Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

Ilmu Kesehatan Lingkungan (IKL=Kesling) :


Ilmu yang mempelajari interaksi antara
faktor kesehatan dengan faktor lingkungan

- Ekologi
- Pencemarang lingkungan
- Dasar-dasar Pengelolaan lingkungan
- AMDAL
Usaha kesehatan
Peningkatan (Promotif)
Pencegahan (Prefentif)
Penyembuhan (Kuratif)
Pemulihan (Rehabilitatif)
Usaha kesehatan
 Peningkatan (Promotif)
 Pencegahan (Prefentif) Bersifat menyeluruh,
terpadu dan
 Penyembuhan (Kuratif) berkesinambungan
 Pemulihan (Rehabilitatif)

Faktor yang mempengaruhi Usaha Kesehatan :


 Faktor lingkungan fisik, kimia
 Lingkungan Biologik
 Lingkungan Sosial – Ekonomi – Budaya yang bersifat
dinamis dan komplek
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
 PENGERTIAN SEHAT DAN SAKIT
 “Health is defined as a state of complete physical, mental,
and social wellbeing and not merely the absence of disease
or infirmity” (WHO).
 Menurut UU No. 9 Th 1960, tentang pokok-pokok
kesehatan RI, Bab 1, pasal 2 didefinisikan sbb:
 “ Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan,
rohani (mental), dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas
dari penyakit, cacat, dan kelemahan”.

 “ Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan


sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial ekonomis” (UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan Bab 1 pasal 1).
 Anggota masyarakat yg sehat
termasuk dl “model keadaan yg paling
baik” (high level wellness model).

 Dalam model berorientasi pada


menyehatkan yg sakit, sedangkan
konsep “keadaan baik“ berorientasi
terutama utk meningkatkan keadaan
yg sudah baik.
Konsep keadaan baik ini berfokus pada
unsur-unsur sbb :

 1. Physical activity (kegiatan badaniah)


 2. Nutritional awareness (kesadaran gizi)
 3. Stress management (Pengelolaan tekanan)
 4. Self responsibiluty (tanggung jawab mandiri)
Keadaan “sakit” mrpk akibat dari kesalahan adaptasi
lingkungan / maladaptation dan reaksi antara manusia
dan sumber-sumber penyakit.

 Sakit sering dipakai utk menilai tingkat kesehatan suatu


masyarakat, melalui pengukuran nilai unsur tubuh :

 - berat badan -frekuensi pernafasan


 - tekanan darah -pemeriksaan cairan tubuh, dll.

 SEJARAH ALAMIAH DARI PENYAKIT


 Jika tingkat kesakitan di suatu populasi penduduk diketahui, mk
perlu membedakan antara populasi yg mempunyai & tdk memp
penyakit yg spesifik. Penyakit menahun memp sejarah alamiah
penyakit ( Natural history of disease ) yg menarik.


 Natural history of disease dpt dipakai
suatu cara dl usaha pencegahan
ataupun pengontrolan dari penyakit
tersebut, tingkatannya adalah :

 1.Stage of susceptibility (tingkat kepekaan)


 2.Stage of presymptomatic disease
(tingkah sebelum sakit)
 3. Stage of clinical disease (tingkat sakit
secara klinis)
 4. Stage of disability (tingkat kecacatan )
1. Stage of Susceptibility
Penyakit belum nampak, ttp telah ada suatu hub. antara
Host (induk semang), Agent (penyebeb penyakit) dan
Environment (lingkungan). Adanya interaksi 3 faktor
tsb akan menimbulkan suatu faktor resiko (risk factor)

 Contoh : Seseorang (host) yg sangat capai


disertai dengan konsumsi alkohol yg berlebihan
(agent), mk akan memudahkan menderita (risk
factor) penyebab infeksi saluran nafas
(pneumonia).

 Seseorang berbadan gemuk dengan kolesterol


dan tekanan darah yg tinggi disertai perokok
berat, mk orang tsb akan mempunyai risiko
mendapat serangan penyakit jantung koroner.
1. Stage of Susceptibility

Host

Agen Environment

Risk faktor
 Faktor risiko pd Stage of suceptibility
dpt dipengaruhi al :
 - umur seseorang
 - jenis kelamin
 - gaya hidup seseorang (life style)
 - keadaan budaya.
2. Stage of Clinical Disease

 Penyakit belum tampak. Adanya faktor


kepekaan dan interaksi antara host, agent
dan environment akan timbul dan mulai
tampak adanya perubahan-perubahan secara
patologis.

 Perubahan ini masih berada di bawah garis


clinical horizon, yaitu grs perbatasan antara
keadaan penyakit yg sudah jelas tanda-
tandanya (secara klinis) dan terjadinya
perubahan secara patologis. (phatologia, ilmu
penyakit/pengetahuan tentang perubahan-
perubahan keadaan badan dan faal anggota-
anggota badan karena akibat penyakit).
 Contoh : Perubahan atherosklerotik
(pembuluh nadi mengeras) pada
pembuluh darah koroner, sebelum ada
tanda-tanda stroke (mati mendadak).
3. Stage of Clinical Disease

 Terjadinya perubahan secara anatomis dan fungsional.


Adanya perubahan tersebut akan menimbulkan gejala dan
tanda-tanda dari suatu penyakit. Pada tingkat sakit secara
klinis ini suatu penyakit dapat diklasifikasi. Misalnya
berdasarkan lokasi, gambaran histologis serta
(psychososial).

4. Stage of Disability

 Ada penyakit yg dapat sembuh dg sendirinya tanpa


diberikan suatu pengobatan. Ada pula penyakit yg tetap
berlangsung sampai lama walaupun sudah mengalami
pengobatan dan dalam hal ini dpt menimbulkan kerusakan
pd bg tubuh dan akan memberikan kecacatan. Risiko dari
keadaan tersebut adalah makin lamanya proses penyakit
tsb yg bisa menimulkan cacat pada bagian tubuh tertentu.
 Contoh : Penyakit virus tertentu (campak)
dapat sembuh dg sendirinya. Akan tetapi
jika kondisi penderita amat jelek dan
tanpa pengobatan, dapat menimbulkan
koplikasi radang otak.

 (Cacat : berkurangnya aktivitas seseorang


scr sementara ataupun jangka panjang sbg
akibat terserang oleh penyakit akut atau
kronis).
PENCEGAHAN PENYAKIT

 Pencegahan adalah mengadakan inhibisi


perkembangan suatu penyakit sebelum
penyakit tersebut terjadi.
- Murah
- Tidak dapat dipisahkan dr kondisi lingkungan
dan sejarah terjadinya penyakit.
- Mengadakan deteksi dan intervensi pada
penyebab dan faktor risiko dari penyakit.
Tingkat dari pencegahan penyakit adalah :

1. Primary prevention
(Dilakukan pada fase kepekaan dari sejarah alami suatu
penyakit).

Terdiri dari 2 katagori yaitu :


a. Peningkatan kesehatan (Health promotion) :
- perbaikan gizi masyarakat
- perbaikan kondisi rumah dan rekreasi
- pendidikan kesehatan (pend. Seks dan sanitasi)
b. Pencegahan spesifik (Spesific protection) :
- Imunisasi
- pencegahan kecelakaan
- pengaturan makanan (diet) dan olah raga
- penjernihan air minum
Dalam pelaksanaannya pencegahan primer dipengaruhi oleh sikap individu
dan lingkungan.
2. Secondary prevention
( dilakukan pada fase preklinik dan klinik ) :

a. Penemuan/deteksi scr dini ( Early detection )


- penemuan kanker secara dini ( insitu )
- penemuan kasus penyakit kencing manis scr dini

b. Pengobatan penyakit secara dini


Agar penyakit tidak berkembang lebih lanjut perlu dilakukan
pengobatan scr dini ( pengobatan penyakit selagi belum parah ).

3. Tertiary prevention
(dilakukan pd fase penyakit yg sudah lanjut atau fase kecacatan ).
a. Membatasi kecacatan (Disability limitation )
b. Rehabilitasi ( Rehabilitation )
LINGKUNGAN HIDUP, EKOLOGI & EKOSISTEM
PENDEKATAN EKOSISTEM

 EKOSISTEM :
 Tatanan unsur lingkungan hidup yg mrp kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup
( UU.RI. No 23 tahun 1997 ).
 - Ecosystem ( Ecological system ) = Sistem Ekologi
 - Terdiri atas komponen-komponen ekologi
 Contoh : Ekosistem Waduk komponen sistem tsb
terdiri atas :
Ekologi Ikan, Ekologi Udang, Ekologi Lumut, Ekologi
Plankton dsb.

LINGKUNGAN HIDUP :
Kesatuan ruang dg semua benda daya keadaan dan makhluk hidup
termasuk didalamnya manusia dan prilakunga mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya ( UU.RI. No.4 th 1982 ).
 PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP :
 Adalah upaya terpadu utk melestarikan fungsi LH yg meliputi
kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian LH.
 PERUSAKAN LH ;
 Adl tindakan yg menimbulkan perubahan lansung atau tdk
langsung thd sifat fisik dan atau hayati yg mengakibatkan LH
tdk berfungsi lagi dl menunjang pembangunan berkelanjutan.
 SUMBER DAYA :
 Adl unsur LH yg ta. Sumberdaya manusia (SDM) Sumber Daya
Hayati (SDH). SUMBER Daya Alam nonhayati atau fisik (SDF)
DAN Sumber Daya Buatan (SDB).(Anonimus,1997).
Kompleksitas dan Ekosistem :
- saat ini dl keadaan frustasi, baik pemahamannya maupun
pelaksanaannya di banyak bidang
- ada kerisauan jika keanekaragaman spesies berinteraksi dg
variabel fisik dan kimia

 Keterbatasan, kesenjangan dan ketidaksinambungan


ada pada ekologi, Contoh komunitas plankton di
sebuah danau dpt didominasi oleh hubungan antara
satu set spesies dl satu tahun dan satu set yg lain di
tahun berikutnya. Akhirnya, ekosistem mrp suatu yg
terbuka dg aliran energi dan siklus materi.
LINGKUNGAN AIR ( Hidrosfer )

 Pengaruh air terhadap Kesehatan :


 Pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayahgunaan air
yang dapat meningkatkan atau menurunkan kesejahteraan
dan kesehatan masyarakat :
 Contoh :
- Meningkatkan Air utk pembangkit tenag listrik, industri,
perikanan, irigasi, pertanian, rekreasi, dll
- Menurunkan Pengotoran badan-badan air dg zat-
zat kimia yg dpt menurunkan kadar oksigen terlarut, zat-zat
kimia tdk beracun yg sukar diuraikan scr alamiah
menyebabkan masalah khusus :estitika, kekeruhan
karena adanya zat-zat tersuspensi.
Zat-zat Pengikat oksigen kebanyakan
adalah zat kimia organik sebagai sumber energi
dan dibutuhkan untuk pertumbuhannya.
 Diuraikan dalam proses metabolisme mikroba

 Terbentuk snyw sederhana dan akhirnya menjadi zat-zat


anorganik dan gas
 (reaksi ini membutuhkan zat oksigen terlarut = sbg zat-zat yg
menimbulkan demand oxigen (BOD = Biochemical oxygen
demand)

 Oksigen terlarut di dpt karena proses transfer dari


atm ke air, dan transfer
lewat fotosintesa algae dan lain
tumbuhan berwarna.

 Kualitas badan air dipengaruhi oleh lancar-tidaknya transfer


oksigen dari udara ke air.
Ikan yang sensitif akan mati pd kadar oksigen
kurang dari 3 – 5 mg/I
BOD semakin tinggi, Ikan terancam scr progresif

kematian total

 Habisnya oksigen terlarut

 Tbh org. anaerob ( hasil metabolisme yg menyebabkan bau )

 Untuk mengetahui tingkat kualitas air dapat dipergunakan


bioindikator ( adl org yg memberi petunjuk ttg lokasi status dan kualitas
lingkungan ).
Bioindikator ekosistem perairan
Air bersih Air tercemar
Bakteri Fe : Sphaerotilus
Jamur : Leptomitus

 Algae : Cladocera, Ulthrix Chlorella, Chlamydomonas,


Navicula Oscillatoria, Phormidium,
 Stigeoclonium
 Protozoa : Trachelomonas Carchesium, Colpidium
 Annelida : Tubifex, Limnodrilus
 Hirudinea : Helobdela
 Insekta :
 Plecoptera, Negaloptera Culex, Chironomus, Tubifera
 Ephemeroptera, Elmidae
 Gastropada : Physa integra
 Bivalvia : Unioidae Bivalvia : Sphaerium
 Ikan :
 Etheostoma, Notropis, Chrosomus Cyprinus carpio
 ( Mackenthum 1969 dalam Tandjung 1992b )
 Ikan sbg Bioindikator Kualitas Lingkungan Perairan
Pencemaran perairan menyebabkan kerusakan organ dan
penurunan berat ikan. Menurut Lucky (1981), Nutrition
Value Coeficient (NVC) atau Status Nutrisi Ikan, adalah
berat ikan dalam gram dikalikan 100 dibagi panjang ikan
dalam sentimeter pangkat 3.
Nilai NVC 1,7 atau lebih berarti status nutrisi ikan baik

 Korelasi antara angka status nutrisi ikan (NVC) dg tingkat


pencemaran perairan.
 NO NVC Tingkat Pencemaran
 1 1,70 Tidak ada, air bersih
 2 1,30 – 1,69 Terkontaminasi
 3 0,90 – 1,29 Tercemar ringan
 4 0,50 – 0,89 Tercemar sedang
 5 0,49 Tercemar berat
Insang adalah organ Organ sasaran Utama
Pencemaran Perairan Tingkat kerusakan
struktur mikroanatomi atau histopatologi adalah
indikator untuk pencemaran perairan

 Tingkat Struktur mikroanatomi insang Tingkat Penemaran


 0 Mikroanatomi normal Air bersih
 1 Edema pada sel epitelium lamella Air terkontaminasi
 branchiales
 2 Hiperplasia pada satu basis lamella Tercemar ringan
 branchiales
 3 Hiperplasia pd 2 lamellae branchiales Tercemar sedang
 4 Hampir semua lamellae branchiales Tercemar agak berat
 mengalami hiperplasia
 5 Semua lamellae branchiales dan Tercemar sangat berat
 filamen kehilangan struktur
Material tersuspensi
Menyebabkan kualitas perairan terpengaruh :
- kekeruhan
- mengurangi cahaya yang masuk ke dalam air

 manfaat air dapat berkurang, dan organisme yg butuh


cahaya akan mati terganggunya ekosistem
akuatik.
 - pendangkalan
 - mengganggu kehidupan organisme akuatik
 PENGARUH LANGSUNG
 Pengaruh langsung thd kesehatan tgt pd
kualitas air, dan krn air berfungsi sbg penyalur atau
penyebar penyebab penyakit atau sbg sarang insekta
penyebar penyakit
Sumber-Sumber Pengotor Air

 Sumber Alamiah Udara


 Mineral terlarut
 Tumbuhan/hewan busuk
 Tumbuhan Air
 Air hujan
 Sumber Pertanian Erosi, kotoran hewan, Pupuk,
Pestisida, Air Irigasi
 Air Buangan Pemukiman, Industri, Air hujan
kota, Kapal/Perahu, Pengolahan
limbah
 Waduk Lumpur
 Tumbuhan akuatik
 Lain-lain Industri kontruksi, Pertambangan, Air
tanah, Sampah
Zat-zat Pengotor Air yg Langsung mempengaruhi
Kesehatan :
- Zat-zat yang persisten
- Zat radio aktif
- Penyebab penyakit
 1. Zat-zat Persisten :
 Zat kimia terurai memanfaatkan oksigen terlarut,
tidak dpt diuraikan utk jangka waktu lama dl kondisi
perairan yg normal.
 Contoh :
 - Detergen yg terbuat dr alkil sulfonat yg tdk linier.
 - DDT ( Dichloro- Diphenyl – Trichloroetan )
 Akumulasi DDT terdapat tdk hanya pada ikan
dan hewan, ttp juga pd manusia
2. Zat Radio Aktif
Di jumlah yg banyak akan menimbulkan efek thd
kesehatan. Jumlah sedikit menimbulkan masalah
jika terjadi biomagnifikasi di dl organisme akuatik. (
peran dl rantai makanan ).

3. Penyebab Penyakit
a. penyebab hidup (penyakit menular)
b. penyebab tdk hidup (penyakit tdk menular)

Peran Air dl terjadinya penyakit menular :


- air sbg penyebar mikroba patogen
- air sbg sarang insekta penyebar penyakit
- jumlah air tdk mencukupi
- air sbg sarang hospes sementara penyakit.
Penyakit menular disebarkan oleh air
langsung sbg penyakit
bawaan air ( Water borne diseases )

 Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agentnya


 Agent Penyakit
 Virus :
 Rotavirus, Diare pada anak
 V. hepatitis A, Hepatitis A
 V. poliomyelitis Polio (myelitis antarior acuta )
 Bakteri :
 Vibrio cholerae Cholera
 Escherichia coli Diare/Disentrie
 Enteropatogenik
 Salmonella typhy Thypus abdominalis
 Salminella paratyphy Paratyphus
 Shigella dysenteriae Dysenterie
 Protozoa :
 Entamoeba histolytica Dysentrie amoeba
 Balantidia coli Balantidiasis
Giardia lamblia Giardiasis
Metazoa :
Ascaris lumbricoides Clonorchiasis

Anda mungkin juga menyukai