Anda di halaman 1dari 18

DI SUSUN OLEH :

1. 2. 3.

DEWI FATMAWATI JUJU JULIANTI SITI KOMARIAH

A. DEFENISI Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk memiliki keturunan dimana wanita belum mengalami kehamilan setelah bersenggama secara teratur 2-3 x / minggu, tanpa mamakai matoda pencegahan selama 1 tahun

Ada 2 jenis infertilitas :

Infertilitas primer : bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali. Infertilitas sekunder : bila pasangan tersebut sudah pernah melahirkan namun setelah itu tidak pernah hamil lagi

ETIOLOGI Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja. Hasil penelitian membuktikan bahwa suami menyumbang 2540% dari angka kejadian infertil, istri 40-55%, keduanya 10%, dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanita/istri.

Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain : a. Pada Wanita Gangguan Organ Reproduksi
1. 2. 3. 4. Infeksi Vagina Kelainan servik Kelainan Uterus Kelainan tuba falopii

Gangguan ovulasi adanya ketidak seimbangan hormonal, seperti adanya hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yg memiliki pengaruh besar thd ovulasi Kegagalan implantasi Endometriosis Abrasi Genetis Faktor Imunologis Lingkungan paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, zat kimia dan pestisida

b. Pada pria Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu : Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia Abnormalitas ereksi Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti cancer Abrasi genetic

MANIFESTASI KLINIS 1. Wanita Terjadi kelainan system endokrin Hipomenore dan amenore Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat menunjukkan masalah pada aksis ovarium hipotalamus hipofisis atau aberasi genetik Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang tidak berkembang,dan gonatnya abnormal Wanita infertil dapat memiliki uterus Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau hilang akibat infeksi, adhesi, atau tumor Traktus reproduksi internal yang abnormal

2. Pria Riwayat terpajan benda benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi) Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu Riwayat infeksi genitorurinaria Hipertiroidisme dan hipotiroid Tumor hipofisis atau prolactinoma Disfungsi ereksi berat Ejakulasi retrograt Hypo/epispadia Mikropenis Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma) Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis ) Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis) Abnormalitas cairan semen

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Fisik: Perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat ( spt distribusi lemak tubuh dan rambut yang tidak sesuai ). Pemeriksaan System Reproduksi Wanita 1. Deteksi Ovulasi 2. Analisa Hormon 3. SitologiVagina 4. Uji Pasca Senggama 5. Biopsy Endometrium terjadwal 6. Histerosalpinografi 7. Pemeriksaan Pelvis Ultrasound

Pria 1. 2. 3. 4. 5. Analisa Semen Pemeriksaan Endokrin USG Biopsy Testis Uji Penetrasi Sperma

PENATALAKSANAAN A. Wanita Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendIr serviks puncak dan waktu yang tepat untuk coital Pemberian terapi obat, seperti; 1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh . 2. Terapi penggantian hormon 3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal 4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat GIFT ( gemete intrafallopian transfer ) Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate, Pengangkatan tumor atau fibroid Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi

B. Pria Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat Agen antimikroba Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida

ASUHAN KEBIDANAN PADA KLIEN INFERTILITAS


PENGKAJIAN

Identitas klien Nama istri Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat

: Ny Y : 33 tahun : Islam : SMA : Ibu rumah tangga : Cikarang

Nama suami Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat

:Tn J : 37 tahun : Islam : D III : Guru : Cikarang

DATA SUBJEKTIF Keluhan Ibu dan suaminya datang ke klinik untuk memeriksakan kesehatannya dan juga suaminya. Ibu mengatakan sudah 7 tahun menikah tetapi belum juga di karuniai anak, padahal ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi Ibu mengatakan sudah mencoba berbagai cara yang di sarankan keluarga dan teman, tetapi belum membuahkan hasil,tapi ibu dan suaminya belum memeriksakan keadaaan kesehatannya kepada dokter ahli Riwayat Kesehatan Dahulu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat seperti jantung, hipertensi, diabetes mellitus, HIV/AIDS

Riwayat Menstruasi Menarche umur 15 tahun, siklus 28 hari, teratur, lamanya 7 hari, sifat darah encer, bau kahas, flour albus tidak ada. Sering merasa sakit pada perut bagian bawah ketika menjelang haid Riwayat Kontrasepsi Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontasepsi Riwayat kesehatan Keluarga Tidak ada riwayat yang menderita penyakit serius/ berat dalam keluarga ibu maupun suaminya Riwayat Penyakit Ginekologi Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kelamin. Tapi ibu sering mengeluh sakit pada daerah perut bagian bawah ketika akan menstruasi Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan tidak ada keluhan mengenai kesehatannya

Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari hari Pola Makan Makan 3 x sehari, macamnya nasi, lauk sayur, 1 porsi habis, tidak ada keluhan Minum 5-6 x sehari, air putih, 1 gelas habis, tidak ada keluhan Pola Eliminasi BAB 1 x / hari, tidak ada keluhan BAK 5-6 x/ hari, tidak ada keluhan Pola Aktifitas Sehari hari ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga Personal Hygiene Mandi 2 x sehari Kebiasaan membersihkan alat kelamin saat mandi, setelah BAB dan BAK Kebiasaan mengganti pakaian dalam setiap habis mandi Jenis pakaian dalam yang digunakan katun

Keadaan Psikososial Ibu menngatakan kemungkinan ia belum bias hamil berhubungan dengan rasa sakit yang sering dating sebelum haid Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan DATA OBJEKTIF Pemeriksaan fisik Keadaan umum baik Kesadaran composmenthis Keadaan emosional stabil TTV TD: 120/80 mmhg N : 84x/ mt TB : 155 cm BB : 50 kg Pemeriksaan fisik Head to toe normal Pemeriksaan dalam Tidak dilakukan

Rr: 20 x/mt S : 36,5 0C

A: Ibu dengan infertilitas Masalah : Cemas karena belum juga mempunyai anak setelah 7 tahun menikah Nyeri perut bagian bawah sebelum menstruasi Kebutuhan KIE kemungkinan penyebab infertilitas Diagnosa Potensial Infeksi atau adanya kista pada organ genitalia interna Kebutuhan Tindakan Segera Mandiri KIE tentang kemungkinan terjadinya infertilitas Kolaborasi Kolaborasi dengan dr Obgyn untuk pemeriksaan lebih lanjut Rujukan Untuk saat ini tidak ada

P: Menjelaskan kepada ibu dan suaminya tentang kondisinya klien mengerti penjelasan dari bidan Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa sakit sebelum menstruasi kemungkinan disebabkan adanya infeksi atau kisat pada organ reproduksinya ibu memahaminya Menyarankan ibu dan suaminya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksinya ke RS atau ke dr. Obgyn ibu dan suaminya mau menuruti saran dari bidan ibu dan suaminya mau menuruti saran dari bidan Menyarankan pada ibu dan suaminya untuk melakukan koitus pada saat ibu sedang subur Mengajarkan pada ibu cara mengetahui kondisi dimana ibu dalam keadaan subur Menganjurkan pada ibu dan suaminya untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi Menyarankan untuk istirahat yang cukup, kurangi stress dan tidak boleh terlalu capek.

Anda mungkin juga menyukai