Anda di halaman 1dari 64

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN

INDONESIA

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS


KEGIATAN VAKSINASI COVID-19

SOFWAN
Departemen Diklat dan Pendayagunaan Profesi
Sanitarian, HAKLI Pusat
Topik bahasan
• Isu dan tantangan
• Dasar Kebjakan Pengelolaan Limbah Medis
• Pengelolaan limbah medis fasyankes
• Pengelolaan limbah medis covid-19
• Pngelolaan limbah medis tempat isolasi mandiri dan masyarakat
• Pengelolaan limbah medis kegiatan vaksinasi covid-19
• Peran tenaga sanitarian
ISU PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Kapasitas pengolahan limbah 71,53 ton/hari Pengelolaan Limbah Medis
Fasyankes
• Rumah sakit (KLHK, Jan 2021) Berbasis Wilayah
(2900) Insinerator Fasyankes berizin (111 RS)
• Puskesmas Autoclave berizin 2 RS
(10062) Proses izin autoclave 6 RS Daur ulang Pengumpulan
• Klinik (8841)
• Laboratorium Selisih timbulan
kesehatan Timbulan limbah dengan kapasitas Pengumpulan
• Apotek (26.418) 456,18 ton/hari pengolahan limbah
• Unit transfusi 0,5 ton/hari
darah
• Optikal Kapasitas pengolahan limbah 384,120 ton/hari Pengolahan limbah eksternal
(KLHK, Jan 2021) dengan insinerator berizin
• Fasyankes
tradisional 20 perusahaan pengolah limbah B3 untuk
• Tempat praktik limbah medis
mandiri Penimbunan
Perlu pemerataan distribusi pengolah limbah
Kemenkes: pembinaan pengelolaan KLHK: pembinaan, pengawasan, Kemendagri: pembinaan kepada Pemda untuk
limbah medis internal Fasyankes perizinan teknis pengelolaan limbah pengembangan pengelolaan limbah medis di
medis wilayahnya
KASUS-KASUS TERKAIT LIMBAH COVID-19
KEWAJIBAN FASYANKES
UNTUK MENGELOLA LIMBAH

UNDANG-UNDANG
NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG UNDANG-UNDANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN
PERLINDUNGAN DAN NO. 44 TAHUN 2009 NO 24 TAHUN 2016 TENTANG
PENGELOLAAN LINGKUNGAN TENTANG RUMAH SAKIT PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN
HIDUP PRASARANA RUMAH SAKIT
Instalasi pengelolaan
Setiap orang yang menghasilkan limbah
Prasarana Rumah Sakit
limbah B3 WAJIB melakukan (Pasal 11 ayat 1a)
meliputi ... Instalasi
pengelolaan limbah B3 yang
Pengelolaan Limbah ..
dihasilkannya Pengolahan sampah (Pasal 18)
• Dalam hal setiap orang tidak
(Pasal 10 ayat 2t)
mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, Instalasi Air meliputi …
pengelolaannya diserahkan Dokumen instalasi air kotor/Limbah
kepada pihak lain. Lingkungan …Pasal 19)
(Pasal 8 ayat 2)
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan

upaya pencegahan penurunan kualitas


Penyehatan media lingkungan dan upaya peningkatan
kualitas media lingkungan

upaya pelindungan terhadap kesehatan


Kesehatan
Pengamanan masyarakat dari faktor risiko atau
Lingkungan gangguan kesehatan

upaya untuk mengurangi atau melenyapkan


Pengendalian faktor risiko penyakit dan/atau gangguan
kesehatan
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan

Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan
PENGAWASAN LIMBAH Pengamanan PENGOLAHAN LIMBAH
Dilaksanakan sesuai per UU-an 1. Limbah cair, padat, gas
Limbah 2. Seusai peraturan per UU-an

PELINDUNGAN KESMAS
1. Sampah tidak diolah (pengurangan, penanganan)
2. Zat kimia berbahaya (pajanan dan kontaminasi penggunaan)
3. Gangguan Fisika udara
4. Radiasi pengion dan non pengion
5. Pestisida
Penyelenggaraan RUMAH SAKIT
Kesehatan Lingkungan RAMAH
Rumah Sakit LINGKUNGAN

Penyehatan Pengamanan Pengendalian Pengawasan

Air,
Udara, Vektor Linen,
Limbah
Tanah, Biantang Pembawa Dekontaminasi,
Radiasi
Pangan, Penyakit Konstruksi/Renovasi
Sarana Prasarana
Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019
tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-
Sekjen/2015 Tentang Tata Cara dan PP No. 47 tahun 2016 tentang
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3
dari FASYANKES Fasyankes :
• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
Kesehatan Meliputi: dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat; ▪ Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau ▪ Pusat kesehatan masyarakat;
Sejenis; Dan
Proses ▪ Klinik;
c. Rumah Sakit Revisi ▪ Rumah Sakit
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: ▪ Apotek;
Dengan Karakteristik Infeksius; Benda ▪ Unit Transfusi Darah;
Tajam, Patologis, Bahan Kimia
▪ Laboratorium Kesehatan;
Kedaluwarsa, Tumpahan, Atau Sisa
▪ Optikal;
Kemasan, Radioaktif, Farmasi,
Sitotoksik, Peralatan Medis Yang ▪ Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; kepentingan hukum; dan
Dan Tabung Gas Atau Kontainer ▪ Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
Bertekanan. ▪ RS Darurat Covid 19
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REGULASI H.K.01.07/MENKES/537/2020 Tentang Pedoman
Pengeloaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
LIMBAH dan Limbah Dari Kegiatan Isolasi Atau Karantina Mandiri Di
Masyarakat dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019
MEDIS (Covid-19)
COVID-19
Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 02/PSLB3/PLB.3/3/2020 tentang
Pengelolaan Limbah Infeksius (B3) dan Sampah
Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease
(covid 19)
PRINSIP PENGELOLAAN B3 dan LIMBAH B3
Semua penghasil limbah secara hukum dan Prinsip kunci yang mengatur perlindungan
finansial bertanggung jawab menggunakan kesehatan dan keselamatan melalui upaya
metode pengelolaan limbah yang aman penanganan yang secepat mungkin dengan
dan ramah lingkungan asumsi risiko yang dapat terjadi cukup signifikan

Prinsip kewaspadaan bagi yang menangani Prinsip kedekatan dalam penanganan limbah
atau mengelola karena secara etik berbahaya untuk meminimalkan risiko pada
bertanggung jawab untuk menerapkan pemindahan
kewaspadaan tinggi
SARAN OMBUDSMAN DARI HASIL KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
DI INDONESIA 2020
KLHK KEMENKES DAGRI
Pengaturan teknis pengelolaan Menyiapkan SPO pengelolaan Evaluasi kewenangan pengolahan
limbah B3 medis harus ditinjau limbah medis di semua Fasyankes limbah B3 untuk Kab/Kota dlm UU
ulang. 23/2014.
Melakukan pembinaan secara
Peroses perijianan dan rutin di fasyankes terkait Pengaturan pembentukan instansi
kemudahan teknologi lain yang pengelolaan limbah medis pengelola sarana pengolahan
dpt digunakan untuk pengolahan (sosialisai, peningkatan kapasitas limbah milik daerah.
limbah. SDM)

Penyediaan sarana pengolahan di


seluruh wilayah Indonesia.

Keterbatasan sarana transportasi


limbah medis di daerah
Pentingnya Limbah Medis hrs di Kelola
PERAN PENTING TENAGA SANITARIAN

Aspek Pengendalian
Ketaatan terhadap
Pengendalian Pencemaran
peraturan
Risiko Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Limbah sesuai peraturan
Tantangan dalam pengelolaan LM
• Daerah terpencil
• Peningkatan pelayanan • Kepulauan
Kesehatan
• Pegunungan
• Meningkatnya sarana
fasyankes • Shg sulit akses sarana
• Variasi jenis limbah pengolahan
Pertumbuhan Kondisi
• Timbulan limbah penduduk
meningkat dan Ekonomi Geografis
Menjadikan Fasyankes Ramah Lingk
-→ Akreditasi
Limbah Ketaatan
Fasyankes thdp
Memilki Regulasi
Nilai (limbah cair,
• Banyak pihak yg Ekonomi limbah B3) • PP 101/2014
memanfaatkan limbah
medis bernilai ekonomis • PermenLHK P56/2015
• PermenLHK 68/2016
• Pengolahan yang tdk
memenuhi persyaratan • Permenkes No.7/ 2019 , dll
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES
MEKANISME PENGATURAN

Langkah 1 Pengurangan dan Pemilahan Kewajiban Penghasil

Langkah 2 Penwadahan dan Penyimpanan Ijin Penyimpanan


oleh DLH kab/kota

Langkah 3 Pengangkutan Persetujuan DLH


Kab/Kota

Langkah 4 Pengolahan Ijin oleh KLHK

Persetujuan oleh
Langkah 5 Penguburan/ Penimbunan Dinas LH kab/kota

Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015


DALAM FASYANKES
PENGURANGAN (INTERNAL)

PEMILAHAN
DISNFEKSI

PEWADAHAN Covid-19
c
PENGANGKUTAN INTERNAL DISNFEKSI
TAHAPAN PENGELOLAAN
LIMBAH MEDIS dan PENYIMPANAN
PEMBAGIAN PERAN
PENGOLAHAN IN-SITE

PENGANGKUTAN EKSTERNAL

PENGOLAHAN OFF-SITE
LUAR FASYANKES
(EXTERNAL)
PENIMBUNAN
Pemilahan dan Pewadahan
▪ Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh
penghasil limbah (mis: perawat). Di setiap sumber/ MERAH

ruangan ditempatkan wadah yang sesuai dengan


limbah yang dihasilkan. KUNING
▪ Wadah dinamai sesuai kategori/ kelompok limbah
dan diberikan kantong plastik sesuai warna. KUNING
▪ Jarum suntik bisa disediakan safety box di tempat
dilakukan tindakan. Setelah menyuntik, suntik
langsung dimasukan ke dalam safety box tanpa UNGU
menutup kembali.
▪ Jarum suntik juga bisa menggunakan needle cutter
atau needle destroyer untuk memisahkan siringe COKLAT

dengan spoitnya.
CONTOH
WADAH

Limbah Medis Limbah Tajam


PENGANGKUTAN
INTERNAL
• Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai EKSTERNAL
kebutuhan.
• Setelah limbah diambil dari sumbernya. Harus segera • Pengangkutan dilakukan oleh jasa transporter yang
dilakukan pengantian kantong/wadah. berizin.
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah) • Pengangkutan yang dilakukan oleh penghasil limbah
• Tidak dianjurkan pelakukan pemadatan/ penekanan pada bisa menggunakan kendaraan roda 3, sesuai
saat pengumpulan limbah untuk menghindari risiko ketentuan yang berlaku.
tertusuk Untuk pengangkutan:
• Kantong limbah tidak boleh diikat model “telinga kelinci” 1. Dari penghasil ke Depo
atau menggunakan selotipe/sejenisnya. 2. Dari penghasil ke pengolah
Di dalam Provinsi, Kabupaten/Kota

PT. EDELWEIS
TRANSPORTASI
HALWA
Penyimpanan (Persyaratan TPSB3)
Terlindung dari Permukaan
Saluran air
Lantai kedap air air hujan dan mudah
yang baik
cuaca ekstrim dibersihkan

Mudah diakses Pencahayaan


Persediaan air Aman dan
petugas dan dan ventilasi
cukup dapat dikunci
kendaraan yang baik

Anti hewan Dilengkapi Dilengkapi


Tidak mudah
pengganggu dengan simbol dengan
terbakar
dan serangga dan keterangan koordinat lokasi
PENYIMPANAN SEMENTARA

Permen LHK P.56 tahun 2015:

Patologis Paling lama:


Infeksius • 2 hari, pada suhu > 0oC
Tajam • 90 hari, pada suhu < 0oC

Kimia Paling lama:


Farmasi • 90 hari, yang dihasilkan
Sitotoksik > 50 kg per hari atau lebih;
Tabung bertekanan • 180 hari, yang dihasilkan
Logam berat < 50 kg per hari
Penyimpanan (Persyaratan TPS B3)
Lemari Pendingin untuk Limbah Medis
Setiap Fasyankes WAJIB:
• Memiliki Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3
• Mengurus Izin TPS Limbah B3 di
Kabupaten/Kota masing-masing
• Mentaati persyaratan teknis TPS
Limbah B3
• Tidak melakukan pembelian dan
menghentikan pemakaian alkes
mengandung merkuri
• Melakukan pengumpulan alkes
mengandung merkuri di TPS
Limbah B3
Pengangkutan External (Pihak 3)
1. Alat angkut Roda 3 dikhususkan hanya bagi penghasil limbah B3 (bukan jasa)
untuk mengangkut dari lokasi penghasil ke:
• Transfer depo
• Fasyankes yang dapat mengolah limbah B3 dalam satu provinsi
• Persyaratan teknis:
• Boks bersifat permanen
• Tinggi boks maksimum 900 mm (dari sadel pengemudi)
• Lebar boks maksimum 1000 mm
• Persyaratan administrasi:
• Memiliki sertifikat uji berkala
2. Kendaraan Roda 4 berijin
(MOU dgn Fasyankes)
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Teknologi
Pengolahan

Termal Non Termal

Non Disinfeksi Solidifikasi/


Insinerasi
Insinerasi Kimia Stabilisasi

• Microwave • Enkapsulasi
• Autoclave • Inertisasi
• Hydroclave
Pengolahan Limbah B3 Medis

Termal Non Termal

Disinfeksi
Insinerasi Non Insinerasi Solidifikasi/ Stabilisasi
Kimia

Insinerator Autoklaf Microwave Klorin Enkapsulasi Inertisasi


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS COVID-19
DI FASYANKES
RUMAH SAKIT POTENSI LIMBAH TERKONTAMINASI COVID-19
RUJUKAN DI FASYANKES DAN MASYARAKAT
RUMAH SAKIT
DARURAT
Air
PUSKESMAS Limbah

LOKASI
KARANTINA LIMBAH Limbah
terkontaminasi Padat
KARANTINA COVID-19 Domestik
MANDIRI
Limbah
RUMAH
Padat B3
Medis
TEMPAT UMUM
JENIS LIMBAH TERKONTAMINASI COVID-19 1. Sisa makanan, dll (organik)
2. Kardus/kertas, dll (anorganik)
DI FASYANKES DAN MASYARAKAT Limbah padat khusus:
1. Masker sekali pakai,
Limbah 2. Sarung tangan bekas,
Padat 3. tisu/kain yang mengandung
Domestik cairan/droplet hidung dan mulut

1. Masker bekas
Di
2. Sarung tangan bekas masyarakat
3. Perban bekas LIMBAH
4. Tisu bekas terkontaminasi
5. Plastik bekas minuman
dan makanan
COVID-19 1. cairan dari mulut/hidung
Limbah 2. Air kumur pasien
6. Kertas bekas makanan Air
Padat B3 3. Air cucian alat kerja/alat
dan minuman Limbah
Medis makan/minum pasien
7. Alat suntik bekas
4. Air cucian linen
8. Set infus bekas
9. Alat Pelindung Diri bekas
10.Sisa makanan pasien
TIMBULAN LIMBAH MEDIS COVID-19 (Maret 2020 – Januari 2021)
500000 475186
450000

400000

350000
299610
300000
Berat (Kg)

250000
213255
200000 184584
166289
150000
99180
100000 76475
41502
50000 22080
12303
1171
0
Jumlah Produksi Limbah Covid-19 Per Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari

Nb. Data yang ditampilkan berdasarkan hasil konfirmasi Positif Covid-19 dari 24 Provinsi
yang bersumber dari https://covid19.go.id/

01 WHO tahun 2017 tentang pengelolaan


Profil 02 limbah medis di 03 04
Asia Tenggara menyatakan bahwa timbulan limbah medis di 0,68 Kg/pasien/hari
Indonesia sebesar:

Informasi dari 519 Fasyankes yang mengirimkan data limbah


Covid-19 ke Kemenkes, rata-rata timbulan limbah Covid-19 1,88 Kg/pasien/hari
sebesar:
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT COVID-19
DARI FASYANKES YANG MENANGANI PASIEN COVID-19

▪ Jarum suntik
Sumber Limbah ▪ Rapid Test
Medis Covid : ▪ Masker bekas,
• UGD ▪ Sarung tangan bekas,
• R Isolasi ▪ Perban bekas,
• R Perawatan ▪ Tisu bekas,
• R ICU ▪ Set infus bekas
• R Pelayanan lain ▪ Alat suntik bekas,
▪ Plastik bekas
Tidak ada Fasilitas/
Pengolahan
kemasan makanan/
munuman, Pihak 3 di daerah Pihak ke-3
▪ Pampers bekas,
▪ Sisa makanan
Penguburan Landfill kelas I
PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS ISOLASI MANDIRI
SE KLHK No. 3/2021
ttg Pengelolaan limbah B3 dan Sampah dari penanganan
Covid-19
Kategori jenis limbah
a. Limbah B3 : - Limbah yang berasal dari penanganan pasien
covid-19
- Limbah dari uji sampel dan vaksinasi
covid-19

b. Sampah : Pelindung wajah, masker dan sarung tangan.


PENGELOLAAN LIMBAH B3 (MEDIS) COVID-19
DARI TEMPAT ISOLASI MANDIRI
• Dilakukan pengemasan dengan plastic kuning, kuat, tdk bocor, diikat
dengan rapi.
• Penyimpanan paling lama 2 hari, dengan syarat minimal TPS ; beratap,
lantai kedap dan penerangan yang cukup.
• Pengolahan melalui MOU dgn pihak ke 3 berijin.
• Dalam hal ketiadaan akses pengolahan didaerah ;
- Mmaksimalkan fasilitas incinerator RS
- Daerah (Dinas LH) diharuskan menyiapkan DEPO dan selanjutnya
dikelola sesuai peraturan
PENGELOLAAN LIMBAH COVID-19
UNTUK APARTEMEN DAN RUMAH TINGGAL
• Mengemas limbah dengan plastic yang kuat, tdk bocor dan mengikat
dengan kuat.
• Menyimpan maksimal 2 hari
• Diangkut oleh Dinas LH/ Kebersihan, atau Pemda dapat menyiapkan
DEPO, dan selanjutnya diangkut oleh Pihak ke 3 untuk diolah.
PENGELOLAAN SAMPAH DARI RUMAH TANGGA,
FASILITAS UMUM, SOSIAL, PERKANTORAN, INDUSTRI

• Jenis limbah : Masker, sarung tangan dan penutup wajah


• Lakukan daur ulang dengan menggunakan masker daur ulang.
• Penggunaan maskes sekali pakai, sarung tangan dan penutup wajah
lakukan ;
- Lakukan disinfeksi dgn ; disinfektan, klorin/ cairan pemutih
- Merusak masker dengan cara merobek atau digunting.
- Perlakukan sebagai sampah domestik
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DARI
LOKASI ISOLASI MANDIRI PASIEN COVID-19
ISOLASI MANDIRI
1. Masker sekali pakai,
1. Sisa makanan, dll (organik) 2. Sarung tangan bekas,
2. Kardus/kertas, dll (anorganik) 3. tisu/kain yang mengandung
cairan/droplet hidung dan mulut
Kantong plastik kuning atau lainnya
diberi tanda limbah COVID-19

Langsung diantar Fasilitas Pengolahan


Alat angkut ke drop box Limbah B3 Berizin
tingkat RW

Drop Box Alat angkut


tingkat RW Wilayah
Pengelolaan Limbah Medis dari Lokasi Karantina dan Isolasi Mandiri
(KMK Nomor 537 tahun 2020)

APD Bekas dan Limbah


Sarung Tangan dan Masker Bekas Test Kit Bekas
Medis Lain

Guna/Pakai Ulang Sekali Pakai Oleh petugas


kesehatan

• Panaskan pada Disinfeksi • Safety Box


• Kantong Plastik
suhu >600C • Kantong Plastik
Kuning Infeksius
• Cuci dengan Kuning Infeksius
Dirusak/sobek
deterjen dan air
• Rendam dengan
disinfektan Wadah/Kantong
Disinfeksi Disinfeksi
Plastik Khusus

Sarung Tangan dan


Drop Box Wilayah Pengolahan (di Fasyankes/lainnya)
Masker Pakai Ulang
Standar Hotel untuk Isolasi Mandiri Pasien
Covid-19 (Proses Penyusunan KMK )
• Salah satu yang diatur adalah Pengamanan Limbah: Limbah cair, limbah padat infeksius, limbah
domestik
• Acuan pengelolaan limbah:
❖ Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508
❖ Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor H.K.01.07/Menkes/537/2020 Tentang
Pedoman Pengeloaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Limbah Dari Kegiatan
Isolasi Atau Karantina Mandiri Di Masyarakat dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
=> Dalam menentukan pihak pengolah limbah B3 berizin atau fasiltas pelayanan kesehatan
berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota dan dinas lingkungan hidup setempat.
Penambahan Dalam Draft KMK
Peran yang diharapkan dari pemerintah daerah setempat adalah:
• Memberikan pembinaan dan pengawasan agar pihak hotel dapat
menyelenggarakan pengelolaan limbah medis sesuai dengan aturan yang berlaku
dengan melibatkan dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup, satgas penanganan
COVID-19 dan pihak terkait lainnya.
• Fasilitasi penunjukkan pihak ke-3 pengolah limbah B3 berizin dan atau fasilitas
pelayanan kesehatan yang bersedia yang akan mengolah limbah medis COVID-19
yang dihasilkan dari hotel
• Dinas lingkungan hidup dan kesehatan, Satgas Penanganan COVID-19 daerah,
dinas perhubungan dan pihak terkait lainnya harus berkoordinasi dalam
pengelolaan limbah medis.
Peran dan tanggung jawab pengelola hotel

❖ Melakukan pengelolaan limbah medis yang dihasilkan sesuai dengan peraturan yang
berlaku
❖ Dalam hal pengelolaan limbah medis, pengelola hotel harus menunjuk petugas
penangung jawab pengelolaan limbah medis di hotel.
❖ Bekerja sama dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup,
Satgas Penanganan Covid-19 daerah dan pihak terkait lainnya dalam pengelolaan limbah
medis COVID-19
❖ Menyediakan sarana dan pra sarana pengelolaan, limbah padat medis COVID-19 dan
limbah cair infeksius
❖ Melaporkan pengelolaan limbah medis COVID-19 ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota setempat.
❖ Memasang media informasi di kamar dan di tempat yang mudah dilihat agar setiap
pasien yang diisolasi membuang limbah medis padat (misal: masker, sisa makanan) ke
dalam tempat sampah berkantong kuning (limbah infeksius) dan membuang cairan bekas
kumur, air ludah ke wastafel
Peran dan tanggung jawab pasien

• Menjaga kebersihan kamar yang digunakan dengan


membuang limbah medis padat seperti masker, bekas tissue,
sisa makanan ke dalam tempat sampah berkantong kuning
(limbah infeksius), membuang cairan bekas kumur, air ludah
ke wastafel.
3

KENDALA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS


COVID-19 DARI RUMAH TANGGA
Kurangnya edukasi Banyaknya limbah medis
& informasi kepada covid-19 rumah tangga
masyarakat yang tidak dikelola sesuai
dengan yang dipersyaratkan

Sulitnya dilakukan
pemilahan limbah Kurangnya
medis covid-19 koordinasi antar
(masker/sarung KENDALA instansi/ stakeholder
tangan) dengan
sampah rumah tangga

Tata kelola (SOP)


penanganan limbah medis
Covid-19 Rumah Tangga
belum didukung oleh
infrastruktur
ALUR PENANGANAN LIMBAH COVID-19
14

ISOLASI MANDIRI
Sumber Jenis LB3 Medis Penyimpanan Pengangkutan Pengumpulan Pengangkutan Pengolahan
Covid-19

Masker, Sarung
Rumah Tangga
Tangan, Diapers,
Tisu, sisa makanan, Satgas
Dropbox Satgas di
kemasan, dll RT/RW/Kelurahan
Kelurahan
Depo/TPS LB3 Pengangkutan LB3 Pengolahan
Fasilitas kesehatan Puskesmas/RS oleh pihak ketiga (Pengelola LB3)
(infus, jarum suntik, Pemkot/Pemkab (lisensi fasyankes)
hazmat) Masker, (lisensi fasyankes)
Fasilitas Isoman Sarung Tangan,
Rujukan (Hotel, Diapers, Tisu, sisa Dropbox/TPS Puskesmas/RS
Wisma, dll) makanan, kemasan, Fasilitas Isoman yang ditunjuk
dll

Penanggungjawab Satgas Satgas / Dinkes Dinkes Satgas/Dinkes Satgas/Dinkes


8

PERAN STAKEHOLDER DALAM PENANGANAN


LIMBAH COVID-19 RUMAH TANGGA

FASILITAS
PEMERINTAH PEMERINTAH PENGELOLA
MASYARAKAT PELAYANAN
KAB/KOTA PROVINSI LIMBAH B3
KESEHATAN

• Pemilahan sampah • Sosialisasi dan edukasi • Koordinasi & • Melakukan • Pengangkutan


medis dari sumber • Pengumpulan sampah Kolaborasi bersama pendataan terhadap dan pengolahan
• Pengemasan sampah medis ke dalam Pemkab/kota, pasien terkonfirmasi LB3 sesuai
medis sesuai dengan dropbox yang telah fasyankes, dan pihak positif yang sedang dengan MoU
prosedur disediakan/transfer pengelola limbah melaksanakan isolasi
• Pengawasan depo medis mandiri
penanganan limbah • Menyusun MoU • Pendampingan (baik • Membantu dalam
medis covid-19 dengan pihak teknis & kebijakan) penyediaan trasnsfer
rumah tangga pengelola LB3 Penanganan Limbah depo
Medis Covid-19 RT

????
• Sosialisasi dan Edukasi
Penanganan Limbah
Medis Covid-19 RT
Tanggapan Akademisi 4

Prof. Enri Damanhuri


Tentang Penanganan Sampah Master oleh Petugas Pengumpul Sampah

Perlu dilakukan
kajian dan penelitian
oleh akademisi dan
LIPI

Dinas Lingkungan Hidup


Provinsi Jawa Barat
ALUR PERLAKUAN LIMBAH MASKER & SARUNG 15

TANGAN DARI RUMAH TANGGA TIDAK


TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19

Sumber Perlakuan di Pengangkutan Pengumpulan Pengangkutan Pengolahan


sumber

Tidak Digunting,
terkonfirmasi didesinfeksi (Klor RT/RW/ TPS SRT Ke TPA Pengelolaan SRT
positif Covid-19 0,5%/direbus/ Kelurahan (Kelurahan/ Kab./Kota di TPA Kab./Kota
(SRT) dicuci dengan Kecamatan)
sabun), dan
dikemas

Penanggung Rumah Tangga Dinas Kebersihan/DLHK/Disperkim/PU Cipta Karya Kab./Kota


jawab
PENGELOLAAN LIMBAH VAKSINASI
COVID-19
POTENSI LIMBAH MEDIS INFEKSIUS DAN SAMPAH MASKER
Pengertian
Limbah medis vaksinasi covid-19 adalah seluruh
limbah yang berkategori infeksius dari aktivitas
pelayanan vaksinasi covid-19 di Fasyankes atau
tempat vaksinasi yang ditunjuk

Jenis Limbah
Spuit dan jarum, sisa vaksin, botol vaksin/
ampul/vial, swab alkohol, masker, sarung
tangan, dan Alat Pelindung Diri (APD)
lainnya
PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN
Penanggung jawab pelaksana
vaksinasi dapat menunjuk
Penanggung jawab fasyankes/
sesorang sebagai petugas teknis
pelaksana vaksinasi covid-19
untuk melakukan pengelolaan
bertanggung jawab dalam
limbah dan melakukan
pengelolaan limbahnya
pencatatan dan pelaporan
limbah medis vaksinasi
Bagan Alir Pengelolaan Limbah Medis Vaksinasi Covid-19
SUMBER LAYANAN
VAKSINASI
PUSKESMAS/ FASYANKES Perlu petugas
RUMAH SAKIT POS VAKSINASI LAINNYA, KKP Pengelola limbah

JENIS LIMBAH

alkohol swab, masker, BOTOL/ AMPUL/ SPUIT, JARUM


sarung tangan, APD lainnya VIAL VAKSIN

PLASTIK KUNING/PLASTIK LAIN


SAFETYBOX

TPS LIMBAH B3
Daerah tidak terjangkau fasilitas

PERUSAHAAN PENGOLAH INCINERATOR AUTOCLAVE/


PENGUBURAN
LIMBAH B3 BERIZIN MICROWAVE FASYANKES
LANGKAH-LANGKAH (1)

Menyiapkan plastik kuning, tempat sampah dan safety box


1

Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain


2 dengan label/ logo limbah medis/infeksius

Masukkan spuit dan jarum, dan botol vaksin/ampul/vial ke dalam


safety box. Bila masih ada cairan sisa vaksin di dalam, tidak perlu
3 dikeluarkan
LANGKAH-LANGKAH (2)
Masukkan limbah alkohol swab, masker, sarung tangan, APD lainnya ke
dalam plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah
4 medis/infeksius
Menempatkan limbah medis/infeksius yang ada di Fasyankes dan seluruh pos
pelayanan vaksinasi di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang
5 dilengkapi dengan lemari pendingin (suhu <0oC) bila menyimpan lebih dari 48
jam
Pengangkutan limbah medis/ infeksius ke TPSLB3 dilakukan secara hati-hati
6 sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran
LANGKAH-LANGKAH (3)
Pengolahan limbah medis vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan
7 beberapa alternatif, yaitu:
• Mengolah limbah medis vaksinasi
Untuk daerah yang tidak
Covid-19 menggunakan incinerator/
terjangkau perusahaan
autoclave/microwave milik
pengangkut dan pengolah
Mengolah limbah Fasyankes.
limbah B3, dapat
medis vaksinasi • Untuk daerah yang tidak terjangkau
dilakukan penguburan
bekerja sama perusahaan pengolah limbah B3,
dengan konstruksi sesuai
dengan perusahaan residu insinerasi/autoclave/
PermenLHK P.56/2015
pengolah limbah B3 microwave dapat diolah dengan
(ukuran minimal 1 meter
berizin enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi),
kubik) dan berkoordinasi
kemudian disimpan di lokasi yang
dengan DLH/pihak
telah disepakati dengan DLH/ pihak
berwenang setempat
berwenang setempat
GAMBAR KONSTRUKSI
PENGUBURAN LIMBAH TAJAM
LANGKAH-LANGKAH (4)
Melakukan pencatatan dalam log book TPSLB3 dan pelaporan
pengelolaan limbah medis vaksinasi sebagai bagian dari pelaporan
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan tiap bulan secara berjenjang
8
di melalui mekanisme off-line dan dikirim melalui email

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dan


Provinsi bertanggung jawab dalam pembinaan pengelolaan limbah
9 medis vaksinasi Covid-19
TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
VAKSINASI COVID-19
Tempat
Target vaksinasi Timbulan limbah Pelaksanaan
SDM
covid yang besar besar Vaksinasi Yg
banyak

Ketersediaan
Pembiayaan Sarana dan
Prasarana

SUMBER
JENIIS LIMBAH PEWADAHAN TPSLB3 PENGANGKUTAN PENGOLAHAN
LIMBAH
PERAN TENAGA KESLING pada
VAKSINASI COVID-19
• Menyiapkan sarana pengelolaan limbah (plastic kuning, safetybox)
• Melakukan pemantaan pemilahan limbah medis vaksinasi
• Melakukan pemantauan penempatan limbah di TPSLB3
• Melakukan implementasi Kerjasama/ MOU dengan puhak pengolah.
• Melakukan monitoring penggunan incinerator/ autoclave mandiri.
• Membuat laporan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai