Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

S
DENGAN TRIGGER FINGER
DI RUANG DAHLIA
RSUD. dr.R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Disusun Oleh :

Fina Mayasita
P1337420217041
3A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S
DENGAN FINGER TRIGGER
DI RUANG DAHLIA
RSUD PURBALINGGA

A. PENGKAJIAN
Identitas Penyaji
Nama : Fina Mayasita
NIM : P1337420217041
Tanggal : 29 Juli 2019
Tempat :Ruang Dahlia RSUD dr.RGOETENG TAROENADIBRATA
Jam : 16.00 WIB

1. Identitas Pasien
No RM :-
Nama : Nn. S
Umur : 14 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Sinduraja 01/04 Purbalingga
Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal masuk : 28 Juli 2019
Diagnosa medis : trigger finger dextra
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Hubungan : Ayah
Alamat : Sinduraja 01/04 Purbalingga
Agama : Islam
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pasca post oprasi tanggal 29 Juli 2019
P : Nyeri post operasi hari ke 1
Q ; seperti senat-senut
R : di bagian jari manis tangan kanan
S : skala 4
T : hilang timbul
- pasien post operasi general anastesi
b. Keluhan Tambahan
Pusing, dan sedikit mual, pasien post operasi general anastesi
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien dulu pernah kesetrum listrik /
stopkontak dan terkena jari manis tangan kanannya menjadi bengkok / tidak
dapat diluruskan pada 4 tahun yang lalu, dulu pernah berobat ke RSUD dan
disarankan oleh dokter untuk di operasi tapi pasien masih ragu. Pasien
kembali berobat ke RSUD tanggal 27 Juli 2019 untuk memeriksakan
kembali jarinya, oleh dokter pasien disarankan untuk CT-Scan dan hasilnya
jari manis tangan kanannya bengkok, sehingga pasien dan keluarga
menyetujui untuk dilakukan tindakan operasi pada hari senin tanggal 29 Juli
2019 lalu pasien masuk ke ruang dahlia tanggal 28 Juli 2019 jam 17.00.
Pada hari senin tanggal 29 Juli 2019 dilakukan tindakan operasi trigger
finger. Saat pengkajian tanggal 29 juli pukul 13.oo pasien mengatakan nyeri
P : nyeri post operasi
Q : Seperti senat-senut
R ; abdomen bagian atas
S : skala 4
T ; hilang timbul
Dan pasien mengatakn pusing dan sedikit mual karena adanya pengaruh dari
general anastesi pasien post operasi hari ke 1.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak mempunyari riwayat dahulu
misalnnya DM, Hipertensi dll.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarga mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes millitus
dll.
4. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan
DS : Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting
DO: Pasien sekarang dirawat di Ruang Dahlia RSUD dr. Goeteng
Taroenadibrata.
b. Pola Nutrisi
DS : Pasien mengatakan sebelum operasi makan dan minum teratur, setelah
operasi pasien mengatakan makan dan minum belum teratur karena
masih mual (post operasi)
DO : Pasien Belum makan dan belum minum
c. Pola Eliminasi
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk RS BAB lancar yaitu 1x
sehari , BAK 4-5 kali per hari warna urin kuning jernih Setelah masuk
RS,pasien mengatakan susah BAB dan BAK
DO: Pasien setelah operasi belum BAB dan BAK Karena sulit untuk berdiri
maupun berjalan ke kamar mandi.
c. Pola latihan dan aktifitas
DS : Pasien mengatakan saat dirumah atau sebelum di RS pasien melakukan
aktivitas seperti biasa dirumah dengan bekerja.
DO: Pasien terlihat tidak dapat duduk, berdiri maupun jalan.
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Mandi √
Minum √
Toileting √
Ambulasi √
Berpindah √
Mobilisasi di tempat tidur √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
d. Pola Istirahat Tidur
DS : Pasien mengatakan sebelum masuk RS, tidur pasien nyenyak
yaitu 7-8 jam per hari, pasien mengatakan setelah operasi tidur hanya
4-5 jam karena nyeri
DO : Pasien tampak lemas dan kurang tidur.
e. Pola Perspektif Kognitif
DS : pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting
DO : pasien tampak kooperative saat dilakukan tindakan keperawatan
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
DS : Pasien mengatakan cemas dengan akan dilakukan operasi.
DO: Pasien Kooperatif terhadap tindakan perawatan yang dilakukan.
g. Pola Sex dan Reproduksi
DS : Pasien mengatakan masih bersekolah.
DO: Pasien berjenis kelamin perempuan dan Pasien tampak ditunggu oleh
ayah , ibu dan temannya.
h. Pola Koping dan Toleransi Stress
DS : Keluarga pasien mengatakan jika pasien mengalami sakit selalu
bercerita kepada keluarganya.
DO: Pasien diantar oleh keluarganya ke rumah sakit.
i. Pola Peran dan Hubungan
DS : Keluarga pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik
DO: Pasien nampak ditemani oleh Keluarganya
j. Pola Nilai dan Keyakinan
DS : Pasien mengatakan bahwa pasien beragama islam
DO: Keluarga pasien terlihat berdoa untuk kesembuhannya.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran : Composmentis, GCS 6 , E = 4, M = 6, V = 5)
c. Tanda Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 oC
d. Pemeriksaan Kepala :
1. Kepala : Bentuk mesochepal, rambut hitam sedikit beruban, kulit kepala
berminyak,tidak ada benjolan,dan bersih,
2. Mata : simetris, pupil isokhor, ikterik, konjungtiva tidak anemis
3. Hidung : Simetris, tidak ada sputum, tidak ada polip,
4. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik,
5. Mulut dan gigi :simetris, mukosa bibir tidak kering , tidak ada caries
gigi.
6. Leher : Simetris,tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
7. Dada : Simetris,Tidak ada nyeri tekan,sonor,vesikular
I : Pembangan paru kiri dan kanan simetris tidak ada luka
P : sonor
P : tidak ada krepitasi, tidak ada nyeri tekan
A : vesikuler
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak tidak ada jejas
P :sonor
P : ictus cordis teraba di intercosta 4-5
A : reguler
8. Abdomen : Datar, tidak ada bekas jahitan,tidak ada nyeri tekan, perut
lunak, tidak terdapat distensi abdominal,tympani dan
Peristaltik usus 14 x/menit
I : bentuk simetris kanan dan kiri tidak terdapat benjolan
P : bising usus terdengar 14x/menit
P :tympani
A :tidak ada nyeri tekan lepas
9. Kulit : Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang,tidak terdapat luka.
10.Ektremitas :
- Atas : Tangan kanan terpasang infus Ringer Lactace 20 tpm, tidak
ada kelainan, bisa digerakkan, jari manis tangan kiri terpasang perban
untuk menutupi luka bekas operasi
- Bawah : Simetris, dapat digerakkan.
11. Genetalia : perempuan , tidak terpasang DC Kateter.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Nama : Nn. S No RM :-
Alamat : Sinduraja 01/04 Tanggal : 28 Juli 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14,2 g/Dl 11,7- 15,5 g/dL
Leukosit 4,7 uL 3,6 - 15,6 /uL
Hematokrit 43 % 40 - 42 %
Eritrosit 5.0 10^6/uL 4.4 - 5.3 10^6/uL
Trombosit 242 /uL 150-440 10^3/uL
MCH 29 pg 26-34 pg
MCHC 33 g/dL 32-36 g/dL
MCV 96 fL 80-100 fL
Eosinofil 1L0% 3-5 %
Basofil 0% 2-4 %
Netrofil Segmen 56 % H 50 -70%
Limfosit 27 % L 25 - 40 %
Monosit 7% 2-8 %
Masa pembekuan/CT
Masa pendarahan/BT 4.00 menit 2 - 5 menit
KIMIA KLINIK 4.00menit 2 - 5 menit
Gula Darah sewaktu 82.9 mg/dL 100 - 150 mg/dL
IMUNOLOGI -/negatif

7. Program Terapi
a. Injeksi Cefriaxone 2x1 gram
b. Injeksi ranitidine 2x1ampul
c. Injeksi ondansentron 40mg 2x1
d. Injeksi omeprazole 2x1ampul
e. Injeksi cetorolac 2x30gram
f. infuse assering 20tpm
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Pasien mengatakan Agen cidera fisik Nyeri Akut
nyeri hari peratama
DO:
P : pasien mengatakan nyeri
general anastesi h1
Q : nyeri seperti tertusuk
R : nyeri pada area post
operasi
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
2. DS : pasien mengatakan Faktor mekanik Kerusakan
tangan kanan terdapat luka (misalnya : alat yang integritas kulit
dan ditutup perban dapat menimbulkan
DO: terlihat tangan kanan luka, tekanan,
pasien tertutup perban untuk restraint)
menutupi luka bekas operasi.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen cidera fisik
2. Kerusakan integritas kulit berhbungan dengan faktor mekanik (misalnya : alat yang
dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)

C. INTERVENSI
Diagnosa NOC NIC
Nyeri akut Tujuan : Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan tindakan keperawatan selama 2 x a. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan agen 8 jam, diharapkan nyeri yang komprehensif(lokasi, karakteristik, durasi,
cidera fisik dirasakan berkurang dengan frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi)
indikator : b. Observasi reaksi nonverbal dan
NOC : Tingkat Nyeri ketidaknyamanan
Indikator Awal Tujuan c. Monitor vital sign
Nyeri yang d. Gunakan teknik komunikasi terapetik untuk
2 5
dilaporkan mengetahui pengalaman nyeri pasien
Ekspresi e. Kontrol lingkungn yang mempengaruhi nyeri
2 5
nyeri wajah seperti suhu ruang, pencahayaan dan kebisingan
Mengeri f. Ajarkan teknik nonfarmakologis: nafas dalam,
2 5
nyit relaksasi, distraksi, kompres hangat atau dingin
Skala : g. Tingkatkan istirahat
1 : Berat Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
Kerusakan Tujuan : setelah dilakukan a. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
integritas tindakan keperaawatan selama 2 yang longgar
kulit x 8 jam diharapkan keluhan b. Hindari kerutan pada tempat tidur Jaga
berhubungan berkurang atau menghilang kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
dengan dengan kriteria hasil : c. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua
Faktor Indikator Awa Tuju jam sekali
mekanik l an d. Monitor kulit akan adanya kemerahan
(misalnya : Integritas kulit e. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah
alat yang yang baik bisa yang tertekan
dapat dipertahankan f. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
3 5
menimbulka (sensasi, g. Monitor status nutrisi pasien Memandikan
n luka, elastisitas, pasien dengan sabun dan air hangat Kaji
temperatur,
tekanan, hidrasi, lingkungan dan peralatan yang menyebabkan
restraint) pigmentasi) tekanan
Tidak ada h. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman
luka/lesi pada 3 5 luka, karakteristik,warna cairan, granulasi,
kulit jaringan nekrotik, tandatanda infeksi lokal, formasi
traktus
Menunjukka n
i. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
pemahaman
perawatan luka
dalam proses
j. Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP,
perbaikan kulit 3 5
vitamin
dan mencegah
k. Cegah kontaminasi feses dan urin
terjadinya
l. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
sedera berulang
m. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada
Skala :
luka
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

C. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
Senin 29 Juli
2019
Jam 14.30 I Mengkaji kondisi DS: Pasien mengatakan masih
pasien pusing
DO: pasien tampak kurang
rileks dan kurang tenang

14,15 II Memonitor bekas luka DS : Pasien mengatakan tidak


operasi ada rembesan
DO : Tidak terlihat rembesan
pada balutan luka

19.00 I Mengkaji nyeri secara


komprehensif DS : Pasien mengatakan nyeri
post operasi
DO:
P : Nyeri karena post operasi
Q : Seperti senut - senut
R : di bagian luka bekas
operasi
S : skala 4
T : hilang timbul

Selasa, 30 Juli
2019
Jam 07.30 I, II Memberikan terapi
injeksi DS: -
Ketorolac 3 gram DO:Pasien tampak
Cefriaxone 1 gram kooperative

