Anda di halaman 1dari 9

Sanitasi

Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya

Secara umum, Sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk
mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan fisik, tanah, air, dan
udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Pendapat lainnya mengatakan arti sanitasi adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, terutama penyediaan air minum bersih dan pembuangan limbah yang
memadai. Sanitasi dapat mencegah timbulnya penyakit dengan pengendalian faktor-faktor
lingkungan fisik yang berhubungan rantai penularan penyakit.
Dengan kata lain, sanitasi adalah perilaku yang disengaja untuk membudayakan kebiasaan hidup
bersih dan sehat demi mencegah terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan kotor dan
berbahaya dengan harapan bisa menjaga dan memperbaiki tingkat kesehatan manusia.

Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli


Supaya dapat lebih memahami mengenai apa itu arti sanitasi, maka kita bisa atau dapat merujuk
kepada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya :
Menurut Richard Sihite
Pengertian sanitasi merupakan suatu usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatan
atau aktivitas kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Menurut Azrul Azwar MPH
Pengertian sanitasi merupakan suatu cara pengawasan terhadap segala bentuk faktor lingkungan
yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Menurut World Health Organization (WHO)
Pengertian sanitasi merupakan suatu pengendalian seluruh faktor lingkungan fisik manusia yang
dapat/bisa menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik atau juga mental.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Dikemukakan bahwa sanitasi ini merupakan suatu usaha untuk membina serta juga menciptakan
sebuah keadaan yang baik padabidang kesehatan, terutama pada kesehatan masyarakat
Menurut Perpres No 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
(PPAMS), sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang
memenuhi persyaratan kesehatan melalui pembangunan sanitasi.
Pembangunan sanitasi adalah upaya peningkatan kualitas dan perluasan pelayanan
persampahan rumah tangga, air limbah domestik, dan pengolahan drainase lingkungan secara
terpadu dan berkelanjutan melalui peningkatan perencanaan, kelembagaan, pelaksana dan
pengawasan yang baik. Perencanaan sanitasi adalah dokumen yang meliputi peta jalan
(roadmap) sanitasi nasional, peta jalan (roadmap) sanitasi provinsi, dan strategi sanitasi
kabupaten/kota.
Ruang Lingkup Sanitasi
Mengacu pada pengertian sanitasi di atas, adapun beberapa hal yang termasuk dalam ruang
lingkup sanitasi adalah sebagai berikut:
 Penyediaan air bersih/ air minum (water supply): ini meliputi pengawasan terhadap kualitas,
kuantitas, dan pemanfaatan air.
 Pengolahan sampah (refuse disposal): ini meliputi cara pembuangan sampah, peralatan
pembuangan sampah dan cara penggunaannya.
 Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation): ini meliputi pengadaan, penyimpanan,
pengolahan, dan penayajian makanan.
 Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control): ini
meliputi cara pengendalian serangan dan binatang pengerat.
 Kesehatan dan keselamatan kerja: melakukan kegiatan K3 (baca: pengertian K3) meliputi
ruang kerja (misalnya dapur), pekerjaan, cara kerja, dan tenaga kerja.

Tujuan Sanitasi Secara Umum


Pada dasarnya sanitasi bertujuan untuk menjamin kebersihan lingkungan manusia sehingga
terwujud suatu kondisi yang sesuai dengan persyarakat kesehatan. Selain itu, sanitas juga
bertujuan untuk mengembalikan, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan manusia.
Dengan terwujudnya kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan maka proses produksi
akan semakin baik dan menghasilkan produk yang sehat dan aman bagi manusia.
Secara umum, berikut ini adalah contoh tindakan sanitasi lingkungan:
• Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan.
• Membuat dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga (dapur dan kamar mandi).
• Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
• Penyediaan fasilitas toilet umum yang bersih dan terawat.
• Pengelolaan limbah/ sampah dengan baik, teratur, dan berkesinambungan. Misalnya dengan
memilah sampah plastik, kertas, organik, kaca, dan logam.
• Untuk Memperbaiki, mempertahankan, dan mengambalikan kesehatan yang baik pada
manusia.
• Supaya lebih Efisiensi produksi dapat dimaksimalkan.
• Agar menghasilkan produk yang aman dan sehat dari pengaruh hazard yang dapat
menyebabkan penyakit bagi manusia.
• Untuk membudayakan hidup bersih agar masyarakat tidak berinteraksi langsung dengan
limbah.
Manfaat Sanitasi Bagi Manusia
Sanitasi memberikan banyak manfaat bagi lingkunan manusia, khususnya lingkungan fisik; tanah,
air, dan udara. Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat sanitasi bagi kehidupan
manusia:
• Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi manusia.
• Mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular.
• Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
• Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau tidak sedap.
• Menghindari pencemaran lingkungan.
• Mengurangi jumlah persentase orang sakit di suatu daerah
• Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
• Mencegah timbulnya penyakit menular
• Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau tidak sedap.
• Menghindari pencemaran
• Mengurangi jumlah persentase sakit
• Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi manusia.
• Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang bersih dan baik.
• Melindungi setiap orang dari faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan
terhadap kesehatan fisik maupun mental.
• Menjamin keselamatan kerja.

