 25 1 1 100,0
15 Kab.Grobogan 30 2 2 100,0
16 Kab.Blora 26 0 0 0,0
17 Kab.Rembang 17 1 1 100,0
18 Kab.Pati 29 0 0 0,0
19 Kab.Kudus 19 0 0 0,0
20 Kab.Jepara 22 0 0 0,0
21 Kab.Demak 27 1 1 100,0
22 Kab.Semarang 26 14 14 100,0
23 Kab.Temanggung 26 3 3 100,0
24 Kab.Kendal 30 0 0 0,0
25 Kab.Batang 21 1 1 100,0
26 Kab.Pekalongan 27 0 0 0,0
27 Kab.Pemalang 25 1 1 100,0
28 Kab.Tegal 29 8 8 100,0
29 Kab.Brebes 38 1 1 100,0
30 Kota Magelang 5 0 0 0,0
31 Kota Surakarta 17 0 0 0,0
32 Kota Salatiga 6 0 0 0,0
33 Kota Semarang 37 3 3 100,0
34 Kota Pekalongan 14 0 0 0,0
35 Kota Tegal 8 0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 120 120 100,0

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 64

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN LUAR NAMA KABUPATEN/ JML TERANCAM
NO
BIASA JML KEC 8-28 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69
KOTA DESA/KEL L P L+P 0-7 HARI
HARI
1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN
THN THN THN THN THN THN
70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Leptospirosis Banyumas 26 26 20 11 31 0 0 0 0 3 3 0 12 4 1 8 0 0 1 1 69 81 150 29,0 13,6 20,7 0,0 9,1 3,2
Boyolali 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5.512 5.642 11.154 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 100,0
Semarang 2 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 11.628 11.767 23.395 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Kebumen 8 18 17 3 20 0 0 0 0 0 0 0 8 10 0 1 1 7 1 8 32.017 31.009 63.026 0,1 0,0 0,0 41,2 0,0 40,0
Purworejo 1 1 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 3 5 100,0 100,0 100,0 50,0 0,0 20,0
2 DBD Banyumas 20 20 9 11 20 0 0 1 3 6 7 0 0 1 1 0 1 9 11 20 46 48 94 19,6 22,9 21,3 100,0 100,0 100,0
Boyolali 1 1 7 12 19 0 0 0 5 3 6 4 1 0 0 0 0 2 0 2 2.049 1.968 4.017 0,3 0,6 0,5 28,6 0,0 10,5
3 Keracunan Makanan Banyumas 7 7 49 89 138 0 0 0 2 14 40 12 31 19 6 8 6 0 0 0 67 362 429 73,1 24,6 32,2 0,0 0,0 0,0
Klaten 3 5 47 63 110 0 0 0 2 4 2 4 41 28 10 15 4 0 0 0 3.544 4.294 7.838 1,3 1,5 1,4 0,0 0,0 0,0
Demak 1 1 3 7 10 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 18 41 13,0 38,9 24,4 0,0 0,0 0,0
Semarang 3 3 34 53 87 0 0 0 0 0 3 12 45 21 6 0 0 0 0 0 8.123 8.110 16.233 0,4 0,7 0,5 0,0 0,0 0,0
Batang 1 1 20 16 36 0 0 0 0 0 0 0 26 10 0 0 0 0 0 0 488 479 967 4,1 3,3 3,7 0,0 0,0 0,0
Kebumen 1 1 38 56 94 0 0 0 1 3 9 3 32 18 6 15 7 0 0 0 3.128 2.995 6.123 1,2 1,9 1,5 0,0 0,0 0,0
Sragen 1 1 10 7 17 0 0 0 0 0 0 2 4 3 2 4 2 0 0 0 16.877 17.112 33.989 0,1 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0
Karanganyar 2 2 46 46 92 0 0 0 0 0 0 28 0 0 0 0 0 0 1 1 107 107 214 43,0 43,0 43,0 0,0 2,2 1,1
Grobogan 2 2 22 11 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 11 33 100,0 100,0 100,0 0,0 0,0 0,0
Brebes 1 1 1 81 82 0 0 0 0 0 0 82 0 0 0 0 0 0 0 0 35.541 33.985 69.526 0,0 0,2 0,1 0,0 0,0 0,0
Pemalang 1 1 8 22 30 0 0 0 1 1 0 0 12 6 3 6 1 0 0 0 60 60 120 13,3 36,7 25,0 0,0 0,0 0,0
Purworejo 1 1 35 45 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 AFP Klaten 4 6 1 5 6 0 0 0 3 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9.314 10.315 19.629 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Semarang 5 5 2 3 5 0 0 0 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.490 4.333 8.823 0,0 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0
5 Chikungunya Boyolali 1 1 14 15 29 0 0 0 0 0 0 1 15 11 7 0 0 0 0 0 3.358 3.216 6.574 0,4 0,5 0,4 0,0 0,0 0,0
6 GHPR Semarang 3 3 1 2 3 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 17.114 17.358 34.472 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 JE Semarang 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1.788 1.752 3.540 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0
8 Difteri Kota Semarang 2 2 2 1 3 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 20 47 67 10,0 2,1 4,5 0,0 0,0 0,0
Temanggung 2 2 2 1 3 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 644 667 1.311 0,3 0,1 0,2 0,0 0,0 0,0
9 Diare Wonosobo 1 1 21 14 35 0 0 0 4 3 1 0 10 5 2 6 4 0 0 0 220 252 472 9,5 5,6 7,4 0,0 0,0 0,0
Temanggung 1 1 10 10 20 0 0 0 10 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 759 805 1.564 1,3 1,2 1,3 0,0 0,0 0,0
10 Banjir Tegal 4 4 77 103 180 0 0 0 0 0 30 0 102 27 20 0 0 0 0 0 77 103 180 100,0 100,0 100,0 0,0 0,0 0,0

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota


TABEL 65

KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KABUPATEN/KOTA JUMLA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
H L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kab.Cilacap 38 295 330 625 7 3 10 2,4 0,9 1,6
2 Kab.Banyumas 40 121 139 260 10 10 20 8,3 7,2 7,7
3 Kab.Purbalingga 22 56 41 97 2 3 5 3,6 7,3 5,2
4 Kab.Banjarnegara 35 72 98 170 2 2 4 2,8 2,0 2,4
5 Kab.Kebumen 35 4 11 15 1 1 2 25,0 9,1 13,3
6 Kab.Purworejo 27 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 Kab.Wonosobo 24 6 6 12 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 Kab.Magelang 29 58 47 105 1 2 3 1,7 4,3 2,9
9 Kab.Boyolali 25 103 98 201 4 1 5 3,9 1,0 2,5
10 Kab.Klaten 34 61 82 143 2 5 7 3,3 6,1 4,9
11 Kab.Sukoharjo 12 113 109 222 7 4 11 6,2 3,7 5,0
12 Kab.Wonogiri 34 20 19 39 1 4 5 5,0 21,1 12,8
13 Kab.Karanganyar 21 118 77 195 3 1 4 2,5 1,3 2,1
14 Kab.Sragen 25 50 44 94 1 0 1 2,0 0,0 1,1
15 Kab.Grobogan 30 199 196 395 4 2 6 2,0 1,0 1,5
16 Kab.Blora 26 117 87 204 3 1 4 2,6 1,1 2,0
17 Kab.Rembang 17 93 71 164 4 2 6 4,3 2,8 3,7
18 Kab.Pati 29 89 64 153 3 0 3 3,4 0,0 2,0
19 Kab.Kudus 19 101 74 175 2 1 3 2,0 1,4 1,7
20 Kab.Jepara 22 42 55 97 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 Kab.Demak 27 40 27 67 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 Kab.Semarang 26 16 17 33 0 0 0 0,0 0,0 0,0
23 Kab.Temanggung 26 15 12 27 0 0 0 0,0 0,0 0,0
24 Kab.Kendal 30 42 42 84 0 1 1 0,0 2,4 1,2
25 Kab.Batang 21 11 13 24 0 1 1 0,0 7,7 4,2
26 Kab.Pekalongan 27 83 76 159 0 0 0 0,0 0,0 0,0
27 Kab.Pemalang 25 3 11 14 0 1 1 0,0 9,1 7,1
28 Kab.Tegal 29 81 91 172 1 5 6 1,2 5,5 3,5
29 Kab.Brebes 38 15 15 30 0 0 0 0,0 0,0 0,0
30 Kota Magelang 5 15 10 25 1 0 1 6,7 0,0 4,0
31 Kota Surakarta 17 25 16 41 2 4 6 8,0 25,0 14,6
32 Kota Salatiga 6 7 5 12 0 0 0 0,0 0,0 0,0
33 Kota Semarang 37 194 131 325 2 3 5 1,0 2,3 1,5
34 Kota Pekalongan 14 15 24 39 0 1 1 0,0 4,2 2,6
35 Kota Tegal 8 23 22 45 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 2.307 2.163 4.470 63 58 121 2,7 2,7 2,7
ANGKA KESAKITAN DBD PER 100.000 PENDUDUK 6,3 5,9 12,2

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 66

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
JUMLAH % KONFIRMASI %
NO KABUPATEN/KOTA RAPID PENGOBATA
PUSKESMAS SUSPEK MIKROSKOPI LABORATORIU PENGOBATA
DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P N STANDAR L P L+P L P L+P
S TEST (RDT) M N STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kab.Cilacap 38 122 8 114 122 100,0 9 1 10 10 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Kab.Banyumas 40 206 181 22 203 98,5 8 1 9 9 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Kab.Purbalingga 22 717 705 12 717 100,0 24 0 24 24 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Kab.Banjarnegara 35 3.881 3.355 526 3.881 100,0 7 0 7 7 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Kab.Kebumen 35 71 71 0 71 100,0 3 1 4 4 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 Kab.Purworejo 27 7.743 7.489 254 7.743 100,0 295 263 558 500 89,6 4 2 6 1,4 0,8 1,1
7 Kab.Wonosobo 24 1.238 1.238 0 1.238 100,0 4 0 4 4 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 Kab.Magelang 29 5.927 5.927 0 5.927 100,0 27 22 49 49 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
9 Kab.Boyolali 25 3 3 0 3 100,0 3 0 3 3 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 Kab.Klaten 34 57 56 1 57 100,0 7 2 9 9 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
11 Kab.Sukoharjo 12 10 6 4 10 100,0 10 0 10 10 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 Kab.Wonogiri 34 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
13 Kab.Karanganyar 21 290 290 0 290 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 Kab.Sragen 25 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
15 Kab.Grobogan 30 395 395 0 395 100,0 10 0 10 10 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
16 Kab.Blora 26 91 74 17 91 100,0 14 2 16 16 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
17 Kab.Rembang 17 1 1 0 1 100,0 0 1 1 1 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
18 Kab.Pati 29 28 21 7 28 100,0 9 1 10 10 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
19 Kab.Kudus 19 15 15 0 15 100,0 2 0 2 1 50,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
20 Kab.Jepara 22 262 262 0 262 100,0 4 0 4 4 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 Kab.Demak 27 7 5 2 7 100,0 5 0 5 5 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 Kab.Semarang 26 327 323 4 327 100,0 1 0 1 1 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
23 Kab.Temanggung 26 23 22 1 23 100,0 2 1 3 3 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
24 Kab.Kendal 30 236 236 0 236 100,0 3 0 3 3 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
25 Kab.Batang 21 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
26 Kab.Pekalongan 27 136 127 9 136 100,0 1 0 1 1 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
27 Kab.Pemalang 25 16 2 14 16 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
28 Kab.Tegal 29 3 3 0 3 100,0 1 0 1 1 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
29 Kab.Brebes 38 87 1 86 87 100,0 1 0 1 1 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
30 Kota Magelang 5 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
31 Kota Surakarta 17 359 359 0 359 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
32 Kota Salatiga 6 96 96 0 96 100,0 29 0 29 29 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
33 Kota Semarang 37 60 39 21 60 100,0 49 8 57 57 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
34 Kota Pekalongan 14 56 56 0 56 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
35 Kota Tegal 8 120 120 0 120 100,0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 22.583 21.486 1.094 22.580 100,0 528 303 831 772 92,9 4 2 6 0,8 0,7 0,7
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0,014 0,008 0,023

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 67

PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PENDERITA KRONIS FILARIASIS


JUMLAH KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU JUMLAH SELURUH KASUS
NO KABUPATEN/KOTA KASUS KRONIS PINDAH KASUS KRONIS MENINGGAL
PUSKESMAS SEBELUMNYA DITEMUKAN KRONIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kab.Cilacap 38 13 6 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 6 19
2 Kab.Banyumas 40 16 23 39 1 1 2 0 0 0 10 10 20 7 14 21
3 Kab.Purbalingga 22 7 14 21 3 0 3 0 0 0 2 2 4 8 12 20
4 Kab.Banjarnegara 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kab.Kebumen 35 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5
6 Kab.Purworejo 27 2 9 11 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 10 12
7 Kab.Wonosobo 24 8 2 10 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 3 11
8 Kab.Magelang 29 3 5 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 5 8
9 Kab.Boyolali 25 1 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 9
10 Kab.Klaten 34 2 4 6 1 1 2 0 0 0 0 0 0 3 5 8
11 Kab.Sukoharjo 12 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 5 8
12 Kab.Wonogiri 34 2 6 8 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 7 9
13 Kab.Karanganyar 21 4 7 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 7 11
14 Kab.Sragen 25 5 8 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 8 13
15 Kab.Grobogan 30 3 4 7 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 5 8
16 Kab.Blora 26 12 8 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 8 20
17 Kab.Rembang 17 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
18 Kab.Pati 29 4 6 10 1 1 2 0 0 0 0 0 0 5 7 12
19 Kab.Kudus 19 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
20 Kab.Jepara 22 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 4
21 Kab.Demak 27 16 16 32 0 0 0 0 0 0 1 1 2 15 15 30
22 Kab.Semarang 26 6 7 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 7 13
23 Kab.Temanggung 26 9 3 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 3 12
24 Kab.Kendal 30 5 7 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 7 12
25 Kab.Batang 21 4 3 7 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 4 8
26 Kab.Pekalongan 27 16 18 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 18 34
27 Kab.Pemalang 25 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3
28 Kab.Tegal 29 8 17 25 0 0 0 0 0 0 6 6 12 2 11 13
29 Kab.Brebes 38 15 17 32 1 1 2 0 0 0 0 0 0 16 18 34
30 Kota Magelang 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Kota Surakarta 17 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
32 Kota Salatiga 6 3 1 4 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 2 5
33 Kota Semarang 37 9 16 25 0 0 0 1 2 3 2 0 2 6 14 20
34 Kota Pekalongan 14 7 3 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 3 10
35 Kota Tegal 8 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 191 240 431 7 11 18 1 2 3 21 20 41 176 229 405

Sumber: Seksi P2PM Dinkes Prov Jateng


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 68

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kab.Cilacap 38 288.432 352.527 640.959 137.996 47,8 168.921 47,9 306.917 47,9
2 Kab.Banyumas 40 86.204 126.117 212.321 74.656 86,6 116.462 92,3 191.118 90,0
3 Kab.Purbalingga 22 141.378 139.490 280.868 8.167 5,8 19.926 14,3 28.093 10,0
4 Kab.Banjarnegara 35 164.103 161.522 325.625 40.521 24,7 74.127 45,9 114.648 35,2
5 Kab.Kebumen 35 42.864 58.635 101.499 31.438 73,3 53.825 91,8 85.263 84,0
6 Kab.Purworejo 27 117.538 119.000 236.538 9.992 8,5 15.677 13,2 25.669 10,9
7 Kab.Wonosobo 24 137.369 134.890 272.259 25.911 18,9 43.873 32,5 69.784 25,6
8 Kab.Magelang 29 197.058 193.280 390.338 32.547 16,5 41.955 21,7 74.502 19,1
9 Kab.Boyolali 25 81.545 117.825 199.370 79.146 97,1 102.578 87,1 181.724 91,1
10 Kab.Klaten 34 152.599 162.719 315.318 81.933 53,7 119.497 73,4 201.430 63,9
11 Kab.Sukoharjo 12 133.595 135.701 269.296 53.159 39,8 62.642 46,2 115.801 43,0
12 Kab.Wonogiri 34 197.721 196.235 393.956 56.298 28,5 85.274 43,5 141.572 35,9
13 Kab.Karanganyar 21 54.808 68.482 123.290 52.939 96,6 66.147 96,6 119.086 96,6
14 Kab.Sragen 25 120.708 129.327 250.035 110.817 91,8 126.843 98,1 237.660 95,1
15 Kab.Grobogan 30 213.164 211.690 424.854 16.822 7,9 19.746 9,3 36.568 8,6
16 Kab.Blora 26 148.273 150.558 298.831 115.676 78,0 114.424 76,0 230.100 77,0
17 Kab.Rembang 17 83.725 83.928 167.653 50.384 60,2 55.069 65,6 105.453 62,9
18 Kab.Pati 29 46.680 54.899 101.579 34.840 74,6 43.807 79,8 78.647 77,4
19 Kab.Kudus 19 103.791 112.381 216.172 44.225 42,6 51.729 46,0 95.954 44,4
20 Kab.Jepara 22 179.819 181.039 360.858 131.118 72,9 161.512 89,2 292.630 81,1
21 Kab.Demak 27 148.952 164.649 313.601 146.483 98,3 162.853 98,9 309.336 98,6
22 Kab.Semarang 26 15.417 29.326 44.743 16.368 106,2 27.174 92,7 43.542 97,3
23 Kab.Temanggung 26 110.483 110.416 220.899 31.819 28,8 34.288 31,1 66.107 29,9
24 Kab.Kendal 30 153.230 151.085 304.315 89.754 58,6 128.787 85,2 218.541 71,8
25 Kab.Batang 21 110.767 110.351 221.118 34.404 31,1 42.457 38,5 76.861 34,8
26 Kab.Pekalongan 27 177.894 142.977 320.871 91.805 51,6 101.811 71,2 193.616 60,3
27 Kab.Pemalang 25 69.370 67.184 136.554 19.019 27,4 34.121 50,8 53.140 38,9
28 Kab.Tegal 29 96.489 100.302 196.791 9.720 10,1 10.106 10,1 19.826 10,1
29 Kab.Brebes 38 337.844 328.888 666.732 70.835 21,0 186.526 56,7 257.361 38,6
30 Kota Magelang 5 19.209 20.235 39.444 3.383 17,6 5.224 25,8 8.607 21,8
31 Kota Surakarta 17 83.102 87.579 170.681 14.930 18,0 19.987 22,8 34.917 20,5
32 Kota Salatiga 6 29.506 30.741 60.247 7.191 24,4 13.119 42,7 20.310 33,7
33 Kota Semarang 37 141.854 148.060 289.914 132.122 93,1 156.488 105,7 288.610 99,6
34 Kota Pekalongan 14 23.168 36.689 59.857 21.525 92,9 24.032 65,5 45.557 76,1
35 Kota Tegal 8 37.340 35.786 73.126 27.140 72,7 35.448 99,1 62.588 85,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 4.245.999 4.454.513 8.700.512 1.905.083 44,9 2.526.455 56,7 4.431.538 50,9

Sumber : Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 69

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN PELAYANAN


JUMLAH KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDERITA DM
PUSKESMAS
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Kab.Cilacap 38 29.804 29.341 98,4
2 Kab.Banyumas 40 23.548 25.769 109,4
3 Kab.Purbalingga 22 13.117 14.035 107,0
4 Kab.Banjarnegara 35 15.765 15.765 100,0
5 Kab.Kebumen 35 11.903 11.818 99,3
6 Kab.Purworejo 27 6.919 6.341 91,6
7 Kab.Wonosobo 24 5.396 5.084 94,2
8 Kab.Magelang 29 20.627 17.440 84,5
9 Kab.Boyolali 25 18.325 17.700 96,6
10 Kab.Klaten 34 37.485 38.284 102,1
11 Kab.Sukoharjo 12 17.910 17.349 96,9
12 Kab.Wonogiri 34 17.162 15.296 89,1
13 Kab.Karanganyar 21 12.960 12.976 100,1
14 Kab.Sragen 25 21.921 18.977 86,6
15 Kab.Grobogan 30 20.329 17.901 88,1
16 Kab.Blora 26 11.971 11.793 98,5
17 Kab.Rembang 17 15.894 15.643 98,4
18 Kab.Pati 29 31.276 18.949 60,6
19 Kab.Kudus 19 23.495 23.495 100,0
20 Kab.Jepara 22 30.525 26.274 86,1
21 Kab.Demak 27 18.762 18.762 100,0
22 Kab.Semarang 26 16.473 15.220 92,4
23 Kab.Temanggung 26 10.578 9.456 89,4
24 Kab.Kendal 30 19.020 18.236 95,9
25 Kab.Batang 21 9.973 9.444 94,7
26 Kab.Pekalongan 27 20.783 18.467 88,9
27 Kab.Pemalang 25 18.390 9.987 54,3
28 Kab.Tegal 29 14.229 10.605 74,5
29 Kab.Brebes 38 21.360 15.036 70,4
30 Kota Magelang 5 3.373 3.373 100,0
31 Kota Surakarta 17 12.105 12.105 100,0
32 Kota Salatiga 6 5.822 3.942 67,7
33 Kota Semarang 37 40.483 40.483 100,0
34 Kota Pekalongan 14 13.849 13.849 100,0
35 Kota Tegal 8 7.014 6.880 98,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 618.546 566.075 91,5

Sumber : Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 70

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS
(SADANIS) MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH PUSKESMAS PEMERIKSAAN LEHER


PEREMPUAN IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH MELAKSANAKAN
NO KABUPATEN/KOTA USIA 30-50 RAHIM DAN
PUSKESMAS KEGIATAN DETEKSI
TAHUN * PAYUDARA
DINI IVA & SADANIS
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kab.Cilacap 38 12 386.058 1.690 0,4 11 0,7 6 0,4 22 1,3
2 Kab.Banyumas 40 40 199.943 4.789 2,4 49 1,0 5 0,1 43 0,9
3 Kab.Purbalingga 22 22 148.354 478 0,3 14 2,9 6 1,3 0 0,0
4 Kab.Banjarnegara 35 35 164.077 2.602 1,6 18 0,7 6 0,2 19 0,7
5 Kab.Kebumen 35 35 191.227 8.282 4,3 24 0,3 9 0,1 49 0,6
6 Kab.Purworejo 27 13 164.926 295 0,2 6 2,0 0 0,0 10 3,4
7 Kab.Wonosobo 24 24 109.025 1.735 1,6 12 0,7 0 0,0 13 0,7
8 Kab.Magelang 29 21 85.676 200 0,2 5 2,5 12 6,0 40 20,0
9 Kab.Boyolali 25 16 174.251 464 0,3 41 8,8 0 0,0 1 0,2
10 Kab.Klaten 34 21 205.470 643 0,3 19 3,0 8 1,2 0 0,0
11 Kab.Sukoharjo 12 12 140.358 639 0,5 74 11,6 5 0,8 1 0,2
12 Kab.Wonogiri 34 26 171.583 386 0,2 0 0,0 5 1,3 12 3,1
13 Kab.Karanganyar 21 21 138.032 1.784 1,3 166 9,3 10 0,6 46 2,6
14 Kab.Sragen 25 25 133.613 268 0,2 10 3,7 0 0,0 6 2,2
15 Kab.Grobogan 30 10 214.030 461 0,2 8 1,7 6 1,3 0 0,0
16 Kab.Blora 26 25 20.252 316 1,6 2 0,6 0 0,0 0 0,0
17 Kab.Rembang 17 10 101.307 103 0,1 10 9,7 0 0,0 0 0,0
18 Kab.Pati 29 29 250.969 450 0,2 36 8,0 4 0,9 2 0,4
19 Kab.Kudus 19 9 143.185 2 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 Kab.Jepara 22 17 192.134 638 0,3 8 1,3 1 0,2 6 0,9
21 Kab.Demak 27 27 178.934 921 0,5 3 0,3 22 2,4 22 2,4
22 Kab.Semarang 26 26 195.130 178 0,1 9 5,1 1 0,6 2 1,1
23 Kab.Temanggung 26 26 122.960 1.260 1,0 159 12,6 3 0,2 15 1,2
24 Kab.Kendal 30 30 155.451 1.321 0,8 8 0,6 5 0,4 97 7,3
25 Kab.Batang 21 20 123.738 346 0,3 13 3,8 2 0,6 24 6,9
26 Kab.Pekalongan 27 8 171.118 433 0,3 2 0,5 1 0,2 2 0,5
27 Kab.Pemalang 25 25 191.006 308 0,2 19 6,2 3 1,0 4 1,3
28 Kab.Tegal 29 20 248.045 269 0,1 14 5,2 3 1,1 10 3,7
29 Kab.Brebes 38 5 306.824 70 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
30 Kota Magelang 5 5 18.041 117 0,6 1 0,9 0 0,0 1 0,9
31 Kota Surakarta 17 17 87.310 256 0,3 47 18,4 4 1,6 19 7,4
32 Kota Salatiga 6 6 31.981 158 0,5 2 1,3 0 0,0 2 1,3
33 Kota Semarang 37 24 300.672 425 0,1 8 1,9 4 0,9 33 7,8
34 Kota Pekalongan 14 14 49.581 95 0,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
35 Kota Tegal 8 8 38.056 734 1,9 3 0,4 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 684 5.553.317 33.116 0,6 801 2,4 131 0,4 501 1,5

Sumber : Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 71

PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT


NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN ODGJ BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Kab.Cilacap 38 2.875 3.488 121,3
2 Kab.Banyumas 40 2.720 2.767 101,7
3 Kab.Purbalingga 22 2.508 1.959 78,1
4 Kab.Banjarnegara 35 2.997 1.955 65,2
5 Kab.Kebumen 35 4.123 3.706 89,9
6 Kab.Purworejo 27 2.629 2.397 91,2
7 Kab.Wonosobo 24 2.217 1.713 77,3
8 Kab.Magelang 29 3.226 2.025 62,8
9 Kab.Boyolali 25 1.581 1.357 85,8
10 Kab.Klaten 34 2.929 2.825 96,4
11 Kab.Sukoharjo 12 2.280 1.326 58,2
12 Kab.Wonogiri 34 2.069 1.818 87,9
13 Kab.Karanganyar 21 1.432 1.470 102,7
14 Kab.Sragen 25 2.232 1.744 78,1
15 Kab.Grobogan 30 3.695 3.553 96,2
16 Kab.Blora 26 2.320 2.320 100,0
17 Kab.Rembang 17 1.615 1.460 90,4
18 Kab.Pati 29 2.745 2.745 100,0
19 Kab.Kudus 19 2.159 1.645 76,2
20 Kab.Jepara 22 2.161 2.105 97,4
21 Kab.Demak 27 2.811 2.642 94,0
22 Kab.Semarang 26 1.511 1.257 83,2
23 Kab.Temanggung 26 1.978 2.030 102,6
24 Kab.Kendal 30 2.556 2.091 81,8
25 Kab.Batang 21 2.046 1.680 82,1
26 Kab.Pekalongan 27 2.360 2.360 100,0
27 Kab.Pemalang 25 1.156 1.146 99,1
28 Kab.Tegal 29 3.944 2.242 56,8
29 Kab.Brebes 38 4.833 2.554 52,8
30 Kota Magelang 5 319 908 284,6
31 Kota Surakarta 17 903 903 100,0
32 Kota Salatiga 6 491 361 73,5
33 Kota Semarang 37 4.215 3.831 90,9
34 Kota Pekalongan 14 730 730 100,0
35 Kota Tegal 8 823 823 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 81.189 69.936 86,1

Sumber : Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 72
PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN


JUMLAH JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
PUSKESMA SARANA AIR JUMLAH SARANA JUMLAH
JUMLAH SARANA AIR
S MINUM SARANA AIR %
AIR MINUM DGN
%
SARANA AIR
% MINUM %
RESIKO RENDAH+ MINUM
MINUM DI MEMENUHI
SEDANG DIAMBIL SYARAT
IKL
SAMPEL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kab.Cilacap 38 217.705 19.106 8,8 10.185 53,3 437 0,2 373 85,4
2 Kab.Banyumas 40 376.043 85.143 22,6 66.697 78,3 1.618 0,4 1.225 75,7
3 Kab.Purbalingga 22 228.310 116.153 50,9 86.981 74,9 3.691 1,6 3.355 90,9
4 Kab.Banjarnegara 35 143.992 57.280 39,8 52.448 91,6 1.328 0,9 1.009 76,0
5 Kab.Kebumen 35 182.414 112.726 61,8 89.449 79,4 20.816 11,4 18.703 89,8
6 Kab.Purworejo 27 616 451 73,2 384 85,1 140 22,7 118 84,3
7 Kab.Wonosobo 24 1.788 484 27,1 430 88,8 347 19,4 272 78,4
8 Kab.Magelang 29 180.717 76.209 42,2 68.107 89,4 1.175 0,7 1.108 94,3
9 Kab.Boyolali 25 579 475 82,0 465 97,9 336 58,0 299 89,0
10 Kab.Klaten 34 304.226 85.004 27,9 70.539 83,0 267 0,1 185 69,3
11 Kab.Sukoharjo 12 223.853 49.523 22,1 11.795 23,8 201 0,1 155 77,1
12 Kab.Wonogiri 34 137.348 8.256 6,0 7.619 92,3 148 0,1 110 74,3
13 Kab.Karanganyar 21 109.315 85.109 77,9 52.037 61,1 801 0,7 592 73,9
14 Kab.Sragen 25 258.101 58.622 22,7 42.718 72,9 5.154 2,0 1.956 38,0
15 Kab.Grobogan 30 187.299 47.921 25,6 36.363 75,9 1.823 1,0 1.786 98,0
16 Kab.Blora 26 62.336 1.834 2,9 1.327 72,4 804 1,3 578 71,9
17 Kab.Rembang 17 739 692 93,6 666 96,2 566 76,6 450 79,5
18 Kab.Pati 29 542 327 60,3 284 86,9 95 17,5 93 97,9
19 Kab.Kudus 19 167.850 24.070 14,3 13.111 54,5 259 0,2 212 81,9
20 Kab.Jepara 22 278.196 99.024 35,6 35.939 36,3 9.480 3,4 9.173 96,8
21 Kab.Demak 27 24.035 7.979 33,2 4.124 51,7 585 2,4 533 91,1
22 Kab.Semarang 26 1.733 896 51,7 744 83,0 483 27,9 440 91,1
23 Kab.Temanggung 26 184.098 91.540 49,7 74.772 81,7 582 0,3 470 80,8
24 Kab.Kendal 30 144.172 51.818 35,9 42.794 82,6 3.412 2,4 3.157 92,5
25 Kab.Batang 21 354 288 81,4 237 82,3 200 56,5 185 92,5
26 Kab.Pekalongan 27 44.801 7.530 16,8 6.559 87,1 1.063 2,4 421 39,6
27 Kab.Pemalang 25 239.275 60.566 25,3 41.965 69,3 859 0,4 753 87,7
28 Kab.Tegal 29 352.336 25.173 7,1 12.972 51,5 252 0,1 201 79,8
29 Kab.Brebes 38 151 151 100,0 136 90,1 136 90,1 136 100,0
30 Kota Magelang 5 31.574 15.811 50,1 5.500 34,8 9.671 30,6 9.639 99,7
31 Kota Surakarta 17 101.711 9.150 9,0 4.940 54,0 771 0,8 513 66,5
32 Kota Salatiga 6 6.928 379 5,5 290 76,5 158 2,3 88 55,7
33 Kota Semarang 37 259.714 67.842 26,1 62.345 91,9 2.231 0,9 2.152 96,5
34 Kota Pekalongan 14 207 199 96,1 197 99,0 196 94,7 185 94,4
35 Kota Tegal 8 124 124 100,0 121 97,6 122 98,4 98 80,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 4.453.182 1.267.855 28,5 905.240 71,4 70.207 1,6 60.723 86,5

Sumber: Program Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 73
JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

SHARING/KOMUNAL
JAMBAN SEHAT SEMI PERMANEN
JAMBAN SEHAT PERMANEN (JSP)
KELUARGA DENGAN AKSES
(JSSP) TERHADAP FASILITAS
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK SANITASI YANG LAYAK
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH
(JAMBAN SEHAT)
JUMLAH SARANA JUMLAH SARANA JUMLAH SARANA
KK PENGGUNA KK PENGGUNA KK PENGGUNA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kab.Cilacap 38 785.697 31.611 56.826 70.024 104.366 373.041 549.838 711.030 90,5
2 Kab.Banyumas 40 562.938 60.539 94.275 31.484 41.904 382.522 426.780 562.959 100,0
3 Kab.Purbalingga 22 303.519 10.838 19.091 34.982 40.066 185.229 221.875 281.032 92,6
4 Kab.Banjarnegara 35 270.692 8.913 17.243 36.353 36.353 150.508 150.508 204.104 75,4
5 Kab.Kebumen 35 419.301 10.911 17.652 40.589 45.050 299.786 328.741 391.443 93,4
6 Kab.Purworejo 27 230.469 8.258 10.188 29.612 33.640 143.388 174.374 218.202 94,7
7 Kab.Wonosobo 24 245.710 10.615 17.654 49.496 51.684 100.867 108.016 177.354 72,2
8 Kab.Magelang 29 380.314 17.198 38.805 56.529 65.482 241.877 285.932 390.219 102,6
9 Kab.Boyolali 25 365.715 63 53.671 13.933 14.925 284.196 297.119 365.715 100,0
10 Kab.Klaten 34 398.294 4.224 34.099 1.372 1.584 314.970 362.606 398.289 100,0
11 Kab.Sukoharjo 12 279.693 2.696 11.781 2.076 6.100 254.484 261.812 279.693 100,0
12 Kab.Wonogiri 34 382.902 11.131 19.995 22.248 32.418 245.589 328.032 380.445 99,4
13 Kab.Karanganyar 21 297.996 0 2.224 975 1.319 236.914 294.453 297.996 100,0
14 Kab.Sragen 25 298.980 1.283 25.722 22.903 24.651 233.215 248.608 298.981 100,0
15 Kab.Grobogan 30 519.145 38.766 38.800 86.900 100.564 313.809 351.472 490.836 94,5
16 Kab.Blora 26 308.767 8.221 24.344 69.732 69.732 215.591 214.691 308.767 100,0
17 Kab.Rembang 17 221.569 2.760 5.665 7.639 9.272 172.869 183.444 198.381 89,5
18 Kab.Pati 29 424.280 12.968 38.182 53.060 53.060 333.038 333.038 424.280 100,0
19 Kab.Kudus 19 275.117 2.361 3.323 11.107 13.931 217.518 253.623 270.877 98,5
20 Kab.Jepara 22 406.073 21.786 48.706 45.410 11.994 232.277 335.499 396.199 97,6
21 Kab.Demak 27 382.913 11.007 17.029 41.110 76.435 195.618 279.069 372.533 97,3
22 Kab.Semarang 26 329.673 12.154 25.739 14.785 20.646 236.410 283.296 329.681 100,0
23 Kab.Temanggung 26 291.859 12.376 25.672 41.375 57.469 157.645 208.715 291.856 100,0
24 Kab.Kendal 30 355.218 11.566 17.799 18.646 22.342 256.395 315.075 355.216 100,0
25 Kab.Batang 21 269.145 7.314 27.851 15.746 18.975 158.005 160.988 207.814 77,2
26 Kab.Pekalongan 27 411.051 19.792 32.746 21.521 56.863 128.466 233.042 322.651 78,5
27 Kab.Pemalang 25 410.915 40.368 55.438 23.627 24.074 253.159 324.748 404.260 98,4
28 Kab.Tegal 29 448.332 42.251 41.902 8.068 10.238 461.070 396.196 448.336 100,0
29 Kab.Brebes 38 537.001 96.042 96.042 43.793 43.793 397.166 397.166 537.001 100,0
30 Kota Magelang 5 34.872 2.017 4.445 2.377 2.875 26.099 27.016 34.336 98,5
31 Kota Surakarta 17 190.959 1.491 23.807 1.636 3.444 115.287 163.708 190.959 100,0
32 Kota Salatiga 6 65.899 578 1.644 3.849 5.219 48.226 59.036 65.899 100,0
33 Kota Semarang 37 510.952 1.967 15.140 13.972 15.632 328.212 480.190 510.962 100,0
34 Kota Pekalongan 14 97.063 210 3.853 59 72 66.438 92.619 96.544 99,5
35 Kota Tegal 8 73.852 148 9.521 172 394 47.960 63.937 73.852 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 11.786.875 524.423 976.874 937.160 1.116.566 7.807.844 9.195.262 11.288.702 95,8

Sumber: Program Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL 74

JUMLAH DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH JUMLAH DESA/ DESA STOP BABS
NO KABUPATEN/KOTA DESA MELAKSANAKAN STBM DESA STBM
PUSKESMAS KELURAHAN (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kab.Cilacap 38 284 284 100,0 166 58,5 0 0,0
2 Kab.Banyumas 40 331 331 100,0 331 100,0 134 40,5
3 Kab.Purbalingga 22 239 239 100,0 155 64,9 13 5,4
4 Kab.Banjarnegara 35 278 278 100,0 132 47,5 19 6,8
5 Kab.Kebumen 35 460 459 99,8 445 96,7 48 10,4
6 Kab.Purworejo 27 494 494 100,0 246 49,8 0 0,0
7 Kab.Wonosobo 24 265 265 100,0 89 33,6 11 4,2
8 Kab.Magelang 29 434 434 100,0 434 100,0 93 21,4
9 Kab.Boyolali 25 267 267 100,0 267 100,0 173 64,8
10 Kab.Klaten 34 401 401 100,0 401 100,0 214 53,4
11 Kab.Sukoharjo 12 167 167 100,0 167 100,0 24 14,4
12 Kab.Wonogiri 34 294 294 100,0 294 100,0 17 5,8
13 Kab.Karanganyar 21 177 177 100,0 177 100,0 5 2,8
14 Kab.Sragen 25 208 208 100,0 208 100,0 0 0,0
15 Kab.Grobogan 30 280 280 100,0 280 100,0 44 15,7
16 Kab.Blora 26 295 295 100,0 295 100,0 10 3,4
17 Kab.Rembang 17 294 294 100,0 294 100,0 48 16,3
18 Kab.Pati 29 406 406 100,0 406 100,0 4 1,0
19 Kab.Kudus 19 132 132 100,0 132 100,0 0 0,0
20 Kab.Jepara 22 195 195 100,0 195 100,0 3 1,5
21 Kab.Demak 27 249 231 92,8 198 79,5 1 0,4
22 Kab.Semarang 26 235 235 100,0 235 100,0 138 58,7
23 Kab.Temanggung 26 289 289 100,0 289 100,0 72 24,9
24 Kab.Kendal 30 286 286 100,0 286 100,0 64 22,4
25 Kab.Batang 21 248 248 100,0 76 30,6 1 0,4
26 Kab.Pekalongan 27 285 285 100,0 89 31,2 0 0,0
27 Kab.Pemalang 25 222 222 100,0 196 88,3 25 11,3
28 Kab.Tegal 29 286 286 100,0 286 100,0 23 8,0
29 Kab.Brebes 38 297 297 100,0 297 100,0 1 0,3
30 Kota Magelang 5 17 17 100,0 3 17,6 3 17,6
31 Kota Surakarta 17 54 54 100,0 54 100,0 6 11,1
32 Kota Salatiga 6 23 23 100,0 23 100,0 0 0,0
33 Kota Semarang 37 177 177 100,0 177 100,0 96 54,2
34 Kota Pekalongan 14 27 27 100,0 21 77,8 0 0,0
35 Kota Tegal 8 27 27 100,0 27 100,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 8.623 8.604 99,8 7.371 85,5 1.290 15,0

Sumber: Program Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kab/Kota
* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
TABEL PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


SARANA SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TOTAL
JUMLAH KESEHATAN JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA TEMPAT
PUSKESMAS RUMAH PASAR TTU YANG
SMP/ PUSKES IBADAH
SD/MI SMA/ MA SAKIT ADA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
MTs MAS
UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kab.Cilacap 38 1.247 258 134 38 28 3.997 110 5.812 1.071 85,9 200 77,5 122 91,0 38 100,0 15 53,6 2.724 68,2 47 42,7 4.217 72,6
2 Kab.Banyumas 40 1.009 239 135 40 23 6.371 79 7.896 865 85,7 195 81,6 106 78,5 40 100,0 23 100,0 4.133 64,9 58 73,4 5.420 68,6
3 Kab.Purbalingga 22 649 119 59 22 8 2.521 49 3.427 421 64,9 81 68,1 43 72,9 21 95,5 7 87,5 1.739 69,0 26 53,1 2.338 68,2
4 Kab.Banjarnegara 35 844 138 54 35 4 1.890 46 3.011 576 68,2 94 68,1 34 63,0 35 100,0 4 100,0 1.106 58,5 5 10,9 1.854 61,6
5 Kab.Kebumen 35 885 203 104 49 12 2.806 94 4.153 818 92,4 181 89,2 101 97,1 48 98,0 9 75,0 2.389 85,1 57 60,6 3.603 86,8
6 Kab.Purworejo 27 581 104 72 27 11 1.414 58 2.267 392 67,5 73 70,2 60 83,3 25 92,6 11 100,0 923 65,3 21 36,2 1.505 66,4
7 Kab.Wonosobo 24 570 150 65 24 4 975 22 1.810 460 80,7 109 72,7 48 73,8 24 100,0 4 100,0 798 81,8 12 54,5 1.455 80,4
8 Kab.Magelang 29 936 189 101 30 6 2.492 23 3.777 304 32,5 53 28,0 18 17,8 11 36,7 2 33,3 797 32,0 15 65,2 1.200 31,8
9 Kab.Boyolali 25 803 136 84 25 12 4.335 57 5.452 467 58,2 94 69,1 64 76,2 22 88,0 11 91,7 2.594 59,8 23 40,4 3.275 60,1
10 Kab.Klaten 34 846 139 82 36 12 4.326 57 5.498 679 80,3 108 77,7 58 70,7 33 91,7 8 66,7 3.066 70,9 25 43,9 3.977 72,3
11 Kab.Sukoharjo 12 545 86 59 17 12 1.856 34 2.609 403 73,9 62 72,1 45 76,3 13 76,5 12 100,0 1.198 64,5 14 41,2 1.747 67,0
12 Kab.Wonogiri 34 832 134 67 34 8 2.632 74 3.781 719 86,4 117 87,3 62 92,5 34 100,0 8 100,0 1.890 71,8 34 45,9 2.864 75,7
13 Kab.Karanganyar 21 580 97 58 72 8 2.397 41 3.253 281 48,4 40 41,2 22 37,9 61 84,7 7 87,5 1.292 53,9 32 78,0 1.735 53,3
14 Kab.Sragen 25 672 106 79 25 16 3.724 153 4.775 590 87,8 94 88,7 67 84,8 25 100,0 16 100,0 3.043 81,7 45 29,4 3.880 81,3
15 Kab.Grobogan 30 909 227 133 32 8 1.445 98 2.852 634 69,7 155 68,3 79 59,4 31 96,9 7 87,5 1.136 78,6 56 57,1 2.098 73,6
16 Kab.Blora 26 686 117 80 26 6 2.008 54 2.977 640 93,3 115 98,3 79 98,8 6 23,1 4 66,7 1.680 83,7 0 0,0 2.524 84,8
17 Kab.Rembang 17 428 102 58 17 3 2.840 32 3.480 374 87,4 81 79,4 48 82,8 17 100,0 3 100,0 2.322 81,8 4 12,5 2.849 81,9
18 Kab.Pati 29 885 211 128 29 10 1.928 79 3.270 798 90,2 173 82,0 98 76,6 29 100,0 10 100,0 1.709 88,6 22 27,8 2.839 86,8
19 Kab.Kudus 19 561 110 85 27 12 1.316 26 2.137 481 85,7 92 83,6 74 87,1 27 100,0 11 91,7 1.033 78,5 13 50,0 1.731 81,0
20 Kab.Jepara 22 791 189 125 111 12 2.174 45 3.447 710 89,8 163 86,2 108 86,4 103 92,8 12 100,0 1.734 79,8 18 40,0 2.848 82,6
21 Kab.Demak 27 624 179 133 57 57 3.113 46 4.209 585 93,8 161 89,9 109 82,0 52 91,2 3 5,3 2.914 93,6 25 54,3 3.849 91,4
22 Kab.Semarang 26 674 141 81 33 5 2.530 56 3.520 577 85,6 122 86,5 64 79,0 32 97,0 5 100,0 2.169 85,7 39 69,6 3.008 85,5
23 Kab.Temanggung 26 580 107 52 33 4 2.913 25 3.714 543 93,6 99 92,5 49 94,2 33 100,0 4 100,0 2.472 84,9 14 56,0 3.214 86,5
24 Kab.Kendal 30 668 147 94 30 5 3.621 30 4.595 523 78,3 93 63,3 69 73,4 30 100,0 5 100,0 2.788 77,0 9 30,0 3.517 76,5
25 Kab.Batang 21 578 104 57 21 4 644 21 1.429 440 76,1 76 73,1 43 75,4 21 100,0 3 75,0 451 70,0 4 19,0 1.038 72,6
26 Kab.Pekalongan 27 574 109 62 41 3 1.538 15 2.342 384 66,9 71 65,1 40 64,5 25 61,0 3 100,0 977 0,0 8 53,3 1.508 64,4
27 Kab.Pemalang 25 845 161 91 29 9 3.035 30 4.200 747 88,4 134 83,2 69 75,8 29 100,0 8 88,9 2.591 85,4 22 73,3 3.600 85,7
28 Kab.Tegal 29 865 191 106 39 9 848 67 2.125 454 52,5 84 44,0 48 45,3 29 74,4 6 66,7 596 70,3 35 52,2 1.252 58,9
29 Kab.Brebes 38 1.113 246 145 38 14 1.406 52 3.014 803 72,1 168 68,3 86 59,3 38 100,0 14 100,0 1.100 78,2 0 0,0 2.209 73,3
30 Kota Magelang 5 80 22 35 16 8 206 5 372 79 98,8 21 95,5 33 94,3 16 100,0 8 100,0 187 90,8 5 100,0 349 93,8
31 Kota Surakarta 17 267 88 87 41 18 704 37 1.242 234 87,6 75 85,2 74 85,1 41 100,0 17 94,4 571 81,1 29 78,4 1.041 83,8
32 Kota Salatiga 6 106 32 29 14 6 324 10 521 93 87,7 30 93,8 26 89,7 14 100,0 6 100,0 313 96,6 5 50,0 487 93,5
33 Kota Semarang 37 604 222 186 61 29 1.793 60 2.955 550 91,1 196 88,3 153 82,3 59 96,7 26 89,7 1.459 81,4 29 48,3 2.472 83,7
34 Kota Pekalongan 14 152 41 33 14 10 722 10 982 151 99,3 39 95,1 30 90,9 14 100,0 10 100,0 710 98,3 8 80,0 962 98,0
35 Kota Tegal 8 158 39 34 8 4 145 11 399 129 81,6 31 79,5 29 85,3 8 100,0 4 100,0 132 91,0 3 0,0 336 84,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 23.147 4.883 2.987 1.191 400 76.989 1.706 111.303 17.975 77,7 3.680 75,4 2.258 75,6 1.084 91,0 306 76,5 56.736 73,7 762 44,7 82.801 74,4

Sumber: Program Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Profil Kesehatan Kab/Kota
TABEL
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


MAKANAN
JAJANAN/ MAKANAN JUMLAH TPM
JUMLAH RUMAH JASA BOGA
RUMAH DEPOT AIR MINUM
JAJANAN/KANTIN/SENT MEMENUHI SYARAT
NO KABUPATEN/KOTA DEPOT AIR KANTIN/ JUMLAH TPM MAKAN/ (DAM)
PUSKESMAS JASA BOGA MAKAN/REST
MINUM SENTRA YANG ADA RA MAKANAN KESEHATAN
ORAN RESTORAN
(DAM) MAKANA JAJANAN
N JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %
JAJANAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kab.Cilacap 38 329 912 779 1.207 3.227 156 47,4 496 54,4 559 71,8 678 56,2 1.889 58,5
2 Kab.Banyumas 40 559 1.165 662 4.333 6.719 351 62,8 854 73,3 556 84,0 2.290 52,9 4.051 60,3
3 Kab.Purbalingga 22 348 397 296 964 2.005 253 72,7 213 53,7 210 70,9 631 65,5 1.307 65,2
4 Kab.Banjarnegara 35 185 243 283 1.145 1.856 106 57,3 140 57,6 263 92,9 564 49,3 1.073 57,8
5 Kab.Kebumen 35 277 244 343 1.418 2.282 236 85,2 190 77,9 330 96,2 1.069 75,4 1.825 80,0
6 Kab.Purworejo 27 108 190 173 356 827 60 55,6 109 57,4 109 63,0 192 53,9 470 56,8
7 Kab.Wonosobo 24 85 90 109 173 457 64 75,3 73 81,1 101 92,7 119 68,8 357 78,1
8 Kab.Magelang 29 134 283 141 881 1.439 116 86,6 257 90,8 98 69,5 715 81,2 1.186 82,4
9 Kab.Boyolali 25 328 553 283 1.541 2.705 210 64,0 198 35,8 226 79,9 371 24,1 1.005 37,2
10 Kab.Klaten 34 147 156 210 584 1.097 124 84,4 136 87,2 140 66,7 403 69,0 803 73,2
11 Kab.Sukoharjo 12 128 476 321 670 1.595 44 34,4 229 48,1 261 81,3 289 43,1 823 51,6
12 Kab.Wonogiri 34 158 498 89 937 1.682 117 74,1 383 76,9 83 93,3 586 62,5 1.169 69,5
13 Kab.Karanganyar 21 60 324 259 163 806 46 76,7 189 58,3 234 90,3 121 74,2 590 73,2
14 Kab.Sragen 25 82 791 382 4.067 5.322 72 87,8 517 65,4 267 69,9 2.899 71,3 3.755 70,6
15 Kab.Grobogan 30 155 215 1.083 403 1.856 102 65,8 121 56,3 923 85,2 188 46,7 1.334 71,9
16 Kab.Blora 26 84 472 460 825 1.841 57 67,9 276 58,5 293 63,7 482 58,4 1.108 60,2
17 Kab.Rembang 17 93 52 377 1.102 1.624 85 91,4 47 90,4 340 90,2 874 79,3 1.346 82,9
18 Kab.Pati 29 136 398 683 3.916 5.133 106 77,9 308 77,4 543 79,5 2.321 59,3 3.278 63,9
19 Kab.Kudus 19 276 244 330 875 1.725 185 67,0 183 75,0 259 78,5 632 72,2 1.259 73,0
20 Kab.Jepara 22 412 390 473 1.035 2.310 282 68,4 281 72,1 390 82,5 705 68,1 1.658 71,8
21 Kab.Demak 27 387 166 840 951 2.344 356 92,0 133 80,1 704 83,8 743 78,1 1.936 82,6
22 Kab.Semarang 26 245 302 236 1.009 1.792 213 86,9 212 70,2 183 77,5 780 77,3 1.388 77,5
23 Kab.Temanggung 26 278 258 111 749 1.396 207 74,5 218 84,5 102 91,9 584 78,0 1.111 79,6
24 Kab.Kendal 30 164 255 419 1.575 2.413 130 79,3 181 71,0 386 92,1 1.027 65,2 1.724 71,4
25 Kab.Batang 21 75 199 151 203 628 42 56,0 136 68,3 136 90,1 111 54,7 425 67,7
26 Kab.Pekalongan 27 46 47 109 199 401 16 34,8 36 76,6 71 65,1 138 69,3 261 65,1
27 Kab.Pemalang 25 213 333 432 1.078 2.056 190 89,2 289 86,8 367 85,0 664 61,6 1.510 73,4
28 Kab.Tegal 29 273 276 581 239 1.369 118 43,2 208 75,4 364 62,7 142 59,4 832 60,8
29 Kab.Brebes 38 173 308 519 276 1.276 132 76,3 210 68,2 406 78,2 206 74,6 954 74,8
30 Kota Magelang 5 120 109 23 355 607 113 94,2 77 70,6 12 52,2 349 98,3 551 90,8
31 Kota Surakarta 17 101 301 181 370 953 97 96,0 288 95,7 161 89,0 302 81,6 848 89,0
32 Kota Salatiga 6 39 56 59 242 396 29 74,4 41 73,2 51 86,4 164 67,8 285 72,0
33 Kota Semarang 37 321 673 692 517 2.203 268 83,5 553 82,2 567 81,9 422 81,6 1.810 82,2
34 Kota Pekalongan 14 64 83 85 430 662 62 96,9 83 100,0 80 94,1 414 96,3 639 96,5
35 Kota Tegal 8 38 122 73 64 297 35 92,1 108 88,5 66 90,4 47 73,4 256 86,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 880 6.621 11.581 12.247 34.852 65.301 4.780 72,2 7.973 68,8 9.841 80,4 22.222 63,8 44.816 68,6

Sumber: Program Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah


TABEL 77

KASUS COVID-19 MENURUT KABUPATEN/KOTA


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

ANGKA ANGKA
KASUS
NO KABUPATEN/KOTA SEMBUH MENINGGAL KESEMBUHAN KEMATIA
KONFIRMASI
(RR) N (CFR)
1 2 3 4 5 7 8
1 Kab.Cilacap 14.577 24.732 1.336 169,66 9,17
2 Kab.Banyumas 21.859 31.968 1.254 146,25 5,74
3 Kab.Purbalingga 7.331 14.097 450 192,29 6,14
4 Kab.Banjarnegara 7.703 9.209 520 119,55 6,75
5 Kab.Kebumen 11.342 13.811 1.021 121,77 9,00
6 Kab.Purworejo 13.782 14.947 920 108,45 6,68
7 Kab.Wonosobo 8.155 10.434 362 127,95 4,44
8 Kab.Magelang 10.438 17.618 824 168,79 7,89
8 Kota Magelang 3.861 5.848 239 151,46 6,19
9 Kab.Boyolali 6.631 13.886 492 209,41 7,42
10 Kab.Klaten 15.817 31.278 2.134 197,75 13,49
11 Kab.Sukoharjo 7.902 10.528 1.052 133,23 13,31
12 Kab.Wonogiri 8.947 9.589 1.226 107,18 13,70
13 Kab.Karanganyar 12.232 19.451 931 159,02 7,61
14 Kab.Sragen 11.393 13.770 1.243 120,86 10,91
15 Kab.Grobogan 4.164 5.462 573 131,17 13,76
16 Kab.Blora 5.060 10.624 905 209,96 17,89
17 Kab.Rembang 4.493 6.832 537 152,06 11,95
18 Kab.Pati 4.203 7.995 1.080 190,22 25,70
19 Kab.Kudus 11.690 13.384 1.015 114,49 8,68
20 Kab.Jepara 6.803 14.999 789 220,48 11,60
21 Kab.Demak 7.208 9.430 866 130,83 12,01
22 Kab.Semarang 9.310 24.192 947 259,85 10,17
23 Kab.Temanggung 7.352 9.356 404 127,26 5,50
24 Kab.Kendal 10.598 12.846 699 121,21 6,60
25 Kab.Batang 4.894 6.046 390 123,54 7,97
26 Kab.Pekalongan 4.974 6.527 481 131,22 9,67
27 Kab.Pemalang 6.966 9.603 733 137,86 10,52
28 Kab.Tegal 10.098 14.569 879 144,28 8,70
29 Kab.Brebes 6.347 10.731 1.104 169,07 17,39
31 Kota Surakarta 10.097 24.734 820 244,96 8,12
32 Kota Salatiga 2.919 5.843 212 200,17 7,26
33 Kota Semarang 16.216 48.017 2.849 296,11 17,57
34 Kota Pekalongan 3.226 4.117 214 127,62 6,63
35 Kota Tegal 1.959 3.942 240 201,23 12,25
JUMLAH (PROVINSI) 300.547 490.415 29.741 163,17 9,90
Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi
TABEL 78

JUMLAH PSIKOLOGI KLINIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

PSIKOLOGI KLINIS
NO UNIT KERJA L P L+P
1 2 3 4 5
I PUSKESMAS 0 0 0
1 Kab.Cilacap 0 0 0
2 Kab.Banyumas 0 0 0
3 Kab.Purbalingga 0 0 0
4 Kab.Banjarnegara 0 0 0
5 Kab.Kebumen 0 0 0
6 Kab.Purworejo 0 0 0
7 Kab.Wonosobo 0 0 0
8 Kab.Magelang 0 0 0
9 Kab.Boyolali 0 0 0
10 Kab.Klaten 0 0 0
11 Kab.Sukoharjo 0 0 0
12 Kab.Wonogiri 0 0 0
13 Kab.Karanganyar 0 0 0
14 Kab.Sragen 0 0 0
15 Kab.Grobogan 0 0 0
16 Kab.Blora 0 0 0
17 Kab.Rembang 0 0 0
18 Kab.Pati 0 0 0
19 Kab.Kudus 0 0 0
20 Kab.Jepara 0 0 0
21 Kab.Demak 0 0 0
22 Kab.Semarang 0 0 0
23 Kab.Temanggung 0 0 0
24 Kab.Kendal 0 0 0
25 Kab.Batang 0 0 0
26 Kab.Pekalongan 0 0 0
27 Kab.Pemalang 0 0 0
28 Kab.Tegal 0 0 0
29 Kab.Brebes 0 0 0
30 Kota Magelang 0 0 0
31 Kota Surakarta 0 0 0
32 Kota Salatiga 0 0 0
33 Kota Semarang 0 0 0
34 Kota Pekalongan Kota 0 0 0
35 Tegal 0 0 0
II RUMAH SAKIT 22 114 136
1 Kab.Cilacap 1 6 7
2 Kab.Banyumas 1 7 8
3 Kab.Purbalingga 0 1 1
4 Kab.Banjarnegara 1 1 2
5 Kab.Kebumen 0 2 2
6 Kab.Purworejo 1 1 2
7 Kab.Wonosobo 0 5 5
8 Kab.Magelang 1 1 2
9 Kab.Boyolali 0 2 2
10 Kab.Klaten 1 9 10
11 Kab.Sukoharjo 3 6 9
12 Kab.Wonogiri 1 0 1
13 Kab.Karanganyar 0 0 0
14 Kab.Sragen 2 0 2
15 Kab.Grobogan 1 1 2
16 Kab.Blora 0 1 1
17 Kab.Rembang 0 1 1
18 Kab.Pati 2 5 7
19 Kab.Kudus 1 1 2
20 Kab.Jepara 0 5 5
21 Kab.Demak 0 1 1
22 Kab.Semarang 0 2 2
23 Kab.Temanggung 0 1 1
24 Kab.Kendal 0 0 0
25 Kab.Batang 1 1 2
26 Kab.Pekalongan 0 0 0
27 Kab.Pemalang 0 1 1
28 Kab.Tegal 1 3 4
29 Kab.Brebes 1 1 2
30 Kota Magelang 0 9 9
31 Kota Surakarta 1 15 16
32 Kota Salatiga 1 3 4
33 Kota Semarang 1 18 19
34 Kota Pekalongan 0 2 2
35 Kota Tegal 0 2 2
III SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 8 11
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0
V DINAS KESEHATAN PROVINSI 0 0 0
PROVINSI JAWA TENGAHb 25 122 147
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 0,4

Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah


Keterangan : a) Jumlah termasuk S3; b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 79

JUMLAH DAN RASIO TENAGA KESEHATAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

JUMLAH RASIO TERHADAP


NO JENIS TENAGA KESEHATAN
L P L+P 100.000 PENDUDUK
1 2 3 4 5 6
1 DR SPESIALIS 2.827 1.897 4.724 12,86
2 DOKTER UMUM 4.312 6.898 11.210 30,51
3 TOTAL DOKTER 7.139 8.795 15.934 43,37
4 DOKTER GIGI 426 1.623 2.049 5,58
5 DOKTER GIGI SPESIALIS 98 146 244 0,66
6 TOTAL DOKTER GIGI 524 1.769 2.293 6,24
7 PERAWAT 18.201 69.848 88.049 239,64
8 BIDAN 28.134 28.134 76,57
9 KESEHATAN MASYARAKAT 569 2.076 2.645 7,20
10 KESEHATAN LINGKUNGAN 645 1.283 1.928 5,25
11 GIZI 246 2.403 2.649 7,21
12 AHLI LABORATORIUM MEDIK 1.021 4.449 5.470 14,89
13 TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA LAINNYA 1.332 1.169 2.501 6,81
14 KETERAPIAN FISIK 605 1.223 1.828 4,98
15 KETEKNISAN MEDIS 1.336 4.146 5.482 14,92
16 TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN 926 5.906 6.832 18,59
17 APOTEKER 1.086 5.617 6.703 18,24
18 TENAGA KEFARMASIAN 2.012 11.523 13.535 36,84
19 PSIKOLOGI KLINIS 25 122 147 0,40

Sumber: Data SDMK Provinsi Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai