Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DASAR

EPIDEMILOGI
Host, Agent and Environment Model
• Berbeda dengan pendekatan medic yang memfokuskan pada satu
individu, maka konsep epidimologi mempelajari satu kelompok
penduduk dan berupaya memberikan informasi yang mewakili
kelompk penduduk tersebut.
• Terdapat 3(tiga) komponen yang selalu menjadi pokok pembahasan
dalam pendekatan epdemiologi untuk mempelajari terjadinya suatu
penyakit atau masalah kesehatan pada sekelompok penduduk yaitu
“host” atau pejamu, environment” atu lingkungan dan “agent” atau
penyalur/penyebab. Interaksi antara ketiga komponen tersebut harus
seimbang. Bila terjadi gangguan keseimbangan, maka timbul penyakit
atau masalah kesehatan pada kelompok tersebut.
• Karakteristik dari masing-masing komponen tersebut mempunyai
peranan dalam menentukan cara pencegahan dan penanggulangan
jika terjadi gangguan keseimbangan yang menyebabkan sakit.
1. Faktor Penyebab (Agent)
• Penyebab (agent) suatu penyakit adalah semua unsur atau elemen
hidup maupun tak hidup yang kehadirannya atau ketidak hadirannya,
bila diikuti dengan kontak yang efektif terhadap manusia yang rentan
dalam keadaan yang memungkinkan, akan menjadi stimuli untuk
menginisiasi atau memudahkan terjadinya suatu proses penyakit
biologis, kimia, nutrisi, mekanik dan agent fisik.
Penyebab agen biologi
• Protozoa
• Metozoa
• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Riketsia
Penyebab agen kimia
• Antara lain: pestisida, food additive, obat-obatan, limbah industri. Selain
itu ada juga zat-zat yang diproduksi oleh tubuh sebagi akibat dari suatu
penyakit misalnya pada penyakit diabetes asidosis, uremia.
Cara transmisi dari agent kimia tersebut sehungga dapat menimbulkan
gangguan yaitu:
• Inhalasi: terdiri dari zat kimia yang berupa gas (misalnya karbon
monoksida), uap (misalnya bensin), debu mineral (misalnya asbestos),
partikel di udara (misalnya zat-zat allergen)
• Ditelan: (misalnya: minuman keras/alkohol, obat-obatan, kontaminasi
makanan, seperti pada keracunan logam dan lain-lain.
• Melalui kulit: misalnya keracunan pada pemakaian kosmetika, atau pada
keracunan yang disebabkan oleh racun tumbuh-tumbuhan atau binatang.
• 
Agen nutrisi
Adalah kelebihan atau kekurangan karbohidrat, lemak, protein,
mivataimn, mineral dan air, yang dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan yang mengakibatkan timbulnya penyakit.
Penyebab mekanik

Antara lain friksi yang kronik, dan lain-lain kekuatan mekanik yang
dapat mengakibatkan misalnya dislokasi, atau patah tulang dan lain
sebaginya.
Penyebab fisik
Antara lain: radiasi, ionisasi, suhu udara, kelembaban, intensitas suara,
getaran, panas, terang cahaya.
2. Faktor Penjamu
Faktor penjamu mempunyai karakteristik yang luas antara lain : usia,
jenis kelamin, ras, sosial ekonomi, status perkawinan, riwayat penyakit,
cara hidup, hereditas, nutrisi dan imunitas. Faktor- faktor tersebut
dapat mempengaruhi kondisi host terhadap pertama : risiko terpapar
sumber infeksi dan kedua : kerentanan dan resistensi dari manusia
terhadap suatu infeksi atau penyakit.
3. Faktor Lingkungan
A) Lingkungan Fisik
1) Kondisi udara, musim, cuaca, dapat mempengaruhi kerentanan seseorang
terhadap penyakit tertentu :
•Faktor ketinggian dari permukaan laut (altitude) berpengaruh terhadap mereka
yang menderita penyakit jantung.
•Kelembaban udara yang sangat rendah dapat mempengaruhi selaput lender
hidung dan telinga sehingga lebih rentan/peka terhadap penyakit infeksi seperti
influenza.
•Udara panas memungkinkan orang berpakaian tipis dan sesedikit mungkin,
sehingga memudahkan tergigit serangga dan mengakibatkan orang terjadi sakit.
 