08.00 I Mengkaji nyeri secara


komprehensif DS : Pasien mengatakan nyeri
berkurang
DO :
P: Nyeri post operasi
Q: Nyeri senat-senut
R : Nyeri pada jari manis
tangan kanan
S : Skala 3
T : Hilang timbul
09.15 II Melakukan perawatan
luka DS : -
DO:Pasien tampak
kooperativ, balutan luka telah
diganti dan tampak bersih

09.45 I,II Menonitor tanda-tanda


vital DS : Pasien kooperative saat
dilakukan pengecekan TTV
DO:
TD : 120/80 mmHg ,
S : 36,5 oC, N: 84 x/menit, RR
: 21 x/menit

10.30 II Mengajarkan pasien


cuci tangan yang benar DS: Pasien mengatakan masih
dan mengajarkan 6 mau untuk diajari
langkah cuci tangan DO: pasien tampak mengikuti
apa yang di ajarkan dan
mempraktekan sendiri

12.00 I Mengkaji nyeri secara


komprehensif DS : Pasien mengatakan nyeri
berkurang
DO :
P : Nyeri karena post operasi
Q : nyeri senat senut
R : di daerah post operasi
S : skala 3
T : nyeri hilang timbul
12.30 I,II Memonitor tanda tanda
vital DS : -
DO :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,6 C
N : 82 x/menit
RR : 21x/menit

13.00 II Memberitahu pasien


dan keluarga tentang DS : pasien mengatakan mau
tanda dan gejala infeksi untuk diajari
DO : pasien memahami
tentang tanda dan gejala
infeksi

D. EVALUASI
Dx Catatan Perkembangan Paraf
29
Juli
2019
I S : Pasien mengatakan nyeri
P :Nyeri akibat post operasi H1
Q :Nyeri seperti senat senut
R :Nyeri luka bagian jari manis tangan kanan
S : Skala 4
T : Hilang timbul
O : Wajah pasien nampak kurang rileks
A : Masalah nyeri tertasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Hasil

Nyeri yang 3
2 5
dilaporkan
Ekspresi 3
2 5
nyeri wajah
Mengeri 3
2 5
nyit
Skala :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan tindakan non farmakologi seperti nafas
dalam
- Berikan tindakan farmakologi berupa analgesik

II
S : Pasien mengatakan ada rembesan di daerah luka
O : Pasien tampak memperhatikan kebersihan balutan
luka operasi
A : masalah gangguan integu teratasi sebagian
Indikator Awal Tujua Hasil
n
Integritas kulit yang baik
bisa dipertahankan
(sensasi, elastisitas, 2 5 3

temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
Tidak ada luka/lesi pada 3
2 5
kulit
Menunjukka n
pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan 2 5 3

mencegah terjadinya
sedera berulang
Skala :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda infeksi
- Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka

Selasa
30 Juli
2019 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
I P :Nyeri akibat post operasi H2
Q :Nyeri seperti senat senut
R :Nyeri luka bagian jari manis tangan kanan
S : Skala 3
T : Hilang timbul
O : Wajah pasien nampak kurang rileks
A : Masalah nyeri tertasi sebagian
Indikator Awal Tujuan Hasil

Nyeri yang 4
2 5
dilaporkan
Ekspresi 4
2 5
nyeri wajah
Mengeri 4
2 5
nyit
Skala :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan tindakan non farmakologi seperti nafas
dalam
- Berikan tindakan farmakologi berupa analgesik

S : Pasien mengatakan ada rembesan di daerah luka


II
O : Mengganti balutan dengan baik
A : masalah gangguan integritas kuyulit teratasi
sebagian
Indikator Awal Tujua Hasil
n
Integritas kulit yang baik
bisa dipertahankan
(sensasi, elastisitas, 2 5 4

temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
Tidak ada luka/lesi pada 4
2 5
kulit
Menunjukka n
pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan 2 5 4

mencegah terjadinya
sedera berulang
Skala :
1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda infeksi
- Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka

Anda mungkin juga menyukai