Disusun Oleh :
Dianita Indra Prawestri (14.0103.1076)
RONDE KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatakan seluruh anggota tim kesehatan.
1. Karakteristik
a. Pasien dan keluarga dilibatkan secara langsung
b. Pasien merupakan fakus kegiatan
c. Perawat associate, perawat primer dan konselor melakukan diskusi
bersama
d. Konselor memfasilitasi kegiatan ronde keperawatan
e. Konselor mengembangkan dan meningkatkan kemampuan perawat
associate dan perawat primer dalam mengatasi masalah.
2. Karakteristik klien yang dilakukan ronde
a. K;ien dengan penyakit kronis
b. Klien dengan penyakit komplikasi
c. Klien dengan penyakit akut
d. Klien dengan permasalahan keperawatan yang belum terselesaikan
pemikiran
tentang
tindakan
keperawatan
yang
D. Metode
Diskusi dan ronde keperawatan
E. Media
1. Materi disampaikan secara lisan
2. Sarana diskusi : Kertas, Bullpen
3. Dokumen / status klien
Waktu
: 20 menit
Hari / Tanggal
Waktu
5 menit
Tahap
Pembukaan
Kegiatan
a. Salam
pembuka
dan
mengingatkan
kontrak sebelumnya.
b. Memperkenalkan anggota ronde pada
klien
3
10 menit
Penyajian
masalah
b. Menjelaskan
riwayat
penyakit
dan
keperawatan
c. Menjelaskan masalah klien dan rencana
tindakan yang telah dilaksanakan dan atau
belim dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan
d. Validasi data
No
Waktu
Tahap
Kegiatan
e. Justifikasi masalah
10 menit
Post ronde
solusi
dalam
mengatasi
masalah
c. Salam penutup
LAMPIRAN
A. Identitas Pasien
Pengakajian dilakukan pada 9 Oktober 2014 pukul 07.00 WIB dengan metode
auto anamnesa dan allo anamnesa, pengamatan dan observasi langsung,
pemeriksaan fisik, menelaah catatan medis. Berdasarkan pengkajian yang telah
dilakukan di dapatkan hasil identitas pasien bernama Ny.S, umur 37 tahun,
agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan wiraswasta, golongan darah O+,
nomor register 0359508, dirawat di ruang dahlia bagian gynekologi bed 4 RSD
dr Soebandi Jember dengan diagnose medis P3003 dengan Ca Cervix dan
anemia. Pasien masuk pada 6 Oktober 2014, yang bertanggung jawab kepada
pasien adalah Tn. S, umur 46 tahun, pekerjaan petani, pendidikan SMP, dan
hubungan dengan pasien adalah suami.
B. Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir
Pasien tidak memiliki penyakit tumor atau kanker sebelumnya. Pasien pernah
MRS di dr. Soebandi 1 bulan lalu
G. Riwayat obstetric
1. Riwayat menstruasi
Pasien menarche saat usia 12 tahun, dengan lama mens 6 hari dan siklusnya
teratur 26 hari, serta tidak dismenorhoe. Pasien merasa belum menopause.
2. Riwayat perkawinan
Pasien menikah pada usia 19 tahun dan menikah hanya satu kali saja
3. Riwayat kehamilan dan persalinan
Pasien pernah hamil sebanyak 3 kali, hamil pertama pada usia 19 tahun.
Ketiga kehamilan tersebut berakhir pada persalinan yang semuanya di tolong
oleh dukun. Ketiga anak pasien adalah perempuan
4. Riwayat kelainan obstetric
Pasien mengatakan tidak memiliki tumor sebelumnya, atau penyakit yang
sejenis dengan ini sebelumnya. Pasien sebelum ini pernah mengalami
keputihan yang abnormal.
5. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Pasien menggunakan KB pil selama tahun. Selama penggunaan tidak
mengalami keluhan. Pasien biasanya datang ke bidan.
H. Pemeriksaan fisik
Pasien dalam keadaan sadar tetapi masih tampak lemah, TTV terakhir:
TD= 110/80; N=84; RR=18; S=36,3C. Pemeriksaan fisik terhadap:
Odema,
I. Pemeriksaan diagnostic
Hematologi lengkap
Hemoglobin
2,9
12,0 16,0
Leukosit
7,7
4,5 11,0
Hematokrit
9,8
36 46
Trombosit
255
150 - 450
Hematologi lengkap
Hemoglobin
6,7
12,0 16,0
Leukosit
7,3
4,5 11,0
Hematokrit
20,9
36 46
Trombosit
209
150 - 450
J. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Kamis (9/10) didapatkan
rumusan empat diagnose sebagai berikut :
1. Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan perdarahan intra
servikal.
2. Resiko
tinggi
infeksi
pertahanan sekunder.
yang berhubungan
dengan
ketidakadekuatan
K. Perencanaan
1. Diagnosa 1. Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan
perdarahan intra servikal
Tu: Perfusi jaringan pasien adekuat setelah dilakukan tindakan dalam 3x24
jam
Kh: konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir lembab dan kemerahan,
ekstermitas hangat, CRT < 3 detik, Hb meningkat > 8 gr%, perdarahan
pervagina berkurang.
Intervensi :
a. Observasi perdarahan dan TTV
b. Memantau hasi Lab (Hb)
c. Laksanakan hasil kolaboratif memberian infuse RL, tranfusi PRC,
injeksi
2. Diagnosa
2.
Resiko
tinggi
infeksi
yang
berhubungan
dengan
melewati
interpersonal,
hidup
peningkatan
dengan
kanker,
pengetahuan,
meliputi
kekuatan
hubungan
pribadi
dan
4. Perubahan pola seksual berhubungan dengan bau tidak enak pada vagina,
perdarahan.
Tu: pasien dapat menerima perubahan setelah di lakukan tindakan
keperawatan dalam 1x24 jam
Kh: Pasien dan atau pasangan dapat mengungkapkan penerimaan akan
perubahan pola seksual.
Intervensi :
a. Jelaskan efek penyakit, kesehatan fungsi seksual.
b. Diskusikan perasaan klien terhadap fungsi seksual.
c. Diskusikan masalah tersebut dengan pasangan
d. Beri waktu sendiri untuk klien membicarakan masalah pola seksual.
L. Pelaksanaan
Pada tanggal 9 Oktober 2014 telah dilaksanakan tindakan sebagai berikut,
Jam 07.30 : 1. Mengobservasi perdarahan
R/ perdarah 30cc, berbau dan berwarna merah gelap
2. Mengobservasi konjungtiva
R/ konjungtiva anemis
3. Memastikan tranfusi telah di berikan
R/ pasien mengatakan sudah tranfusi sekitar jam 06.00 1
kantong.
4. Menganjurkan pada pasien untuk menghabiskan makanan dari
RS.
R/ pasien hanya mampu menghabiskan setengah porsi
5. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang perawatan diri
khususnya daerah genetalia.(mengganti pempers rutin min 3x
dan membersihkan area genital)
R/ pasien dan keluarga mengerti
Jam 10.15: 1. Melakukan kontak dengan pasien sering dan perlakukan pasien
dengan hangat dan sikap positif.
R/ Pasien menerima keberadaan kita
2. Memberikan dorongan pada pasien untuk mengekpresikan
perasaan danpikian tentang kondisi, kemajuan, prognose, sistem
pendukung dan pengobatan.
R/ pasien dapat bercerita
3. Berikan informasi yang dapat dipercaya dan klarifikasi setiap
mispersepsi tentang penyakitnya.
R/ pasien antusias mendengarkan
4. Bantu pasien mengidentifikasi potensial kesempatan untuk hidup
mandiri melewati hidup dengan kanker, meliputi hubungan
interpersonal, peningkatan pengetahuan, kekuatan pribadi dan
pengertian serta perkembangan spiritual dan moral.
R/ Pasien responsif
5. Kaji respon negatif terhadap perubahan penampilan (menyangkal
perubahan, penurunan kemampuan merawat diri, isolasi sosial,
penolakan untuk mendiskusikan masa depan.
R/ pasien mengatakan terganggu dengan keadaanya, pasien
hanya berharap bisa sembuh saja dan pulang
6. Menjelaskan efek penyakit, kesehatan fungsi seksual.
R/ mendengarkan
7. Mendiskusikan perasaan klien terhadap fungsi seksual.
R/ pasien percaya dan mau bercerita
8. Menyarankan untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan
pasangan
R/ pasien bersedia menerima
M. Evaluasi
Dilaksanakan pada tanggal 9-10-2014 jam 14.15
Diagnosa 1. Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan perdarahan
intra servikal.
S:O : Perdarahan masih terjadi 20cc, CRT 2 detik, akral dingin, konjungtiva
anemis
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutka RT
Diagnosa 4. Perubahan pola seksual berhubungan dengan bau tidak enak pada
vagina, perdarahan
S : Pasien mengatakan belum sempat berbicara dengan suami terkait pola
hubungan.
O: A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan RT
A : Masalah teratasi
P : Hentikan RT
Diagnosa 4. Perubahan pola seksual berhubungan dengan bau tidak enak pada
vagina, perdarahan
S : Pasien
mengatakan telah
Hubungan seksual.
O: A: Masalah teratasi
P: Hentikan RT
berbicara
pola