2) Kondisi geografi dan geologi
•Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan seseorang baik langsung maupun
tidak, seperti struktur tanah, air terkandung logam – logam berat, dan lain
sebagainya.
Con’t
B) Causality
Causality (Hubungan sebab dan akibat). Kausalitas mengacu pada
hubungan antara sebab dan penyebabnya efek. Tujuan dari studi
epidemiologi adalah untuk tutup hubungan kausal untuk memahami
mengapa kondisi mengembangkan dan menawarkan pencegahan dan
perlindungan yang efektif. Sebagai pengetahuan ilmiah tentang
kesehatan dan penyakit telah berkembang, epidemiologi telah
mengubah pandangannya tentang kausalitas. Bagian berikut
membahas beberapa perubahan dalam pemikiran itu dimulai pada
tahun 1960 dan terus disempurnakan hingga hari ini.
Con’t
Rantai Penyebab
C) Immunity
• Imunitas merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing
secara molekuler maupun seluler. Immunitas berasal dari kata latin
yaitu immunitas. Secara umum sistem kekebalan tubuh atau sistem
imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga
tidak mudah terkena penyakit (Rantam, 2003). Imunitas Faktor
imunitas sangat berpengaruh dalam timbulnya suatu penyakit.
Berdasarkan cara didapatnya, ada beberapa golongan imunitas
D) Risk
• Risk (Risiko) untuk menentukan kemungkinan bahwa suatu penyakit
atau masalah kesehatan akan terjadi, ahli epidemiologi prihatin
dengan risiko, atau kemungkinan bahwa suatu penyakit atau kondisi
kesehatan yang tidak baik akan terjadi mengembangkan. Untuk setiap
kelompok orang tertentu, risiko berkembang masalah kesehatan
secara langsung dipengaruhi oleh biologi, lingkungan, gaya hidup, dan
sistem perawatan kesehatan (Dever, 1984; Lalonde, 1974).
e) Natural History of a disease or Health
Condition
Setiap penyakit atau kondisi kesehatan mengikuti perkembangan yang
diketahui sebagai sejarah alaminya; ini mengacu pada peristiwa yang
terjadi sebelumnya perkembangannya, selama prosesnya, dan selama
kesimpulannya. Proses ini melibatkan interaksi di antara yang rentan
tuan rumah (host), agen penyebab (agent), dan lingkungan
(environment) (Valanis, 1999). Perkembangan alami penyakit terjadi
pada empat tahapan karena mempengaruhi populasi — dua tahap
yang disebut sebagai prepathogenesis (sebelum deteksi penyakit atau
kondisi) dan dua disebut sebagai patogenesis (sementara penyakit atau
kondisi hadir). Empat tahap (Valanis, 1999) adalah kerentanan,
adaptasi, atogenesis awal, dan klinis penyakit
• Tahap pertama adalah kerentanan. Selama keadaan ini, penyakit
tidak ada dan individu belum terpapar. Namun, faktor host dan
lingkungan sangat mungkin memengaruhi kerentanan orang terhadap
agen penyebab dan menyebabkan perkembangan penyakit. Misalnya,
mahasiswa dengan kebiasaan makan yang buruk dan kelelahan
karena kurang tidur selama ujian akhir memunculkan faktor risiko
yang mempromosikan terjadinya flu biasa. “Jika terpapar agen terjadi
saat ini, respons akan terjadi. Tanggapan awal mencerminkan respon
adaptasi normal dari sel atau sistem fungsional (misalnya, sistem
kekebalan tubuh).
• Tahap paparan terjadi ketika individu telah terkena penyakit tetapi
tidak bergejala. Ini diikuti oleh masa inkubasi, di mana organisme
berkembang biak ke nomor yang cukup untuk menghasilkan reaksi
host dan klinis gejala. Anak-anak yang rentan yang terpapar cacar air
(varicella) tetapi belum menunjukkan tanda-tanda demam atau lesi
berada di tahap ini. Untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi
agen, masa inkubasi relatif singkat, jam untuk bulan. Dalam kondisi
lain yang disebabkan oleh agen tidak menular, waktu dari paparan
timbulnya gejala, yang dikenal sebagai periode induksi atau periode
laten, seringkali bertahun-tahun hingga beberapa dekade.
• Pada tahap penyakit klinis, yang termasuk puncaknya tahap,
penyakit atau kondisi kesehatan menyebabkan cukup perubahan
anatomis atau fungsional untuk menghasilkan dikenali. Tanda dan
gejala. Keparahan penyakit dapat bervariasi dari ringan hingga parah.
Penyakit ini dapat diakhiri dengan kembali ke kesehatan, dalam
bentuk residual atau kronis dari penyakit dengan beberapa
penonaktifan keterbatasan, atau kematian. Ini juga bisa disebut
tingkat lanjut stadium penyakit, karena penyakit atau kondisi telah
selesai jalannya.
Masalah Kesehatan Masyarakat yang Sering
terjadi
Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan
penduduk yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-
sungguh dari semua pihak antara lain: anemia pada ibu hamil,
kekurangan kalori dan protein pada bayi dan anak-anak, terutama di
daerah endemic, kekurangan vitamin A pada anak, anemia pada
kelompok mahasiswa, anak-anak usia sekolah, serta bagaimana
mempertahankan dan meningkatkan cakupan imunisasi. Permasalahan
tersebut harus ditangani secara sungguh-sungguh karena dampaknya
akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia
Indonesia di masa yang akan datang.
Peranan Epidemiologi Dalam Pemecahan
Masalah Kesehatan Masyarakat
Dari kata kunci epidemiologi yang sudah diterangkan pada poin A,
dapat kita simpulkan bahwa dalam pemecehan masalah kesehatan
masyarakat,kunci kata epidemiologi di atas tadi dapt kita aplikasikan.
Sebagai contoh misalkan dalam penanganan kasus demam berdarah.
Untuk menangani kasus demam berdarah,pertama kali kita harus
menemukan dahulu masalah ini secara pasti,bahwa di desa X terdapat
sekelompok orang menderita demam berdarah. Setelah itu,kita hitung
berapa banyak masyarakat yang terkena penyakit demam berdarah ini.

Anda mungkin juga menyukai