Anda di halaman 1dari 102

PELVIC INFLAMATORY

DESEASE
• Pelvik inflamatory desease(PID)
terdiri dari kombinasi infeksi
endometritis,salpingitis,oophoriti
s,tuboovarian abses dan
peritonitis
Biasanya disebabkan Neisseria
gonorrhoeae atau Chlamydia
trachomatis
dan bakteri vaginosis.
• Dimulai dengan infeksi saluran
genital bawah yaitu vaginitis,
cervicitis, uretritis, skenitis
atau bartholinitis kemudian naik
ke genetalia bagian atas
melewati barier mukus serviks.
• Barier tersebut menurun
fungsinya pada saat
menstruasi, atau pengaruh
hormon, adanya IUD, tindakan
kuretase, kurang menjaga
kebersihan vulva, atau masuk
bersama sperma ( terutama
untuk partner seksual multipel)
• Infeksi ini mula-mula naik ke
endometrium lalu ke tuba
fallopii, kemudian dapat
menjadi peritonitis.
• Komplikasi lain yang mungkin
terjadi akibat PID yang
berlanjut yaitu infertilitas,
kehamilan ektopik, nyeri
abdominal bawah yang
kronis,
• Seorang wanita dapat mengalami
gejala PID yang tidak diketahui,
tetapi sebagai seorang bidan kita
harus memiliki tingkat kecurigaan
tinggi dalm mendiagnosa penyakit
ini dari awal proses infeksi
• Semakin dini penyakit ini diobati
akan semakin baik prognosanya
• Wanita yang terinfeksi
dapat mengalami nyeri
abdominal bawah, biasanya
bilateral, mengeluh keuar
cairan vaginal.
• Jika uretra terkena akan
mengalami gejala uretritis
seperti disuria, sering
kencing.
• Metrorrargia adalah gejala umum
dari endometritis. Demam dan
mual/muntah adalah tanda tanda
peritonitis
• Pada saat pemeriksaan pelvik kita
akan menemukan nyeri goyang
servik, nyeri bilateral adneksa,
pembesaran adneksa. Pada
pemeriksaan lab didapatkan
peningkatan leukosit dan
sedimentasi.
• leukore mukopurulent,
• nyeri perut bawah,
• hasil pemeriksaan adanya tanda-
tanda infeksi pada genetalia interna
maupun eksterna
• ditunjang hasil laboratorium :
leukosit meningkat dan peningkatan
sedimentasi/LED
• Jika wanita tersebut
dipasang IUD maka IUD
dicabut. Jika hasil lab
ditemukan N. gonorrhoeae
atau Chlamydia
trachomatis, peningkatan
LED dan leukosit akan
semakin menguatkan
diagnosa PID.
• Perawatan di Rumah Sakit apabila
dignosa belum pasti, dicurigai
adanya abses pelvik, demam tinggi,
mual/muntah, HIV, kehamilan.
• Terapi yang diberikan di RS adalah
pemberian obat antimikroba
spektrum luas secara intravena.
 Jika wanita tersebut tidak termasuk
kategori diatas dan kooperatif dalam terapi
boleh diobati di luar RS
 Bila dalam 72 jam tidak terdapat perbaikan
maka wanita tersebut harus dirawat untuk
pengobatan selanjutnya.
 Jika tidak diobati secara tuntas dapat
menyebabkan kekambuhan dan
meningkatkan kemungkinan infertil. Terapi
tidak hanya untuk ibu tetapi juga dengan
pasangannya.
• keguguran atau abortus adalah
keluarnya hasil konsepsi sebelum
kehamilan berumur 20 minggu

• Keguguran dapat terjadi spontan


atau buatan/ sengaja. Aborsi
buatan yang disengaja dilakukan
terutama pada usia kehamilan
lebih dari 12 minggu dapat
mengancam jiwa ibu.
• Kebanyakan pengguguran kandungan
dilakukan secara sembunyi-sembunyi
dan dengan cara yang berbahaya,
karena saat ini secara hukum aborsi
buatan belum diijinkan kecuali atas
alasan medis untuk penyelamatan
jiwa ibu.
• Sekitar 70% kasus yang
meminta pengguguran
buatan ternyata adalah
wanita dengan status
menikah dan diperkirakan
10 – 15% kematian ibu
adalah akibat aborsi yang
tidak aman.
• Aborsi dapat
membahayakan jiwa
seorang ibu karena
menimbulkan :
• Syok
• Perdarahan
• Robekan rahim
• Infeksi berat (sepsis)
Akibat jangka penjang yang
mungkin timbul
karena aborsi :
• Infeksi saluran reproduksi
• Kehamilan di luar
kandungan
• Kemandulan
• Di Indonesia memang belum ada data
epidemiologis yang akurat dan
komprehensif tentang besarnya masalah
aborsi, meskipun sudah cukup banyak
penelitian yang membahas masalah ini.

• Berdasarkan data-data yang ada dapat


disimpulkan bahwa aborsi buatan
merupakan masalah serius karena
jumlah yang tercatat/diketahui jauh lebih
kecil dari yang terjadi (fenomena
“Gunung ES”).
• Dengan melihat kenyataan ini dan
mengingat bahaya yang ditimbulkan
maka kita sebagai petugas
kesehatan perlu mewaspadai
kejadian aborsi yang tidak aman ini,
terutama kasus-kasus kehamilan
remaja dan kegagalan KB yang
mungkin banyak ditemukan
disekeliling kita.
Dalam rangka mencegah kematian ibu,
sejumlah negara telah memberikan
pelayanan
aborsi yang aman dan terbatas misalnya
untuk
mengatasi :

• kehamilan yang mengancam kesehatan


fisik dan mental ibu
• ibu yang mengalami kegagalan KB
• risiko cacat pada janin
• korban perkosaan.
• Dewasa ini di Indonesia telah
banyak pihak yang mengupayakan
adanya pelayanan aborsi yang aman
dan terbatas, tetapi masih belum
berhasil. Hal ini berkaitan dengan
Undang-Undang Kesehatan No.23
tahun1992 ayat 15
menyatakan bahwa tindakan
pengguguran hanya boleh dilakukan
atas indikasi medis yaitu pd
kehamilan yg mengancam jiwa
• Bila aborsi dilakukan tanpa
indikasi medis, akan ada sanksi
cukup berat. Selain itu, KUHP
juga masih menganggap tindakan
aborsi buatan tanpa indikasi
medis sebagai tindakan kriminal,
yang diancam dengan hukuman
kurungan bagi pelakunya.
• Padahal dalam keputusasaan
karena kehamilan yang tidak
diinginkan, ibu seringkali
berusaha mengeluarkan janin
yang dikandungnya segera
setelah terlambat haid, dengan
berbagai cara, misalnya :
• makan obat-obatan, termasuk obat
tradisional
• memasukan benda ke alat kelamin
• memijat perut dengan keras
• mencari pertolongan dukun bayi
atau tenaga kesehatan yang tidak
berwenang.
-> -> -> BAHAYA NYAWA TERANCAM
• Dewasa ini pelayanan yang sudah
dikembangkan di Indonesia adalah
pelayanan pasca keguguran.
• Pelayanan ini diberikan pada ibu
yang telah mengalami keguguran
baik secara spontan maupun
buatan
• Tujuannya adalah untuk mencegah
terjadinya komplikasi infeksi
dan/perdarahan yang dapat
mengakibatkan kematian ibu,
serta mencegah terjadinya
keguguran yang berulang
dikemudian hari dengan
memberikan pelayanan KB pasca-
keguguran.
• Aborsi buatan biasanya timbul
sebagai akibat kehamilan yang
bermasalah. Karena itu agar
perempuan tidak mengalami
kehamilan yang bermasalah maka
harus diupayakan agar :
1. Sebaiknya semua kehamilan
diinginkan
2. Pasangan merencanakan kehamilan
secara baik dengan mengikuti
program KB. Untuk itu dapat dipilih
metoda yang tepat dan disepakati
bersama
3. Menghindari pengguguran
kandungan dengan cara yang dapat
membahayakan jiwa atau
menimbulkan kecacatan.
4. Khusus untuk kelompok usia remaja,
diberikan pendidikan dan bimbingan
agar mereka mengetahui tentang
masalah-masalah seksualitas
sehingga tidak terjebak dalam
kehamilan yang bermasalah.
• Menopause dan Terapi Hormon
Pengganti (THP), saat ini merupakan
satu topik yang sangat menarik bagi
pasien maupun dokter, karena
jumlah wanita usia lanjut di dunia
bertambah banyak. Pemakaian THP
pada wanita pascamenopause
ditujukan untuk mengobati gejala
pascamenopause serta
meningkatkan kualitas hidup.
• Tujuan THP yang lain adalah
mencegah terjadinya penyakit
kardiovaskular dan keropos tulang,
disamping keuntungan tersebut
diharapkan juga tidak terjadi efek
samping yang berupa perdarahan
uterus, kanker endometrium atau
payudara.
• adalah terhentinya haid secara
permanen akibat hilangnya fungsi
indung telur, atau berhentinya
siklus haid yang ireversibel dari
fungsi reproduksi seorang wanita
yakni setelah hilangnya respon
indung telur yang permanen
terhadap gonadotropin.
• menopause diklasifikasikan menjadi
dua jenis, yaitu menopause fisiologis
yang terjadi akibat hilangnya oocyt
pada ovarium yang berespon terhadap
gonadotropin, dan
• menopause buatan yang terjadi akibat
hilangnya fungsi ovarium secara tetap
yang disebabkan pengangkatan kedua
indung telur atau radiasi pada masa
reproduksi.
• Menopause alami terjadi secara
spontan antara usia 45-50 tahun,
di negara-negara industri maju
rata-rata pada usia 50 tahun.
Agustina dan Vankeep pada
penelitiannya di Bandung
menemukan bahwa rata-rata usia
menopause 48-49 tahun
• Samil, Flint dan Wisnu
Wardani pada
penelitiannya (1989)
menemukan bahwa rata-
rata usia menopause
wanita Jawa Tengah dan
wanita Minangkabau
berkisar antara 46-50,2
tahun.
• Sedangkan Biben (1992) dari
penelitiannya menemukan bahwa rata-
rata usia menopause wanita di
Bandung 49,2-49,6 tahun.
• Setelah menopause aktifitas folikel
dalam ovarium berhenti sehingga
mengakibatkan adanya perubahan
sekresi hormon estrogen, progesteron,
androgen dan gonadotropin
• Kapan terjadinya
perubahan tersebut tidak
diketahui secara pasti,
akan tetapi pada
umumnya perubahan akan
terjadi dalam waktu 6
bulan setelah menopause.
1.Pra menopouse: masa sebelum
menopouse biasanya dimulai sejak
usia 40 tahun. Ditandai dg
peningkatan FSH belum diikuti
penurunan kadar estrogen
2. Menopouse: Haid terakhir yang
masih dikendalikan oleh fungsi
hormon indung telur diikuti oleh masa
tdk haid selama 12 bulan berturut-
turut
3.Pasca menopouse: periode
kehidupan stlh menopouse
ditandai kadar FSH dan
luteinizing hormon yang tinggi
serta kadar estrogen dan
progesteron rendah
4. Menopouseprekok: menopouse
sebelum usia 40 tahun
5. Sindrom klimakterium: keluhan-
keluhan spesifik timbul akibat
kekurangan estrogen dapat dimulai
pada masa peri menpouse berlanjut
sampai beberapa pasca menopouse
(<45-65thn)
6.Andropuse: kondisi yang terjadi
pada laki-laki usia diatas 55tahun
mempunyai gejala mirip
menopouse ditandai penurunan
fungsi hormon testosteron
Usia 40 tahun perempuan -> siklus haid
tanpa ovulasi -> fungsi ovarium
menurun terjadi 2-8tahun sebelum
memasuki usia menopouse setelah
ini terjadi kadar fluktuatif hormon
estrogen ->siklus haid yang tidak
teratur.
Setelah folikel tidak dapat berkembang
-> kadar estrogen akan turun -> tidak
haid
• Pada wanita pascamenopause , akan
terdapat perubahan somatis , fisilogis,
dan psikis yang diakibatkan
penurunan kadar estrogen endogen,
sehingga akan timbul gejala
vasomotor serta kelainan pada sistim
reproduksi, saluran kemih, kelenjar
payudara, kulit dan rambut, tulang,
kardiovaskuler serta gangguan psikis
• Walaupun lebih dari 75 % wanita
mempunyai keluhan tersebut, Utian
mengatakan bahwa hanya 10-15 %
saja yang mencari pertolongan medis.
• Gejala dan keluhan lain yang jarang
ditemukan adalah : vertigo, lesu dan
lelah , mudah lupa, mudah
tersinggung serta perasaan berdebar.
1. Masalah kesehatan jangka pendek
pada menopouse
>Gangguan vasomotor
gejala panas didada,hotflush sering
muncul pada malam hari,sukar tidur
>Gangguan psikologis
depresi,mudah tersinggung,
mudah marah, hilang rasa PD,
sukar konsentrasi, menurun
daya ingat hilang gairah
seksual menurun, dimensia tipe
alzeimer
1.Osteoporosis adalah penyakit yang
ditandai dengan hilangnya nasa
tulang. Sehingga tulang mudah patah.
Sepanjang masa hidupnya perempuan
akan mengalami pengurangan masa
tulang sebesar 40-50%, sedangkan
laki-laki 20-30%.Pada perempuan
proses pengurangan masa tulang
dimulai dimulai sejak 5tahun sblm
perempuan mengalami menopouse
Akibat defisiensi hormon estrogen
terjadi percepatan osteoporosis
karena kurangnya asupan kalsium
masa muda, kurangnya asupan
kalsium masa muda,kurang sinar
matahari, kurang olahraga,defiensi
gizi, terlalu kurus,
hipertiroid,merokok,minim
alkohol,obat kortikosteroid
2. Penykt jantung koroner
Usia 45 tahun laki-laki mengalami
kejadian jantung koroner 5-6x lbh
banyak daripada perempuan.
Pada perempuan menopouse defisiensi
estrogen menyebabkan turun kadar
kolesterol baik (HDL) dan
meningkatkan LDL kolesterol jahat
sehingga meningkatkan kejadian
penyakit jantung koroner.Estrogen
mampu mengurangiresiko penyakit
sebesar 60%
SSP merupakn target organ yang
penting bagi hormon seks steroid
seperti estrogen selama periode
menopouse dan klimakterium terjadi
penurunan kadar hormon
menyebabkan bebrapa perubahan
neuroendokrin ssp, baik struktur
atau jaringan ssp maupun kondisi
unsur biokoiami otak, kelaianan
berupa sulit kosentrasi,hilangnya
memori jangka pendek, sulit
tidur,rasa gelisah,depresi.
Dalam 20 tahun terkhir kematian
akibat kanker usus besar namun
fakta menunjukan bahwa angka
kejadian kanker usus besar 20%
5. Stroke
Stroke merupakan kondisi terhenti
suplai oksigen yang terjadi akibat
sumbatan pecahnya pembuluh
darah diotak sehingga meyebabkan
kerusakan pada jaringan otak
• Menurunnya kadar estrogen pada
wanita pascamenopause akan
mempengaruhi fisik dan psikis
wanita tersebut , sehingga akan
mempengaruhi kualitas hidupnya.
Keadaan defisiensi estrogen ini
dapat diperbaiki dengan pemberian
THP.
• Selain terdapat beberapa cara
pemberian , terdapat pula
beberapa rejimen THP yang
dapat diberikan . Bagi wanita
yang sudah tidak mempunyai
uterus, pemberian estrogen saja
sudah mencukupi.
• THP dapat diberikan
secara oral , transdermal,
implan atau ring vagina .
Untuk keluhan lokal
seperti vaginitis atropikan,
pemberian estrogen dalam
bentuk krim , cukup
efektif tanpa menimbulkan
pengaruh sistemik
• PemberianTHP pada semua
wanita harus
mempertimbangkan
keuntungan dan kerugiannya.
Permasalahan yang timbul
adalah bagaimana mengetahui
apakah keuntungannya lebih
besar dari pada kerugiannya.
• Belum jelas apakah semua wanita
harus mendapat THP sebagai
pencegahan. Paling sedikit 20 %
wanita tidak membutuhkan THP. Akan
tetapi untuk menentukan yang 20 %
tersebut , kita harus melakukan
pemeriksaan jantung dan masa tulang
pada seluruh populasi sehingga
tentunya cara tersebut tidak efektif.
• Wanita yang berusia dibawah 40 tahun
, yaitu wanita yang telah mengalami
kastrasi atau wanita dengan
disgenesisgonad.
• Wanita pada usia transisi
perimenopause.
• Pascamenopause dini.
• Pascamenopuse lanjut.
Pengobatan keluhan pascamenopause
mencakup pemberian sediaan hormonal
dan nonhormonal. Karena kebanyakan
keluhan pascamenopause disebabkan
oleh kekurangan hormon estrogen,
maka pengobatannya pun adalah
dengan pemberian hormon estrogen.
• THP selain banyak
digunakan untuk
pengobatan berbagai
macam keluhan wanita
menopause juga banyak
digunakan sebagai
pencegahan PJK , keropos
tulang (osteoporosis) ,
demensia ,dan stroke.
• Walaupun banyak keuntungan
yang diperoleh dengan THP ,
namun masih banyak pasien
maupun dokter yang takut
menggunakan THP karena
merasa terlalu banyak
kontraindikasinya.
Kontraindiksi yang selama ini
dikenal hanya berlaku untuk
sediaan hormonal yang terdapat
di dalam pil kontrasepsi, karena
pil kontrasepsi mengandung
estrogen dan progesteron
sintetik.
• Sebagai contoh bahwa pendapat
lama mengatakan tidak boleh
memberikan THP pada wanita yang
menderita PJK . Sebenarnya
pendapat ini ditujukan untuk pil
kontrasepsi. Saat ini telah terbukti ,
bahwa pemberian THP dapat
mengurangi risiko terkena PJK
sampai 50-70 %.
• Perdarahan pervaginam yang
belum jelas penyebabnya.
• Kerusakan hati yang berat/
penyakit hati akut.
• Deep trombosis vena akut .
>Tromboemboli akut.
>Sedang menderita kanker
payudara.
>Sedang menderita kanker
endometrium.
>Hiperlipidemia karena
kelainan herediter.
1. Seksualitas menurun libido pada
andropouse
2. Penurunan kekuatan otot
Hilangnya masa otot (sarkopenia)
dan hilangnya kontraktilitas otot
3. Tulang dan osteoporosis
4. Dimensia alzheimer
Penurunan kadar testosteron
berpengaruh pada penurunan fungsi
memori dan kognitif
ADAM (Androgen Deficiency in Aging
Men) yang dapat dinilai seseorang
sudah andropouse atau belum:
1.Penurunan keinginan seksual
2.Kekurangan energi
3.Penurunan kekuatanotot
4.Penurunan tinggi badan
5.Berkurangnya kenyamanan hidup
6. Sedih atau sering marah tanpa
sebab yang jelas
7. Berkurangnya kemampuan ereksi
8. Kemunduran kemampuan olahraga
9. Tertidur setelah makan malam
10.Penuranan kemampuan bekerja
• Kanker sistem reproduksi
meliputi kanker leher
rahim, payudara, indung
telur, rahim dan alat
kelamin perempuan
lanjutan

• Kanker leher rahim merupakan


kanker yang banyak diderita oleh
wanita di negara berkembang dan
menempati urutan kedua terbanyak
setelah kanker payudara. Di
Indonesia, angka kejadian kanker
leher rahim diperkirakan sekitar 50
dari 100.000 penduduk.
• Wanita yang termasuk
dalam kelompok resiko
tinggi terkena kanker leher
rahim adalah wanita yang :
• Melakukan hubungan
seksual pertama dibawah
usia 18 tahun
• Mempunyai banyak
pasangan seksual
• Pasangan seksualnya mempunyai
banyak pasangan
• Paritas tinggi dan sosio ekonomi
rendah
• Mempunyai riwayat menderita
penyakit infeksi saluran
reproduksi / penyakit menular
seksual terutama Virus Human
papilloma (HPV), atau dikenal
sebagai virus kutil genital
Ciri-ciri yang perlu dicurigai
akan adanya
kanker leher rahim :
• Adanya cairan vagina
abnormal (duh vagina)
• Perdarahan diantara
waktu haid atau haid
dengan perdarahan hebat
lanjutan

• Perdarahan setelah melakukan


hubungan seksual
• Paritas tinggi dan usia diatas 30
tahun
• Cara termudah untuk
mengetahui sacara dini
kanker leher rahim adalah
melalui pemeriksaan Pap
Smear, yaitu pemeriksaan
yang dilakukan dengan
mengambil usapan sel lendir
rahim untuk mengetahui
apakah ada perubahan pada
sel secara mikroskopis.
• Untuk mengetahui secara dini kanker
leher rahim, dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan pap smear
secara teratur, paling tidak sekali setiap
tahun :
• pada umur berapapun dalam usia subur
• telah melakukan hubungan seks lebih dari
satu tahun
• ada / tidak cairan vagina yang mencurigakan
• Mengingat pemeriksaan
pap smear masih dianggap
mahal bagi sebagian wanita
di negara berkembang,
maka dirintis cara baru,
yaitu pemeriksaan inspeksi
visual dangan aasam asetat
(IVA).
• Cara pemeriksaan ini
dapat dilakukan oleh
dokter, bidan, atau
paramedis terlatih,
terhadap serviks yang
telah diberi asetat / asam
cuka 3-5 %, dengan mata
telanjang.
lanjutan

• Beberapa penelitian
menunjukan bahwa efektifitas
pemeriksaan IVA tersebut
diatas cukup tinggi, yaitu 90%,
bila dibandingkan dengan
pemeriksaan pap smear
• Kanker payudara lebih
sering terjadi
dibandingkan dengan
kanker leher rahim
karena kanker ini dapat
terjadi pada semua
perempuan.
lanjut
Wanita yang memiliki risiko lebih
besar terkena
kanker payudara bila :
• Anggota keluarga tingkat pertama
(ibu atau kakak/adik) pernah
menderita kanker payudara
• Diri sendiri pernahmenderita
kanker payudara
• Nullipara (wanita yang tidak
mempunyai anak)
• Usia lebih dari 30 tahun pada
kehamilan pertama
• Mulai haid pada usia dini atau
menopause terlambat
• Mengalami gangguan haid
• Konsumsi lemak berlebihan
• Merokok tembakau.
• Perubahan besar dan
kesimetrisan payudara kanan dan
kiri
• Warna kulit payudara : berwarna
lebih kemerahan, lebih mengkilat
lanjutan
• Ada luka di payudara
• Perubahan bentuk puting dan keluar
cairan dari puting
• Pada perabaan, ada bagian payudara
yang terasa lebih hangat
dibandingkan daerah sekitarnya.
• Berikut ini adalah cara sederhana
untuk menemukan tumor payudara
sedini mungkin. Cara ini dikenal
dengan istilah SADARI (periksa
payudara sendiri). Yang terdiri dari 7
langkah berikut:
1. memperhatikan payudara melalui
kaca, sementara kedua lengan lurus
ke bawah.
2. memperhatikan payudara di
depan kaca sementara kedua
lengandiangkat lurus ke atas.
Perhatikan apakah ada tarikan pada
permukaan kulit
3. memijat daerah sekitar puting
perlahan untuk melihat apakah ada
cairan abnormal yang keluar
4. berbaring dengan kedua
lengan di bawah kepala
sementara punggung kanan
diganjal dengan bantal kecil,
kemudian seluruh permukaan
payudara kanan diraba
dengan tiga pucuk jari tengah
tangan kiri yang dirapatkan
lanjutan

5. ketiga jari tersebut


kemudian digerakkan memutar
dengan tekanan lembut tapi
mantap, dimulai dari pinggir
kemudian ke tengah (puting),
dan kembali lagi dari pinggir
dengan mengikuti putaran
jarum jam
6. melakukan hal yang
sama untuk payudara kiri
7. memperhatikan secara
khusus seperempat bagian
payudara sebelah luar atas,
baik kanan maupun kiri.
Bagian tersebut paling
sering mengandung tumor.
PROLAPS UTERUS
Adalah penurunan sebagian atau
seluruh bagian kandungan ke vagina.
Keadaan prolaps sering etrjadi pada
wanita kurang gizi dan memiliki
kelemahan pada otot panggul
penyangga uterus.
Keadaan ini bisa juga disebabkan oleh
seringnya melahirkan dan
pertolongan persalinan yang tidak
mengikuti aturan yang layak.
Keadaan yang menjadi faktor
penyebab prolaps uterus adalah:
1. Kawin terlalu muda dan kehamilan dini
2. Grande multi
3. Kurang gizi
4. Saat melahirkan mengejan sebelum
pembukaan lengkap
5. Membawa barang terlalu berat dan
kurang istirahat pada saat hamil dan
setelah melahirkan.
Gejala Prolaps Uteri

1. Rasa tidaknyaman atau terasa


berat pada panggul
2. Sering bak
3. Kadang-kadang keluhan
didaerah panggul dirasakan
pada saat batuk, bab, bersin
Pencegahan

1. Tidak mengejan sebelum pembukaan


lengkap
2. Tidak boleh mempercepat proses
persalinan dengan mendorong rahim
3. Istirahat cukup sebelum dan setelah
melahirkan
Fistula Vesiko-Vaginal
dan Rekto Vaginal
Fistula Vesiko Vaginal
Adalah: keadaan adanya lubang yang
menghubungkan vagina dengan vesika
urinaria.

Fistula Rekto Vaginal


Adalah: Adanya lubang pada vagina
yang menghubungkan dengan
rektum
Faktor Penyebab Fistula
1. Persalinan macet atau persalinan lama
yang tidak segera ditangani

2. Lupa memasang kateter saat persalinan


dimana keadaan kandung kemih penuh
urine -> tekanan kepala bayi dan tekanan
kandung kemih menyebabkan kerusakan
dinding vagina dan vesika -> aliran darah
berkurang ->jaringan tersebut mati.->
dinding batas antara vagina dan vesiak
membentuk lubang
lanjutan
3. Luka saat melakukan hubungan seksual
psada perempuan yang sangat muda
4. Bayi yang dilahirkan besar, panggul sempit
5. Pemberian pitocin yang berlebihan saat
persalinan
6. Robekan jalan lahir dan episiotomi yang trlalu
lebar.
7. Tindakan forcep
8. Jahitan dan perawatan luka yang tidak benar
Penyebab tidak
langsung
1. Sosek rendah
2. Tidak tersedia fasilitas bedah
saecar
3. Kurang gizi kronis
4. Ketidak adilan gender dalam hal
pelayanan kespro
5. Pernikahan yang sangat muda
6. Riwayat persalinan macet
Gejala Vistula
1. Keluarnya air seni (fistula vesika)
2. Keluarnya tinja (fistula rekto)
Penanganan:
HANYA DENGAN OPERATIF
Jika fistula kecil dan baru terjadi dapat
dilakukan pemasangan kateter selama
4-6 minggu setelah persalinan terbukti
bermanfaat (40-95%)
Maka…

Hindarilah faktor penyebab


fistula…………..
Jadilah tenaga penolong
persalinan yang kompeten dan
cerdas………….

Anda mungkin juga menyukai