LINGKUNGAN
(40%)
PERILAKU PELAYANAN
STATUS
(35%) KESEHATAN KESEHATAN
(20%)
GENETIK (5%)
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MELALUI PEMENUHAN LINGKUNGAN YANG SEHAT
Secara global 24% kematian disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan modifikasi lingkungan
Penyakit / Malaria Tuberculosis Diare Kondisi Neonatus Kurang Energi Kardiovaskuler Kanker
Gangguan Protein
Kesehatan
Proporsi lingkungan
yang menyebabkan
42% 17% 57% 11% 15% 31% 20%
penyakit
Intervensi 1. Modifikasi 1. Tingkat kepadatan Meningkatkan 1. Mengurangi Meningkatkan akses 1. Modifikasi Modifikasi lingkungan
lingkungan dan rumah, penjara dan akses air minum paparan ibu air dan sanitasi aman. lingkungan untuk rumah dan tempat
lingkungan utama manipulasi rumah sakit. dan sanitasi yang terhadap asap rokok Kampanye mengurangi polusi kerja untuk
untuk mencegah lingkungan untuk 2. Perbaikan kualitas aman serta bekas (terutama di perubahan perilaku udara yang mengurangi risiko
penyakit mengurangi tempat udara di rumah sarana dan rumah). higine. bersumber dari paparan polusi udara
perkembangbiakan dan tempat kerja membiasakan 2. Meningkatkan akses asap tembakau dalam ruang yang
vektor. (paparan cuci tangan air dan sanitasi di bekas, paparan bersumber dari asap
2. Mengurangi kontak penambang pakai sabun. tempat melahirkan/ timbal. tembakau bekas,
antara manusia dan terhadap silika, Fasyankes. 2. Modifikasi radiasi pengion, radiasi
vektor penyakit debu batubara, asap lingkungan UV, bahan kimia.
misalnya tembakau bekas). pekerjaan yang
menyimpan air membuat stres
minum di tempat kondisi kerja dan
yang tepat. pengaturan shift.
Secara global 24% kematian disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan modifikasi
lingkungan
kualitas lingkungan
yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun
sosial yang Rumah Sehat
Peraturan Menteri Bandara Sehat
memungkinkan setiap
Kesehatan (PMK)
orang mencapai Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Terminal Sehat Sekolah Sehat (SLHS):
derajat kesehatan yang Rumah Makan/ Restoran Jasa Boga,
setinggi-tingginya. Depot Air Minum
Wisata Sehat Pasar Sehat
Sertifikat Laik Sehat (SLS) :
Hotel Dan akomodasi lainnya
Lapas Sehat Perkantoran Sehat
PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Baku Mutu & Persyaratan Upaya Sanitasi Percepatan Peningkatan
Lingkungan Kualitas Kesehatan Lingkungan
Kesehatan :
Tanah Pangan
Tanah PEMERINTAH
PEMERINTAH
Pangan Komunikasi
Komunikasi PEMERINTAH
Komunikasi SELAKU
SELAKU
Publik
Publik SELAKU
Publik REGULATOR
REGULATOR
Pengamanan REGULATOR
Limbah
Bangunan
Limbah
Bangunan Vektor
IKP Persentase kabupaten/kota yang memenuhi Kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesling yaitu Jumlah kabupaten/kota yang memenuhi kualitas 40 65 80
kualitas kesehatan lingkungan kabupaten/kota yang: kesehatan lingkungan dibagi dengan jumlah
1. 50% Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) memenuhi standar kabupaten/kota dikali 100
2. 65% Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan
pengawasan sesuai standar
3. 68% sarana air minum dengan kualitas air minum sesuai standar
4. 60% desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan
5. 40% RS melaksanakan penyelenggaraan kesehatan lingkungan
ISS Jumlah kabupaten/ kota sehat Kabupaten/kota yang melaksanakan seluruh tatanan, memiliki SK Jumlah kabupaten/kota yang telah memenuhi kriteria 280
Tim Pembina, Memiliki SK forum, rencana kerja dan mempunyai penyelenggaraan kabupaten/kota Sehat
laporan hasil verifikasi oleh tim pembina tingkat provinsi
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 7
lima program utama penyehatan lingkungan
Pendekatan intervensi dilakukan secara berjenjang dimulai dari keluarga
9
Tujuan Umum terlaksananya Pengawasan
PENGAWASA (Inspeksi Kesehatan Lingkungan /IKL) di
N TFU adalah untuk mewujudkan Tempat
dan fasilitas umum yang bersih aman,
KESEHATAN nyaman dan sehat.
LINGKUNGA
N (IKL) DI
TEMPAT DAN
FASILITAS
UMUM
Pengawasan Kesehatan Lingkungan di Tempat
Fasilitas Umum
INTERNAL EKSTERNAL
Uji Laboratorium
AIR
PANGAN mengamati sarana (jenis dan
mengamati kondisi kualitas kondisi) penyediaan air minum
media pangan, yang memenuhi VEKTOR & BINATANG
dan air untuk keperluan higiene
prinsip-prinsip higiene sanitasi PEMBAWA PENYAKIT sanitasi dan mengamati kualitas
dalam pengelolaan pangan mengamati adanya tanda air
tanda kehidupan vektor dan
binatang pembawa penyakit
TANAH UDARA
mengamati kondisi kualitas mengamati ketersediaan dan
tanah yang berpotensi sebagai kondisi kebersihan ventilasi dan
media penularan penyakit SARANA & BANGUNAN mengukur luas ventilasi
mengamati dan memeriksa kondisi permanen
kualitas bangunan dan sarana
Pengukuran Media Lingkungan di Tempat
Pengukuran media
lingkungan di tempat
dilakukan dengan
menggunakan alat in situ
Untuk mengetahui kualitas
media lingkungan yang
hasilnya langsung diketahui
di lapangan.
Uji Laboratorium
• Apabila hasil pengukuran in situ
memerlukan penegasan lebih
lanjut, dilakukan uji laboratorium.
• Uji laboratorium dilaksanakan di
laboratorium yang terakreditasi
sesuai parameternya.
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
a) Identifikasi bahaya
Mengenal dampak buruk kesehatan yang c) Pengukuran pemajanan
disebabkan oleh pemajanan suatu bahan Perkiraan besaran, frekuensi dan
dan memastikan lamanya pemajanan pada
mutu serta kekuatan bukti yang manusia oleh suatu bahan melalui
mendukungnya. semua
. jalur dan menghasilkan perkiraan
pemajanan. .
KEPALA DAERAH
Pengawasan Internal
(Self assessment /
RAPORT)
Umpan Balik
20
INTERVENSI KESEHATAN LINGKUNGAN
KAMPANYE, KIE,
KEMENTERIAN
PENJARINGAN, FR
KESEHATAN LINGKUNGAN, dll
IMPLEMENTASI
TRIAS UKS
NSPK, SARPRAS,
KEMENTERIAN MODEL MADRASAH
DAN PONTREN
AGAMA
SEHAT, FAKTOR
RISIKO LINGKUNGAN
PERDA TERKAIT,
KEMENTERIAN
PERENCANAAN,
DALAM NEGERI PENGUATAN TP UKS
Peraturan Bersama Tahun 2014 tentang UKS
Contoh Pasar Sehat
Contoh Sekolah Sehat
TERIMA KASIH