Jakarta Pusat
Profil Kesehatan Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan karunianya Profil
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2018 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan
merupakan sarana penyajian data dan informasi kesehatan yang disusun untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan di suatu wilayah. Buku Profil Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2018 diterbitkan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Pusat untuk memberikan gambaran mengenai derajat keehatan
masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Jakarta Pusat. Buku ini memuat data
dan informasi hasil capaian program kesehatan yang dihimpun dari laporan bulanan, triwulan
maupun tahunan yang penyajiannya sebagian besar dalam bentuk tabel dan dianalisa
dengan ulasan singkat dan sederhana.
Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat telah terbit dan dipublikasikan sejak tahun
1994 hingga sekarang. Proses penyusunannya merujuk pada Pedoman Penyusunan Profil
Kesehatan Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sumber data yang digunakan merupakan gabungan dari sumber data primer kesehatan
dalam bentuk laporan Puskesmas, laporan Rumah Sakit, maupun laporan program dengan
data sekunder yang diperoleh dari pihak terkait antara lain Badan Pusat Statistik Jakarta
Pusat.
Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam penyusunan Profil
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2018. Semoga buku ini dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan pembangunan kesehatan di Kota Administrasi Jakarta Pusat.Kami
menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam proses penyusunan
Profil Kesehatan ini. Untuk itu, mohon kiranya kepada semua pihak pengguna data
kesehatan agar dapat memberikan bahan masukan, kritik dan saran yang membangun
dalam upaya mendapatkan data dan informasi kesehatan yang akurat, valid dan tepat waktu
sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….............. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………..… 1
B. TUJUAN……………………………………………………..… 2
C. SISTEMATIKA PENULISAN………………………………... 2
BAB II DEMOGRAFI
A. KEADAAN GEOGRAFIS…………………………………..… 4
B. KEADAAN PENDUDUK.…………………………………...... 6
C. KEADAAN EKONOMI………………………………………... 10
D. KEADAAN PENDIDIKAN……………………………………. 14
A. SARANA KESEHATAN...................................................... 26
1. Rumah Sakit................................................................. 27
B. TENAGA KESEHATAN...................................................... 48
1. Tenaga Medis............................................................... 49
3. Tenaga Kefarmasian.................................................... 50
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN............................................. 55
A. MORTALITAS……………………………………….………... 57
B. MORBIDITAS...................................................................... 63
1. Penyakit Menular.......................................................... 63
Tuberkulosis Paru........................................................ 63
Diare............................................................................. 67
Kusta............................................................................ 67
Tetanus Neonatorum.................................................... 69
Difteri............................................................................ 70
Campak........................................................................ 70
Pertusis........................................................................ 71
Hepatitis B.................................................................... 71
Malaria.......................................................................... 72
Filariasis....................................................................... 73
Diabetes Mellitus.......................................................... 74
Kanker.......................................................................... 76
C. PELAYANAN IMUNISASI................................................... 94
1. Imunisasi Bayi.............................................................. 94
2. Imunisasi Baduta.......................................................... 98
A. KESIMPULAN..................................................................... 112
B. SARAN................................................................................ 113
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 114
A. LATAR BELAKANG
Sesuai Amanat pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
dan program Nawacita Presiden RI dan tujuan Bangsa Indonesia yang tertuang dalam
UU No. 36 Tahun 2009. Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses
terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagaimana disebutkan dalam
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 17 ayat 1. Pada pasal 168 disebutkan
bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan
informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan kerjasama lintas sektor.
Selain itu pada pasal 169, disebutkan bahwa pemerintah memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk penyediaan
data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna pengambilan keputusan
disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Salah satu produk dari Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Pusat yang merupakan gambaran situasi kesehatan di wilayah Kota Administrasi Jakarta
Pusat dan diterbitkan setiap tahun. Setiap edisi memuat berbagai data dan informasi
tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan
seperti data kependudukan, pendidikan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-
program kesehatan dan keluarga berencana.
Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat tahun 2018 disusun berdasarkan
data/informasi yang diperoleh dari seluruh Seksi dan Sub Bagian di Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Pusat serta semua Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan yang
berada di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat. Profil ini disusun sesederhana
mungkin tetapi informatif sesuai Juknis Penyusunan Profil yang dikeluarkan oleh Pusat
Data dan Informasi Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017
(berdasarkan data terpilah jenis kelamin) dan terbagi menjadi 76 tabel.
Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2018 memberikan
gambaran situasi dan hasil pembangunan kesehatan di wilayah Kota Administrasi
B. TUJUAN
Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2018 merupakan salah
satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi
terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari
penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan serta berbagai upaya
terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti
Badan Pusat Statistik. Tujuan umum disusunnya Profil Kesehatan Jakarta Pusat ini
adalah diperolehnya gambaran tentang situasi kesehatan di Kota Administrasi Jakarta
Pusat dan tujuan khususnya adalah diperolehnya gambaran tentang derajat kesehatan
masyarakat, situasi lingkungan kesehatan, upaya kesehatan dan situasi sumber daya
kesehatan.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat ini membahas beberapa topik
yang terdapat dalam setiap bab yang disajikan dalam urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang Latar Belakang disusunnya Profil Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Pusat, tujuan penyusunan Profil Kesehatan serta isi
secara ringkas daripada Profil Kesehatan serta Sistematika dari penyajian.
BAB II DEMOGRAFI
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum yang meliputi luas wilayah,
jumlah kecamatan dan kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rata-rata jiwa per
rumah tangga serta kepadatan penduduk per km² di wilayah Kota Administrasi
Jakarta Pusat. Selain itu, bab ini juga menyajikan tentang rasio beban
tanggungan serta rasio jenis kelamin penduduk di wilayah Kota Administrasi
Jakarta Pusat.
LAMPIRAN
Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian di Jakarta Pusat yang
ditampilkan dalam 76 tabel data.
A. KEADAAN GEOGRAFIS
Kota Administrasi Jakarta Pusat merupakan salah satu kota di Provinsi DKI Jakarta
dengan luas wilayah 48,13 km² atau 4.813 Ha. Jakarta Pusat, yang berada dijantung
Ibukota Jakarta merupakan sebuah kota yang mempunyai kekhususan, diantaranya
sebagai pusat pemerintahan nasional serta pusat keuangan dan bisnis. Jakarta Pusat
terletak pada permukaan tanah yang relatif datar dengan ketinggian sekitar 4 km di atas
permukaan laut dengan temperatur udara antara 27,70º - 29,40ºC, kelembaban udara 76
– 83% dan rata-rata curah hujan 4 – 22 mm³/hari.
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Rukun Warga dan Rukun Tetangga
Wilayah Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Tahun 2018
Nama Kecamatan Luas Wilayah (km²) Jumlah RW RT
No Kelurahan
1 Kec. Senen 4,22 6 48 500
2 Kec. Johar Baru 2,38 4 40 557
3 Kec. Cempaka Putih 4,69 3 30 366
4 Kec. Kemayoran 7,25 8 77 981
5 Kec. Tanah Abang 9,32 7 64 690
6 Kec. Sawah Besar 6,16 5 49 597
7 Kec. Gambir 7,59 6 43 462
8 Kec. Menteng 6,52 5 38 413
Total 4,13 44 389 4566
Sumber : http://data.jakarta.go.id/dataset/ last updated: September 18, 2018
Jakarta Pusat terdiri dari 8 kecamatan, yakni Senen, Johar Baru, Cempaka Putih,
Kemayoran, Menteng, Gambir, Tanah Abang dan Sawah Besar. Kecamatan dengan luas
B. KEADAAN PENDUDUK
Hasil estimasi yang diperoleh dari perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik Provinsi DKI Jakarta memperlihatkan bahwa jumlah penduduk di Jakarta Pusat
pada tahun 2018 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan jumlah penduduk
pada tahun 2017. Jumlah penduduk di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat tahun
2017 adalah 899.391 jiwa, sementara jumlah penduduk pada tahun 2018 naik menjadi
924.686 jiwa yang mencakup 297.431 rumah tangga dengan rata-rata jiwa per rumah
tangga 3,11 dan kepadatan penduduk per km2 sebesar 19.212 penduduk (tabel 2.2).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Jiwa Per Rumah Tangga
Menurut Kecamatan di Wilayah Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Tahun 2018
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per luas wilayah dalam satuan
km persegi. Kepadatan penduduk tertinggi di Jakarta Pusat ada di Kecamatan Johar Baru.
Meskipun jumlah penduduk di Johar Baru hanya 115.043 jiwa (hampir setengah dari
jumlah penduduk di Kemayoran), namun luas wilayah Johar Baru hanya 2,38 km². Hal ini
menyebabkan kepadatan penduduk di Johar Baru mencapai 48.337 penduduk per km².
Sementara itu, kecamatan dengan penduduk terjarang adalah Kecamatan Gambir dengan
kepadatan penduduk 11.642 penduduk per km². Kelurahan dengan kepadatan penduduk
75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
Perempuan
35 - 39
Laki-laki
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
Dari tabel 2.4 terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan memiliki
proporsi yang hampir sama. Usia produktif antara usia 15 sampai dengan 60 tahun lebih
besar 60% dari jumlah penduduk, dengan angka beban tanggungan (Depedency Ratio)
sebesar 41. Angka Beban Tanggungan atau Depedency Ratio adalah indikator penting
terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering digunakan untuk mengetahui
produktivitas penduduk. Angka Beban Tanggungan atau Depedency Ratio adalah angka
yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk berumur tidak produktif
(belum produktif/umur dibawah 15 tahun dan umur tidak produktif lagi/umur 65 tahun
keatas) dengan yang berumur produktif (umur 15-16 tahun). Angka ini sebagai indikator
secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara atau provinsi. Semakin
tinggi persentase Depedency Ratio menunjukkan semakin tinggi beban yang harus
ditanggung usia produktif untuk membiaya hidup penduduk yang belum produktif dan
C. KEADAAN EKONOMI
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) pada tingkat regional (kotamadya) menggambarkan kemampuan suatu wilayah
untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun
PDRB digunakan 2 pendekatan yaitu sektoral dan penggunaan. Keduanya menyajikan
komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (sektoral) dan
menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi sektoral merupakan penjumlahan
seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi
atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan
tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut.
590,6
532,8
485,9
429,3
378,1
6,67
6,36
6,08
6,02
5,83
Gambar 2.3 memperlihatkan bahwa meskipun PDRB Jakarta Pusat naik setiap
tahunnya, namun laju pertumbuhannya semakin menurun dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017. Hal tersebut disebabkan karena masih terjadi krisis pada
perekonomian global. Walaupun pemulihan terus berlangsung di berbagai belahan dunia,
namun pemulihan tersebut berlangsung dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan
harapan dan tidak merata, serta diperberat dengan berbagai permasalahan struktural
pada perekonomian domestik yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak tahun 2003, BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase
penduduk miskin setiap tahun. Hal ini bisa terwujud karena sejak 2003 BPS
mengumpulkan data susenas panel Modul Konsumsi setiap bulan Februari atau Maret.
Mulai bulan Maret 2007 jumlah sampel yang di gunakan di perbesar dari 10.000 rumah
tangga menjadi 68.800 rumah tangga. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan
konsep kemampuan atau pemenuhan kebutuhan dasar (basic need approach).
Kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang
tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kemiskinan juga dipahami sebagai
Gambar 2.5 Garis Kemiskinan Jakarta Pusat (Rupiah) Tahun 2013 - 2017
600.000
524.750
484.526
500.000 436.869
503.304
400.000 458.388
300.000
200.000
100.000
-
2013 2014 2015 2016 2017
Garis Kemiskinan (Rp)
39
38,01
38 37,65
37
35,82
36
34,83
35
34
33 33,62
32
31
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk Miskin (Ribuan)
Sumber : Jakarta Pusat Dalam Angka Tahun 2018
Seperti terlihat pada gambar 2.6, jumlah penduduk miskin di Jakarta Pusat pada
tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 33,62 ribu penduduk menjadi
37,65 ribu penduduk. Namun, pada tahun 2015 sampai 2017 jumlah penduduk miskin di
Jakarta Pusat mengalami penurunan dari 38,01 ribu penduduk menjadi 34,83 ribu
penduduk.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan kesempatan kerja di Indonesia.
Penduduk dilihat dari sisi ketenagakerjaan merupakan suplai bagi pasar tenaga kerja,
namun hanya penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) yang dapat menawarkan
tenaganya di pasar kerja. Penduduk usia kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Kelompok angkatan kerja terdiri dari penduduk
yang bekerja (aktif bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan
pengangguran (penduduk yang sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan
suatu usaha, sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja, merasa tidak mungkin
mendapat pekerjaan/putus asa). Sedangkan kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari
penduduk sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya.
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Komponen pengukuran tingkat pembangunan manusia suatu negara yang cukup
berpengaruh yaitu komponen pendidikan. Perubahan yang terjadi secara terus menerus
pada perilaku masyarakat disebabkan oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan.
Pendidikan juga merupakan salah satu syarat mutlak pencapaian tujuan pembangunan
manusia, dan merupakan target pembangunan sekaligus sarana pembangunan nasional.
Pendidikan masyarakat dapat diukur dengan berbagai indikator, salah satu indikator yang
secara sensitif dapat mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu Rata-rata Lama
Sekolah (RLS).
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dimulai dari pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi. Pendidikan yang dicatat adalah pendidikan formal berdasar
kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, termasuk pendidikan yang di
selenggarakan oleh pondok pesantren dengan memakai kurikulum Departemen
Pendidikan Nasional, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
dan Madrasah Aliyah (MA). Madrasah diniyah adalah sekolah yang tidak memakai
kurikulum dari Departemen Pendidikan nasional. Tamat sekolah adalah menyelesaikan
pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu
jenjang pendidikan disekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat
120000
100000
80000
60000
40000
20000 Laki-laki
Perempuan
0
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Pusat, dari
924.686 jiwa penduduk di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat tahun 2018, jumlah
penduduk yang berumur 15 tahun ke atas adalah 711.254 jiwa penduduk yang terdiri dari
382.210 laki-laki dan 390.194 perempuan. Dari 711.254 jiwa penduduk yang berumur 15
Suku Dinas Kesehatan Kota Adm Jakarta Pusat Page 16
Profil Kesehatan Tahun 2018
tahun ke atas tersebut, jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang melek huruf
adalah 710.939 jiwa penduduk (99,96%) yang terdiri dari 350.058 laki-laki (99,91%) dan
360.881 perempuan (100%).
Penduduk Jakarta Pusat yang tidak memiliki ijazah SD sebanyak 64.024 jiwa
(9,00%), terdiri dari 24.723 laki-laki (7,06%) dan 39.301 perempuan (10,61%). Penduduk
yang memiliki ijazah SD/MI sebanyak 128.777 jiwa (18,11%), terdiri dari 57.395 laki-laki
(16.38%) dan 71.382 perempuan (19,78%). Penduduk yang memiliki ijazah SMP/MTs
sebanyak 122.112 jiwa (17,17%), terdiri dari 62.928 laki-laki (17,96%) dan 59.184
perempuan (16,40%). Sementara itu, untuk jenjang sekolah menengah, penduduk yang
memiliki ijazah SMA/MA di Jakarta Pusat merupakan proporsi terbanyak, yakni 200.598
jiwa (28,20%), terdiri dari 108.862 laki-laki (31,07%) dan 91.736 perempuan (25,42%).
Penduduk yang memiliki ijazah SMK sebanyak 73.558 jiwa (10,34%), terdiri dari 38.192
laki-laki (10,90%) dan 35.366 perempuan (9,80%).
Penduduk Jakarta Pusat yang memiliki ijazah Diploma I/Diploma II sebanyak 5.837
jiwa (0,82%), terdiri dari 1.543 laki-laki (0,44%) dan 4.294 perempuan (1,19%). Penduduk
Jakarta Pusat yang memiliki ijazah Akademi/Diploma III sebanyak 34.037 jiwa (4,79%),
terdiri dari 13.070 laki-laki (3,73%) dan 20.967 perempuan (5,81%). Sementara itu, untuk
jenjang pendidikan tinggi, penduduk yang memiliki ijazah Diploma IV/S1 di Jakarta Pusat
merupakan proporsi terbanyak, yakni 75.490 jiwa (10,61%), terdiri dari 38.824 laki-laki
(11,08%) dan 36.666 perempuan (10,16%). Penduduk Jakarta Pusat yang memiliki ijazah
S2/S3 sebanyak 6.821 jiwa (0,96%), terdiri dari 4,836 laki-laki (1,38%) dan 1.985
perempuan (0,55%).
Gambar 2.10 Umur Harapan Hidup (UHH) Saat Lahir Penduduk Jakarta Pusat
Tahun 2010 - 2017
73,9
73,83
73,8 73,76
73,7
73,7
73,58 73,6
73,6
73,53
73,5 73,46
73,39
73,4
73,3
73,2
73,1
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber : https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/3173
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, HLS dan RLS. Kedua
indikator ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2017,
HLS di Jakarta Pusat telah meningkat sebesar 1,22 tahun, sementara RLS meningkat
Gambar 2.11 Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Penduduk Jakarta Pusat Tahun 2010 - 2017
14
12
10
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
HLS 11,96 12,12 12,28 12,39 12,51 12,96 13,09 13,18
RLS 10,56 10,67 10,77 10,85 10,87 10,88 11,01 11,02
Sumber : https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/3173
Dimensi ketiga yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak
yang ditunjukkan oleh pengeluaran per kapita. Dari gambar 2.12 terlihat bahwa pada
tahun 2017, pengeluaran per kapita penduduk Jakarta Pusat telah mencapai 16,72 juta
rupiah per tahun. Sementara pada tahun 2010, pengeluaran per kapita penduduk Jakarta
Pusat hanya 14,84 juta rupiah per tahun. Selama delapan tahun terakhir, rata-rata
pengeluaran per kapita penduduk Jakarta Pusat meningkat sebesar 268 ribu rupiah per
tahun. Keempat komponen dalam ketiga dimensi tersebut akan dihitung indeks nya
masing-masing sebelum digunakan untuk menghitung angka Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Selama 8 tahun terakhir, angka IPM selalu menunjukkan pertumbuhan
yang positif. Pada periode 2010 - 2017, secara rata-rata, pertumbuhan IPM Jakarta Pusat
sebesar 0,58 persen.
14,84
Sumber : https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/3173
Gambar 2.13 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta Pusat dan DKI Jakarta
Tahun 2010 - 2017
Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2018/05/02/319
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber
daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang dengan
kebutuhan. Sumber daya kesehatan merupakan salah satu pendukung dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Salah satu penentu keberhasilan pembangunan kesehatan adalah
ketersediaan sumber daya kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan baik secara kuantitas
maupun secara kualitas. Sumber daya kesehatan yang diperlukan di dalam pembangunan
kesehatan antara lain tenaga, dana, sarana dan prasarana serta teknologi. Sumber daya
kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator kecukupan sebagai berikut:
A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi sarana rumah sakit, puskesmas
dan beberapa sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kota Jakarta Pusat. Sarana
pelayanan kesehatan yang ada di Kota Jakarta Pusat sampai dengan tahun 2018 yang
tercatat di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah sebagai
berikut.
1. Rumah Sakit
Rumah Sakit (RS) merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang
utamanya menyelenggarakan upaya kuratif dan rehabilitatif dan berfungsi sebagai
sarana pelayanan kesehatan rujukan. Menurut WHO (World Health Organization),
rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.
Berdasarkan data pada lampiran tabel 5, jumlah kunjungan rawat jalan di seluruh
RS di Jakarta Pusat selama tahun 2018 adalah 3.391.085 kunjungan, jumlah
kunjungan rawat inap di seluruh RS di Jakarta Pusat selama tahun 2018 adalah
408.688 kunjungan dan jumlah kunjungan gangguan jiwa di seluruh RS di Jakarta
Pusat adalah 18.329 kunjungan. Dari data pada gambar 3.1 dapat dilihat bahwa
jumlah kunjungan rawat inap dan rawat jalan tertinggi RSU di Jakarta Pusat ada di
RS Cipto Mangunkusumo dengan total kunjungan rawat jalan sebanyak 859.064
kunjungan dan total kunjungan rawat inap sebanyak 240.626 kunjungan. Hal ini
sejalan dengan fungsi RSCM sebagai pusat rujukan nasional.
Berdasarkan gambaran pada gambar 3.2, jumlah kunjungan rawat jalan RSK
tertinggi ada pada RSK Mata JEC yang berada di Kecamatan Menteng dengan total
kunjungan rawat jalan 67.000 kunjungan dan jumlah kunjungan rawat inap RSK
tertinggi ada pada RSIA Bunda Jakarta yang juga berada di Kecamatan Menteng
dengan total kunjungan rawat inap 2.175 kunjungan.
RSKGM FKG UI
RSIA Tambak
Pada tahun 2018, jumlah Puskesmas di Jakarta Pusat ada 42, terdiri dari 8
Puskesmas Kecamatan dan 34 Puskesmas Kelurahan. Puskesmas di Jakarta Pusat
pada umumnya relatif mudah dijangkau oleh masyarakat baik dengan jalan kaki,
kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak terjauh maksimal 5,5 km dan
waktu tempuh yang diperlukan maksimal 5 menit dengan roda dua dan 10 menit
dengan roda empat.
2,50
Rasio Puskesmas
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
Rasio puskesmas di Jakarta Pusat tahun 2018 sudah memenuhi target ideal
yaitu 1,36 Puskesmas untuk 30.000 penduduk (target ideal: 1 Puskesmas untuk
30.000 penduduk). Apabila dianalisis berdasarkan jumlah puskesmas di Kecamatan
maka akan terlihat bahwa seluruh Puskesmas di Jakarta Pusat sudah memenuhi
target ideal rasio puskesmas per 30.000 penduduk dengan rasio puskesmas tertinggi
ada pada Kecamatan Gambir (2,04 Puskesmas untuk 30.000 penduduk) dan rasio
puskesmas terendah ada pada Kecamatan Kemayoran yang merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbanyak (1,02 Puskesmas untuk 30.000 penduduk).
Dari 44 kelurahan di Jakarta Pusat, terdapat 13 kelurahan di 6 kecamatan yang
belum ada Puskesmas nya. Kelurahan tersebut antara lain:
Berdasarkan data pada lampiran tabel 5, jumlah kunjungan rawat jalan di seluruh
Puskesmas di Jakarta Pusat selama tahun 2017 adalah 1.712.964 kunjungan dan
jumlah kunjungan gangguan jiwa adalah 17.151 kunjungan.
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
Pratama; 4
Madya; 23
Purnama; 177
Mandiri; 302
Jumlah posyandu pada tahun 2018 sebanyak 506 posyandu dengan posyandu
aktif berjumlah 479 atau 94,7% dari seluruh Posyandu yang ada. Dari data pada
lampiran tabel 10 diperoleh data jumlah Posyandu menurut strata Pratama 4 (0,80%),
madya 23 (4,50%); Purnama 245 (35,00%); dan Mandiri 236 (59,70%). Berikut
gambaran grafik perkembangan jumlah posyandu dari tahun 2015 sampai tahun
2018.
Rasio Posyandu dengan jumlah balita di Jakarta Pusat belum mencapai angka
ideal yaitu hanya 0,83 dimana rasio ideal adalah 1 posyandu untuk 100 penduduk
balita (1:100). Rasio posyandu yang memenuhi target tersebut hanya Kecamatan
Gambir dengan rasio 1,14 seperti ditunjukkan pada Gambar 3.8 yang menunjukkan
rasio posyandu per kecamatan di Jakarta Pusat.
500 506
494
490
480
481 479
470 474
Jumlah Posyandu
460
Posyandu Aktif
450
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
1,40
Rasio Posyandu 1,14
1,20
0,95 0,96
1,00 0,90
0,83
0,80 0,70 0,71 0,70
0,60
0,40
0,20
0,00
60
54 52
Rata-rata Kunjungan
50
43
41
40 35 36 35
28
30
20
10
57
54
49
45
30 30
24
19
4 2 2 1 4 1 2 0 4 2 4 2 7 1
Toko obat adalah orang atau badan hukum yang memiliki izin untuk menyimpan
obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas untuk dijual secara eceran di tempat
tertentu sebagaimana tercantum dalam surat izin. Toko obat hanya sebatas diizinkan
untuk menjual obat-obatan bebas dan alat kesehatan ringan seperti plester, perban,
kapas, dan sebagainya. Penanggung jawab toko obat ialah asisten apoteker yakni
minimal seseorang yang telah lulus SMK jurusan teknik farmasi. Sedangkan apotek
diperbolehkan untuk menjual semua jenis obat, mulai dari obat bebas hingga obat
dengan resep dokter. Seorang apoteker minimal lulusan fakultas farmasi menjadi
penanggung jawab utama dari apotek.
1 2
1
1
2
1
4
3
8 16
5
1 2
4 6
Tabel 3.5
Proyeksi Target Rasio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk Tahun 2018
Menurut Kepmenkokesra No. 54 Tahun 2013
1. Tenaga Medis
Pada tahun 2018 data ketersediaan tenaga medis yang dilaporkan oleh
Puskesmas dan Rumah Sakit yaitu terdiri dari dokter spesialis yang bertugas di rumah
sakit dan klinik utama sebanyak 1017 dokter dan tidak ada dokter spesialis yang
bertugas di puskesmas. Dari 1017 orang tenaga dokter spesialis, 567 orang berjenis
kelamin laki-laki dan 450 berjenis kelamin perempuan. Dokter gigi spesialis di Jakarta
Pusat ada 195 orang, terdiri dari 56 orang laki-laki dan 139 orang perempuan. Dokter
umum di Jakarta Pusat ada 929 orang, dengan 310 berjenis kelamin laki-laki dan 619
berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk dokter gigi, sebanyak 72 tenaga
dokter gigi berjenis kelamin laki-laki dan sisanya (243 orang yang bertugas berjenis
3. Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian,
yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Apoteker adalah sarjana
farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan
Apoteker. Sedangkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu
5. Tenaga Gizi
Tenaga Gizi merupakan tenaga profesional medis yang mengkhususkan diri
dalam dietetika, yaitu studi tentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah
dan mengobati penyakit. Tugas pokok tenaga gizi adalah melaksanakan pelayanan
di bidang gizi, makanan, dan dietetik yang meliputi pengamatan, penyusunan
program, pelaksanaan, penilaian gizi bagi perorangan, kelompok di masyarakat dan
rumah sakit manapun di institusi kesehatan lainnya. Tenaga gizi berperan dalam
mendukung peningkatan pelayanan gizi sekaligus status gizinya. Yang termasuk
tenaga gizi yaitu nutrisionis dan dietisien.
Menurut definisi operasional dalam buku petunjuk teknis penyusunan profil
kesehatan, yang dimaksud nutrisionis adalah tenaga kesehatan lulusan sekolah
pembantu ahli gizi (SPAG), diploma III, diploma IV, strata 1, dan strata 2 bidang gizi.
Sedangkan dietisien adalah tenaga kesehatan lulusan diploma IV dan strata 1 bidang
gizi yang telah mengikuti program intenship gizi.
Tabel 3.11 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Jakarta Pusat Tahun 2018
Fisioterapi 40 60 100
Okupasi Terapi 1 7 8
Terapi Wicara 4 7 11
Akupunktur 4 1 5
Refraksionis Optisien/ 19 15 34
Optometris
Teknisi Gigi 16 16 32
Penata Anestesi 5 3 8
Audiologis 3 - 3
500
450
400
350
300
Axis Title
250
200
150
100 Jumlah
50
0
Dokter Gigi Spesialis
Apoteker
Perawat Gigi
Rekam Medis
Dokter Spesialis
Dokter Gigi
Perawat
Dietisien
Terapis Wicara
Bidan
Nutrisionis
Radiografer
Teknisi Gigi
Okupasi Terapis
Dokter Umum
Kesehatan Lingkungan
Teknisi Kardiovaskuler
Fisioterapis
Analis Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Refraksionis Optisien
Teknisi Elektromedis
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan non-pemerintah.
Anggaran kesehatan yang bersumber pemerintah berasal dari tingkat pusat, provinsi dan
APBD Kota. Setiap sumber pembiayaan tersebut harus mengikuti desentralisasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Untuk pembiayaan kesehatan dari non-pemerintah
dapat bersumber dari belanja perusahaaan untuk kesehatan, pengeluaran rumah tangga
untuk kesehatan.
Menurut WHO, sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang
merupakan satu kesatuan, bukan hanya terbebas dari penyakit maupun cacat. Sejalan
dengan definisi sehat menurut WHO, UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyebutkan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosia; sehingga
memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Undang-
undang ini juga menyebutkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan
hak fundamental setiap warga Negara dan mutlak untuk dipenuhi.
Derajat kesehatan merupakan gambaran profil kesehatan individu atau kelompok
individu (masyarakat) di suatu daerah. Menurut Hendrick L. Blumm derajat kesehatan
dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Derajat kesehatan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dan menjadi
isu global yang terungkap secara tegas dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs). Derajat kesehatan masyarakat dapat diukur
dengan menggunakan indikator Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita
(AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa penyakit.
A. MORTALITAS
Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab
lainnya.
Gambar 4.1
Rasio Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 KH di Jakarta Pusat
6
5,67 5,5
5 5,04
4 3,99
1
Rasio AKB Per 1000 KH
0
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Rasio Angka Kematian Bayi (AKB) Jakarta Pusat pada tahun 2017 berdasarkan
Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2017 adalah 5,04 per
kelahiran hidup. Angka ini mengalami penurunan karena pada tahun sebelumnya,
Rasio Angka Kematian Bayi (AKB) Jakarta Pusat Tahun 2016 berdasarkan Profil
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2016 adalah 5,67 per kelahiran
Gambar 4.2
Proporsi Jumlah Kasus Kematian Bayi Jakarta Pusat
Kec. Menteng; 7
Kec. Senen; 13
Kec. Gambir; 12
Ada banyak faktor yang mempengaruhi jumlah kematian bayi tetapi tidak mudah
untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Dari
beberapa rangkaian peristiwa kematian bayi faktor-faktor penyebab kematian bayi
diantaranya BBLR, asfiksia, infeksi, permasalahan laktasi, faktor fasilitas atau
aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil serta
kesediaan masyarakat untuk merubah pola perilaku hidup.
120
104
100
83
80
76
71
60
40
20
0
2015 2016 2017 2018
Jumlah Kasus
Kematian Balita
Gambar 4.4
Proporsi Jumlah Kasus Kematian Balita Jakarta Pusat
Kec. Menteng;
8
Kec.
Senen; 14
Kec.
Gambir;
12 Kec. Johar
Baru; 14
Kec. Sawah
Besar; 4
Kec. Tanah
Abang; 5
Kec. Cempaka
Kec.
Putih; 6
Kemayoran; 13
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Berdasarkan data pada Lampiran tabel 6, jumlah kematian Ibu di wilayah Kota
Administrasi Jakarta Pusat pada tahun 2018 adalah sebanyak 9 orang dari 12.437
jumlah lahir hidup dengan kasus penyebab kematian yang berbeda-beda, seperti
eklamsi, perdarahan, infeksi, dan lain-lain. Dari data tersebut diperoleh Rasio Angka
Kematian Ibu (AKI) di Jakarta Pusat pada Tahun 2018 sebesar 72 per 100.000
kelahiran hidup. Terjadi penurunan Rasio Angka Kematian Ibu (AKI) yang cukup
signifikan bila dibandingkan dengan AKI Tahun 2017 sebesar 95 per 100.000
kelahiran hidup.
120
108
100
95
80
72
60
40 42
20
Rasio AKI Per…
0
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Dari tahun 2015 hingga tahun 2018, tren penyebab kematian ibu di Jakarta Pusat
disebabkan oleh perdarahan post partum, eklampsia dan infeksi suspect emboli air
ketuban. Penjelasan penyebab kematian ibu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Penyebab Kematian Ibu di Jakarta Pusat Tahun 2015 – 2018
Gambar 4.6
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kecamatan di Jakarta Pusat
3,5
Jumlah Kematian Ibu
3
3
2,5
2
2 2
1,5
1
1 1
0,5
0 0 0
0
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insidensi maupun angka
prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam
suatu populasi pada kurun waktu tertentu.
1. Penyakit Menular
Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan
bakteri mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama
paru-paru. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA (Bakteri Tahan Asam) positif
melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif juga masih
memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat penularan
yang kecil.
Pada tahun 1995, program nasional pengendalian TB mulai menerapkan strategi
pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung/Directly Observed
Treatment Short-Course (DOTS) yang dilaksanakan di Puskesmas secara bertahap.
Semenjak tahun 2000 strategi DOTS dilaksanakan secara nasional di seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan dasar terutama puskesmas.
Diare
Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan
dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan
biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Penyakit Diare merupakan penyakit
endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering
disertai dengan kematian. Laporan Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa
penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan
pada balita (25,2%), sedangkan pada golongan semua umur merupakan penyebab
kematian yang keempat (13,2%).
Berdasarkan data pada lampiran tabel 56, jumlah target penemuan kasus Diare
pada tahun 2018 di Jakarta Pusat sebanyak 9.787 kasus pada balita dan 24.967
kasus pada semua usia. Sementara itu, kasus Diare yang dilayani di wilayah Jakarta
Pusat pada tahun 2018 sebanyak 11.523 kasus (117,7%) pada balita dan 36.570
kasus (146,5%) pada semua usia. Dari 11.523 kasus diare pada balita yang dilayani,
100% kasus mendapatkan oralit dan zinc. Begitu pula dari 36.570 kasus diare pada
semua usia, 100% kasus mendapatkan oralit.
Kusta
Kusta, yang juga dikenal dengan nama lepra atau penyakit Hansen, adalah
penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran
pernapasan atas, serta mata. Kusta bisa menyebabkan luka pada kulit, kerusakan
saraf, melemahnya otot, dan mati rasa. Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
leprae. Bakteri ini memerlukan waktu 6 bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di
dalam tubuh. Tanda dan gejala kusta bisa saja muncul 1 hingga 20 tahun setelah
bakteri menginfeksi tubuh penderita.
Penanganan Kusta yang buruk dapat menyebabkan perburukan menjadi
progresif, menimbulkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan
mata. Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status
eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar
kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut di
tingkat dunia maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan
Tetanus Neonatorum
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang
masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah
satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus
tetanus neonatorum banyak ditemukan di negara berkembang khususnya negara
dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah. Agar tercapainya
eliminasi kasus tetanus neonatorum (ETN) maka sampai saat ini dilakukan kegiatan
imunisasi untuk memberikan perlindungan baik terhadap neonatus dengan DPT,
terhadap anak SD dengan TT BIAS, terhadap WUS dengan TT WUS, terhadap ibu
hamil dengan TT Bumil yang memungkinkan setiap neonatus dan wanita mempunyai
kekebalan seumur hidupnya terhadap ancaman.
Penemuan dan pelaporan kasus tetanus neonatorum dilakukan melalui
pendekatan W1, artinya satu kasus tetanus neonatorum masuk dalam kondisi KLB.
Berdasarkan laporan, pada tahun 2015 - 2018 tidak terjadi kasus tetanus maupun
Difteri
Difteri merupakan penyakit menular akut pada tonsil, faring, hidung, dan kadang-
kadang pada selaput mukosa dan kulit. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
corynebacterium, dimana terdapat 3 tipe corynebacterium diphteria, yaitu :tipe mitis,
intermedius dan gravis. Penyakit ini sering kali menjadi penyebab kematian pada
anak-anak, namun penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Diftri,
Pertusis dan Tetanus (DPT). Gejala klinis difteri diantaranya demam >38’c disertai
pseudo membran (selaput tipis) putih keabu-abuan pada tenggorok yang tak mudah
lepas dan mudah berdarah di faring, laring dan tonsil, sakit waktu menelan, leher
membengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai stridor.
Berdasarkan lampiran tabel 62, jumlah kasus Difteri pada tahun 2018 di wilayah
Jakarta Pusat ada 13 kasus yang ditemukan walaupun telah mendapatkan vaksinasi
dan 1 orang meninggal.
Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah)
orang yang terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak usia pra
sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan
mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya. Penyakit
campak akan semakin mudah menyerang tubuh orang yang defisiensi vitamin A.
Karena vitamin A berperan penting untuk menjaga kekebalan tubuh dari infeksi virus.
Meski penyakit campak biasa dan banyak terjadi pada anak-anak, penyakit ini
tidak dapat diremehkan. WHO mencatat, pada tahun 2001 sebanyak 30 juta anak
terserang campak dan 700 ribu diantaranya meninggal. Sebagian besar kasus ini
terjadi di negara-negara berkembang. Penyakit ini menelan banyak korban yang
mengalami komplikasi dengan penyakit lainnya, seperti pneumonia, diare dan
malnutrisi. Campak dinyatakan sebagai KLB apabila terdapat 5 atau lebih kasus klinis
dalam waktu 4 minggu berturut-turut.
Program imunisasi campak di Indonesia dimulai tahun 1982. Menurut data
Departemen Kesehatan tahun 2015, Indonesia memiliki cakupan imunisasi campak
Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella Pertusis yang
ditandai dengan gejala batuk beruntun dan disertai tarikan nafas hup yang khas serta
disertai muntah. Lama batuk bisa sampai 1-3 bulan sehingga sering disebut batuk
100 hari. Serangan batuk lebih sering pada malam hari. Semenjak tahun 2015 hingga
tahun 2018 tidak terjadi kasus pertusis.
Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B,
suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut
atau kronis yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Hepatitis B akut
jika perjalanan penyakit kurang dari 6 bulan sedangkan Hepatitis B kronis bila
penyakit menetap, tidak menyembuh secara klinis atau laboratorium atau pada
gambaran patologi anatomi selama 6 bulan. Virus Hepatitis B adalah virus (Deoxyribo
Nucleic Acid) DNA terkecil berasal dari genus Orthohepadnavirus famili
Hepadnaviridae berdiameter 40-42 nm. Masa inkubasi berkisar antara 15-180 hari
dengan rata-rata 60-90 hari. Bagian luar dari virus ini adalah protein envelope
lipoprotein, sedangkan bagian dalam berupa nukleokapsid atau core.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan bahwa Hepatitis klinis
terdeteksi di seluruh provinsi di Indonesia dengan prevalensi sebesar 0,6% (rentang:
0,2%- 1,9%). Hasil Riskesdas Biomedis tahun 2007 dengan jumlah sampel 10.391
orang menunjukkan bahwa persentase HBsAg positif 9,4%. Persentase Hepatitis B
tertinggi pada kelompok umur 45- 49 tahun (11,92%), umur >60 tahun (10,57%) dan
umur 10-14 tahun (10,02%), selanjutnya HBsAg positif pada kelompok laki-laki dan
Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yang disebabkan
Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria,
yang terdiri dari 3 (tiga) species yaitu Wuchereria bancrofi, Brugia malayi dan Brugia
timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening) yang ditularkan oleh
gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Gejala yang umum
terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan
kantung zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara awam dikenal sebagai
penyakit kaki gajah. Walaupun demikian, gejala pembesaran ini tidak selalu
disebabkan oleh filariasis.
Dari lampiran tabel 67 terlihat bahwa di wilayah Jakarta Pusat pada tahun 2018
jumlah seluruh kasus penderita filariasis berjumlah 5 orang dengan proporsi laki-laki
1 orang dan perempuan 4 orang, angka kesakitan 0,56 per 100.000 penduduk.
Diabetes Mellitus
Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau
ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting, menjadi salah satu
dari empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para
pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama
beberapa dekade terakhir. Data WHO menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit
tidak menular pada tahun 2004 yang mencapai 48,30% sedikit lebih besar dari angka
kejadian penyakit menular, yaitu sebesar 47,50%. Bahkan penyakit tidak menular
menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia (63,50%).
Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada
tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun 1980. Prevalensi diabetes di
dunia (dengan usia yang distandarisasi) telah meningkat hampir dua kali lipat sejak
tahun 1980, meningkat dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi orang dewasa. Hal ini
mencerminkan peningkatan faktor risiko terkait seperti kelebihan berat badan atau
obesitas. Selama beberapa dekade terakhir, prevalensi diabetes meningkat lebih
Kanker
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan
hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal
atau sering dikenal sebagai tumor ganas. Selain itu gejala ini juga dikenal sebagai
neoplasma ganas dan seringkali ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang
menimbulkan kemampuan sel untuk:
Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik,
disebut metastasis
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat dideteksi
secara dini dan dicegah untuk tidak berlanjut. Kanker dimaksud salah satunya adalah
Kanker Serviks dan Kanker Payudara. Kanker Serviks atau disebut juga sebagai
Kanker mulut Rahim merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditakuti oleh
kaum wanita. Penyebab Kanker Serviks adalah Human Papiloma Virus (HPV)
terutama virus HPV tipe 16 dan 18 yang paling banyak menyebabkan kematian pada
kaum wanita. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui
cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Kebiasaan hidup yang kurang baik seperti merokok, kurangnya asupan vitamin
serta asam folat juga bisa menjadi faktor pencetus munculnya Kanker Serviks.
Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan Kanker Serviks adalah seringnya
melakukan hubungan intim pada usia dini (usia < 16 tahun bahkan dapat
meningkatkan resiko 2x terkena Kanker Serviks). Faktor pencetus lainnya adalah
keturunan, penggunaan pil KB dalam jangka waktu lama dan terlalu sering
melahirkan.
Deteksi dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara dapat dilakukan dengan
pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) untuk Kanker Serviks dan
Clinical Breast Examination untuk Kanker Payudara. Berdasarkan data yang
diperoleh dari lampiran tabel 70, pada tahun 2018 di Jakarta Pusat, dari 159.198
Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yakni upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak
menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan
penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika,
zat adiktif berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
mencegah penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
102,00
K1
100,00 99,89
K4 98,57 98,54
98,00
96,00
94,00 93,87
92,00
90,67 90,90
90,00 89,76 90,11
88,00
86,00
84,00
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Dari gambar diatas terlihat jumlah kunjungan K1 dan K4 Ibu hamil di Jakarta
Pusat cenderung meningkat setiap tahunnya. Jakarta Pusat merupakan kota
penyangga ibukota Negara, sehingga menjadi rujukan bagi masyarakat untuk
memeriksakan kandungannya di wilayah Jakarta Pusat sehingga kunjungan K1 tidak
hanya berasal dari dalam wilayah melainkan berasal dari luar wilayah pula. Cakupan
K4 juga mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dari 14.019 ibu hamil di wilayah
Jakarta Pusat (tabel 23), terlihat Cakupan K1 = 14.004 (99,89%) dan K4 = 12.743
(90,90%). Cakupan pada tahun 2018 ini memperlihatkan kenaikan bila dibandingkan
dengan cakupan pada tahun 2017 (K1 = 98,54% dan K4 = 90,67%). Peningkatan
capaian ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan
kehamilan sedini mungkin sangat baik. Namun demikian, upaya dari tenaga
kesehatan untuk kembali meningkatkan cakupan, baik itu pelayanan K1 dan K4 ibu
hamil tetap diperlukan. Hanya saja cakupan K4 tidak sebesar K1, hal ini disebabkan
karena sebagian penduduk Jakarta Pusat merupakan penduduk urban dimana
sebagian ibu hamil lebih memilih untuk melakukan persalinan didaerah asal/kampung
halaman mereka sehingga hal ini mempengaruhi pula cakupan kunjungan K4 Jakarta
Pusat pada kurun waktu yang sama.
Gambar 5.2
Cakupan Linakes di Jakarta Pusat Tahun 2015 – 2018
98
96 95,71
95,5
94
93,15
92
90
88 87,72
86
Linakes
84
82
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
120,0
60,0
40,0
20,0
0,0
Gambar 5.4
Cakupan Bufas Mendapat Vit A di Jakarta Pusat Tahun 2015 - 2018
100,00
95,50 95,41
95,00
90,00
87,26
85,00
80,00
81,31
75,00
Bufas mendapat vit A
70,00
2015 2016 2017 2018
100,00
90,35
90,00 88,88
80,00
78,94
70,00
72,03
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
Cakupan PK
10,00
0,00
2015 2016 2017 2018
Komplikasi neonatal adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang
dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Lahir <
2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital maupun yang
termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM). Yang dimaksud dengan penanganan komplikasi neonatal adalah
neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan. Di wilayah Jakarta Pusat pada tahun 2018 perkiraan
neonatus dengan komplikasi sebesar 1.866 orang, sementara untuk penanganan
neonatus dengan komplikasi yang ditangani mencapai 1.476 orang (79,1%)
sebagaimana terlihat pada lampiran tabel 30.
120
100
80
60
40
20
Dari gambar 5.7 terlihat bahwa kunjungan neonatus lengkap (KN Lengkap) di
Jakarta Pusat tahun 2016 dan 2017 sempat mengalami penurunan dari 99,5%
menjadi 93,8% pada tahun 2016 dan menurun kembali pada tahun 2017 menjadi
108
Cakupan KN Lengkap
106 106.4
Cakupan KN1
104
102
100
100 100
99.5
98 97.4
96
94 93.8 94.1
92
91.3
90
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Gambar 5.9 Cakupan Kunjungan Bayi Di Jakarta Pusat Tahun 2015 – 2018
97,5
97,1
97
96,6
96,5
96
95,7
95,5
95,4
95
94,5
2015 2016 2017 2018
Dari lampiran tabel 35 dapat dilihat bahwa di wilayah Jakarta Pusat pada tahun
2018 jumlah bayi yang mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebanyak 8.948 bayi
dari 12.746 bayi (70,2%). Sementara itu, jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif di
Jakarta Pusat tahun 2018 sebanyak 2.094 bayi dari 2.612 bayi (80,2%). Dari lampiran
tabel 41 terlihat bahwa cakupan pemberian vitamin A pada bayi usia 6 – 11 bulan
adalah 90,01% atau 11.006 bayi yang diberi vit A dari 12.218 total bayi usia 6 – 11
bulan. Kemudian dari lampiran tabel 36 terlihat bahwa cakupan kunjungan pelayanan
kesehatan dasar pada bayi tahun 2018 sebesar 11.943 bayi (96,6%) dari 12.362 bayi
lahir hidup. Angka ini menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan cakupan
kunjungan pelayanan kesehatan dasar pada bayi tahun 2017 sebesar 97,1%.
Sementara itu, pada tahun 2015, cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar
pada bayi hanya berkisar 95,4% dan tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan
Suku Dinas Kesehatan Kota Adm Jakarta Pusat Page 88
Profil Kesehatan Tahun 2018
menjadi 95,7%. Cakupan tertinggi dicapai oleh Kecamatan Johar Baru (106,4%) dan
terendah dicapai oleh Kecamatan Menteng (51,6%).
120,00
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
Capaian Nasional indikator ini pada tahun 2012 sebesar 73,52%. Dari lampiran
tabel 41, di Jakarta Pusat pada tahun 2018, cakupan pemberian vitamin A pada anak
balita usia 12 – 59 bulan adalah 92,5% atau 72.651 anak balita dari 78.505 anak balita
usia 12 – 59 bulan dan cakupan pemberian vitamin A pada balita usia 6 – 59 bulan
adalah 92,2% atau 83.657 balita dari 90.723 balita usia 6 – 59 bulan. Sementara itu,
pada tahun 2017, cakupan pemberian vitamin A pada anak balita usia 12 – 59 bulan
adalah 97,17% atau 69.713 anak balita dari 71.747 anak balita usia 12 – 59 bulan
dan cakupan pemberian vitamin A pada balita usia 6 – 59 bulan adalah 96,27% atau
79.927 balita dari 83.022 balita usia 6 – 59 bulan.
120,00
99,75
100,00 91,26
82,91
80,00 74,85
20,00
0,00
100
98 98,7 98,2
96
94
92 92,2
90
88
86 86,3
84
82 Kelas 1 SD/MI
80
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut, ada 42.711 (75,2%) siswa SD/MI
yang diperiksa dari 56.769 siswa SD/MI yang ada di 264 SD/MI di Jakarta Pusat.
Dari 42.711 siswa yang diperiksa, 13.812 siswa SD/MI tersebut perlu mendapatkan
perawatan lebih lanjut. Namun, hanya 2.256 siswa saja yang mendapatkan
perawatan (16,3%). Hal ini bisa dilihat secara lebih terperinci di lampiran tabel 47.
0.6%
0.1%
6.9% 5.5%
Kondom
Suntik
16.2%
Pil
AKDR
MOP
11.3% MOW
59.4% Implan
1.5% 2.2%
1%
7%
Kondom
Suntik
Pil
43.1%
AKDR
MOP
41%
MOW
Implan
4.5%
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga berencana juga dapat dilihat dari cakupan
peserta KB pasca persalinan. Pada tahun 2018, dari 13.381 ibu bersalin, 4.142 ibu
(31,0%) yang menjadi peserta KB pasca persalinan. Dari 4.142 peserta KB pasca
KB aktif KB Pascasalin
88,86
83,12 84,69 85,14 85,06 85,65
78,29 76,08
51,77
46,80
39,28
33,03
26,20
18,59
14,83
10,50
Kec. Senen Kec. Johar Kec. Kec. Kec. Tanah Kec. Sawah Kec. Kec.
Baru Cempaka Kemayoran Abang Besar Gambir Menteng
Putih
Dari gambar 5.13 dan 5.14 dapat dilihat bahwa pengguna KB suntik merupakan
pengguna terbanyak KB aktif maupun KB pascasalin di Jakarta Pusat. Namun, pada KB
pascasalin, AKDR mulai banyak diminati oleh ibu bersalin. Berikut gambaran persentase
cakupan jumlah pengguna KB Aktif dan KB Pasca Salin menurut kecamatan di Jakarta
Pusat tahun 2018.
C. PELAYANAN IMUNISASI
Program Imunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai sangat
efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit –penyakit
yang dapat dicegah oleh imunisasi.
1. Imunisasi Bayi
Program Imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayi mendapatkan
kelima jenis imunisasi dasar lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan
5 jenis imunisasi dasar tersebut diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap. Bayi
120,0
100,0
80,0
60,0
40,0
20,0
0,0
2015 2016 2017 2018
Cakupan BCG 92,0 101,8 110,8 101,6
Cakupan DPT-HB-Hib3 101,9 93,4 112,1 106,7
Cakupan Polio 4 102,6 95,0 103,8 106,4
Cakupan Campak/ MR 102,1 105,8 108,1 106,3
Cakupan IDL 101,4 95,0 105,8 104,6
140,00
120,00
100,00 117,48
109,52 109,66 108,82 104,26
80,00 96,49 91,19 91,93
60,00
40,00
20,00
0,00
140,00
120,00
114,97 120,39
100,00 109,09
101,16 103,92 105,58 101,63
99,90
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
140,00
120,00
114,71 119,98
100,00 108,74
101,16 99,93 103,27 105,09 101,53
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
140,00
120,00
119,67 114,84 114,72
100,00
101,16 99,48 102,79 102,94 101,73
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
2. Imunisasi Baduta
Kementrian Kesehatan RI mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi
imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap ini terdiri dari imunisasi dasar dan
lanjutan. Imunisasi lanjutan diperlukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan
yang optimal. Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi
dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-
0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1
100,00 110,37
80,00 92,71
81,39 83,73 79,93
60,00
61,67 65,29
40,00
39,17
20,00
0,00
100,00
90,00
90,65
80,00
70,00
60,00
50,00 58,10
40,00 44,08
43,67
30,00 39,90
32,19 35,19
31,64
20,00
10,00
0,00
Td5 14,50
Td4 18,05
Td3 20,74
Td2 22,15
Td1 22,05
Td5 0,56
Td4 0,55
Td3 0,98
Td2 0,91
Td1 1,03
Gambar 5.25 Cakupan Imunisasi Td1 – Td5 Pada Ibu Wanita Usia Subur (WUS)
Hamil dan Tidak Hamil Di Jakarta Pusat Tahun 2018
Td5 1,03
Td4 1,30
Td3 1,90
Td2 1,95
Td1 0,33
Gambar 5.26 Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Jakarta Pusat
Tahun 2015 - 2018
1,6
1,5
1,4
% BBLR
1,2
1
0,9 0,9
0,8
0,7
0,6
0,4
0,2
0
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Berdasarkan laporan tahun 2015 kasus BBLR sebanyak 98 (0,7%) dari 13.526
bayi baru lahir yang ditimbang. Tahun 2016 jumlah bayi baru lahir yang ditimbang
sebanyak 12.975 dengan jumlah BBLR sebanyak 114 orang (0,9%). Tahun 2017
jumlah BBLR sebanyak 124 (1,0%) dari 14.903 bayi baru lahir yang ditimbang. Dan
80
78,8
75
72
70 70
66
65
60
%D/S
55
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Dari lampiran tabel 43 dapat dilihat bahwa dari 55.451 sasaran balita, 36.598
balita ditimbang di Posyandu (66,0%) di Jakarta Pusat pada tahun 2018. Hal ini
menunjukkan penurunan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun
2015, cakupan balita ditimbang (%D/S) mencapai 70,0%, kemudian pada tahun 2016
naik menjadi 72,0% dan pada tahun 2017 naik kembali mencapai 78,8%. Persentase
balita ditimbang di Jakarta Pusat selama tahun 2015 – 2018 dapat dilihat pada
gambar 5.27. Dari 36.598 balita yang ditimbang di Posyandu, 193 balita (0,5%)
mendapatkan status gizi sebagai balita gizi kurang, 873 balita (2,4%) mendapatkan
status gizi sebagai balita pendek dan 209 balita (0,6%) mendapatkan status gizi
sebagai balita kurus.
216
141
125 125
9487
81
59 64
27 22 25 23 32 27 32
9 17 6 16 18 14 11
4
95
91,54 91,89
90
86,79
85
80
78,65
75
Fe3
70
2015 2016 2017 2018
Sumber: Seksi Kesmas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, 2018
Gambar 5.30 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita
dan Balita di Jakarta Pusat Tahun 2015 – 2018
120,00
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
2015 2016 2017 2018
Bayi 50,57 46,65 90,61 90,08
Anak Balita 109,69 96,04 97,17 92,54
Balita 96,34 92,63 96,27 92,21
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi, anak balita dan balita di Jakarta
Pusat pada tahun 2015 – 2018 dapat dilihat pada gambar 5.13, sedangkan cakupan
pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dapat dilhat pada gambar dibawah ini.
100,00
90,00
87,26
85,00
81,31
80,00
75,00
Bufas mendapat vit A
70,00
2015 2016 2017 2018
90
80 80,2
76,7
70
60
55,5
50
40
35,3
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018
Untuk cakupan ASI Eksklusif per Kecamatan di Jakarta Pusat tahun 2018 dapat
dilihat pada gambar 5.33 berikut.
100,00
90,00
80,00 91,11 92,31
81,94 83,63
70,00 79,10
60,00 72,56
68,00
50,00 56,85
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
A. KESIMPULAN
Kota Administrasi Jakarta Pusat telah melaksanakan berbagai program yang
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Program-program yang telah dilaksanakan hasilnya, seperti dibawah ini :
1. Gambaran mengenai derajat kesehatan masyarakat di Jakarta Pusat pada tahun
2017 dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu aspek mortalitas dan aspek morbiditas.
Dari aspek mortalitas, terjadi penurunan pada Angka Kematian Bayi (AKB) yakni dari
2 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2016, menjadi 1 per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2017. Angka Kematian Balita (AKABA) juga mengalami penurunan dari
7,96 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2016, menjadi 1,75 per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2017. Angka Kematian Ibu (AKI) juga mengalami penurunan dari
108 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 95 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2017. Dari aspek morbiditas, yang mengalami peningkatan adalah
jumlah kasus baru TB BTA+, jumlah seluruh kasus TB, cakupan pneumonia yang
ditemukan dan ditangani, persentase diare yang ditemukan dan ditangani, incidence
rate DBD, jumlah kasus baru kusta, AFP Rate, jumlah kasus Difteri, jumlah kasus
Filariasis dan persentase tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun.
Sementara angka kesakitan yang mengalami penurunan kasus diantaranya jumlah
kasus DBD, jumlah kasus campak dan persentase hipertensi/tekanan darah tinggi.
2. Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Jakarta Pusat antara lain pelayanan
kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, dan
kesehatan lingkungan. Berbagai pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan
perbaikan gizi masyarakat. Upaya kesehatan ibu dan anak meliputi pelayanan
kesehatan bumil, penanganan komplikasi maternal dan neonatal, pelayanan KB,
kunjungan neonatal, pelayanan kesehatan pada bayi, anak balita, siswa SD dan
Usila. Upaya perbaikan gizi masyarakat meliputi penimbangan bayi dan balita di
Posyandu, pemberian tablet Fe pada Bumil, pemberian vit A, ASI Eksklusif dan
pelayanan imunisasi.
3. Sumber daya kesehatan terdiri dari sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pembiayaan kesehatan. Sarana kesehatan yang ada di Jakarta Pusat antara lain 8
unit Puskesmas Kecamatan, 31 unit Puskesmas Kelurahan, 13 Unit Puskesmas
Keliling, 35 unit Rumah Sakit, 270 unit klinik, 76 unit praktek dokter bersama, 506 unit
B. SARAN
1. Kepada pemegang program di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Pusat agar senantiasa meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pengumpulan
laporan, sehingga proses informasi yang dihasilkan semakin bermutu dan tepat
waktu.
2. Kepada pemegang program di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta
Pusat agar senantiasa meningkatkan koordinasi lintas program dalam penetapan
sasaran yang sama agar ada kesamaan data.
3. Kepada pihak-pihak yang terkait semoga informasi yang tersaji dalam profil ini bisa
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
pengambilan keputusan.
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 48 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 44 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 460,885 463,801 924,686 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.1 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 19212.3 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 41.0 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 99.4 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99.9 100.0 100.0 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 18.0 16.4 17.2 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 31.1 25.4 28.2 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 10.9 9.8 10.3 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.4 1.2 0.8 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 3.7 5.8 4.8 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 11.1 10.2 10.6 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 1.4 0.6 1.0 % Tabel 3
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 26 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 10 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 0 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 42 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 8 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 0 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 219 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 13.89 % Tabel 6
IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 135.49 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan - % Tabel 18
46 Total Anggaran Kesehatan ######### Rp Tabel 19
47 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 22.3 % Tabel 19
48 Anggaran Kesehatan Perkapita 470,302 Rp Tabel 19
V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 6,114 6,323 12,437 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3.3 1.9 2.6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
51 Jumlah Kematian Ibu 9 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 72.4 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99.9 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 90.9 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 75.4 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 91.9 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 93.1 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 93.1 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 92.2 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 87.3 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 88.9 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 83.4 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 31.0 % Tabel 29
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
sesuai standar 100.00 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 627.24 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 184.13 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 146.30 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 52.79 54.23 53.31 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 50.63 49.35 50.10 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua kasus TBC
68.33 64.45 66.74 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan 1.9 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 119.7 % Tabel 53
102 Balita Pneumonia yang diberikan tatalaksana standar 100.0 % Tabel 53
103 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 1.0 % Tabel 53
104 Jumlah Kasus HIV 1,767 288 2,055 Kasus Tabel 54
105 Jumlah Kasus Baru AIDS 230 28 258 Kasus Tabel 55
106 Jumlah Kematian karena AIDS 6 4 10 Jiwa Tabel 55
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 117.7 % Tabel 56
108 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 146.5 % Tabel 56
109 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 17 4 21 Kasus Tabel 57
110 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 3.7 0.9 2.3 per 100.000 penduduk Tabel 57
111 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 0.0 % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 95.2 % Tabel 58
113 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 4.8 % Tabel 58
114 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 1.1 per 100.000 penduduk Tabel 58
115 Angka Prevalensi Kusta 0.3 per 10.000 Penduduk Tabel 59
116 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.0 0.0 0.0 % Tabel 60
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
117 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.0 50.0 93.8 % Tabel 60
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 350,058 360,881 710,939 99.91 100.00 99.96
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 6 0 2 1 16 26
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0 1 0 8 10
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 0 0 0 0 -
- JUMLAH TEMPAT TIDUR -
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 42 0 0 0 0 42
3 PUSKESMAS KELILING 0 8 0 0 0 0 8
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 0 0 0 0 -
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 KLINIK PRATAMA 43 10 0 8 21 208 290
3 KLINIK UTAMA 4 1 0 1 0 72 78
4 BALAI PENGOBATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN -
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN -
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 119 119
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
11 UNIT TRANSFUSI DARAH -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 1 1
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 2 2
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 5 5
6 APOTEK 15 204 219
7 APOTEK PRB 7 2 9
8 TOKO OBAT 21 21
9 TOKO ALKES 8 8
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
2 Klinik Pratama
1 - - -
2 - - -
3 - - -
dst - - -
3 Praktik Mandiri Dokter
1 - - -
2 - - -
3 - - -
dst - - -
4 Praktik Mandiri Dokter Gigi
1 - - -
2 - - -
3 - - -
dst - - -
5 Praktik Mandiri Bidan
1 - - -
2 - - -
3 - - -
dst - - -
2 RS Umum
1. RSUD Kemayoran 17,799 26,699 44,498 854 2,667 3,521 - - -
2. RSUD Tanah Abang 11,253 19,528 30,781 377 652 1,029 - - -
3. RSU MMA 8,621 12,279 20,900 765 974 1,739 63 38 101
4. RSU Pertamina Jaya 56,972 56,972 113,944 1,159 1,439 2,598 - - -
5. RSU Hermina Kemayoran 86,294 153,414 239,708 14,785 20,496 35,281 - - -
6. RSUD Cempaka Putih 20,352 30,527 50,879 463 756 1,219 - - -
7. RSU Evasari 30,990 44,008 74,998 2,707 3,500 6,207 70 106 176
8. RS St Carolus 95,048 96,445 191,493 5,721 7,286 13,007 2,248 2,604 4,852
9. RSUD Sawah Besar 14,098 21,983 36,081 545 1,172 1,717 - - -
10.RSU Mitra Kemayoran 65,994 96,967 162,961 3,731 4,666 8,397 - - -
11.RSUD Johar Baru 11,117 17,718 28,835 605 1,178 1,783 - - -
12.RSU Kramat 128 17,367 30,965 48,332 1,478 2,708 4,186 - - -
13.RSUD Tarakan 54,631 59,045 113,676 7,228 7,911 15,139 1,571 1,403 2,974
14.RSU YARSI 124 194 318 5 5 10 - - -
15.RSU Bunda 6,088 10,448 16,536 753 1,422 2,175 - - -
16.RSU MH Thamrin 50,261 34,382 84,643 3,324 2,712 6,036 - - -
17.RSU YPK Mandiri 13,047 41,266 54,313 166 1,707 1,873 - - -
18,RSU Islam Jakarta Cempaka Putih 79,547 103,110 182,657 8,339 7,789 16,128 - - -
19.RSU Mitra Kemayoran 65,994 96,967 162,961 3,731 4,666 8,397 - - -
20.RSU Abdi Waluyo 19,170 22,343 41,513 1,268 1,937 3,205 - - -
21.RSU Husada 65,655 83,942 149,597 4,173 5,289 9,462 1,820 1,150 2,970
22.RSU Cipto Mangunkusumo 376,252 482,812 859,064 120,313 120,313 240,626 4,979 24 5,003
23.RSU Cikini 47,213 56,496 103,709 3,245 3,917 7,162 - - -
24.RSAL Dr. Mintohardjo 55,126 64,714 119,840 5,591 4,763 10,354 1,262 991 2,253
25.RSU Budi Kemuliaan 8,118 73,020 81,138 951 16,215 17,166 - - -
26.RSPAD Gatot Subroto 212,391 193,720 406,111 15,672 15,065 30,737 2,448 1,742 4,190
3 RS Khusus
1. RSK Bedah Bina Estetika 212 1,637 1,849 106 376 482 - - -
2. RS THT Prof. Nizar 9,017 8,544 17,561 58 39 97 - - -
3. RS Gigi dan Mulut YARSI 4,262 6,451 10,713 1 - 1 - - -
4. RS Khusus Bedah SS Medika 7,280 6,893 14,173 376 266 642 - - -
5. RSIA Bunda Jakarta 6,088 10,448 16,536 753 1,422 2,175 - - -
6. RSIA Tambak 9,060 26,121 35,181 239 1,007 1,246 - - -
7. RSK THT Proklamasi 30,096 31,003 61,099 441 585 1,026 - - -
8.RSKGM FKG UI 31,888 35,112 67,000 - - - - - -
9. RSK Mata JEC @ Menteng 35,933 41,702 77,635 953 815 1,768 - - -
10. RSGM Ladokgi TNI AL REM 24,257 24,257 48,513 - - - - - -
SUB JUMLAH II 1,696,019 2,182,316 3,878,334 210,876 245,715 456,591 14,461 8,058 22,519
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,429,294 3,162,005 5,591,298 210,876 245,715 456,591 27,819 11,851 39,670
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 460,885 460,885 460,885 460,885 460,885 460,885
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 527 686 1,213 46 53 99
KABUPATEN/KOTA 4,431 87,053 105,589 192,642 9,540 10,296 19,836 3,964 2,864 6,828 45.54 27.12 102.97 109.59 97.51 35.44
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Kemayoran 52 3,521 11,468 11,468 60.4 67.7 2.1 3.3
2 RSUD Tanah Abang 26 1,029 2,060 2,065 21.7 39.6 7.2 2.0
3 RSU MMA 67 1,739 3,962 3,943 16.2 26.0 11.8 2.3
4 RSK Bedah Bina Estetika 25 - 775 629 8.5 0.0 - -
5 Rsu Pertamina Jaya 72 2,593 9,839 9,891 37.4 36.0 6.3 3.8
6 RS THT Prof. Nizar 9 97 194 108 5.9 10.8 31.9 1.1
7 RS Hermina Kemayoran 153 16,173 35 37 0.1 105.7 3.5 0.0
8 RSUD Cempaka Putih 32 1,219 2,655 3,141 22.7 38.1 7.4 2.6
9 RSU Evasari 71 6,146 21,909 17,554 84.5 86.6 0.7 2.9
10 RS Gigi dan Mulut YARSI 3 1 1 1 0.1 0.3 1094.0 1.0
11 RS St Carolus 275 12,167 56,562 55,276 56.4 44.2 3.6 4.5
12 RSUD Sawah Besar 33 1,717 4,265 4,747 35.4 52.0 4.5 2.8
13 RSU Mitra Kemayoran 155 8,259 32,771 31,715 57.9 53.3 2.9 3.8
14 RSUD Johar Baru 37 1,783 5,928 5,349 43.9 48.2 4.2 3.0
15 RSU Kramat 128 82 4,186 13,668 10,175 45.7 51.0 3.9 2.4
16 RSUD Tarakan 450 13,266 99,234 101,501 60.4 29.5 4.9 7.7
17 RSU YARSI 50 10 37 27 0.2 0.2 1821.3 2.7
18 RS Khusus Bedah SS Medika 26 395 1,185 1,195 12.5 15.2 21.0 3.0
19 RSU Bunda 67 2,175 6,136 5,744 25.1 32.5 8.4 2.6
20 RSU MH Thamrin 157 6,038 21,528 21,458 37.6 38.5 5.9 3.6
21 RSU YPK Mandiri 43 1,834 7,362 5,625 46.9 42.7 4.5 3.1
22 RSU Islam Jakarta Cempaka Putih 314 16,128 62,455 80,073 54.5 51.4 3.2 5.0
23 RSIA Bunda Jakarta 67 2,175 6,136 5,744 25.1 32.5 8.4 2.6
24 RSU Mitra Kemayoran 155 8,259 32,771 31,715 57.9 53.3 2.9 3.8
25 RSU Abdi Waluyo 56 3,205 360 10,135 1.8 57.2 6.3 3.2
26 RSU Husada 405 9,975 37,380 37,576 25.3 24.6 11.1 3.8
27 RSU Cipto Mangunkusumo 964 48,223 240,626 219,463 68.4 50.0 2.3 4.6
28 RSU Cikini 309 7,185 34,670 33,291 30.7 23.3 10.9 4.6
29 RSIA Tambak #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
30 RSK THT Proklamasi 27 1,026 3,129 3,129 31.8 38.0 6.6 3.0
31 RSKGM FKG UI 3 - 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0
32 RSK Mata JEC@ Menteng 18 1,768 4,717 2,983 71.8 98.2 1.0 1.7
33 RSAL Dr. Mintohardjo 222 10,350 32,049 32,051 39.6 46.6 4.7 3.1
34 RSGM Ladokgi TNI AL REM 6 - 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0
35
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 0.8 23 4.5 177 35.0 302 59.7 506 479 94.7 0
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0.7
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PKM SENEN 0 0 0 7 19 26 7 19 26 1 7 8 0 0 0 1 7 8
2 PKM JOHAR BARU 0 0 0 9 20 29 9 20 29 1 6 7 0 0 0 1 6 7
3 PKM CEMPAKA PUTIH 0 0 0 6 22 28 6 22 28 1 4 5 0 0 0 1 4 5
4 PKM KEMAYORAN 0 0 0 7 29 36 7 29 36 3 7 10 0 0 0 3 7 10
5 PKM TANAH ABANG 0 0 0 8 23 31 8 23 31 2 8 10 0 0 0 2 8 10
6 PKM SAWAH BESAR 0 0 0 6 16 22 6 16 22 2 3 5 0 0 0 2 3 5
7 PKM GAMBIR 0 0 0 11 21 32 11 21 32 3 7 10 0 0 0 3 7 10
8 PKM MENTENG 0 0 0 5 21 26 5 21 26 0 7 7 0 0 0 0 7 7
1 RSUD Tarakan 0 42 0 0 42 4 0 0 0 4
2 RSUD Tanah Abang 5 7 12 6 8 14 11 15 26 0 1 1 0 1 1 0 2 2
3 RSUD Cempaka Putih 19 17 36 3 1 4
4 RSUD Johar Baru 9 12 21 2 0 2
5 RSUD Sawah Besar 7 8 15 4 12 16 11 20 31 0 3 3 0 0 0 0 3 3
6 RSUD Kemayoran 5 7 12 2 9 11 7 16 23 0 4 4 1 0 1 1 4 5
7 RSKB Bina Estetika 6 6 12 0 3 3 6 9 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 RS PGI Cikini 6 20 26 2 0 2
9 RS Husada 94 33 127 7 3 10
10 RS Menteng Mitra Afia 12 45 57 2 0 2
11 RS Kramat 128 44 20 64 2 0 2
12 RS Jakarta Eye Center 12 4 16 0 0 0
13 RS Evasari 64 11 75 2 4 6
14 RSIA Tambak 13 22 35 1 10 11 14 32 46 1 4 5 0 1 1 1 5 6
15 RS Pertamina Jaya 13 11 24 3 4 7
16 RS Islam Jakarta 9 14 23 1 0 1
17 RS Budi Kemuliaan 12 10 22 1 0 1
18 RS THT Proklamasi 8 2 10 0 0 0
19 RS YPK Mandiri 49 12 61 3 5 8
20 RS Bunda 18 9 27 5 0 5
21 RS THT Prof Nizar 0 0 0 0 0 0
22 RS Salemba Satu 1 1 2 0 0 0
23 RS St Carolus 82 42 124 10 6 16
24 RS Yarsi 0 0 0 0 0 0
25 RSAL Mintohardjo 37 29 66 2 9 11
26 RSKGM FKG UI 0 0 0 10 0 10
27 RSKGM YARSI 1 0 1 2 2 4 3 2 5 5 9 14 10 14 24 15 23 38
28 RSKGM RE Martadinata 0 0 0 31 0 31
29 RSUPN Ciptomangunkusumo 577 48 625 4 28 32
30 RSPAD Gatot Subroto 249 90 339 10 20 30
31 RS Hermina Kemayoran 72 44 116 6 23 29 78 67 145 0 2 2 3 10 13 3 12 15
PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 PKM SENEN 8 29 37 29
2 PKM JOHAR BARU 8 29 37 39
3 PKM CEMPAKA PUTIH 6 29 35 31
4 PKM KEMAYORAN 11 22 33 29
5 PKM TANAH ABANG 9 23 32 36
6 PKM SAWAH BESAR 9 21 30 32
7 PKM GAMBIR 7 25 32 29
8 PKM MENTENG 7 24 31 22
0
1 RSUD Tarakan 487 25
2 RSUD Tanah Abang 10 32 42 14
3 RSUD Cempaka Putih 41 16
4 RSUD Johar Baru 38 14
5 RSUD Sawah Besar 14 39 53 16
6 RSUD Kemayoran 28 28 56 18
7 RSKB Bina Estetika 1 11 12 0
8 RS PGI Cikini 252 14
9 RS Husada 307 12
10 RS Menteng Mitra Afia 28 9
11 RS Kramat 128 96 9
12 RS Jakarta Eye Center 57 0
13 RS Evasari 90 23
14 RS Tambak 0 61 61 18
15 RS Pertamina Jaya 117 12
16 RS Islam Jakarta 360 23
17 RS Budi Kemuliaan 66 134
18 RS THT Proklamasi 0 0
19 RS YPK Mandiri 30 34
20 RS Bunda 74 9
21 RS THT Prof Nizar 0 0
22 RS Salemba Satu 10 1
23 RS St Carolus 468 65
24 RS Yarsi 0 0
25 RSAL Mintohardjo 341 31
26 RSKGM FKG UI 2 0
27 RSKGM YARSI 3 10 13 0
28 RSKGM RE Martadinata 7 0
29 RSUPN Ciptomangunkusumo 2,005 40
30 RSPAD Gatot Subroto 980 71
31 RS Hermina Kemayoran 13 156 169 53
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 RSUD Tarakan 0 0
2 RSUD Tanah Abang 0 0 0 0 1 1
3 RSUD Cempaka Putih 0 0
4 RSUD Johar Baru 0 0
5 RSUD Sawah Besar 1 0 1 0 1 1
6 RSUD Kemayoran 1 0 1 0 1 1
7 RSKB Bina Estetika 0 0 1 1 0 1
8 RS PGI Cikini 2 0
9 RS Husada 0 0
10 RS Menteng Mitra Afia 2 0
11 RS Kramat 128 0 1
12 RS Jakarta Eye Center 1 1
13 RS Evasari 0 0
14 RS Tambak 0 0 0 0 0 0
15 RS Pertamina Jaya 1 1
16 RS Islam Jakarta 0 1
17 RS Budi Kemuliaan 1 2
18 RS THT Proklamasi 0 0
19 RS YPK Mandiri 0 0
20 RS Bunda 0 1
21 RS THT Prof Nizar 0 0
22 RS Salemba Satu 0 0
23 RS St Carolus 7 1
24 RS Yarsi 0 0
25 RSAL Mintohardjo 2 4
26 RSKGM FKG UI 0 0
27 RSKGM YARSI 0 0 0 0 0 0
28 RSKGM RE Martadinata 0 2
29 RSUPN Ciptomangunkusumo 103 9
30 RSPAD Gatot Subroto 8 0
31 RS Hermina Kemayoran 0 0 0 1 0 1
JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 RSUD Tarakan 38 5 11
2 RSUD Tanah Abang 1 5 6 2 4 6 1 2 3 3 4 7
3 RSUD Cempaka Putih 7 2 1
4 RSUD Johar Baru 1
5 RSUD Sawah Besar 6 3 9 3 3 6 0 0 0 1 7 8
6 RSUD Kemayoran 0 0 0 7 5 12 0 0 0 3 3 6
7 RSKB Bina Estetika 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 RS PGI Cikini 23 8 5
9 RS Husada 27 26 5 22
10 RS Menteng Mitra Afia 7 0 7
11 RS Kramat 128 9 14 2 0
12 RS Jakarta Eye Center 7 0 22
13 RS Evasari 4 3 1
14 RSIA Tambak 0 8 8 0 0 0 0 2 2 2 0 2
15 RS Pertamina Jaya 8 0 2 2
16 RS Islam Jakarta 11 15 10
17 RS Budi Kemuliaan 14 0 11
18 RS THT Proklamasi 0 0 0
19 RS YPK Mandiri 6 1 3 0
20 RS Bunda 11 0 5
21 RS THT Prof Nizar 0 0 0
22 RS Salemba Satu 0 0 2
23 RS St Carolus 46 4 0
24 RS Yarsi
25 RSAL Mintohardjo 21 28 15 0
26 RSKGM FKG UI 5 0 15
27 RSKGM YARSI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5
28 RSKGM RE Martadinata 3 0 60
29 RSUPN Ciptomangunkusumo 133 218 32 233
30 RSPAD Gatot Subroto 17 5 32 11
31 RS Hermina Kemayoran 0 18 18 2 4 6 2 10 12 2 0 2
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PKM SENEN 0 10 10 0 3 3 0 13 13
2 PKM JOHAR BARU 2 10 12 6 10 16 8 20 28
3 PKM CEMPAKA PUTIH 0 6 6 1 4 5 1 10 11
4 PKM KEMAYORAN 5 6 11 0 1 1 5 7 12
5 PKM TANAH ABANG 0 12 12 1 0 1 1 12 13
6 PKM SAWAH BESAR 3 1 4 0 1 1 1 5 6
7 PKM GAMBIR 4 6 10 2 3 5 6 9 15
8 PKM MENTENG 1 5 6 3 3 6 4 8 12
1 RSUD Tarakan 47 6 53
2 RSUD Tanah Abang 2 6 8 0 3 3 2 9 11
3 RSUD Cempaka Putih 10 3 13
4 RSUD Johar Baru 3 3
5 RSUD Sawah Besar 3 9 12 2 1 3 5 10 15
6 RSUD Kemayoran 2 6 8 0 3 3 2 9 11
7 RSKB Bina Estetika 1 0 1 0 2 2 1 2 3
8 RS PGI Cikini 7 7
9 RS Husada 11 11
10 RS Menteng Mitra Afia 3 3
11 RS Kramat 128 9 7 16
12 RS Jakarta Eye Center 1 1
13 RS Evasari 5 5
14 RSIA Tambak 2 10 12 0 1 1 2 11 13
15 RS Pertamina Jaya 8 8
16 RS Islam Jakarta 1 1
17 RS Budi Kemuliaan 2 2
18 RS THT Proklamasi 0 0
19 RS YPK Mandiri 13 3 16
20 RS Bunda 3 3
21 RS THT Prof Nizar 0 0
22 RS Salemba Satu 1 1
23 RS St Carolus 11 11
24 RS Yarsi 0 0
25 RSAL Mintohardjo 35 6 41
26 RSKGM FKG UI 1 1
27 RSKGM YARSI 0 3 3 1 0 1 1 3 4
28 RSKGM RE Martadinata 1 1
29 RSUPN Ciptomangunkusumo 239 59 298
30 RSPAD Gatot Subroto 66 18 84
31 RS Hermina Kemayoran 5 21 26 1 8 9 6 29 35
1 RSUD Tarakan
2 RSUD Tanah Abang 0 4 4 0 0 0 47 30 77 47 34 81
3 RSUD Cempaka Putih
4 RSUD Johar Baru
5 RSUD Sawah Besar 0 4 4 0 0 0 59 24 83 59 28 87
6 RSUD Kemayoran 1 2 3 0 0 0 49 25 74 50 27 77
7 RSKB Bina Estetika 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 RS PGI Cikini 330
9 RS Husada 411
10 RS Menteng Mitra Afia 40
11 RS Kramat 128 122
12 RS Jakarta Eye Center 106
13 RS Evasari 117
14 RSIA Tambak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22
15 RS Pertamina Jaya 50
16 RS Islam Jakarta 456
17 RS Budi Kemuliaan 175
18 RS THT Proklamasi
19 RS YPK Mandiri 104
20 RS Bunda 78
21 RS THT Prof Nizar 21
22 RS Salemba Satu 2
23 RS St Carolus 548
24 RS Yarsi
25 RSAL Mintohardjo 295
26 RSKGM FKG UI 33
27 RSKGM YARSI 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 18
28 RSKGM RE Martadinata 87
29 RSUPN Ciptomangunkusumo 1,739
30 RSPAD Gatot Subroto 336
31 RS Hermina Kemayoran 5 50 55 0 12 12 96 363 459 101 425 526
NON PBI
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
DESA
NO KECAMATAN PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 SENEN PKM SENEN 0.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 0.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 0.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 0.0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 0.0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 0.0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 0.0
8 MENTENG PKM MENTENG 0.0
Sumber ……
TABEL 19
3 APBN : - 0.00
a. Dana Dekonsentrasi
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 21
KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAHIR HIDUP < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 0 2 0 0 4
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 SENEN PKM SENEN 1,303 1,302 99.9 1,274 97.8 1,244 1,194 96.0 1,194 96.0 1,194 96.0 1,194 96.0 1,191 95.7 1,194 96.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 2,185 2,185 100.0 2,010 92.0 2,086 1,970 94.4 1,970 94.4 1,970 94.4 1,970 94.4 1,967 94.3 1,969 94.4
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 1,368 1,371 100.2 1,333 97.4 1,305 1,306 100.1 1,306 100.1 1,305 100.0 1,305 100.0 1,304 99.9 1,305 100.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 3,470 3,466 99.9 3,331 96.0 3,312 3,240 97.8 3,240 97.8 3,238 97.8 3,196 96.5 3,199 96.6 3,241 97.9
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 2,113 2,137 101.1 1,790 84.7 2,017 1,614 80.0 1,614 80.0 1,614 80.0 1,614 80.0 1,614 80.0 1,614 80.0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1,310 1,285 98.1 1,230 93.9 1,250 1,193 95.4 1,193 95.4 1,223 97.8 1,222 97.8 1,185 94.8 1,201 96.1
7 GAMBIR PKM GAMBIR 1,159 1,148 99.1 1,038 89.6 1,106 1,001 90.5 1,001 90.5 1,001 90.5 999 90.3 992 89.7 799 72.2
8 MENTENG PKM MENTENG 1,111 1,110 99.9 737 66.3 1,061 946 89.2 946 89.2 946 89.2 928 87.5 881 83.0 353 33.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,019 14,004 99.9 12,743 90.9 13,381 12,464 93.15 12,464 93.15 12,491 93.35 12,428 92.9 12,333 92.2 11,676 87.26
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,019 3,091 22.0 3,105 22.1 2,907 20.7 2,531 18.1 2,033 14.5 10,576 75.4
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 SENEN PKM SENEN 24,424 376 1.5 487 2.0 594 2.4 67 0.3 135 0.6
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 28,254 130 0.5 82 0.3 41 0.1 43 0.2 39 0.1
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 22,959 614 2.7 502 2.2 430 1.9 432 1.9 341 1.5
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 53,903 389 0.7 312 0.6 62 0.1 105 0.2 112 0.2
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 37,616 430 1.1 341 0.9 322 0.9 0 0.0 0 0.0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 31,361 146 0.5 19 0.1 19 0.1 10 0.0 1 0.0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 23,801 99 0.4 122 0.5 407 1.7 271 1.1 373 1.6
8 MENTENG PKM MENTENG 21,273 328 1.5 341 1.6 513 2.4 416 2.0 373 1.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 243,591 2,512 1.0 2,206 0.9 2,388 1.0 1,344 0.6 1,374 0.6
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 257,610 859 0.3 5,035 2.0 4,890 1.9 3,345 1.3 2,646 1.0
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SENEN PKM SENEN 16,131 25 0.2 11,218 78.3 1,206 8.4 1,318 9.2 14 0.1 12 0.1 527 3.7 14,334 88.9
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 19,557 560 3.4 9,422 58.0 2,065 12.7 3,416 21.0 9 0.1 32 0.2 743 4.6 16,256 83.1
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 14,529 1,576 12.8 4,640 37.7 2,768 22.5 2,180 17.7 38 0.3 338 2.7 726 5.9 12,304 84.7
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 34,945 2,369 8.0 17,184 57.8 3,454 11.6 4,153 14.0 4 0.0 33 0.1 2,550 8.6 29,751 85.1
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 24,094 693 3.4 13,638 66.5 1,590 7.8 3,223 15.7 44 0.2 44 0.2 1,218 5.9 20,494 85.1
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 19,270 701 4.6 10,033 66.5 1,120 7.4 1,902 12.6 6 0.0 58 0.4 1,260 8.4 15,086 78.3
7 GAMBIR PKM GAMBIR 15,022 963 8.4 4,157 36.4 1,478 12.9 3,125 27.3 31 0.3 169 1.5 1,474 12.9 11,428 76.1
8 MENTENG PKM MENTENG 10,629 174 1.9 6,100 67.0 826 9.1 1,456 16.0 31 0.3 104 1.1 382 4.2 9,104 85.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 154,177 7,061 5.5 76,392 59.4 14,507 11.3 20,773 16.2 177 0.1 790 0.6 8,880 6.9 128,580 83.4
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,381 90 2.2 1,787 43.1 187 4.5 1,697 41.0 31 0.7 62 1.5 288 7.0 4,142 31.0
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKAS
I % L P L+P L P L+P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SENEN PKM SENEN 1,303 261 261 100.2 597 590 1,187 90 89 178 80 89.3 66 74.6 146 82.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 2,185 437 424 97.0 985 983 1,968 148 147 295 102 69.0 75 50.9 177 60.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 1,368 274 275 100.5 673 632 1,305 101 95 196 98 97.1 83 87.6 181 92.5
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 3,470 694 691 99.6 1,525 1,710 3,235 229 257 485 208 90.9 247 96.3 455 93.8
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 2,113 423 193 45.7 737 876 1,613 111 131 242 39 35.3 50 38.1 89 36.8
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1,310 262 257 98.1 602 589 1,191 90 88 179 84 93.0 88 99.6 172 96.3
7 GAMBIR PKM GAMBIR 1,159 232 179 77.2 520 478 998 78 72 150 72 92.3 47 65.6 119 79.5
8 MENTENG PKM MENTENG 1,111 222 212 95.4 473 467 940 71 70 141 87 122.6 50 71.4 137 97.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,019 2,804 2,492 88.88 6,112 6,325 12,437 917 949 1,866 770 84.0 706 74.4 1,476 79.1
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
BAYIa BAYIa BAYIa
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SENEN PKM SENEN 6 7 1 8 6 6 0 6 12 13 1 14
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 4 6 1 7 4 5 2 7 8 11 3 14
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 2 3 0 3 3 3 0 3 5 6 0 6
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 1 3 1 4 7 8 1 9 8 11 2 13
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 2 2 0 2 3 3 0 3 5 5 0 5
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1 1 1 2 2 2 0 2 3 3 1 4
7 GAMBIR PKM GAMBIR 5 8 0 8 4 4 0 4 9 12 0 12
8 MENTENG PKM MENTENG 1 2 1 3 5 5 0 5 6 7 1 8
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 32 5 37 34 36 3 39 56 68 8 76
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 3.6 5.2 0.8 6.1 5.4 5.7 0.5 6.2 4.5 5.5 0.6 6.1
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 32
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
TETANUS KELAINAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELAINAN LAIN- PNEUMO KELAINAN PNEUMO
BBLR ASFIKSIA NEONATO SEPSIS DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
BAWAAN LAIN NIA SARAF NIA
RUM CERNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 8 0 13 5 15 3 2 0 0 0 0 7 2 0 0 0 0 0 6
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 SENEN PKM SENEN 597 590 1,187 597 100.0 590 100.0 1,187 100.0 26 4.35511 8 1.4 34 2.9
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 985 983 1,968 985 100.0 983 100.0 1,968 100.0 18 1.8 11 1.1 29 1.5
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 673 632 1,305 673 100.0 632 100.0 1,305 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 1,525 1,710 3,235 1,525 100.0 1,710 100.0 3,235 100.0 18 1.2 16 0.9 34 1.1
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 737 876 1,613 737 100.0 876 100.0 1,613 100.0 5 0.7 3 0.3 8 0.5
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 602 589 1,191 602 100.0 589 100.0 1,191 100.0 16 2.7 12 2.0 28 2.4
7 GAMBIR PKM GAMBIR 520 478 998 520 100.0 478 100.0 998 100.0 7 1.3 3 0.6 10 1.0
8 MENTENG PKM MENTENG 473 467 940 473 100.0 467 100.0 940 100.0 15 3.2 23 4.9 38 4.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,112 6,325 12,437 6,112 100.0 6,325 100.0 12,437 100.0 105 1.7 76 1.2 181 1.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,112 6,325 12,437 6,112 100.0 6,325 100.0 12,437 100.0 5,915 96.8 6,203 98.1 12,118 97.4
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 SENEN PKM SENEN 568 581 1,149 572 100.7 574 98.8 1,146 99.7
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 950 977 1,927 1,026 108.0 1,025 104.9 2,051 106.4
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 601 605 1,206 592 98.5 614 101.5 1,206 100.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 1,517 1,543 3,060 1,419 93.5 1,631 105.7 3,050 99.7
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 937 926 1,863 834 89.0 1,035 111.8 1,869 100.3
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 574 581 1,155 579 100.9 550 94.7 1,129 97.7
7 GAMBIR PKM GAMBIR 491 531 1,022 509 103.7 477 89.8 986 96.5
8 MENTENG PKM MENTENG 494 486 980 227 46.0 279 57.4 506 51.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,132 6,230 12,362 5,758 93.9 6,185 99 11,943 96.6
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 2 3 4 5 6
1 SENEN PKM SENEN 6 6 100.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 4 4 100.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 3 3 100.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 8 8 100.0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 7 7 100.0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 5 5 100.0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 6 6 100.0
8 MENTENG PKM MENTENG 5 5 100.0
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 SENEN PKM SENEN 597 590 1,187 626 104.9 591 100.2 1,217 102.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0 690 115.6 610 103.4 1,300 109.5
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 985 983 1,968 950 96.4 882 89.7 1,832 93.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 985 100.0 914 93.0 1,899 96.5
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 673 632 1,305 631 93.8 539 85.3 1,170 89.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0 619 92.0 571 90.3 1,190 91.2
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 1,525 1,710 3,235 1,472 96.5 1,501 87.8 2,973 91.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1,468 96.3 1,506 88.1 2,974 91.9
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 737 876 1,613 900 122.1 952 108.7 1,852 114.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0 923 125.2 972 111.0 1,895 117.5
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 602 589 1,191 636 105.6 634 107.6 1,270 106.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0 636 105.6 670 113.8 1,306 109.7
7 GAMBIR PKM GAMBIR 520 478 998 541 104.0 513 107.3 1,054 105.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0 551 106.0 535 111.9 1,086 108.8
8 MENTENG PKM MENTENG 473 467 940 495 104.7 472 101.1 967 102.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0 496 104.9 484 103.6 980 104.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,112 6,325 12,437 6,251 102.3 6,084 96.2 12,335 99.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0 6,368 104.2 6,262 99.0 12,630 101.6
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SENEN PKM SENEN 568 581 1,149 705 124.1 616 106.0 1,321 115.0 703 123.8 615 105.9 1,318 114.7 707 124.5 668 115.0 1,375 119.7 607 106.9 572 98.5 1,179 102.6
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 950 977 1,927 1,197 126.0 1,123 114.9 2,320 120.4 1,199 126.2 1,113 113.9 2,312 120.0 1,120 117.9 1,093 111.9 2,213 114.8 1,143 120.3 1,059 108.4 2,202 114.3
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 601 605 1,206 645 107.3 575 95.0 1,220 101.2 642 106.8 578 95.5 1,220 101.2 641 106.7 579 95.7 1,220 101.2 640 579.0 579 95.7 1,219 101.1
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 1,517 1,543 3,060 1,515 99.9 1,542 99.9 3,057 99.9 1,519 100.1 1,539 99.7 3,058 99.9 1,533 101.1 1,511 97.9 3,044 99.5 1,514 99.8 1,519 98.4 3,033 99.1
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 937 926 1,863 941 100.4 995 107.5 1,936 103.9 935 99.8 989 106.8 1,924 103.3 931 99.4 984 106.3 1,915 102.8 940 100.3 995 107.5 1,935 103.9
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 574 581 1,155 618 107.7 642 110.5 1,260 109.1 614 107.0 642 110.5 1,256 108.7 666 116.0 659 113.4 1,325 114.7 661 115.2 654 112.6 1,315 113.9
7 GAMBIR PKM GAMBIR 491 531 1,022 531 108.1 548 103.2 1,079 105.6 525 106.9 549 103.4 1,074 105.1 525 106.9 527 99.2 1,052 102.9 525 106.9 527 99.2 1,052 102.9
8 MENTENG PKM MENTENG 494 486 980 502 101.6 494 101.6 996 101.6 502 101.6 493 101.4 995 101.5 501 101.4 496 102.1 997 101.7 493 99.8 501 103.1 994 101.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,132 6,230 12,362 6,654 108.5 6,535 104.9 13,189 106.7 6,639 108.3 6,518 104.6 13,157 106.4 6,624 108.0 6,517 104.6 13,141 106.3 6,523 106.4 6,406 102.8 12,929 104.6
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SENEN PKM SENEN 1,178 1,246 2,424 719 61.0 776 62.3 1,495 61.7 373 31.7 394 31.6 767 31.6
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 1,979 1,966 3,945 2,238 113.1 2,116 107.6 4,354 110.4 771 39.0 803 40.8 1,574 39.9
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 1,198 1,225 2,423 511 42.7 438 35.8 949 39.2 386 32.2 394 32.2 780 32.2
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 3,155 3,127 6,282 2,942 93.2 2,882 92.2 5,824 92.7 1,691 53.6 1,959 62.6 3,650 58.1
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 1,963 1,905 3,868 1,596 81.3 1,552 81.5 3,148 81.4 820 41.8 869 45.6 1,689 43.7
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1,249 1,263 2,512 810 64.9 830 65.7 1,640 65.3 434 34.7 450 35.6 884 35.2
7 GAMBIR PKM GAMBIR 1,054 1,115 2,169 891 84.5 925 83.0 1,816 83.7 475 45.1 481 43.1 956 44.1
8 MENTENG PKM MENTENG 1,051 992 2,043 836 79.5 797 80.3 1,633 79.9 930 88.5 922 92.9 1,852 90.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,827 12,839 25,666 10,543 82.2 10,316 80.3 20,859 81.3 5,880 45.8 6,272 48.9 12,152 47.3
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
% % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SENEN PKM SENEN 1,303 1,113 85.4 8,486 7,704 90.8 9,789 8,817 90.1
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 1,722 1,698 98.6 11,379 11,144 97.9 13,101 12,842 98.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 759 705 92.9 5,395 4,967 92.1 6,154 5,672 92.2
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 4,120 3,907 94.8 23,548 22,396 95.1 27,668 26,303 95.1
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 1,598 1,229 76.9 10,022 9,175 91.5 11,620 10,404 89.5
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1,050 888 84.6 6,931 5,688 82.1 7,981 6,576 82.4
7 GAMBIR PKM GAMBIR 866 726 83.8 6,792 5,797 85.4 7,658 6,523 85.2
8 MENTENG PKM MENTENG 800 740 92.5 5,952 5,780 97.1 6,752 6,520 96.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,218 11,006 90.1 78,505 72,651 92.5 90,723 83,657 92.2
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 SENEN PKM SENEN 2,873 2,800 5,673 2,469 85.9 2,708 96.7 5,177 91.3
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 4,347 4,054 8,401 3,247 74.7 3,041 75.0 6,288 74.8
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 2,629 2,510 5,139 1,380 52.5 1,404 55.9 2,784 54.2
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 7,045 6,601 13,646 6,281 89.2 7,331 111.1 13,612 99.8
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 4,556 4,352 8,908 1,984 43.5 2,165 49.7 4,149 46.6
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 3,258 3,176 6,434 1,645 50.5 1,694 53.3 3,339 51.9
7 GAMBIR PKM GAMBIR 2,601 2,554 5,155 2,081 80.0 2,193 85.9 4,274 82.9
8 MENTENG PKM MENTENG 2,528 2,166 4,694 1,146 45.3 1,003 46.3 2,149 45.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 29,837 28,213 58,050 20,233 67.8 21,539 76 41,772 71.96
BALITA
JUMLAH SASARAN BALITA DITIMBANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
(S) JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SENEN PKM SENEN 2,628 3,543 6,171 1,820 1,795 3,615 69.3 50.7 58.6
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 3,618 3,608 7,226 2,730 2,761 5,491 75.5 76.5 76.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 1,643 2,120 3,763 1,243 1,015 2,258 75.7 47.9 60.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 7,369 10,044 17,413 5,837 5,839 11,676 79.2 58.1 67.1
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 3,120 4,094 7,214 2,539 2,499 5,038 81.4 61.0 69.8
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 2,129 2,844 4,973 1,410 1,389 2,799 66.2 48.8 56.3
7 GAMBIR PKM GAMBIR 2,022 2,684 4,706 1,433 1,463 2,896 70.9 54.5 61.5
8 MENTENG PKM MENTENG 1,712 2,273 3,985 1,459 1,366 2,825 85.2 60.1 70.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 24,241 31,210 55,451 18,471 18,127 36,598 76.2 58.1 66.0
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 36,598 193 0.5 36,598 873 2.4 36,598 209 0.6
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,542 14,285 98.2 14,143 11,586 81.9 15,933 15,417 96.8 308 308 100.0 123 123 100.0 119 119 100.0
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SENEN PKM SENEN 39 39 100.0 39 100.0 4,041 4,995 9,036 4,041 100.0 4,995 100.0 9,036 100.0 995 1,353 2,348 281 28.2 344 25.4 625 26.6
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 38 38 100.0 38 100.0 397 589 986 397 100.0 589 100.0 986 100.0 397 589 986 397 100.0 589 100.0 986 100.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 21 21 100.0 21 100.0 2,484 2,145 4,629 2,484 100.0 2,145 100.0 4,629 100.0 409 577 986 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 70 70 100.0 70 100.0 11,643 10,976 22,619 6,392 54.9 5,637 51.4 12,029 53.2 1,118 1,093 2,211 19 1.7 25 2.3 44 2.0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 36 36 100.0 36 100.0 1,508 1,717 3,225 1,508 100.0 1,717 100.0 3,225 100.0 529 506 1,035 215 40.6 47 9.3 262 25.3
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 14 14 100.0 14 100.0 2,040 2,103 4,143 406 19.9 432 20.5 838 20.2 204 271 475 109 53.4 161 59.4 270 56.8
7 GAMBIR PKM GAMBIR 34 34 100.0 34 100.0 4,619 4,514 9,133 4,514 97.7 4,456 98.7 8,970 98.2 2,575 2,714 5,289 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8 MENTENG PKM MENTENG 12 12 100.0 12 100.0 1,523 1,475 2,998 1,523 100.0 1,475 100.0 2,998 100.0 246 236 482 49 19.9 20 8.5 69 14.3
JUMLAH (KAB/ KOTA) 264 264 100.0 264 100.0 28,255 28,514 56,769 21,265 75.3 21,446 75.2 42,711 75.2 6,473 7,339 13,812 1,070 16.5 1,186 16.2 2,256 16.3
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SENEN PKM SENEN 30,933 31,355 62,288 11,031 35.7 14,015 44.7 25,046 40.2 1,602 14.5 3,396 24.2 4,998 20.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 37,204 36,922 74,126 18,135 48.7 20,895 56.6 39,030 52.7 2,485 13.7 3,794 18.2 6,279 16.1
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 29,448 29,701 59,149 3,378 11.5 4,277 14.4 7,655 12.9 605 17.9 1,046 24.5 1,651 21.6
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 69,671 69,182 138,853 24,964 35.8 28,704 41.5 53,668 38.7 3,049 12.2 5,183 18.1 8,232 15.3
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 48,863 47,336 96,199 10,156 20.8 13,016 27.5 23,172 24.1 3,039 29.9 4,457 34.2 7,496 32.3
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 38,767 39,022 77,789 5,704 14.7 6,822 17.5 12,526 16.1 545 9.6 1,087 15.9 1,632 13.0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 28,754 30,330 59,084 5,492 19.1 7,652 25.2 13,144 22.2 754 13.7 1,698 22.2 2,452 18.7
8 MENTENG PKM MENTENG 26,038 27,110 53,148 2,969 11.4 3,732 13.8 6,701 12.6 161 5.4 755 20.2 916 13.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 309,678 310,958 620,636 81,829 26.4 99,113 31.9 180,942 29.2 12,240 15.0 21,416 21.6 33,656 18.6
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 40,695 49,923 90,618 4,276 10.5 5,600 11.2 9,876 10.9
PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SENEN PKM SENEN v v v v v v
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU v v v v v v
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH v v v v v v
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN v v v v v v
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG v v v v v v
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR v v v v v v
7 GAMBIR PKM GAMBIR v v v v v v
8 MENTENG PKM MENTENG v v v v v v
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 8 8 8 8 8 8
PERSENTASE 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS ,KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 SENEN PKM SENEN 3,007 0 3,007 1,195 56.0 938 44.0 2,133 184
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 982 0 982 145 60.7 94 39.3 239 43
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 1,760 0 1,760 394 64.2 220 35.8 614 70
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 1,269 0 1,269 318 61.9 196 38.1 514 48
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 1,282 0 1,282 461 59.0 321 41.0 782 102
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1,006 0 1,006 274 58.1 198 41.9 472 40
7 GAMBIR PKM GAMBIR 1,542 0 1,542 427 61.9 263 38.1 690 53
8 MENTENG PKM MENTENG 1,022 0 1,022 209 58.7 147 41.3 356 13
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,870 0 11,870 3,423 59.0 2,377 41.0 5,800 553
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 11,870
PERSENTASE ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR 100.0
CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 627.2399496
PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN 2018 3,150
CASE DETECTION RATE (%) 184.1
CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) 146.3
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 SENEN PKM SENEN 273 154 427 1,195 938 2,133 120 44.0 58 37.7 178 41.7 520 43.5 357 38.1 877 41.1 640 53.6 415 44.2 1055 49.5 36 1.7
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 73 45 118 145 94 239 100 137.0 54 120.0 154 130.5 247 170.3 123 130.9 370 154.8 347 239.3 177 188.3 524 219.2 0 0.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 185 64 249 394 220 614 106 57.3 38 59.4 144 57.8 170 43.1 126 57.3 296 48.2 276 70.1 164 74.5 440 71.7 25 4.1
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 168 108 276 318 196 514 99 58.9 73 67.6 172 62.3 79 24.8 74 37.8 153 29.8 178 56.0 147 75.0 325 63.2 6 1.2
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 138 91 229 461 321 782 45 32.6 45 49.5 90 39.3 270 58.6 184 57.3 454 58.1 315 68.3 229 71.3 544 69.6 19 2.4
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 98 73 171 274 198 472 42 42.9 36 49.3 78 45.6 80 29.2 88 44.4 168 35.6 122 44.5 124 62.6 246 52.1 2 0.4
7 GAMBIR PKM GAMBIR 132 72 204 427 263 690 55 41.7 21 29.2 76 37.3 321 75.2 188 71.5 509 73.8 376 88.1 209 79.5 585 84.8 16 2.3
8 MENTENG PKM MENTENG 81 55 136 209 147 356 39 48.1 34 61.8 73 53.7 46 22.0 33 22.4 79 22.2 85 40.7 67 45.6 152 42.7 9 2.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,148 662 1,810 3,423 2,377 5,800 606 52.8 359 54.2 965 53.3 1,733 50.6 1,173 49.3 2,906 50.1 2339 68.3 1532 64.5 3871 66.7 113 1.9
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
PERSENTASE PNEUMONIA BATUK BUKAN PNEUMONIA
PERKIRAAN PNEUMONIA JUMLAH
DIBERIKAN TATALAKSANA YANG BERAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA PNEUMONIA
JUMLAH KUNJUNGAN STANDAR (DIHITUNG DIBERIKAN %
NAPAS / LIHAT TDDK*)
BALITA
TATALAKSAN
A STANDAR L P L P L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SENEN PKM SENEN 5,673 5,348 5,348 100.0 289 199 206 4 2 203 208 411 142.2 8,969 11,419
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 8,401 9,549 9,549 100.0 438 242 175 0 0 242 175 417 95.2 9,619 10,361
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 5,139 7,255 7,255 100.0 269 159 126 10 8 169 134 303 112.6 7,154 7,812
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 13,646 8,204 8,204 100.0 867 608 459 12 13 620 472 1,092 126.0 17,371 16,582
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 8,908 9,471 9,471 100.0 276 211 122 5 2 216 124 340 123.2 7,346 8,576
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 6,434 8,748 8,748 100.0 322 271 261 0 0 271 261 532 165.2 7,639 8,661
7 GAMBIR PKM GAMBIR 5,155 6,696 6,696 100.0 262 53 23 0 0 53 23 76 29.0 8,198 8,782
8 MENTENG PKM MENTENG 4,694 5,694 5,694 100.0 238 212 162 0 0 212 162 374 157.1 7,705 8,959
JUMLAH (KAB/KOTA) 58,050 60,965 60,965 100.0 2,961 1,955 1,534 31 25 1,986 1,559 3,545 119.7 74,001 81,152
Prevalensi pneumonia pada balita
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 8
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 100.0%
HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI
L P L+P
KELOMPOK UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 8 3 11 0.5
2 5 - 14 TAHUN 2 2 4 0.2
3 15 - 19 TAHUN 25 5 30 1.5
4 20 - 24 TAHUN 359 46 405 19.7
5 25 - 49 TAHUN 1,310 227 1,537 74.8
6 ≥ 50 TAHUN 63 5 68 3.3
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
DIARE
JUMLAH TARGET
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH PENEMUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SENEN PKM SENEN 94,886 956 2,562 1,416 148.0 5,624 219.5 1,416 100.0 5,624 100.0 1,416 100.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 115,043 1,416 3,106 1,651 116.6 5,244 168.8 1,651 100.0 5,244 100.0 1,651 100.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 85,462 866 2,307 817 94.3 2,537 109.9 817 100.0 2,537 100.0 817 100.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 205,557 2,301 5,550 2,617 113.7 7,542 135.9 2,617 100.0 7,542 100.0 2,617 100.0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 141,732 1,502 3,827 1,771 117.9 5,438 142.1 1,771 100.0 5,438 100.0 1,771 100.0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 113,353 1,085 3,061 1,392 128.3 3,427 112.0 1,392 100.0 3,427 100.0 1,392 100.0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 88,366 869 2,386 872 100.3 3,170 132.9 872 100.0 3,170 100.0 872 100.0
8 MENTENG PKM MENTENG 80,287 791 2,168 987 124.7 3,588 165.5 987 100.0 3,588 100.0 987 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 924,686 9,787 24,967 11,523 117.7 36,570 146.5 11,523 100.0 36,570 100.0 11,523 100.0
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 843 270
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 14 1 15 17 4 21
PROPORSI JENIS KELAMIN 50.0 50.0 93.3 6.7 81.0 19.0
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3.7 0.9 2.3
KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN DENGAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
ANAK<15
PENDERITA KUSTA ANAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SENEN PKM SENEN 5 5 100.0 0 0.0 0 0.0 0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 3 2 66.7 1 33.3 0 0.0 0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 3 3 100.0 0 0.0 0 0.0 0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 6 6 100.0 0 0.0 0 0.0 0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1 1 100.0 0 0.0 0 0.0 0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0
8 MENTENG PKM MENTENG 3 3 100.0 0 0.0 0 0.0 0
JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
KASUS TERDAFTAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SENEN PKM SENEN 1 1 2 5 0 5 6 1 7
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 0 0 0 4 0 4 4 0 4
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 0 1 1 2 0 2 2 1 3
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 2 1 3 4 0 4 6 1 7
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7 GAMBIR PKM GAMBIR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MENTENG PKM MENTENG 0 0 0 3 0 3 3 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 19 0 19 22 3 25
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.3
PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
Keterangan :
a = Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
TABEL 61
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 6 13 1 0 0 0 0 0 0 0 24 20 44 42 40 82
CASE FATALITY RATE (%) 7.7 0.0
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 SENEN PKM SENEN 2 2 100.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 3 3 100.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 2 2 100.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 1 1 100.0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 1 1 100.0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 3 3 100.0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 1 1 100.0
8 MENTENG PKM MENTENG 0 0 100.0
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
YANG TERSERANG
JENIS KEJADIAN WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) CFR (%)
NO JUMLAH
JUMLAH
LUAR BIASA DESA/KE DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Difteri 7 10 1/1/2018 1/1/2018 7 6 13 2 3 2 6 0 1 1 460,885 463,801 924,686 0.0015 0.0013 0.0014 0.0 16.7 7.7
31/12/2018 31/12/2018
KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
% KONFIRMASI %
NO KECAMATAN PUSKESMAS RAPID PENGOBATAN
SUSPEK LABORATORIU PENGOBATAN
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P STANDAR L P L+P L P L+P
M STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SENEN PKM SENEN 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 1 0 0 0 0.0 0 1 1 1 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 1 1 0 1 100.0 1 0 1 1 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 3 3 0 3 100.0 2 1 3 3 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 1 1 0 1 100.0 1 0 1 1 100.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 GAMBIR PKM GAMBIR 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 MENTENG PKM MENTENG 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
1 SENEN PKM SENEN 3,531 3,746 7,277 1,470 41.6 2,711 72.4 4,181 57.5
2 JOHAR BARU PKM JOHAR BARU 4,200 4,253 8,453 3,505 83.5 5,380 126.5 8,885 105.1
3 CEMPAKA PUTIH PKM CEMPAKA PUTIH 3,352 3,391 6,743 760 22.7 1,215 35.8 1,975 29.3
4 KEMAYORAN PKM KEMAYORAN 7,787 7,851 15,638 4,820 61.9 7,767 98.9 12,587 80.5
5 TANAH ABANG PKM TANAH ABANG 5,463 5,420 10,883 4,153 76.0 6,016 111.0 10,169 93.4
6 SAWAH BESAR PKM SAWAH BESAR 4,400 4,551 8,951 1,239 28.2 2,398 52.7 3,637 40.6
7 GAMBIR PKM GAMBIR 3,303 3,616 6,919 3,012 91.2 3,693 102.1 6,705 96.9
8 MENTENG PKM MENTENG 3,001 3,262 6,263 875 29.2 1,492 45.7 2,367 37.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 35,037 36,090 71,127 19,834 56.6 30,672 85.0 50,506 71.0
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 101,113 25,444 25.2 24,770 97.4 164 0.2 71 43.3
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 924,686 5,051 31,565 24,505 144,115 186,721 566,428 645,702 69.8
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 308 123 119 45 25 649 41 1,273 271 88.0 80 65.0 79 66.4 43 95.6 18 72.0 408 62.9 18 43.9 917 72.03
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2018
JUMLAH (KAB/KOTA) 210 580 266 343 1,071 128 61.0 220 37.9 169 63.5 191 55.7