Jenis jenis sanitasi lingkungan


Berikut adalah jenis-jenis sanitasi lingkungan antara lain yaitu:
• Sanitasi air: Ini adalah penjagaan kebersihan air dalam kebutuhan air mineral, kegiatan rumah
tangga, dan industri.
• Sanitasi pengolahan sampah: Sanitasi ini dapat dilakukan dengan pemisahan jenis sampah
yang ada.
• Sanitasi makanan: Ini dapat dilihat dari cara penyimpanan dan tumbuhnya bakteri yang ada
serta bahan kimia yang digunakan apakah akan berakibat buruk jika dikonsumsi.
Contoh Sanitasi
Adapun Contoh dari sanitasi yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
• Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan.
• Membuat dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga “dapur dan kamar mandi”.
• Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
• Pengelolaan limbah/sampah dengan baik, teratur dan berkesinambungan, misalnya dengan
memilih sampah plastik, kertas, organik, kaca dan logam.
• Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation), meliputi pengadaan, penyimpanan,
pengolahan, dan penyajian makan
• Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id mengenai Sanitasi, Semoga bermanfaat.
Sanitasi Dan Higiene
Pengertian Hygiene antara lain :
1. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk
mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
2. Higiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan.
3. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia
beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
4. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran
yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
5. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.

Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:


1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia.
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis
(sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3. Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor -faktor lingkungan fisik manusia yang mempengaruhi
atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan
hidup.
Secara garis besar perbedaan antara higiene dan sanitasi adalah terletak pada pada hal bahwa higiene lebih
mengarahkan keaktifannya kepada manusia (perseorangan atau masyarakat umum), sedangkan sanitasi
lebih menitik beratkan pengendalian faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Contoh :

MANFAAT PENTINGNYA SANITASI


1. Mencegah penyakit menular
2. Mencegah kecelakaan
3. Mencegah timbulnya bau tidak sedap
4. Menghindari pencemaran
5. Mengurangi jumlah (presentasi) sakit
6. Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman
TUJUAN SANITASI & HYGIENE
Tujuan diadakannya usaha hygiene dan sanitasi adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan
serta mengganggu kesehatan lain sebagai akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup.

RUANG LINGKUP SANITASI & HYGIENE


1. Pengadaaan air bersih (water supply)
2. Pembuangan air kotor (sewage disposal)
3. Pembuangan sampah (refuse disposal)
4. Hygiene makanan (food hygiene)
5. Sanitasi perumahan (housing sanitation)
6. Sanitasi industri (industrial sanitation)
7. Sanitasi tempat-tempat umum (public places sanitation)
8. Pemberantasan serangga dan tikus (insect and rodent control)
9. Pengendalian bising (noising)

Open Defecation Free (ODF)/ Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi
ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.
Satu komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF jika :
1. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja/kotoran bayi hanya ke
jamban.
2. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
3. Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran manusia.
4. Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban sehat.
5. Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban.
6. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian
BAB di sembarang tempat.
7. Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100% KK
mempunyai jamban sehat.
8. Di sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia sarana jamban dan tempat cuci
tangan (dengan sabun) yang dapat digunakan murid-murid pada jam sekolah.
Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten menjadi sangat penting untuk menciptakan
kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan
masyarakat ODF dapat tercapai.
Suatu komunitas yang sudah mencapai status Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, pada
tahap pasca ODF diharapkan akan mencapai tahap yang disebut Sanitasi Total.
Sanitasi Total akan dicapai jika semua masyarakat di suatu komunitas, telah:
1. Semua masyarakat berhenti BAB di sembarang tempat.
2. Semua masyarakat telah mempunyai dan menggunakan jamban yang sehat dan
memeliharanya dengan baik.
3. Semua masyarakat telah terbiasa mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun
setelah BAB, setelah menceboki anak, sebelum makan, sebelum memberi makan bayi, dan
sebelum menyiapkan makanan.
4. Semua masyarakat telah mengelola dan menyimpan air minum dan makanan dengan aman.
5. Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat) dengan benar.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah pendekatan
untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan.
Komunitas merupakan kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial berdasarkan
kesamaan kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan.
Target program yang ada pada STBM sendiri terdiri dari 5 (lima) Pilar yaitu :
1. Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (ODF)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara kolektif.
Untuk menjalankan itu semua harus digerakkan dan disinergikan melalui 3 komponen pendekatan
yaitu :
Menciptakan Kebutuhan (Demand Creation)
Ketersediaan Pasokan (Supply Improvement)
Lingkungan yang Mendukung (Enabling Environment)
AIR BERSIH
Permenkes Nomor 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
• Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan kualitas air minum.
• Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi digunakan untuk pemeliharaan kebersihan perorangan seperti
mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain
itu Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.

Tabel : Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air untuk keperluan
Higiene Sanitasi

No. Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu


I Parameter Fisik (kadar maksimum)
1. Kekeruhan NTU 25
2. Warna TCU 50
3. Zat padat terlarut mg/l 1000
4. Suhu
(Total Dissolved Solid) oC suhu udara ± 3
5. Rasa tidak berasa
6. Bau tidak berbau
II Parameter Biologi
1. Total coliform CFU/100ml 50
2. E. coli CFU/100ml 0
III.a Parameter Kimia (Wajib)
1. pH mg/l 6,5 - 8,5
2. Besi mg/l 1
3. Fluorida mg/l 1,5
4. Kesadahan (CaCO3) mg/l 500
5. Mangan mg/l 0,5
6. Nitrat, sebagai N mg/l 10
7. Nitrit, sebagai N mg/l 1
8. Sianida mg/l 0,1
9. Deterjen mg/l 0,05
10. Pestisida total mg/l 0,1
III.b Parameter Kimia (Tambahan)
1. Air raksa mg/l 0,001
2. Arsen mg/l 0,05
3. Kadmium mg/l 0,005
4. Kromium (valensi 6) mg/l 0,05
5. Selenium mg/l 0,01
6. Seng mg/l 15
7. Sulfat mg/l 400
8. Timbal mg/l 0,05
9. Benzene mg/l 0,01
10. Zat organik (KMNO4) mg/l 10
AIR MINUM
Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Air Minum
 Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
 Air Minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis,kimiawi dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan.

Anda mungkin juga menyukai