Anda di halaman 1dari 8

ASKEP TEORI GANNGUAN MENSTRUASI AMENORHEA

Disusun Oleh : Kelompok 1

Rada Sukma Putri (2114201140) Jara Azrina (2114201129)

Anisa Nabila Putri (2114201112) Resti Monica Putri (2114201145)

Nofra Atesa Lilvouza (2114201136) Diva Bunga (2114201120)

Vania Arianti (2114201157) Tita Nuraziza (2114201156)

DOSEN :

Ns. Ledia Restipa,M. Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN 2023
TINJAUAN TEORI

A. Pengkajian

1. Identitas klien

Identitas klien meliputi, nama,jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan,

status, suku bangsa, no RM, ruang rawat, tanggal masuk, tanggal pengkajian,

diagnosa medis, dan identitas penanggung jawab.

2. Riwayat datang / keluhan

Klien inginmelakukan pemasangan KB dengan keluhan tidak haid.

3. Riwayat keluhan sekarang

Biasanya klien datang dengan keluhan tidak haid.

4. Riwayat penyakit yang lalu

Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti penyakit jantung, paru-paru,

hipertensi, tumor payudara, tumor kandungan, DM, pedarahan yang keluar dari

kemaluan.

5. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit asma, kuning, TBC, DM,

Hep.B, hipertensi.

6. Riwayat menstruasi

Riwayat menstruasi meliputi, menarche, lama haid, jumlah, flour albus,

keluhan, sifat

7. Riwayat seksual

Biasanya klien melakukan hubungan seksual 2 hari sekalli.


8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Riwayat kehamilan, persalinan,dan nifas meliputi; anak ke, type persalinan,

penolongan, BB/PB, jenis kelamin, umur sekarang, menyusui, lama

9. Riwayat ginekologi

Klien tidak mempunyai penyakit kanker, tumor, penyakit menular seksual,

radang panggul, gangguan haid.

10. Riwayat kontrasepsi

Pasien menggunakan KB suntik 1 bulan selama 2,5 tahun, kemudian di

lepas, karena ibu ingin pindah pada KB suntik 3 bulan dan sampai sekarang,

sebelumnya ibu tidak ada keluhan tetapi sejak 2 bulan lalu ibu tidak haid.

11. Data psikososial

klien membicarakan dengan suami tentang keluhannya saat ini, dan dengan

ijin suami ibu memeriksakan diri ke dokter. Ibu merasa cemas dan khawatir

dengan keadaanya saat ini.

A. Pengkajian

Secara teori pengkajian dimulai dengan pengumpulan data, pengelompokan,

atau analisa data, dan perumusan diagnosa, pengkajian juga merupakan tahap

pertama dari proses keperawatan.

Data yang dikumpulkan berupa: data dasar yaitu semua informasi tentang klien

mencakup : riwayat kesehatan, riwayat keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu,

riwayat kesehatan keluarga, riwayat psikososial dan riwayat spiritual.


Berdasarkan hasil pengumpulan data pada kasus Ny.M didapatkan data bahwa :

Keadaan umum baik

Kesadaran kompos mentis

TTV: TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/mnt

S : 36,5 c

Rr : 20 x/mnt

BB : 46kg

1. Kepala

Inspeksi : Ibu tidak pusing,tidak sakit kepala, rambut bersih.

Palpasi : Tidak terdapat benjolan abnormal

2. Muka

Inspeksi : Ibu tidak berjerawat, tidak ada flek-flek, tidak oedem,

tidak ada Hyperpigmentasi Mata

Inspeksi : Conjungtiva merah muda, sclera putih, penglihatan tidak

berkunangKunang.

3. Mulut

Inspeksi : warna bibir merah muda, bibir lembab, tidak sariawan, Leher

Palpasi :Tidak ada pembesaran kelenjar lymphe, tidak ada pembesaran


kelenjar Thyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.
4. Dada

Inspeksi :Tidak ada tarikan rongga dada, payudara bersih,

konsistensi kenyal,

Auskultasi : Tidak terdengar ronchi dan wheezing.

5. Abdomen

Inspeksi : Perut tidak kembung, tidak mual, nafsu makan baik,

BAB lancar, tidak Ada luka bekas operasi.

6. Genetalia

Inspeksi : Tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada pembesaran

kelenjar Bartholini.

7. Ekstremitas atas-bawah

Inspeksi : Tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada pergerakan pada

tangan dan Kaki, reflek patella ka-ki +/+

Tidak ada kesenjangan yang didapatkan oleh peneliti antara data yang didapatkan

oleh peneliti melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan tanda pada klien

dengan amenore, hanya saja format pengkajian yang peneliti gunakan tidak mencakup

seluruh aspek yang akan dinilai. Misalnya saja untuk mengkaji integritas ego,

neurosensori, dan nyeri/kenyamanan.

Sebab dari data hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data – data yang

termasuk dalam lingkup aspek integritas ego, neurosensori dan yang menunjang
terhadap masaalah keperawatan yaitu kecemasan, kurang pengetahuan dan gangguan

body image

B. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan analisa data yang penulis lakukan dengan kasus dispesia pada Ny.M

didapatkan diagnosa keperawatan :

 Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan

 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap perkembangan,

perseptual, dan penyakit

 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang

penyakitnya (amenorrhea)

Dari ketiga diagnosis keperawatan yang didapatkan peneliti setelah peneliti

melakukan analisa terhadap data objektif dan data subjektif diagnose yang didapatkan

oleh peneliti dari hasil pengkajian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.

C. Intervensi

Dalam intervensi tidak didapatkan adanya kesenjangan antara intervesi yang ada

dalam teori dan intervensi yang penulis terapkan dalam praktek. Alasannya karena

semua intervensi yang ada dalam teori telah diterapkan dalam praktek klinik

dilapangan.
D. Implementasi

Pelaksanaan rencana keperawatan mengacu pada rencana yang telah ditetapkan

dalam teori. Namun penulis tidak dapat melaksanakan semua rencana yang ada dalam

teori tapi dapat melaksanakan semua rencana sesuai dengan diagnosa keperawatan pada

Ny.M dengan kasus amenore diruang Teratai Interna RSU Mokopido Tolitoli.

Pada tahap pelaksanaan ini dalam memberikan asuhan keperawatan penulis

tidak sepenuhnya berada diruangan selama 24 jam. Maka selama penulis tidak berada

diruangan perawatan dilanjutkan oleh perawat yang ada diruangan.

Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam memberikan asuhan

keperawatan pada Ny.M dengan kasus amenore diruang Teratai Interna RSU Mokopido

Tolitoli adalah tidak terpantaunya perawatan secara kontinue yang penulis rawat, karena

tidak sebandingnya jumlah perawat diruangan dengan klien yang dirawat.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan

keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien terhadap

tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Dalam melaksanakan evaluasi, penulis

menggunakan evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Evaluasi proses dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan. Sedangkan

evaluasi hasil dilakukan dengan membandingkan respon klien pada tujuan yang telah

ditentukan.
Evaluasi yang penulis lakukan pada asuhan keperawatan Ny.M dengan kasus

amenore dilakukan dengan pendekatan SOAP dan didokumentasikan pada catatan

perkembangan.

Dari hasil pelaksanaan tindakan keperawatan yang diamati melalui catatan

perkembangan selama tiga hari, maka hasil yang diperoleh adalah pada tanggal 24

maret 2015 untuk diagnose pertama, kedua dan ketiga masalah teratasi semua.

Anda mungkin juga menyukai