Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci
tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes RI,
2004). Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyediaan air
minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor
penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer
dan keselamatan lingkungan kerja.
Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau mengendalikan faktor – faktor lingkungan fisik yang berhubungan
dengan rantai penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya
pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai
penularan penyakit. Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi lingkungan dan
kesehatan lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua faktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-hal yang
mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya
(Adisasmito, 2006).[1]
Sanitasi Lingkungan
Menurut Entjang (2000) sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik,
biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, yang mana
lingkungan berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki
atau dihilangkan.[2]
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo,
2003). Sanitasi lingkungan dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang
mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup:
(1) pasokan air yang bersih dan aman;
(2) pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industri
(3) perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia;
(4) udara yang bersih dan aman
(5) rumah yang bersih dan aman.
Pada prinsipnya usaha sanitasi bertujuan untuk menghilangkan sumber – sumber
makanan (Food Presences), tempat perkembangbiakan (Breeding Places) yang sangat
dibutuhkan vector dan binatang pengganggu. Sanitasi lingkungan smerupakan upaya
pengendalian terhadap faktor – faktor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh
buruk terhadap kesehatan atau upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk mencuci
tangan dalam memelihara dan melindungi kebersihan tangan, menyediakan tempat
sampah untuk membuang sampah dalam memelihara kebersihan lingkungan,
membangun jamban untuk tempat membuang kotoran dalam memelihara kebersihan
lingkungan dan menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan dalam upaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.[3]
Dari definisi tersebut, tampak bahwa sanitasi lingkungan ditujukan untuk memenuhi
persyaratan lingkungan yang sehat dan nyaman. Lingkungan yang sanitasinya buruk
dapat menjadi sumber berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Pada akhirnya jika kesehatan terganggu, maka kesejahteraannya juga akan berkurang.
Karena itu, upaya sanitasi lingkungan menjadi bagian penting dalam meningkatkan
kesejahteraan.[4]
Pemetaan Sanitasi
Adalah langkah pertama untuk memperbaiki sanitasi di seluruh kota. Kegiatan ini
melibatkan identifikasi situasi pelayanan air dan sanitasi sekarang, sumber polusi, serta
pertimbangan teknis dan sosial lain. Hal ini akan membantu pengambil keputusan untuk
menetapkan prioritas program sanitasi jangka pendek hingga menengah.
Aspek sanitasi lingkungan sangat luas hampir mencakup sebagian besar kehidupan
manusia. Secara umum definisi sanitasi menurut WHO adalah tindakan pencegahan
penyakit dengan memutus atau mengendalikan faktor lingkungan yang menjadi mata rantai
penularan penyakit ( AR. Soemini, 1999 ), sedangkan yang dimaksut lingkungan adalah
sesuatu yang ada disekitar, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun
abstrak termaksut sesama manusia serta suasana yang terbentuk karena terjadinya
interaksi diantara elemen – elemen di alam tersebut ( Slamet, 1994 dalam Mahyuddin,
2004 ).
Definisi mengenai sanitasi lingkungan telah dijabarkan oleh beberapa ahli secara terpisah
dengan landasan yang sama, seperti:
Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang
mempengaruhi kesehatan manusia, sehingga lingkungan yang berguna ditingkatkan dan
diperbanyak sedangkan yang merugikan diprbaiki atau dihilangkan. ( Entjang, 2000 )
Menurut WHO sanitasi lingkungan didefinisikan sebagai usaha mengendalikan dari semua
faktor – faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin atau dapat menimbulkan hal – hal
yang merigikan bagi perkembangan fisik kesehatan dan daya tahan hidup manusia ( Daud,
2000).
Menurut Edward Scoot Hopkins ( 1983 ) sanitasi lingkungan adalah pengawasaan terhadap
faktor – faktor lingkungan yang memberi pengaruh terhadap keshatan manusia.
( Mortalitas ) , angka kematian orang sakit ( Morbiditas ) yang tinggi serta seringnya terjadi
epidemi, terdapat ditempat – tempat hygenis dan sanitasi lingkungan yang buruk, yaitu
ditempat – tempat banyak terdapat lalat, nyamuk, pembuangan kotoran, air rumah tangga
yang buruk dan perumahan yang terlalu sesak dan keadaan sosial ekonomi yang jelek.
Ternyata pula bahwa bahwa di tempat – tempat yang hygenis dan sanitasi lingkungan
diperbaiki, mortalitas, morbiditas menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya.
Jika diteliti pengaruh lingkungan terhadap kesehatan manusia, maka akibat yang
dimunculkan secara umum dapat dibedakan atas dua masalah, Asrul Aswar, 1995 dalam
Mulyaddi, 2005 ) yaitu:
1. Akibat atau masalah yang ditimbulkan segera terjadi, artinya begitu foktor
lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut hadir atau tidak dalam kehidupan maka
akan timbullah penyakit.
2. Akibat atau masalah yang ditimbulkan secara lambat laun, artinya terdapat tenggang
waktu antara hadir atau tidak hadirnya fakto lingkungan yang tidak menguntungkan
dengan munculnya penyakit.
Sedangkan peranan faktor lingkungan dalam menimbulkan penyakit dapat dibedakan atas
empat macam:
C. Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar
hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang
lainnya.
3. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the
environmental factor which from links in the chain of tansmission.
5. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang
mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi
adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara
dan juga melindungi diri agar tetap sehat.