Anda di halaman 1dari 6

© 2014 Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

JURNAL ILMU LINGKUNGAN


Volume 12 Issue 2: 66-71(2014) ISSN 1829-8907
EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT RK
CHARITAS PALEMBANG

Meylinda Mulyati1, JM Sri Narhadi2


1 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang, Indonesia
2 Jurusan Arsitektur, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang, Indonesia

ABSTRAK

Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar bagi lingkungan yang
dapat memberi dampak negatif berupa gangguan terhadap kesehatan, kehidupan biotik serta
gangguan terhadap keindahan sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
lingkungan. Rumah sakit RK Charitas mempunyai Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) namun
selama ini belum pernah dievaluasi. Baku Mutu Lingkungan (BML) Limbah Cair Rumah Sakit antara
lain berupa BOD, COD, TSS, amoniak bebas, fosfat, dan total coli. Dari hasil analisis keluaran limbah
cair RS RK Charitas Palembang tenyata limbah cair ini masih memiliki kadar amoniak (NH3) dan
fosfat (PO4) yang masih tinggi yang tidak memenuhi baku mutu lingkungan (BML) dan syarat BML
yang lain berada pada ambang batas. Kadar PO 4 sebesar 2,134-2,213 mg/l yang melebihi BML
sebesar 2 mg/l dan kadar NH3 sebesar 0,174-0,186 yang melebihi BML sebesar 0,1 mg/l. Pada
penelitian ini dilakukan evalusi instalasi IPAL Rumah sakit RK Charitas Palembang dari alur proses,
waktu proses pengolahan, bahan pengolah air limbah, dan biaya pengolahan limbah cair dan
memberikan solusi penyelesaian berupa redesain IPAL dan membuat miniatur IPAL usulan yang akan
disimulasikan. Diharapkan usulan redesain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit
RK Charitas akan menghasilkan kualitas limbah cair yang memenuhi syarat baku mutu lingkungan
rumah sakit.

Kata Kunci: Rumah sakit, Limbah cair, IPAL.

ABSTRACT

Hospital wastewater is one of the pollution sources to the environment that can cause
negative impact on human health and disruption into biotic life. Hospital wastewater must be treated
before it discharged into the environment. RK Charitas Hospital Wastewater Treatment Plant
(WWTP) has not been evaluated. Environmental Quality Standards (EQS) of wastewater hospital
consists of BOD, COD, TSS, ammonia, phosphate, and total coliform. The analysis results of RK Charitas
Hospital Palembang’s wastewater showed that the wastewater still have high level of ammonia (NH3)
and phosphate (PO4) that do not sufficient to the environmental quality standards and other terms are
at the threshold. Phosphate (PO4) level is 2.134 to 2.213 mg/l which exceeded the environmental
quality standards is 2 mg/l and ammonia (NH 3) level is 0.174 to 0.186 that exceeded the
environmental quality standards is 0.1 mg/l. This research was conducted to evaluate the process,
processing time, material, and costs of WWTP at RK Charitas Hospital Palembang and provide a
solution for redesign a miniature WWTP that will be simulated. It is expected that the proposed
redesign Wastewater Treatment Plant (WWTP) in RK Charitas Hospital will produce eligible effluent
of hospital waste water towards environment quality standards.

Keywords: Hospital, Wastewater, WWTP.

1. PENDAHULUAN memelihara dan meningkatkan kesehatan


Rumah sakit merupakan salah masyarakat (Djaja, 2006). Produk
satu sarana pelayanan kesehatan dengan samping yang dihasilkan dari semua
bidang preventif (pencegahan), kuratif kegiatan yang ada di rumah sakit adalah
(pengobatan), rehabilitatif maupun limbah. Salah satu limbah yang dihasilkan
promotif sebagai upaya untuk oleh sebuah rumah sakit adalah limbah
Oktober 2014 MULYATI, M; NURHADI, JMS; EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

cair. Berdasarkan kandungan polutan, Charitas Palembang tenyata limbah cair


limbah cair rumah sakit dapat masih memiliki kadar amoniak dan fosfat
digolongkan dalam air limbah klinis dan yang masih tinggi yang tidak memenuhi
air limbah non klinis (Arifin, 2008). Jika baku mutu lingkungan. Maka, penelitian
tidak diolah dengan baik maka limbah ini bertujuan untuk mengevaluasi
tersebut dapat menimbulkan instalasi pengolahan air limbah dan
pencemaran lingkungan perairan mengusulkan redesain instalasi
maupun air tanah yang selanjutnya pengolahan air limbah di RS RK Charitas
berdampak pada kesehatan masyarakat. dengan pemakaian bahan pengolah
Rumah Sakit (RS) RK Charitas limbah cair dan konsep yang berbeda
Palembang adalah salah satu rumah sakit dari yang dimiliki oleh RS RK Charitas
yang ada di kota Palembang. RS RK sesuai dengan kondisi maupun jumlah air
Charitas Palembang ini menyediakan limbah yang akan diolah, yang layak
fasilitas dengan peralatan lengkap dan secara teknis, ekonomis, dan memenuhi
tenaga medis profesional. Dalam standar lingkungan.
melayani kesehatan masyarakat, RS RK Evaluasi instalasi pengolahan air
Charitas selalu menghasilkan limbah cair. limbah ini juga harus memperhatikan
Limbah cair RS RK Charitas berasal dari aspek teknis air limbah agar input
kamar mandi, kamar cuci, dapur, ruang bangunan, proses, output, dan outcome
perawatan, ruang poliklinik, ruang memenuhi standar lingkungan. Aspek
tindakan, ruang laboratorium, dan lain- ekonomi juga merupakan hal yang
lain yang mengandung bahan kimia menentukan dalam penentuan pemilihan
(toksik), infeksius dan radioaktif. bahan kimia yang lebih murah dan fungsi
Hasil pengolahan air limbah yang sama dalam sistem pengelolaan air
berupa air bersih dan parameter harus limbah. Biaya operasional unit pengolah
sesuai Baku Mutu Limbah Cair (BMLC). limbah cair di rumah sakit dihitung
Selama ini hasil pengolahan limbah cair berdasarkan kebutuhan biaya listrik dan
RS RK Charitas untuk kadar BOD5 dan biaya rutin perawatan fasilitas Instalasi
COD kadang-kadang melebihi ambang Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dari
batas BMCL, terutama kadar NH3 dan PO4 standar lingkungan harus sesuai dengan
yang tidak memenuhi BMCL. Sebagai data syarat Badan Lingkungan Hidup (BLH).
adalah sampel dari RS RK Charitas
tanggal 28 September 2013 kadar PO4
sebesar 2,134 mg/l yang melebihi BMCL 2. METODE PENELITIAN
sebesar 2 mg/l dan kadar NH3 sebesar
0,174 yang melebihi BMCL sebesar 0,1 2.1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
mg/l. Data yang dikumpulkan adalah
Dari hasil analisis kimia limbah data bahan-bahan kimia yang digunakan,
cair rumah sakit menunjukkan bahwa dan data hasil laboratorium proses
konsentrasi senyawa pencemar sangat pengolahan limbah cair. Data ini
bervariasi misalnya, BOD 31,52 - 675,33 dikumpulkan untuk meredesain IPAL
mg/l, ammoniak 10,79 - 158,73 mg/l, Rumah Sakit RK Charitas dengan
deterjen (MBAS) 1,66 - 9,79 mg/l. Hal ini pemakaian bahan pengolahnya. Pada
mungkin disebabkan karena sumber air penelitian ini, data yang dikumpulkan
limbah juga bervarisi sehingga faktor adalah mengenai proses Instalasi
waktu dan metode pengambilan contoh Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
sangat mempengaruhi besarnya kriteria penanggulangan air limbah.
konsentrasi (Widayat dan Said, 2005). Setelah data didapatkan pada
Limbah cair RS RK Charitas pengumpulan data, kemudian data diolah
dilakukan dengan gabungan sistem dengan rekayasa teknik (value
pengolahan biologi dan kimia dengan alur engineering) dan standar BMCL. Rekayasa
proses yang panjang, waktu proses lama teknik ini digunakan untuk meredesain
dan biaya pengolahan yang relatif mahal IPAL RS RK Charitas dengan pemakaian
setiap bulannya (Noviratri, 2013). Dari bahan pengolahan.
Hasil Analisis keluaran limbah cair RS Rk Selanjutnya adalah uji coba
67
© 2014, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 12 (2): 66-71, 2014 ISSN : 1829-8907

dengan desain IPAL yang baru masuk ke dalam clarifier tank dengan
menggunakan maket supaya hasil dari uji ukuran bak 4 m x 2 m x 4 m, volume bak
coba bisa terlihat hasil proses redesain lebih kurang 32 m3, waktu tinggal air
IPAL. Pada redesain ini juga bukan hanya limbah selama 30 menit, jarak equalisasi
maket dan proses yang dipertimbangkan, tank ke clarifier tank 24,25 m dan bahan
tapi juga jenis bahan kimia pengolah clarifier tank terbuat dari cor beton.
limbah cair yang terbaik. Pada clarifier tank ini, air limbah
diaerasi untuk memberi kontak udara
2.2. Lokasi Penelitian pada air dan berfungsi sebagai unit
Penelitian ini dilakukan di Rumah pemisah antara partikel-partikel atau
Sakit RK Charitas yang beralamat di Jalan padatan dengan air sehingga air limbah
Jendral Sudirman No. 1054, Palembang yang keluar dari clarifier sudah terpisah
30129. antara air dan padatannya. Kemudian
masuk ke buffer tank dengan ukuran bak
1,8 m x 1,9 m x 4 m, volume bak lebih
3. HASIL DAN PEMBAHASAN kurang 13,6 m3, waktu tinggal air limbah
Uji coba terhadap air limbah di RS selama 30 menit, jarak clarifier tank ke
RK Charitas dengan menggunakan zat buffer tank 5 cm dan bahan buffer tank
kimia yang relatif murah, memperpendek terbuat dari cor beton. Buffer tank
jalur pada instalasi pengolahan air berfungsi sebagai bak penampung
limbah, dan menurunkan kadar amonia sementara, untuk selanjutnya dipompa ke
dan fosfat yang masih tinggi dengan dalam Biodetox dengan ukuran bak 4,4 m
menggunakan value engineering yang x 2,6 m x 2,1 m, volume bak lebih kurang
direkomendasikan oleh Hutabarat 24 m3, waktu tinggal air limbah selama 30
(1995). menit, jarak buffer tank ke Biodetox 5
meter (m) dan bahan Biodetox terbuat
3.1. Fase Informasi dari stainless. Sistem ini mempunyai
Air limbah cair di Rumah Sakit RK keunikan dalam aliran air dan desain
Charitas selalu diolah menjadi air bersih. rumah bakteri. Dari biodetox, proses
Sumber air limbah berasal dari ruang berikutnya adalah ke Chlorination Tank
perawatan, ruang poliklinik, ruang cuci, dengan ukuran bak 1,5 m x 1,5 m x 5 m,
ruang persalinan, ruang laboratorium, volume bak lebih kurang 3,1 m3, waktu
ruang dapur, ruang bedah, dan ruang tinggal air limbah selama 30 menit, jarak
mayat. Air limbah diproses pertama kali Biodetox ke Chlorination Tank 5 m dan
yaitu di primary tank dengan ukuran bak bahan chlorination tank terbuat dari cor
2,4 m x 1,9 m x 4 m, volume bak lebih beton. Pada chlorination tank ini
kurang 18,2 m3, waktu tinggal air limbah diinjeksikan kaporit yang berfungsi untuk
selama 30 menit, bahan primary tank mematikan kuman yang ada. Proses
terbuat dari cor beton. Primary tank terakhir yaitu di Polishing Tank dengan
adalah tempat penampungan limbah cair ukuran bak 3,45 m x 1,75 m x 4 m,
dari bak kontrol atau air limbah yang volume bak lebih kurang 24,2 m3, waktu
masuk mula-mula melewati screening. tinggal air limbah selama 30 menit, jarak
Dari primary tank masuk ke equalisasi chlorination tank ke polishing tank 24,25
tank dengan ukuran bak 4,85 m x 3,95 m m dan bahan polishing tank terbuat dari
x 4 m, volume bak lebih kurang 76,6 m3, cor beton. Polishing Tank berfungsi
waktu tinggal air limbah selama 30 menit, sebagai bak pengendapan terakhir
jarak primary tank ke equalisasi tank 5 sebelum masuk ke Treated Water Tank
cm dan bahan equalisasi tank terbuat dari dengan ukuran bak 0,97 m x 0,80 m x 4 m
cor beton. Equalisasi tank berfungsi dan volume bak lebih kurang 3,1 m3,
sebagai penampung debit air limbah yang waktu tinggal air limbah selama 30 menit,
masuk dan penampung macam-macam jarak polishing tank ke treated water tank
karakteristik/sifat air limbah yang 20,8 m dan bahan treated water tank
berbeda-beda seperti pH tinggi dari terbuat dari cor beton. Endapan yang
laundry, lemak dari dapur dan limbah berasal dari Clarifier Tank dan Polishing
dari kamar mandi. Dari equalisasi tank Tank ditampung di Sludge Tank dengan
68
© 2014, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Oktober 2014 MULYATI, M; NURHADI, JMS; EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

ukuran bak 2,3 m x 2 m x 4 m dan volume dari besi baja. Tabung Filter II ini
bak lebih kurang 18,4 m3, waktu tinggal memiliki 2 tabung filter yang satunya
air limbah selama 30 menit, jarak clarifier berisi karbon semuanya dan satunya
tank ke sludge tank 5 cm, kemudian jarak berisi reasin. Tabung Filter II yang
polishing tank ke sludge tank 5 cm dan berfungsi untuk menyaring air supaya
bahan sludge tank terbuat dari cor beton. lebih jernih lagi, sebelum air digunakan
Pada sludge tank ini digunakan sistem Air untuk air cuci pada laundry.
Lift. Hasil pengolahan dari sludge tank
akan dikembalikan ke primary tank, jarak 3.2. Fase Kreatif
sludge tank ke primary tank 5 cm, dan Proses pengolahan air limbah di
waktu tingal air limbah selama 30 menit. Rumah Sakit RK Charitas menggunakan
Treated Water Tank berfungsi zat-zat kimia yang mahal dan istalansi
sebagai tempat penampung sementara yang panjang. Maka peneliti merancang
air limbah yang sudah memenuhi syarat instalasi pengolahan air limbah di RS RK
BMCL, air pada Treated Water Tank akan Charitas dengan pemakaian bahan
dilakukan proses penyaringan karena pengolah limbah cair dan konsep yang
masih terdapat partikel tersuspensi. berbeda dari yang dimiliki oleh RS RK
Kemudian air masuk ke dalam saringan Charitas sesuai dengan kondisi maupun
karbon atau filter dengan diameter 64 cm jumlah air limbah yang akan diolah,
dan tinggi 120 cm, volume tangki lebih sehingga dapat menurunkan kadar
kurang 300 liter, waktu tinggal air limbah amonia dan fosfat yang masih tinggi di RS
selama 30 menit, jarak treated water tank RK Charitas.
ke saringan karbon 5 meter, dan bahan Air limbah diproses pertama kali
saringan karbon terbuat dari besi baja. di primary tank sebagai tempat
Filter ini berguna untuk memisahkan menyaring partikel tersuspensi kasar/
sebanyak mungkin partikel tersuspensi kotoran yang besar terbawa dalam air
yang paling halus dan berisikan media limbah agar tidak masuk ke proses
penyaring yang terdiri dari pasir kuarsa equalisasi tank. Pada equalisasi tank
40 cm, kerikil halus 15 cm, kerikil kasar dilakukan pengadukan untuk mencegah
15 cm, dan karbon aktif 10 cm. Kemudian pengendapan padatan, timbulnya bau,
air masuk ke saringan reasine dengan dan dapat menurunkan konsentrasi total
diameter 64 cm dan tinggi 120 cm yang COD sebesar 10-20%. Dari equalisasi
dilengkapi dengan sebuah tangki yang tank masuk ke dalam boidetox yang
terbuat dari besi baja, volume tangki merupakan proses pengolahan air limbah
lebih kurang 300 liter, waktu tinggal air dengan proses biakan bakteri dengan
limbah selama 30 menit, jarak saringan menggunakan media yang berbentuk
karbon ke saringan reasine 1 meter, sarang tawon. Kemudian air masuk ke
bahan saringan karbon terbuat dari besi chlorination tank yang berfungsi untuk
baja. Tangki tersebut berisi larutan garam mengkontakkan chlorine dengan air hasil
yang ditambahkan soda api, berfungsi pengolahan menggunakan kaporit untuk
untuk mencuci reasine dengan cara membunuh bakteri, tawas dapat
backwash. Hasil proses pengolahan menurunkan PO4 dan zeolit dapat
limbah masuk ke Storage Tank (kolam) menurunkan NH3. Fosfat (PO4) bisa
dengan ukuran diameter 500 cm dan menimbulkan keracunan apabila tertelan
tinggi 151 cm, volume bak lebih kurang 7 dan iritasi kulit, sedangkan amonia (NH3)
m3, waktu tinggal air limbah selama 30 dapat mengakibatkan iritasi saluran
menit, jarak saringan reasine ke kolam 3 pernafasan sampai kerusakan paru-paru.
meter, Storage Tank berupa air yang Proses terakhir yaitu di Tabung Filter
sudah jernih. Air jernih di Storage Tank yang berisi media penyaring yang terdiri
ada yang dibuang ke saluran umum dan dari pasir, kerikil, zeolit dan karbon aktif
ada yang diolah kembali ke Tabung Filter yang berfungsi untuk menyaring partikel
II dengan diameter 900 cm dan tinggi tersuspensi yang paling halus. Kemudian
1500 cm waktu tinggal air limbah selama masuk ke Storage Tank sebagai tempat
30 menit, jarak kolam ke Tabung Filter II penampung air limbah yang sudah benar-
13 meter, bahan Tabung Filter II terbuat
69
© 2014, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 12 (2): 66-71, 2014 ISSN : 1829-8907

benar jernih dan akan disalurkan NH3-bebas, dan TSS lebih maksimal. Dari
langsung ke kota dan laundry. biodetox proses berikutnya adalah di
Dari alat pengolahan air limbah chlorination tank. Pada chlorination tank
yang diusulkan, ada pengolahan air ini diinjeksikan kaporit yang berfungsi
limbah rumah sakit yang tidak digunakan untuk mematikan kuman yang ada dan
yaitu alat clarifier tank dan buffer tank, menetralkan pH air limbah dan ditambah
digantikan biodetox, sedangkan polishing tawas dan zeolit dapat menurunkan PO4
tank dan treated water tank digantikan dan NH3. Kemudian air masuk ke dalam
chlorination tank. Clarifier tank, buffer tabung filter yang berguna untuk
tank, polishing tank, treated water tank, memisahkan sebanyak mungkin partikel
hanya digunakan sebagai bak penampung tersuspensi yang paling halus dan
sementara air limbah. Selama ini, filter di menyaring air supaya lebih jernih lagi
RS RK Charitas berjumlah 2, sedangkan dengan bantuan media penyaring dengan
pada penelitian ini jumlah filternya hanya volume 300 liter berupa zeolit, karbon
1 yang fungsinya sama dengan 2 filter. aktif, pasir, dan kerikil. Hasil proses
Hal ini dikarenakan saringan reasine pengolahan limbah masuk ke Storage
pada tabung filter 1 yang berisi larutan Tank (kolam) berupa air yang sudah
garam dan soda api diganti dengan media jernih. Air jernih di Storage Tank ada
karbon aktif. yang dibuang ke saluran umum dan ada
yang digunakan untuk air cuci pada
3.3. Fase Analisis laundry.
Dalam penelitian ini, dari proses
yang diusulkan hanya dilakukan 6 proses 3.4. Fase Pengembangan
yaitu Primary Tank, equalisasi tank, Dilihat dari hasil fase
Biodetox, chlorination tank, dan tabung pengembangan, desain IPAL yang telah
filter. Proses pengolahan air limbah yang dirancang memiliki proses pengolahan
diusulkan bermula dari primary tank. air limbah yang lebih sederhana dari
Primar Tank berfungsi untuk mencegah proses sebelumnya. Dari segi desain
sampah padat misalnya plastik, kaleng, rancangan pengolahan air limbah, biaya
kayu agar tidak masuk ke dalam unit pemakaian bahan kimia lebih kecil
pengolahan limbah berikutnya yaitu dibandingan dengan pengolahan air
equalisasi tank. Air limbah dari equalisasi limbah yang telah ada, walaupun biaya
tank sebanyak 7,66 L dan ditambah pemakaian bahan kimia untuk
dengan pompa oksigen dan pompa pengolahan air limbah lebih sedikit tetapi
equalisasi. Equalisasi Tank yang hasil dari proses pengolahan limbah cair
berfungsi sebagai penampung debit air yang lama dengan hasil usulan rancangan
limbah yang masuk dan penampung IPAL mendapatkan hasil yang sama
macam-macam karakteristik/sifat air bahkan lebih baik dari IPAL RS RK
limbah yang berbeda-beda seperti: pH Charitas. Dari segi biaya, IPAL RS RK
tinggi dari laundry, lemak dari dapur dan Charitas biaya pemakaian listrik sebesar
limbah dari kamar mandi. Selanjutnya Rp. 7.120.000,00 dalam satu bulan,
dipompa masuk ke dalam Biodetox dan sedangkan biaya pemakain bahan kimia
ditaruh pompa oksigen dan diberi sekat- untuk proses pengolahan air limbah di RS
sekat seperti sarang tawon untuk Charitas dalam satu bulan sebanyak Rp.
menghidupkan bakteri dan ditambah 1.126.000,00. Untuk biaya perawatan jika
lumpur aktif. FBK-Bioreactor (Biodetox) terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,
merupakan sistem pengolahan limbah misalnya kerusakan mesin pompa, pihak
secara aerobik dengan menggunakan RS RK Charitas menyiapkan dana Rp.
sistem Fixed Bed Cascade. Sistem ini 400.000,00.
mempunyai keunikan dalam aliran air Sedangkan biaya proses
dan desain rumah bakteri. Di biodetox ini rancangan IPAL yang baru, dilihat dari
kapasitas blower ditambah agar segi biaya pemakaian listrik
pertumbuhan bakteri aerob lebih cepat membutuhkan dana dalam satu bulan Rp
dan lebih banyak, sehingga kemampuan 6.720.000,00. Untuk biaya pemakaian
bakteri untuk menurunkan COD, BOD, bahan kimia dalam proses rancangan
70
© 2014, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Oktober 2014 MULYATI, M; NURHADI, JMS; EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

pengolahan air limbah dalam satu bulan yaitu: primary tank, equalisasi tank,
mengeluarkan dana sebanyak Rp. biodetox, chlorination tank, tabung
535.000,00. Sedangkan biaya perawatan filter, storage tank, laundry dan
jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, pembuangan ke saluran umum,
misalnya mesin pompa mengalami sedangkan dari aspek ekonomis, biaya
kerusakan, rancangan IPAL yang baru listrik Rp 6.720.000,00; biaya
menyiapkan dana Rp. 300.000,00 dalam perawatan Rp 300.000,00; dan biaya
satu bulan. pemakaian bahan kimia Rp
Kelebihan dari proses pengolahan 535.000,00; dan memenuhi standar
air limbah rancangan IPAL yang baru Baku Mutu Limbah Cair (BMCL).
dengan yang sudah ada di RS RK Charitas 2. Redesain Instalasi Pengolahan Air
yaitu proses pengolahan lebih sederhana, Limbah (IPAL) rumah sakit menjadi
dilihat dari biaya pemakaian bahan kimia lebih sederhana dan menghasilkan
yang lebih sedikit tentu biayanya lebih kualitas yang lebih baik dari proses
hemat dibandingkan dengan yang sudah pengolahan limbah cair di Rumah
ada. Adapun kelemahan yang timbul Sakit RK Charitas, dan memenuhi Baku
dalam merancang IPAL, sampai saat ini Mutu Limbah Cair (BMCL) dari segi pH
belum didapatkan, namun jika rancangan sebesar 7,18; TSS sebesar 19,7 mg/l;
IPAL ini sudah dijalankan dengan baik COD sebesar 10 mg/l; BOD5 sebesar
dapat terlihat kekurangan baik dari aspek 1,90 mg/l; juga menurukan NH3
teknis, ekonomis, dan hasil keluaran. sebesar 0,01 mg/L dan PO4 sebesar 1,8
mg/l.
3.5. Rekomendasi
Di fase rekomendasi ini, redesain
IPAL dapat diterapkan karena hasil DAFTAR PUSTAKA
keluaran proses pengolahan limbah sama Arifin, M. 2008. Pengaruh Limbah Rumah
baik dengan RS Charitas, bahkan lebih Sakit Terhadap Kesehatan. FKUI.
baik untuk keluaran NH3 dan PO4. Proses Depok.
pengolahan IPAL yang baru dapat Djaja, I.M., Dwi, M.S. 2006. Gambaran
diterapkan di RS RK Charitas tapi sangat Pengelolaan Limbah Cair di Rumah
tergantung kebijakan RS RK Charitas. Sakit X Jakarta Februari 2006.
Alternatif lain yang pernah diusulkan Jurnal Makara-Kesehatan Vol. 10
sebelumnya sudah dilaksanakan oleh RS No. 2, Desember 2006. Departemen
RK Charitas, hasil keluaran pada tanggal Kesehatan Lingkungan Fakultas
22 Januari 2013 terlihat hasil keluaran Kesehatan Masyarakat Universitas
limbah RS RK Charitas. Hasil temperatur Indonesia. Depok.
27,5˚C; pH 6,94; TSS 6,5 mg/l; COD 22,22 Hutabarat, J. 1995. Diktat Rekayasa Nilai
mg/l; NH3 0,0074 mg/l; BOD5 9,41 mg/l; (Value Engineering). ITN. Malang.
PO4 1,673 mg/l sudah memenuhi BMLC. Noviratri, S. 2013. Studi Efektivitas
Jadi, RS RK Charitas dapat menerapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah
alternatif penambahan zeolit pada (IPAL) dalam Menurunkan Kadar
chlorination tank dan tabung filter. Amonia dan Fosfat Air Limbah di
Rancangan IPAL baru dapat Rumah Sakit RK Charitas. Jurusan
direkomendasi di rumah sakit yang baru Teknik Industri STT Musi.
dibuka atau rumah sakit lain yang belum Palembang.
mempunyai proses pengolahan limbah Widayat, W., Nusa I.S. 2005. Rancang
yang baik. Bangun Paket IPAL Rumah Sakit
dengan Proses Biofilter Anaerob-
4. KESIMPULAN Aerob Kapasitas 20-30 m3 per Hari.
Kesimpulan yang diperoleh dari JAI Vol. 1 No. 1. BPPT. Jakarta.
hasil penelitian yang dilakukan di RS RK
Charitas adalah sebagai berikut:
1. Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) rumah sakit yang diusulkan
dari aspek teknis lebih sederhana
71
© 2014, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP

Anda mungkin juga menyukai