E. Malaria, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari
genus Plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa Italia yaitu mal (buruk) dan area
(udara) atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa-rawa yang
mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai nama lain, seperti demam
roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura
dan paludisme. Penyakit ini dapat menular melalui infeksi paparan gigitan
nyamuk, penularan melalui ibu saat melahirkan. Adapun faktor resiko lingkungan
yang menjadi penyebab penyakit ini adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan fisik, seperti suhu, kelembapan, hujan, ketinggian, angin, sinar
matahati, arus air, kawat kasa, keadaan dinding, dan langit-langit rumah yang
dapat mencegah masuknya nyamuk.
2. Lingkungan biologi, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang berpengaruh pada
perkembangbiakan nyamuk malaria. Adanya tumbuhan bakau, lumut,
ganggang ditepi rawa yang dapat mempengaruhi kehidupan larva nyamuk
malaria karena menghalangi sinar matahari langsung sehingga tempat
perindukan nyamuk menjadi teduh dan juga melindungi serangan dari mahluk
hidup lainnya
3. Lingkungan sosial budaya, Sosial budaya juga berpengaruh terhadap kejadian
malaria seperti: kebiasaan keluar rumah sampai larut malam, dimana
vektornya bersifat eksofilik dan eksofagik akan memudahkan kontak dengan
nyamuk.
2. Jelaskan penyusunan rencana pencegahan masalah:
a. Penyusunan alternatif pemecahan masalah untuk intervensi kesling
Dalam menghadapi masalah lingkungan, ada dua pola alternatif yang dapat
digunakan, yaitu berorientasi pada masalah lingkungan yang timbul akibat
pembangunan sektoral (problem oriented) yang memiliki ciri:
1) Pengelolaan lingkungan merupakan bagian intergral dari sektor pembangunan
yang ada
2) Menekankan pada pengawasan sumber daya alam yang dianggap kritis dan
analisis dampak lingkungan dari proyek sektoral (AMDAL).
3) Bersifat segmental, temporal, dan parsial (ruag lingkup yang sempit)
4) Relatif murah dan mudah
5) Dan regionalisasi dalam wawasan nusantara akan tergantung pada sekor
pembangunan tertentu dimana integrasi antar wilyaha sering sulit ditemukan.
Selanjutnya menekankan pada pengaturan serta penataan lingkungan hidup secara
menyeluruh (programe oriented). Adapun ciri-ciri dari alternatif ini adalah:
1) Pengelolaan lingkungan memiliki tanggungjawab dan wewenang besar dalam
menentukan pengawasan lingkungan hidup sebagai proses pembangunan yang
dominnan
2) Menekankan pada pengaturan dan penataan lingkungan wilayah negara
menurut konsep kesatuan ekosistem
3) Bersifat menyeluruh, berkesinambungan dan meliputi kesatuan wilayah
ekosistem secara utuh
4) Pada mulanya memerlukan anggaran cukup besar, namun selanjutnya akan
berjalan mantap dengan biaya relatif murah
5) Regionalisasi dalam wawasan nusantara didasarkan pada konsep ekosistem
dimana banyak sektor akan mudah terintegrasi.
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil kegiatan Program Sanitasi Puskesmas Alasa pada tahun 2023,
didapatkan identifikasi permasalahan sebagai berikut :
NO KEGIATAN TARGET HASIL KESENJANGAN
1 Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 4.533 6.125 +1.592
2 Sarana Air Bersih yg memenuhi syarat kesehatan 4.514 6.184 +1.670
3 Jml Kepala Keluarga (KK) yg memiliki akses terhadap SAB 5.390 7.932 +2.542
4 Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) 3 3 0
Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) yg memenuhi syarat
5 3 3 0
kesehatan
6 Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar 6.511 7.596 +1.085
7 Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 6.276 7.596 +1.320
8 Pembinaan sarana Tempat-tempat umum 21 26 +5
9 Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 20 22 +2
10 Klinik sanitasi 390 0 -390
11 Jml klien yg sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yg diperlukan 390 0 -390
12 Jml Kepala Keluarga (KK) yg memiliki Akses terhadap jamban 6.338 7.369 +1.011
13 Jml Desa/Kelurahan yg sudah ODF (Open Defecation Free) 12 xx 0
14 Jumlah jamban Sehat 3.480 6.987 +3.477
15 Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 6 10 +4
2. Prioritas Masalah
Berdasarkan tabel di atas, maka urutan prioritas masalah adalah sebaga iberikut :
Material Metode
a.
Cakupan terhadap pengawasan Tempat-Tempat Umum masih kurang
KurangnyapengetahuanM
Masih kurangnya sistem Petugas merangkap
asyarakat dalam menjaga
pendelegasian tugas program lain
kebersihan lingkungan
terhadap petugas kes \
TTU
Belum terdanainya
program
Rendahnya pengetahuan Komitmenpetugaskurang SANITASI TEMPAT-TEMPAT
masyarakat tentang peran
pengawasan Tempat- UMUM KURANG SEHAT
Lingkungan dlm mata-
Tempat Umum
rantai Penularan Penyakit
Setelah masalah prioritas terpilih,maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis
dengan :Metode CARL :
SKOR
Masalah Hasil
Penyebab Masalah AlternatifPemecahanMasalah Ranking
Prioritas C A R L CxAxRxL
1 STBM 1. Pemicuan Untuk Masyarak 8 desa, @ Transport 2 Rp 1.200.000 Poster Petugas Masyarakat
STBM meningkatkan at 3x petugas @ leaflet Kesling mau dan
kesadaran setahun Rp 50.000 dan mampu untuk
BOK
masyarakat agar petugas tidak BAB
tidak BAB desa sembarangan
sembarangan
2 Pembinaan Pembinaan Agar Tempat- Pengelola 27 Transport Rp 1.350.000 Cheklist Petugas 75 % jumlah
TTU TTU tempat Umum TTU Sekolah, petugas @ pembinaan Kesehat TTU
(Tempat- (Sekolah) 1xsetahu Rp 50.000 Kantin an desa memenuhi
BOK
Tempat memenuhi syarat n Sekolah syarat
Umum) kesehatan kesehatan
Sekolah
3 Pembinaan Pembinaan Agar Tempat- Pengelola 2 Pasar x Transport Rp. 100.000,- Cheklist Petugas 75 % jumlah
TTU TTU tempat Umum TTU 1 kg petugas @ pembinaan Kesehat TTU
(Tempat- (Pasar) memenuhi setahun Rp 50.000 Pasar an desa memenuhi
BOK
Tempat syarat kesehatan syarat
Umum) kesehatan
Pasar
Pengadaan adanya media semua 1000 SAB,1x pembu Rp1.000.000 bekerjasama bekerjas Form BOK
form untukpelaksanaan SAB setahun atan denganpihak amaden Inspeksisanitas
inspeksisanita IS form ke 3 ganpiha i SAB
si SAB IS SAB kke 3 terpenuhi
@ Rp
1.000
Pengambilan Mengetahui Masyarak 10 x desa x 2 transp RP. Botol Sampel Petugas SAB bebas colli
Sample Air kondisi at sampel ortpet 1.000.000 Kesling
bakteorologis air di ugasRp Puskes
Masyarakat secara . mas BOK
sampling 50.000
,-
Pengiriman Mengetahui Masyarak 10 Desa x 2 transp Rp. 300.000,- Botol Sampel Petugas SAB bebas colli
sample air kondisi at keg ort kesehat
kelabkesdaBo bakteorologis air di petuga anDesa
jonegoro Masyarakat secara sRp. BOK
sampling 150.00
0 ,-