Anda di halaman 1dari 6

Sanitasi 

adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud


mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis
dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri
dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik
(cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan
buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi
teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana
(contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi (contohnya membasuh
tangan dengan sabun).
https://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi

Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci
tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes RI,
2004). Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyediaan air
minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor
penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer
dan keselamatan lingkungan kerja.
Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan
mengurangi atau mengendalikan faktor – faktor lingkungan fisik yang berhubungan
dengan rantai penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya
pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai
penularan penyakit. Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi lingkungan dan
kesehatan lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua faktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-hal yang
mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya
(Adisasmito, 2006).[1]

Sanitasi Lingkungan
Menurut Entjang (2000) sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik,
biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, yang mana
lingkungan berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki
atau dihilangkan.[2] 
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo,
2003). Sanitasi lingkungan dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang
mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup:
(1) pasokan air yang bersih dan aman;
(2) pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industri
(3) perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia;
(4) udara yang bersih dan aman
(5) rumah yang bersih dan aman.
Pada prinsipnya usaha sanitasi bertujuan untuk menghilangkan sumber – sumber
makanan (Food Presences), tempat perkembangbiakan (Breeding Places) yang sangat
dibutuhkan vector dan binatang pengganggu. Sanitasi lingkungan smerupakan upaya
pengendalian terhadap faktor – faktor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh
buruk terhadap kesehatan atau upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk mencuci
tangan dalam memelihara dan melindungi kebersihan tangan, menyediakan tempat
sampah untuk membuang sampah dalam memelihara kebersihan lingkungan,
membangun jamban untuk tempat membuang kotoran dalam memelihara kebersihan
lingkungan dan menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan dalam upaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.[3]
Dari definisi tersebut, tampak bahwa sanitasi lingkungan ditujukan untuk memenuhi
persyaratan lingkungan yang sehat dan nyaman. Lingkungan yang sanitasinya buruk
dapat menjadi sumber berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Pada akhirnya jika kesehatan terganggu, maka kesejahteraannya juga akan berkurang.
Karena itu, upaya sanitasi lingkungan menjadi bagian penting dalam meningkatkan
kesejahteraan.[4]

Upaya Mengatasi Sanitasi Lingkungan


Saat ini, 70% dari rumah di kota menggunakan septik tank pribadi, tetapi sebagian besar
tidak berfungsi baik, sementara kurangnya investasi, minat dan aturan dari pemerintah
setempat berakibat pada perencanaan yang kurang tepat bagi pelayanan sanitasi
termasuk pembuangan kotoran.[5]Berikut upaya untuk membantu mengatasi masalah
ini:

Pemetaan Sanitasi
Adalah langkah pertama untuk memperbaiki sanitasi di seluruh kota. Kegiatan ini
melibatkan identifikasi situasi pelayanan air dan sanitasi sekarang, sumber polusi, serta
pertimbangan teknis dan sosial lain. Hal ini akan membantu pengambil keputusan untuk
menetapkan prioritas program sanitasi jangka pendek hingga menengah.

Sistem Air Limbah Terpusat


Sistem air limbah terpusat terdiri dari jaringan got dan instalasi pengolahan air limbah. 
Untuk meningkatkan operasi , diperlukan sistem penagihan biaya yang tepat,
meningkatnya efisiensi, meningkatnya pendapatan melalui basis pembayaran dan
pelanggan yang lebih luas, dan perhatian lebih pada perbaikan dan pemeliharaan.

Sanitasi berbasis Masyarakat


Adalah sistem kecil yang biasanya melibatkan hingga 100 keluarga dan dioperasikan
oleh masyarakat atau LSM setempat atas nama masyarakat. Di wilayah yang rumah-
rumahnya memiliki toilet, terdiri atas jaringan saluran pembuangan dari masing-masing
rumah menuju fasilitas pengolahan bawah tanah. Untuk lingkungan perumahan yang
tidak memiliki toilet, fasilitas sanitasi ini adalah Mandi, Cuci dan Kakus (MCK++),
termasuk pasokan air dan fasilitas pengolahan air limbah bawah tanah. [6]
http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Sanitasi_Lingkungan

Aspek sanitasi lingkungan sangat luas hampir mencakup sebagian besar kehidupan
manusia. Secara umum definisi sanitasi menurut WHO adalah tindakan pencegahan
penyakit dengan memutus atau mengendalikan faktor lingkungan yang menjadi mata rantai
penularan penyakit ( AR. Soemini, 1999 ), sedangkan yang dimaksut lingkungan adalah
sesuatu yang ada disekitar, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun
abstrak termaksut sesama manusia serta suasana yang terbentuk karena terjadinya
interaksi diantara elemen – elemen di alam tersebut ( Slamet, 1994 dalam Mahyuddin,
2004 ).

Definisi mengenai sanitasi lingkungan telah dijabarkan oleh beberapa ahli secara terpisah
dengan landasan yang sama, seperti:
Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang
mempengaruhi kesehatan manusia, sehingga lingkungan yang berguna ditingkatkan dan
diperbanyak sedangkan yang merugikan diprbaiki atau dihilangkan. ( Entjang, 2000 )

Menurut WHO sanitasi lingkungan didefinisikan sebagai usaha mengendalikan dari semua
faktor – faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin atau dapat menimbulkan hal – hal
yang merigikan bagi perkembangan fisik kesehatan dan daya tahan hidup manusia ( Daud,
2000).

Menurut Edward Scoot Hopkins ( 1983 ) sanitasi lingkungan adalah pengawasaan terhadap
faktor – faktor lingkungan yang memberi pengaruh terhadap keshatan manusia.

1. 2.      Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan


Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah dibuktikan oleh WHO dengan penyelidikan
diseluruh dunia didapatkan hasil bahwa : angka kematian

( Mortalitas ) , angka kematian orang sakit ( Morbiditas ) yang tinggi serta seringnya terjadi
epidemi, terdapat ditempat – tempat hygenis dan sanitasi lingkungan yang buruk, yaitu
ditempat – tempat banyak terdapat lalat, nyamuk, pembuangan kotoran, air rumah tangga
yang buruk dan perumahan yang terlalu sesak dan keadaan sosial ekonomi yang jelek.
Ternyata pula bahwa bahwa di tempat – tempat yang hygenis dan sanitasi lingkungan
diperbaiki, mortalitas, morbiditas menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya.

Jika diteliti pengaruh lingkungan terhadap kesehatan manusia, maka akibat yang
dimunculkan secara umum dapat dibedakan atas dua masalah, Asrul Aswar, 1995 dalam
Mulyaddi, 2005 ) yaitu:

1. Akibat atau masalah yang ditimbulkan segera terjadi, artinya begitu foktor
lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut hadir atau tidak dalam kehidupan maka
akan timbullah penyakit.
2. Akibat atau masalah yang ditimbulkan secara lambat laun, artinya terdapat tenggang
waktu antara hadir atau tidak hadirnya fakto lingkungan yang tidak menguntungkan
dengan munculnya penyakit.
Sedangkan peranan faktor lingkungan dalam menimbulkan penyakit dapat dibedakan atas
empat macam:

1. Sebagai predisprosing artinya berperan berperan dalam menunjang terjangkitnya


suatu penyakit.
2. Sebagai penyebab penyakit secara langsung, misalnya seorang yang bekerja pada
pabrik yang bising mudah menyebabkan penyakit pada pendengaran.
3. Sebagai medium transmisi penyakit, misalnya air yang merupakan medium
transmisi penyakit diare.
4. Sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit, misalnya kondisi
rumah / ruang yang sempit memudahkan penularan penyakit.
Untuk mengenai masalah – masalah sanitasi lingkungan mencapai tujuan, WHO
merumuskan ruang lingkup kesehatan lingkungan sebagai Berikut :

1. Penyedian air bersih yang cukup kuantitas maupun kualitasnya


2. Pengelolahan air limbah dan sampah
3. Pengelolahan sanitasi makanan dan minuman
4. Pencemaran terhadap udara, tanah dan air
5. Perumahan dan lingkungan sekitar
6. Kontrol vektor dan kemungkinan tempat penjamu penyakit
7. Masalah kesehatan kerja.
https://iwanheryawan.wordpress.com/2011/07/16/sanitasi-lingkungan/

C. Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar
hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang
lainnya.
3. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the
environmental factor which from links in the chain of tansmission.
5. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang
mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi
adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara
dan juga melindungi diri agar tetap sehat.

 Definisi / pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud


mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Pengertian Sanitasi menurut para ahli yaitu:

1)    Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang


menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
2)   Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang
mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai