Anda di halaman 1dari 3

PENUGASAN KELAS NON REGULES BANYUMAS

NAMA : Rr. Arini Galuh Tunjung Mayasari

NIM : P1337424422160

Mata Kuliah : Metode Penelitian

Dosen : Dr. Sri Sumarni, M.Mid

1. HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA

BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

SUMBANG 2 KABUPATEN BANYUMAS

2. Latar belakang

Pelayanan kesehatan bayi, anak balita dan prasekolah bertujuan untuk menurunkan

terjadinya kematian bayi dan balita, meningkatkan kualitas hidup balita (menurunkan

prevalensi stunting dan wasting melalui upaya pemenuhan layanan esensial sebagai

pencegahan penyakit, deteksi dini risiko penyakit pada bayi, anak balita dan agar dapat

ditindaklanjuti secara dini dan tepat. Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis

akibat

ketidakcukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk,

meningkatnya morbiditas serta kejadian peningkatan tinggi badan yang tidak sesuai dengan

umurnya (TB/U) (Mouliza dan Darmawi, 2022). Masa bayi merupakan masa pertumbuhan

yang cepat, maka diperlukan nutrisi yang tepat. Persyaratan lima bahan gizi dasar

yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin (termasuk air yang cukup).
Balita membutuhkan antara lain energi, protein, lemak, air, karbohidrat, serta vitamin

dan mineral yang cukup untuk mendukung proses tumbuh kembang balita. Pemberian

makanan yang sesuai dengan kebutuhan balita diharapkan dapat mencegah terjadinya

stunting pada balita. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa

persentase balita sangat pendek pada balita usia 0-59 bulan di Provinsi Jawa

Tengah adalah 31,15 persen, dan persentase balita pendek adalah 20,06 persen (Dinkes

Jateng, 2020). Angka stunting di Kabupaten Banyumas masih cukup tinggi yaitu 21,6 persen

dan sebagian besar berada di wilayah kerja Puskesmas Sumbang 2 (Dinkes Banyumas,

2021).

Bertitik tolak dari hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

mengambil judul “Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting pada Balita

di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbang 2”

3. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan penelitian ini yaitu Adakah

Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah

Kerja Puskesmas Sumbang 2?

4. Tujuan penelitian

a. Mengetahui pola pemberian makan pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbang

b. Mengetahui kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbang

c. Mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita di

Wilayah Kerja Puskesmas Sumbang 2


5. Ni Luh Made Asri Dewi dan Ni Nengah Handika Primadewi. 2021. Kejadian Stunting
Pada Balita Usia 12-36 Bulan. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat
Nasional Indonesia Volume 9 No 1 Hal 55 - 60, Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai